Anda di halaman 1dari 31

MINI RISET

“Organisasi Pemerintah”

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi

Nama Dosen : Nelly Armayanti , Sp., M,Sp.

Oleh :

Nama : M Andrian Aditya


NIM : 7173144023
Kelas :A

PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas rahmat serta
karunia-Nya sehingga saya berhasil menyelesaikan makalah Mini Riset dengan baik serta tepat waktu
dengan judul “Organisasi Pemerintahan”.

Keberhasilan di dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bimbingan dan bantuan semua
pihak , baik saran maupun dukungan dan arahan serta do’a. Untuk itu saya menyampaikan ucapan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Nelly Armayanti , Sp.,M.Sp , selaku dosen mata kuliah Perilaku Organisasi.
2. Orangtua, keluarga serta semua rekan seperjuangan.
Makalah ini membahas tentang “Organisasi Pemerintahan”. Lingkungan organisasi
adalah satuan kekuatan yang melingkupi suatu organisasi dan mempunyai potensi untuk
mempengaruhi cara beroperasi dan aksesnya ke sumber daya. Oleh karena itu, lingkungan
menjadi faktor penting bagi kelangsungan organisasi. Pada era global sekarang, peran faktor
lingkungan bahkan menjadi arus besar yang menuntut organisasi untuk mengambil langkah,
yakni apakah harus ikut arus lingkungan global secara total sebagai follower atau melakukan
modifikasi internal sehingga bisa mengurangi ketergantungan atassumber daya. Selanjutnya,
bagaimana peran lingkungan dan langkah strategis apa yang perlu diambil oleh organisasi akan
dipaparkan lebih lanjut pada pembahasan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, karena sesungguhnya
kesempurnaan itu hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena itu kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi perbaikan makalah ini kedepannya. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Semoga
Tuhan yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Medan, 1 November 2020

M Andrian Aditya
Daftar isi
Kata Pengantar…………………………….
Daftar isi
Bab I Pendahuluan ………………………..
Latar belakang…………………………….
Tujuan……………………………………..
Bab II Pembahasan……………………….
Pengertian organisasi…………………….
Lingkungan organisasi……………………
Hubungan Interogasi……………………..
Organisasi pemerintah……………………
Bab III Penutup………………………….
Kesimpulan……………………………..
Saran………………………..,..................
Daftar pustaka…………………………...
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang


Sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin
hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut harus dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap lingkungan akan berakibat fatal.
Organisasi tersebut akan mati.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap
kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku, karyawan),
memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada dalam
organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.
Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh langsung
(direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang berpengaruh
langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan lingkungan
yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general environtment).
Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena itu
lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi).

B.   Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.      Mengetahui dan memahami prinsip, tujuan, dan karakteristik organisasi pemerintahan.
2.      Dapat memaparkan kembali materi tentang organisasi pemerintahan lewat presentasi
berkelompok
BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Organisasi


Organisasi merupakan sekelompok orang yang bekerja sama dalam struktur dan
koordinasi tertentu dalam mencapai serangkaian tujuan tertentu. (Giffin, 2002).
Sedangkan menurut (Ernie dan Kurniawan, 2005) organisasi merupakan sekumpulan orang atau
kelompok yang memiliki tujuan tertentu dan berupaya untuk mewujudkan tujuannya tersebut
melalui kerjasama.
Menurut jenisnya organisasi dibedakan menjadi:
1.    Organisasi profit
Suatu organisasi yang mempunyai tujuan untuk mendapatkan profit/laba. Biasanya
merupakan perusahaan besar seperti perusahaan manufaktur, bank umum, perusahaan asuransi,
perusahaan ritel dan lain-lain, perusahaan kecil, koperasi dan perusahaan multinasional yang
berorientasi pada laba.
2.    Organisasi Nonprofit/Nirlaba
Organisasi yang mempunyai tujuan tidak untuk mendapatkan profit/laba. Seperti
pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah kota, lembaga pendidikan negeri dan yayasan
sosial.
Setiap organisasi memiliki arah yang dipandu dengan penetapan tujuan dan pencapaiannya
memerlukan manajemen. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pencapaian tujuan.

B.   LINGKUNGAN ORGANISASI


Lingkungan perusahaan diartikan sebagai keseluruhan faktor luar (ekstern) dan faktor
dalam (intern) organisasi yang mempunyai kekuatan langsung dan tidak langsung mempengaruhi
kegiatan serta kelangsungan hidup organisasi perusahaan. Sebagai suatu sistem, organisasi akan
berinteraksi dengan lingkungannya. Apabila ingin hidup dan bertahan, maka organisasi tersebut
harus dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Kegagalan menyesuaikan diri terhadap
lingkungan akan berakibat fatal. Organisasi tersebut akan mati.
Lingkungan organisasi dapat dibedakan menjadi dua macam: eksternal dan internal.
Lingkungan eksternal merupakan elemen-elemen di luar organisasi yang relevan tehadap
kegiatan organisasi. Organisasi memperoleh input dari lingkungannya (bahan baku, karyawan),
memprosesnya menjadi output (produk: barang/jasa). Lingkungan internal berada dalam
organisasi, misal: karyawan, direksi, pemegang saham.
Lingkungan juga bisa dibedakan menjadi lingkungan yang mempunyai pengaruh
langsung (direct) terhadap organisasi dan yang tidak langsung (indirect). Lingkungan yang
berpengaruh langsung sering disebut sebagai lingkungan kerja (task environment), sedangkan
lingkungan yang berpengaruh secara tidak langsung disebut lingkungan umum (general
environtment).
Lingkungan langsung akan mempengaruhi nasib organisasi secara langsung. Karena itu
lingkungan tersebut juga sebagai stakeholder (pihak yang menentukan nasib organisasi). Ada dua
jenis lingkungan langsung yaitu eksternal dan internal.
1. Lingkungan Langsung Eksternal
Yang termasuk dalam lingkungan langsung eksternal :
a)    Konsumen
Konsumen membeli produk yang dihasilkan organisasi dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhannya. Dalam bahasa pemasaran, konsumen sering disebut sebagai pasar yang diartikan
sebagai orang yang mempunyai kebutuhan, uang, dan kesediaan untuk membelanjakan uangnya.
Konsumen tentu saja sangat menentukan nasib organisasi. Apabila suatu organisasi gagal
memenuhi kebutuhan, organisasi akan ditinggalkan oleh konsumennya. Dengan demikian
perusahaan harus mengenali perubahan selera atau kebutuhan konsumen tersebut.
b)    Pemasok
Pemasok merupakan pihak yang memberikan input ke perusahaan. Input dapat berupa
bahan baku, bahan setengah jadi, karyawan, modal keuangan, informasi, atau jasa yang
diperlukan organisasi.
Dalam sektor tertentu pemasok mempunyai kedudukan yang cukup kuat,
sementara pada sektor lainnya pemasok mempunyai kedudukan yang relatif lemah terhadap
perusahaan. Pemasok tunggal tentunya mempunyai kedudukan yang kuat dibanding dengan
banyak pemasok.Hubungan yang erat dengan pemasok dapat mengefisienkan kegiatan
organisasi. Contoh: manajemen persediaan nol (just-in-time) yang sukses diterapkan di Jepang
sangat bergantung pada keeratan antara organisasi dengan pemasok.
c)    Pesaing
Organisasi perusahaan akan berebut konsumen dengan pesaing. Pesaing memberikan
produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang dihasilkan organisasi untuk
memenuhi kebutuhan tertentu.
Pesaing memberikan produk yang mempunyai fungsi sama dengan produk yang
dihasilkan organisasi untuk memenuhi kebutuhan tertentu. Organiasasi juga akan bersaing
dengan organisasi lainnya dalam memperebutkan sumberdaya. Contoh: organisasi akan bersaing
memperoleh dana dari lembaga keuangan dan memperoleh karyawan yang berkualitas dari
universitas.Oleh karena itu Manajer harus pandai menentukan mana pesaing dan bagaimana
menghadapi pesaing tersebut.
d)    Pemerintah
Pemerintah mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisasi. Pemerintah
biasanya berfungsi sebagai wasit dan memastikan aturan berjalan dengan semestinya. Dalam
peran ini pemerintah akan mengeluarkan aturan-aturan perundangan yang akan mempengaruhi
kehidupan organisasi.
Melalui perusahaan negara (BUMN), pemeintah menjadi pesaing langsung suatu
organisasi yang kebetulan berada pada bidang usaha yang sama. Manajer juga harus memahami
proses pengambilan keputusan pemerintah. Meskipun pemerintah diharapkan menjadi wasit yang
adil, tetapi pengambilan keputusan akan diwarnai oleh pembenturan kepentingan. Dengan
demikian manajer dapat melakukan antisipasi yang tepat.
e)    Lembaga Keuangan
Organisasi akan tergantung pada lembaga keuangan. Lembaga keuangan akan
memberikan input modal keuangan. Lembaga keuangan juga menjadi perantara bagi organisasi
kepasar keuangan. Pasar keuangan akan memperlancar aliran dana dari pihak surplus dana ke
pihak yang membutuhkan dana atau defisit dana. Manajer harus menentukan alternatif
pendanaan (hutang, obligasi, jual saham, leasing) yang paling murah dan fleksibel.
f)     Kelompok-kelompok Lain
Selain kelompok-kelompok yang sudah disebutkan di atas, organisasi juga menghadapi
kelompok lainnya (yang belum disebutkan) dari lingkungannnya. Kelompok tersebut biasanya
tergantung pada jenis kegiatan organisasi. Organisasi perusahaan akan bergantung pada
organisasi Serikat Pekerja. Organisasi rumah sakit akan berurusan dengan organisasi dokter atau
jururawat.
2. Lingkungan Langsung Internal
Lingkungan langsung internal berada dalam organisasi, bukan merupakan bagian dari
lingkungan eksternal. Lingkungan internal menjadi bagian dari lingkungan yang dihadapi oleh
manajer individual bukan organisasi secara keseluruhan.
a)    Pekerja
Pekerja merupakan sumber daya organisasi. Jika karyawan dan organisasi atau manajer
mempunyai tujuan yang sama maka organisasi akan berjalan dengan efektif. Tetapi kondisi
tersebut tidak mudah dijelaskan dan dilaksanakan. Akibatnya sering terjadi tarik menarik
kekuatan antara keduanya. Contoh: Manajemen tidak membayar upah sesuai upah minimum.
Beberapa alternatif dikembangkan untuk menyamakan kepentingan karyawan dan
manajemen. Salah satu cara adalah ESOP (Employee Stock Ownership Plan), dimana karyawan,
baik langsung maupun tidak langsung memiliki saham peusahaan di tempat mereka bekerja.
b)   Dewan Komisaris
Komisaris ditunjuk untuk mewakili kepentingan pemegang saham, biasa dijumpai pada
perusahaan dengan bentuk PT. Tugas pokok komisaris adalah mengawasi manajemen,
memastikan manajemen bekerja untuk mencapai tujuan organisasi.
c)    Pemegang Saham
Pemegang saham memberikan modal ke perusahaan dalam bentuk penyertaan. Dengan
demikian mereka memiliki peusahaan dan mempunyai hak dan kewajiban. Hak mereka antara
lain berbagi (share) keuntungan. Kewajiban mereka antara lain menanggung resiko perusahaan.
d)    Jaringan Stakeholder
Pihak-pihak yang telah disebutkan, yang menentukan nasib perusahaan (stakeholders),
membentuk jaringan antar stakeholder dan dengan organisasi. Contoh, pemegang saham
menunjuk dewan komisaris, kemudian dewan komisaris mengawasi kerja manajemen dan
prestasi organisasi.
Stakeholder juga berperan ganda. Karyawan organisasi akan menjadi stakeholder sebagai
karyawan dan juga sebagai stakeholder konsumen. Disamping itu stakeholder yang berbeda
dapat bersatu apabila memperjuangkan hal yang sama. Contoh, konsumen yang menginginkan
informasi produk yang tidak menyesatkan maka mereka dapat bekerjasama dengan pemerintah.
Kepentingan stakeholder tidak selalu sama, bahkan sering berbeda. Contoh, pemegang saham
menginginkan tingkat keuntungan yang tinggi. Konsumen menginginkan kualitas dengan harga
murah.
3. Elemen Lingkungan Umum (Lingkungan Tidak Langsung)
Lingkungan umum mempengaruhi organisasi melalui dua cara:Mendorong pembentukan
stakeholder dan Menciptakan lingkungan dimana organisasi harus mengantisipasi perubahan
lingkungan tersebut.Contoh, tingkat pendidikan yang semakin tinggi membuat masyarakat
semakin kritis, maka tuntutan semakin banyak, selanjutnya kadang mendorong timbulnya
organisasi sosial (NGO) yang memperjuangkan kepentingan tertentu. Berikut ini beberapa
elemen lingkungan umum:
a)    Demografi
Demografi menyangkut struktur kependudukan di lingkungan organisasi berada.
Perubahan demografi akan menyebabkan kesempatan sekaligus ancaman bagi organisasi
tergantung bagaimana organisasi mengantisipasi perubahan tersebut. Misalnya, perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Gelombang organisasi ini menimbulkan bisnis tertentu.
b)    Gaya hidup
Gaya hidup merupakan manifestasi keluar yang nampak dari sikap dan nilai seseorang.
Gaya hidup suatu masyarakat akan berubah-ubah. Contoh, dengan semakin banyaknya pasangan
rumah tangga yang bekerja semua, memunculkan kesempatan penitipan bayi/anak kecil,
makanan siap saji (instant).
c)    Nilai sosial
Nilai sosial akan berpengaruh pada organisasi. Di setiap negara mempunyai nilai yang
berbeda beda. Masyarakat bisnis yang sukses di Amerika adalah yang mempunyai daya saing
individual yang tinggi, di Indonesia adalah mengandalkan pada jaringan kerjasama bisnis yang
berati membutuhkan ketrampilan sosial yang tinggi dan kurang menonjolkan gaya kompetisi,
dan di Jepang lebih menonjolkan kerjasama.
d)    Variabel Ekonomi
Jika suatu perekonomian mengalami resesi, organisasi akan semakin sulit bergerak.
Manajer dapat melihat indikator-indikator ekonomi untuk melihat kondisi ekonomi yang ada,
diantaranya: tingkat inflasi, tingkat pengangguran, jumlah uang beredar, kurs rupiah terhadap
uang asing, tingkat bunga, RAPBN, dan devisa negara.
e)    Politik
Banyak peraturan perundang-undangan yang mempengaruhi organisasi dihasilkan
melalui proses politik. Politik Internasional juga akan mempengaruhi kegiatan suatu organisasi.
Karena itu perubahan politik di negara partner perdagangan utama harus diperhatikan oleh
manajer.
f)     Teknologi
Perubahan teknologi akan merubah cara kerja organisasi, dan juga memunculkan
stakeholder baru. Perubahan yang diakibatkan oleh teknologi lebih tenang dibandingkan dengan
perubahan yang terjadi oleh revolusi politik.
g)    Dimensi Internasional
Dimensi internasional menjadi semakin penting di era globalisasi. Perekonomian negara-
negara di dunia menjadi semakin terbuka. Perusahaan dengan logika global akan mencari
sumberdaya dimana saja di dunia dengan tujuan mengopimalkan penggunaan sumberdaya.
Perusahaan mencari modal di eropa karena labih murah, mendirikan pabrik di Indonesia karena
tenaga kerja murah, menjual produknya di AS karena pasar yang besar. Persaingan produk impor
jelas akan mempengaruhi produsen lokal.
C.  Hubungan Interorganisasi
1. Ekosistem Organisasi
Sebuah sistem yang terbentuk akibat adanya interaksi antara komunitas organisasi dengan
lingkungannya disebut sebagai hubungan interorganisasi. Sebuah ekosistem yang sama sekali
berbeda dengan jalur industri tradisional karena ekosistem ini memotong jalur industri
tradisional. Perusahaan dapat membentuk ekosistemnya sendiri sesuai dengan keadaan yang ada
dan keadaan yang dikehendaki.
Sebagai contohnya, Microsoft telah menjelajahi empat industri utama: consumer
electronic, informasi, komunikasi, dan PC.Di dalam ekosistem juga meliputi ratusan supplier,
termasuk juga Hewlett-Packard dan Intel, serta jutaan pelanggan.

2. Kompetisi Antar Perusahaan


Perusahaan merupakan suatu sistem yang tidak dapat berdiri sendiri karena memerlukan
keterlibatan berbagai pihak untuk menjamin kelangsungan hidup organisasinya. Organisasi di
seluruh dunia terikat dalam suatu jaringan yang kompleks yang hubungannya terkadang sulit
untuk ditebak. Dalam suatu sisi organisasi tertentu berkolaborasi dengan perusahaan lain, di sisi
lain organisasi perusahan harus mampu bersaing dan berkompetisi dengan perusahaan lainnya.
Riset telah menunjukkan bahwa aliansi besar terjadi diantara organisasi yang saling menjadi
kompetitor.
Persaingan tradisional berasumsi bahwa sebuah perusahaan yang berbeda yang
berkompetisi untuk kelangsungan usaha dan supremasi dengan bisnis yang berdiri sendiri.
Persaingan ini sudah tidak berlaku lagi karena hakikatnya setiap usaha saling membantu dan
tergantung untuk pencapaian kesuksesan dan kelangsungan usahanya.
Sebagai contoh, perusahaan retail online dapat berjalan dengan baik dengan menjalin
kerjasama dengan perusahaan retail lain yang mendukung sehingga kedua pihak tersebut dapat
berjalan kelangsungan usahanya. Ekosistem yang tercipta akibat adanya partnership ini
memberikan kesempatan yang sama untuk maju dan berkembang bagi perusahaan-perusahaan
yang ada di dalam lingkungan ekosistem tersebut.

3. Perubahan Peran dari managemen


Dalam ekosistem bisnis, para manager belajar untuk bergerak melebihi dari strategi
korporat tradisional , sebisa mungkin mendisain hirarki dan mengontrol ekosistem . Jika top
manager hanya melihat kebawah untuk menekankan order dan keseragaman, maka perusahaan
akan kehilangan kesempatan untuk membangun hubungan ekternal. Dalam dunia yang terus
berubah, para manajer harus lebih memikirkan lebih banyak hubungan horizontal dibandingkan
hubungan struktur vetikal.
Inisiatif penting tidak hanya dari atas ke bawah, tetapi harus lintas organisasi. Hubungan
horizontal sekarang ini sudah melibatkan pemasok dan pelanggan dimana mereka sudah menjadi
bagian dari team. Para manajer harus mulai belajar melihat banyak sekali kesempatan untuk
tumbuh bersama dalam ekosistem melalui kerjasama bisnis yang saling menguntungkan.

4. Kerangka Hubungan Interorganisasional

a)    Ketergantungan Sumberdaya


Tingkat ketergantungan sumberdaya sangat didasarkan pada dua faktor. Faktor yang
pertama adalah tingkat kepentingan sumber daya bagi perusahaan sedangkan faktor yang kedua
adalah seberapa kekuatan deskresi dan monopoli yang mampu mengatur aloksasi distribusi
sumber daya tersebut. Banyak organisasi yang sangat peduli dengan ketergantungan sumberdaya
mengembangkan strategy untuk mengurangi tingkat ketergantungan tersebut dan belajar untuk
menggunakjan power berdasarkan kunggulan kompetitifnya.

b)   Sumberdaya strategi


Organisasi dapat bergabung dengan asosiasi perdagangan untuk mengakomodasi
kepetingannya terkait dengan pengadaan sumber daya, penandatanganan kontrak kerjasasma,
merger dengan organisasi yang lain untuk menjamin suplai material yang dibutuhkan.
c)    Kekuasaan strategis
Perusahaan yang besar, mapan dan mandiri biasanya menguasai supplier-suplier kecil.
Kekuasaan ini dapat dijadikan sebagai penguat posisi perusahaan dalam ekosistem yang
diciptakan.
5. Jaringan Kolaborasi
Perspective jaringan kolaborasi menjadi alternative yang menarik. Beberapa perusahaan
bergabung untuk meningkatkan posisinya dalam upaya untuk mendapatkan sumberdaya.
Alasan utama kenapa kolaborasi banyak diminati oleh perusahaan adalah karena dalam
kolaborasi memungkinkan perusahaan untuk berbagi risiko ketika memasuki pasar baru,
melakukan pemasangan program baru yang mahal dan mengurangi biaya, dan meningkatkan
profil organisasi dalam industri atau teknologi yang dipilih. Partnership adalah prasyarat untuk
inovasi yang lebih besar, pemecahan masalah, dan performance. Selain itu, kemitraan merupakan
jalan utama untuk memasuki pasar global yang sangat ketat akan persaingan.
Dalam satu sisi ketergantungan mungkin memiliki dampak yang buruk, namun di sisi lain
dengan adanya kolaborasi dapat meningkatkan kekuatan perusahaan. Partnership yang terjalin
dalam kolaborasi antara perusahaan yang saling memperkuat dan membantu sama lain
menjadikan perusahaan-perusahaan yang melakukan kolaborasi menjadi lebih mantap dalam
menghadapi kondisi persaingan yang dinamis.
Interorganizationallinkages menyediakan semacam jaring pengaman yang mendorong
investasi jangka panjang dan pengambilan risiko. Perusahaan dapat mencapai tingkat yang lebih
tinggi dalam hal inovasi dan kinerja ketika mereka belajar bergeser dari berlawanan kepada
kemitraan . Dalam banyak kasus perusahaan sedang belajar untuk bekerja sama. Perhatikan
contoh berikut:
• Chrysler Crossfire mobil sport baru dirancang bekerja sama dengan mitranya Mercedes dan
Mitsubishi dan pemasok. Pembuat mobil membangun pabrik baru di Kanada di mana 'karyawan
pemasok akan melebihi jumlah pekerja Chrysler. Pemasok akan melakukan segalanya dari
pelengkungan baja sampai pengecatan body, sedangkan karyawan Chrysler hanya menangani
assembling akhir.

• Perusahaan-perusahaan kecil bersatu untuk bersaing dengan perusahaan yang jauh lebih besar.
Empat puluh microbreweries lokal membentuk Oregon Brewers Guild untuk mendapatkan
sumber daya yang dibutuhkan untuk bersaing dengan kerajinan brews dari Miller dan
AnheuserBusch.

6. Dari perlawan menjadi kemitraan


Di Amerika Utara, kolaborasi antara organisasi awalnya terjadi diorganisasi not-for-
profit pelayanan sosial dan kesehatan mental, di mana kepentingan publik terlibat. Organisasi
masyarakat bekerja sama untuk mencapai efektivitas yang lebih besar dan lebih baik. Dengan
dorongan dari pesaing bisnis di Amerika mulai beralih ke paradigma kemitraan baru yang akan
menjadi dasar hubungan mereka. '
Banyak perusahaan berubah dari pola pikir yang berlawanan tradisional ke orientasi
kemitraan. Bukti dari penelitian terhadap perusahaan-perusahaan seperti General Electric,
Toyota, Whirlpool, Harley-Davidson, dan Microsoft menunjukkan bahwa kemitraan
memungkinkan mengurangi biaya dan meningkatkan nilai bagi kedua belah pihak. Ukuran
kinerja untuk kemitraan secara longgar didefinisikan, dan masalah diselesaikan melalui diskusi
dan dialog. Mengelola hubungan strategis dengan perusahaan lain telah menjadi keahlian
manajemen yang kritis,
Perusahaan bekerja menuju keuntungan yang adil untuk kedua belah pihak, bukan hanya
untuk keuntungan mereka sendiri. Model baru ini ditandai dengan oleh banyaknya berbagi
informasi, termasuk keterkaitan elektronik untuk tatap muka, diskusi untuk memberikan umpan
balik yang korektif dan memecahkan masalah. Kadang-kadang orang-orang dari perusahaan lain
di lokasi yang memungkinkan koordinasi yang sangat dekat, seperti yang kita lihat dalam bab-
pembukaan
Pola pikir kemitraan baru ini dapat dilihat dalam sejumlah industri. Produsen
kontrak Microsoft mempekerjakan Flextronics untuk tidak hanya membangun namun juga
membantu merancang Xbox, permainan console elektroniknya.
D.  Organisasi Pemerintah
Pemerintah bisa kita artikan sebagai orang atau sekelompok orang yang memiliki
kekuasaan untuk memerintah, atau lebih sederhana lagi diartikan sebagai orang atau sekelompok
orang yang memberikan perintah. Namun secara keilmuan, Pemerintah diartikan dalam beberapa
definisi, antara lain ada yang mendefinisikan sebagai lembaga atau badan public yang
mempunyai fungsi dan tujuan Negara, ada pula yang mendefinisikan sebagai sekumpulan orang-
orang yang mengelola kewenangan-kewenangan, melaksanakan kepemimpinan dan koordinasi
pemerintahan serta pembangunan masyarakat dari lembaga-lembaga dimana mereka
ditempatkan.
Dalam ilmu pemerintahan dikenal adanya dua definisi pemerintah yakni dalam arti sempit
dan arti luas, dalam arti luas pemerintah didefinisikan sebagai suatu bentuk organisasi yang
bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan, sedangkan dalam arti sempit
didefinisikan sebagai Suatu badan persekumpulan yang memiliki kebijakan tersendiri untuk
mengelola, memanage, serta mengatur jalannya suatu sistem pemerintahan.
Pemerintah adalah lembaga atau badan-badan publik dalam menjalankan fungsinya untuk
mencapai tujuan Negara. Pemerintahan dalam arti luas adalah segala kegiatan badan-badan
publik yang meliputi kegiatan legislatif, eksekutif dan yudikatif dalam usaha mencapai tujuan
negara. Pemerintahan dalam ari sempit adalah segala kegiatan badan-badan publik yang hanya
meliputi kekuasaan eksekutif.

1.    Tatanan Organisasi Pemerintahan Negara


Tatanan organisasi pemerintahan negara adalah sejumlah oraganisasi atau lembaga yang
dibentuk dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan negara,, berupa organisasi kenegaraan
dan organisasi pemerintahan. Tatanan organisasi pemerintahan pada suatu negara dipengaruhi
oleh bentuk negara dan sistem pemerintahan yang dianut, selain dipengaruhi bentuk negara dan
sistem pemerintahan , tatanan organisasi pemerintahan negara juga dipengaruhi oleh tata nilai
yang dianut berupa falsafah, cita-cita dan tujuan bernegara serta perkembangan lingkungan
stratejik yang dihadapi baik dalam tataran nasional maupun internasional.
2.    Tatanan Organisasi Kenegaraan
Ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam penataan lembaga negara, agar
setiap oraganisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas secara proporsional, baik, dan
efektif.
a)      Prinsip Kesatuan Pemerintahan
Konsekuensi dari prinsip ini ialah menempatkan presiden sebagai kepala pemerintahan
negara yang mempunyai wewenang menetapkan pengangkatan ataupun pemberhentian kepala
daerah berdasarkan usulan DPRD, selain itu, prinsip kesatuan pemerintahan juga ditandai dengan
dilaksanakannya azas dekosentralis dalam penyelenggaran pemerintahan, yaitu pelimpahan
wewenang dari pemerintahan pusat kepada wakilnya atau kepada perangkat pusat didaerah.
b)      Prinsip Kedaulatan Rakyat
Dalam negara demokrasi, kedaulatan ada ditangan rakyat, kedaulatan dilaksanakan dari,
oleh dan untuk rakyat. Prinsip kedaulatan rakyat ini melahirkan beberapa lembaga-lembaga
perwakilan rakyat, seperti MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Prinsip kedaulatan rakyat juga ditandai
dengan partisipasi rakyat dalam penyelengaraan pemerintahan dan pembangunan di seluruh
wilayah negara melalui organisasi pemerintah pusat.
c)      Prinsip Presidensil
Dalam prinsip ini presiden merupakan kepala pemerintahan. Yang berwenang
membentuk dewan menteri yang disebut kabinet yang terdiri dari para menteri.
d)     Prinsip Pembagian Daerah
Berdasarkan prinsip ini wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesi dibagi atas daerah-
daerah provinsi dan daerah provinsi dibagi menjadi atas kabupaten dan kota.
e)      Prinsip Desentralisasi
Prinsip ini mengandung makna dan implikasi penyerahan kewenangan dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara, dengan maksud untuk mencapai efisiensi dan efektifitas
pelaksanaan tugas pemerintahan berupa peningkatan kesejahteraan dan pemberian pelayananan
kepada masyarakat dimasing-masing daerah.
f)       Prinsip Supermasi Hukum
Prinsip ini merupakan syarat bagi seluruh aparatur kenegaraan dan pemerintahan serta
masyarakat wajib mematuhi dan menjunjung tinggi hukum serta selalu berupaya menegakan
hukum demi terwujudnya keadilan.
g)      Prinsip Pertanggungjawaban
Dalam prinsip ini setiap penyelengara negar oleh lembaga negar wajib dipertanggung
jawabkan kepada publik baik darai segi hasil maupun dari segi finansial melalui pemeriksaan
keuangan dan penilaian atas kinerja yang diperoleh.
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
Organisasi pemerintahan merupakan suatu bentuk organisasi publik non profit yang
bekerja dengan tugas menjalankan suatu sistem pemerintahan. Pemerintah memiliki kebijakan
tersendiri untuk mengelola, memanage, serta mengatur jalannya suatu sistem pemerintahan.
Dalam organisasi pemerintahan terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam
penataan lembaga negara, agar setiap organisasi pemerintahan negara dapat melaksanakan tugas
secara proporsional, baik, dan efektif. Pada akhirnya organisasi pemerintah bergerak
sebagaimana fungsinya untuk mencapai tujuan negara.
Secara umum dalam menghadapi kondisi lingkungan internal maupun eksternal yang
dinamis dan senantiasa mengalami perubahan, organisasi harus memiliki presisi yang lebih
dalam upaya penyesuaian diri terhadap lingkungan yang ada. Organisasi harus mampu dan siap
untuk berubah mengikuti arus yang mengglobal dimana cakupannya yang tidak hanya semakin
luas tetapi juga semakin kompleks. Karena dengan kondisi persaingan di era global ini
keberhasilan organisasi akan sangat dipengaruhi oleh sejauh mana organisasi mampu
menerapkan quick respond dalam organisasi untuk menghadapi setiap perubahan yang terjadi
baik di lingkungan internal maupun lingkugan eksternal sehingga mampu mencapai tujuan dari
organisasi.

B.     SARAN
Saran kami sebagai mahasiswa adalah supaya mahasiswa mengetahui tujuan, karakteristik dan
prinsip organisasi pemerintahan serta organisasi-organisasi yang lain sehingga dapat
membedakan dan mengetahui penyelesasian dari suatu masalah pada organisasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Organisasi Pemerintahan. Dikutip pada situs


http://elisa.ugm.ac.id/user/archive/download/23610/233b46c26eecb55e2109d84477526932
(Diakses pada tanggal 5 Mei 2014).
Diposkan 28th May 2014 oleh Hasan Basri Zulkhan
Label: Semester 4
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan karunia-Nya kami
masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini. Kami
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak kekurangan, oleh sebab itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Dan semoga selesainya makalah ini
dapat bermanfaat bagi teman-teman sekalian.
Amien.

BAB I

PENDAHULUAN

    Latar Belakang Masalah

     Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga suatu kestabilan negara
itu. Namun di beberapa negara sering terjadi tindakan separatisme karena sistem pemerintahan
yang dianggap memberatkan rakyat ataupun merugikan rakyat. Sistem pemerintahan mempunyai
fondasi yang kuat dimana tidak bisa diubah dan menjadi statis. Jika suatu pemerintahan
mempunya sistem pemerintahan yang statis, absolut maka hal itu akan berlangsung selama-
lamanya hingga adanya desakan kaum minoritas untuk memprotes hal tersebut.

     Secara luas berarti sistem pemerintahan itu menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah
laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan
politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem pemerintahan yang kontiniu
dan demokrasi dimana seharusnya masyarakat bisa ikut turut andil dalam pembangunan sistem
pemerintahan tersebut. Hingga saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem
pemerintahan itu secara menyeluruh.

     Secara sempit,Sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda
pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya
perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri. Berdasarkan latar belakang
masalah tersebut, maka penulis memberi judul“ SISTEM  PEMERINTAHAN 
INDONESIA‘’.

          Perumusan Masalah

Agar perumusan masalah ini tidak meluas maka penulis perlu membatasi ruang lingkup masalah
Sistem Pemerintahan ini adalah sebagai berikut :

1. Pengertian Sistem Pemerintahan.


2. Organisasi Sistem Pemerintahan Negara.
3. Macam-macam Sistem Pemerintahan Negara.
4. Ciri-ciri Pemerintahan Parlementer dan Presidensial.
5. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer dan Presidensial.
6. Kekurangan Sistem Parlementer dan Presidensial.
7. Sistem Pemerintahan Indonesia.
8. Kelebihan dan kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia
9. Lembaga-lembaga Negara
10. Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia
11. Sistem Pemilihan Umum Indonesia

           

            Tujuan Penelitian

1. Sebagai salah satu tugas dalam mata pelajaran PKN.


2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan Sistem Pemerintahan
3. Pengelompokkan Sistem Pemerintahan
4. Mengetahui Pelaksanaan Sistem pemerintahan Negara Indonesia.
5. Mengetahui Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia
6. Mengetahui Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia
7. Mengetahui Lembaga-lembaga Negara
8. Mengetahui Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia
9. Mengetahui Sistem Pemilihan Umum Indonesia

                                                                                                         BAB II                                                               

PEMBAHASAN

1. Pengertian Pemerintahan

Sistem adalah suatu keseluruhan, terdiri dari beberapa bagian yang mempunyai hubungan
fungsional terhadap keseluruhan. Dengan demikian dalam usaha ilmiah sistem adalah suatu
tatanan atau susunan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari bagian-bagian atau
komponenyang berkaitan antara satu dengan lainnya secara teratur dan terencana untuk
mencapai suatu tujun. Maka dalam arti yang luas, pemerintahan adalah segala bentuk kegiatan
atau aktifitas penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh organ-organ negara yang mempunyai
otoritas atau kewenangan untuk menjalankan kekuasaan. Pengertian pemerintahan seperti ini
mencakup kegiatan atau aktifitas penyelenggaraan negara yang dilakukan oleh eksekutif,
legislatif maupun yudikatif. Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah aktivitas atau kegiatan
yang diselenggarakan oleh fungsi eksekutif, presiden ataupun perdana menteri, sampai dengan
level birokrasi yang paling rendah tingkatannya. Dari dua pengertian tersebut, maka dalam
melakukan pembahasan mengenai pemerintahan negara titik tolak yang dipergunakan adalah
dalam konteks pemerintahan dalam arti luas. Yaitu meliputi pembagian kekuasaan dalam negara,
hubungan antar alat-alat perlengkapan negara yang menjalankan kekuasaan tersebut.
Dengan demikian, jika pengertian pemerintahan tersebut dikaitkan dengan pengertian
sistem, maka yang dimaksud dengan sistem pemerintahan adalah suatu tatanan atau susunan
pemerintahan yang berupa suatu struktur yang terdiri dari organ-organ pemegang kekuasaan di
dalam negara dan saling melakukan hubungan fungsional di antara organ-organ tersebut baik
secara vertikal maupun horisontal untuk mencapai suatu tujuan yang dikehendaki.  Jadi, sistem
pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga negara, hubungan antar lembaga
negara, dan bekerjanya lembaga negaradalam mencapai tujuan pemerintahan negara yang
bersangkutan. Tujuan pemerintahan negara pada umumnya didasarkan pada cita-cita atau tujuan
negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

2. Organisasi Sistem Pemerintahan


Negara                                                                                       

dibedakan menjadi 2 yaitu :                                                                                        

A. Organisasi Pemerintahan Dalam Garis Horizontal                                                        

Menurut konsep trias politica kekuasaan didalam negara dapat dibagi menjadi tiga cabang
kekuasaan utama, yaitu:
a) kekuasaan legislatif : kekuasaan untuk membentuk undang-undang
b) kekuasaan eksekutif : kekuasaan untuk menjalankan undang-undang
c) kekuasaan yudikatif : kekuasaan untuk melaksanakan peradilan

Kekuasaan ini dilakukan oleh badan-badan peradilan dengan susunan bertingkat-tingkat sesuai
dengan kewenangan masing-masing tingkat dan berpuncak pada Mahkamah Agung.

B. Organisasi Sistem Pemerintahan Dalam Garis Vertikal


Menurut Kranenburg kedua satuan pemerintahan yang lebih rendah dibawah pemerintah pusat,
baik yang terdapat di negara kesatuan maupun serikat, masing-masing mempunyai ciri-ciri yang
berbeda-beda antara satu dengan yang lain bedasarkan hukum positif, yaitu :
a) negara bagian yang terdapat di dalam Negara Serikat memiliki wewenang untuk membentuk
UUD sendiri serta mempunyai wewenang untuk membentuk organisasi sendiri dalam rangka dan
batas-batas konstitusi federal. Sedangkan dalam negara Kesatuan organisasi bagian-bagian
negara (pemerintah daerah) secara garis besar telah ditetapkan oleh pembentuk undang-undang
pusat.
b) dalam negara federal (serikat), wewenang membentuk Undang-undang Pusat untuk bidang
tertentu telah diperinci satu persatu dalam konstitusi federal.                                                         

3. Macam-macam Sistem Pemerintahan Negara.

                 Sistem pemerintahan negara dibagi menjadi dua klasifikasi besar, yaitu:

1. Sistem pemerintahan parlementer.


                 Pada prinsipnya sistem pemerintahan parlementer menitik beratkan pada hubungan
antara organ negara pemegang kekuasaan eksekutif dan legeslatif. Sistem ini merupakan sisa-sisa
peninggalan sistem pemerintahan dalam arti paling luas yakni morankhi. Dikatakan demikian
karena kepala negara apapun sebutanya mempunyai kedudukan yang tidak dapat di ganggu
gugat. Sedangkan penyelenggara pemerintah sehari-hari diserahkan kepada menteri.

2.Sistem pemerintahan Presidensial

                  Dalam sistem pemerintahan presidensial, badan eksekutif dan legislatif memiliki


kedudukan yang independen. Kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung seperti
dalam sistem pemerintahan parlementer. Mereka dipilih oleh rakyat secara terpisah.

4. Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer adalah sebagai berikut :

1. Badan legislatif atau parlemen adalah satu-satunya badan yang anggotanya dipilih langsung
oleh rakyat melalui pemilihan umum. Parlemen memiliki kekuasaan besar sebagai badan
perwakilan dan lembaga legislatif.

2. Anggota parlemen terdiri atas orang-orang dari partai politik yang memenangkan pemiihan
umum. Partai politik yang menang dalam pemilihan umum memiliki peluang besar menjadi
mayoritas dan memiliki kekuasaan besar di parlemen.

3. Pemerintah atau kabinet terdiri dari atas para menteri dan perdana menteri sebagai pemimpin
kabinet. Perdana menteri dipilih oleh parlemen untuk melaksakan kekuasaan eksekutif. Dalam
sistem ini, kekuasaan eksekutif berada pada perdana menteri sebagai kepala pemerintahan.
Anggota kabinet umumnya berasal dari parlemen.

4. Kabinet bertanggung jawab kepada parlemen dan dapat bertahan sepanjang mendapat
dukungan mayoritas anggota parlemen. Hal ini berarti bahwa sewaktu-waktu parlemen dapat
menjatuhkan kabinet jika mayoritas anggota parlemen menyampaikan mosi tidak percaya kepada
kabinet.

5. Kepala negara tidak sekaligus sebagai kepala pemerintahan. Kepala pemerintahan adalah
perdana menteri, sedangkan kepala negara adalah presiden dalam negara republik atau raja/sultan
dalam negara monarki. Kepala negara tidak memiliki kekuasaan pemerintahan. Ia hanya
berperan sebgai symbol kedaulatan dan keutuhan negara.

6. Sebagai imbangan parlemen dapat menjatuhkan kabinet maka presiden atau raja atas saran
dari perdana menteri dapat membubarkan parlemen. Selanjutnya, diadakan pemilihan umum lagi
untuk membentukan parlemen baru.

Ciri-ciri dari sistem pemerintahan presidensial adalah sebagai berikut.

1. Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus
kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat
atau suatu dewan majelis.
2. Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab kepada presiden
dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.

3. Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan presiden tidak dipilih
oleh parlemen.

4. Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer.

5. Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan. Anggota parlemen
dipilih oleh rakyat.

6. Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.

Sistem pemerintahan Presidensial merupakan system pemerintahan di mana kepala pemerintahan


dipegang oleh presiden dan pemerintah tidak bertanggung jawab kepada parlemen (legislatif).
Menteri bertanggung jawab kepada presiden karena presiden berkedudukan sebagai kepala
Negara sekaligus kepala pemerintahan. Contoh Negara: AS, Pakistan, Argentina, Filiphina,
Indonesia.

                                                          

5. Kelebihan Sistem Pemerintahan Parlementer

● Pembuat kebijakan dapat ditangani secara cepat karena mudah terjadi penyesuaian
pendapat antara eksekutif dan legislatif. Hal ini karena kekuasaan eksekutif dan legislatif
berada pada satu partai atau koalisi partai.
● Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan publik jelas.
● Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kabinet sehingga kabinet menjadi
barhati-hati dalam menjalankan pemerintahan.

Kelebihan Sistem Pemerintahan Presidensial :

● Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
● Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa
jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima
tahun.
● Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa
jabatannya.
● Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh
orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.

6. Kekurangan Sistem Pemerintahan Parlementer :


● Kedudukan badan eksekutif/kabinet sangat tergantung pada mayoritas dukungan
parlemen sehingga sewaktu-waktu kabinet dapat dijatuhkan oleh parlemen.
● Kelangsungan kedudukan kabinet tidak bisa ditentukan berakhir sesuai dengan masa
jabatannya karena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar.
● Kabinet dapat mengendalikan parlemen. Hal itu terjadi apabila para anggota kabinet
adalah anggota parlemen dan berasal dari partai meyoritas. Karena pengaruh mereka
yang besar diparlemen dan partai, anggota kabinet dapat mengusai parlemen.
● Parlemen menjadi tempat kaderisasi bagi jabatan-jabatan eksekutif. Pengalaman mereka
menjadi anggota parlemen dimanfaatkan dan manjadi bekal penting untuk menjadi
menteri atau jabatan eksekutif lainnya.

Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :

● Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan


kekuasaan mutlak.
● Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
● Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara
eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu
yang lama.

7. Sistem Pemerintahan Indonesia

1) Sistem Pemerintahan Indonesia Menurut Konstitusi RIS

Sistem Pemerintahan Indonesia menurut konstitusi RIS adalah sistem Pemerintah Parlementer
yang tidak murni. Pasal 118 konstitusi RIS antara lain :

a. Presiden tidak dapat di ganggu gugat


b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah
Ketentuan pasal tersebut menunjukkan bahwa RIS mempergunakan sistem pertanggung jawaban
menteri.

2) Sistem Pemerintahan Indonesia menurut UUDS 1950

UUDS 1950 masih tetap mempergunakan bentuk sistem pemerintahan seperti yang diatur dalam
konstitusi RIS. Di dalam pasal 83 UUDS 1950 dinyatakan :

a. Presiden dan wakil presiden tidak dapat diganggu gugat


b. Menteri-menteri bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan pemerintah, baik bersama-
sama untuk seluruhnya maupun masing-masing untuk bagiannya sendiri-sendiri.

3) Sistem Pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum diamandemen:

1. Kekuasaan tertinggi diberikan rakyat kepada MPR.


2. DPR sebagai pembuat UU.
3. Presiden sebagai penyelenggara pemerintahan.
4. DPA sebagai pemberi saran kepada pemerintahan.
5. MA sebagai lembaga pengadilan dan penguji aturan.
6. BPK pengaudit keuangan.

4) Sistem Pemerintahan setelah amandemen

1. MPR bukan lembaga tertinggi lagi.


2. Komposisi MPR terdiri atas seluruh anggota DPR ditambah DPD yang dipilih oleh rakyat.
3. Presiden dan wakil Presiden dipilih langsung oleh rakyat.
4. Presiden tidak dapat membubarkan DPR.
5. Kekuasaan Legislatif lebih dominan.
Negara indonesia adalah negara yang berbentuk republik. Pemerintahan republik adalah suatu
pemerintahan dimana seluruh atau sebagian rakyat memegang kekuasaan yang tertinggi di dalam
negara. Oleh karena itu, kadaulatan berada di tangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-
undang dasar.

8. Kelebihan Sistem Pemerintahan Indonesia

1. Presiden dan menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR.
2. Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak dibayangi krisis
kabinet.
3. Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.

Kelemahan Sistem Pemerintahan Indonesia

1. Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan di tangan Presiden.
2. Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif presiden.
3. Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh.
4. Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.

9. Lembaga-Lembaga Negara

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)

MPR tugas wewenangnya adalah mengubah dan menetapkan UUD 1945, disamping itu
wewenang dan tugas lainnya adalah melantik Presiden dan Wakil presiden berdasar hasil
pemilu.            

2. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)

DPR adalah salah satu lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan lembaga perwakilan rakyat. DPR terdiri atas anggota partai politik peserta pemilihan
umum yang dipilih melalui pemilihan umum. DPR dianggap sebagai salah satu lembaga yang
paling korup di Indonesia.

3. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)


Sebelum 2004 disebut Utusan Daerah, adalah lembaga tinggi negara dalam sistem
ketatanegaraan Indonesia yang anggotanya merupakan perwakilan dari setiap provinsi yang
dipilih melalui Pemilihan Umum.
DPD memiliki fungsi:
a. Pengajuan usul, ikut dalam pembahasan dan memberikan pertimbangan yang berkaitan dengan
bidang legislasi tertentu
b. Pengawasan atas pelaksanaan Undang-Undang tertentu.

4. Presiden dan Wakil Presiden

Sebagai konsekuensi dari sistem pemerintahan Indonesia yang menganut presidensiil , maka
presiden memiliki dua kekuasaan sekaligus yaitu sebagai kepala pemerintahan (eksekutif) dan
sebagai kepala negara.
Wewenang, kewajiban, dan hak Presiden antara lain:
a. Sebagai kepala pemerintahan (UUD 1945 pasal 4 ayat 1)
b. Mengangkat menteri

5. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)

BPKadalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang memiliki
wewenang memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Menurut UUD 1945,
BPK merupakan lembaga yang bebas dan mandiri. Anggota BPK dipilih oleh Dewan Perwakilan
Rakyat dengan memperhatikan pertimbangan Dewan Perwakilan Daerah, dan diresmikan oleh
Presiden.
Hasil pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan DPRD.

6. Mahkamah Agung (MA)

Mahkamah Agung adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama dengan Mahkamah Konstitusi dan
bebas dari pengaruh cabang-cabang kekuasaan lainnya. Mahkamah Agung membawahi badan
peradilan dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan
militer, lingkungan peradilan tata usaha negara. Menurut Undang-Undang Dasar 1945,
kewajiban dan wewenang MA adalah:

a. Berwenang mengadili pada tingkat kasasi, menguji peraturan perundang-undangan di bawah


Undang-Undang, dan mempunyai wewenang lainnya yang diberikan oleh Undang-Undang
b. Mengajukan 3 orang anggota Hakim Konstitusi
c. Memberikan pertimbangan dalam hal Presiden memberikan grasi dan rehabilitasi.

7. Komisis Yudisial (KY)

Komisi Yudisial adalah lembaga negara yang dibentuk berdasarkan UU no 22 tahun 2004 yang
berfungsi mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim agung. Komisi
Yudisial berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan wewenang lain dalam rangka
menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.
Tugas Komisi Yudisial = Mengusulkan Pengangkatan Hakim Agung, dengan tugas utama:

a. Melakukan pendaftaran calon Hakim Agung


b. Melakukan seleksi terhadap calon Hakim Agung
c.  Menetapkan calon Hakim Agung
d.  Mengajukan calon Hakim Agung ke DPR
e.  Menjaga dan Menegakkan Kehormatan, Keluhuran Martabat Serta Perilaku Hakim.

8. Mahkamah Konstitusi

Mahkamah Konstitusi adalah lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia yang
merupakan pemegang kekuasaan kehakiman bersama-sama

dengan Mahkamah Agung. Pasal 24 ayat (2) UUD 1945 menyatakan, Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang berada di bawahnya dalam
lingkungan peradilan umum, lingkungan peradilan agama, lingkungan peradilan militer,
lingkungan peradilan tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi. Dengan
demikian, Mahkamah Konstitusi adalah suatu lembaga peradilan, sebagai cabang kekuasaan
yudikatif, yang mengadili perkara-perkara tertentu yang menjadi kewenangannya berdasarkan
ketentuan UUD 1945.

9. Bank Sentral

Bank Sentral Indonesia adalah Bank Indonesia (BI), yang merupakan lembaga negara
independent, bebas dari campur tangan pemerintah dan pihak lain dalam menjalankan tugasnya. 
Tujuan Bank Sentral adalah mencapai dan menjaga kestabilan nilai rupiah. BI memiliki
wewenang :

a) Menetapkan sasaran moneter dengan memperhatikan laju inflasi


b) Melakukan pengendalian moneter
c) Melaksanakan kebijakan nilai tukar
d) Mengelola cadangan devisa

10. Komisi Pemilihan Umum (KPU)

Lembaga ini berfungsi sebagai penyelenggara pemilihan umum, bersifat nasional, tetap, dan
mandiri. Terdiri dari KPU pusat, KPU provinsi, dan KPU kota. Anggota KPU pusat sebanyak 7
orang, KPU provinsi 5 orang, dan KPU kabupaten juga 5 orang. Masa jabatan KPU semua
jenjang 5 tahun terhitung sejak mengucapkan sumpah atau janji. 

10. Sistem Pemerintahan Daerah Indonesia

Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah daerah-daerah provinsi. Daerah provinsi
dibagi lagi atas daerah kabupaten dan daerah kota. Setiap daerah provinsi, daerah kabupaten, dan
daerah kota mempunyai pemerintahan daerah yang diatur dalam undang-undang.
Jadi Pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintah yang dilakukan oleh
pemerintah daerahdan DPRDmenurut asa otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip
otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip NKRI sebagai yang dimaksud dalam UUD
1945. Pemerintahan Daerah Provinsi terdiri atas Pemerintah Daerah Provinsi dan DPRD
Provinsi, dan Pemerintah Daerah kabupaten/kota terdiri atas Pemerintah Daerah kabupaten/kota
dan DPRD kabupaten/kota. Pimpinan pemerintah daerah provinsi adalah gubernur, kabupaten
bupati, dan kota adalah wali kota.

11. Sistem Pemilihan Umum di Indonesia

Pemilu di Indonesia sejak pertama kali diadakan pada tahun 1995 adalah untuk memilih anggota
legislatif untuk memilih anggota legislatif, yang sekarang disebut pemilu legislatif untuk
memilih anggota DPR,DPD, dan DPRD, baik DPRD provinsi kabupaten maupun kota. Sejak
tahun 2004 pemilu dilakukan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, dan beberapa tahun
kemudian pemilu juga untuk memilih Gubernur, Bupati, dan wakil walikota. Pemilu inilah
kemudian disebut dengan pemilu eksekutif

Tahapan Penyelenggara pemilu legislatif sebagaimana diatur UU. No. 10 Tahun 2008 meliputi :

1. Pemuthakiran data dan penyusunan daftar pemilih


2. Pendaftaran peserta pemilu
3. Penetapan peserta pemilu
4. Penetapan jumlah kursi dan daerah pemilihan
5. Pencalonan anggota DPR, DPD, DPRD provinsi atau daerah
6. Masa kampanye
7. Masa tenang
8. Pemungutan dan penghitungan suara
9. Penetapan hasil pemilu
10. Pengucapan janji anggota DPR, DPD, DPRD provinsi atau daerah

                         

     BAB III

  PENUTUP

A. Kesimpulan

Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja dan


berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan negara.
Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok, yaitu
eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau unsur lain
seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.
Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu presidensial dan
ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan presidensial dan parlementer didasarkan
pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dalam sistem parlementer, badan
eksekutif mendapat pengwasan langsung dari legislatif. Sebaliknya, apabila badan eksekutif
berada diluar pengawasan legislatif maka sistem pemerintahannya adalah presidensial.

Dalam sistem pemerintahan negara republik, lebaga-lembaga negara itu berjalan sesuai dengan
mekanisme demokratis, sedangkan dalam sistem pemerintahan negara monarki, lembaga itu
bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang berbeda.

B. Saran-saran

Berdasarkan kesimpulan tersebut, makalah ini mempunyai banyak kekurangan dan jauhnya dari
kesempurnaan, oleh karena itu segala kritik dan saran  yang bersifat membangun sangat lah
penulis harapkan terutama dari bapak dosen pembimbing dan rekan pembaca sekalian demi
kesempurnaan makalah ini dimasa mendatang, semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua
dan menambah wawasan kita.

                                              

DAFTAR PUSTAKA

Muthali’in, Achmad 2012 Bahan Ajar PLPG Pendalaman Materi Bidang Studi PKN SD
Surakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_pemerintahan

http://www.triwahyu.web.id/2012/sistem-pemerintahan-indonesia.html

http://41707011.blog.unikom.ac.id/sistem-pemerintahan.1ay

Anda mungkin juga menyukai