Afriansa Putra
DAFTAR ISI
Kata
pengantar................................................................i
Daftar isi.................................................................ii
BAB I: PENDAHULUAN
Latar Belakang...............................................1
Rumusan Masalah.........................................1
Tujuan............................................................1
BAB II: PEMBAHASAN
Definisi Batobo............................................3
Sekilas Tentang Sejarah Batobo..................4
Memeriahkan Tradisi Batobo......................6
Nilai Filosofi.................................................7
Perubahan Pada Sistem Batobo..................8
BAB III: PENUTUP
Kesimpulan..............................................12
Saran........................................................12
Daftar Pustaka....................................................13
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Batobo adalah Sebutan untuk kegiatan bergotong royong dalam
mengerjakan sawah, ladang, dan sebagainya. Yang dulu diilakukan
oleh suku adat di Kuantan Singing .batobo dilakukan untuk
meringankan pekerjaan pertanian seseorang, dengan demikian akan
lebih cepat selesai dan lebih mudah.
Batobo di dirikan dalam sebuah kelompok, yang mempunyai
seorang ketua untuk mengatur jadwal kerja setiap anggota.
Kebanyakan kelompok batobo melakukan kegiatan secara bergiliran
untuk setiap anggota kelompok batobo. Uniknya untuk
menyemangati dalam bekerja, kelompok Batobo sering mengadakan
acara Mangonji. Tidak hanya itu, Batobo juga sering di iringi dengan
rarak godang. Rarak godang ini adalah semacam permainan alat
musik tradisional, seperti Talempong, Gong, Gendang, dan lain-
lainnya. Yang melantunkan instrumen-instrumen lagu-lagu daerah
yang sudah sejak lama di kenal di masyarakat.
RUMUSAN MASALAH
- Apa itu batobo?
- Bagaimana sejarah batobo?
- Bagaimana cara memeriahkan tradisi batobo?
- Apa saja nilai filosofi yang terkandung dalam batobo?
- Apa saja perubahan yang terjadi pada sistem batobo ?
• Tujuan
- Memahami definisi batobo
- Memahami sejarah batobo
1
- Memahami cara memeriahkan tradisi batobo
- Memahami nilai filosofi yang terkandung dalam batobo
- Memahami perubahan yang terjadi pada sistem batobo
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi Batobo
Batobo di dirikan dalam sebuah kelompok, yang mempunyai
seorang pimpinan untuk mengatur setiap pekerjaan anggota. Di
Daerah Bangkinang – Riau, Batobo banyak dilakukan didalam sebuah
pekerjaan pertanian (bercocok tanam padi). Setiap warga
mempunyai lahan untuk diolah dan ditanam padi secara bergiliran.
Warga yang tidak mempunyai lahan untuk bercocok tanam padi di
perbolehkan ikut didalam kelompok Batobo, warga tersebut berkerja
dan akan diberi upah yang sesuai dengan kesepakatan bersama.
Batobo Berasal dari Bahasa Daerah Bangkinang – Riau. Nama
“Batobo” diambil dari tradisi gotong royong dalam mengerjakan
sawah yang berkembang luas di wilayah Bangkinang Riau. “Batobo”
memiliki filosopi bahwa kegiatan yang berat akan mudah untuk
diselesaikan bila di kerjakan secara bersama-sama. Selain ada unsur
kebersamaan, dalam kegiatan ini juga mengandung unsur
kedisiplinan karena tiap anggota Batobo harus menunggu jadwal
pengerjaan sawahnya secara bergiliran, dengan demikian akan lebih
cepat selesai , lebih mudah dan hasilnya dapat dinikmati secara
bersama.
Usaha Batobo bersama memerlukan tim yang solit, Istilah Batobo
hampir sama dengan istilah Managemen, Menagemen suatu proses
yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan,
pengorganisasian, menggerkan dan pengawasan yang dialkukan
untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta
sumber-sumber lain.
3
Batobo merupakan salah satu kesenian anak negri melayu.
Merupakan perkumpulan muda-mudi untuk turun ke sawah atau
ladang. Batobo salah satu tradisi budaya masalampau yang ada
didaerah kampar dan Kuantan Singingi biasanya kegiatan dilakukan
pada musim turun kesawah atau ladang yang diiringi dengan bunyi-
bunyian oleh kesenian tradisi, dan pada masa panen hasil sawah dan
ladang dinamakan acara penutupan tobo diadakan tradisi makan
besama doa.
Diramaikan dengan malam kesenian, seperti randai atau saluang.
Dalam hal ini bisa kita pahami walaupun kegiatan batobo yg ada
didaerah riau namun erat juga kaitanya dengan adat orang minang.
Hal ini kita lihat dalam acara hiburan memakai tradisi randai orang
minang.
5
Memeriahkan Tradisi Batobo
Dalam melaksanakan tradisi atau upacara adat batobo ada
beberapa acara untuk memeriahkannya. Diantaranya adalah tari
batobo, pantun dan sebagai nya. Untuk lebih jelasnya, akan penulis
jelaskan sebagai berikut :
1. Tarian Batobo
Tari Batobo merupakan tarian berkelompok . Dalam tarian ini
menceritakan tentang Proses untuk penanaman padi di ladang.
Cerita tersebut tersampaikan oleh penari dengan gerakan-
gerakan gotong royong, menebas semak, manugal , menyiang
ladang hingga sampai pada ujungnya ialah disampaikan dengan
gerakan menuai padi.
2. Nyanyian Pantun
Beberapa dari nyanyian pantun batobo dapat kita lihat di bawah
ini :
Tuai… nak padi… dituai…
Oi sipuluik nak… dibuek pokan
Tuai.. nak sayang amak sayang padi dituai
Amak mangai nak sayang, manca’i makan
Layang-layang tobang malayalang
Kain sasugi nak, pamagau bonio
Layang-layang tobang malayang nak sayang
Kain sasugi nak oi sayang
Pamagau bonio
Mo basamo poi ka ladang
6
Mananam padi sayang
Mananam bonio...
Tidak hanya itu, Batobo juga sering di iringi dengan rarak
godang. Rarak godang ini adalah semacam permainan alat musik
tradisional, seperti Talempong, Gong, Gendang, dan lain-lain.
Yang melantunkan instrumen-instrumen lagu-lagu daerah yang
sudah sejak lama di kenal di masyarakat. Dan diwaktu pesta
Pernikahan, atau acara-acara besar , dan acara-acara adat.
Selalu di meriah kan dengan rarak godang ini. (masakan sejenis
bubur yang terbuat dari tepung, dan santan kelapa. Dimasak
dalam kuali yang besar, kemudian diadakan doa bersama) .Pada
malam hari setelah pekerjaan dilakukan pada siang hari.
Biasanya kelompok batobo mengadakan ini pada saat musim
menuai tiba.
Nilai filosofi
Nilai dan filosofi yang terkandung dalam batobo yaitu:
1. Nilai Tolong Menolong
2. Nilai Kerja Sama
3. Nilai Senasib Sepenanggungan
Bentuk Pelaksanaan Sistem Sosial Batobo pada Zaman Sekarang
Sistem sosial Batobo sekarang sudak tidak sama lagi dengan Batobo
dahulu, walaupun tidak semuanya berubah, namun tidak bisa
dipungkiri bahwa perubahan itu tetap ada. Sistem sosial Batobo
sekarang lebih cenderung disebut jual beli tenaga atau jasa.
Disamping itu pelaksanaan Batobo tidak hanya dilakukan pada
ladang atau sawah saja, tetapi Batobo juga berlaku pada kebun.
Dahulu tujuan utama dalam Batobo adalah untuk saling membantu
7
dalam penggarapan lahan ladang. Pada saat sekarang tenaga batobo
sudah diperjual belikan. Setiap kelompok Tobo menyediakan jasa
tenaga mereka untuk menggarap lahan orang lain diluar kelompok
Tobo tersebut, kalau dari pihak kelompok dikenal dengan istilah
Manjual Parari sedangkan dari pihak pengguna jasa kelompok Tobo
dikenal dengan istilah Mamboli Parari, dengan konsekuensi sipemilik
lahan harus membayar jasa tenaga para kelompok tobo yang ikut
mengerjakan ladang dan kebunnya. Biaya yang ditetapkan untuk
membayar perhari adalah sebesar Rp 30.000/hari kepada masing-
masing anggota Tobo yang dibayar melalui ketua Tobo.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Batobo di dirikan dalam sebuah kelompok, yang mempunyai
seorang ketua untuk mengatur jadwal kerja setiap anggota. Dalam
sistem sosial Batobo sekarang telah mengalami perubahan-
perubahan. Dahulu Batobo dilakukan secara sukarela dan saling
tolong menolong tetapi sekarang Batobo lebih cenderung ke sistem
upah.
Saran
Saran yang bisa diberikan penulis adalah agar aktivitas Batobo yang
ada dalam kehidupan masyarakat di Kuantan Singingi ini dapat
dipelihara dengan baik, karena jiwa yang terkandung dalam Batobo
adalah pencerminan hidup rukun antar sesama manusia.
12
DAFTAR PUSTAKA
13