Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KULIAH KERJA NYATA-PEMBELAJARAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT(KKN-


PPM) STIE-INDRAGIRI
ANGKATAN IX TAHUN 2016
DESA BATU PAPAN KECAMATAN BATANG CENAKU
KABUPATEN INDRAGIRI HULU

DISUSUN OLEH :

NAMA :HERA MONICA


NIM :13 10 089 530 133

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI INDRAGIRI ( STIE-I ) RENGAT


TAHUN 2015 – 2016

KATA PENGANTAR

1
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan petunjuk Nya
dalam menyelesaikan makalah ini, shalawat salam juga terpanjatkan kehadirat Rasulullah Muhammad
SAW.Terimakasih penulis sampaikan pula kepada teman-teman dan Dosen Pembimbing Lapangan
yang telah membantu menyelesaikan makalah ini.

Mungkin dalam makalah ini terdapat beberapa kekurangan yang disengaja ataupun yang tidak
disengaja. Oleh karena itu penulis mohon memakluminya, karena pembuatan makalah ini tidak lain
adalah salah satu proses pembelajaran.

Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.

Amin ya robbal alamin....

Batu papan , 03 maret 2016

Penulis,

(Hera Monica)

DAFTAR ISI

2
KATA PENGANTAR ………………………………………………............. ............................1

DAFTAR ISI …….…………………….......................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………….…………………...................3

A. LATAR BELAKANG......................................................................................................3
B. PERMASALAHAN.........................................................................................................3
C. TUJUAN..........................................................................................................................3
D. METODE PENGUMPULAN DATA..............................................................................3

SEJARAH DESA BATU PAPAN................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN ………………………….……………….…………............................5

GADUNG......................................................................................................................................5

A. JENIS-JENIS GADUNG..................................................................................................5
B. KANDUNGAN GIZI GADUNG.....................................................................................5
C. PENGOLAHAN UMBI GADUNG.................................................................................6
D. ANEKA OLAHAN GADUNG........................................................................................8

BAB III : PENUTUP.....................................................................................................................11

A. KESIMPULAN................................................................................................................11
B. SARAN............................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................12

BAB I : PENDAHULUAN

3
A. Latar belakang masalah

Tanaman gadung ini pada umumnya juga belum dibudidayakan secara teratur.Penanaman
cukupteratur ,Tanaman tersebut terdapat tumbuh liar di pinggir-pinggir hutandan diladang-ladang
warga .
Khususnya untuk di desa batu papan kecamatan batang cenaku , tanaman gadung ini tidak
dikelola dengan baik , dan tidak begitu dimamfaatkan lagi seperti pada masa dahulunya .
Menurut para warga , dimasa sekarang ini , orang-orang yang mengelola gadung atau
memamfaatkan gadung termasuk orang-orang ekonomi menengah kebawah.

B. Permasalahan
a. bagaimana Cara pengolahan gadung menjadi bahan makanan ?
b. jelaskan mamfaat dari tanaman gadung tersebut ?
c. jelakan jenis makanan apa saja yang bisa di buat dari tanaman gadung tersebut ?

C. Tujuan
a. Memperkenalkan cara pengolahan yang khusus kepada masyarakat untuk meghilangkan
racun pada gadung .
b. Untuk memberikan pengetahuan kepada petani dan masyarakat tentang tanaman gadung dan
manfaatnya bagi manusia
c. Memperkenalkan jenis-jenis makanan yang bisa dibuat dri umbi gadung

D. Metode pengumpulan data

Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode/cara pengumpulan data atau
informasi melalui : Penelitian kepustakaan (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan melalui
studi literature, internet, dan sebagainya yang sesuai atau yang ada relevansinya (berkaitan) dengan
masalah yang dibahas.

SEJARAH DESA BATU PAPAN

4
Pada awalnya Desa Batu Papan merupakan sebuah dusun kecil yang merupakan bagian dari
kepenghuluan Desa Puntianai yang terletak di tepi sungai yang melintas di tepi Dusun Batu Papan dan
juga melintasi jalan lintas selatan pada saat sekarang ini,yang mana dahulunya disungai terebut
terdapat/Ditemukan sebuah Batu yang yang lebarnya sama dengan ukuran sebuah Papan yang
menutupi muara sungai tersebut,maka sungai itu kemudian diberi nama sungai Batu Papan, dan
kemudian nama sungai tersebut dijadikan nama dusun yaitu Dusun Batu Papan.
Secara Geografis dusun Batu Papan letaknya strategis ,merupakan pusat pertemuan beberapa
Dusun dan Desa antara Lain Desa Alim,Desa Sipang, Desa Cenaku Kecil dan Dusun Sanglap,yang
pada awalnya hanya terdiri dari beberapa rumah dan kepala keluarga yang mana sekelilingnya masih
hutan belantara yang masih utuh.
Secara Administratif Batu Papan pada waktu itu merupakan bagian wilayah Dusun Dari Desa
Puntianai yang dipimpin oleh seorang Penghulu atau saat ini kita sebut Kepala Desa,dengan
pemimpin adat tertinggi yang dipimpin oleh seorang Pamuncak. Adapun yang pernah menjadi
Penghulu Antara Lain :
1. Penghulu Pertama : Bapak Muncak Tontu Alm
2. Penghulu Kedua : Bapak Muncak Tayus Alm
3. Penghulu Ketiga : Bapak Muncak Bidin Alm
4. Penghulu Keempat : Bapak Badul Hadi Alm
5. Penghulu Kelima : Bapak Masaji Alm
6. Penghulu Keenam : Bapak Usman Alm
7. Penghulu Ketujuh : Bapak Jamaludin
Seiring perkembangannya Dusun Batu Papan berkembang dengan pesat dengan penduduk yang
semakin banyak dan beranekragam suku dan pembangunan pasilitas masyarakat yang sudah mulai
dibangun, maka Dusun Batu Papan dimekarkan oleh pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu menajdi
Desa dengan pejabat sementara berdasarkan keputusan Bupati Indragiri Hulu Nomor : 10 Tahun 2007
tanggal 05 Januari 2007,dengan pejabat sementara Kepala Desa Batu Papan Bpk.Laisa . SM. Sesuai
Peraturan perundang-undangan yang berlaku,berselang satu tahun Pjs Desa Batu Papan di definitifkan
menjadi Desa Batu Papan berdasarkan keputusan Bupati Kabupaten Indragiri Hulu Nomor 42 Tahun
2008,dengan Kepala Desa dijabat oleh Bapak Laisa.SM.
Dan mulai saat itulah Dusun Batu Papan berubah manjadi Desa Batu Papan yang memisahkan
diri dari Desa induk Puntianai, yang merupakan bagian dari Daerah Administaratif Kecamatan Batang
Cenaku Kabupaten Indragiri Hulu Propinsi Riau.

BAB II : PEMBAHASAN

5
KULINER UMBI GADUNG
GADUNG
(Dioscorea hispida Dennst)

Tanaman berumbi adalah salah satu kekayaan nabati di alam kita, diantaranya adalah gadung.
Jenis ini di Indonesia dikenal dengan beberapa nama daerah yaitu gadung, sekapa, bitule, bati,
kasimun, dan lain-lainnya. Dalam bahasa latinnya gadung disebut Dioscorea hispida Dennst.

Gadung merupakan perdu memanjat yang tingginya dapat mencapai 5-10 m. Batangnya bulat,
berbentuk galah, berbulu, dan berduri yang tersebar sepanjang batang dan tangkai daun. Umbinya
bulat diliputi rambut akar yang besar dan kaku.Kulit umbi berwarna gading atau coklat muda, daging
umbinya berwarna putih gading atau kuning.Umbinya muncul dekat permukaan tanah.Buah lonjong,
panjang kira-kira 1 cm, berwarna coklat atau kuning kecoklatan bila tua.Akar serabut.

A. JENIS – JENIS GADUNG


Berdasarkan warna daging umbinya, gadung dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu gadung
putih dan kuning.Gadung kuning umumnya lebih besar dan padat umbinya bila dibandingkan gadung
putih. Jumlah umbi dalam satu kelompok dapat mencapai 30 umbi, dan jumlah umbi ini dari masing-
masing varietas hamper tidak berbeda.

B. KANDUNGAN GIZI GADUNG


Tanaman gadung (Dioscorea hispida Dennst), bagi beberapa Negara yang sedang berkembang
seperti Indonesia, sumber makanan yang mengandung karbohidrat merupakan kebutuhan
utama.Bahan pangan yang mengandung karbohidrat cukup tinggi adalah termasuk pada jenis kacang-
kacangan dan jenis umbi-umbian.Salah satu sumber karbohidrat yang ada di Indonesia adalah umbi
gadung. Berikut ini adalah komposisi kimia dari umbi gadung .

6
Tabel 3. Komposisi Kimia Umbi Gadung

Zat Gizi Jumlah (%)


Air 78,00
Karbohidrat 18,00
Lemak 0,16
Protein 1,81
Serat Kasar 0,93
Kadar Abu 0,69
Diosgenin 0,20
Dioscinin 0,04

Umbi gadung kita konsumsi untuk memenuhi kebutuhan energi. Kandungan karbohidrat umbi gadung
memang tinggi, setara dengan umbi-umbian lain.

C. PENGOLAHAN UMBI GADUNG


Untuk menghilangkan racun tersebut dapat dilakukan dengan beberapa cara antara lain :

A. Pengolahan dengan abu atau kapur


Penggunaan abu atau kapur ini difungsikan untuk mempercepat pelucutan HCN yang terkandung
dalam umbi gadung.
1. Umbi dibersihkan dari tanah yang masih melekat dan langsung dikupas kulitnya, pengupasan
kulit harus cukup tebal
2. Setelah dikupas umbi dipotong-potong atau diserut sesuai keperluan
3. Hasilnya kemudian dicampur dengan abu, dalam hal ini abu berfungsi sebagai penetral racun
yang terdapat dalam umbi. Selain abu bisa juga dipergunakan kapur.
4. Pencampuran abu atau kapur dengan irisan-irisan umbi dilakukan pada keranjang yang
beranyam jarang, kemudian di tumbuk sampai cairan yang mengandung racun itu keluar.
5. Selanjutnya umbi diperam selama 2 x 24 jam di atasnya diberi pemberat agar umbi tetap
tertekan.
6. Setelah diperam, umbi yang bercampur dengan abu atau kapur itu dijemur sampai kering.
7. Umbi yang telah kering kemudian dibersihkan dengan cara merendamnya kedalam air mengalir
selama 2 x 24 jam, sambil di tumbuk-tumbuk setiap harinya.
8. Umbi sudah siap dimasak

B. Pengolahan dengan garam


1. Pemberian garam berlapis

7
a. Umbi dibersihkan dari tanah langsung dikupas kulitnya, pengupasan kulitnya dilakukan
setebal mungkin
b. Kupasan umbi diiris tipis-tipis atau diserut
c. Keranjang bambu dilapisi garam,kemudian diberi irisan umbi satu lapis, dilapisi garam lagi
dan kemudian dilapisi umbi lagi, begitu seterusnya sampai keranjang penuh.
d. Bagian terakhir dari lapisan ditutup dengan kain lalu diberi pemberat dan diperam selama satu
minggu.
e. Pekerjaan terakhir umbi dicuci dalam air yang mengalir sampai garam dan racunnya hilang.
Umbi yang telah bersih dapat dicirikan oleh airnya yang jernih dan tidak terasa asin.

2. Pemberian garam diaduk


a. Umbi dibersihkan dari tanah dan langsung dikupas kulitnya.
b. Kupasan umbi diiris tipis-tipis atau diserut.
c. Hasilnya dimasukkan kedalam tong atau ember plastik, masukkan garam sebanyak mungkin
dan aduk sampai rata, serta irisan menjadi lemas, biarkan dalam rendaman garam selama satu
malam
d. Cuci rendaman diair mengalir dan bersih sampai garamnya hilang betul / sampai tidak terasa
asin.
e. Rendam umbi tadi didalam air tawar dan ganti setiap 3 jam sekali selama 3 hari ; bila
direndam di air mengalir atau dibawah pancuran, umbi bisa dimasukkan kedalam keranjang
yang beranyam jarang sehingga air dapat masuk dan mengalir dengan mudahnya, waktu
yang diperlukan dalam perendaman sekitar 3 hari
f. Angkat umbi dari tempat rendaman dan kukus atau dijemur sampai kering

C. Perendaman di air yang mengalir


1. Kupas gadung hingga bersih
2. Lalu iris-iris gadung secara tipis
3. Setelah itu cuci gadung hingga bersih
4. Lalu masukkan gadung yang telah dicuci kedalam karung beserta asam kulit kayu jirak dan
daun puwa
5. Lalu rendam selama 10 hari di air yang mengalir .
6. Setelah 10 hari diangkat lalu dicuci bersih...
7. Kemudian dijemur hingga kering
Cara-cara diatas dapat menurunkan HCN dalam gadung kurang lebih 1-10 mg dalam
setiapkilogram gadung yang diolah.
D. ANEKA OLAHAN GADUNG

8
1. Tepung gadung
a. Kupas kulit umbi gadung yang masih segar hingga bersih
b. Potong umbi gadung tipis-tipis, lalu lumuri dengan abu kayu (abu dapur)
c. Diamkan umbi gadung yang telah dilumuri abu kayu selama 12 jam
d. Bersihkan umbi gadung tersebut dengan air bersih yang mengalir
e. Tiriskan umbi gadung tersebut , lalu rendam kembali gadung dengan garam selama 3-4 hari
f. Bersihkan rendaman gadung dengan air mengalir hingga bersih
g. Lalu angkat dan jemur umbi gadung hingga benar-benar kering
h. Setelah kering irisan gadung tersebut kemudian dihaluskan
i. Tepung gadung siap digunakan

2. Ceker ayam

Alat yang digunakan : Bahan yang digunakan :

a. Baskom a. Tepung gadung ½ kg


b. Penggorengan b. Telur 6 butir
c. Cetakan c. Mentega 2 sendok makan
d. Mixer d. Penyedap

Cara membuat :

a. Tepung gadung , telur , gula dan penyedap di mixer hingga mengembang ,


b. Cairkan margarin hingga melelh dan dinginkan
c. Campurkan cairan margarin kedalam adonan dan aduk hingga rata
d. Tuangkan sedikit demi sedikit campuran telur kedalam tepung gadung dan aduk adonan
hingga dapat dibentuk
e. Cetak dengan alat cetak ceker ayam
f. Goreng hingga berwarna kekuningan
g. Angkat dan tiriskan

3. Kue bawang
Alat – alat :
a. Pisau
b. Wadah
c. Dan beberapa sarana penunjang lainnya

Bahan-bahan : a. Tepung gadung ½ kg


b. Telur 3 butir

9
c. Mentega 2 sdm a. Haluskan bawang merah
d. Bawang merah 10 siung b. Campurkan telur dan semua bahan
e. Garam kedalam tepung gadung
f. Penyedap rasa c. Aduk hingga rata dan dapat dibentuk
d. Cetak adonan dengan cetakan kue
bawang
Cara pembuatan : e. Goreng hingga berwarna kekuningan ,
angkat dan tiriskan

4. Keripik gadung

Alat-alat :

a. Pisau
b. Wadah
c. Dan beberapa sarana penunjang lainnya
d. Bahan-bahan :
e. Umbi gadung
f. Garam
g. Abu dapur
h. Bumbu dan penyedap rasa

Cara membuat :

a. Pilih umbi gadung yang masih segar , kupas kulit umbi hingga bersih
b. Iris umbi gadung hingga tipis
c. Lumuri dengan abu dapur sambil sedikit diremas-remas hingga lunak
d. Diamkan selama 24 jam
e. Cuci bersih rendam irisan gadung dengan garam mengalir selama 3-4 hari lalu angkat dan
lumuri dengan abu dapur , lalu cuci bersih kembali
f. Rebus/ kukus irisan gadung hingga benar-benar kering
g. Lalu goreng dan tiriskan dan kemas .

5. Cumi gadung asin

10
Bahan :

a. Tepung gadung 250 gr


b. Tepung terigu 350 gr
c. Telur 2 butir
d. Mentega 100 gr
e. Royco 1 bks
f. Daun bawang seledri 10 lmr
g. Minyak sayur secukupnya

Cara membuat :

a. Campur semua bahan hingga rata


b. Tambahkan air secukupnya , lalu aduk kembali hingga rata
c. Bentuk adonan sesuai selera
d. Goreng hingga kekuningan dan hidangkan

6. Donat

Alat :

a. Wadah adonan g. pati sagu 3 sdm


b. Piring h. garam secukupnya
c. penggorengan i. minyak goreng
d. bahan-bahan : j. sirup gula / caramel (buat dari 100 gr
e. tepung gadung 500 gr gula dan 200 ml air )
f. santan 100 ml

cara membuat :

a. campur tepung gadung dengan santan, pati sagu dan garam.


b. Aduk sampai menjadi adonan
c. Buat bentuk adonan sesuai keinginanlalu goreng hingga kekuningan
d. Setelah agak dingin , lalu rendam dengan sirup panas/caramel beberapa saat
e. Tiriskan dan angkat.

BAB III : PENUTUP

11
A. Kesimpulan

Gadung merupakan suatu jenis umbi-umbian yang tumbuh dan berkembang biak secara liar
didesa batu papan ini , akibat kurangnya pengetahuan para warga tentang mamfaat dan pentingnya
tanaman gadung ini , Pemanfaatan umbi gadung sebagai bahan makanan masih sangat terbatas,
karena umbi gadung mengandung suatu jenis racun, yaitu dioscorin, diosgenin dan dioscin
yang dapat menyebabkan gangguan syaraf, sehingga apabila memakannya akan terasa pusing
dan muntah-muntah. Namun dengan dilakukannya penelitian-penelitian terhadap cara
penghilangan racun tersebut secara efektif, maka umbi gadung dapat dikonsumsi secara
aman. 

di desa batu papan, cara untuk menghilangkan racun yaitu merendam umbi gadung ke
dalam larutan jirak dan puwa. Kemudian direndam pada air yang mengalir selama 10 hari
untuk menghilangkan racun pada umbi gadung. Dan setelah itu baru bisa di gunakan untuk
berbagai jenis makanan.

B. Saran

Tanaman beracun bukan berarti tidak bisa dimamfaatkan , tergantung bagaimana cara kita
mengelolanya , dan terkadang tanaman beracun itu malah memiliki banyak mamfaat dan
kandungan gizi yang sangat berguna untuk diri kita . selain itu , tanaman gadung ini juga
memiliki banyak jenis makanan yang bisa dibuat dri umbi gadung tersebut .

Untuk itu , semoga semua ini dapat di kembangkan untuk kedepannya .

DAFTAR PUSTAKA

12
DepKes R.I. 1989. Materi Medika Indonesia. Jilid V. Dirjen POM. Jakarta
Suhardi. 2006. Hutan dan Kebun sebagai Sumber Pangan Nasional. cet 5. Yogyakarta : Kanisius
www.google.com

13

Anda mungkin juga menyukai