Frekuensi Pernafasan Normal Anak Umur Frekuensi (Nafas / Menit)
Frekuensi Pernafasan Normal Anak Umur Frekuensi (Nafas / Menit)
Hitung pernafasan dengan cara seperti pada pasien dewasa. Walaupun demikian pada bayi observasi
pergerakan abdomen karena pernafasan bayi terutama adalah pernafasan diafragmatik. Karena
pergerakan tersebut tidak teratur, hitung jumlahnya 1 menit penuh agar akurat.
Inspeksi :
Observasi pergerakan pernafasan. Evaluasi kecepatan ( jumlah per menit ), irama ( teratur, tidak teratur,
atau periodic ), kedalaman ( dalam atau dangkal ), dan kualitas pernafasan ( tanpa usaha, otomatis, sulit,
atau dengan usaha ). Karakter bunyi nafas, seperti suara berisik, suara yang rendah dan kasar,
mendengkur, atau berat.
Palpasi :
Evaluasi pergerakan pernapasan dengan meletakkan kedua telapak tangan mendatar pada bagian
punggung atau dada dengan kedua ibu jari berada pada garis tengah sepanjang pinggir iga bagian bawah
perut. Anak harus duduk selama prosedur ini dan jika kooperatif, anak harus menarik napas dalam
beberapa kali selama pernapasan, tangan kita akan bergerak seiring dinding dada. Kaji jumlah dan
kecepatan selama pernapsan dan perhatikan apakah adak ketidaksimestrisan pergerakan.
Perkusi :
Perkusi paru anterior dari bagian apeks ke basal paru, biasanya dengan anak pada posisi telentang atau
posisi duduk. Setiap sisi dada diperkusi dengan urutan yang sesuai untuk membandingkan bunyinya.
Ketika paru posterior diperkus, prosedur dan urutannya sama, walaupun anak harus duduk. Resonansi
terdengar pada semua lobus paru yang tidak berada dekat dengan organ lain. Adanya deviasi suara
dicatat dan dilaporkan.
Auskultasi :
Auskultasi melibatkan dalam penggunaan stetoskop untuk mengevaluasi suara napas. Suara napas yang
paling baik didengar jika anak menarik napas dalam. Pada paru, suara napas diklasifikasikan sebagai
vesicular, bronkovesikular, atau bronchial.