Anda di halaman 1dari 128

Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI

Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN


12, Oktober 2020 Prodi PGSD
FIP– UNIMED

DosenPengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Nisa Alfayana


Zubaidah Hasibuan ,S.pd,M.pd. NIM :1203111097
Materi: AliranfilsafatPrenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
IndikatorCapaian: Dapatmendeskripsikan, mengelaborasidan
merefleksiAliranfilsafatPrenialisme, Eksistensialisme, dan
Rekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapatahlitentangAliranFilsafat:\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurutpendapatSaudaradeskripsikan diatas(no.1)!
3. Apaalasan yang melatarbelakangimunculnya/lahirnyaaliranfilsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:
 Prenialisme :
1.Plato (427- 347)
Plato adalahseorangfilsufterbesarsepanjang masa dan juga matematikawan Yunani. Plato lahir di
Athena. Iahidup pada zaman kebudayaandenganketidakpastian. Plato juga
mempunyaipandanganbahwarealitas yang hakikiitutidakberubah. Menurut Plato manusiamemiliki 3
potensi, yaitunafsu, kemauan, dan pikiran. Ketigapotensiiniadalahdasarkepribadianmanusia
2. Aristoteles (384-322)
Aristoteles  lahir di Stageria. Aristoteles adalah murid Plato, tetapicarapemikiran Aristoteles
berbedadengan Plato. Cara berpikir Aristoteles yaituberpikirsecararasionalempirisrealistis.
Pandangan Aristoteles lebih realis daripadapandangan Plato. Menurutnya,
manusiaadalahmakhlukmateri dan juga rohani. Artinyasebagaimaterimanusia di
dalamhidupnyaberadadalamkondisialammaterimaupunsosial. Sebagairohanimanusiaakanmenuju
proses yang lebihtinggi dan menujukepadamanusia yang ideal.
3. Thomas Aquinas (1224-1274)
Thomas Aquinas adalahseorangfilsuf dan teolog yang terkenal pada abadpertengahan. Thomas
kahir di Napels, Italia tahun 1224 M. Thomas Aquinas
menekankanduahaldalampemikiranrealitanya : 1. Dunia tidakdiadakandaribahandasar, 2.
Penciptaantidak  terbatasuntuksuatusaatsaja. Ia juga mengamukakanbahwasegalasesuatu yang
adaituterciptakarenaadanyaTuhan.
 Essensialisme :
1. William C. Bagleyberpendapatbahwafilsafatpendidikanesensialismemempunyaiciri-ciriyaitu,
minat yang kuat dan tahan lama pada pesertadidikitutumbuhdari proses belajar yang
menarikperhatiannya, pengawasan, pengarahan dan bimbingan orang dewasaitumelekat pada masa
balita yang panjang, kemampuandalammendisiplinkandiriharusmenjaditujuanpendidikan.
Makakedisiplinanadalah salah satucara yang sangatdiperlukanuntukmencapaitujuanpendidikan.

2.Johan Frieddrich Herbart


berpendapatbahwatujuanpendidikanitumenyesuaikandenganjiwaseseorangdengankebijaksanaandari
Tuhan. Sedangkan proses tercapainyatujuanpendidikanmenurutnyayaitudengancarapengajaran,
pembelajaran.

3. William T.
Harisberpendapatbahwatujuanpendidikanadalahmenjadikanterbentuknyarealitasberdasarkansusuna
n yang tidakterelakkandan  bersindikatkekesatuan spiritual. Sekolahadalahlembaga yang
memeliharanilai-nilaituruntemurun dan menjadipenuntunpenyesuaian orang pada masyarakat.

 rekonstruksionisme :
1. Caroline Pratt
Pendapatnyamengenainilai. Nilai disini yang dimaksudadalahmengenainilai yang ada pada
sekolahtersebut. Bahwanilaiinimerupakanhasilberfikirefektifpesertadidik. Nilai inidiharapkan agar
dapatmerubah dunia pendidikanlebihberkembangmenjadibaik. Nilai juga perludilihatdari proses
belajardaripesertadidik dan juga perkembangannya yang didapatdaripelajarantersebut dan juga
polapikirdaripesertadidiktersebut agar dapatselaluberfikirdenganbaik.
2. George Count
Beliauseorangpendidikdari Amerika dan juga seorangahliteoripendidikan.
Beliausangatmenekunipembelajarannyadalambidangsosiologi.
Beliaumempunyaisuatukeinginanyaituinginmenjadikanataumendirikansebuahlembagapendidikanse
bagaisaranabelajarbagimasyarakat.
3. Paulo Freire
Menurut Paulo mengenaipemikirannya yang berhubungandenganpendidikanini, iaberkeinginan
agar pemerintahmerubahsistempendidikan. Menurut Paulo
sistempendidikansaatinisangatmenindasmasyarakat, dan menurutnya agar
dapatdigantidengansistempendidikan yang baruyaitusebuahsistempendidikan yang
dalamprosesnyaterdapatkebebasanbagimasyarakat,
dengancaramemanusiakanmanusiabukandengancaramenekanataupunpenindasanterhadapmasyaraka
t.

2.Pendapat saya tentang beberapa aliran filsafat diatas yaitu


 filsafat prenialisme : adalahsebuahsudutpandangdalamfilsafat agama yang
meyakinibahwasetiap agama di dunia memilikisuatukebenaran yang tunggal dan universal
yang merupakandasarbagisemuapengetahuan dan doktrinreligius.
 filsafat essensialisme : adalahpendidikan yang didasarkankepadanilai-nilaikebudayaan yang
telahadasejakperadabanumatmanusia.
Esensialismememandangbahwapendidikanharusberpijak pada nilai-nilai yang
memilikikejelasan dan tahan lama yang memberikankestabilan dan nilai-nilaiterpilih yang
mempunyai tata yang jelas.
 filsafat rekonstruksionisme : Rekonstruksionismeberasaldaribahasainggris Reconstruct
yang berartimenyusunkembali.
Dalamkonteksfilsafatpendidikanaliranrekonstruksionismeadalahsuatualiran yang
berusahamerombak tata susunan lama dan membangun tata susunanhidupkebudayaan yang
bercorak modern.

3.Alasan yang melatarbelakangi munculnya aliran filsafat rekonstruksionisme


Rekonstrusionisme di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930 yang ingin
membangun masyarakat baru, masyrakat yang pantas dan adil.Rekonstruksionisme merupakan
kelanjutan dari gerakan progresivme, gerakan ini lahir didasari atas suatu anggapan bahwa kaum
progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada
saat sekarang ini.Selain itu, mazhab ini juga berpandangan bahwa pendidikan hendaknya memelopori
melakukan pembaharuan kembali atau merekonstruksi kembali masyarakat agar menjadi lebih
baik.karena itu pendidikan harus mengembangkan ideology kemasyarakatan yang demokratis.Alasan
mengapa rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresif hanya memikirkan dan
melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat sekarang ini.Dalam aliran
rekonstruksionisme berusaha menciptakan kurikulum baru dengan memperbaharui kurikulum
lama.Progresivisme pendidikan didasarkan pada keyakinan bahwa pendidikan harus terpusat pada
anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang studi.ini berkelanjutan pada pendidikan
rekonstruksionisme yaitu guru harus menyadarkan sipendidik terhadap masalah-masalah yang
dihadapi manusia untuk diselesaikan, sehingga anak didik memiliki kemampuan memecahkan
masalah tersebut

Daftar Pustaka:
 https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme

 https://www.kompasiana.com/friskytwinzasihnurjanah/5ebb7dfdd541df155903cd02/filsaf
at-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-esensialisme?page=all

 https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-
aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya

 http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-aliran_804.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
12, Oktober 2020 Prodi PGSD
FIP– UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Nadira Armelya Kaban


Zubaidah Hasibuan ,S.pd,M.pd. NIM : 1203111104
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1.A). Aliran filsafat Prenialisme :
a. Plato (427- 347)
Plato adalah seorang filsuf terbesar sepanjang masa dan juga matematikawan Yunani. Plato lahir di
Athena. Ia hidup pada zaman kebudayaan dengan ketidakpastian. Plato juga mempunyai pandangan
bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah. Menurut Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu
nafsu, kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia
b.Aristoteles (384-322)
Aristoteles  lahir di Stageria. Aristoteles adalah murid Plato, tetapi cara pemikiran Aristoteles
berbeda dengan Plato. Cara berpikir Aristoteles yaitu berpikir secara rasional empiris realistis.
Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato. Menurutnya, manusia adalah
makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai materi manusia di dalam hidupnya berada dalam
kondisi alam materi maupun sosial. Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi
dan menuju kepada manusia yang ideal.
c.Thomas Aquinas (1224-1274)
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad pertengahan. Thomas
kahir di Napels, Italia tahun 1224 M. Thomas Aquinas menekankan dua hal dalam pemikiran
realitanya : 1. Dunia tidak diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan tidak  terbatas untuk suatu saat
saja. Ia juga mengamukakan bahwa segala sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya Tuhan.
B). Aliran filsafat Essensialisme :
a. William C. Bagley berpendapat bahwa filsafat pendidikan esensialisme mempunyai ciri-ciri
yaitu, minat yang kuat dan tahan lama pada peserta didik itu tumbuh dari proses belajar yang
menarik perhatiannya, pengawasan, pengarahan dan bimbingan orang dewasa itu melekat pada
masa balita yang panjang, kemampuan dalam mendisiplinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan.
Maka kedisiplinan adalah salah satu cara yang sangat diperlukan untuk mencapai tujuan
pendidikan.

2. Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu menyesuaikan dengan jiwa
seseorang dengan kebijaksanaan dari Tuhan. Sedangkan proses tercapainya tujuan pendidikan
menurutnya yaitu dengan cara pengajaran, pembelajaran.

3. William T. Haris berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan  bersindikat ke kesatuan spiritual. Sekolah adalah
lembaga yang memelihara nilai-nilai turun temurun dan menjadi penuntun penyesuaian orang pada
masyarakat.

C).Aliran filsafat rekonstruksionisme :


1. Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada pada
sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai ini diharapkan
agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari
proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut
dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.
2. George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu ingin
menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
3. Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia berkeinginan
agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem pendidikan saat ini sangat
menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem pendidikan yang baru
yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan
cara memanusiakan manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.

2.Pendapat saya tentang beberapa aliran filsafat diatas yaitu


a.aliran filsafat prenialisme : Filsafat perenial (Latin: philosophia perennis), yang juga disebut
Perenialisme, adalah sebuah sudut pandang dalam filsafat agama yang meyakini bahwa setiap
agama di dunia memiliki suatu kebenaran yang tunggal dan universal yang merupakan dasar bagi
semua pengetahuan dan doktrin religius.
b.aliran filsafat essensialisme : Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai
kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat manusia. Esensialisme memandang bahwa
pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang
memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
c.aliran filsafat rekonstruksionisme : Rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggris Reconstruct
yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme
adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang bercorak modern.

3.Alasan yang melatarbelakangi munculnya aliran filsafat rekonstruksionisme


Rekonstrusionisme di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930 yang ingin
membangun masyarakat baru, masyrakat yang pantas dan adil.Rekonstruksionisme merupakan
kelanjutan dari gerakan progresivme, gerakan ini lahir didasari atas suatu anggapan bahwa kaum
progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada
pada saat sekarang ini.Selain itu, mazhab ini juga berpandangan bahwa pendidikan hendaknya
memelopori melakukan pembaharuan kembali atau merekonstruksi kembali masyarakat agar
menjadi lebih baik.karena itu pendidikan harus mengembangkan ideology kemasyarakatan yang
demokratis.Alasan mengapa rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresif
hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat
sekarang ini.Dalam aliran rekonstruksionisme berusaha menciptakan kurikulum baru dengan
memperbaharui kurikulum lama.Progresivisme pendidikan didasarkan pada keyakinan bahwa
pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang studi.ini
berkelanjutan pada pendidikan rekonstruksionisme yaitu guru harus menyadarkan sipendidik
terhadap masalah-masalah yang dihadapi manusia untuk diselesaikan, sehingga anak didik
memiliki kemampuan memecahkan masalah tersebut

Daftar Pustaka:
1.https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme

2.https://www.kompasiana.com/friskytwinzasihnurjanah/5ebb7dfdd541df155903cd02/filsafat-
pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-esensialisme?page=all

3. https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya

4.http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-aliran_804.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober Prodi pendidikan guru sekolah dasar FIP
2020 – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Zubaidah NamaMhs : Nadia Tampubolon


Hasibuan, S.Pd., M.Pd
NIM : 1203111138
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.

Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat


Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. a. Perenialisme
- Menurut Plato (427-347 SM) manusia pada hakikatnya memiliki tiga potensi dasar, yaitu
nafsu, kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini merupakan asas bagi bangunan
kepribadian dan watak manusia. Ketiga potensi ini akan tumbuh dan berkembang melalui
pendidikan, sehingga ketiganya berjalan secara berimbang dan harmonis.

- Menurut Aristoteles (384-322 SM) kebahagian hidup sebagai tujuan pendidikan itu
sendiri dapat terealisasi jika ketiga komponen potensi dasarnya terdidik dan berkembang
secara seimbang. Harmonisasi fungsionalitas tiga potensi dasar manusia dalam
aktivitasnya merupakan kunci bagi pengembangan kualitas humanitas manusia dalam
kehidupannya.

- Menurut Mortimer J. Adler mengatakan, bahwa jika seorang manusia adalah makhluk
rasional yang merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu di sepanjang sejarahnya,
maka tentulah manusia memiliki gambaran yang tetap pula dalam hal program
pendidikan dengan tidak mengikutkan peradaban masa tertentu.

b. Essensialisme
- Menurut William C. Baogley filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya
yang kuat dan tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya
belajar yang menarik perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan
orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang, yang ketiga kemampuan untuk
mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan
kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah
teori yang kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan sekolah-sekolah
pesaingnya memberikan teori yang lemah.
- Menurut Johan Frieddrich Herbart bahwa tujuan pendidikan adalah untuk
menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses
mencapaian tujuan pendidikan disebut dengan pengajaran.

- Menurut William T. Harris bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya


realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual
sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi
penuntun penyesusuaian pada masyarakat.

c. Rekonstruksionisme
- Menurut Carolin Pratt pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah
mengenai nilai yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir
efektif peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih
berkembang menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik
dan juga perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari
peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.

- Menurut George Count beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori
pendidikan. Beliau sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau
mempunyai suatu keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga
pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.

- Menurut Paulo Freire mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan


ini, ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti
dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam
prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia
bukan dengan cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.

2. Menurut saya aliran filsafat prenialisme, essensialisme dan rekontruktivisme saling


berhubungan dari ketidakpastian suatu pendidikan hingga berformasi sosial yang
mengkehendaki budaya modern para pendidik.

3. Latar belakang munculnya aliran rekonstruktivisme yaitu lanjutan dari aliran progrivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan oleh karena itu
dibuatlah aliran rekonstruktivisme yang bertujuan untuk membangun kembali tata susunan
hidup kebudayaan yang baru.

Daftar Pustaka :

 https://infosos.wordpress.com/2015/03/07/filsafat-perenialisme/
 https://www.kompasiana.com/jihaninfatiha4608/5ebbcc03097f3637c70dea03/aliran-
esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya?page=all
 https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-
pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
 https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP– UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr.Sudirman, M.Pd NamaMhs : Dinda Boru Anugah
Zubaidah Hasibuan, S.Pd.,M.Pd
NIM : 1203111006

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat Prenialisme,
Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban :
– Perenialisme :
Plato (427- 347) : menurut pendapat Plato, manusia pada hakikatnya memiliki tiga potensi dasar, yaitu nafsu, kemauan, d
Aristoteles (384-322 SM) :menurut Aristoteles, manusia adalah makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai materi, ia m
Thomas Aquinas (1224-1274) : Thomas Aquina mengemukakan bahwa pengetahuan itu diperoleh sebagai persentuhan du
Essensialisme :
Johan Frieddrich Herbart : berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan keb
: Tugas pendidikan adalah memimpin peserta didik ke arah kesadaran diri sendiri yang murni dan sesuai fitrah kejadianny
William T. Harris : Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas berdasarkan susunan ya
Rekonstruksionisme :
George count dan Rugg : berpandangan untuk mengubah masyarakat dari kebudayaan lama menuju kebudayaan baru yan

Daftar Pustaka:
1. ?
2. ?
3. ?
b. Theodore Brameld (1904-1987) :Brameld memandang reconstruksivisme sebagai filsafat
krisis, tidak hanya dalam hal pendidikan tetapi juga budaya. Ia melihat rekonstruksivisme
sebagai filsafat nilai, hasil dan tujuan. Ketika dia telah mempunyai pemikiran definit tentang
jalan mana yang harus kita ambil, dia menunjukan bahwa dia yakin jalan mana yang akan
ditempuh.
c. Caroline Pratt : Ia mengatakan bahwa sekolah harus bisa mencetak generasi yang
mampu berfikir dan mampu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya
sehingga hal tersebut akan menjadi nilai tambah yang sangat besar nilainya dalam
konteks dunia pendidikan.

2. Pendapat saya mengenai filsafat Perenialisme adalah aliran ini memandang manusia sebagai
makhluk rasional yang akan selalu sama bagi setiap manusia di manapun dan sampai
kapanpun dalam pengembangan historisitasnya.
Sedangkan filsafat Essensialisme adalah aliran filsafat yang mengharapnya kembali manusia
kepada kebudayaan lama. Aliran ini menanggap bahwa kebudayaan menganggap perbudayaan
berpekerti baik.
Filsafat Rekonstruksionisme lebih memperhatikan susunan sosial dan budaya dimana kita
berada. Kita bisa sebut rekonstruksivisme sebagai filsafat sosial murni. Filsafat ini
berkonsentrasi pada kondidi sosial dan budaya dan bagaimana hal-hal tersebut dapat dibuat
lebih cocok bagi partisipasi manusia.

3. Latar belakang filsafatRekonstruksionisme adalah :


Plato adalah salah satu tokoh dari aliran rekonstruksivisme. Dia membuat sebuah
garis besar tentang perencanaan bagi kondisi dimana pendidikan akan menjadi sebuah
bahan untuk membentuk masyarakat baru dan lebih baik. Plato yakin sekali kondisi ini
sangat diinginkan masyarakat. Walaupun usaha Plato untuk mewujudkan masyarakat
seperti itu gagal. Paling tidak dia telah maju selangkah pada masanya.
Hal yang menarik dari Karl Mark adalah dia adalah seorang doktor filsafat tetapi lebih
banyak menulis tentang perekonomian. Menurut Marx, Pendidikan digunakan sebagai alat
untuk mendokrin masyarakat ke arah sikap yang menerima dan mendukung  pandangan
tentang kekayaan. Para buruh dirampas kebebasan mereka dengan bekerja dan
memproduksi  uang, ini adalah keadaan  dimana pekerja tidak menyadarinya. Para pekerja
dieksploitasi oleh sistem, kemampuan produktifitas mereka sesuai dengan pertukaran yang
disimbolkan dengan nilai uang. Pendidikan adalah sebuah cara/alat untuk masuk kedalam
sistem ini dengan mengembangkan minat kelas atas yang berkuasa.
Dewey memandang pendidikan sebagai alat bagi perubahan baik kemanusian dan
sosial. Aliran rekonstruksivisme mengembangkan hal-hal seperti metode ilmiah, pemecahan
masalahan, naturalisme dan kemanusiaan. Pendidikan bagi pandangan filsof
rekonstruktivisme adalah untuk berperan sebagai alat perubahan yang segera dan
berkelanjutan.

Daftar Pustaka :
 Knowledgeisfreee.blogspot.com
 www.kompasiana.com
 dianpelita.wordpress.com

Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI


Hari /Tanggal: MATA KULIAHFILSAFAT
Senin , 12 oktober PENDIDIKAN
2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Putri Wahyuni Hasibuan
.Zubaidah Hasibuan,S.Pd, M.Pd. NIM : 1201111041

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran
filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing menurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran
filsafatRekonstruksionisme?

Jawaban:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
- Prenialisme
Perenialisme berasal dari kata perenial yang berarti abadi atau kekal atau dapat
diartikan juga tiada akhir. Esensi kepercayaan filsafat perenial ialah berpegang pada
nilai-nilai yang bersifat abadi. Perenialisme memandang bahwa pendidikan harus
didasari nilai-nilai kultural masa lampau oleh karena kehidupan modern saat ini
banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang kehidupan. Perenialisme
mengambil analogi realita sosial budaya manusia seperti realita sepohon bunga.
Pohon bunga akan berbunga musim demi musim, datang dan pergi secara tetap
sepanjang tahun dan masa.
Tujuan pendidikan menurut aliran perenialisme yaitu nilai-nilai kebenaran bersifat
universal dan abadi. Sebab tujuan pendidikannya adalah membantu peserta didik
menginternalisasikan nilai kebenaran agar mencapai kebaikan dalam hidup.
Kedua, tokoh-tokoh filsafat perenialisme
1) Ortimer Adler
Ortimer Adler mengatakan bahwa jika seorang manusia adalah makhluk rasional
yang merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu sepanjang sejarahnya maka
tentulah manusia memiliki gambaran yang tetap dalam hal program pendidikan
dengan tidak mengikutkan peradaban dan masa tertentu.
2) Plato
Plato berpandangan bahwa manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan,
dan nilai moral melainkan bagaimana menemukan semuanya itu. Dengan
menggunakan akal dan rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
3) Thomas Aquinas
Thomas Aquinas berpandangan tentang realitas bahwa segala sesuatu yang ada,
adanya itu karena diciptakan oleh Tuhan dan tergantung kepada-Nya. Sedangkan
dalam hal pengetahuan, Thomas Aquinas mengemukakan bahwa pengetahuan itu
diperoleh sebagai persentuhan antara dunia luar dan atau oleh akal budi yang
kemudian menjadi pengetahuan.
- Essensialisme
Esensialisme secara etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu esensial yang berarti
inti atau pokok dari sesuatu dan kata isme yang berarti aliran atau mazhab. Aliran
esensialisme ini merupakan aliran filsafat pendidikan yang ingin kembali kepada
kebudayaan-kebudayaan lama sebagai warisan sejarah yang telah membuktikkan
keunggulan dalam kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.Aliran humanisme
merupakan aliran yang mendasari dari aliran esensialisme ini.
Pemikiran Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Esensialisme
1) William C. Baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang
kuat dan tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar
yang menarik perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan
orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang, yang ketiga kemampuan untuk
mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan
kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pendidikan tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini
menawarkan sebuah teori yang kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan
sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori yang lemah.
2) Johan Frieddrich Herbart
Berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa seseorang
dengan kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan pendidikan
disebut dengan pengajaran.
3) William T. Harris
Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual
sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan
menjadi penuntun penyesusuaian pada masyarakat.
- Rekonstruksionisme
Rekonstrusionisme ini berarti penyusunan kembali. Dalam dunia pendidikan aliran
rekonstruksionisme ini adalah suatu aliran yang ingin mengubah tata susunan
sebuah budaya yang lama menjadi kebudayaan yang baru di era modern ini.
Tujuan dari aliran rekonstruksionisme ini yaitu manusia berusaha untuk mencari
voting suara terbanyak ataupun pendapat terbanyak kepada masyarakat mengenai
tujuan dirubahnya lingkungannya tersebut terutama dalam hal lembaga pendidikan.
Adapun pendapat para tokoh beserta pemikirannya, yaitu:
1) Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang
ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta
didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang
menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga
perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari
peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.
2) George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau
sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu
keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan
sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
3) Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti
dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam
prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan
manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.
2. Kesimpulan yang bisa saya simpulkan dari pendapat para ahli(no.1)
- Prenialisme
Aliran Prenialisme adalah makhluk rasional yang merupakan hakikat realitas bahwa
sadanya pengetahuan itu diperoleh sebagai persentuhan antara dunia luar dan atau
oleh akal budi yang kemudian menjadi pengetahuan.Dengan menggunakan akal dan
rasio dapat membantu peserta didik menginternalisasikan nilai kebenaran agar
mencapai kebaikan dalam hidup.
- Essensialisme
Aliran esensialisme ini merupakan aliran filsafat pendidikan yang ingin kembali
kepada kebudayaan-kebudayaan lama sebagai warisan sejarah yang telah
membuktikkan keunggulan dalam kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.
Seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik
perhatiannyapengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu melekat
pada balita yang panjang dan kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus menjadi
tujuan pendidikan menawarkan sebuah teori yang kokoh dan kuat dalam suatu
pendidikan sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori yang lemah.
- Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme ini adalah suatu aliran yang ingin mengubah tata susunan
sebuah budaya yang lama menjadi kebudayaan yang baru di era modern ini. Dan
aliran ini juga berusaha untuk mencari pendapat terbanyak kepada masyarakat
mengenai tujuan dirubahnya lingkungannya tersebut terutama dalam hal lembaga
pendidikan.

3. Jadi yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran


filsafatRekonstruksionismeadalah
aliranberawal dari adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh
bernama George Count dan Harold pada tahun 1930-an. Aliran rekonstruksionisme
merupakan aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan
dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Dasar pemikiran aliran rekonstruksionisme tidak terlepas dari pemikiran-pemikiran
pada aliran perenialisme dan progresifisme. Aliran rekonstruksionisme muncul
sebagai reaksi dari adanya pemahaman dalam aliran perenialisme maupun aliran
progresivisme, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan, karena upaya aliran
rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan diawali oleh keprihatinan
para rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain
menyebutkan adanya krisis kebudayaan modern.

Daftar Pustaka:
 https://www.kompasiana.com/yunayun/5eba4dbe097f367e370d7142/filsafat-
pendidikan-perenialisme#:~:text=Perenialisme%20berasal%20dari%20kata
%20perenial,dapat%20diartikan%20juga%20tiada%20akhir.&text=Perenialisme
%20memandang%20bahwa%20pendidikan%20harus,krisis%20dalam%20banyak
%20bidang%20kehidupan.
 https://www.kompasiana.com/jihaninfatiha4608/5ebbcc03097f3637c70dea03/alir
an-esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya?page=all
 https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-
pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
 http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html#:~:text=Aliran
%20rekonstruksionisme%20merupakan%20aliran%20dalam,Harold%20pada
%20tahun%201930-an.&text=Pendidikan%20bukan%20hanya%20sekedar
%20pentransferan%20pengetahuan%20oleh%20seorang%20pendidik%20kepada
%20peserta%20didiknya.
 ?
 ?
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT
PENDIDIKAN
Senin, 12-10- 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Yuni mentari simanungkalit


Zubaidah hasibuan,s.pd,m.pd. NIM : 1201111044
Materi: Aliran filsafat
prenialisme,Eksistensialisme,dan Rekonstruksionisme
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan,mengolaborasi dan merefleksi aliran filsafat
prenialisme,eksistensialisme dan rekonstruksionisme
Soal:
1. Deskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang aliran filsafat
- prenialisme
- esensialisme
- rekontruksionisme

2. Simpulkan masing masing menurut pendapat saudara deskripsikan diatas (no.1)!


3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/ lahirny aliran filsafat rekonstruksionisme?
Jawaban:

1. Aliran filsafat Prenialisme


» MenurutpendapatahliPlato
Plato (427 – 347 SM) hidup pada zaman kebudayaan yang syarat
denganketidakpastian,
Plato ingin membangun dan membina tata kehidupan dunia yang ideal, di atas tata
kebudayaan yang tertib dan sejahtera,membina cara yang menuju kepada kebaikan.
» Menurut pendapat ahli Aristoteles
Aristoteles (384 – 322 SM), adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia
mereaksi terhadap filsafat gurunya yaitu idealisme.
» Menurut pendapat ahli Thomas Aquinas
Pandangannya tentang realitas, ia mengemukakan bahwa segala sesuatu yang ada,
adanya itu karena diciptakan oleh Tuhan, dan tergantung kepada-Nya.

Aliran filsafat esensialisme


» Menurut pendapat ahli Desiderius Erasmus, humanis Belanda yang hidup pada
akhir abad 15 dan permulaan abad 16, yang merupakan tikoh pertama yang menolak
pandangan hidup yang berpijak pada dunia lain. Erasmus berusaha agar kurikulum
sekolah bersifat humanistis dan bersifat internasional, sehingga bisa mencakup
lapisan menengah dan kaum Aristokrat.
» menurut pendapat ahli Johann Amos Comenius, yang hidup di seputar tahun 1592-
1670, adalah seorang yang memiliki pandangan realitas dan dogmatis. Comenius
berpendapat bahwa pendidikan mempunyai peranan membentuk anak sesuai dengan
kehendak tuhan, karena pada hakikatnya dunia adalah dinamis dan bertujuan.
» menurut pendapat ahli John Locke, tikoh dari inggris yang hidup pada tahun 1632-
1704 sebagai pemikir dunia berpendapat bahwa pendidikan hendaknya selalu dekat
dengan situasi dan kondisi.

Aliran filsafat rekontruksionisme


» menurut pendapat ahli Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang
ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta
didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang
menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga
perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari
peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.

» menurut pendapat ahli George Count


Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau
sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu
keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan
sebagai sarana belajar bagi masyarakat.

» menurut pendapat ahli Paulo Freire


Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti
dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam
prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan
manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.

2. Menurut saya di aliran filsafat prenialisme adalah hidup pada zaman kebudayaan
masih menganut filsafat idealisme dan mengemukakan bahwa sesuatu yang
ada,adanya itu karena diciptakan oleh tuhan.

Dialiran filsafat esensialisme adalah seorang yang memiliki pandangan realitis dan
dogmatis
Dialiran filsafat rekontruksionisme adalah berkeinginan agar pemerintah mengubah
sistem pendidikan .

3. pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis ekonomi
yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi kapitalis
telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia bukan hanya
terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya menghantui setiap
penjuru dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam ekonomi kapitalis tidak lagi
mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang sejati. Sistem kapitalis telah
menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang merasa memiliki sistem
perekonomian di atas atau yang disebut dengan negara-negara maju. Kesombongan-
kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap dari sebuah negara yang
notabene dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika Serikat. Amerika merasa sanggup hidup
dengan perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit perdagangan Amerika mulai terasa sejak
menjadi elemen penting ekonomi dunia pada awal abad ke-17. Antara tahun 1990 sampai tahun
2000 defisit perdagangan Amerika dari 100 miliar naik menjadi 450 miliar.[4] Krisis yang terjadi
di Amerika tersebut secara otomatis juga telah menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan krisis yang
terjadi pada tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang
menyebabkan terjadinya depresi dunia sehingga menyebabkan lumpuhnya bangsa-bangsa
kapitalis secara ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya berdampak pula kepada pendidikan. Krisis
inilah yang melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat
berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang bercorak modern.

DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/ulvadilahhasanah6229/5eb5854dd541df3a07670c64/aliran-
filsafat-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-esensialisme
https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-
aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html?m=1#:~:text=Aliran
%20rekonstruksionisme%20merupakan%20aliran%20dalam,Harold%20pada%20tahun
%201930%2Dan

Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI


Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Sabtu/10 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar–
2020 UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr NamaMhs : Adinda Mutiarahma Siregar


Sudiman,M.Pd./Zubaidah Hasibuan,S.Pd.,M.Pd.
NIM : 1203111128

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. Prenialisme
 Plato
Dalam pandangan plato, manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan dan nilai moral,
melainkan bagaimana menentukan semuanya itu dengan menggunakan akal dan rasio, semuanya itu
dapat ditemukan kembali oleh manusia.
 Arishotheles
Aristhoteles mengambil cara berfikir rasional empiris realitas. Ia mengajarkan cara berfikir atas prinsip
realitas yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia sehari-hari. Menurut aristhotales manusia
adalah makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai materi, ia menyadari bahwa manusia dalam
hidupnya dalam kondisi alam materi dan social.
 Mohammad Noor Syam
Mengemukakan pandangan prenialisme ,bahwa pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat
perhatiannya pada kebudayaan ideal yang teruji dan tangguh.Prenialisme memandang pendidikan
sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam keadaan
ideal.
Essensialisme
 William C baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang kuat dan tahan lama
pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik perhatiannya, yang
kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang,
yang ketiga kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan
menegakkan kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah teori yang
kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori yang
lemah.

 Johan Friddrich Herbart


Berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan
kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan pendidikan disebut dengan pengajaran.

 William T.Harris
Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas berdasarkan susunan
yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara
nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun penyesusuaian pada masyarakat.

Rekonstruksionisme
 Syam
Menurut Syam, aliran ini sama dengan aliran prenialisme yaitu memandang bahwa keadaan sekarang
merupakan zaman yang kebudayaannya terganggu oleh kehancuran, kebingungan dan kesimpang
siuran. Bila aliran perenialisme memilih cara dan jalan pemecahan masalah dengan kembali kepada
budaya abad pertengahan, maka rekonstruksionisme berupaya membina suatu konsensus yang paling
luas dan paling mungkin tentang tujuan pertama dan tertinggi dalam kehidupan manusia.

 John Hendrik
John Hendrik mengemukakan juga bahwa rekonstruksionisme merupakan reformasi sosial yang
menghendaki budaya modern para pendidik. Rekonstruksionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral.

 Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya tentang rekonstruksionisme yang berhubungan dengan
pendidikan ini, ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem
pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi
masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan
terhadap masyarakat.

2.Menurut saya
 Prenialisme adalah aliran yang mempercayai hukum hukum,kebudayaan terdahulu,yaitu seperti
tradisi yang dipandang sebagai prinsip prinsip atau hukum hukum yang abadi dan akan terus ada
sampai kapanpun.
 Essensialisme hampir sama rasa saya dengan prenialisme,yaitu aliran yang berdasarkan kepada
hukum hukum,kebudayaan terdahulu tetapi essensialisme ini harus berpijak pada nilai nilai yang
memiliki kejelasan dan tahan lama.
 Rekonstruksionisme adalah aliran upgrade,yaitu aliran yang berupaya
merubah/merombak/memperbaiki tata susunan lama atau hukum hukum lama yang moderndan
menjadi kesepakatan antar manusia.

3.Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari adanya krisis
kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold pada tahun 1930-
an.Aliran ini merupakan aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan
Dasar pemikiran aliran rekonstruksionisme tidak terlepas dari pemikiran-pemikiran pada aliran
perenialisme dan progresifisme. Aliran rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman
dalam aliran perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan, karena
upaya aliran rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan diawali oleh keprihatinan para
rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain menyebutkan adanya krisis
kebudayaan modern. Aliran rekonstruksionisme merupakan salah satu aliran yang menganggap telah
terjadi kegagalan dalam pendidikan dunia modern (progresif). Maka, aliran rekonstruksionisme berupaya
melakukan sebuah perombakan tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern serta membina suatu konsensus yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan pokok
tertinggi dalam kehidupan manusia. (Depag RI, 1984: 31). Mereka bermaksud ingin membangun
masyarakat baru, masyarakat yang dipandang pantas dan adil dengan rekonstruksi-rekonstruksi yang
ditawarkannya.

Daftar Pustaka
 http://solihatrahmita.blogspot.com/2013/12/aliran-filsafat-perenialisme.html#:~:text=Aliran
%20Perenialisme%20adalah%20merupakan%20aliran,adalah%20%E2%80%9Cbelajar%20untuk
%20berpikir%E2%80%9D.
 https://www.kompasiana.com/sifanaaqma/5ed3b809d541df65853b5bc3/aliran-filsafat-
perenialisme-dan-konsep-dasar-serta-tokoh-filusufnya
 http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/rekonstruksionisme.html#:~:text=Rekonstruksionisme%20berasal
%20dari%20bahasa%20Inggris%20Reconstruct%20yang%20berarti%20menyusun%20kembali,hidup
%20kebudayaan%20yang%20bercorak%20modern.

Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Frentina Nababan


Dr. Sudirman M.Pd NIM :1203111094
Jubaidah Hasibuan S.Pd M.Pd

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. Prenialisme
- Plato
Plato (427-347 SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat akan ketidakpastian, yaitu
filsafat sofisme. Ukuran kebenaran dan ukuran moral menurut sofisme adalah manusia
secara pribadi, sehingga pada zaman itu tidak ada kepastian dalam moral dan kebenaran,
tergantung pada masing-masing individu.
Plato berpandangan bahwa realitas yang hakiki itu tetap tidak berubah. Realitas atau
kenyataan-kenyataan itu telah ada pada diri manusia sejak dari asalnya, yang berasal dari
realitas yang hakiki. Menurut Plato, “dunia idea”, bersumber dari ide mutlak, yaitu
Tuhan. Kebenaran, pengetahuan, dan nilai sudah ada sebelum manusia lahir yang
semuanya bersumber dari ide yang mutlak tadi. Manusia tidak mengusahakan dalam arti
menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai moral, melainkan bagaimana manusia
menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan akal atau rasio, semuanya itu dapat
ditemukan kembali oleh manusia.
- Aristoteles
Aristoteles (384-322 SM) adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia mereaksi
terhadap filsafat gurunya, yaitu idealism. Hasil pemikirannya disebut filsafat realism
(realism klasik). Cara berpikir Aristoteles berbeda dengan gurunya, Plato yang
menekankan berpikir rasional spekulatif. Aristoteles mengambil cara berpikir rasional
empiris realistis. Ia mengajarkan cara berpikir atas prinsip realistis, yang lebih dekat pada
alam kehidupan manusia sehari-hari.
Menurut Aristoteles, manusia adalah makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai
materi, ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi
dan sosial. Sebagai makhluk rohani manusia sadar ia akan menuju pada proses yang lebih
tinggi yang menuju kepada manusia ideal, manusia sempurna. Manusia sebagai hewan
rasional memiliki kesadaran intelektual dan spiritual, ia hidup dalam alam materi
sehingga akan menuju pada derajat yang lebih tinggi, yaitu kehidupan yang abadi, alam
supernatural.
- Thomas Aquina
Thomas Aquina mencoba mempertemukan suatu pertentangan yang muncul pada waktu
itu, yaitu antara kajian Kristen dan filsafat (sebetulnya dengan filsafat Aristoteles, sebab
pada waktu itu yang dijadikan dasar pemikir logis adalah filsafat neoplatonisme dari
Plotinus yang dikembangkan oleh St. Agustinus). Menurut Aquina, tidak dapat
pertentangan antara filsafat (khususnya filsafat Aristoteles) dengan ajaran agama
(Kristen). Keduanya dapat berjalan dalam lapangannya masing-masing. Thomas Aquina
secara terus terang dan tanpa ragu-ragu mendasarkan filsafatnya kepada filsafat
Aristoteles.
Pandangan tentang realitas, ia mengemukakan, bahwa segala sesuatu yang ada, adanya itu
karena diciptakan oleh Tuhan, dan tergantung kepeda-Nya. Ia mempertahankan bahwa
Tuhan bagaikan air yang mengalir dari sumbernya, seperti halnya yang dipikirkan oleh
Thomas Aquina menekankan dua hal dalam pemikiran tentang realitasnya, yaitu: 1) dunia
tidak diadakan dari semacam bahan dasar, dan 2) penciptaan tidak terbatas pada satu saat
saja, demikian menuurut Bertens (1979).
Essensialisme
- Johan Frieddrich Herbart (1776-1841) Ia berpendapat bahwa tujuan pendidikan
adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan Tuhan artinya adanya
penyesuaian dengan hukum kesusilaan. Proses untuk mencapai tujuan pendidikan
itu oleh Herbart disebut pengajaran.
- William T. Harris (1835-1909) Tugas pendidikan adalah menjadikan terbukanya
realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan ke kesatuan
spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang turun menurut,
dan menjadi penuntun penyesuaian orang pada masyarakat.
- Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770 – 1831) Georg Wilhelm Friedrich Hegel
mengemukakan adanya sintesa antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi
suatu pemahaman yang menggunakan landasan spiritual. Sebuah penerapan yang
dapat dijadikan contoh mengenai sintesa ini adalah pada teori sejarah. Hegel
mengatakan bahwa tiap tingkat kelanjutan, yang dikuasai oleh hukum-hukum
yang sejenis. Hegel mengemukakan pula bahwa sejarah adalah manifestasi dari
berpikirnya Tuhan. Tuhan berpikir dan mengadakan ekspresi mengenai
pengaturan yang dinamis mengenai dunia dan semuanya nyata dalam arti
spiritual. Oleh karena Tuhan adalah sumber dari gerak, maka ekspresi berpikir
juga merupakan gerak.
Rekonstruksionisme
- John Hendrik
Rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang menghendaki budaya
modern para pendidik. Rekonstrusionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral dimana pendidikan harus menjawab pertanyaan beranikah
sekolah membangun suatu orde sosial yang baru. Sehingga tujuan utama dan
tertinggi hanya dapat diraih melalui kerjasama antar bangsa tanpa membeda-
bedakan warna kulit, nasionalitas, dan kepercayaan supaya peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran di tatanan sosial masyarakat akan terwujud.
(Muhmydaieli, 2011:173)
- Arthur K. Ellis
Menganggap rekonstruksionisme merupakan perkembangan dari progresivisme
dalam pendidikan yang kadang kala diartikan sebagai rekonstruksi sosial.
Pengikut aliran rekonstruksionisme, lanjutnya, pada umumnya menganggap
bahwa progresivisme hanya memerhatikan problematika masyarakat pada saat
itu saja (sedang dihadapi), padahal yang diperlukan di abad kemajuan teknologi
yang bergerak demikian cepat ini adalah upaya rekonstruksi masyarakat dan
penciptaan tatanan dunia baru secara menyeluruh. Di antara para pendukung
aliran ini adalah John Dewey.
- Caroline Pratt (1948)
seorang rekonstruksionis sosial yang berpengaruh pada periode itu : “nilai
terbesar suatu sekolah harus menghasilkan manusia-manusia yang dapat berpikir
secara efektif dan bekerja secarakonstruktif, yang saat bersamaan dapat membuat
suatu dunia yang lebih baik dibandingkan dengan sekarang ini untuk hidup di
dalamnya”. Dimana sekolah/lembaga pendidikan tersebut tidak hanya harus
menstransmisikan pengetahuan mengenai tatanan sosial yang ada, melainkan juga
harus berusahan merekonstruksii-nya seoptimal mungkin. Sehingga,
menimbulkan suatu perubahan cara berfikir yang lebih efektif dan cara kerja yang
konstruktif yang secara signifikan dapat membuat suatu dunia yang lebih baik dari
sebelumnya atau mungkin juga lebih baik dari sekarang.

2. Pikiran Plato tentang ilmu pengetahuan dan nilai-nilai adalah manifestasi dari pada
hukum universal yang abadi dan sempurna, yakni ideal, sehingga ketertiban sosial
hanya akan mungkin bila ide itu menjadi ukuran asas normatif dalam tata
pemerintahan. Maka tujuan utama pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar
dan mempraktekkan asas-asas normatif itu dalam semua aspek kehidupan.

Bagi Aristoteles, tujuan pendidikan adalah kebahagiaan. Untuk mencapai tujuan


pendidikan itu, maka aspek jasmani, emosi yang intelek harus dikembangkan secara
seimbang.Untuk mencapai tujuan pendidikan itu, maka aspek jasmani, emosi yang
intelek harus dikembangkan secara seimbang.

pendidikan yang dimauioleh Thomas Aquinas adalah sebagai Usaha mewujudkan


kapasitas yang ada dalamindividu agar menjadi aktualitas aktif dan nyata. Dalam hal ini
peranan guru adalahmengajar – memberi bantuan pada anak didik untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya.

3. Lahirnya aliran rekonstruksionisme ini berawal dari krisis kebudayaan modern, sama
halnya dengan aliran perenialisme. Menurut Muhammad Noor Syam seperti yang
dikutip Jalaluddin (2010:118-119), kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan
sekarang merupakan zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh
kehancuran, kebingungan, dan kesimpangsiuran. Meskipun demikian, prinsip yang
dimiliki oleh aliran ini tidaklah sama dengan prinsip yang dipegang oleh aliran
perenialisme. Keduanya mempunyai visi dan cara yang berbeda dalam pemecahan yang
akan ditempuh untuk mengembalikan kebudayaan yang serasi dalam kehidupan. Aliran
perenialisme memilih cara tersendiri, yakni dengan kembali ke alam kebudayaan
lama (regressive road culture) yang mereka anggap paling ideal. Suatu ketika pada
tahun 1930, George Count dan Harold Rugg muncul gagasan yang bermaksud ingin
membangun masyarakat baru, yang pantas dan adil. Dari sinilah awal kemunculan
aliran ini. Ide gagasannya selanjutnya didukung oleh pemikiran progresif Dewey, dan
menjelaskan bahwa aliran rekonstruksionisme berlandaskan filsafat pragmatisme
(Teguh Wangsa, 2011:190). Berawal dari pemikiran Theodore Brameld, mereka
terinspirasi melalui karya filsafat pendidikannya, mulai dari Pattern of Educational
Philosophy (1950), Toward a reconstructed Philosophy of Education (1956),
dan Education as Power (1965).

Daftar Pustaka:
1. Dinn Wahyudin, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta): Universitas Terbuka, 2010
2. Drs. Parasetya, Filsafat Pendidikan, (Bandung): Pustaka Setia, 2002
3. file:///C:/Users/User/Downloads/195-Article%20Text-399-1-10-20190709.pdf
4. https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 5 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Isra Aisyah Siregar


Dr.Sudirman M.Pd NIM : 1203111111
Jubaidah Hasibuan S.Pd M.Pd
Materi :Aliran Filsafat Prenialisme, Esensialisme, dan Rekonstruksionalisme
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi Aliran
FilsafatPrenialisme, Eksitensialisme, dan Rekonstruksionalisme

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Perenialisme
- Esensialisme
- Rekonstruksionalisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionalisme?

Jawaban :
1. –Perenialisme
 Aristoteles (384-322)
Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya
sebagai materi manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi
maupun sosial. Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi
dan menuju kepada manusia yang ideal.
 Thomas Aquinas (1224-1274)
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad
pertengahan. Thomas kahir di Napels, Italia tahun 1224 M. Thomas Aquinas
menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya : 1. Dunia tidak diadakan
dari bahan dasar, 2. Penciptaan tidak  terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga
mengamukakan bahwa segala sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya
Tuhan
 Plato (427- 347)
Plato adalah seorang filsuf terbesar sepanjang masa dan juga matematikawan
Yunani. Plato lahir di Athena. Ia hidup pada zaman kebudayaan dengan
ketidakpastian. Plato juga mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki
itu tidak berubah. Menurut Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu,
kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia
-Esensialisme
 Johan Amos Comeniuc
ia memiliki pandangan realis yang dogmatis,dan karena dunia ini dinamis dan
bertujuan maka kewajiban pendidikan membentuk anak usia dengan
kehendak tuhan.
 Frederick Breed
berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang
dengan kebajikan dari yang mutlak.
 William T Harris
berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah manjadikan terbukanya realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan
spiritual.
- Rekonstruksionalisme
 Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai
nilai yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir
efektif peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia
pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari
proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat
dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar
dapat selalu berfikir dengan baik.
 George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan.
Beliau sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau
mempunyai suatu keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah
lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
 Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan
pendidikan ini, ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan.
Menurut Paulo sistem pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan
menurutnya agar dapat diganti dengan sistem pendidikan yang baru yaitu
sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi
masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara
menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.
2. -Perenialisme memandang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman kuno
dan abad pertengahan perlu dijadikan dasar penyususnan konsep filsafat dan
pendidikan zaman sekarang. Jadi, sikap untuk kembali ke masa lampau itu
merupakan konsep bagi perenialisme dimana pendidikan yang ada sekarang ini
perlu kembali kemasa lampau dengan berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan
itu berguna bagi abad sekarang.
-Esensialisme adalah aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali
kepada kebudayaan lama. Penganut paham ini berpendapat bahwa betul-betul ada
hal-hal yang esensial dari pengalaman peserta didik yang memliki nilai esensisal dan
perlu dipertahankan.
- Rekonstruksionalisme adalah suatu aliran yang beusaha merombak tata susunan
lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Rekonstruksonalisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir
progresifisme dalam pendidikan. Tidak cukup jika individu belajar hanya dari
pengalaman-pengalaman kemasyarakatan di sekolah. Sekolah bukan hanya
masyarakat dalam ukuran kecil. Sekolah haruslah memelopori masyarakat ke arah
masyarakat baru yang diinginkan sesuai dengan perkembangan hidup dan
kehidupan sebagai konsekuensi perkembangan ilmu, seni, dan teknologi.

3. Pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis ekonomi
yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi
kapitalis telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia
bukan hanya terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya
menghantui setiap penjuru dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam
ekonomi kapitalis tidak lagi mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang
sejati. Sistem kapitalis telah menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang
merasa memiliki sistem perekonomian di atas atau yang disebut dengan negara-
negara maju. Kesombongan-kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap
dari sebuah negara yang notabene dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika
Serikat. Amerika merasa sanggup hidup dengan perekonomian sendiri, hingga
akhirnya defisit perdagangan Amerika mulai terasa sejak menjadi elemen penting
ekonomi dunia pada awal abad ke-17. Antara tahun 1990 sampai tahun 2000 defisit
perdagangan Amerika dari 100 miliar naik menjadi 450 miliar.[4] Krisis yang terjadi
di Amerika tersebut secara otomatis juga telah menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan
krisis yang terjadi pada tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan sebuah krisis
ekonomi dunia yang menyebabkan terjadinya depresi dunia sehingga menyebabkan
lumpuhnya bangsa-bangsa kapitalis secara ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya
berdampak pula kepada pendidikan. Krisis inilah yang melatarbelakangi munculnya
aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat berusaha merombak tata
susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern.

Daftar Pustaka:
 https://www.kompasiana.com/diannoviana4391/5ec284f2d541df67651432e2/pe
ngertian-filsafat-esensialisme-dan-tokoh-pemikiran-filsafat-esensialisme
 https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/fil
safat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
 https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-
pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
 http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html#:~:text=Aliran
%20rekonstruksionisme%20merupakan%20aliran%20dalam,Harold%20pada%20tahun
%201930%2Dan.
ZZZ

Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI


Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020
FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Fretty I.B Malau

Dr. Sudirman, M.Pd


Zubaidah Hasibuan S.Pd.M.Pd NIM :1203111065
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan
Rekonstruksionisme.

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :\

- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionisme?

Jawaban:
1. Pendapat para ahli tentang aliran filsafat:
Prenialisme
- Menurut Plato
Dalam pandangan plato, manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan dan
nilai moral, melainkan bagaimana menentukan semuanya itu dengan menggunakan
akal dan rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
- Menurut Aritoletes
Aristhoteles mengambil cara berfikir rasional empiris realitas. Ia mengajarkan cara
berfikir atas prinsip realitas yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia
sehari-hari. Menurut aristhotales manusia adalah makhluk materi dan rohani
sekaligus. Sebagai materi, ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya dalam
kondisi alam materi dan social.
- Menurut Robert Maynard Hutchins
Robert M. Hutchins seorang tokoh yang hidup pada masa 1899-1977. Dan
mengemukakan pendapatnya bahwa "Pendidikan mengimplikasikan
pengajaran.Pengajaran mengimplikasikan pengetahuan.Pengetahuan dalah
kebenaran. Kebenaran di mana pun dan kapan pun adalah sama. Karena itu kapan
pun dan di mana pun pendidikan adalah sama". Selain itu pendidikan dipandang
sebagai suatu persiapan untuk hidup, bukan hidup itu sendiri. Tujuan aliran ini
menurutnya tugas utama pendidikan adalah mempersiapkan anak didik ke arah
kematangan. Matang dalam artian hidup akalnya. Jadi akal inilah yang perlu
mndapat tuntunan, sekolah rendah memberikan pendidikan dan pengetahuan serba
dasar. Dengan pengetahuan tradisional seperti membaca, menulis, dan berhitung,
peserta didik memperoleh dasar penting bagi pengetahuan yang lain.

Essensialisme
- Menurut Johann Amos Comenius
Ia adalah seorang yang memiliki pandangan realitas dan dogmatis. Comenius
berpendapat bahwa pendidikan mempunyai peranan membentuk anak sesuai dengan
kehendak tuhan, karena pada hakikatnya dunia adalah dinamis dan bertujuan.
- Menurut John Locke
Tokoh dari inggris yang hidup pada tahun 1632-1704 sebagai pemikir dunia
berpendapat bahwa pendidikan hendaknya selalu dekat dengan situasi dan kondisi.
- Menurut Johann Friederich Frobel, 1782-1852 sebagai tokoh yang berpandangan
kosmis-sintetis dengan keyakinannya bahwa manusia adalah mahluk ciptaan tuhan
yang merupakan bagian dari alam ini, sehingga manusia tunduk dan mengikuti
ketentuan-ketentuan hukum alam.
- Menurut Johann Friederich Harbert, yang hidup pada tahun 1776-1841, sebagai salah
seorang murid dari Immanuel Kant yang berpandangan kritis, Harbert berpendapat
bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan dari
yang Mutlak dalam arti penyesuaian dengan hukum-hukum kesusilaan dan inilah
yang disebut proses pencapayan tujuan pendidikan oleh Harbert sebagai pengajaran
yang mendidik.

Rekonstruksionisme
- Menurut Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang
ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta
didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang
menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga
perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari
peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.
- Menurut George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau
sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu
keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan
sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
- Menurut Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti
dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam
prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia
bukan dengan cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.

2. Prenialisme
Aliran ini beranggapan bahwa endidikan sebagai suatu jalan kembali atau proses
pengembalian manusia pada masa lampau. Perenialisme lahir dari suatu reaksi terhadap
pendidikan progresif. Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang menekan
perubahan dan suatu yang baru. Perenialisme memendang bahwa kepercayaan-
kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad pertemngahan perlu dijadikan dasar
penyusunan konsep filsafat dan pendidikan zaman sekarang.

Essensialisme
Aliran Esensialisme adalah aliran filsafat yang agar manusia kembali kepada
kebudayaan lama. karena kebudayaan lama telah banyak melakukan kebaikan untuk
manusia.

Rekonstruksionisme
Suatu aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan juga tata susunan
hidup kebudayaan yang mempunyai corak modern serta menjadi kesepakatan antar
manusia.

3. yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme adalah


Jauh pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis
ekonomi yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi
kapitalis telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia
bukan hanya terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya
menghantui setiap penjuru dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam ekonomi
kapitalis tidak lagi mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang sejati. Sistem
kapitalis telah menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang merasa memiliki
sistem perekonomian di atas atau yang disebut dengan negara-negara maju.
Kesombongan-kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap dari sebuah
negara yang notabene dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika Serikat. Amerika
merasa sanggup hidup dengan perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit
perdagangan Amerika mulai terasa sejak menjadi elemen penting ekonomi dunia pada
awal abad ke-17. Antara tahun 1990 sampai tahun 2000 defisit perdagangan Amerika
dari 100 miliar naik menjadi 450 miliar.[4] Krisis yang terjadi di Amerika tersebut
secara otomatis juga telah menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan krisis yang terjadi pada
tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang
menyebabkan terjadinya depresi dunia sehingga menyebabkan lumpuhnya bangsa-
bangsa kapitalis secara ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya berdampak pula kepada
pendidikan. Krisis inilah yang melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme
yang bertujuan untuk dapat berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan
dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.

Daftar putaka:

https://www.kompasiana.com/anafaradila/5e79cc67d541df6bd555ef95/aliran-
progresivisme-aliran-esensialisme-aliran-perenialisme-dan-pemikiran-tokoh-tokoh-filsafat

http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin 12 Oktober 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP– UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Eagita Verbina Sitepu


Zubaidah Hasibuan, S.Pd., M.Pd. NIM : 1203111014

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:

Deskripsi pendapat ahli mengenai Aliran Filsafat :


Perenialisme
1. PLATO
Dalam pokok pikirannya,plato menguraikan ilmu pengetahuan dan nilai sebagai manifestasi dan
hukum universal yang abadi dan ideal. Sehingga,ketertiban sosial akan mungkin bila ide
menjadi tolak ukur yang memiliki asas normatif daam semua aspek kehidupan.
2. ARISTOTELES
Menurut Aristoteles, tujuan pendidikan adalah kebahagiaan. Untuk mencapai tujuan pendidik
ini, aspek fisik, intelektual, dan emosi harus dikembangkan secara seimbang,bulat dan totalitas.
3. THOMAS AQUINAS
Thomas Aquinas mengemukakan pandangannya tentang tujuan pendidikan sebagai usaha
untuk mewujudkan kapasitas(potensi) yang ada dalam diri individu agar menjadi aktif dan
menjadi aktualis. Dengan demikian, peranan guru terutama mengajar dalam arti memberi
bantuan pada anak untuk berpikir jelas dan mampu mengembangkan potensi-potensi yang ada
pada diri anak.

Daftar Pustaka:
1.h tt p s : / / w w w . k o m p a s i a n a . c o m / f a t r a t u l i m r o i n i 9 0 3 2 / 5 e b c f a 9 8 0 9 7
f 3 6 0 e f 2 2 f c 0 b 2 / fi l s a f a t - p e r e n i a l i s m e - d a n - t o k o h - t o k o h - fi l s a f a t -
perenialisme
2. ?
3. ?
B. Essensialisme

1. William C. Baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang kuat dan
tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik
perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu
melekat pada balita yang panjang, yang ketiga kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus
menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan kedisiplinan adalah salah satu cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut.

2. Johan Frieddrich Herbart


Berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan
kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan pendidikan disebut dengan
pengajaran.

3. William T. Harris
Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas berdasarkan
susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga
yang memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun penyesusuaian pada
masyarakat.

C. Rekonstruksionisme

1. Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada pada
sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai ini
diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga
perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat
dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu
berfikir dengan baik.

2. George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu
ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi
masyarakat.

3. Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan
sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat
kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara
menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.

2.Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)

 Perenialisme
Dari pendapat diatas diketahui bahwa perenialisme merupakan hasil pemikiran yang
memberikan kemungkinan bagi seorang untuk bersikap tegas dan lurus. Karena itulah,
perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang jelas
merupakan tugas yang utama dari filsafat, khususnya filsafat pendidikan.

 Esensialisme
Menurut saya esensialisme pendidikan harus bertumpu pada nilai-nilai yang telah teruji
ketangguhannya, dan kekuatannya sepanjang masa sehingga nilai-nilai yang tertanam dalam
warisan budaya atau sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan yang berbentuk secara berangsur-
angsur melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun, di dalam telah teruji
dalam gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu.

 Rekonstruksionisme
Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme atau rekonstruksivisme adalah
suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern.

3.Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme


Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari adanya
krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold pada
tahun 1930-an. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran yang berusaha merombak tata
susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak
modern.

Dasar pemikiran aliran rekonstruksionisme tidak terlepas dari pemikiran-pemikiran pada aliran
perenialisme dan progresifisme. Aliran rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya
pemahaman dalam aliran perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak
dapat dipisahkan, karena upaya aliran rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan
diawali oleh keprihatinan para rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan
kata lain menyebutkan adanya krisis kebudayaan modern.
Aliran rekonstruksionisme merupakan salah satu aliran yang menganggap telah terjadi kegagalan
dalam pendidikan dunia modern (progresif). Maka, aliran rekonstruksionisme berupaya melakukan
sebuah perombakan tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern serta membina suatu konsensus yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan
pokok tertinggi dalam kehidupan manusia. (Depag RI, 1984: 31).

DAFTAR PUSTAKA
 https://www.kompasiana.com/jihaninfatiha4608/5ebbcc03097f3637c70dea03/aliran-esensialisme-
dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya?page=all
 https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
 https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
 http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html#:~:text=Aliran
%20rekonstruksionisme%20merupakan%20aliran%20dalam,Harold%20pada%20tahun
%201930%2Dan.
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Minggu, 11-10- 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Asri natasya p. saragih


Dr. Surdirman, M.Pd. NIM : 1203111160
Zubaidah Hsb,S.Pd., M.Pd.

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:

Prenialisme
Menurut Plato, tujuan utama dalam pendidikan adalah melakukan pembinaan pemimpin yang sadar terhad
Menurut Aristoteles, manusia merupakan makhluk materi dan rohani. Sebagai makhluk materi, Aristoteles m
c. Thomas Aqueness
Menurutnya tujuan pendidikan sebagai usaha untuk merealisasikan kapasitas dalam setiap individu manusi

Essensialisme
William C bagley
Menurut beliau filsafat pendidikan memiliki ciri-ciri: (1) menanam keyakinan kuat dan tahan lama terhadap

Daftar Pustaka:
1. ?
2. ?
3. ?
b. Johan Frieddrich Herbart
Beliau berpandangan bahwa tujuan pendidikan yaitu untuk menyesuaikan jiwa
seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan sedangkan proses pencapaian tujuan
menurut beliau dengan pengajaran.
c. william T harris.
Beliau berpandangan bahwa tugas pendidikan yaitu menjadikan bentuk realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan kesatuan spiritual.

Rekonstruksianisme
a. Caroline pratt, menurutnya peserta didik dapat berfikir secara efektif. Dan dapat
menjadikan anak didik menjadi lebih baik.
b. George count, menurut beliau, beliau ingin memiliki suatu keingin yang berpihak
secara adil.
c. Paulo freire, menurut beliau dapat mengembangkan suatu pendidikan yang dapat
dimiliki oleh seluruh masyrakat.

2. Menurut pendapat saya prenialisme adalah sebuah usaha untuk menemukan atau
mrealisasikan setiap individu dalam pendidikan dan untuk menuju pada masyarakat yang ideal.
Essensialisme adalah untuk menanamkan keyakinan kepada peserta didik dan untuk
menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan.
Rekonstruksianisme adalah keinginan untuk mengembangkan suatu pendidikan agar peserta
didik dapat berfikir secara efektif.

3. aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan
Harold pada tahun 1930-an. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran yang berusaha
merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang bercorak modern.
Aliran rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman dalam aliran
perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan, karena
upaya aliran rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan diawali oleh keprihatinan
para rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain
menyebutkan adanya krisis kebudayaan modern.
Pertemuan: LEMBARAN KERJA 3 NILAI
6Hari / Tanggal MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
: Prodi Pendidikan Guru Sekolah
Sabtu ,10-10-2020 FIP– UNIMED
DosenPengampu Mata Kuliah NamaMhs : Cindy devina br tobing
:Dr.Sudirman,M.Pd.
Zubaidah H, S.pd., M.pd. NIM : 1203111076

Materi: AliranFilsafatPendidikanPrenialisme, Essensialisme, Rekonstruksionisme.


IndikatorCapaian: Dapatmendeskripsikan,
menganalisisdanmemverifikasiAliranFilsafatPendidikanPrenialisme,
Essensialisme, Rekonstruksionisme.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapatahlitentangAliranFilsafat:
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkanmasing-masingmennurutpendapatSaudaradeskripsikandi
atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1. Perenialisme berasal dari kata perenial yng artinya abadi. Perenialisme adalah aliran yang
mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-nilai dan juga norma-norma
yang mempunyai sifat kekal atau abadi. Dan 3 pendapat ahli tentang aliran filsafat ;
1) Prenialisme yaitu
 Plato
Plato (427-347SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat dengan ketidaskpastian, yaitu
filsafat sofisme . Ukuran kebenaran dan ukuran moral merupakan sofisme adalah , manusia secara
pribadi, sehingga pada zaman itu tidak ada kepastian dalam moral, tidak ada kepastian dalam
kebenara, tergantung pada masing-masing individu. Plato berpandangan bahwa realitas yang hakiki
itu tetap tidak berubah. Realitas atau kenyataan-kenyataan itu tidak ada pada diri manusia dari
asalnya, yang berasal dari realitas yang hakiki. Menurut plato, “dunia ideal”, bersumber dari ide
mutlak, yaitu tuhan. Kebenaran, pengatahuan, dan nilai sudah ada sebelum manusia lahir yang
semuanya bersumber dari ide yang mutlak tadi. Manusia tidak mengusahakan dalam arti
menciptakan kebenaran , pengetahuan, dan nilai moral, melainkan bagaimana manusia menemukan
semuanya itu. Dengan mengunakan akal dan rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh
manusia.

 Aritoteles
Aritoteles (348-322SM), adalah murid plato, namun dalam pemikiranya ia mereaksi terhadap
filsafat gurunya. Yaitu idealisme. Hasil pemikirnya disebut filsafat realisme (realism klasik). Cara
berfikir Arithoteles berbeda dengan gurunya , Plato, yang menekankan rasional spekulatif.
Arithoteles mengambil cara berfikir rasional emepiris realitas. Ia mengajarkan cara berfikir atas
prinsip realitas , yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia sehari-hari.
Arithoteles hidup pada abad ke empat sebelum masehi, namun ia dinyatakan sebagai pemikir abad
pertengahaan. Karya-karya Arithoteles merupakan dasar berfikiran pertengahan yang melahirkan
reanissence. Sikap positifnya terhadap inkury menyebabkan ia mendapat sebutan sebagai bapak
sains moderen. Kebajikan akan menghasilkan kebahagian dan kebajikan, bukanlah peryataan atau
perenungan pasif, melaikan merupakan sikap kemauan yang baik dari manusia.
Menurut Arithoteles, manusia adalah makhuk materi dan rohani sekaligus. Sebagai materi, ia
menyadari bahwa manusia dalam hidupnya dalam kondisi alam materi dan sosial. Sebagai
maklhuk rohani manusia sadar akan menuju pada proses yang lebih tinggi yang menuju kepada
manusia ideal, manusia sempurna.

 Thomas Aquina
Thomas Aquina mencoba mempertemukan sutu pertentangan yang muncul pada waktu itu, yaitu
antara ajaran kristen dengan filsafat(sebetulnya dengan filsafat Arithoteles,  sebab pada waktu itu
yang dijadikan dasar pemikiran logis adalah neoplationalisme dan plotinus yang dikembangkan
oleh St. Agustinus. Menurut aquina , tidak dapat pertentanganantara filsafat(khususnya filsafat
Aristhoteles) dengan ajaran agama (kristen). Keduanya dapat berjalan dalam jalannya masing-
masing. Thomas aquina secara terus menerus dan tanpa ragu-ragu mendasarkan filsafatnya kepada
filsafat Arithoteles.
Pandangan tentang realitas, ia mengemukakan, bahwa segala sesuatu yang ada , adanya itu karna
diciptakan oleh tuhan,  dan tergantung kepada-ny. Mengalir dari tuhan bagaikan air yang mengalir
dari sumbernya, seperti halnya”emansi”. Thomas Aquina menekankan dua hal dalam pemikiran
tentang relitantanya, yaitu: 1) dunia tidak diadakan dari semacam bahan dasar , dan 2) penciptaan
tidak terbatas untuk suatu saat saja, demikian menurut Bertnes (1979).
Dalam masalah pengetahuan, Yhomas Aquina mengemukakann bahwa pengetahuan itu diperoleh
sebagai persentuhan dunia luar dan akal budi, menjadi pengetahuan, selain pengetahuan manusia
yang bersumber dari wahyu , manusia dapat memperoleh pengetahuan dengan melaui pengalaman
dan rasionya,( disini ia mengemukakan pandangan filsfat idiealisme,realisme, dan ajaran grejanya).
Filsafat aquina disebut tomisme. Kadang-kadang orang tidak membedakan antara neotonisme
dengan perenialisme.

2) Filsafat eksistensialisme

 Jean Paul Sartre (1905-1980)


Dalam pemikirannya banyak dipengaruhi oleh fenomenologi Husserl dan Heidegger. Dari
fenomenologi Husserl, Sartre melihat dua hal penting. Pertama, perlunya menempatkan kesadaran
sebagai titik tolak untuk kegiatan-kegiatan atau penyelidikan-penyelidikan filsafat. Kedua,
pentingnya filsafat untuk “kembali kepada realitasnya sendiri” (Zu den sachen selbst). Sartre
menulis dalam L’imagination bahwa “fenomenologi Husserl dengan gemilang membuka jalan
untuk mengadakan studi-studi tentang kesadaran dengan bertolak dari titik nol, tanpa asumsi-
asumsi, tanpa hipotesa-hipotesa, dan tanpa teori-teori prafenomenologis”. Menurut Sartre, gejala-
gejala dasar manusia seperti kesadaran, emosi, imajinasi, dan fantasi memang harus diselidiki
secara langsung, tanpa menggunakan asumsi-asumsi atau teori-teori prafenomenologis yang
deterministik dan mekanistik.Akan tetapi, disamping pengakuannya tentang fenomenologi Husserl,
ia mengecam idealisme Husserl yang tidak realistik, dimanankesadaran tidak dihubungkan dengan
adanya dunia. Dunia (dan eksistensi) oleh Husserl justru direduksi (ditunda) dan tidak pernah
ditempatkan lagi sebagai realitas yang menopang kesadaran.

 Soren Aabye Kierkegaard (15 Mei 1813- 11 november 1855)

Seorang filsuf dan teologi abad ke19 yang berasal dari Denmark. Kierkegaard sendiri melihat
dirinya sebagai seseorang yang religius dan seorang anti-filsuf, tetapi sekarang ia dianggap sebagai
bapaknya filsafat eksistensialisme. Kierkegaard menjembatani jurang yang ada antara filsafat
hegelian dan apa yang kemudian menjadi Eksistensialisme

Menurut Kierkegaard, pertama-tama yang penting bagi manusia adalah keadaannya sendiri atau
eksistensinya sendiri. Akan tetapi, harus ditekankan, bahwa eksistensi manusia bukanlah suatu
“ada”  yang statis, melainkan suatu “menjadi”, yang mengandung di dalamnya suatu perpindahan
dari “kemungkinan” ke “kenyataan”. Apa yang semula berada sebagai kemungkinan  berubah atau
bergerak menjadi suatu kenyataan. Perpindahan atau perubahan ini adalah suatu perpindahan yang
bebas, yang terjadi dalam kebebasan dan keluar dari kebebasan yaitu karena pemilihan manusia.
Jadi eksistensi manusia adalah suatu eksistensi yang dipilih dalam kebebasan. Bereksistensi berarti
bereksistensi dalam suatu perbuatan, yang harus dilakukan seyiap orang bagi dirinya sendiri.

 Martin Buber

Memandang bahwa kunci masalah eksistensial “terselip” dalam kehidupan didunia, oleh karena
itu, dia memulai dengan mengelompokkan pola interaksi yang pada akhirnya terjadi disconnect.
Manusia kodratnya hendak timbal-balik, tapi mode interaksi yang populer cuma satu arah. Kualitas
murid dinilai dari ujian; buruh dari hasil kerja; dan sebagainya. Ini tidak sepenuhnya buruk — kita
memang perlu metode untuk menilai. Namun jadi masalah jika sifat kehadiran manusia (presence)
diabaikan oleh sistem. Buber memandang bahwa kegalauan zaman modern dapat dirunut dari situ.
Jika orang hendak merasa nyaman, maka ia harus punya kesempatan untuk berinteraksi timbal-
balik, dengan manusia dan dunia. Tak lain lewat pola interaksi I-You

3) Filsafat rekonstruksionisme
 Caroline Partt

Caroline Partt beranggapan bahwa nilai terbesar suatu sekolah dapat menghasilkan manusia-
manusia yang dapat berfikir efektif dan bekerja secara konsefsif. Agar dapat mengubah dunia kea
rah yang lebih baik lagi.

 George Count

Lahir pada tanggal 9 Desember 1889 dan meninggal pada tanggal 10 November 1974. George
Count adalah ahli pendidikan yang berasal dari Amerika, ia berkeinginan fokus pada dimensi
sosiologi penelitian pendidikan. Hasil karyanya berupa tulisan mengenai prinsip pendidikan.

 Paulo Freire

Paulp Freire lahir pada tanggal 19 september 1921, dalam pemikirannya pendidikan menjadi
sangat ampuh dalam memperbaiki para dikma masyarakat dalam memahami esensi pendidikan
yang nyata. Baginya pendidikan itu adalah suatu proses pembebasan untuk memanusiakan
manusia.

2. Menurut saya mengenai 3 pendapat ahli tersebut mengenai filsafat

- Prenialisme
Menurut saya pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwaaliran ini berbeda dengan
progresivisme yang menekan perubahan dan sesuatu yang baru.aliran ini memperbaiki keadaan ini
dengan kembali kepada nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup
yang kuat pada zaman dulu dan pada abad pertengahan.karena aliran ini memandang bahwa
keadaan sekarang adalah sebagai zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh
kekacauan, kebingungan, dan kesimpangsiuran.Dan aliran perenialisme ini berpendapat bahwa
nilai lama mempunyai kedudukan vital bagi pembangunan kebudayaan abad ke-20

- Essensialisme
Menurut saya pendapat para ahli tersebutbawa aliran esensialisme bukan merupakan suatu aliran
filsafat tersendiri yang mendirikan suatu bangunan filsafat tersendiri melainkan suatu gerakan
dalam pendidikan yang memprotes pendidikan progresivisme.absensi mengacu pada aspek-aspek
yang lebih permanen dan mantap dari sesuatu yang berlawanan dengan berubah-ubah, parsial atau
fenomenal.

- Rekonstruksionisme
Menurutsayapendapatparaahlitersebutdapatdisimpulkanbahwaaliraninimenekankanpadapemecahan
masalahdanberpikirkritisdanmementingkanpemikirankearahmasadepan.dan di
dalamaliraninimerombaksusunannamadanmembanguntatanansusunanhidupkebudayaan yang
bercorak modern. Dan aliraninijugamerupakankelanjutan yang
logisdaricaraberpikirprogresivismedalampendidikan.

3. Yang melatar belakangi munculnya filsafat rekonstruksionisme yaitu

Jauh pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis ekonomi yang
tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi kapitalis telah
meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia bukan hanya terjadi pada era
modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya menghantui setiap penjuru dunia. Terutama yang
cukup menghebohkan para penghuni bumi adalah krisis ekonomi yang tidak hentinya terus
merongrong perekonomian dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam ekonomi kapitalis
tidak lagi mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang sejati. Sistem kapitalis telah
menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang merasa memiliki sistem perekonomian di
atas atau yang disebut dengan negara-negara maju.

Kesombongan-kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap dari sebuah negara yang
notabene dianggap sebagai polisi dunia  yaitu Amerika Serikat. Amerika merasa sanggup hidup
dengan perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit perdagangan Amerika mulai terasa sejak
menjadi elemen penting ekonomi dunia pada awal abad ke-17. Antara tahun 1990 sampai tahun
2000 defisit perdagangan Amerika dari 100 miliar naik menjadi 450 miliar.Krisis yang terjadi di
Amerika tersebut secara otomatis juga telah menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan krisis yang
terjadi pada tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang
menyebabkan terjadinya depresi dunia yang menyebabkan lumpuhnya bangsa-bangsa kapitalis
secara ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya berdampak pula kepada pendidikan. Krisis inilah yang
melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat berusaha
merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern.
DaftarPustaka:
 https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/22/pendidikan-filsafat-perenialisme-
dalam-pembelajaran/
 https://www.kompasiana.com/honey95t/54f99ebfa333110b568b46d4/eksistensial-
manusia-menurut-jean-paul-sartre
 https://www.kompasiana.com/noviantirizky/5eadb9bc097f361f0f00ed52/pengertian-
filsafat-pendidikan-eksistensialisme-dan-tokoh-pemikirannya
 https://www.kompasiana.com/amelasasih.prianggi/55301b346ea83446288b45f0/manusia-
menurut-tokoh-kierkegaard-monggo-dibaca
 https://www.researchgate.net/publication/328213667_Eksistensialisme_Kierkegaard_Heid
egger_Buber_Sartre_dan_Nietsche
 https://www.kompasiana.com/umiqoimatulhusna/5ebe6102097f363afa66bfd2/pengertian-
filsafat-pendidikan-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
 http://oemam-sumberilmu.blogspot.com/2012/04/aliran-filsafat-rekontruksionisme.html


Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin,12 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : NURFIADE BR BERUTU


ZUBAIDAH HASIBUAN SP.d MP.d NIM : 1203111139

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat Prenialisme,
Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing menurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. –Prenialisme
 Plato (427- 347)

Plato adalah seorang filsuf terbesar sepanjang masa dan juga matematikawan Yunani.
Plato lahir di Athena. Ia hidup pada zaman kebudayaan dengan ketidakpastian. Plato juga
mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah. Menurut Plato
manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini adalah
dasar kepribadian manusia

 Aristoteles (384-322)

Aristoteles lahir di Stageria. Aristoteles adalah murid Plato, tetapi cara pemikiran
Aristoteles berbeda dengan Plato. Cara berpikir Aristoteles yaitu berpikir secara rasional
empiris realistis. Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato.
Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai materi
manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi maupun sosial. Sebagai
rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi dan menuju kepada manusia yang
ideal.

 Thomas Aquinas (1224-1274)

Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad pertengahan.
Thomas kahir di Napels, Italia tahun 1224 M. Thomas Aquinas menekankan dua hal
dalam pemikiran realitanya : 1. Dunia tidak diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan
tidak terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
ada itu tercipta karena adanya Tuhan.

- Essensialisme
 Desiderius Erasmus, humanis Belanda yang hidup pada akhir abad 15 dan permulaan
abad 16, yang merupakan tokoh pertama yang menolak pandangan hidup yang berpijak
pada dunia lain. Erasmus berusaha agar kurikulum sekolah bersifat humanistis dan
bersifat internasional, sehingga bisa mencakup lapisan menengah dan kaum Aristokrat.

 Johann Amos Comenius, yang hidup di seputar tahun 1592-1670, adalah seorang yang
memiliki pandangan realitas dan dogmatis. Comenius berpendapat bahwa pendidikan
mempunyai peranan membentuk anak sesuai dengan kehendak tuhan, karena pada
hakikatnya dunia adalah dinamis dan bertujuan.

 John Locke, tikoh dari inggris yang hidup pada tahun 1632-1704 sebagai pemikir dunia
berpendapat bahwa pendidikan hendaknya selalu dekat dengan situasi dan kondisi.

- Rekonstruksionisme
 Caroline Pratt

Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada
pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai
ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai
juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang
didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat
selalu berfikir dengan baik.

 George Count

Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan
yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar
bagi masyarakat.

 Paulo Freire

Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia


berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti
dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya
terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan
cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.

2. – Prenialisme

Aliran filsafat prenialisme adalah aliran filsafat yangberanggapan bahwa pendidikan


harus didasari oleh nilai – nilai kultural masa lampau.
- Essensialisme

Aliran filsafat Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-


nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-
nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
- Rekonstruksionisme

Rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama menjadi
tata susunan yang mempunyai corak modern serta menjadi kesepakatan antar manusia.
3. Latar Belakang Kemunculan Aliran Filsafat Rekonstruksionisme

Jauh pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis ekonomi
yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi kapitalis
telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia bukan hanya
terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya menghantui setiap
penjuru dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam ekonomi kapitalis tidak lagi
mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang sejati. Sistem kapitalis telah
menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang merasa memiliki sistem
perekonomian di atas atau yang disebut dengan negara-negara maju. Kesombongan-
kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap dari sebuah negara yang
notabene dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika Serikat. Amerika merasa sanggup
hidup dengan perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit perdagangan Amerika mulai
terasa sejak menjadi elemen penting ekonomi dunia pada awal abad ke-17. Antara tahun
1990 sampai tahun 2000 defisit perdagangan Amerika dari 100 miliar naik menjadi 450
miliar. Krisis yang terjadi di Amerika tersebut secara otomatis juga telah menjadi krisis
bagi dunia. Sedangkan krisis yang terjadi pada tahun 1930-an pada saat itu juga
merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang menyebabkan terjadinya depresi dunia
sehingga menyebabkan lumpuhnya bangsa-bangsa kapitalis secara ekonomi. Adanya
krisis ini akhirnya berdampak pula kepada pendidikan. Krisis inilah yang
melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat
berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern.

Daftar pustaka:
 https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-
pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
 http://yunifirwinda.blogspot.com/2014/11/aliran-filsafat-pendidikan-
esensialisme_8.html#:~:text=Esensialisme%20adalah%20pendidikan%20yang
%20didasarkan,yang%20mempunyai%20tata%20yang%20jelas.
 https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ecfb08fd541df4896757a32/p
engertian-filsafat-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-aliran-
rekonstruksionisme
 http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html
 https://www.kompasiana.com/ulvadilahhasanah6229/5eb5854dd541df3a07670c6
4/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-esensialisme
 https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/fils
afat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
Lampiran 7.Petunjuk Pembuatan Tugas Rutin Bentuk Lembar Kerja (LK)

Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI


Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT
PENDIDIKAN
Senin, 12-10- 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Nada Anggraini Batubara


ZubaidahhasibuanS.Pd NIM : 1203111103
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
ndikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat Prenialisme,
Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:

1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :

- Prenialisme

- Esensialisme

- Rekonstruksionisme

2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!

3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?


Pegertian filsafat menurut beberapa ahli ?

Jawab :

1. Menurut para ahli


 Prenialisme
Mohammad Noor Syam (1984) mengemukan pandangan perenialisme, bahwa pendidikan harus
lebih banyak mengarahkan pusat perhatiannya pada kebudayaan ideal yang telah teruji dan
tangguh. 
Plato berpandangan bahwa manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai
moral melainkan bagaimana menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan akal dan rasio,
semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
Thomas Aquinas berpandangan tentang realitas bahwa segala sesuatu yang ada, adanya itu
karena diciptakan oleh Tuhan dan tergantung kepada-Nya. Sedangkan dalam hal pengetahuan,
Thomas Aquinas mengemukakan bahwa pengetahuan itu diperoleh sebagai persentuhan antara
dunia luar dan atau oleh akal budi yang kemudian menjadi pengetahuan.
 Esensialisme :
Johan Frieddrich Herbart:berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan
jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan
pendidikan disebut dengan pengajaran.
William T. Harris : Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya
realitasberdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah
adalah lembaga yangmemelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun
penyesusuaian pada masyarakat.
 Johan Frederich Frobel :Seorang tokoh transendental yang corak pandangnya bersifat
kosnissintetis dan manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang merupakan bagian dari alam ini.

 Rekonstruksionisme
Zuhairini, 1991:29 : Aliran Rekonstruktivisme merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan. 
Pius A. Partanto dan M. Dahlan al-Barry, 2001:664:Istilah Rekonstruksionisme berasal dari
kata Rekonstruksi yang tersusun atas dua kata: “Re” yang berarti kembali dan “konstruk” yang berarti
menyusun. Bila kedua kata tersebut digabung maka dapat dimaknai menjadi penyusunan kembali.
Jalaluddin, 2010:119 :  rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama
dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya mencari
kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tatanan
dan seluruh lingkungannya. 
2. Menurutsaya
 Perenialisme yang meyakini bahwa setiap agama di dunia memiliki suatu kebenaran yang tunggal
dan universal yang merupakan dasar bagi semua pengetahuan dan doktrin religius. Karena
manusiatidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai moral melainkan bagaimana
menemukan semuanya itu.
  Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki
kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai
tata yang jelas.
 rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
3. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold
pada tahun 1930-an.

Pegertian filsafat menurut beberapa ahli :

a. Menurut Hasbullah Bakry

Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam tentang ketuhanan, manusia dan alam
semesta untuk menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana alam dapat dicapai sejauh
pikiran manusia dan bagaimana perilaku manusia seharusnya setelah mencapai
pengetahuan itu.

b. Menurut Aristoteles

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika,
retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).

c. Marcus Tullius Cicero (106 SM – 43SM)

Politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang


sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya. Muslim terbesar sebelum
Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan
bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
Daftar pustaka

 Filsafat Pendidikan
perenialusme.https://www.kompasiana.com/yunayun/5eba4dbe097f367e370d7142/fils
afat-pendidikan-perenialisme#:~:text=Perenialisme%20berasal%20dari%20kata
%20perenial,dapat%20diartikan%20juga%20tiada%20akhir.&text=Perenialisme
%20memandang%20bahwa%20pendidikan%20harus,krisis%20dalam%20banyak
%20bidang%20kehidupan. 11 Oktober 2020
 Aliranensensialismedalamfilsafatpendidikanbesertatokoh-
tokohnya.https://www.kompasiana.com/yunayun/5eba4dbe097f367e370d7142/filsafat-
pendidikan-perenialisme#:~:text=Perenialisme%20berasal%20dari%20kata
%20perenial,dapat%20diartikan%20juga%20tiada%20akhir.&text=Perenialisme
%20memandang%20bahwa%20pendidikan%20harus,krisis%20dalam%20banyak
%20bidang%20kehidupan.11Oktober 2020

 AliranRekonstruksionismeDalamPandanganFilsafat Pendidikan Islam.
https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/. 11Oktober 2020
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Sabtu, 10 Okt 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Sinta Monalisa


Dr. Sudirman, M.Pd. NIM : 1203111106
Zubaidah Hsb, S.Pd., M.Pd.

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan
di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionisme?

Jawaban:
1.
Prenialisme
 Plato (427- 347)
Plato adalah seorang filsuf terbesar sepanjang masa dan juga
matematikawan Yunani. Plato lahir di Athena. Ia hidup pada zaman
kebudayaan dengan ketidakpastian. Plato juga mempunyai
pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah. Menurut
Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan
pikiran. Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia
 Aristoteles (384-322)
Aristoteles lahir di Stageria. Aristoteles adalah murid Plato, tetapi
cara pemikiran Aristoteles berbeda dengan Plato. Cara berpikir
Aristoteles yaitu berpikir secara rasional empiris realistis.
Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato.
Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani.
Artinya sebagai materi manusia di dalam hidupnya berada dalam
kondisi alam materi maupun sosial. Sebagai rohani manusia akan
menuju proses yang lebih tinggi dan menuju kepada manusia yang
ideal.
 Thomas Aquinas (1224-1274)
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal
pada abad pertengahan. Thomas kahir di Napels, Italia tahun 1224
M. Thomas Aquinas menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya
: 1. Dunia tidak diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan tidak
terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga mengamukakan bahwa segala
sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya Tuhan.

Essensialisme

 Desiderius Erasmus, humanisBelanda yang hiduppadaakhirabad 15


danpermulaanabad 16, yang merupakantikohpertama yang
menolakpandanganhidup yang berpijakpadadunia lain. Erasmus
berusaha agar
kurikulumsekolahbersifathumanistisdanbersifatinternasional,
sehinggabisamencakuplapisanmenengahdankaumAristokrat.
 Johann Amos Comenius, yang hidup di seputartahun 1592-1670,
adalahseorang yang memilikipandanganrealitasdandogmatis.
Comenius
berpendapatbahwapendidikanmempunyaiperananmembentukanakse
suaidengankehendaktuhan,
karenapadahakikatnyaduniaadalahdinamisdanbertujuan.
 John Locke, tikohdariinggris yang hiduppadatahun 1632-1704
sebagaipemikirduniaberpendapatbahwapendidikanhendaknyaselalu
dekatdengansituasidankondisi.

Rekonstruksionisme

 Caroline Pratt
Pendapatnyamengenainilai. Nilaidisini yang
dimaksudadalahmengenainilai yang adapadasekolahtersebut.
Bahwanilaiinimerupakanhasilberfikirefektifpesertadidik.
Nilaiinidiharapkan agar
dapatmerubahduniapendidikanlebihberkembangmenjadibaik.
Nilaijugaperludilihatdari proses
belajardaripesertadidikdanjugaperkembangannya yang
didapatdaripelajarantersebutdanjugapolapikirdaripesertadidikters
ebut agar dapatselaluberfikirdenganbaik.
 George Count
BeliauseorangpendidikdariAmerikadanjugaseorangahliteoripendidi
kan. Beliausangatmenekunipembelajarannyadalambidangsosiologi.
Beliaumempunyaisuatukeinginanyaituinginmenjadikanataumendiri
kansebuahlembagapendidikansebagaisaranabelajarbagimasyarakat.
 Paulo Freire
Menurut Paulo mengenaipemikirannya yang
berhubungandenganpendidikanini, iaberkeinginan agar
pemerintahmerubahsistempendidikan. Menurut Paulo
sistempendidikansaatinisangatmenindasmasyarakat,
danmenurutnya agar dapatdigantidengansistempendidikan yang
baruyaitusebuahsistempendidikan yang
dalamprosesnyaterdapatkebebasanbagimasyarakat,
dengancaramemanusiakanmanusiabukandengancaramenekanataupu
npenindasanterhadapmasyarakat.

2. Prenialismemerupakansalahsatualirandalamfilsafatpendidikan
yang lahirpadaabadkeduapuluh.
Perenialismepercayamengenaiadanyanilai-nilai, norma-norma yang
bersifatabadidalamkehidupanini.
Atasdasaritulahperenialismememandangpolaperkembangankebuday
aansepanjangzamanadalahsebagaipengulangandariapa yang
adasebelumnya.
Esensialismeadalahpendidikan yang didasarkankepadanilai-
nilaikebudayaan yang telahadasejakperadabanumatmanusia.
Rekontruksionismeadalahaliranfilsafat yang
temautamanyaberkenaandenganhakikatilmupengetahuan.
Namundemikianaliranrekontruksionismeberimplikasiterhadappendid
ikan, khususnyaterhadappendidikansainsdanmatematika.

3. Plato adalahsalahsatutokohdarialiranrekonstruksivisme.
Diamembuatsebuahgarisbesartentangperencanaanbagikondisidima
napendidikanakanmenjadisebuahbahanuntukmembentukmasyaraka
tbarudanlebihbaik. Plato
yakinsekalikondisiinisangatdiinginkanmasyarakat. Walaupunusaha
Plato untukmewujudkanmasyarakatsepertiitugagal. Paling
tidakdiatelahmajuselangkahpadamasanya.Bilakitamelihatpemikiran
Plato sampaidengan Skinner,
kitadapattahubahwamerekamerekomendasikanpendidikansebagaial
atutamabagiperubahansosial. Plato, sebagaicontoh,
pemikirannyatentangpendidikanadalahsebagai sine qua non
darimasyarakat yang baik. Marx
melihatpendidikansebagaicarauntukmenolongkaum proletariat
mengembangkansebuahpengertiankesadaransosial (social
conciousness),
penuliskristenberpendapatpenggunaanpendidikansebagaialatpenan
amankesetian agama,
tehnokratmoderenmelihatpendidikansebagaicarauntukmengembang
kanperubahanteknisdanmemberikanindividuketerampilan yang
perlubagikehidupandalammasyarakatteknologimaju. Di
Amerikaserikat, sejumlah orang
memandangpendidikansebagaialatbagireformasisosial. Salah
satutokohnya, John Dewey. Dewey
memandangpendidikansebagaialatbagiperubahanbaikkemanusianda
nsosial. Aliranfilsafatpragmativisme yang menjadipemikiran Dewey
dihubungkandenganpenolakanterhadaphal-hal yang
absolutdanmenerimahal-hal yang bersifatrelatifsaja. Selain Plato
Seorangfilsufdanpendidikterkemuka yang
mendukungfilsafatpendidikanreconstructionismsosialadalah
Theodore Brameld. Selamabertahun-tahunmengajar, iaterus ide-ide
penelitianrekonstruksionismenyadenganmenerapkanmerekakedala
mpengaturansekolah di Floodwood High School di Minnesota.
Dalamproyekini, iabekerjadengan administrator
untukmengembangkan program pendidikanbagi junior dan senior
yang melibatkanbelajardenganberpikirkritis.
Diamencobameyakinkanparasiswadan guru bahwaisu-
isukontroversialdanmasalahharusmemainkanperanbesardalampend
idikan. Tidakmasalahdianggap off-
batasbagisiswauntukmembahasdanmenganalisis. Diabenar-
benarbaik-baiksajadenganargumennyabaik di dalammaupun di
luarkelas. Selamakarirnya yang
panjangsebagaiseorangfilsufdanpendidik,
Bramelddiadakanceramah di AmerikaSerikatdan di seluruh dunia.
Iamenjadipenulislebihdariselusinbuku yang
berkaitandenganfilosofireconstructionism.

Daftar Pustaka:
- https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef
22fc0b2/filsafat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
- https://www.kompasiana.com/ulvadilahhasanah6229/5eb5854dd541df
3a07670c64/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-
esensialisme
- https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/f
ilsafat-pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-
pemikirannya
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin/12, Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP– UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs :Yossia Anggi Sianturi


Zubaidah Hasibuan,S.Pd,M.Pd NIM :1203111173
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.

Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat


Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. a) Prenialisme
Plato (427-347 SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat dengan ketidakpastian, yaitu filsafat sofis
Aritoteles (384-322 SM), adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia mereaksi terhadap filsafat g

b) Essensialisme
Essensialisme merupakan aliran filsafat yang muncul pada awal tahun 1930 sebagai akibat dari timbulnya Renaisa

Daftar Pustaka:
1. ?
2. ?
3. ?
c. Rekonstruksionisme
- rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya
mencari kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan
manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya. Maka, proses dan lembaga
pendidikan dalam pandangan rekonstruk-sionisme perlu merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru. Untuk tujuan tersebut diperlukan
kerja sama antarumat manusia (Jalaluddin, 2010:119).
- Aliran Rekonstruktivisme ini intinya merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan. Dalam konteks
pendidikan, aliran ini bertujuan hendak membina suatu konsensus yang paling luas dan
paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia, dengan
merombak kembali tata susunan pendidikan lama dengan tata susunan pendidikan yang
sama sekali baru (Zuhairini, 1991:29).

2. Pendapat saya terhadap ketiga aliran tersebut adalah dimana manusia yang memiliki pemikiran
akan bisa menciptakan aturan ,dan dia juga bisa mengubah aturan tersebut walaupun harus ada
kesepakatan juga dari orang lain dan dari lahir manusia sudah memiliki kebudayaan yang kuat
maka dari sulit mengubah kebudayaan untuk menjadi modernisasi.

3. Latar belakang munculnya aliran rekonstruktivisme yaitu lanjutan dari aliran progrivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan oleh karena itu
dibuatlah aliran rekonstruktivisme yang bertujuan untuk membangun kembali tata susunan hidup
kebudayaan yang baru.

Daftar Pustaka :
 https://sriastutiolivemon.blogspot.com/2015/10/makalah-filsafat-pendidikan-
aliran.html
 https://saringin.blogspot.com/2012/05/filsafat-essensialisme.html
 https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-
dalam-pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED

: Putri Kristianti
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs br Sembiring
Zubaidah Hsb, S.Pd.,M.Pd NIM :1203111150

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, danRekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksiAliran
filsafatPrenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:

1. Pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :


 Prenialisme
a. Plato
Plato (427-347SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat dengan
ketidaskpastian, yaitu filsafat sofisme . Ukuran kebenaran dan ukuran moral merupakan
sofisme adalah , manusia secara pribadi, sehingga pada zaman itu tidak ada kepastian
dalam moral, tidak ada kepastian dalam kebenara, tergantung pada masing-masing
individu. Plato berpandangan bahwa realitas yang hakiki itu tetap tidak berubah.Realitas
atau kenyataan-kenyataan itu tidak ada pada diri manusia dari asalnya, yang berasal dari
realitas yang hakiki. Menurut plato, “dunia ideal”, bersumber dari ide mutlak, yaitu
tuhan. Kebenaran, pengatahuan, dan nilai sudah ada sebelum manusia lahir yang
semuanya bersumber dari ide yang mutlak tadi. Manusia tidak mengusahakan dalam arti
menciptakan kebenaran , pengetahuan, dan nilai moral, melainkan bagaimana manusia
menemukan semuanya itu. Dengan mengunakan akal dan rasio, semuanya itu dapat
ditemukan kembali oleh manusia.

b. Aritoteles
Aritoteles (348-322SM), adalah murid plato, namun dalam pemikiranya ia mereaksi
terhadap filsafat gurunya. Yaitu idealisme.Hasil pemikirnya disebut filsafat realisme
(realisme klasik). Cara berfikir Arithoteles berbeda dengan gurunya, Arithoteles
mengambil cara berfikir rasional emepiris realitas. Ia mengajarkan cara berfikir atas
prinsip realitas , yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia sehari-hari.
Arithoteles hidup pada abad ke empat sebelum masehi, namun ia dinyatakan
sebagai pemikir abad pertengahaan. Sikap positifnya terhadap inkury menyebabkan ia
mendapat sebutan sebagai bapak sains moderen. Kebajikan akan menghasilkan
kebahagian dan kebajikan, bukanlah peryataan atau perenungan pasif, melaikan
merupakan sikap kemauan yang baik dari manusia.
Menurut Arithoteles, manusia adalah makhuk materi dan rohani sekaligus. Sebagai
materi, ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya dalam kondisi alam materi dan
sosial. Sebagai maklhuk rohani manusia sadar akan menuju pada proses yang lebih tinggi
yang menuju kepada manusia ideal, manusia sempurna.
c. Thomas Aquina
Thomas Aquina mencoba mempertemukan sutu pertentangan yang muncul pada
waktu itu, yaitu antara ajaran kristen dengan filsafat(sebetulnya dengan filsafat
Arithoteles, sebab pada waktu itu yang dijadikan dasar pemikiran logis adalah
neoplationalisme dan plotinus yang dikembangkan oleh St. Agustinus. Menurut aquina ,
tidak dapat pertentanganantara filsafat(khususnya filsafat Aristhoteles) dengan ajaran
agama (kristen). Keduanya dapat berjalan dalam jalannya masing-masing.Thomas aquina
secara terus menerus dan tanpa ragu-ragu mendasarkan filsafatnya kepada filsafat
Arithoteles.
Pandangan tentang realitas, ia mengemukakan, bahwa segala sesuatu yang ada ,
adanya itu karna diciptakan oleh tuhan, dan tergantung kepada-ny. Mengalir dari tuhan
bagaikan air yang mengalir dari sumbernya, seperti halnya”emansi”. Thomas Aquina
menekankan dua hal dalam pemikiran tentang relitantanya, yaitu: 1) dunia tidak diadakan
dari semacam bahan dasar , dan 2) penciptaan tidak terbatas untuk suatu saat saja,
demikian menurut Bertnes (1979).
Dalam masalah pengetahuan, Thomas Aquina mengemukakan bahwa pengetahuan
itu diperoleh sebagai persentuhan dunia luar dan akal budi, menjadi pengetahuan, selain
pengetahuan manusia yang bersumber dari wahyu , manusia dapat memperoleh
pengetahuan dengan melaui pengalaman dan rasionya.
 Essensialisme
a. Georg wilhelm friedrich hegel ( 1770 – 1831 ) mengemukakan adanya sintesa antara ilmu
pengetahuan dan agama menjadi suatu pemahaman yang mnggunakan landasam spiritual,
Hegel juga berpendapat bahwa sejarahadalah manifestasi dari berfikirnya tuhan, yang
berfikir dan mengadakan ekspresi mengenai pengaturan yang dinamis mengenai dunia
yang nyata dalam arti spiritual.
b. William C. Baogley
William C. BaogleyBerndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri,
yaitu minatnya yang kuat dan tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh
dari upaya belajar yang menarik perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan
bimbingan orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang, yang ketiga kemampuan
untuk mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan
kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah
teori yang kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan sekolah-sekolah
pesaingnya memberikan teori yang lemah.
c. George Santayana
George Santayana memadukan antara aliran idealisme dan aliranrealisme dalam
suatu sintesa dengan mengatakan bahwa nilai itu tidak dapat ditandai dengan suatu
konsep tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang menentukan adanya
kualitas tertentu.Walaupun idealisme menjunjung asas otoriter atau nilai-nilai, namunjuga
tetap mengakui bahwa pribadi secara aktif bersifat menentukannilai-nilai itu atas dirinya
sendiri(memilih,melaksanakan). Dia memadukan antara aliran idealisme dan realisme
dalam suatu sintesa dengan mengatakan bahwa nilai tidak dapat ditandai dengan suatu
konsep tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang menentukan adanya
kualitas tertentu
 Rekonstruksionisme
a. John Dewey
John Dewey memandang pendidikan sebagai rekontruksi pengalaman-pengalaman
yang berlangsung terus dalam hidup. Sekolah haruslah merupakan gambaran kecil
dari kehidupan social di masyarakat dan pendidikan sebagai alat untuk membangun
masyarakat masa depan.
b. George count dan Rugg
George count dan Rugg yang mempunyai pandangan untuk mengubah masyarakat
dari kebudayaan lama menuju kebudayaan baru yang lebih modern dengan kehidupan
yang pantas dan hidup dalam keadilan.
c. Caroline Pratt
Caroline Pratt merupakan tokoh filsuf yang mengatakan bahwa sekolah harus bisa
mencetak generasi yang mampu berfikir dan mampu menyelesaikan masalah atau
problem yang sedang dihadapinya sehingga hal tersebut akan menjadi nilai tambah yang
sangat besar nilainya dalam konteks dunia pendidikan.

2. Menurut saya kesimpulan masing-masing dari deskripsikan di atas yaitu:


a. Prenialisme
Menurut saya aliran filsafat Prenialisme adalah sebuah aliran yang berpandangan mengenai
bahwa segala sesuatu yang ada itu karna diciptakan oleh Tuhan. Manusia tidak menciptakan
kebenaran , pengetahuan, dan nilai moral, melainkan bagaimana manusia menemukan
semuanya itu. Dengan mengunakan akal dan rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali
oleh manusia. Pengetahuan itu diperoleh sebagai persentuhan dunia luar dan akal budi,
menjadi pengetahuan, selain pengetahuan manusia yang bersumber dari wahyu , manusia
dapat memperoleh pengetahuan dengan melaui pengalaman dan rasionya.
b. Essensialisme
Menurut saya aliran filsafat Essensialisme adalah bahwa nilai itu tidak dapat ditandai
dengan suatu konsep tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang
menentukan adanya kualitas tertentu.Minat yang kuat dan tahan lama pada seorang peserta
didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik perhatiannya.

c. Rekonstruksionisme
Menurut saya aliran filsafat Rekonstruksionisme adalah dimana sekolah haruslah
merupakan gambaran kecil dari kehidupan social di masyarakat dan pendidikan sebagai alat
untuk membangun masyarakat masa depan. Sekolah harus bisa mencetak generasi yang
mampu berfikir dan mampu menyelesaikan masalah atau problem yang sedang dihadapinya
sehingga hal tersebut akan menjadi nilai tambah yang sangat besar nilainya dalam konteks
dunia pendidikan. Dengan hal ini dapat mengubah masyarakat dari kebudayaan lama menuju
kebudayaan baru yang lebih modern dengan kehidupan yang pantas dan hidup dalam
keadilan.
3. Alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme.Gerakan ini lahir
didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri
dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang.Selain itu mazhab ini juga berpandangan
bahwa pendidikan hendaknya memelopori melakukan pembaharuan kembali atau
merekonstruksi kembali masyarakat agar menjadi lebih baik.
Alasan mengapa rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan prograsif hanya
memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat
sekarang ini.
Dalam aliran rekonstruksionisme berusaha menciptakan kurikulum baru dengan
memperbaharui kurikulum lama.Prograsive pendidikan didasarkan pada keyakinan bahwa
pendidikan harus terpusat pada anaknya bukan memfokuskan pada guru atau bidang studi.Ini
berkelanjutan pada pendidikan rekonstruksinisme yaitu guru harus menyadarkan si pendidik
terhadap masalah-masalah yang dihadapi manusia untuk diselesaikan, sehingga anak didik
memiliki kemampuan memecahkan masalah tersebut.
Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan. Di samping
menekankan tentang perbedaan individual seperti pada progresivisme, rekonstruktivisme lebih
jauh menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan
mempertanyakan untuk apa berfikir kritis, memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu?
Penganut aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada proses.

Daftar Pustaka:
1. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/22/pendidikan-filsafat-perenialisme-
dalam-pembelajaran/
2. https://core.ac.uk/download/pdf/92529397.pdf
3. https://www.kompasiana.com/jihaninfatiha4608/5ebbcc03097f3637c70dea03/aliran-
esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya?page=all
4. file:///C:/Users/delta%20II/Downloads/195-Article%20Text-399-1-10-20190709.pdf
5. https://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/10/filsafat-
rekontruksionisme-pengertian.html
6. https://www.kompasiana.com/sitinurhikmahhikmawati1974/5ebf651ad541df236d49034
2/tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-rekonstruksionisme-dan-pengertiannya
7. http://dheanurulagustina.blogspot.com/2011/12/teori-pendidikan-
rekonstruksionisme.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs :Syafiqah Putri Nabila bt hamdan


Dr. Sudirman M.Pd NIM :1203111099
Jubaidah Hasibuan S.Pd M.Pd

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
4. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
5. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
6. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
4. Prenialisme
- Plato
Plato (427-347 SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat akan ketidakpastian, yaitu
filsafat sofisme. Ukuran kebenaran dan ukuran moral menurut sofisme adalah manusia
secara pribadi, sehingga pada zaman itu tidak ada kepastian dalam moral dan kebenaran,
tergantung pada masing-masing individu.
Plato berpandangan bahwa realitas yang hakiki itu tetap tidak berubah. Realitas atau
kenyataan-kenyataan itu telah ada pada diri manusia sejak dari asalnya, yang berasal dari
realitas yang hakiki. Menurut Plato, “dunia idea”, bersumber dari ide mutlak, yaitu
Tuhan. Kebenaran, pengetahuan, dan nilai sudah ada sebelum manusia lahir yang
semuanya bersumber dari ide yang mutlak tadi. Manusia tidak mengusahakan dalam arti
menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai moral, melainkan bagaimana manusia
menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan akal atau rasio, semuanya itu dapat
ditemukan kembali oleh manusia.
- Aristoteles
Aristoteles (384-322 SM) adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia mereaksi
terhadap filsafat gurunya, yaitu idealism. Hasil pemikirannya disebut filsafat realism
(realism klasik). Cara berpikir Aristoteles berbeda dengan gurunya, Plato yang
menekankan berpikir rasional spekulatif. Aristoteles mengambil cara berpikir rasional
empiris realistis. Ia mengajarkan cara berpikir atas prinsip realistis, yang lebih dekat pada
alam kehidupan manusia sehari-hari.
Menurut Aristoteles, manusia adalah makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai
materi, ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi
dan sosial. Sebagai makhluk rohani manusia sadar ia akan menuju pada proses yang lebih
tinggi yang menuju kepada manusia ideal, manusia sempurna. Manusia sebagai hewan
rasional memiliki kesadaran intelektual dan spiritual, ia hidup dalam alam materi
sehingga akan menuju pada derajat yang lebih tinggi, yaitu kehidupan yang abadi, alam
supernatural.
- Thomas Aquina
Thomas Aquina mencoba mempertemukan suatu pertentangan yang muncul pada waktu
itu, yaitu antara kajian Kristen dan filsafat (sebetulnya dengan filsafat Aristoteles, sebab
pada waktu itu yang dijadikan dasar pemikir logis adalah filsafat neoplatonisme dari
Plotinus yang dikembangkan oleh St. Agustinus). Menurut Aquina, tidak dapat
pertentangan antara filsafat (khususnya filsafat Aristoteles) dengan ajaran agama
(Kristen). Keduanya dapat berjalan dalam lapangannya masing-masing. Thomas Aquina
secara terus terang dan tanpa ragu-ragu mendasarkan filsafatnya kepada filsafat
Aristoteles.
Pandangan tentang realitas, ia mengemukakan, bahwa segala sesuatu yang ada, adanya itu
karena diciptakan oleh Tuhan, dan tergantung kepeda-Nya. Ia mempertahankan bahwa
Tuhan bagaikan air yang mengalir dari sumbernya, seperti halnya yang dipikirkan oleh
Thomas Aquina menekankan dua hal dalam pemikiran tentang realitasnya, yaitu: 1) dunia
tidak diadakan dari semacam bahan dasar, dan 2) penciptaan tidak terbatas pada satu saat
saja, demikian menuurut Bertens (1979).
Essensialisme
- Johan Frieddrich Herbart (1776-1841) Ia berpendapat bahwa tujuan pendidikan
adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan Tuhan artinya adanya
penyesuaian dengan hukum kesusilaan. Proses untuk mencapai tujuan pendidikan
itu oleh Herbart disebut pengajaran.
- William T. Harris (1835-1909) Tugas pendidikan adalah menjadikan terbukanya
realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan ke kesatuan
spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang turun menurut,
dan menjadi penuntun penyesuaian orang pada masyarakat.
- Georg Wilhelm Friedrich Hegel (1770 – 1831) Georg Wilhelm Friedrich Hegel
mengemukakan adanya sintesa antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi
suatu pemahaman yang menggunakan landasan spiritual. Sebuah penerapan yang
dapat dijadikan contoh mengenai sintesa ini adalah pada teori sejarah. Hegel
mengatakan bahwa tiap tingkat kelanjutan, yang dikuasai oleh hukum-hukum
yang sejenis. Hegel mengemukakan pula bahwa sejarah adalah manifestasi dari
berpikirnya Tuhan. Tuhan berpikir dan mengadakan ekspresi mengenai
pengaturan yang dinamis mengenai dunia dan semuanya nyata dalam arti
spiritual. Oleh karena Tuhan adalah sumber dari gerak, maka ekspresi berpikir
juga merupakan gerak.
Rekonstruksionisme
- John Hendrik
Rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang menghendaki budaya
modern para pendidik. Rekonstrusionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral dimana pendidikan harus menjawab pertanyaan beranikah
sekolah membangun suatu orde sosial yang baru. Sehingga tujuan utama dan
tertinggi hanya dapat diraih melalui kerjasama antar bangsa tanpa membeda-
bedakan warna kulit, nasionalitas, dan kepercayaan supaya peningkatan
kesejahteraan dan kemakmuran di tatanan sosial masyarakat akan terwujud.
(Muhmydaieli, 2011:173)
- Arthur K. Ellis
Menganggap rekonstruksionisme merupakan perkembangan dari progresivisme
dalam pendidikan yang kadang kala diartikan sebagai rekonstruksi sosial.
Pengikut aliran rekonstruksionisme, lanjutnya, pada umumnya menganggap
bahwa progresivisme hanya memerhatikan problematika masyarakat pada saat
itu saja (sedang dihadapi), padahal yang diperlukan di abad kemajuan teknologi
yang bergerak demikian cepat ini adalah upaya rekonstruksi masyarakat dan
penciptaan tatanan dunia baru secara menyeluruh. Di antara para pendukung
aliran ini adalah John Dewey.
- Caroline Pratt (1948)
seorang rekonstruksionis sosial yang berpengaruh pada periode itu : “nilai
terbesar suatu sekolah harus menghasilkan manusia-manusia yang dapat berpikir
secara efektif dan bekerja secara konstruktif, yang saat bersamaan dapat membuat
suatu dunia yang lebih baik dibandingkan dengan sekarang ini untuk hidup di
dalamnya”. Dimana sekolah/lembaga pendidikan tersebut tidak hanya harus
menstransmisikan pengetahuan mengenai tatanan sosial yang ada, melainkan juga
harus berusahan merekonstruksii-nya seoptimal mungkin. Sehingga,
menimbulkan suatu perubahan cara berfikir yang lebih efektif dan cara kerja yang
konstruktif yang secara signifikan dapat membuat suatu dunia yang lebih baik dari
sebelumnya atau mungkin juga lebih baik dari sekarang.

5. Pikiran Plato tentang ilmu pengetahuan dan nilai-nilai adalah manifestasi dari pada
hukum universal yang abadi dan sempurna, yakni ideal, sehingga ketertiban sosial
hanya akan mungkin bila ide itu menjadi ukuran asas normatif dalam tata
pemerintahan. Maka tujuan utama pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar
dan mempraktekkan asas-asas normatif itu dalam semua aspek kehidupan.

Bagi Aristoteles, tujuan pendidikan adalah kebahagiaan. Untuk mencapai tujuan


pendidikan itu, maka aspek jasmani, emosi yang intelek harus dikembangkan secara
seimbang.Untuk mencapai tujuan pendidikan itu, maka aspek jasmani, emosi yang
intelek harus dikembangkan secara seimbang.

pendidikan yang dimauioleh Thomas Aquinas adalah sebagai Usaha mewujudkan


kapasitas yang ada dalamindividu agar menjadi aktualitas aktif dan nyata. Dalam hal ini
peranan guru adalahmengajar – memberi bantuan pada anak didik untuk
mengembangkan potensi-potensi yang ada padanya.

6. Lahirnyaaliranrekonstruksionismeiniberawaldarikrisiskebudayaan modern,
samahalnyadenganaliranperenialisme. Menurut Muhammad Noor Syamseperti yang
dikutipJalaluddin (2010:118-119),
keduaalirantersebutmemandangbahwakeadaansekarangmerupakanzaman yang
mempunyaikebudayaan yang tergangguolehkehancuran, kebingungan,
dankesimpangsiuran. Meskipundemikian, prinsip yang
dimilikiolehaliraninitidaklahsamadenganprinsip yang dipegangolehaliranperenialisme.
Keduanyamempunyaivisidancara yang berbedadalampemecahan yang
akanditempuhuntukmengembalikankebudayaan yang serasidalamkehidupan.
Aliranperenialismememilihcaratersendiri, yaknidengankembalikealamkebudayaan
lama (regressive road culture) yang merekaanggap paling ideal. Suatuketikapadatahun
1930, George Count dan Harold Ruggmunculgagasan yang
bermaksudinginmembangunmasyarakatbaru, yang pantasdanadil. Dari
sinilahawalkemunculanaliranini. Ide
gagasannyaselanjutnyadidukungolehpemikiranprogresif Dewey,
danmenjelaskanbahwaaliranrekonstruksionismeberlandaskanfilsafatpragmatisme
(TeguhWangsa, 2011:190). Berawaldaripemikiran Theodore Brameld,
merekaterinspirasimelaluikaryafilsafatpendidikannya, mulaidari Pattern of Educational
Philosophy (1950), Toward a reconstructed Philosophy of Education (1956),
dan Education as Power (1965).

Daftar Pustaka:
5. Dinn Wahyudin, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta): Universitas Terbuka, 2010
6. Drs. Parasetya, Filsafat Pendidikan, (Bandung): Pustaka Setia, 2002
7. file:///C:/Users/User/Downloads/195-Article%20Text-399-1-10-20190709.pdf
8. https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 6 Hari LEMBARAN KERJA 5 NILAI
/ Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT
Senin,12-10-2020 PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar FIP –
UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs :Inri Maranata Gultom


Zubaidah Hasibuan, S.pd, M.pd NIM :1203111113
Materi:Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme ..
Indikator Capaian:Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Perenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2.Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1. - Pendapat ahli tentang aliran filsafat perenialisme :

 a. Plato (427- 347) mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak
berubah. Menurut Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan
pikiran. Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia.
b.Aristoteles (384-322) murid Plato, tetapi cara pemikiran Aristoteles berbeda
dengan Plato. Cara berpikir Aristoteles yaitu berpikir secara rasional empiris
realistis. Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato.
Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai
materi manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi maupun
sosial. Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi dan menuju
kepada manusia yang ideal.
c.Thomas Aquinas (1224-1274) menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya :
1. Dunia tidak diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan tidak terbatas untuk suatu
saat saja. Ia juga mengemukakan bahwa segala sesuatu yang ada itu tercipta
karena adanya Tuhan.

 Pendapat ahli tentang aliran filsafat essensialisme


1. William T. Harris berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan
terbentuknya realitas be FCrdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan
bersendikan kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-
nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun penyesusuaian pada masyarakat.
2. Johan Frederich Frobel Seorang tokoh transendental yang corak pandangnya
bersifat kosnissintetis dan manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang
merupakan bagian dari alam ini. Oleh karena itu ia tunduk dan mengikuti
ketentuan dari hukum alam terhadap pendidikan yang memandang peserta didik
sebagai makhluk yang berekspresi kreatif. Tugas pendidikan adalah memimpin
peserta didik ke arah kesadaran diri sendiri yang murni dan sesuai fitrah
kejadiannya.
3. Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah
untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan.
Sedangkan proses mencapaian tujuan pendidikan disebut dengan pengajaran.

 Pendapat ahli tentang aliran filsafat rekonstruksionisme


1. George Count beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori
pendidikan. Beliau sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi.
Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan
sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
2. Caroline Pratt pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah
mengenai nilai yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil
berfikir efektif peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia
pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses
belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat dari pelajaran
tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir
dengan baik.
3. Paulo Freire mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini,
ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo
sistem pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar
dapat diganti dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan
yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara
memanusiakan manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan
terhadap masyarakat.

2. Perenialisme :
segala sesuatu yang ada , adanya itu karna diciptakan oleh tuhan, dan tergantung
kepada-nya.
Essensialisme :
Pendidikan yang memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi
penuntun penyesuaian pada masyarakat.

Rekonstruksionisme :
Aliran yang merubah sistem pendidikan menjadi sistem pendidikan yang
memberikan kebebasan pada manusia dan menjadi kesepakatan bersama.

3. Latarbelakang munculnyaaliran filsafat Rekonstruksionisme


Jauh pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis ekonomi
yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi kapitalis
telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia bukan hanya
terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya menghantui setiap penjuru
dunia. Terutama yang cukup menghebohkan para penghuni bumi adalah krisis ekonomi
yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Tidak ubahnya dengan
sebuah politik, dalam ekonomi kapitalis tidak lagi mengenal siapa teman sejati dan siapa
musuh yang sejati. Sistem kapitalis telah menumbuhkan sikap kesombongan negara-
negara yang merasa memiliki sistem perekonomian di atas atau yang disebut dengan
negara-negara maju.Krisis yang terjadi pada tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan
sebuah krisis ekonomi dunia yang menyebabkan terjadinya depresi dunia yang
menyebabkan lumpuhnya bangsa-bangsa kapitalis secara ekonomi. Adanya krisis ini
akhirnya berdampak pula kepada pendidikan. Krisis inilah yang melatarbelakangi
munculnya aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat berusaha merombak
tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern.

DAFTAR PUSTAKA :
https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/fi
lsafat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme

https://www.kompasiana.com/friskytwinzasihnurjanah/5ebb7dfdd541df155903cd0
2/filsafat-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-
esensialisme

https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat
-pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya

http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-
aliran_804.html?m=1
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari /
MATA KULIAHFILSAFAT
Tanggal :
PENDIDIKAN
12, Oktober Prodi PGSD
2020
FIP– UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : Selvia Ningrum


Zubaidah Hasibuan ,S.pd,M.pd. NIM : 1201111039
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1.A). Aliran filsafat Prenialisme :
● Plato (427- 347)
Plato adalah seorang filsuf terbesar sepanjang masa dan juga matematikawan Yunani.
Plato lahir di Athena. Ia hidup pada zaman kebudayaan dengan ketidakpastian. Plato juga
mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah. Menurut Plato
manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini adalah
dasar kepribadian manusia
● Aristoteles (384-322)
Aristoteles  lahir di Stageria. Aristoteles adalah murid Plato, tetapi cara pemikiran
Aristoteles berbeda dengan Plato. Cara berpikir Aristoteles yaitu berpikir secara rasional
empiris realistis. Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato.
Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai materi
manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi maupun sosial. Sebagai
rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi dan menuju kepada manusia yang
ideal.
● Thomas Aquinas (1224-1274)
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad pertengahan.
Thomas kahir di Napels, Italia tahun 1224 M. Thomas Aquinas menekankan dua hal
dalam pemikiran realitanya : 1. Dunia tidak diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan
tidak  terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga mengamukakan bahwa segala sesuatu yang
ada itu tercipta karena adanya Tuhan.
B). Aliran filsafat Essensialisme :
● William C. Bagley berpendapat bahwa filsafat pendidikan esensialisme mempunyai ciri-
ciri yaitu, minat yang kuat dan tahan lama pada peserta didik itu tumbuh dari proses
belajar yang menarik perhatiannya, pengawasan, pengarahan dan bimbingan orang
dewasa itu melekat pada masa balita yang panjang, kemampuan dalam mendisiplinkan
diri harus menjadi tujuan pendidikan. Maka kedisiplinan adalah salah satu cara yang
sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan.

2. Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu menyesuaikan dengan jiwa
seseorang dengan kebijaksanaan dari Tuhan. Sedangkan proses tercapainya tujuan pendidikan
menurutnya yaitu dengan cara pengajaran, pembelajaran.

3. William T. Haris berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menjadikan terbentuknya


realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan  bersindikat ke kesatuan spiritual. Sekolah
adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai turun temurun dan menjadi penuntun penyesuaian
orang pada masyarakat.

C).Aliran filsafat rekonstruksionisme :


1. Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada
pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai
ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik.
Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya
yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar
dapat selalu berfikir dengan baik.
2. George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau
sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu
keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai
sarana belajar bagi masyarakat.
3. Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti
dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam
prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia
bukan dengan cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.

2.Pendapat saya tentang beberapa aliran filsafat diatas yaitu :

a.Aliran filsafat prenialisme : Filsafat perenial (Latin: philosophia perennis), yang juga disebut
Perenialisme, adalah sebuah sudut pandang dalam filsafat agama yang meyakini bahwa setiap
agama di dunia memiliki suatu kebenaran yang tunggal dan universal yang merupakan dasar bagi
semua pengetahuan dan doktrin religius.
b.aliran filsafat essensialisme : Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-
nilai kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat manusia. Esensialisme memandang
bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang
memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
c.aliran filsafat rekonstruksionisme : Rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggris
Reconstruct yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan aliran
rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.

3.Alasan yang melatarbelakangi munculnya aliran filsafat rekonstruksionisme


Rekonstrusionisme di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930 yang ingin
membangun masyarakat baru, masyrakat yang pantas dan adil.Rekonstruksionisme merupakan
kelanjutan dari gerakan progresivme, gerakan ini lahir didasari atas suatu anggapan bahwa kaum
progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada
pada saat sekarang ini.Selain itu, mazhab ini juga berpandangan bahwa pendidikan hendaknya
memelopori melakukan pembaharuan kembali atau merekonstruksi kembali masyarakat agar
menjadi lebih baik.karena itu pendidikan harus mengembangkan ideology kemasyarakatan yang
demokratis.Alasan mengapa rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresif
hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat
sekarang ini.Dalam aliran rekonstruksionisme berusaha menciptakan kurikulum baru dengan
memperbaharui kurikulum lama.Progresivisme pendidikan didasarkan pada keyakinan bahwa
pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang studi.ini
berkelanjutan pada pendidikan rekonstruksionisme yaitu guru harus menyadarkan sipendidik
terhadap masalah-masalah yang dihadapi manusia untuk diselesaikan, sehingga anak didik
memiliki kemampuan memecahkan masalah tersebut

Daftar Pustaka:
1. https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme

2.https://www.kompasiana.com/friskytwinzasihnurjanah/5ebb7dfdd541df155903cd02/filsafat-
pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-esensialisme?page=all

3. https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-
aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya

4. http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-aliran_804.html
APertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Senin, 12 Oktober 2020
(PGSD)– UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Maria Angel Christi S.


Dr.Sudirman,M.Pd./Zubaidah Hasibuan,S.Pd.,M.Pd.
NIM : 1203111129
Rekonstruksionisme.
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban :
1. –Prenialisme
 Plato : Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai
materi manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi maupun sosial.
Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi dan menuju kepada
manusia yang ideal.
 Steuco berpandangan bahwa terdapat prinsip tunggal dari segala sesuatu dan selalu
sama di dalam pengetahuan manusia. Menurutnya agama adalah kemampuan alami
manusia untuk mencapai sebuah kesejatian.
 Thomas Aquinas menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya : 1. Dunia tidak
diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan tidak terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga
mengamukakan bahwa segala sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya Tuhan.
- Essensialisme
 Georg wilhelm friedrich hegel ( 1770 – 1831 ) memngemukakan adanya sintesa
antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi suatu pemahaman yang
mnggunakan landasam spiritual
 Comenius berpendapat bahwa pendidikan mempunyai peranan membentuk
anak sesuai dengan kehendak tuhan, karena pada hakikatnya dunia adalah
dinamis dan bertujuan.
 John Locke, tikoh dari inggris yang hidup pada tahun 1632-1704 sebagai pemikir
dunia berpendapat bahwa pendidikan hendaknya selalu dekat dengan situasi dan
kondisi.

- Rekonstruksionisme
 John Hendrik, bahwa rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang
menghendaki budaya modern para pendidik.
 Caroline Pratt :Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah
mengenai nilai yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil
berfikir efektif peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia
pendidikan lebih berkembang menjadi baik
 George Count :Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori
pendidikan. Beliau sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau
mempunyai suatu keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah
lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
2. Perenialisme adalah aliran yang mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-
nilai dan juga norma-norma yang mempunyai sifat kekal atau abadi. Esensialisme adalah
Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah
ada sejak peradaban umat manusia. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus
berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan
dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
Rekonstruksionisme adalah Rekonstrusionisme ini berarti penyusunan kembali. Dalam dunia
pendidikan aliran rekonstruksionisme ini adalah suatu aliran yang ingin mengubah tata
susunan sebuah budaya yang lama menjadi kebudayaan yang baru di era modern ini.

3. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan
Harold pada tahun 1930-an. Aliran rekonstruksionisme merupakan salah satu aliran yang
menganggap telah terjadi kegagalan dalam pendidikan dunia modern (progresif). Maka, aliran
rekonstruksionisme berupaya melakukan sebuah perombakan tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern serta membina suatu
konsensus yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan pokok tertinggi dalam kehidupan
manusia.

Daftar Pustaka
- http://eprints.umsida.ac.id/617/1/pendidikan%20karakter.pdf
- https://www.kompasiana.com/ulvadilahhasanah6229/5eb5854dd541df3a07670c64/al
iran-filsafat-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-esensialisme
- https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat
-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
- https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-
pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
- http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html
Pertemuan: 6 Hari LEMBARAN KERJA 5 NILAI
/ Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT
Minggu/11 Oktober 2020 PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar–
UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr NamaMhs :Rima Widiastuti


Sudiman,M.Pd./Zubaidah Hasibuan,S.Pd.,M.Pd.
NIM :1201111045

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
4. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
5. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
6. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
2. Prenialisme
 Plato
Dalam pandangan plato, manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan dan nilai moral,
melainkan bagaimana menentukan semuanya itu dengan menggunakan akal dan rasio, semuanya itu
dapat ditemukan kembali oleh manusia.
 Arishotheles
Aristhoteles mengambil cara berfikir rasional empiris realitas. Ia mengajarkan cara berfikir atas prinsip
realitas yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia sehari-hari. Menurut aristhotales manusia
adalah makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai materi, ia menyadari bahwa manusia dalam
hidupnya dalam kondisi alam materi dan social.
 Mohammad Noor Syam
Mengemukakan pandangan prenialisme ,bahwa pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat
perhatiannya pada kebudayaan ideal yang teruji dan tangguh.Prenialisme memandang pendidikan
sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam keadaan
ideal.
Essensialisme
 William C baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang kuat dan tahan lama
pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik perhatiannya, yang
kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang,
yang ketiga kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan
menegakkan kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah teori yang
kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori yang
lemah.

 Johan Friddrich Herbart


Berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan
kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan pendidikan disebut dengan pengajaran.

 William T.Harris
Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas berdasarkan susunan
yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara
nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun penyesusuaian pada masyarakat.

Rekonstruksionisme
 Syam
Menurut Syam, aliran ini sama dengan aliran prenialisme yaitu memandang bahwa keadaan sekarang
merupakan zaman yang kebudayaannya terganggu oleh kehancuran, kebingungan dan kesimpang
siuran. Bila aliran perenialisme memilih cara dan jalan pemecahan masalah dengan kembali kepada
budaya abad pertengahan, maka rekonstruksionisme berupaya membina suatu konsensus yang paling
luas dan paling mungkin tentang tujuan pertama dan tertinggi dalam kehidupan manusia.

 John Hendrik
John Hendrik mengemukakan juga bahwa rekonstruksionisme merupakan reformasi sosial yang
menghendaki budaya modern para pendidik. Rekonstruksionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral.

 Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya tentang rekonstruksionisme yang berhubungan dengan
pendidikan ini, ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem
pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi
masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan
terhadap masyarakat.

2.Menurut saya
 Prenialisme adalah aliran yang mempercayai hukum hukum,kebudayaan terdahulu,yaitu seperti
tradisi yang dipandang sebagai prinsip prinsip atau hukum hukum yang abadi dan akan terus ada
sampai kapanpun.
 Essensialisme hampir sama rasa saya dengan prenialisme,yaitu aliran yang berdasarkan kepada
hukum hukum,kebudayaan terdahulu tetapi essensialisme ini harus berpijak pada nilai nilai yang
memiliki kejelasan dan tahan lama.
 Rekonstruksionisme adalah aliran upgrade,yaitu aliran yang berupaya
merubah/merombak/memperbaiki tata susunan lama atau hukum hukum lama yang moderndan
menjadi kesepakatan antar manusia.

3.Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari adanya krisis
kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold pada tahun 1930-
an.Aliran ini merupakan aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan
Dasar pemikiran aliran rekonstruksionisme tidak terlepas dari pemikiran-pemikiran pada aliran
perenialisme dan progresifisme. Aliran rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman
dalam aliran perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan, karena
upaya aliran rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan diawali oleh keprihatinan para
rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain menyebutkan adanya krisis
kebudayaan modern. Aliran rekonstruksionisme merupakan salah satu aliran yang menganggap telah
terjadi kegagalan dalam pendidikan dunia modern (progresif). Maka, aliran rekonstruksionisme berupaya
melakukan sebuah perombakan tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern serta membina suatu konsensus yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan pokok
tertinggi dalam kehidupan manusia. (Depag RI, 1984: 31). Mereka bermaksud ingin membangun
masyarakat baru, masyarakat yang dipandang pantas dan adil dengan rekonstruksi-rekonstruksi yang
ditawarkannya.

Daftar Pustaka
 Http://solihatrahmita.blogspot.com/2013/12/aliran-filsafat-perenialisme.html#:~:text=Aliran
%20Perenialisme%20adalah%20merupakan%20aliran,adalah%20%E2%80%9Cbelajar%20untuk
%20berpikir%E2%80%9D.
 Https://www.kompasiana.com/sifanaaqma/5ed3b809d541df65853b5bc3/aliran-filsafat-
perenialisme-dan-konsep-dasar-serta-tokoh-filusufnya
 Http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/rekonstruksionisme.html#:~:text=Rekonstruksionisme%20berasal
%20dari%20bahasa%20Inggris%20Reconstruct%20yang%20berarti%20menyusun%20kembali,hidup
%20kebudayaan%20yang%20bercorak%20modern.

Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin,12 okt 2020 Prodi PGSD
FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata


Kuliah :Dr Sudirman M.Pd ,
Zubaidah Hsb S.Pd, M.pd Nama Mhs :Arianti fransiska
NIM :1203111141

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, danRekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksiAliran
filsafatPrenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
 Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
o Prenialisme
o Essensialisme
o Rekonstruksionisme
 Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
 Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?

Jawaban:
1.-prenialisme
Plato
Plato berpandangan bahwa manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai
moral melainkan bagaimana menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan akal dan
rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
Thomas Aquinas
Thomas Aquinas berpandangan tentang realitas bahwa segala sesuatu yang ada, adanya itu
karena diciptakan oleh Tuhan dan tergantung kepada-Nya. Sedangkan dalam hal
pengetahuan, Thomas Aquinas mengemukakan bahwa pengetahuan itu diperoleh sebagai
persentuhan antara dunia luar dan atau oleh akal budi yang kemudian menjadi pengetahuan.
Ortimer Adler
Ortimer Adler mengatakan bahwa jika seorang manusia adalah makhluk rasional yang
merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu sepanjang sejarahnya maka tentulah manusia
memiliki gambaran yang tetap dalam hal program pendidikan dengan tidak mengikutkan
peradaban dan masa tertentu.

-essensialisme
William C. Bagley
William C Bagley berpendapat bahwa filsafat pendidikan esensialisme mempunyai ciri-ciri
yaitu, minat yang kuat dan tahan lama pada peserta didik itu tumbuh dalam proses belajar
yang menarik perhatiannya, pengawasan, pengarahan dan bimbingan orang dewasa itu
melekat pada masa balita yang panjang, kemampuan dalam mendisiplinkan diri harus
menjadi tujuan pendidikan. Maka kedisiplinan adalah salah satu cara yang sangat diperlukan
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Johan Frederich Herbart
Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu menyesuaikan dengan
jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari Tuhan. Sedangkan proses tercapainya tujuan
pendidikan menurutnya yaitu dengan cara pengajaran, pembelajaran.
3. William T. Haris
William T. Haris berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menjadikan terbentuknya
realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersindikat ke kesatuan spiritual.
Sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai turun temurun dan menjadi penuntun
penyesuaian orang pada masyarakat.

-rekonstrusionalisme
Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada
pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai ini
diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga
perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat
dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir
dengan baik.
George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu
ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi
masyarakat.
Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem pendidikan
saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem
pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat
kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara
menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.

2.Perenialisme berasal dari kata perenial yang berarti abadi atau kekal atau dapat diartikan
juga tiada akhir.Perenialisme memandang bahwa pendidikan harus didasari nilai-nilai
kultural masa lampau (regresive road to culture) oleh karena kehidupan modern saat ini
banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang kehidupan.

Esensialisme merupakan aliran filsafat pendidikan yang ingin kembali ke kebudayaan-


kebudayaan lama sebagi warisan sejarah yang telah membuktikan keunggulannya dalam
kebaikan-kebaikan di kehidupan manusia.

Rekonstruksionisme berasal dari bahasa Inggris Reconstruct yang berarti menyusun kembali.
Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang
berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern.
3. Latar belakang terjadinya Aliran filsafat rekonsruksionalisme:
Sebagai aliran pendidikan, Rekonstruksionisme sejak awal sejarahnya di tahun 1920 dengan
lahirnya sebuah karya John Dewey yang berjudul Reconstruktion in Philosophy yang
kemudian digerakkan secara nyata oleh George Count dan Harold Rugg di tahun 1930-an,
yang selalu ingin menjadikan lembaga pendidikan sebagai wahana rekonstruksi masyarakat.
Rekonstruksionisme ini pun telah pula diformulasikan oleh George S. Counts dalam sebuah
karya klasiknya ‘Dare The Schools Build a New Social Order?’ yang diterbitkan pada tahun
1932.
Aliran ini pada prinsipnya sependapat dengan aliran perenialisme dalam mengungkap krisis
kebudayaan modern. Menurut Syam, kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan
sekarang merupakan zaman yang kebudayaannya terganggu oleh kehancuran, kebingungan
dan kesimpang siuran. Bila aliran perenialisme memilih cara dan jalan pemecahan masalah
dengan kembali kepada budaya abad pertengahan, maka rekonstruksionisme berupaya
membina suatu konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan pertama dan
tertinggi dalam kehidupan manusia.
John Hendrik mengemukakan juga bahwa rekonstruksionisme merupakan reformasi sosial
yang menghendaki budaya modern para pendidik. Rekonstruksionisme memandang
kurikulum sebagai problem sentral.

Daftar Pustaka:
A. http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/rekonstruksionisme.html?m=1
B. https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/yunayun/5eba4dbe097f367e370
d7142/filsafat-pendidikan-perenialisme
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin,12 okt 2020 Prodi PGSD
FIP – UNIMED

Dosen Pengampu Mata


Kuliah :Dr Sudirman M.Pd ,
Zubaidah Hsb S.Pd, M.pd Nama Mhs :Lorentina Manik
NIM :1203111167

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, danRekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksiAliran
filsafatPrenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
 Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
o Prenialisme
o Essensialisme
o Rekonstruksionisme
 Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
 Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?

Jawaban:
1.-prenialisme
Plato
Plato berpandangan bahwa manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai
moral melainkan bagaimana menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan akal dan
rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
Thomas Aquinas
Thomas Aquinas berpandangan tentang realitas bahwa segala sesuatu yang ada, adanya itu
karena diciptakan oleh Tuhan dan tergantung kepada-Nya. Sedangkan dalam hal
pengetahuan, Thomas Aquinas mengemukakan bahwa pengetahuan itu diperoleh sebagai
persentuhan antara dunia luar dan atau oleh akal budi yang kemudian menjadi pengetahuan.
Ortimer Adler
Ortimer Adler mengatakan bahwa jika seorang manusia adalah makhluk rasional yang
merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu sepanjang sejarahnya maka tentulah manusia
memiliki gambaran yang tetap dalam hal program pendidikan dengan tidak mengikutkan
peradaban dan masa tertentu.

-essensialisme
William C. Bagley
William C Bagley berpendapat bahwa filsafat pendidikan esensialisme mempunyai ciri-ciri
yaitu, minat yang kuat dan tahan lama pada peserta didik itu tumbuh dalam proses belajar
yang menarik perhatiannya, pengawasan, pengarahan dan bimbingan orang dewasa itu
melekat pada masa balita yang panjang, kemampuan dalam mendisiplinkan diri harus
menjadi tujuan pendidikan. Maka kedisiplinan adalah salah satu cara yang sangat diperlukan
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Johan Frederich Herbart
Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu menyesuaikan dengan
jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari Tuhan. Sedangkan proses tercapainya tujuan
pendidikan menurutnya yaitu dengan cara pengajaran, pembelajaran.
3. William T. Haris
William T. Haris berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menjadikan terbentuknya
realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersindikat ke kesatuan spiritual.
Sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai turun temurun dan menjadi penuntun
penyesuaian orang pada masyarakat.

-rekonstrusionalisme
Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada
pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai ini
diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga
perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat
dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir
dengan baik.
George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu
ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi
masyarakat.
Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem pendidikan
saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem
pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat
kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara
menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.

2.Perenialisme berasal dari kata perenial yang berarti abadi atau kekal atau dapat diartikan
juga tiada akhir.Perenialisme memandang bahwa pendidikan harus didasari nilai-nilai
kultural masa lampau (regresive road to culture) oleh karena kehidupan modern saat ini
banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang kehidupan.

Esensialisme merupakan aliran filsafat pendidikan yang ingin kembali ke kebudayaan-


kebudayaan lama sebagi warisan sejarah yang telah membuktikan keunggulannya dalam
kebaikan-kebaikan di kehidupan manusia.

Rekonstruksionisme berasal dari bahasa Inggris Reconstruct yang berarti menyusun kembali.
Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang
berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern.
3. Latar belakang terjadinya Aliran filsafat rekonsruksionalisme:
Sebagai aliran pendidikan, Rekonstruksionisme sejak awal sejarahnya di tahun 1920 dengan
lahirnya sebuah karya John Dewey yang berjudul Reconstruktion in Philosophy yang
kemudian digerakkan secara nyata oleh George Count dan Harold Rugg di tahun 1930-an,
yang selalu ingin menjadikan lembaga pendidikan sebagai wahana rekonstruksi masyarakat.
Rekonstruksionisme ini pun telah pula diformulasikan oleh George S. Counts dalam sebuah
karya klasiknya ‘Dare The Schools Build a New Social Order?’ yang diterbitkan pada tahun
1932.
Aliran ini pada prinsipnya sependapat dengan aliran perenialisme dalam mengungkap krisis
kebudayaan modern. Menurut Syam, kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan
sekarang merupakan zaman yang kebudayaannya terganggu oleh kehancuran, kebingungan
dan kesimpang siuran. Bila aliran perenialisme memilih cara dan jalan pemecahan masalah
dengan kembali kepada budaya abad pertengahan, maka rekonstruksionisme berupaya
membina suatu konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan pertama dan
tertinggi dalam kehidupan manusia.
John Hendrik mengemukakan juga bahwa rekonstruksionisme merupakan reformasi sosial
yang menghendaki budaya modern para pendidik. Rekonstruksionisme memandang
kurikulum sebagai problem sentral.

Daftar Pustaka:
C. http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/rekonstruksionisme.html?m=1
D. https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/yunayun/5eba4dbe097f367e370
d7142/filsafat-pendidikan-perenialisme
Lembar Kerja 5
MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
FIP - UNIMED

Hari/ Tanggal : Senin, 12 Oktober 2020 Pertemuan ke 6


Dosen Pengampu : Nama Mahasiswa : MEGA MELINDA
ZUBAIDAH HASIBUAN, M.Pd., S.Pd NIM : 1203111089
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat Prenialisme,
Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
A. Prenialisme
B. Essensialisme
C. Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1. A. Prenialisme
 Plato

Plato mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah. Menurut Plato
manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini adalah
dasar kepribadian manusia.
 Aristoteles

Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato. Menurutnya, manusia adalah
makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai materi manusia di dalam hidupnya berada
dalam kondisi alam materi maupun sosial. Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang
lebih tinggi dan menuju kepada manusia yang ideal.
1. Thomas Aquinas

Thomas Aquinas menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya :


1. Dunia tidak diadakan dari bahan dasar,
2. Penciptaan tidak terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga mengamukakan bahwa segala
sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya Tuhan.
B. Essensialisme
 William C. Baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang kuat dan
tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik
perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu
melekat pada balita yang panjang, yang ketiga kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus
menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan kedisiplinan adalah salah satu cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut, yang keempat atau yang
terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah teori yang kokoh dan kuat dalam suatu
pendidikan sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori yang lemah.
E. Johan Frieddrich Herbart
Berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa seseorang dengan
kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan pendidikan disebut dengan
pengajaran.
 William T. Harris

Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas berdasarkan


susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga
yang memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun penyesusuaian pada
masyarakat.
C. Rekonstruksionisme
 Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada pada
sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai ini
diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga
perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat
dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu
berfikir dengan baik.
4. Paulo Freire

Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia


berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan
sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat
kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara
menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.
1. George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu
ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi
masyarakat.

2. Kesimpulan menurut pendapat saya :


A. Prenialisme
Perenialisme memandang bahwa tujuan utama pendidikan adalah untuk membantu siswa dalam
memperoleh dan merealisasikan kebenaran abadi. Aliran ini menilai bahwa kebenaran itu bersifat
universal dan konstan. Maka jalan untuk mencapainya adalah melatih intelek dandisiplin mental.
B. Essensialisme
Essensialisme adalah suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali kepada
kebudayaan lama.
C. Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
3. Latar belakang lahirnya aliran Rekonstruksionisme :
Jauh pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis ekonomi yang tidak
hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi kapitalis telah meningkatkan
sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia bukan hanya terjadi pada era modern seperti
saat ini, yang tengah gencarnya menghantui setiap penjuru dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah
politik, dalam ekonomi kapitalis tidak lagi mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang sejati.
Sistem kapitalis telah menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang merasa memiliki
sistem perekonomian di atas atau yang disebut dengan negara-negara maju. Kesombongan-
kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap dari sebuah negara yang notabene
dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika Serikat. Amerika merasa sanggup hidup dengan
perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit perdagangan Amerika mulai terasa sejak menjadi
elemen penting ekonomi dunia pada awal abad ke-17. Antara tahun 1990 sampai tahun 2000 defisit
perdagangan Amerika dari 100 miliar naik menjadi 450 miliar.[4] Krisis yang terjadi di Amerika
tersebut secara otomatis juga telah menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan krisis yang terjadi pada
tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang menyebabkan
terjadinya depresi dunia sehingga menyebabkan lumpuhnya bangsa-bangsa kapitalis secara
ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya berdampak pula kepada pendidikan. Krisis inilah yang
melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat berusaha
merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern.

Daftar Pustaka :

https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/fatratulimroini9032/5ebcfa9809
7f360ef22fc0b2/filsafat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16022244675324&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com
%2Ffatratulimroini9032%2F5ebcfa98097f360ef22fc0b2%2Ffilsafat-perenialisme-dan-
tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/jihaninfatiha4608/5ebbcc03097f
3637c70dea03/aliran-esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16022251632316&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com
%2Fjihaninfatiha4608%2F5ebbcc03097f3637c70dea03%2Faliran-esensialisme-dalam-
filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/umi21404/5ebf7434d541df7c33
29f7d2/filsafat-pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16022255276631&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari
%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com
%2Fumi21404%2F5ebf7434d541df7c3329f7d2%2Ffilsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html?m=1
Pertemuan: 5 LEMBARAN KERJA 4 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin,11 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
2020 – UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Litna Utami Br Surbakti


Zubaidah Hasibuan,S.Pd.,M.Pd. NIM : 120111063
gMateri: Aliran Filsafat Pragmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi konsep Aliran
Filsafat Prahmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.

Soal:
 Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
o Pragmatisme
o Eksistensialisme
o Progressivisme
 Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikandi
atas(no.1)!
 Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafateksistensialisme?
Jawaban:
 A. Tentang Pragmatisme
 MenurutWilliam James (1842-1910 M)
Di dalam bukunya The Meaning of Truth, Arti Kebenaran, James mengemukakan bahwa tiada
kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri dan
terlepas dari segala akal yang mengenal. Sebab pengalaman kita berjalan terus dan segala yang
kita anggap benar dalam pengembangan itu senantiasa berubah, karena di dalam prakteknya
apa yang kita anggap benar dapat dikoreksi oleh pengalaman berikutnya. Oleh karena itu, tidak
ada kebenaran mutlak, yang ada adalah kebenaran-kebenaran (artinya, dalam bentuk jamak)
yaitu apa yang benar dalam pengalaman-pengalaman khusus yang setiap kali dapat diubah oleh
poengalaman berikutnya.
4. Menurut John Dewey (1859-1952 M)
Dewey adalah seorang yang pragmatis. Menurutnya, filsafat bertujuan untuk memperbaiki
kehidupan manusia serta lingkungannya atau mengatur kehidupan manusia serta aktifitasnnya
untuk memenuhi kebutuhan manusiawi.
Sebagai pengikut pragmatisme, John Dewey menyatakan bahwa tugas filsafat adalah
memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata. Filsafat tidak boleh larut dalam pemikiran-
pemikiran metafisis yang kurang praktis, tidak ada faedahnya.
 Menurut Charles Shander Peirce
Sistem Pertama, Tahun 1859 hingga 1861
Sistem ini merupakan bentuk idealisme ekstrem dari post-kantian dengan mengkombinasikan
analitic transendental dengan idealis Plato. Dari sini, ia berangkat membuat kategori dari
doktrin Kant tentang Sains transendenta mencakup tiga serangkai klasifikasi ontologis, yaitu :
- Matter ( Objek Kosmologi )
- Mind ( Objek Psiokologi)
- God ( Objek Teologi )
Ketiga objek tersebut diatas, Pierce mengembangkannya dalam istilah it ( untuk dunia yang
kasat mata), the thou (untuk dunia mental), dan the i ( untuk dunia abstrak). Yang menjadi
masalah Pierce selanjutnya disini adalah bagaimana menggabungkan kategori-kategori itu.
Dari sini, ia berpandangan bahwa fungsi filsafatadalah menerangkan dan menunjukan adanya
kesatuan kebhinekaan alam.
B. Tentang Eksistensialisme
 Menurut Karl Jaspers
Eksistensialismenya ditandai dengan pemikiran yang menggunakan semua pengetahuan
obyektif serta mengatasi pengetahuan obyektif sehingga manusia sadar akan dirinya sendiri dan
memandang filsafat bertujuan mengembalikan manusia kepada jatidirinya kembali. Ada dua
fokus pemikiran Jasper, yaitu eksistensi dan transendensi.
 Menurut Soren Aabye Kiekeegaard
Mengedepankan teori bahwa eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang kaku dan statis tetapi
senantiasa terbentuk, manusia juga senantiasa melakukan upaya dari sebuah hal yang sifatnya
hanya sebagai spekulasi menuju suatu yang nyata dan pasti, seperti upaya mereka untuk
menggapai cita-citanya pada masa depan.
 Menurut Jean Paul Sartre
Manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada dengan sadar dan bebas
bagi diri sendiri”. Itu adalah salah satu statement dan mungkin bernilai teori yang terkenal
darinya.
 Menurut Friedrich Nietzsche
Menurutnya manusia yang teruji adalah manusia yang cenderung melalui jalan yang terjal
dalam hidupnya dan definisi dari aliran eksistensialisme menurutnya adalah manusia yang
mempunyai keinginan untuk berkuasa (will to power), dan untuk berkuasa manusia harus
menjadi manusia super dan yang mempunyai mental majikan bukan mental budak supaya
manusia tidak diam dengan kenyamanan saja.
 Menurut Martin Heidegger
Inti pemikirannya adalah memusatkan semua hal kepada manusia dan mengembalikan semua
masalah apapun ujung-ujungnya adalah manusia sebagai subjek atau objek dari masalah
tersebut.

C. Tentang Progressivisme
 Menurut William James
Tokoh ini lahir di new york tanggal 11-04-1842 dan meninggal tanggal 26-08-1910 di
choruroa, di new hemshire. Dia juga mengembangkan ide-idenya dengan cepat menjadi ilmu
klasik. Maka dari itu hal inilah yang menjadikan william james ini terkenal menjadi ahli filsafat
pragmatisme dan empirisme.
 Menurut John Dewey
Tokoh ini lahir di tanggal 20-10-1859 di burlington, vermon, dan wafat tanggal 1-01-1952 di
new york. Ide filsafat utamanya tertuju pada problema pengetahuan yang konkrit baik dalam
teori ataupun praktik.
 Menurut Hans Vaihinger
Tokoh ini berpendapat bahwa "tahu" itu hanya berarti praktis. Sedangkan penyesuaian dengan
obyek tidak akan mungkin dibuktikan, salah satunya ukuran bagi pemikir adalah guna untuk
memengaruhi kejadian dunia. Pengertian itu semata-mata berguna untuk dunia, boleh dianggap
benar, asalkan orang mengetahui saja bahwa kebenaran gidak lain, kecuali kesalahan yang
berguna.
 Menurut Saya:
 Pragmatisme adalah ilmu yang menyatakan bahwa kebenaran akan selalu berubah ubah
seiring dengan berjalannya waktu. Juga akan terus mengalami perkembanga menjadi lebih
baik dari sebelumnya.
 Eksistensialisme adalah filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang
bertanggung jawab.
 Progressivisme adalah aliran filsafat yang menginginkan kemajuaun secara cepat.

 Latar Belakang munculnya Eksistensialisme yaitu karena ketidakpuasan beberapa filusuf


yang memandang bahwa filsafat pada masa yunani hingga modern, seperti protes terhadap
rasionalisme Yunani, khususnya pandangan tentang spekulatif tentang manusia. Intinya
adalah Penolakan untuk mengikuti suatu aliran, penolakan terhadap kemampuan suatu
kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat
tradisional yang bersifat dangkal, akademik dan jauh dari kehidupan, juga pemberontakan
terhadap alam yang impersonal yang memandang manusia terbelenggu dengan aktifitas
teknologi yang membuat manusia kehilangan hakekat hidupnya sebagai manusia yang
bereksistensi.

Daftar Pustaka:
1. https://www.kompasiana.com/ajeng123/5e9f069d097f361a83109394/aliran-filsafat-
pragmatisme-dan-pemikiran-tokoh-tokohnya
2. https://www.kompasiana.com/sholiha/5ea0f8ccd541df697e42bea2/pengertian-
pragmatisme-dan-menurut-pemikiran-beberapa-tokoh
3.
4.
Pertemuan: 6 Hari LEMBARAN KERJA 5 NILA
/Tanggal: I
MATA KULIAHFILSAFAT
Senin , 12 oktober 2020 PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : wilda sari Hasibuan
. Zubaidah Hasibuan,S.Pd, M.Pd. NIM : 1201111040)

Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing menurut pendapat Saudara deskripsikan di atas (no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionisme?

Jawaban:
1. perenialisme
Perenialisme berasal dari kata perenial yang berarti abadi atau kekal atau dapat
diartikan juga tiada akhir. Esensi kepercayaan filsafat perenial ialah berpegang pada
nilai-nilai yang bersifat abadi.

tokoh-tokoh filsafat perenialisme


1. Ortimer Adler
Ortimer Adler mengatakan bahwa jika seorang manusia adalah makhluk rasional yang
merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu sepanjang sejarahnya maka tentulah
manusia memiliki gambaran yang tetap dalam hal program pendidikan dengan tidak
mengikutkan peradaban dan masa tertentu.
2. Plato
Plato berpandangan bahwa manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan
nilai moral melainkan bagaimana menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan
akal dan rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
3. Thomas Aquinas
Thomas Aquinas berpandangan tentang realitas bahwa segala sesuatu yang ada,
adanya itu karena diciptakan oleh Tuhan dan tergantung kepada-Nya. Sedangkan dalam
hal pengetahuan, Thomas Aquinas mengemukakan bahwa pengetahuan itu diperoleh
sebagai persentuhan antara dunia luar dan atau oleh akal budi yang kemudian menjadi
pengetahuan.
>Esensialisme secara etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu esensial yang
berarti inti atau pokok dari sesuatu dan kata isme yang berarti aliran atau mazhab.
Aliran esensialisme ini merupakan aliran filsafat pendidikan yang ingin kembali kepada
kebudayaan-kebudayaan lama sebagai warisan sejarah yang telah
membuktikkan keunggulan dalam kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.Aliran
humanisme merupakan aliran yang mendasari dari aliran esensialisme ini.

Pemikiran Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Esensialisme


1. William C. Baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang kuat
dan tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang
menarik perhatiannya, yang kedua pengawasan pengarahan, dan bimbingan orang
dewasa itu melekat pada balita yang panjang, yang ketiga kemampuan untuk
mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan
kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah
teori yang kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan sekolah- sekolah
pesaingnya memberikan teori yang lemah.
2. Johan Frieddrich Herbart
Berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa seseorang
dengan kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan pendidikan
disebut dengan pengajaran.
Pengertian Rekonstruksionisme
> Rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggris yaitu "Rekonstruksi" yang
memiliki arti menyusun kembali. Dalam Aliran Rekonstruksionisme berusaha
mengganti tata susunan lama dan membangun kebudayaan yang bercorak modern.
Tokoh-tokoh pemikiran Rekonstruksionisme
1. Caroline Partt
Caroline Partt beranggapan bahwa nilai terbesar suatu sekolah dapat menghasilkan
manusia-manusia yang dapat berfikir efektif dan bekerja secara konsefsif. Agar dapat
mengubah dunia kea rah yang lebih baik lagi.
2. George Count
Lahir pada tanggal 9 Desember 1889 dan meninggal pada tanggal 10 November 1974.
George Count adalah ahl pendidikan yang berasal dari Amerika, ia berkeinginan fokus
pada dimensi sosiologi penelitian pendidikan. Hasil karyanya berupa tulisan mengenai
prinsip pendidikan.
3. Paulo Freire
Paulp Freire lahir pada tanggal 19 september 1921, dalam pemikirannya pendidikan
menjadi sangat ampuh dalam memperbaiki para dikma masyarakat dalam memahami
esensi pendidikan yang nyata. Baginya pendidikan itu adalah suatu proses pembebasan
untuk memanusiakan manusia.

2. Menurur saya dari ke 3 aliran ini adalah sama- sama mengkaji atau menyusun kembali
aliran aliran filsafat seperti Aliran Esensialisme adalah aliran filsafat yang agar manusia
kembali kepada kebudayaan lama. karena kebudayaan lama telah banyak melakukan kebaikan
untuk manusia. Aliran Perennialisme merupakan esensi kepercayaan filsafat perenial yang
berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi.dan Aliran
Rekonstruksionisme berusaha mengganti tata susunan lama dan membangun kebudayaan
yang bercorak modern.

3. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold
pada tahun 1930-an. Aliran
rekonstruksionisme merupakan aliran yang berusaha merombak tata susunan
lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern.
Dasar pemikiran aliran rekonstruksionisme tidak terlepas dari pemikiran-
pemikiran pada aliran perenialisme dan progresifisme. Aliran
rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman dalam
aliran perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak
dapat dipisahkan, karena upaya aliran rekonstruksionisme dalam
mengembangkan pendidikan diawali oleh keprihatinan para rekonstruksionis
terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain menyebutkan
adanya krisis kebudayaan modern.
Aliran rekonstruksionisme merupakan salah satu aliran yang menganggap
telah terjadi kegagalan dalam pendidikan dunia modern (progresif). Maka,
aliran rekonstruksionisme berupaya melakukan sebuah perombakan tata
susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak
modern serta membina suatu konsensus yang paling luas dan mungkin
mengenai tujuan pokok tertinggi dalam kehidupan manusia.
L
Daftar Pustaka:
 https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/anafaradila/5e79cc67
d541df6bd555ef95/a liran-progresivisme-aliran-esensialisme-aliran-
perenialisme-dan-pemikiran-tokoh-tokoh- filsafat?
amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16023934260503&r eferrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%2F
www.kompasiana.com%2Fanafaradila%2F5e79cc67d541df6bd555ef95%2Faliran-
progresivisme-aliran
-esensialisme-aliran-perenialisme-dan-pemikiran-tokoh-tokoh-
filsafat
 https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/jihaninfatiha4608/5
ebbcc03097f3637c70d ea03/aliran-esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-
beserta-para- tokohnya?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA
%3D%3D#aoh=16023930356786 &referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F%
2Fwww.kompasiana.com
%2Fjihaninfatiha4608%2F5ebbcc03097f3637c70dea03%2Faliran-
esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya
 http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html?m=1
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
12 Oktober 2020
FIP – UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Zubaidah Nama Mhs : Ernestine Tambun Saribu
Hasibuan,S.Pd.,M.Pd NIM : 1203111155
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1. Pendapat Ahli Tentang Filsafat Aliran Prenialisme
a) Plato (427-347 SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat dengan
ketidakpastian, yaitu filsafat sofisme. Ukuran kebenaran dan ukuran moral
merupakan sofisme adalah manusia secara pribadi, sehingga pada zaman itu tidak
ada kepastian dalam moral, tidak ada kepastian dalam kebenaran, tergantung pada
masing-masing individu.
b) Aritoteles (384-322 SM), adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia
mereaksi terhadap filsafat gurunya, yaitu idealisme. Hasil pemikirannya disebut
filsafat realism (realism klasik). Cara berfikir Arithoteles berbeda dengan gurunya,
Plato, yang menekankan berfikir rasional spekulatif. Arithoteles mengambil cara
berfikir rasional empiris realitas.
c) Thomas Aquina mencoba mempertemukan suatu pertentangan yang muncul pada
waktu itu, yaitu antara ajaran Kristen dengan filsafat (sebetulnya dengan filsafat
Aritoteles, sebab pada waktu itu yang dijadikan dasar pemikiran logis adalah filsafat
neoplatonisme dari Plotinus yang dikembangkan oleh St. Agustinus. Menurut
Aquina, tidak terdapat pertentangan antara filsafat (khususnya filsafat Aristoteles)
dengan ajaran agama (Kristen). Keduanya dapat berjalan dalam lapangannya
masing-masing. Thomas Aquina secara terus menerus dan tanpa ragu-ragu
mendasarkan filsafatnya kepada filsafat Aristoteles

Pendapat Ahli Tentang Filsafat Aliran Essensialisme


a) William C. Bagley, ia meyakini bahwa fungsi utama dari pendidikan adalah dengan
menyampaikan warisan budaya yang diterapkan kepada generaasi muda yang akan
datang.
b) Johann Henrich Pestalozzi, ia mempercayai bahwa sifat-sifat alam itu tercermin
pada manusia, sehingga pada diri manusia terdapat kemampuan-kemampuaan yang
sewajarnya.
c) Frederich Breden, ia berpendapat bahwa pendidikan esensialisme  ini lebih
mementingkan apa yang mendukung seorang siswa untuk memilih apa yang
penting baginya.
d) Tokoh aliran esensialisme yang keempat yaitu L G Hendel, ia berpendapat bahwa
materi yang diberikan di sekolah berfugsi sebagai sumber nilai yang stabil untuk
mengatur perilaku para siswa, bukan sebagai penyelesaian masalah-masalah para
siswa, itu sebagai acuan para guru agar siswanya dapat mencerminkan perilaku
yang baik.

Pendapat Ahli Tentang Filsafat Aliran Rekonstruksionisme


a) rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya
mencari kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan
manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya. Maka, proses dan lembaga
pendidikan dalam pandangan rekonstruk-sionisme perlu merombak tata susunan lama
dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru. Untuk tujuan tersebut
diperlukan kerja sama antarumat manusia (Jalaluddin, 2010:119).
b) Aliran Rekonstruktivisme ini intinya merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme
yang menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan. Dalam
konteks pendidikan, aliran ini bertujuan hendak membina suatu konsensus yang paling
luas dan paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia,
dengan merombak kembali tata susunan pendidikan lama dengan tata susunan pendidikan
yang sama sekali baru (Zuhairini, 1991:29).
c) John Hendrik, bahwa rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang menghendaki
budaya modern para pendidik. Rekonstrusionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral dimana pendidikan harus menjawab pertanyaan beranikah sekolah
membangun suatu orde sosial yang baru.

2. Pendapat saya mengenai tiga aliran filsafat tersebut :


 Prenialisme, adalah aliran filsafat yang membahas tentang kebenaran yang
terkhusus pada hal keagamaan/religi dimana semua orang berhak
menganggap agama yang dianutnyaa adlah sumber kebenaran
 Essensialisme, merupakan aliran filsafat yang rentang kebenaran sebuah
pendidikan, dimana pendidikan tergantung pada diri peserta didik tersebut
dapat tergantung pada warisan budaya, perilaku, maupun kebebasan pribadi
dalam menentukan hal yang dianggapnya baik
 Rekonstruksionisme, adalah keanjutan/pengembangan dari aliran
progresivisme, dimana aliran ini mengubah tatanan kehidupan budaya dulu
menjadi yang lebih baik serta lebih bersifat membangun

3. Latar Belakang Lahirnya filsafat Rekonstruksionisme

Rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggris Reconstruct yang berarti menyusun


kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran
yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang bercorak modern.[1]

Pada dasarnya aliran rekonstruksionisme sepaham dengan aliran perenialisme bahwa ada
kebutuhan  mendesak untuk kejelasan dan kepastian bagi kebudayaan zaman modern sekarang
(hendak menyatakan krisis kebudayaan modern), yang sekarang mengalami ketakutan,
kebimbangan dan kebingungan. Tetapi aliran rekonstruksionisme tidak sependapat dengan cara
dan jalan pemencahan yang ditempuh filsafat perenialisme. Aliran perenialisme memilih jalan
kembali ke alam kebudayaan abad pertengahan. Sementara itu aliran rekonstruksionisme
berusaha membina suatu konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan utama
dan tertinggi dalam kehidupan manusia.[2]

Untuk mencapai tujuan tersebut, rekonstruksionisme berusaha mencari kesepakatan semua


orang mengenai tujuan utama yang dapat mengatur tata kehidup manusia dalam suatu tatanan
baru seluruh lingkungannya, maka melalui lembagai dan proses pendidikan. Rekonstruksionisme
ingin merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang sama
sekali baru.[3]

Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivme, gerakan ini lahir


didasari atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri
dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat sekarang ini.

Rekonstrusionisme di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930 yang
ingin membangun masyarakat baru, masyrakat yang pantas dan adil.tokoh- tokoh aliran
rekonstruksionisme yaitu Caroline pratt, George count, dan Harold rugg.[4]

Usaha rekonstruksionisme sosial yang diupayakan Brammeld didasarkan atas suatu


asumsi bahwa kita telah beralih dari masyarakat agraris pedesaan kemasyarakat urban
yang berteknologi tinggi namun masih terdapat suatu kelambatan budaya yang serius yaitu
dalam kemampuan manusia menyesuaikan diri terhadap masyarakat teknologi. Hal
tersebut sesuai dengan pandangan Count bahwa apa yang diperlukan pada masyarakat
yang memiliki perkembangan teknologiyang cepat adalah rekonstruksi masyarakat dan
pembentukan serta perubahan tata dunia baru.[5]

DAFTAR PUSTAKA

 Astuti, Sri. 2015. Makalah Filsafat Pendidikan Aliran Prenialisme


https://sriastutiolivemon.blogspot.com/2015/10/makalah-filsafat-pendidikan-
aliran.html. Diakses pada 09 Oktober 2020
 Irfan. 2016. Aliran Rekonstruksionalisme Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Islam.
https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-
dalam-pandangan-filsafat-pendidikan-islam/. Diakses pada 09 Oktober 2020
 Saringin. 2012. Filsafat Essensialisme. https://saringin.blogspot.com/2012/05/filsafat-
essensialisme.html. Diakses pada 09 Oktober 2020
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT
Senin, 12 Oktober 2020 PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar–
UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs :
Dr. Sudirman, M.pd Ika Nurjannah Harahap
Zubaidah Hasibuan, S.pd , M.pd
NIM : 1203111090

Materi: Aliran Filsafat Prenialisme, Essensialisme, Rekontruksiolisme


Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran Filsafat Prenialism
Essensialisme, Rekontruksiolisme

Soal :

1. Deskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :


- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekontruksionisme
2. Simpulkan masing masing menurut pendapat saudara Deskripsikan di atas (no1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekontruksionisme?

Jawab:

1. Aliran filsafat perenialisme

a. Plato

Menurut pendapat Plato, manusia pada hakikatnya memiliki tiga potensi dasar, yaitu
nafsu, kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini merupakan asas bagi bangunan kepribadian
dan watak manusia. Ketiga potensi ini akan tumbuh dan berkembang melalui pendidikan,
seingga ketiganya berjalan secara berimbang dan harmonis. Manusia yang memiliki potensi
rasio yang besar akan menjadi pemimpin, kelas sosial yang tinggi. Manusia yang besar
potensi kemauannya, akan menjadi manusia-manusia prajurit, kelas menengah. Sedangkan
manusia yang besar potensi nafsunya akan menjadi manusia-manusia pekerja, kelas rakyat
jelata. Pendidikan dalam hal ini hendaklah berorientasi pada potensi psikologis dan
masyarakat, sehingga dapat mewujudkan pemenuhan kelas-kelas sosial dalam masyarakat
tersebut
b. Aristoteles

Aliran ini berkeyakinan, bahwa kendatipun dalam lingkungan dan tempat yang berda-
beda, hakikat manusia tetap menunjukka kesamaannya. Oleh karena itu, pola dan corak
pendidikan yang sama dapat diterapkan kepada siapapun dan dimanapun ia berada.
Menurutnya, setiap manusia memiliki fungsi kemanusiaan yang sama, karena memang
terlahir dari hakikat yang sama sebagai makhluk rasional. Aliran ini berpendapat bahwa
rasionalitas adalah hukum pertama yang akan tetap benar di segala zaman dan tempat.
Dengan prinsip rasionalitas ini pula perenialisme berhadapan dengan persoalan adanya prinsip
kesadaran dan kebebasan dalam gerak kehidupan manusia.

c. Mortimer J. Adler

Mortimer J. Adler sebagai salah seorang pendukung perenialisme ini mengatakan, bahwa
jika seorang manusia adalah makhluk rasional yang merupakan hakikat yang senantiasa
seperti itu di sepanjang sejarahnya, maka tentulah manusia memiliki gambaran yang tetap
pula dalam hal program pendidikan dengan tidak mengikutkan peradaban masa tertentu.
Sayyed Husein Nasr menyebutkan bahwa karakteristik khusus manusia tidak lain adalah
rasionalitas. Rasionalitas ini merupakan sifat manusia yang hakiki. Dengan prinsip dasar ini
pulahal, maka aliran ini berpendapat bahwa sesungguhnya ilmu pengetahuan sebagai produk
dan prestasi manusia dimanapun dan kapanpu akan selalu sama, karena memang bersumber
dari hakikat yang sama.

2. Aliran Filsafat Essensialisme

a. William C. Bagley

Tokoh ini meyakini bahwa fungsi utama dari pendidikan adalah dengan menyampaikan
warisan budaya yang diterapkan kepada generaasi muda yang akan datang.

b. FrederichBreden

Ia berpendapat bahwa pendidikan esensialisme  ini lebih mementingkan apa yang mendukung
seorang siswa untuk memilih apa yang penting baginya.

c. L G Hendel

Ia berpendapat bahwa materi yang diberikan di sekolah berfugsi sebagai sumber nilai yang
stabil untuk mengatur perilaku para siswa, bukan sebagai penyelesaian masalah-masalah para
siswa, itu sebagai acuan para guru agar siswanya dapat mencerminkan perilaku yang baik.
3. Aliran Rekontruksionalisme

a. George Counts dan Harold Rugg

Kedua tokoh penggerak aliran rekonstrusionisme yang dipelopori John Dewey ini
bermaksud ingin membangun masyarakat baru yang dipandang pantas dan adil. Dalam karya
klasik milik George Counts yang berjudul “DaretheSchoolsBuild a New Social Order” yang
terbit pada tahun 1932 sebagaimana yang dikutip Arthur K. Ellis, ia berkeinginan menjadikan
lembaga pendidikan sebagai wahana rekonstruksi masyarakat (Muhmydaieli, 2011:172).

b. John Hendrik,

John Hendrik mengatakan bahwa rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang


menghendaki budaya modern para pendidik. Rekonstrusionisme memandang kurikulum
sebagai problem sentral dimana pendidikan harus menjawab pertanyaan beranikah sekolah
membangun suatu orde sosial yang baru. Sehingga tujuan utama dan tertinggi hanya dapat
diraih melalui kerjasama antar bangsa tanpa membeda-bedakan warna kulit, nasionalitas, dan
kepercayaan supaya peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran di tatanan sosial masyarakat
akan terwujud. (Muhmydaieli, 2011:173)

c. Muhammad Iqbal
Tak tertinggal pula dari kalangan intelektual muslim, Muhammad Iqbal (w. 1938) dalam
hal ini mengungkapkan, bahwa perubahan mendasar dalam pendidikan merupakan suatu
kebutuhan yang meliputi keseluruhan sistem pendidikan guna untuk membentuk pandangan
baru yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Menciptakan masyarakat baru melalui
rekonstruksi pendidikan merupakan suatu keharusan

KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari aliran aliran filsafat menurut para ahli tersebut adalah:
1. Perenialisme
Aliran Perenialisme ini berupaya menerapkan nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat
kekal dan abadi yang selalu seperti itu sepanjang sejarah manusia, maka perenialisme
dianggap sebagai suatu aliran yang ingin kembali atau mundur kepada nilai-nilai kebudayaan
masa lampau.
Perenialisme menentang perubahan dan sesuatu yang baru. Jalan yang ditempuh oleh
kaum perenialis, adalah dengan jalan mundur ke belakang, dengan menggunakan kembali
nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat
pada zaman kuno dan abad pertengahan.

2. Essensialisme

Aliran Essensialisme ini ialah suatu aliran filsafat yang mengharapnya kembali manusia
kepada kebudayaan lama. Aliran ini menanggap bahwa kebudayaan menganggap
perbudayaan berpekerti baik. Essensialisme modern dalam pendidikan merupakan bentuk
proses dari skeptisisme dan sinisme dari progresivisme terhadap nilai–nilai yang terletak pada
warisan budaya
3. Rekontruksionisme

Rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya mencari
kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam
suatu tatanan dan seluruh lingkungannya.rekonstruktivisme lebih jauh menekankan pada
pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya

Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat


Rekontruksionisme?

Aliran rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman dalam aliran
perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan, karena
upaya aliran rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan diawali oleh
keprihatinan para rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain
menyebutkan adanya krisis kebudayaan modern. Aliran rekonstruksionisme merupakan salah
satu aliran yang menganggap telah terjadi kegagalan dalam pendidikan dunia modern
(progresif). Maka, aliran rekonstruksionisme berupaya melakukan sebuah perombakan tata
susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern serta
membina suatu konsensus yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan pokok tertinggi
dalam kehidupan manusia. (Depag RI, 1984: 31). Mereka bermaksud ingin membangun
masyarakat baru, masyarakat yang dipandang pantas dan adil dengan rekonstruksi-
rekonstruksi yang ditawarkannya.

DAFTAR PUSTAKA

https://infosos.wordpress.com/2015/03/07/filsafat-perenialisme/
https://www.kompasiana.com/anatriwahyuni/5ec67cd0097f361ad7156462/filsafat-
esensialisme-dan-tokoh-tokoh-aliran-esensialisme
https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Lembar Kerja 5
MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
FIP - UNIMED

Hari/ Tanggal : Senin, 12 Oktober 2020 Pertemuan ke 6


Dosen Pengampu : Nama Mahasiswa : Lissa Wirani
ZUBAIDAH HASIBUAN, M.Pd., S.Pd NIM : 1201111042
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
A. Prenialisme
B. Essensialisme
C. Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan
diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran
filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. A. Prenialisme
 Plato

Plato mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah.
Menurut Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan pikiran.
Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia.
 Aristoteles

Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato. Menurutnya,


manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai materi manusia
di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi maupun sosial. Sebagai
rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi dan menuju kepada
manusia yang ideal.
2. Thomas Aquinas

Thomas Aquinas menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya :


1. Dunia tidak diadakan dari bahan dasar,
2. Penciptaan tidak terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga mengamukakan bahwa
segala sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya Tuhan.
B. Essensialisme
 William C. Baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang
kuat dan tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya
belajar yang menarik perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan
bimbingan orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang, yang ketiga
kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka
tujuan menegakkan kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk
mencapai tujuan pendidikan tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah
esensialisme ini menawarkan sebuah teori yang kokoh dan kuat dalam suatu
pendidikan sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori yang
lemah.
F. Johan Frieddrich Herbart
Berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa
seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian
tujuan pendidikan disebut dengan pengajaran.
 William T. Harris

Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas


berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual
sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan
menjadi penuntun penyesusuaian pada masyarakat.
C. Rekonstruksionisme
 Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai
yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif
peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih
berkembang menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta
didik dan juga perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga
pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.
5. Paulo Freire

Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan


ini, ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo
sistem pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar
dapat diganti dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem
pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan
cara memanusiakan manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan
terhadap masyarakat.
2. George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan.
Beliau sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau
mempunyai suatu keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah
lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.

2. Kesimpulan menurut pendapat saya :


A. Prenialisme
Perenialisme memandang bahwa tujuan utama pendidikan adalah untuk membantu
siswa dalam memperoleh dan merealisasikan kebenaran abadi. Aliran ini menilai bahwa
kebenaran itu bersifat universal dan konstan. Maka jalan untuk mencapainya adalah
melatih intelek dandisiplin mental.
B. Essensialisme
Essensialisme adalah suatu aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali
kepada kebudayaan lama.
C. Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama
dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
3. Latar belakang lahirnya aliran Rekonstruksionisme :
Jauh pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis
ekonomi yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi
kapitalis telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia
bukan hanya terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya
menghantui setiap penjuru dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam ekonomi
kapitalis tidak lagi mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang sejati. Sistem
kapitalis telah menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang merasa memiliki
sistem perekonomian di atas atau yang disebut dengan negara-negara maju.
Kesombongan-kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap dari sebuah
negara yang notabene dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika Serikat. Amerika
merasa sanggup hidup dengan perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit
perdagangan Amerika mulai terasa sejak menjadi elemen penting ekonomi dunia pada
awal abad ke-17. Antara tahun 1990 sampai tahun 2000 defisit perdagangan Amerika
dari 100 miliar naik menjadi 450 miliar.[4] Krisis yang terjadi di Amerika tersebut
secara otomatis juga telah menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan krisis yang terjadi pada
tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang
menyebabkan terjadinya depresi dunia sehingga menyebabkan lumpuhnya bangsa-
bangsa kapitalis secara ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya berdampak pula kepada
pendidikan. Krisis inilah yang melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme
yang bertujuan untuk dapat berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan
dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Daftar Pustaka :

https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/fatratulimroini9032/5
ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-
perenialisme?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16022244675324&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com
%2Ffatratulimroini9032%2F5ebcfa98097f360ef22fc0b2%2Ffilsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/jihaninfatiha4608/5eb
bcc03097f3637c70dea03/aliran-esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-
para-tokohnya?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16022251632316&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com
%2Fjihaninfatiha4608%2F5ebbcc03097f3637c70dea03%2Faliran-esensialisme-
dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/umi21404/5ebf7434d
541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-
tokoh-pemikirannya?amp_js_v=a6&amp_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA
%3D%3D#aoh=16022255276631&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&amp_tf=Dari%20%251%24s&ampshare=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com
%2Fumi21404%2F5ebf7434d541df7c3329f7d2%2Ffilsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html?m=1
Pertemuan: 5 LEMBARAN KERJA 4 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin/05, Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP – UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs :IQBAL ARSIODANDY
Zubaidah Hasibuan,S.Pd,M.Pd NIM :1203111009
gMateri: Aliran Filsafat Pragmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi konsep Aliran
Filsafat Prahmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
- Pragmatisme
- Eksistensialisme
- Progressivisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikandi
atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafateksistensialisme?
Jawaban:

1. – Pragmatisme
• Charles sandre peirce menyatakan bahwa sesuatu dikatakan berpengaruh bila
memang memuat hasil yang praktis, ia juga menyatakan bahwa pragmatism
sebenarnya bukan suatu filsafat, bukan metafisika, dan bukan teori kebenaran,
melainkan suatu teknik untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah.
• William james. Menurut William pragmatism adalah realitas sebagai mana yang kita
ketahui, dan menurut pendapatnya pragmatism adalah filsafat praktis, karena ia
memberikan kontrol untuk bertindak bagi kebutuhan, harapan dan keyakinan manusia
untuk sebagian dari masa depannya.
• John dewey mengatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi
perbuatan nyata, dewey suka menyebut sistemnya dengan istilah instrumentalisme,
dalam teori intinya dewey mengembangkan filsafat sebagai berikut : situasi dikeliling
kita, itu sebagai pengalaman pertama merupakan situasi indeterminate, maka dengan
berfikir reflektif situasi tersebut menjadi indeterminate atas refleksi kita. Karena
filsafat harus berpijak pada pengalaman dan pengelolahannya secara aktif, kritis,
dengan demikian filsafat akan dapat menyusun sistem norma – norma dan nilai – nilai.
- Eksistensialisme
• Soren Kierkegard. Ia lahir di Denmark pada tanggal 15 Mei 1913. Menurut
pemikiran Kierkegard manusia tidak pernah hidup sebagai aku umum akan tetapi
hidup sebagai aku individual.
• Jean Paul Sartre. Ia lahir di Paris tahun 1905 dan meninggal tahun 1980. Ia
pernah mengajar Filsafat di beberapa tempat. Ia dikenal orang melalui novel,
drama tulisan dan dalam bidang filsafat. Menurutnya aliran eksistensialisme yaitu
eksitensi dulu sebelum esensi.
• Maritin Buber. Ia lahir di Mina tanggal 8 Februari 1878 dan meninggal pada 13
Juni 1965. Dalam aliran ini ia berpikiran yang bersifat pada perbedaan aku-itu dan
aku-engkau.
- Progressivisme
• William James Dia Berpendapat bahwa fungsi otak atau fikiran itu hharusnya
dipelajari sebagao bagian dari ilmu pengetahuan alam. William James juga
menekankan untuk membebaskan ilmu jiwa dan menempatkannya diatas dasar
ilmu perilaku. Jadi maksudnya ilmu jiwa ini harus menjadi dasar dari ilmu
perilaku.
• John Dewey mengemukakan teori tentang sekolah yaitu progresivisme harus
menekankan kepada peserta didik dan minat peserta didik dari pada mata
pelajarannya Sendiri.
• Hans Vaihinger mengemukakan bahwa satu-satunya ukuran bagi pikiran atau
berpikir adalah gunanya untuk mengetahui dan memengaruhi kejadian-kejadian
dunia.

2. Menurut saya paragmatisme adalah perbuatan nyata yang memang memuat hasil
yang praktis, dan filsafat yang memberikan kontrol untuk bertindak bagi kebutuhan,
harahap dan keyakinan.
Eksistensialisme adalah manusia hidup sebagai aku yang umum tetapi tidak sebagai
aku individual.
Progressivisme ilmu jiwa yang menjadi dasar dari ilmu perilaku untuk mengetahui dan
mempengaruhi kejadian di dunia.

3. Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena latar belakang
ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada masa Yunani
ketika itu seperti protes terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangan tentang
spekulatif tentang manusia. Intinya adalah Penolakan untuk mengikuti suatu aliran,
penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan
sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal dan primitif
yang sangat dari akademik.

Daftar Pustaka:
1.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/ajeng123/5e9f069d097f361a8310
9394/aliran-filsafat-pragmatisme-dan-pemikiran-tokoh-tokohnya
2.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/rizkaznr/5eacebc6d541df7045106
b22/aliran-eksistensialisme-dan-tokoh-tokohya-dalam-filsafat-pendidikan
3.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/kormilatria/5eb67a4fd541df5ea63
f5b42/pengertian-filsafat-pendidikan-progresivisme
4.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/abdulmuchith/aliran-
eksistensialisme-dalam-filsafat_54f7c4b8a33311641e8b4a99
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
12, Oktober 2020 Prodi PGSD
FIP– UNIMED

DosenPengampu Mata Kuliah : NamaMhs :Tria Amanda Nasution


Zubaidah Hasibuan ,S.pd,M.pd. NIM :1203111159
Materi: AliranfilsafatPrenialisme, Eksistensialisme, danRekonstruksionisme
IndikatorCapaian: Dapatmendeskripsikan,
mengelaborasidanmerefleksiAliranfilsafatPrenialisme, Eksistensialisme,
danRekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapatahlitentangAliranFilsafat:\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkanmasing-masingmennurutpendapatSaudaradeskripsikan diatas(no.1)!
3. Apaalasan yang melatarbelakangimunculnya/lahirnyaaliranfilsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1.A). Aliran filsafat Prenialisme :
a. Plato (427- 347)
Plato adalahseorangfilsufterbesarsepanjangmasadanjugamatematikawanYunani. Plato lahir di
Athena. Iahiduppadazamankebudayaandenganketidakpastian. Plato
jugamempunyaipandanganbahwarealitas yang hakikiitutidakberubah. Menurut Plato
manusiamemiliki 3 potensi, yaitunafsu, kemauan, danpikiran.
Ketigapotensiiniadalahdasarkepribadianmanusia
b.Aristoteles (384-322)
Aristoteles  lahir di Stageria. Aristotelesadalahmurid Plato,
tetapicarapemikiranAristotelesberbedadengan Plato. Cara
berpikirAristotelesyaituberpikirsecararasionalempirisrealistis.
PandanganAristoteleslebihrealisdaripadapandangan Plato. Menurutnya,
manusiaadalahmakhlukmateridanjugarohani. Artinyasebagaimaterimanusia di
dalamhidupnyaberadadalamkondisialammaterimaupunsosial. Sebagairohanimanusiaakanmenuju
proses yang lebihtinggidanmenujukepadamanusia yang ideal.
c.Thomas Aquinas (1224-1274)
Thomas Aquinas adalahseorangfilsufdanteolog yang terkenalpadaabadpertengahan. Thomas kahir
di Napels, Italia tahun 1224 M. Thomas Aquinas menekankanduahaldalampemikiranrealitanya : 1.
Duniatidakdiadakandaribahandasar, 2. Penciptaantidak  terbatasuntuksuatusaatsaja.
Iajugamengamukakanbahwasegalasesuatu yang adaituterciptakarenaadanyaTuhan.
B). Aliran filsafat Essensialisme :
a. William C. Bagley berpendapatbahwafilsafatpendidikanesensialismemempunyaiciri-ciriyaitu,
minat yang kuatdantahan lama padapesertadidikitutumbuhdari proses belajar yang
menarikperhatiannya, pengawasan, pengarahandanbimbingan orang
dewasaitumelekatpadamasabalita yang panjang,
kemampuandalammendisiplinkandiriharusmenjaditujuanpendidikan.
Makakedisiplinanadalahsalahsatucara yang sangatdiperlukanuntukmencapaitujuanpendidikan.

2. Johan Frieddrich Herbart


berpendapatbahwatujuanpendidikanitumenyesuaikandenganjiwaseseorangdengankebijaksanaandari
Tuhan. Sedangkan proses tercapainyatujuanpendidikanmenurutnyayaitudengancarapengajaran,
pembelajaran.

3. William T.
Harisberpendapatbahwatujuanpendidikanadalahmenjadikanterbentuknyarealitasberdasarkansusuna
n yang tidakterelakkandan  bersindikatkekesatuan spiritual. Sekolahadalahlembaga yang
memeliharanilai-nilaituruntemurundanmenjadipenuntunpenyesuaian orang padamasyarakat.

C).Aliran filsafat rekonstruksionisme :


1. Caroline Pratt
Pendapatnyamengenainilai. Nilaidisini yang dimaksudadalahmengenainilai yang
adapadasekolahtersebut. Bahwanilaiinimerupakanhasilberfikirefektifpesertadidik.
Nilaiinidiharapkan agar dapatmerubahduniapendidikanlebihberkembangmenjadibaik.
Nilaijugaperludilihatdari proses belajardaripesertadidikdanjugaperkembangannya yang
didapatdaripelajarantersebutdanjugapolapikirdaripesertadidiktersebut agar
dapatselaluberfikirdenganbaik.
2. George Count
BeliauseorangpendidikdariAmerikadanjugaseorangahliteoripendidikan.
Beliausangatmenekunipembelajarannyadalambidangsosiologi.
Beliaumempunyaisuatukeinginanyaituinginmenjadikanataumendirikansebuahlembagapendidikanse
bagaisaranabelajarbagimasyarakat.
3. Paulo Freire
Menurut Paulo mengenaipemikirannya yang berhubungandenganpendidikanini, iaberkeinginan
agar pemerintahmerubahsistempendidikan. Menurut Paulo
sistempendidikansaatinisangatmenindasmasyarakat, danmenurutnya agar
dapatdigantidengansistempendidikan yang baruyaitusebuahsistempendidikan yang
dalamprosesnyaterdapatkebebasanbagimasyarakat,
dengancaramemanusiakanmanusiabukandengancaramenekanataupunpenindasanterhadapmasyaraka
t.

2.Pendapat saya tentang beberapa aliran filsafat diatas yaitu


a.aliran filsafat prenialisme : Filsafatperenial (Latin: philosophiaperennis), yang
jugadisebutPerenialisme, adalahsebuahsudutpandangdalamfilsafat agama yang
meyakinibahwasetiap agama di duniamemilikisuatukebenaran yang tunggaldan universal yang
merupakandasarbagisemuapengetahuandandoktrinreligius.
b.aliran filsafat essensialisme : Esensialismeadalahpendidikan yang didasarkankepadanilai-
nilaikebudayaan yang telahadasejakperadabanumatmanusia.
Esensialismememandangbahwapendidikanharusberpijakpadanilai-nilai yang
memilikikejelasandantahan lama yang memberikankestabilandannilai-nilaiterpilih yang
mempunyaitata yang jelas.
c.aliran filsafat rekonstruksionisme : Rekonstruksionismeberasaldaribahasainggris Reconstruct
yang berartimenyusunkembali.
Dalamkonteksfilsafatpendidikanaliranrekonstruksionismeadalahsuatualiran yang
berusahamerombaktatasusunan lama danmembanguntatasusunanhidupkebudayaan yang bercorak
modern.

3.Alasan yang melatarbelakangi munculnya aliran filsafat rekonstruksionisme


Rekonstrusionisme di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930 yang ingin
membangun masyarakat baru, masyrakat yang pantas dan adil.Rekonstruksionisme merupakan
kelanjutan dari gerakan progresivme, gerakan ini lahir didasari atas suatu anggapan bahwa kaum
progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada
pada saat sekarang ini.Selain itu, mazhab ini juga berpandangan bahwa pendidikan hendaknya
memelopori melakukan pembaharuan kembali atau merekonstruksi kembali masyarakat agar
menjadi lebih baik.karena itu pendidikan harus mengembangkan ideology kemasyarakatan yang
demokratis.Alasan mengapa rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresif
hanya memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat
sekarang ini.Dalam aliran rekonstruksionisme berusaha menciptakan kurikulum baru dengan
memperbaharui kurikulum lama.Progresivisme pendidikan didasarkan pada keyakinan bahwa
pendidikan harus terpusat pada anak bukannya memfokuskan pada guru atau bidang studi.ini
berkelanjutan pada pendidikan rekonstruksionisme yaitu guru harus menyadarkan sipendidik
terhadap masalah-masalah yang dihadapi manusia untuk diselesaikan, sehingga anak didik
memiliki kemampuan memecahkan masalah tersebut

DaftarPustaka:
1.https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme

2.https://www.kompasiana.com/friskytwinzasihnurjanah/5ebb7dfdd541df155903cd02/filsafat-
pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-esensialisme?page=all

3.https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya

4.http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-aliran_804.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin/12, Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP– UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs :M. FAIZ HARRIDHI MANIK


Zubaidah Hasibuan,S.Pd,M.Pd NIM :1203111163
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.

Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat


Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. a) Prenialisme
Plato (427-347 SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat dengan ketidakpastian, yaitu filsafat sofis
Aritoteles (384-322 SM), adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia mereaksi terhadap filsafat g
Thomas Aquina mencoba mempertemukan suatu pertentangan yang muncul pada waktu itu, yaitu antara
b) Essensialisme
Essensialisme merupakan aliran filsafat yang muncul pada awal tahun 1930 sebagai akibat dari timbulnya Renaisa

Daftar Pustaka:
1. ?
2. ?
3. ?
c. Rekonstruksionisme
- rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya
mencari kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan
manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya. Maka, proses dan lembaga
pendidikan dalam pandangan rekonstruk-sionisme perlu merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru. Untuk tujuan tersebut diperlukan
kerja sama antarumat manusia (Jalaluddin, 2010:119).
- Aliran Rekonstruktivisme ini intinya merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan. Dalam konteks
pendidikan, aliran ini bertujuan hendak membina suatu konsensus yang paling luas dan
paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia, dengan
merombak kembali tata susunan pendidikan lama dengan tata susunan pendidikan yang
sama sekali baru (Zuhairini, 1991:29).
- John Hendrik, bahwa rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang menghendaki
budaya modern para pendidik. Rekonstrusionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral dimana pendidikan harus menjawab pertanyaan beranikah sekolah
membangun suatu orde sosial yang baru.
2. Menurut saya aliran filsafat prenialisme, essensialisme dan rekontruktivisme saling
berhubungan dari ketidakpastian suatu pendidikan hingga berformasi sosial yang mengkehendaki
budaya modern para pendidik.

3. Latar belakang munculnya aliran rekonstruktivisme yaitu lanjutan dari aliran progrivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan oleh karena itu
dibuatlah aliran rekonstruktivisme yang bertujuan untuk membangun kembali tata susunan hidup
kebudayaan yang baru.

Daftar Pustaka :
 https://sriastutiolivemon.blogspot.com/2015/10/makalah-filsafat-pendidikan-
aliran.html
 https://saringin.blogspot.com/2012/05/filsafat-essensialisme.html
 https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-
dalam-pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin/12, Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP– UNIMED

Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs :IRA SUSANTI SIREGAR


Zubaidah Hasibuan,S.Pd,M.Pd NIM :1203111057
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.

Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat


Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme

Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. a) Prenialisme
Plato (427-347 SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat dengan ketidakpastian, yaitu filsafat sofis
Aritoteles (384-322 SM), adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia mereaksi terhadap filsafat g
Thomas Aquina mencoba mempertemukan suatu pertentangan yang muncul pada waktu itu, yaitu antara
b) Essensialisme
Essensialisme merupakan aliran filsafat yang muncul pada awal tahun 1930 sebagai akibat dari timbulnya Renaisa

Daftar Pustaka:
1. ?
2. ?
3. ?
c. Rekonstruksionisme
- rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya
mencari kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan
manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya. Maka, proses dan lembaga
pendidikan dalam pandangan rekonstruk-sionisme perlu merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru. Untuk tujuan tersebut diperlukan
kerja sama antarumat manusia (Jalaluddin, 2010:119).
- Aliran Rekonstruktivisme ini intinya merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan. Dalam konteks
pendidikan, aliran ini bertujuan hendak membina suatu konsensus yang paling luas dan
paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia, dengan
merombak kembali tata susunan pendidikan lama dengan tata susunan pendidikan yang
sama sekali baru (Zuhairini, 1991:29).
- John Hendrik, bahwa rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang menghendaki
budaya modern para pendidik. Rekonstrusionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral dimana pendidikan harus menjawab pertanyaan beranikah sekolah
membangun suatu orde sosial yang baru.
2. Menurut saya aliran filsafat prenialisme, essensialisme dan rekontruktivisme saling
berhubungan dari ketidakpastian suatu pendidikan hingga berformasi sosial yang mengkehendaki
budaya modern para pendidik.

3. Latar belakang munculnya aliran rekonstruktivisme yaitu lanjutan dari aliran progrivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan oleh karena itu
dibuatlah aliran rekonstruktivisme yang bertujuan untuk membangun kembali tata susunan hidup
kebudayaan yang baru.

Daftar Pustaka :
 https://sriastutiolivemon.blogspot.com/2015/10/makalah-filsafat-pendidikan-
aliran.html
 https://saringin.blogspot.com/2012/05/filsafat-essensialisme.html
 https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-
dalam-pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT
PENDIDIKAN
Senin, 12-10- 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED
Lampiran 7.Petunjuk Pembuatan Tugas Rutin Bentuk Lembar Kerja (LK)

Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama mahasiswa : Satria ester aritonang


Zubaidah hasibuan S.Pd NIM : 1203111075
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
ndikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat Prenialisme,
Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:

1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :

- Prenialisme

- Esensialisme

- Rekonstruksionisme

2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!

3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?


Pegertian filsafat menurut beberapa ahli ?

Jawab :

4. Menurut para ahli


 Prenialisme
Mohammad Noor Syam (1984) mengemukan pandangan perenialisme, bahwa pendidikan harus
lebih banyak mengarahkan pusat perhatiannya pada kebudayaan ideal yang telah teruji dan
tangguh. 
Plato berpandangan bahwa manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai
moral melainkan bagaimana menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan akal dan rasio,
semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
Thomas Aquinas berpandangan tentang realitas bahwa segala sesuatu yang ada, adanya itu
karena diciptakan oleh Tuhan dan tergantung kepada-Nya. Sedangkan dalam hal pengetahuan,
Thomas Aquinas mengemukakan bahwa pengetahuan itu diperoleh sebagai persentuhan antara
dunia luar dan atau oleh akal budi yang kemudian menjadi pengetahuan.
 Esensialisme :
Johan Frieddrich Herbart:berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan
jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan
pendidikan disebut dengan pengajaran.
William T. Harris : Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya
realitasberdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah
adalah lembaga yangmemelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun
penyesusuaian pada masyarakat.
 Johan FrederichFrobel :Seorang tokoh transendental yang corak pandangnya bersifat
kosnissintetis dan manusia adalah makhluk ciptaan tuhan yang merupakan bagian dari alam ini.

 Rekonstruksionisme
Zuhairini, 1991:29 : Aliran Rekonstruktivisme merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan. 
Pius A. Partanto dan M. Dahlan al-Barry, 2001:664: Istilah Rekonstruksionisme berasal dari
kata Rekonstruksi yang tersusun atas dua kata: “Re” yang berarti kembali dan “konstruk” yang berarti
menyusun. Bila kedua kata tersebut digabung maka dapat dimaknai menjadi penyusunan kembali.
Jalaluddin, 2010:119 :  rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama
dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya mencari
kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tatanan
dan seluruh lingkungannya. 
5. Menurut saya
 Perenialisme yang meyakini bahwa setiap agama di dunia memiliki suatu kebenaran yang tunggal
dan universal yang merupakan dasar bagi semua pengetahuan dan doktrin religius. Karena manusia
tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai moral melainkan bagaimana menemukan
semuanya itu.
  Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki
kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai
tata yang jelas.
 rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
6. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold
pada tahun 1930-an.

Pegertian filsafat menurut beberapa ahli :

d. Menurut Hasbullah Bakry

Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam tentang ketuhanan, manusia dan alam
semesta untuk menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana alam dapat dicapai sejauh
pikiran manusia dan bagaimana perilaku manusia seharusnya setelah mencapai
pengetahuan itu.

e. Menurut Aristoteles

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika,
retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).

f. Marcus Tullius Cicero (106 SM – 43SM)

Politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang


sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya. Muslim terbesar sebelum
Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan
bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.
Daftar pustaka

 Filsafat Pendidikan
perenialusme.https://www.kompasiana.com/yunayun/5eba4dbe097f367e370d7142/fils
afat-pendidikan-perenialisme#:~:text=Perenialisme%20berasal%20dari%20kata
%20perenial,dapat%20diartikan%20juga%20tiada%20akhir.&text=Perenialisme
%20memandang%20bahwa%20pendidikan%20harus,krisis%20dalam%20banyak
%20bidang%20kehidupan. 11 Oktober 2020
 Aliran ensensialisme dalam filsafat pendidikan beserta tokoh-
tokohnya.https://www.kompasiana.com/yunayun/5eba4dbe097f367e370d7142/filsafat-
pendidikan-perenialisme#:~:text=Perenialisme%20berasal%20dari%20kata
%20perenial,dapat%20diartikan%20juga%20tiada%20akhir.&text=Perenialisme
%20memandang%20bahwa%20pendidikan%20harus,krisis%20dalam%20banyak
%20bidang%20kehidupan.11 Oktober 2020

 Aliran Rekonstruksionisme Dalam Pandangan Filsafat Pendidikan Islam.


https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/. 11Oktober 2020
Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs : Lestari Teresia Sihaloloho
Zubaidah Hasibuan,S.Pd,M.Pd NIM : 1201111043
gMateri: Aliran Filsafat Pragmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi konsep Aliran
Filsafat Prahmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.
Soal:
1 Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
- Pragmatisme
- Eksistensialisme
- Progressivisme
2 Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikandi
atas(no.1)!
3 Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafateksistensialisme?
Jawaban:

1 – Pragmatisme
• Charles sandre peirce menyatakan bahwa sesuatu dikatakan berpengaruh bila
memang memuat hasil yang praktis, ia juga menyatakan bahwa pragmatism
sebenarnya bukan suatu filsafat, bukan metafisika, dan bukan teori kebenaran,
melainkan suatu teknik untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah.
• William james. Menurut William pragmatism adalah realitas sebagai mana yang kita
ketahui, dan menurut pendapatnya pragmatism adalah filsafat praktis, karena ia
memberikan kontrol untuk bertindak bagi kebutuhan, harapan dan keyakinan manusia
untuk sebagian dari masa depannya.
• John dewey mengatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi
perbuatan nyata, dewey suka menyebut sistemnya dengan istilah instrumentalisme,
dalam teori intinya dewey mengembangkan filsafat sebagai berikut : situasi dikeliling
kita, itu sebagai pengalaman pertama merupakan situasi indeterminate, maka dengan
berfikir reflektif situasi tersebut menjadi indeterminate atas refleksi kita. Karena
filsafat harus berpijak pada pengalaman dan pengelolahannya secara aktif, kritis,
dengan demikian filsafat akan dapat menyusun sistem norma – norma dan nilai – nilai.
a. Eksistensialisme
• Soren Kierkegard. Ia lahir di Denmark pada tanggal 15 Mei 1913. Menurut
pemikiran Kierkegard manusia tidak pernah hidup sebagai aku umum akan tetapi
hidup sebagai aku individual.
• Jean Paul Sartre. Ia lahir di Paris tahun 1905 dan meninggal tahun 1980. Ia
pernah mengajar Filsafat di beberapa tempat. Ia dikenal orang melalui novel,
drama tulisan dan dalam bidang filsafat. Menurutnya aliran eksistensialisme yaitu
eksitensi dulu sebelum esensi.
• Maritin Buber. Ia lahir di Mina tanggal 8 Februari 1878 dan meninggal pada 13
Juni 1965. Dalam aliran ini ia berpikiran yang bersifat pada perbedaan aku-itu dan
aku-engkau.
b. Progressivisme
• William James Dia Berpendapat bahwa fungsi otak atau fikiran itu hharusnya
dipelajari sebagao bagian dari ilmu pengetahuan alam. William James juga
menekankan untuk membebaskan ilmu jiwa dan menempatkannya diatas dasar
ilmu perilaku. Jadi maksudnya ilmu jiwa ini harus menjadi dasar dari ilmu
perilaku.
• John Dewey mengemukakan teori tentang sekolah yaitu progresivisme harus
menekankan kepada peserta didik dan minat peserta didik dari pada mata
pelajarannya Sendiri.
• Hans Vaihinger mengemukakan bahwa satu-satunya ukuran bagi pikiran atau
berpikir adalah gunanya untuk mengetahui dan memengaruhi kejadian-kejadian
dunia.

2 Menurut saya paragmatisme adalah perbuatan nyata yang memang memuat hasil
yang praktis, dan filsafat yang memberikan kontrol untuk bertindak bagi kebutuhan,
harahap dan keyakinan.
Eksistensialisme adalah manusia hidup sebagai aku yang umum tetapi tidak sebagai
aku individual.
Progressivisme ilmu jiwa yang menjadi dasar dari ilmu perilaku untuk mengetahui dan
mempengaruhi kejadian di dunia.

3 Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena latar belakang
ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada masa Yunani
ketika itu seperti protes terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangan tentang
spekulatif tentang manusia. Intinya adalah Penolakan untuk mengikuti suatu aliran,
penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan
sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal dan primitif
yang sangat dari akademik.

Daftar Pustaka:
1.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/ajeng123/5e9f069d097f361a8310
9394/aliran-filsafat-pragmatisme-dan-pemikiran-tokoh-tokohnya
2.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/rizkaznr/5eacebc6d541df7045106
b22/aliran-eksistensialisme-dan-tokoh-tokohya-dalam-filsafat-pendidikan
3.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/kormilatria/5eb67a4fd541df5ea63
f5b42/pengertian-filsafat-pendidikan-progresivisme
4.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/abdulmuchith/aliran-
eksistensialisme-dalam-filsafat_54f7c4b8a33311641e8b4a99
Pertemuan: 5 LEMBARAN KERJA 4 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin/05, Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP – UNIMED

Anda mungkin juga menyukai