Anda di halaman 1dari 8

TUGAS TUTORIAL PERTANIAN BERLANJUT

REVIEW JURNAL

Oleh
MUHAMMAD BAGAS DWI NUGORO
185040201111081

Asisten
REZA DIAZ FIKI RIVANDA

FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG

2020
Review Artikel Mengenai Kondisi lokal di habitat kecil dan lanskap
sekitarnya yang penting untuk layanan penyerbukan, pengendalian hama
biologis, dan predasi benih.

Judul Local conditions in small habitats and surrounding landscape


are important for pollination services, biological pest control
and seed predation
Jurnal Agriculture, Ecosystem and Environment
Volume & Halaman Volume 251, Halaman 107-113
Tahun 2018
Penulis Jessica Lindgren , Regina Lindborg, Sara A.O. Cousins
Tujuan Penelitian Untuk menganalisis bagaimana local factor dan variabel
lanskap di sekitarnya dapat mempengaruhi tiga fungsi
ekosistem yang berbeda, yaitu keberhasilan penyerbukan
serta predasi hama dan benih. Dan untuk menganalisis
sejauh mana proporsi pohon dan padang rumput terbuka
(yaitu faktor lokal) di wilayah sweden memiliki pengaruh
dampak positif terhadap fungsi ekosistem, serta menganalisis
jika jarak ke padang rumput semi alami dan jumlah hutan di
lanskap sekitarnya mempengaruhi fungsi ekosistem.
Subjek Penelitian Lanskap studi terletak di Mörkö di Södermanland County, 70
km selatan Stockholm, Swedia (58 ° 99 ′ N, 17 ° 66 ′ E). Studi
penelitina difokuskan midfield islets; di daerah tersebut.
Kemudian diteliti terkait pentupan lahan, penyerbukan dan
predasi benih.
Metode Penelitian Penutupan lahan diinterpretasikan menggunakan foto udara
infra merah di Stereo Analyst for ArcGIS. Semua midfield
islets di wilayah studi didigitasi (total 55) menjadi lapisan
vektor GIS dan luas masing-masing bagian midfield islets
dihitung di ArcGIS 10.2. Kemudian memilih midfield islets
dengan ukuran dan sejarah penggunaan lahan yang sama
tetapi bervariasi dalam hal lingkungan lokalnya dan jarak ke
habitat padang rumput semi-alami dan jumlah hutan di
lanskap terdekat. Ini menghasilkan pemilihan 12 midfield,
dengan luas mulai dari 589 hingga 1589 m 2, didistribusikan
di seluruh lanskap seluas 2504 ha. Pertengahan pulau kecil
terletak dengan jarak 348 - 1552 m dari satu sama lain (jarak
rata-rata 599 m). Keberhasilan penyerbukan Kami
menggunakan tanaman Primula veris (L). P. veris ( Cowslip).
Untuk menyelidiki pengendalian hama biologis kami
menggunakan kutu Rhopalosiphum padi, hama umum di
wilayah tersebut. R. padi, kutu ceri burung, menggunakan
pohon ceri burung ( Prunus padus). Untuk mengukur predasi
benih, 10 matahari fl biji bunga dari H. annus direkatkan
dengan lem pada strip tugas berat fi kain ber (10 * 38 cm),
dengan ketebalan 80 gr / m2. Sebagai ukuran keberhasilan
penyerbukan, digunakan nilai rata-rata dari kumpulan benih
P. veris ( 4 tanaman per pertengahan pulau kecil) di tengah
pulau kecil (n = 12). Sebagai ukuran pengendalian hama
biologis, digunakan nilai rata-rata dari predated R. padi per
pertengahan fi pulau kecil di setiap periode pengambilan
sampel.
Variabel Bebas Midfield islets dengan ukuran dan sejarah penggunaan lahan
yang sama tetapi bervariasi dalam hal lingkungan lokalnya
dan jarak ke habitat padang rumput semi-alami dan jumlah
hutan di lanskap terdekat. Menggunakan tanaman Primula
veris (L). P. veris (Cowslip), menggunakan pohon ceri burung
( Prunus padus), menggunakan kutu Rhopalosiphum padi dan
menggunakan nilai rata-rata dari predated R. Padi
Variabel terikat pada penelitian ini adalah:
Variabel Terikat 1. Tingkat penutupan lahan
2. Tingkat Keberhasilan penyerbukan
3. Tingkat pengendalian hama biologis
4. Tingkat pengukuran predasi benih
Hasil Penelitian Penulis menemukan bahwa efek lingkungan lokal pada
habitat non-tanaman kecil, yaitu midfield islets lebih penting
untuk penyerbukan. daripada faktor lanskap sekitarnya.
Keberhasilan penyerbukan lebih tinggi di pulau tengah
lapangan dengan tutupan pohon lebih sedikit. Hasil ini sejalan
dengan penelitian yang menunjukkan bahwa penyerbuk
bereaksi terhadap perbedaan skala kecil, yaitu adanya
sumber daya untuk bersarang dan mencari makan dalam
jarak yang efisien. Sebaliknya, penulis menemukan bahwa
predasi benih dan pengendalian hama biologis meningkat
dengan meningkatkan tutupan pohon lokal. Predator benih,
seperti mamalia kecil, menggunakan pohon dan semak
sebagai tempat berlindung untuk menghindari predator.
Menurunnya risiko predasi benih di area terbuka pulau tengah
jika dibandingkan dengan area semak dapat diartikan sebagai
risiko yang lebih kecil dari predasi benih jauh di luar tanaman.
Jadi predasi benih kemungkinan besar umumnya tidak
memiliki atau hanya berdampak kecil pada produksi tanaman.
Peningkatan keragaman tanaman di dekat ladang tanaman
sebelumnya telah terbukti dapat mengontrol efisiensi
penyerbukan dan pengendalian hama biologis. Untuk
tanaman yang membutuhkan penyerbukan, keberhasilannya
lebih tinggi saat mendekati habitat dengan kekayaan spesies
tanaman yang tinggi. Jumlah hutan dalam lanskap
berdampak negatif pada predasi kutu daun di pulau tengah,
tetapi hanya pada predator di pepohonan setelah fase
pembentukan menjadi ladang-ladang. Bisa jadi sumber
makanan lebih tinggi untuk predator di awal musim panas dan
tekanan predasi, karena itu, lebih rendah di awal musim
panas dibandingkan dengan akhir musim semi.. Habitat sisa
kecil, seperti pulau tengah, yang tertanam di lahan tanaman
dapat mendukung pengendalian hama biologis di sebagian
besar lahan tanaman. Predasi benih juga dipengaruhi habitat
lokal dan penggunaan lanskap.

Kekuatan Penelitian Penelitian ini memberikan informasi penting tentang


bagaimana mempertahankan biodiversitas yang tinggi dan
fungdi layanan lingkungan. Selain itu, metode yang digunakan
pada penelitian ini mudah dilakukan, dan dapat diadopsi
untuk penelitian di daerah lain.
Kelemahan Penelitian Untuk menidentifikasi padang rumput semi alami, penelitian
ini menggunakan data survey Swedith Boardh of Agriculture
tsehingga ketika penelitian ini dilakukan di daerah atau
Negara lain harus mencari data yang sesuai dengan
daerahnya.
Soal
1. Jelaskan isi video tersebut!.
Isi videro tersebut adalah mengenai bagiaman penyerbuk itu penting bagi
kelangsungan hidup suatu makhluk hidup. Penyerbuk ini akan menghasilkan
suatu buah dan membantu tanaman dalam berporduksi sehingga dapat
menghasilkan output yang nantinya dapat dikonsumsi oleh manusia. Namun,
keberadaan pollinator ini semakin berkurang karena berbagai hal mulai dari
sistem tanam monokultur, penggunaan pestisida dan lain-lain. Oleh karena
itu diperlukan sutau usaha untuk mengembalikan jumlah atau habitat dari
penyerbuk ini salah satunya yaitu dengna melakukan konservasi satwa liar
dan menyedikan tempat hidup bagi penyerbuk. Tempat hidup ini berupa
tanaman yang berbunga karena penyerbuk menyukai tanaman yang
berbunga. Sehingga dengan dilakukan suatu usaha konservasi satwa liar ini
dapat mengembalikan populasi penyerbuk.
2. Contoh serangga pollinator dan bagaimana peranannya!
Yang pertama lebah madu yaitu merupakan penyerbuk yang banyak dikenal
oleh orang, kumbang, kupu-kupu, kelelawar, dan Kolibri. Peranan dari
penyerbuk-penyerbuk ini adalah membantu dalam proses pembungaan. Hal
ini dikarenakan mayoritas pembungaan ini dibantu oleh pollinator
dibandingkan dengan bantuan angin. Penyerbuk ini adalah spesies dasar
yang menjaga ekosistem ini. Penyerbuk adalah hewan yang memindahkan
serbuk sari satu tanaman ke tanaman lain dan tanpa penyerbukan itu kita
tidak akan mendapatkan biji, buah dan lain-lain. Semua output tanaman yang
kita makan adalah bantuan dari pollinator atau penyerbuk.
3. Sebutkan dan Jelaskan apa saja yang menyebabkan masalah pada
kepunahan pollinator!
Yang menyebabkan masalah kepunahan dari penyerbuk ini adalaha
Multifactorial Assaultsatau serangan multifactor. Serangan ini menyebabkan
hilangnya habitat yang kemungkinan menjadi tempat pollinator. Selain itu
budidaya tanaman dengan sistem monokultur menyebabkan makanan
penyerbuk ini hanya bertahan dalam waktu singkat sehingga lama kelamaan
akan menyebabkan kematian pada penyerbuk. Kemudian adanya
penambahan pestisida, insektisida dan fungisida pada budidaya tanaman
menyebabkan dalam jangka panjang akan menghilangkan biodiversitas
penyerbuk ini sendiri atau mematikan penyerbuk tanaman. Maslaah yang
terakhir yaitu adanya penggunaan lebah madu yang berlebihan untuk
berkreasi sehingga menyebabkan semakin berkurangnya jumlah populasi
lebah madu di alam bebas.
4. Jelaskan langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk melestarikan
pollinator!
Beberapa langkah-langkah yang harus dilakukan adalah:
 Meningkatkan pendidikan melalui Program alam terbuka.untuk mengenal
alam dan mengenal penyerbuk yang mereka ketahui dan mengetahui
dampak yang akan diakibatkan serta Bagaimana merawat serangga dan
mencintai mereka.
 Menanam lebih dari seratus pohon buah-buahan di masyarakat untuk
melawan perubahan iklim dan untuk dapat membuat habitat yang ramah
bagi penyerbuk.
 Mengubah cara pemerintah federal beroperasi sehubungan dengan
penyerbuk dan berusaha untuk meningkatkan populasi kupu kupu dan
lebah madu.
 Dinas kehutanan mengoptimalkan sumberdaya yang berbeda untuk
membantu masyarakat belajar tentang penyerbuk.
 Memahami Eko Regional yaitu semacam panduan untuk penanaman
ramah penyerbuk.
 Di situs Web Forest Service menyediakan materi pendidikan, sumberdaya
dari USDA seperti database tumbuhan yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi tanaman yang akan tumbuh subur di wilayah tertentu
sehingga dapat memberikan habitat bagi polinator
 Pembentukan Taman Rakyat yaitu inisiatif yang dimulai dari USDA untuk
memungkinkan orang-orang untuk benar-benar mengembangkan kebun
di komunitas mereka .
 Penelitian untuk mengembangkan program pemantauan lebah di tingkat
nasional.
 Konservasi satwa liar yaitu dengan memasukkan penyerbuk dalam
rencana konservasi satwa liar tersebut.
5. Sebutkan jenis tanaman apa saja yang dapat digunakan untuk konservasi
pollinator!
Lebah menyukai sage, rosemary, dan tanaman berbunga lainnya. Seperti
lavender, semanggi serta tanaman milkweed. Milkweed adalah suatu
tanaman yang mendukung kehidupan kupu kupu. Jika menanam milkweed ini
maka akan menyediakan tempat untuk kupu-kupu berhenti, makan dan
melanjutkan perjalananya sehingga populasi kupu-kupu sebagai penyerbuk
akan tetap ada. Oleh karena itu, penting halnya dalam mempelajari
bagaimana hubungan antara tanaman dan penyerbuk. Karena hubungan
antara tanaman dann penyerbuk adalah dasar dari ekosistem yang tangguh
dan kelangsungan hidup kita sendiri.

Anda mungkin juga menyukai