Anda di halaman 1dari 2

Fadhila Khairunnisa / Reguler 48

Tugas Individu LOB Sesi 3


Foundation of Employee Motivation

Motivasi karyawan sangatlah penting dalam menentukan tingkat produktivitas suatu


perusahaan. Karena pada dasarnya motivasi dapat memacu karyawan untuk bekerja keras
sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Dengan meningkatnya motivasi, perilaku seseorang
akan lebih baik. Selain itu, perusahaan dapat mencapai tujuannya dengan memaksimalkan semua
sarana dan prasarana yang ada, termasuk memaksimalkan kapabilitas karyawan.
Teori-teori yang membahas tentang motivasi kerja antara lain, teori Douglas McGregor
(teori X dan Y), teori Abraham Maslow (5 level of needs), teori David McClelland (need for
achievement, affiliation, dan power), dan teori Herzberg.
Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi menurut Herzberg adalah motivation factor
(faktor intrinsik) dan maintenance/hygiene factor (faktor ekstrinsik). Motivation factor adalah
faktor-faktor yang mendorong karyawan untuk bekerja lebih baik, seperti prestasi (achievement),
pengakuan (recognition), tanggung jawab (responsibility), dan pengembangan (advancement).
Sedangkan maintenance factor adalah kebutuhan paling rendah yang jika terpenuhi nilainya akan
menjadi nol. Faktor ini akan memberikan kepuasan kepada karyawan jika terpenuhi, tetapi jika
tidak terpenuhi akan menyebabkan ketidakpuasan yang akan menimbulkan tuntutan bagi
karyawan. Maintenance factor ini meliputi gaji/upah/tunjangan, kebijakan dan administrasi
perusahaan, quality supervisor, hubungan antar manusia (technical skill, human skill, conceptual
skill), dan lingkungan kerja.
Berbeda dengan Abraham Maslow, timbulnya motivasi disebabkan adanya kebutuhan-
kebutuhan yang tersusun secara hierarki (tingkat paling dasar sampai tingkat paling tinggi) yaitu,
kebutuhan fisiologis (gaji, upah, tunjangan, sewa perumahan, uang transport), kebutuhan rasa
aman (jaminan masa pension, asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan), kebutuhan sosial/rasa
diterima (ketua organisasi, kelompok formal/informal), kebutuhan penghargaan (status, titel,
promosi), dan kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri.
Contoh kasus nyata di pegawai kontrak di bagian subsurface di SKK Migas, mayoritas
pegawai kontrak berdasarkan penghasilannya, cukup untuk memenuhi kebutuhan. Sehingga
masuk ke dalam kebutuhan fisiologis Abraham Maslow. Asuransi yang digunakan pun masih
berupa BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, sehingga kebutuhan rasa aman dari diagram
Maslow pun sudah tercapai. Para pekerja pun memiliki ikatan sosial yang sangat baik dan saling
peduli satu sama lain, sehingga kebutuhan sosial dari diagram Maslow pun sudah terpenuhi.
Akan tetapi, dari sisi penghargaan seperti promosi, jumlah pegawai hanya sedikit yang bisa
diangkat menjadi pegawai tetap dan kemungkinan mengaktualisasi diri pun masih belum
tercapai. Melihat dari diagram Maslow diatas, maka tidak aneh jika banyak pekerja yang betah
untuk bekerja secara kontrak di perusahaan tersebut hingga 4 tahun. Akan tetapi, tidak sedikit
pegawai yang berusaha mencari pekerjaan lain yang bisa memberikan promosi atau karir lebih
baik agar bisa mencapai diagram Maslow tentang kebutuhan penghargaan.
Apabila kasus tersebut disandingkan oleh teori yang dikeluarkan oleh Hertzberg maka
dari sisi hygiene factor yang kurang terpenuhi adalah dari sisi pengembangan, karena dengan
status pegawai kontrak maka pengembangan ilmu dan karir pun akan menjadi stagnan. Dari sisi
motivatior pun para karyawan tidak begitu berjuang untuk mendapatkan karir lebih karena
mereka sadar di perusahaan mereka tidak akan berkembang. Akibatnya banyak karyawan yang
masuk tidak tepat waktu, menghabiskan waktu di kantor dengan hanya bermain game dan
bergosip, serta tidak sedikit karyawan yang mencari pekerjaan lain di luar kantor. Meskipun
demikian, hal tersebut masih bisa berjalan secara lancar karena bidang kompetensi yang
dibutuhkan di perusahaan tersebut terbilang cukup jarang, dan para pegawai masih dapat
menyelesaikan tugasnya dengan baik. Dari sisi supervisor pun derajatnya setara, sehingga gaji
Fadhila Khairunnisa / Reguler 48
Tugas Individu LOB Sesi 3
Foundation of Employee Motivation

yang diperoleh terbilang sama. Sehingga hubungan antara supervisor dan pekerja terbilang
sangat baik dan lingkungan sangat kondusif. Sehingga maintenance factor yang diterima para
pegawai di perusahaan tersebut masih cukup baik dan sehat atau hanya kurang di motivation
factor saja.

Anda mungkin juga menyukai