Oleh
MUHAMMAD MAULIDIANSYAH
17.03.01.018
Oleh
MUHAMMAD MAULIDIANSYAH
17.03.01.018
Menyetujui ;
Mengetahui;
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayah-Nya
dengan baik, serta shalawat dan salam untuk junjungan kita Nabi Besar
Muhammad SAW yang membawa kita pada zaman yang terang benderang.
Kelapa Sawit Menghasilkan (TM) Afdeling Damar Condong I PT. Mopoli Raya
Unit I” dibuat untuk menyelesaikan mata kuliah dan sebagai salah satu syarat
Universitsas Samudra.
1. Ibu Ir. Cut Mulyani, M.P. selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Samudra.
2. Ibu Ir. Rosmaiti, M.P. selaku Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Samudra.
3. Ibu Ir. Hanisah, M.P. selaku Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Samudra.
5. Bapak Ir. Ahdamah Fizal selaku Manager PT. Mopoli Raya Unit I
i
6. Kepada Ayahanda (Alm) Bustamam Ab dan Ibunda Nurmawati, serta Adinda
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
DAFTAR TABEL......................................................................................v
DAFTAR GAMBAR..................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRRAN...........................................................................vii
PENDAHULUAN ......................................................................................1
Latar Belakang ................................................................................1
Tujuan Praktek Kerja Lapangan......................................................3
Kegunaan Praktek Kerja Lapangan..................................................4
Metode Praktek Kerja Lapangan......................................................5
Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan...................................6
TINJAUAN PUSTAKA.............................................................................7
Klasifikasi Tanaman Kelapa Sawit..................................................7
Morfologi Tanaman Kelapa Sawit...................................................7
Syarat Tumbuh Tanaman Kelapa Sawit...........................................10
Penyakit Busuk Pangkal Batang Ganoderma..................................12
Penyebaran Penyakit Ganoderma boninense...................................13
Gejala Serangan Busuk Pangkal Batang Ganoderma boninense....14
Pengendalian Busuk Pangkal Batang Ganoderma boninense..........15
iii
Letak, Luas Lahan dan Topografi....................................................31
Kegiatan Umum Perusahaan............................................................33
Keadaan Sumber Daya Manusia......................................................34
Sarana dan Prasarana peruahaan......................................................34
PEMBAHASAN.........................................................................................43
1. Parit Isolasi.................................................................................44
2. Pembubunan Tanaman Terinfeksi Ganoderma boninense........45
3. Pembongkaran Bonggol.............................................................46
PENUTUP...................................................................................................47
Kesimpulan......................................................................................47
Saran.................................................................................................47
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................48
LAMPIRAN................................................................................................49
iv
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
3. Disiplin Panen.....................................................................................36
4. Perawatan Gawangan.........................................................................37
5. Pengendalian Hama............................................................................38
7. Chemis Piringan.................................................................................39
8. Sensus Produksi..................................................................................40
vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
viii
PENDAHULUAN
Latar belakang
Jacq. Kata Elaeis berasal dari kata Elaion dari bahasa Yunani yang berarti minyak
dan kata guineensis berasal dari kata Guinea yaitu merupakan nama suatu daerah
di Pantai Barat Afrika, sedangkan kata Jacq adalah singkatan dari Jacquin seorang
botanis dari Amerika yang pertama membuat susunan taksonomi dari tanaman ini.
(Sunarko, 2007).
penghasil minyak nabati yang dapat menjadi andalan di masa depan karena
kerja yang mengarah pada kesejahteraan masyarakat, juga sebagai sumber devisa
Permintaan akan minyak makan di dalam dan luar negeri yang kuat merupakan
(Pahan, 2008).
Salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas
kelapa sawit yaitu dengan intensifikasi lahan. Namun, dalam intensifikasi lahan
salah satu faktor yang menghambat produktivitas kelapa sawit yaitu penyakit.
1
Indonesia banyak perkebunan yang monokultur sehingga peningkatan luas
penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB). Afandi, dkk (2017) menyatakan bahwa
karena cendawan bersifat lignolitik dan lama kelamaan akan mengalami kematian.
Menurut Susanto, dkk (2002). Penyakit ini telah menyebabkan kematian kelapa
Jika jamur Ganoderma boninense tidak dikendalikan maka jamur ini akan
menyebabkan busuk pangkal batang (BPB) pada tanaman kelapa sawit. Penyakit
ini sulit dikendalikan ini sulit untuk dikendalikan karena sifatnya yang bersifat
tular tanah, dimana bila kita menggunakan fungisida, ada kemungkinan tidak
efektif karena sifat fisika dan kimia tanah terdegradasi sebelum mencapai sasaran.
Selain itu, patogen ini memiliki beberapa alat untuk bertahan hidup di kondisi
besar.
batang atau kadang-kadang pada akar sakit didekat batang. Tubuh buah hanya
2
dibentuk setelah penyakit berkembang cukup lanjut, sudah tampaknya gejala pada
daun. Tubuh buah yang paling muda dibentuk di dekat tepi bagian yang
membusuk yang berkembang keatas. Pohon yang sakit sering rebah walaupun ada
Kelapa Sawit Menghasilkan (TM) Afdeling Damar Condong I PT. Mopoli Raya
Tujuan Umum
sebagai berikut :
Tujuan Khusus
3
Kegunaan Praktek Kerja Lapangan
Bagi Mahasiswa
perkebunan.
perusahaan perkebunan.
Lapangan.
4
Metode Praktek Kerja Lapangan
Metode yang digunakan dalam praktek kerja lapangan ini antara lain sebagai
berikut:
1. Observasi Lapangan
2. Wawancara
3. Pustaka
literatur atau catatan yang ada di instansi yang bersangkutan maupun dari
4. Dokumentasi
5
Tempat dan Waktu Praktek Kerja Lapangan
Mopoli Raya Unit I yang terletak di Desa Damar Condong Kecamatan Pematang
berlangsung selama satu bulan, dari tanggal 10 Juni s/d 10 Juli 2020, mulai pukul
06.00 WIB setiap hari Senin-Sabtu. Setiap kegiatan di awali dengan pertemuan
dengan asisten Afdeling (Apel pagi) untuk pengarahan kegiatan selama berada di
6
TINJAUAN PUSTAKA
berikut:
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ord : Palmales
Famili : Palmaceae
Genus : Elaeis
1. Akar
yang memiliki akar serabut. Saat awal perkecambahan, akar pertama muncul dari
biji yang berkecambah (radikula). Setelah itu radikula akan mati dan membentuk
akar utama atau primer. Selanjutnya akar primer akan membentuk akar skunder,
tersier, dan kuartener. Perakaran kelapa sawit yang telah membentuk sempurna
umumnya memiliki akar primer dengan diameter 5-10 mm, akar skunder 2-4 mm,
akar tersier 1-2 mm, dan akar kuartener 0,1-0,3. Akar yang paling aktif menyerap
air dan unsur hara adalah akar tersier dan kuartener berada di kedalaman 0-60cm
dengan jarak 2-3 meter dari pangkal pohon (Lubis dan Agus, 2011).
7
2. Batang
Kelapa sawit memiliki batang yang tidak mempunyai kambium dan tidak
bercabang dan berbentuk silinder. Batang tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai
struktur yang mendukung daun, bunga, dan buah, sebagai sistem pembuluh yang
mengangkut air dan hara mineral dari akar ke atas serta hasil fotosintesis
(fotosintat) dari daun ke bawah serta kemungkinan juga berfungsi sebagai organ
penimbun zat makanan. Pada pertumbuhan awal setelah fase muda, terjadi
dengan diameter 20 cm–75 cm, batangnya tidak terlihat karena tertutup oleh
mencapai 40 cm–60 cm, bagian bawah batangnya lebih gemuk disebut bongkol
berumur 3 tahun batang belum terlihat karena masih terbungkus pelepah yang
belum ditunas. Karena sifatnya yang Phototropi dan Heliotropi (menuju cahaya
dan arah matahari) maka pad akeadaan terlindung, tumbuhnya akan lebih cepat
3. Daun
memiliki helaian anak daun. Daun kelapa sawit terdiri dari beberapa bagian yaitu,
kumpulan anak daun (leaflets) yang mempunyai helaian (lamina) dan tulang anak
daun (midrib), rachis yang merupakan tempat anak daun melekat, tangkai daun
(petiole) yang merupakan bagian antara daun dan batang, seludang daun (sheath)
8
yang berfungsi sebagai perlindungan dari kuncup dan memberi kekuatan pada
pelepah yang telah membuka. Kemudian akan berkurang sesuai dengan umur
tergantung pada tipe varitas dan kesuburan tanahnya. Jumlah anak daun pada
setiap sisinya dapat mencapai 125 - 200. Anak daun pada tengah pelepah dapat
mencapai 1,2 meter. Berat satu pelepah mencapai 4,5 kg berat kering. Pada satu
pada tanaman dewasa yang berumur 10 tahun atau lebih. Luas permukaan daun
4. Bunga
Bunga muncul dari ketiak daun. Bunga betina akan menjadi brondolan setelah
antesis Kelapa sawit yang berumur tiga tahun sudah mulai dewasa dan
mengeluarkan bunga jantan dan betina, bunga tersebut keluar dari ketiak atau
pangkal pelepah daun bagian dalam, bunga jantan terbentuk lonjong memanjang,
bersilang (croos pollination). Artinya bunga betina dari pohon yang satu dibuahi
oleh bunga jantan dari pohon yang lainnya dengan perantaraan angin dan serangga
9
5. Buah
Buah kelapa sawit termasuk buah batu dengan ciri yang terdiri atas tiga
bagian, yaitu bagian luar (epicarpium) disebut kulit luar, lapisan tengah
(mesocarpium) atau disebut daging buah, mengandung minyak kelapa sawit yang
disebut Crude Palm Oil (CPO), dan lapisan dalam (endocarpium) disebut inti,
mengandung minyak inti yang disebut Palm Kernel Oil (PKO). Proses
pembentukan buah sejak pada saat penyerbukan sampai buah matang kurang lebih
6 bulan. Dalam 1 tandan terdapat lebih dari 2000 buah Biasanya buah ini yang
digunakan untuk diolah menjadi minyak nabati yang digunakan oleh manusia.
Buah kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) adalah sumber dari kedua minyak
sawit (diekstraksi dari buah kelapa) dan minyak inti sawit diekstrak dari biji buah
Iklim
tandan kelapa sawit. Kelapa sawit dapat tumbuh dengan baik pada daerah tropika
basah di sekitar lintang Utara (U) - Selatan (S) 12o pada ketinggian 0-500 m dpl.
Beberapa unsur iklim yang penting dan saling mempengaruhi adalah curah hujan,
mm/tahun. Namun curah hujan optimal yang palong cocok untuk kelapa sawit
adalah 2.000–3.000 mm/tahun dengan jumlah hari hujan tidak lebih dari 180
10
hari/tahun. Pembagian hujan yang merata dalam satu tahunnya berpengaruh
generatif, sehingga bunga atau buah yang terbentuk relatif lebih sedikit. Tanaman
kelapa sawit memerlukan suhu optimal 24– 28oC. Ketinggian tempat yang ideal
untuk kelapa sawit antara 1 – 500 m dpl (diatas permukaan laut). Kelembaban
optimum yang ideal untuk tanaman sawit sekitar 80 – 90% (Adi, 2011).
Intensitas penyinaran
Penyinaran matahari yang baik untuk tanaman kelapa sawit antara 5-7
jam/hari. Suhu optimal untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah 29-30ºC, terendah
18oC dan tertinggi 32ºC serta kelembaban rata-rata 32º C. Kelembaban optimum
yang ideal sekitar 80–90 %. Kelembaban optimum yang ideal untuk tanaman
Angin
doyong atau miring. Tanaman kelapa sawit memerlukan curah hujan 1.500 sampai
4.000 mm. Temperatur optimal adalah 24-280C. Ketinggian yang ideal untuk
tanaman kelapa sawit antara 1-500 meter diatas permukaan laut (Sunarko, 2007).
Tanah
Kelapa sawit dapat tumbuh pada jenis tanah podzolik, latosol, hidromorfik
kelabu, alluvial atau regosol, tanah gambut saprik, dataran pantai dan muara
sungai. Tingkat keasaman (PH) yang optimum untuk sawit adalah 5,0-5,5. Kelapa
sawit menghendaki tanah yang gembur, subur, datar, berdrainase baik dan
11
memiliki lapisan solum cukup dalam 80 cm tanpa lapisan padas, kemiringan lahan
pertanaman kelapa sawit sebaiknya tidak lebih dari 150 (Subiantoro, 2009).
Penyakit Busuk Pangkal Batang (BPB) kelapa sawit yang disebabkan oleh
Ganoderma sp. merupakan penyakit yang paling merusak baik pada tanaman
Divisi : Eumycophyta
Kelas : Basidiomycetes
Ordo : Polypolaceace
Genus : Ganoderma
seperti kipas dan keras. Tubuh buah jamur ini dapat berumur sampai beberapa
kelapa sawit, merupakan jamur tular tanah (Susanto dan Prasetyo, 2008).
bila akar tanaman bersinggungan dengan tunggul-tunggul pohon yang sakit. Laju
penyakit (inokulum) semakin banyak diareal perkebunan kelapa sawit. Hal ini
12
akan mengancam kelangsungan hidup tanaman kelapa sawit muda yang baru saja
melalui kontak akar di dalam tanah. Mekanisme yang dipakai adalah kontak
akar pohon sehat dengan sumber infeksi yang ada di dalam tanah seperti
potongan akar padat dan batang yang mengandung koloni patogen. Selanjutnya
bagian tengah atau atas batang pohon yang sehat. Basidiospora akan disebarkan
paling banyak antara pukul 22.00 – 06.00. Spora jamur ini berkembang pada
tunggul atau kayu-kayu, yang selanjutnya dapat menjadi sumber infeksi bagi
sumber infeksi. Belum lagi saat di udara jumlah basidiospora dari jamur ini
penyakit ini
13
bertambahnya daur pertanaman dalam suatu kebun (generasi tanaman). Ini
berarti substrat bagi Ganoderma akan semakin tersedia atau inokulum semakin
tinggi populasinya.
Gejala Serangan Busuk Pangkal Batang dapat di lihat langsung pada fisik
1. Daun kuning kemudian mengering dan nekrosis dari pelepah bawah terus
kepelepah atas.
2. Pada pangkal batang atau bagian tengah tanaman kelapa sawit mengalami
buah Ganoderma.
4. Tanaman kelapa sawit tiba-tiba tumbang dan bagian bawah batang telah
membusuk.
14
Pengendalian Busuk Pangkal Batang Ganoderma boninense
Pangkal batang.
1. Kultur teknis
2. Kimiawi
15
telah dilakukan oleh perkebunan kelapa sawit, baik dengan metode
3. Pengendalian hayati
16
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL
PT. Mopoli Raya merupakan salah satu perusahaan swasta nasional yang
bergerak dalam bidang perkebunan kelapa sawit, karet dan pabrik kelapa sawit
(PKS). Perusahan ini mulai dibangun pada tanggal 17 Desember 1980 atas
1. H. A. Basyah Ibrahim
2. H. Muhammad Sati
3. Mustafa Sulaiman
perluasan lahan. Hal ini dapat dilihat dari areal perkebunan kelapa sawit yang
dimiliki oleh PT. Mopoli Raya dan anak-anak perusahaannya yang semakin luas.
Areal perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh PT. Mopoli Raya dan anak-
Darussalam tepatnya di kabupaten Aceh Timur, Aceh Barat, dan Aceh Selatan
perkebunan kelapa sawit yang dimiliki oleh PT. Mopoli Raya dan anak-anak
Propinsi Sumatera Utara seluas 3.053,57 ha. Areal tersebut bernaung di bawah
beberapa perusahaan yang tergabung dalam group usaha PT. Mopoli Raya.
17
2. PT. Perapen, yang mengelola perkebunan Perapen.
5. PT. Sumber Asih, yang mengelola perkebunan Gedong Biara dan Paya
Rambe
11. PT. Watu Gede Utama, yang mengelola kebun Kreung Semayam.
Apa yang telah dicapai oleh PT. Mopoli Raya sebenarnya merupakan
Bank Ekspor Impor, yang telah banyak membantu dalam proses pendirian pabrik
Dengan adanya kredit Free Financing (jenis kredit modal kerja yang
diberikan kepada pemilik perusahaan) dari Bank Exim sebelum kredit investasi
tanggal 26 Agustus 1985 dimulai secara resmi pembangunan pabrik kelapa sawit
ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bapak Gubernur Daerah Istimewa
Aceh pada saat itu dan disaksikan oleh pihak-pihak yang terkait.
18
Hingga saat ini P.T. Mopoli Raya telah menanami arealnya dengan kelapa
sawit seluas 6.5221 Ha dan telah membangun satu unit pabrik kelapa sawit
Visi Perusahaan
bisnis perkebunan yang tangguh dan mampu bersaing, baik di sektor hulu dan
Misi Perusahaan
utama, karet serta menghasilkan produk minyak kelapa sawit, lump, lateks,
pada pelanggan.
2. Meningkatkan daya saing produk secara terus menerus yang didukung oleh
dan kesehatan perusahaan serta memberikan manfaat dan nilai tambah yang
19
5. Mengelola dan mengembangkan karyawan serta perusahaan demi
lingkungan hidup.
Struktur Organisasi
orang pada setiap unit perusahaan yang harus sesuia dengan pengetahuan dan
keterampilan dan kehlian yang dimiliki sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai
sampai dalam setiap unit atau daerah dan setiap afdeling semua tersusun dengan
struktur yang sangat jelas. Sehingga dalam mengatur seluruh kegiatan di lapangan
sudah terarah dan seluruh anggota bertanggung jawab atas apa yang
tujuan dasar. Stuktur organisasi PT. Mopoli Raya disajikan pada Gambar 1.
20
Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi PT. Mopoli Raya
Uraian Pekerjaan
1. Dewan Komisaris
b. Mengadakan rapat umum tahunan dan rapat umum luar biasa para
pemegang saham.
21
c. Jika suatu sebab ada kekosongan salah satu jabatan direksi atau dewan
Perseroan.
(RAPB) tahunan.
2. Biro Komisaris
22
b. Bersama-sama anggota menyusun usulan anggaran tahunan Biro
Komisaris.
3. Direktur Utama
23
4. Internal Audit
pemeriksaan.
pada Gambar 2.
24
Gambar 2. Struktur Organisasi Afdeling PT. Mopoli Raya
Struktur diatas di terapkan pada setiap afdeling yang ada di PT. Mopoli
Unit I. terdapat delapan afdeling yang terbagi didalam PT. Mopoli Raya Unit I.
1. Manager Unit
c. Mengajukan permintaan pengadaan barang dan jasa non lokal & lokal
25
3. Kerani I
- Biaya Panen
- Biaya Bongkar
- SPK Lokal
a. Komposisi Tanaman/KRT
1. Tanaman Baru
2. Tanaman Mati
3. Tanaman Penyisipan
4. Curah Hujan
6. Laporan Kas
7. Laporan Transport
26
4. Kerani II
1. Produksi
Kerani III
27
2. Mengerjakan Usulan Perubahan/Kenaikan Golongan/Jabatan
b. Personalia
4. Laporan Kependudukan/Statistik
5. Absensi karyawan
c. Sosial
2. Pinjaman Karyawan
6. Kerani IV
a. Kehumasan
28
4. Identifikasi, Penyusunan Program, dan Penyaluran Bantuan Corporate
b. Umum
c. Keamanan
d. Agraria
7. Asisten Afdeling
8. Mandor I
29
e. Cabang sengkleh kena Eggrek
9. Kerani Afdeling
c. Susunan pelepah
30
d. Mengidentifikasi semua kegiatan dalam proses dan produk akhir di
prosedur mutu instruksi kerja suport dokumen dan catatan mutu lainnya.
panen.
tanaman.
Aceh Tamiang, Aceh Timur dan Kabupaten Aceh Barat dengan total luas areal
±3.050 ha. Jadi luas Hak Guna Usaha (HGU) PT. Mopoli Raya secara
31
keseluruhan adalah 9.750 ha dengan komposisi tanaman yaitu kelapa sawit seluas
Jaya Kabupaten Langkat, terdiri dari delapan Afdeling lima diantarannya adalah
Afdeling Prapen I dan II, Damar Condong I, II, dan III mengusahakan komoditi
kelapa sawit dan sisanya Afdeling Serang Jaya I, II dan III mengusahakan
komoditi karet.
Kabupaten Langkat Propinsi Sumatera Utara. Adapun luas lahan Afdeling Damar
32
n
Kemiringan 1(>150-
NO TT LUAS Datar (0-150) 300) Kemiringan 2(>300)
HA (Ha) % (Ha) % (Ha) %
41 2007 22,44 8,20 36,54 6,00 26,74 8,24 36,72 bukit
42 2007 18,32 15,20 82,97 - 3,12 17,03 datar
43 2009 18,30 5,10 27,87 13,20 72,13 - - bukit
44 2009 8,55 2,50 29,24 - 6,05 70,76 bukit
45 2006 14,23 - - 14,23 100,00 bukit
46 2006 23,70 15,20 64,14 2,00 8,44 6,50 27,43 bukit
47 2006 28,29 26,04 92,05 2,25 7,95 - - bukit
48 2009 19,62 6,15 31,35 - 13,47 68,65 bukit
49 2006 7,23 3,00 41,49 - 4,23 58,51 bukit
50 2006 24,31 7,05 29,00 7,00 28,79 10,26 42,20 bukit
51 2009 8,63 4,20 48,67 4,43 51,33 - - bukit
52 2006 16,05 2,05 12,77 - 14,00 87,23 bukit
53 1996 44,28 44,28 100,00 - - - datar
TOTAL 591,00 - - 591,00 100,00
Sumber :Kantor AfdelingDamar Condong I (2020)
Dapat di lihat pada Tabel 2, bahwa luas total areal perkebunan Afdeling
Damar Condong I yaitu 591 ha. Pada Afdeling Damar Condong I ini memiliki
Damar Condong I adalah memiliki tanaman dengan tahun tanam berkisar antara
dari tahun 1996 – 2010. Arel yang paling luas terdapat pada blok 53 dengan tahun
tanam 1996 dengan luas area 44,28 ha. Adapun area yang paling kecil terdapat
dengan pada blok49 yang memiliki areal seluas 7,23 ha dengan tahun tanam 2006.
kelapa sawit dan karet. Kegiatan umum yang di lakukan PT. Mopoli Raya Unit I
33
Keadaan Sumber Daya Manusia
yang ada di PT. Mopoli sangat memadai. Jumlah karyawan di Afdeling Damar
34
B. Barang
1. TimbanganDuduk 1 Kap 15 kg
2. Jam Dinding 1 TOP
3. LemariBuku 2 160 x 90 Cm
4. RakBuku 1 130 x 1000 Cm
5. MejaTulis 5 ½ Biro
6. KursiKerja 7 -
7. RakBuku 1 -
8. Poster TuaiTBS Masak 1 -
9. PapanTulis (White Board) 1 -
10. KeranjangSampah 2 -
11. Kain Gorden 10 -
12. MejaMiring 1 18 x 132 Cm
13. Poster KriteriaPanenTBS 1 -
14. MesinTik 1 Royal
15. Alat Semprot (Hand Sprayer) 2 Micron Kap 5liter
16. Hand Sprayer Micron Herby 2 6 WA
17. TopikPeningkatProduksi 1 -
18. Laptop 2 HP Pavilion DMI3016
19. TimbanganGantung 1 AL
20. Printer 1 Epson L120
C. Kendaraan
1. Sepeda Motor 1 Suzuki Thunder 125
BL 4868 UQ
Sumber :Kantor Afdeling Damar Condong I PT. Mopoli Raya Unit I (2020)
35
PELAKSANAAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN
perusahaan.
KEGIATAN DI LAPANGAN
1. Disiplin Panen
dipiringan.Ciri buah matang panen adalah seluruh buah masak dipanen, tangkai
TPH.Buah hilang (losses) yaitu buah. Disiplin panen dapat dilihat pada
Gambar 3.
2. Perawatan Gawangan
36
dan menggangu yang tumbuh di gawangan antar batang sawit dan antar baris
Gambar 4.
3. Pengendalian Hama
hama ulat api (setora nitens) tingkat serangan mulai dari tingkat ringan yaitu
jumlah ulat pada daun sebanyak 5-6 ulat, tingkat sedang jumlah ulat didaun
sebanyak 7-8 ulat, dan tingkat berat jumlah ulat didaun ˃9 ulat pada daun.
37
Gambar 5. Pengendalian Hama Kelapa Sawit
pengeluaran getah karet secara maksimal. Kunjungan dilakukan pada blok 51,
tahun tanam 2008 dengan luas areal 27,94 ha, dengan jumlah pokok 1.274,
pukul 07:00 pagi. cara menderes dilakukan penyayatan mulai dari kanan atas ke
38
5. Chemis Piringan
kapasitas tangki 10 liter (30 cc/tangki) yang disemprot yaitu piringan, pasar pikul,
6. Sensus Produksi
berat janjang yang dilakukan secara serentak dan bersifat menyeluruh di seluruh
areal yang sudah layak panen. Sensus yang benar akan diketahui potensi produksi
39
Gambar 8. Sensus Produksi
kultur teknis yang diperlukan dalam upaya peningkatan produktivitas kelapa sawit
(Elaeis guineensis Jacq). Pekerjaan ini mengandung dua aspek yang saling
bertolak belakang, yakni mengusahakan agar pelepah yang masih produktif (daun
masih hijau) tetap dipertahankan, tetapi di lain pihak kadangkala harus dipotong
40
Tujuan penunasan :
KEGIATAN DI KANTOR
- Untuk mengetahui jumlah buah matang yang akan dipanen esok hari.
41
Contoh cara menghitung AKP
jumlah pokok
Jumlah tandan =
AKP
jumlah tandan
HB (Tenaga Kerja yang dibutuhkan) =
borongan
42
PEMBAHASAN
gejala awal dimulai dari beberapa pelepah daun muda berwarna pucat seperti
kekurangan hara. Pada tahap lanjut daun akan mengalami pengeringan mulai daun
tua menuju kedaun yang lebih muda. Jumlah daun pucuk (tombak) yang tidak
membuka lebih banyak dari biasanya. Pelepah daun akan patah dan menggantung.
Selama ini pertumbuhan Ganoderma boninense ini sulit dikendalikan. Jamur ini
menginfeksi dan menggerogoti pohon dan memakan unsur karbon hingga pohon
lapuk dan roboh, terkadang terdapat keluarnya jamur di pangkal batang. Setelah
pohon mati, jamur tetap bertahan dalam bentuk saprofit. Semua pokok
di PT. Mopoli Raya Unit I untuk memperpanjang umur tanaman kelapa sawit.
43
Pengendalian jamur patogen ini dilakukan dengan cara manual seperti pembuatan
sebagai berikut:
Pembuatan parit isolasi di PT. Mopoli Raya unit I ini dilaksanakan pada
tanaman kelapa sawit berumur lebih dari 11 tahun atau pada Tanaman
pembuatan parit isolasi ini dilakukan secara manual yang mana parit isolasi
lebar ± 1 m 𝖷 1 m dan kedalaman parit ±50 cm, hal ini bertujuan untuk memutus
dengan akar dari tanaman lain. Parit Isolasi disajikan pada Gambar 11.
44
2. Pembubunan Tanaman Terinfeksi Ganoderma boninense
dimusnahkan dengan cara dibakar agar jamur patogen Ganoderma boninense mati
dan tidak berkembang biak lagi. Selanjutnya, tanaman dibumbun dengan tanah
yang telah di campur Marfu-P hingga menutupi seluruh jaringan tanaman yang di
bedah.
45
3. Pembongkaran Bonggol
tanaman kelapa sawit yang roboh akibat terserang penyakit Busuk Pangkal
Batang. Pengendalian ini bertujuan mengambil sisi-sisa akar tanaman kelapa sawit
dan dijemur di terik matahari sebelum di timbun kembali, cara ini bertujuan agak
mematikan sisa-sisa bibit jamur Ganoderma boninense yang melekat pada tanah.
46
PENUTUP
Kesimpulan
jamur patogen Ganoderma boninense di PT. Mopoli Raya Unit I Afdeling Damar
Condong I dilakukan secara mekanis/fisik, yaitu dengan cara parit isolasi dan
Saran
PT. Mopoli Raya Unit I Afdeling Damar Condong I dilakukan secara intensif dan
47
DAFTAR PUSTAKA
Adi S. 2011. Kaya dengan Bertani Kelapa Sawit, Pustaka Baru Press.
Afandi, M, F., Suzanna, S., Lisnawita. 2017. Potensi Trichoderma Sp. Asal
Rizosfer Tanaman Kelapa Sawit Sebagai Agens Antagonis
Terhadap Ganoderma Sp. Secara In Vitro. Agroekoteknologi FP USU.
2 (57): 469- 47.
Fauzi, Y., Yustina E.W., Iman S., Rudi H. 2008. Budidaya, Pemanfaatan Hasil
dan Limbah, Analisis Usaha dan Pemasaran Kelapa Sawit. Penebar
Swadaya. Jakarta.
Pahan, I. 2008. Panduan Lengkap Kelapa Sawit Manajemen Agribisnis dari Hulu
hingga Hilir. Penebar Swadaya. Jakarta.
48
Lampiran 1.Biodata Mahasiswa Peserta Praktek Kerja Lapangan
Muhammad Maulidiansyah
49
Lampiran 2.Rencana Program Kegiatan
Oleh
MUHAMMAD MAULIDIANSYAH
17.03.01.018
50
RENCANA PROGRAM KEGIATAN PKL
51
Melakukan Pembumbunan
(Mounding).
Menyetujui :
Mengetahui ;
Koordinator Prodi Agroteknologi
Fakultas Pertanian Universitas Samudra
52
Lampiran 3.Peta Blok Afdeling Damar Condong I
53
Lampiran 4. Jurnal Harian Praktek Kerja Lapangan
54
55
56
57
58
59
60
Lampiran 5. Foto Dokumentasi Praktek Kerja Lapangan
61
62