3. William T.
Harisberpendapatbahwatujuanpendidikanadalahmenjadikanterbentuknyarealitasberdasarkansusuna
n yang tidakterelakkandan bersindikatkekesatuan spiritual. Sekolahadalahlembaga yang
memeliharanilai-nilaituruntemurun dan menjadipenuntunpenyesuaian orang pada masyarakat.
rekonstruksionisme :
1. Caroline Pratt
Pendapatnyamengenainilai. Nilai disini yang dimaksudadalahmengenainilai yang ada pada
sekolahtersebut. Bahwanilaiinimerupakanhasilberfikirefektifpesertadidik. Nilai inidiharapkan agar
dapatmerubah dunia pendidikanlebihberkembangmenjadibaik. Nilai juga perludilihatdari proses
belajardaripesertadidik dan juga perkembangannya yang didapatdaripelajarantersebut dan juga
polapikirdaripesertadidiktersebut agar dapatselaluberfikirdenganbaik.
2. George Count
Beliauseorangpendidikdari Amerika dan juga seorangahliteoripendidikan.
Beliausangatmenekunipembelajarannyadalambidangsosiologi.
Beliaumempunyaisuatukeinginanyaituinginmenjadikanataumendirikansebuahlembagapendidikanse
bagaisaranabelajarbagimasyarakat.
3. Paulo Freire
Menurut Paulo mengenaipemikirannya yang berhubungandenganpendidikanini, iaberkeinginan
agar pemerintahmerubahsistempendidikan. Menurut Paulo
sistempendidikansaatinisangatmenindasmasyarakat, dan menurutnya agar
dapatdigantidengansistempendidikan yang baruyaitusebuahsistempendidikan yang
dalamprosesnyaterdapatkebebasanbagimasyarakat,
dengancaramemanusiakanmanusiabukandengancaramenekanataupunpenindasanterhadapmasyaraka
t.
Daftar Pustaka:
https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
https://www.kompasiana.com/friskytwinzasihnurjanah/5ebb7dfdd541df155903cd02/filsaf
at-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-esensialisme?page=all
https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-
aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-aliran_804.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
12, Oktober 2020 Prodi PGSD
FIP– UNIMED
2. Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu menyesuaikan dengan jiwa
seseorang dengan kebijaksanaan dari Tuhan. Sedangkan proses tercapainya tujuan pendidikan
menurutnya yaitu dengan cara pengajaran, pembelajaran.
3. William T. Haris berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersindikat ke kesatuan spiritual. Sekolah adalah
lembaga yang memelihara nilai-nilai turun temurun dan menjadi penuntun penyesuaian orang pada
masyarakat.
Daftar Pustaka:
1.https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
2.https://www.kompasiana.com/friskytwinzasihnurjanah/5ebb7dfdd541df155903cd02/filsafat-
pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-esensialisme?page=all
3. https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
4.http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-aliran_804.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober Prodi pendidikan guru sekolah dasar FIP
2020 – UNIMED
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. a. Perenialisme
- Menurut Plato (427-347 SM) manusia pada hakikatnya memiliki tiga potensi dasar, yaitu
nafsu, kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini merupakan asas bagi bangunan
kepribadian dan watak manusia. Ketiga potensi ini akan tumbuh dan berkembang melalui
pendidikan, sehingga ketiganya berjalan secara berimbang dan harmonis.
- Menurut Aristoteles (384-322 SM) kebahagian hidup sebagai tujuan pendidikan itu
sendiri dapat terealisasi jika ketiga komponen potensi dasarnya terdidik dan berkembang
secara seimbang. Harmonisasi fungsionalitas tiga potensi dasar manusia dalam
aktivitasnya merupakan kunci bagi pengembangan kualitas humanitas manusia dalam
kehidupannya.
- Menurut Mortimer J. Adler mengatakan, bahwa jika seorang manusia adalah makhluk
rasional yang merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu di sepanjang sejarahnya,
maka tentulah manusia memiliki gambaran yang tetap pula dalam hal program
pendidikan dengan tidak mengikutkan peradaban masa tertentu.
b. Essensialisme
- Menurut William C. Baogley filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya
yang kuat dan tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya
belajar yang menarik perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan
orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang, yang ketiga kemampuan untuk
mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan
kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah
teori yang kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan sekolah-sekolah
pesaingnya memberikan teori yang lemah.
- Menurut Johan Frieddrich Herbart bahwa tujuan pendidikan adalah untuk
menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses
mencapaian tujuan pendidikan disebut dengan pengajaran.
c. Rekonstruksionisme
- Menurut Carolin Pratt pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah
mengenai nilai yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir
efektif peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih
berkembang menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik
dan juga perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari
peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.
- Menurut George Count beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori
pendidikan. Beliau sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau
mempunyai suatu keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga
pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
3. Latar belakang munculnya aliran rekonstruktivisme yaitu lanjutan dari aliran progrivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan oleh karena itu
dibuatlah aliran rekonstruktivisme yang bertujuan untuk membangun kembali tata susunan
hidup kebudayaan yang baru.
Daftar Pustaka :
https://infosos.wordpress.com/2015/03/07/filsafat-perenialisme/
https://www.kompasiana.com/jihaninfatiha4608/5ebbcc03097f3637c70dea03/aliran-
esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya?page=all
https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-
pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP– UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Dr.Sudirman, M.Pd NamaMhs : Dinda Boru Anugah
Zubaidah Hasibuan, S.Pd.,M.Pd
NIM : 1203111006
Daftar Pustaka:
1. ?
2. ?
3. ?
b. Theodore Brameld (1904-1987) :Brameld memandang reconstruksivisme sebagai filsafat
krisis, tidak hanya dalam hal pendidikan tetapi juga budaya. Ia melihat rekonstruksivisme
sebagai filsafat nilai, hasil dan tujuan. Ketika dia telah mempunyai pemikiran definit tentang
jalan mana yang harus kita ambil, dia menunjukan bahwa dia yakin jalan mana yang akan
ditempuh.
c. Caroline Pratt : Ia mengatakan bahwa sekolah harus bisa mencetak generasi yang
mampu berfikir dan mampu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya
sehingga hal tersebut akan menjadi nilai tambah yang sangat besar nilainya dalam
konteks dunia pendidikan.
2. Pendapat saya mengenai filsafat Perenialisme adalah aliran ini memandang manusia sebagai
makhluk rasional yang akan selalu sama bagi setiap manusia di manapun dan sampai
kapanpun dalam pengembangan historisitasnya.
Sedangkan filsafat Essensialisme adalah aliran filsafat yang mengharapnya kembali manusia
kepada kebudayaan lama. Aliran ini menanggap bahwa kebudayaan menganggap perbudayaan
berpekerti baik.
Filsafat Rekonstruksionisme lebih memperhatikan susunan sosial dan budaya dimana kita
berada. Kita bisa sebut rekonstruksivisme sebagai filsafat sosial murni. Filsafat ini
berkonsentrasi pada kondidi sosial dan budaya dan bagaimana hal-hal tersebut dapat dibuat
lebih cocok bagi partisipasi manusia.
Daftar Pustaka :
Knowledgeisfreee.blogspot.com
www.kompasiana.com
dianpelita.wordpress.com
Jawaban:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
- Prenialisme
Perenialisme berasal dari kata perenial yang berarti abadi atau kekal atau dapat
diartikan juga tiada akhir. Esensi kepercayaan filsafat perenial ialah berpegang pada
nilai-nilai yang bersifat abadi. Perenialisme memandang bahwa pendidikan harus
didasari nilai-nilai kultural masa lampau oleh karena kehidupan modern saat ini
banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang kehidupan. Perenialisme
mengambil analogi realita sosial budaya manusia seperti realita sepohon bunga.
Pohon bunga akan berbunga musim demi musim, datang dan pergi secara tetap
sepanjang tahun dan masa.
Tujuan pendidikan menurut aliran perenialisme yaitu nilai-nilai kebenaran bersifat
universal dan abadi. Sebab tujuan pendidikannya adalah membantu peserta didik
menginternalisasikan nilai kebenaran agar mencapai kebaikan dalam hidup.
Kedua, tokoh-tokoh filsafat perenialisme
1) Ortimer Adler
Ortimer Adler mengatakan bahwa jika seorang manusia adalah makhluk rasional
yang merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu sepanjang sejarahnya maka
tentulah manusia memiliki gambaran yang tetap dalam hal program pendidikan
dengan tidak mengikutkan peradaban dan masa tertentu.
2) Plato
Plato berpandangan bahwa manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan,
dan nilai moral melainkan bagaimana menemukan semuanya itu. Dengan
menggunakan akal dan rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
3) Thomas Aquinas
Thomas Aquinas berpandangan tentang realitas bahwa segala sesuatu yang ada,
adanya itu karena diciptakan oleh Tuhan dan tergantung kepada-Nya. Sedangkan
dalam hal pengetahuan, Thomas Aquinas mengemukakan bahwa pengetahuan itu
diperoleh sebagai persentuhan antara dunia luar dan atau oleh akal budi yang
kemudian menjadi pengetahuan.
- Essensialisme
Esensialisme secara etimologi berasal dari bahasa inggris yaitu esensial yang berarti
inti atau pokok dari sesuatu dan kata isme yang berarti aliran atau mazhab. Aliran
esensialisme ini merupakan aliran filsafat pendidikan yang ingin kembali kepada
kebudayaan-kebudayaan lama sebagai warisan sejarah yang telah membuktikkan
keunggulan dalam kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.Aliran humanisme
merupakan aliran yang mendasari dari aliran esensialisme ini.
Pemikiran Tokoh-Tokoh Filsafat Pendidikan Esensialisme
1) William C. Baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang
kuat dan tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar
yang menarik perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan
orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang, yang ketiga kemampuan untuk
mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan
kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan
pendidikan tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini
menawarkan sebuah teori yang kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan
sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori yang lemah.
2) Johan Frieddrich Herbart
Berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menyesuaikan jiwa seseorang
dengan kebijaksanaan dari tuhan. Sedangkan proses mencapaian tujuan pendidikan
disebut dengan pengajaran.
3) William T. Harris
Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual
sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan
menjadi penuntun penyesusuaian pada masyarakat.
- Rekonstruksionisme
Rekonstrusionisme ini berarti penyusunan kembali. Dalam dunia pendidikan aliran
rekonstruksionisme ini adalah suatu aliran yang ingin mengubah tata susunan
sebuah budaya yang lama menjadi kebudayaan yang baru di era modern ini.
Tujuan dari aliran rekonstruksionisme ini yaitu manusia berusaha untuk mencari
voting suara terbanyak ataupun pendapat terbanyak kepada masyarakat mengenai
tujuan dirubahnya lingkungannya tersebut terutama dalam hal lembaga pendidikan.
Adapun pendapat para tokoh beserta pemikirannya, yaitu:
1) Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang
ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta
didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang
menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga
perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari
peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.
2) George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau
sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu
keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan
sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
3) Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti
dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam
prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan
manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.
2. Kesimpulan yang bisa saya simpulkan dari pendapat para ahli(no.1)
- Prenialisme
Aliran Prenialisme adalah makhluk rasional yang merupakan hakikat realitas bahwa
sadanya pengetahuan itu diperoleh sebagai persentuhan antara dunia luar dan atau
oleh akal budi yang kemudian menjadi pengetahuan.Dengan menggunakan akal dan
rasio dapat membantu peserta didik menginternalisasikan nilai kebenaran agar
mencapai kebaikan dalam hidup.
- Essensialisme
Aliran esensialisme ini merupakan aliran filsafat pendidikan yang ingin kembali
kepada kebudayaan-kebudayaan lama sebagai warisan sejarah yang telah
membuktikkan keunggulan dalam kebaikan-kebaikan bagi kehidupan manusia.
Seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik
perhatiannyapengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu melekat
pada balita yang panjang dan kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus menjadi
tujuan pendidikan menawarkan sebuah teori yang kokoh dan kuat dalam suatu
pendidikan sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori yang lemah.
- Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme ini adalah suatu aliran yang ingin mengubah tata susunan
sebuah budaya yang lama menjadi kebudayaan yang baru di era modern ini. Dan
aliran ini juga berusaha untuk mencari pendapat terbanyak kepada masyarakat
mengenai tujuan dirubahnya lingkungannya tersebut terutama dalam hal lembaga
pendidikan.
Daftar Pustaka:
https://www.kompasiana.com/yunayun/5eba4dbe097f367e370d7142/filsafat-
pendidikan-perenialisme#:~:text=Perenialisme%20berasal%20dari%20kata
%20perenial,dapat%20diartikan%20juga%20tiada%20akhir.&text=Perenialisme
%20memandang%20bahwa%20pendidikan%20harus,krisis%20dalam%20banyak
%20bidang%20kehidupan.
https://www.kompasiana.com/jihaninfatiha4608/5ebbcc03097f3637c70dea03/alir
an-esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya?page=all
https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-
pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html#:~:text=Aliran
%20rekonstruksionisme%20merupakan%20aliran%20dalam,Harold%20pada
%20tahun%201930-an.&text=Pendidikan%20bukan%20hanya%20sekedar
%20pentransferan%20pengetahuan%20oleh%20seorang%20pendidik%20kepada
%20peserta%20didiknya.
?
?
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT
PENDIDIKAN
Senin, 12-10- 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah
Dasar FIP – UNIMED
2. Menurut saya di aliran filsafat prenialisme adalah hidup pada zaman kebudayaan
masih menganut filsafat idealisme dan mengemukakan bahwa sesuatu yang
ada,adanya itu karena diciptakan oleh tuhan.
Dialiran filsafat esensialisme adalah seorang yang memiliki pandangan realitis dan
dogmatis
Dialiran filsafat rekontruksionisme adalah berkeinginan agar pemerintah mengubah
sistem pendidikan .
3. pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis ekonomi
yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi kapitalis
telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia bukan hanya
terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya menghantui setiap
penjuru dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam ekonomi kapitalis tidak lagi
mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang sejati. Sistem kapitalis telah
menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang merasa memiliki sistem
perekonomian di atas atau yang disebut dengan negara-negara maju. Kesombongan-
kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap dari sebuah negara yang
notabene dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika Serikat. Amerika merasa sanggup hidup
dengan perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit perdagangan Amerika mulai terasa sejak
menjadi elemen penting ekonomi dunia pada awal abad ke-17. Antara tahun 1990 sampai tahun
2000 defisit perdagangan Amerika dari 100 miliar naik menjadi 450 miliar.[4] Krisis yang terjadi
di Amerika tersebut secara otomatis juga telah menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan krisis yang
terjadi pada tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang
menyebabkan terjadinya depresi dunia sehingga menyebabkan lumpuhnya bangsa-bangsa
kapitalis secara ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya berdampak pula kepada pendidikan. Krisis
inilah yang melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat
berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang bercorak modern.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/ulvadilahhasanah6229/5eb5854dd541df3a07670c64/aliran-
filsafat-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-esensialisme
https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-
aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html?m=1#:~:text=Aliran
%20rekonstruksionisme%20merupakan%20aliran%20dalam,Harold%20pada%20tahun
%201930%2Dan
William T.Harris
Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas berdasarkan susunan
yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara
nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun penyesusuaian pada masyarakat.
Rekonstruksionisme
Syam
Menurut Syam, aliran ini sama dengan aliran prenialisme yaitu memandang bahwa keadaan sekarang
merupakan zaman yang kebudayaannya terganggu oleh kehancuran, kebingungan dan kesimpang
siuran. Bila aliran perenialisme memilih cara dan jalan pemecahan masalah dengan kembali kepada
budaya abad pertengahan, maka rekonstruksionisme berupaya membina suatu konsensus yang paling
luas dan paling mungkin tentang tujuan pertama dan tertinggi dalam kehidupan manusia.
John Hendrik
John Hendrik mengemukakan juga bahwa rekonstruksionisme merupakan reformasi sosial yang
menghendaki budaya modern para pendidik. Rekonstruksionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral.
Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya tentang rekonstruksionisme yang berhubungan dengan
pendidikan ini, ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem
pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi
masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan
terhadap masyarakat.
2.Menurut saya
Prenialisme adalah aliran yang mempercayai hukum hukum,kebudayaan terdahulu,yaitu seperti
tradisi yang dipandang sebagai prinsip prinsip atau hukum hukum yang abadi dan akan terus ada
sampai kapanpun.
Essensialisme hampir sama rasa saya dengan prenialisme,yaitu aliran yang berdasarkan kepada
hukum hukum,kebudayaan terdahulu tetapi essensialisme ini harus berpijak pada nilai nilai yang
memiliki kejelasan dan tahan lama.
Rekonstruksionisme adalah aliran upgrade,yaitu aliran yang berupaya
merubah/merombak/memperbaiki tata susunan lama atau hukum hukum lama yang moderndan
menjadi kesepakatan antar manusia.
3.Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari adanya krisis
kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold pada tahun 1930-
an.Aliran ini merupakan aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan
Dasar pemikiran aliran rekonstruksionisme tidak terlepas dari pemikiran-pemikiran pada aliran
perenialisme dan progresifisme. Aliran rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman
dalam aliran perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan, karena
upaya aliran rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan diawali oleh keprihatinan para
rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain menyebutkan adanya krisis
kebudayaan modern. Aliran rekonstruksionisme merupakan salah satu aliran yang menganggap telah
terjadi kegagalan dalam pendidikan dunia modern (progresif). Maka, aliran rekonstruksionisme berupaya
melakukan sebuah perombakan tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern serta membina suatu konsensus yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan pokok
tertinggi dalam kehidupan manusia. (Depag RI, 1984: 31). Mereka bermaksud ingin membangun
masyarakat baru, masyarakat yang dipandang pantas dan adil dengan rekonstruksi-rekonstruksi yang
ditawarkannya.
Daftar Pustaka
http://solihatrahmita.blogspot.com/2013/12/aliran-filsafat-perenialisme.html#:~:text=Aliran
%20Perenialisme%20adalah%20merupakan%20aliran,adalah%20%E2%80%9Cbelajar%20untuk
%20berpikir%E2%80%9D.
https://www.kompasiana.com/sifanaaqma/5ed3b809d541df65853b5bc3/aliran-filsafat-
perenialisme-dan-konsep-dasar-serta-tokoh-filusufnya
http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/rekonstruksionisme.html#:~:text=Rekonstruksionisme%20berasal
%20dari%20bahasa%20Inggris%20Reconstruct%20yang%20berarti%20menyusun%20kembali,hidup
%20kebudayaan%20yang%20bercorak%20modern.
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 – UNIMED
2. Pikiran Plato tentang ilmu pengetahuan dan nilai-nilai adalah manifestasi dari pada
hukum universal yang abadi dan sempurna, yakni ideal, sehingga ketertiban sosial
hanya akan mungkin bila ide itu menjadi ukuran asas normatif dalam tata
pemerintahan. Maka tujuan utama pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar
dan mempraktekkan asas-asas normatif itu dalam semua aspek kehidupan.
3. Lahirnya aliran rekonstruksionisme ini berawal dari krisis kebudayaan modern, sama
halnya dengan aliran perenialisme. Menurut Muhammad Noor Syam seperti yang
dikutip Jalaluddin (2010:118-119), kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan
sekarang merupakan zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh
kehancuran, kebingungan, dan kesimpangsiuran. Meskipun demikian, prinsip yang
dimiliki oleh aliran ini tidaklah sama dengan prinsip yang dipegang oleh aliran
perenialisme. Keduanya mempunyai visi dan cara yang berbeda dalam pemecahan yang
akan ditempuh untuk mengembalikan kebudayaan yang serasi dalam kehidupan. Aliran
perenialisme memilih cara tersendiri, yakni dengan kembali ke alam kebudayaan
lama (regressive road culture) yang mereka anggap paling ideal. Suatu ketika pada
tahun 1930, George Count dan Harold Rugg muncul gagasan yang bermaksud ingin
membangun masyarakat baru, yang pantas dan adil. Dari sinilah awal kemunculan
aliran ini. Ide gagasannya selanjutnya didukung oleh pemikiran progresif Dewey, dan
menjelaskan bahwa aliran rekonstruksionisme berlandaskan filsafat pragmatisme
(Teguh Wangsa, 2011:190). Berawal dari pemikiran Theodore Brameld, mereka
terinspirasi melalui karya filsafat pendidikannya, mulai dari Pattern of Educational
Philosophy (1950), Toward a reconstructed Philosophy of Education (1956),
dan Education as Power (1965).
Daftar Pustaka:
1. Dinn Wahyudin, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta): Universitas Terbuka, 2010
2. Drs. Parasetya, Filsafat Pendidikan, (Bandung): Pustaka Setia, 2002
3. file:///C:/Users/User/Downloads/195-Article%20Text-399-1-10-20190709.pdf
4. https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 5 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 – UNIMED
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Perenialisme
- Esensialisme
- Rekonstruksionalisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionalisme?
Jawaban :
1. –Perenialisme
Aristoteles (384-322)
Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya
sebagai materi manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi
maupun sosial. Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi
dan menuju kepada manusia yang ideal.
Thomas Aquinas (1224-1274)
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad
pertengahan. Thomas kahir di Napels, Italia tahun 1224 M. Thomas Aquinas
menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya : 1. Dunia tidak diadakan
dari bahan dasar, 2. Penciptaan tidak terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga
mengamukakan bahwa segala sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya
Tuhan
Plato (427- 347)
Plato adalah seorang filsuf terbesar sepanjang masa dan juga matematikawan
Yunani. Plato lahir di Athena. Ia hidup pada zaman kebudayaan dengan
ketidakpastian. Plato juga mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki
itu tidak berubah. Menurut Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu,
kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia
-Esensialisme
Johan Amos Comeniuc
ia memiliki pandangan realis yang dogmatis,dan karena dunia ini dinamis dan
bertujuan maka kewajiban pendidikan membentuk anak usia dengan
kehendak tuhan.
Frederick Breed
berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang
dengan kebajikan dari yang mutlak.
William T Harris
berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah manjadikan terbukanya realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan
spiritual.
- Rekonstruksionalisme
Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai
nilai yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir
efektif peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia
pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari
proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat
dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar
dapat selalu berfikir dengan baik.
George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan.
Beliau sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau
mempunyai suatu keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah
lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan
pendidikan ini, ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan.
Menurut Paulo sistem pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan
menurutnya agar dapat diganti dengan sistem pendidikan yang baru yaitu
sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi
masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara
menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.
2. -Perenialisme memandang bahwa kepercayaan-kepercayaan aksiomatis zaman kuno
dan abad pertengahan perlu dijadikan dasar penyususnan konsep filsafat dan
pendidikan zaman sekarang. Jadi, sikap untuk kembali ke masa lampau itu
merupakan konsep bagi perenialisme dimana pendidikan yang ada sekarang ini
perlu kembali kemasa lampau dengan berdasarkan keyakinan bahwa kepercayaan
itu berguna bagi abad sekarang.
-Esensialisme adalah aliran filsafat yang menginginkan agar manusia kembali
kepada kebudayaan lama. Penganut paham ini berpendapat bahwa betul-betul ada
hal-hal yang esensial dari pengalaman peserta didik yang memliki nilai esensisal dan
perlu dipertahankan.
- Rekonstruksionalisme adalah suatu aliran yang beusaha merombak tata susunan
lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Rekonstruksonalisme adalah suatu kelanjutan yang logis dari cara berpikir
progresifisme dalam pendidikan. Tidak cukup jika individu belajar hanya dari
pengalaman-pengalaman kemasyarakatan di sekolah. Sekolah bukan hanya
masyarakat dalam ukuran kecil. Sekolah haruslah memelopori masyarakat ke arah
masyarakat baru yang diinginkan sesuai dengan perkembangan hidup dan
kehidupan sebagai konsekuensi perkembangan ilmu, seni, dan teknologi.
3. Pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis ekonomi
yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi
kapitalis telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia
bukan hanya terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya
menghantui setiap penjuru dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam
ekonomi kapitalis tidak lagi mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang
sejati. Sistem kapitalis telah menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang
merasa memiliki sistem perekonomian di atas atau yang disebut dengan negara-
negara maju. Kesombongan-kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap
dari sebuah negara yang notabene dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika
Serikat. Amerika merasa sanggup hidup dengan perekonomian sendiri, hingga
akhirnya defisit perdagangan Amerika mulai terasa sejak menjadi elemen penting
ekonomi dunia pada awal abad ke-17. Antara tahun 1990 sampai tahun 2000 defisit
perdagangan Amerika dari 100 miliar naik menjadi 450 miliar.[4] Krisis yang terjadi
di Amerika tersebut secara otomatis juga telah menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan
krisis yang terjadi pada tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan sebuah krisis
ekonomi dunia yang menyebabkan terjadinya depresi dunia sehingga menyebabkan
lumpuhnya bangsa-bangsa kapitalis secara ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya
berdampak pula kepada pendidikan. Krisis inilah yang melatarbelakangi munculnya
aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat berusaha merombak tata
susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern.
Daftar Pustaka:
https://www.kompasiana.com/diannoviana4391/5ec284f2d541df67651432e2/pe
ngertian-filsafat-esensialisme-dan-tokoh-pemikiran-filsafat-esensialisme
https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/fil
safat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-
pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html#:~:text=Aliran
%20rekonstruksionisme%20merupakan%20aliran%20dalam,Harold%20pada%20tahun
%201930%2Dan.
ZZZ
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1. Pendapat para ahli tentang aliran filsafat:
Prenialisme
- Menurut Plato
Dalam pandangan plato, manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan dan
nilai moral, melainkan bagaimana menentukan semuanya itu dengan menggunakan
akal dan rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
- Menurut Aritoletes
Aristhoteles mengambil cara berfikir rasional empiris realitas. Ia mengajarkan cara
berfikir atas prinsip realitas yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia
sehari-hari. Menurut aristhotales manusia adalah makhluk materi dan rohani
sekaligus. Sebagai materi, ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya dalam
kondisi alam materi dan social.
- Menurut Robert Maynard Hutchins
Robert M. Hutchins seorang tokoh yang hidup pada masa 1899-1977. Dan
mengemukakan pendapatnya bahwa "Pendidikan mengimplikasikan
pengajaran.Pengajaran mengimplikasikan pengetahuan.Pengetahuan dalah
kebenaran. Kebenaran di mana pun dan kapan pun adalah sama. Karena itu kapan
pun dan di mana pun pendidikan adalah sama". Selain itu pendidikan dipandang
sebagai suatu persiapan untuk hidup, bukan hidup itu sendiri. Tujuan aliran ini
menurutnya tugas utama pendidikan adalah mempersiapkan anak didik ke arah
kematangan. Matang dalam artian hidup akalnya. Jadi akal inilah yang perlu
mndapat tuntunan, sekolah rendah memberikan pendidikan dan pengetahuan serba
dasar. Dengan pengetahuan tradisional seperti membaca, menulis, dan berhitung,
peserta didik memperoleh dasar penting bagi pengetahuan yang lain.
Essensialisme
- Menurut Johann Amos Comenius
Ia adalah seorang yang memiliki pandangan realitas dan dogmatis. Comenius
berpendapat bahwa pendidikan mempunyai peranan membentuk anak sesuai dengan
kehendak tuhan, karena pada hakikatnya dunia adalah dinamis dan bertujuan.
- Menurut John Locke
Tokoh dari inggris yang hidup pada tahun 1632-1704 sebagai pemikir dunia
berpendapat bahwa pendidikan hendaknya selalu dekat dengan situasi dan kondisi.
- Menurut Johann Friederich Frobel, 1782-1852 sebagai tokoh yang berpandangan
kosmis-sintetis dengan keyakinannya bahwa manusia adalah mahluk ciptaan tuhan
yang merupakan bagian dari alam ini, sehingga manusia tunduk dan mengikuti
ketentuan-ketentuan hukum alam.
- Menurut Johann Friederich Harbert, yang hidup pada tahun 1776-1841, sebagai salah
seorang murid dari Immanuel Kant yang berpandangan kritis, Harbert berpendapat
bahwa tujuan pendidikan adalah menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebajikan dari
yang Mutlak dalam arti penyesuaian dengan hukum-hukum kesusilaan dan inilah
yang disebut proses pencapayan tujuan pendidikan oleh Harbert sebagai pengajaran
yang mendidik.
Rekonstruksionisme
- Menurut Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang
ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta
didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang
menjadi baik. Nilai juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga
perkembangannya yang didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari
peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir dengan baik.
- Menurut George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau
sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu
keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan
sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
- Menurut Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti
dengan sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam
prosesnya terdapat kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia
bukan dengan cara menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.
2. Prenialisme
Aliran ini beranggapan bahwa endidikan sebagai suatu jalan kembali atau proses
pengembalian manusia pada masa lampau. Perenialisme lahir dari suatu reaksi terhadap
pendidikan progresif. Perenialisme menentang pandangan progresivisme yang menekan
perubahan dan suatu yang baru. Perenialisme memendang bahwa kepercayaan-
kepercayaan aksiomatis zaman kuno dan abad pertemngahan perlu dijadikan dasar
penyusunan konsep filsafat dan pendidikan zaman sekarang.
Essensialisme
Aliran Esensialisme adalah aliran filsafat yang agar manusia kembali kepada
kebudayaan lama. karena kebudayaan lama telah banyak melakukan kebaikan untuk
manusia.
Rekonstruksionisme
Suatu aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan juga tata susunan
hidup kebudayaan yang mempunyai corak modern serta menjadi kesepakatan antar
manusia.
Daftar putaka:
https://www.kompasiana.com/anafaradila/5e79cc67d541df6bd555ef95/aliran-
progresivisme-aliran-esensialisme-aliran-perenialisme-dan-pemikiran-tokoh-tokoh-filsafat
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin 12 Oktober 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP– UNIMED
Daftar Pustaka:
1.h tt p s : / / w w w . k o m p a s i a n a . c o m / f a t r a t u l i m r o i n i 9 0 3 2 / 5 e b c f a 9 8 0 9 7
f 3 6 0 e f 2 2 f c 0 b 2 / fi l s a f a t - p e r e n i a l i s m e - d a n - t o k o h - t o k o h - fi l s a f a t -
perenialisme
2. ?
3. ?
B. Essensialisme
1. William C. Baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang kuat dan
tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik
perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu
melekat pada balita yang panjang, yang ketiga kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus
menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan kedisiplinan adalah salah satu cara
yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut.
3. William T. Harris
Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas berdasarkan
susunan yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga
yang memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun penyesusuaian pada
masyarakat.
C. Rekonstruksionisme
1. Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada pada
sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai ini
diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga
perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat
dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu
berfikir dengan baik.
2. George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu
ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi
masyarakat.
3. Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan
sistem pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat
kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara
menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.
Perenialisme
Dari pendapat diatas diketahui bahwa perenialisme merupakan hasil pemikiran yang
memberikan kemungkinan bagi seorang untuk bersikap tegas dan lurus. Karena itulah,
perenialisme berpendapat bahwa mencari dan menemukan arah tujuan yang jelas
merupakan tugas yang utama dari filsafat, khususnya filsafat pendidikan.
Esensialisme
Menurut saya esensialisme pendidikan harus bertumpu pada nilai-nilai yang telah teruji
ketangguhannya, dan kekuatannya sepanjang masa sehingga nilai-nilai yang tertanam dalam
warisan budaya atau sosial adalah nilai-nilai kemanusiaan yang berbentuk secara berangsur-
angsur melalui kerja keras dan susah payah selama beratus tahun, di dalam telah teruji
dalam gagasan-gagasan dan cita-cita yang telah teruji dalam perjalanan waktu.
Rekonstruksionisme
Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme atau rekonstruksivisme adalah
suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Dasar pemikiran aliran rekonstruksionisme tidak terlepas dari pemikiran-pemikiran pada aliran
perenialisme dan progresifisme. Aliran rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya
pemahaman dalam aliran perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak
dapat dipisahkan, karena upaya aliran rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan
diawali oleh keprihatinan para rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan
kata lain menyebutkan adanya krisis kebudayaan modern.
Aliran rekonstruksionisme merupakan salah satu aliran yang menganggap telah terjadi kegagalan
dalam pendidikan dunia modern (progresif). Maka, aliran rekonstruksionisme berupaya melakukan
sebuah perombakan tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern serta membina suatu konsensus yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan
pokok tertinggi dalam kehidupan manusia. (Depag RI, 1984: 31).
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/jihaninfatiha4608/5ebbcc03097f3637c70dea03/aliran-esensialisme-
dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya?page=all
https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html#:~:text=Aliran
%20rekonstruksionisme%20merupakan%20aliran%20dalam,Harold%20pada%20tahun
%201930%2Dan.
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Minggu, 11-10- 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED
Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:
Prenialisme
Menurut Plato, tujuan utama dalam pendidikan adalah melakukan pembinaan pemimpin yang sadar terhad
Menurut Aristoteles, manusia merupakan makhluk materi dan rohani. Sebagai makhluk materi, Aristoteles m
c. Thomas Aqueness
Menurutnya tujuan pendidikan sebagai usaha untuk merealisasikan kapasitas dalam setiap individu manusi
Essensialisme
William C bagley
Menurut beliau filsafat pendidikan memiliki ciri-ciri: (1) menanam keyakinan kuat dan tahan lama terhadap
Daftar Pustaka:
1. ?
2. ?
3. ?
b. Johan Frieddrich Herbart
Beliau berpandangan bahwa tujuan pendidikan yaitu untuk menyesuaikan jiwa
seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan sedangkan proses pencapaian tujuan
menurut beliau dengan pengajaran.
c. william T harris.
Beliau berpandangan bahwa tugas pendidikan yaitu menjadikan bentuk realitas
berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan kesatuan spiritual.
Rekonstruksianisme
a. Caroline pratt, menurutnya peserta didik dapat berfikir secara efektif. Dan dapat
menjadikan anak didik menjadi lebih baik.
b. George count, menurut beliau, beliau ingin memiliki suatu keingin yang berpihak
secara adil.
c. Paulo freire, menurut beliau dapat mengembangkan suatu pendidikan yang dapat
dimiliki oleh seluruh masyrakat.
2. Menurut pendapat saya prenialisme adalah sebuah usaha untuk menemukan atau
mrealisasikan setiap individu dalam pendidikan dan untuk menuju pada masyarakat yang ideal.
Essensialisme adalah untuk menanamkan keyakinan kepada peserta didik dan untuk
menyesuaikan jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari tuhan.
Rekonstruksianisme adalah keinginan untuk mengembangkan suatu pendidikan agar peserta
didik dapat berfikir secara efektif.
3. aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan
Harold pada tahun 1930-an. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran yang berusaha
merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup
kebudayaan yang bercorak modern.
Aliran rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman dalam aliran
perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan, karena
upaya aliran rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan diawali oleh keprihatinan
para rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain
menyebutkan adanya krisis kebudayaan modern.
Pertemuan: LEMBARAN KERJA 3 NILAI
6Hari / Tanggal MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
: Prodi Pendidikan Guru Sekolah
Sabtu ,10-10-2020 FIP– UNIMED
DosenPengampu Mata Kuliah NamaMhs : Cindy devina br tobing
:Dr.Sudirman,M.Pd.
Zubaidah H, S.pd., M.pd. NIM : 1203111076
Aritoteles
Aritoteles (348-322SM), adalah murid plato, namun dalam pemikiranya ia mereaksi terhadap
filsafat gurunya. Yaitu idealisme. Hasil pemikirnya disebut filsafat realisme (realism klasik). Cara
berfikir Arithoteles berbeda dengan gurunya , Plato, yang menekankan rasional spekulatif.
Arithoteles mengambil cara berfikir rasional emepiris realitas. Ia mengajarkan cara berfikir atas
prinsip realitas , yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia sehari-hari.
Arithoteles hidup pada abad ke empat sebelum masehi, namun ia dinyatakan sebagai pemikir abad
pertengahaan. Karya-karya Arithoteles merupakan dasar berfikiran pertengahan yang melahirkan
reanissence. Sikap positifnya terhadap inkury menyebabkan ia mendapat sebutan sebagai bapak
sains moderen. Kebajikan akan menghasilkan kebahagian dan kebajikan, bukanlah peryataan atau
perenungan pasif, melaikan merupakan sikap kemauan yang baik dari manusia.
Menurut Arithoteles, manusia adalah makhuk materi dan rohani sekaligus. Sebagai materi, ia
menyadari bahwa manusia dalam hidupnya dalam kondisi alam materi dan sosial. Sebagai
maklhuk rohani manusia sadar akan menuju pada proses yang lebih tinggi yang menuju kepada
manusia ideal, manusia sempurna.
Thomas Aquina
Thomas Aquina mencoba mempertemukan sutu pertentangan yang muncul pada waktu itu, yaitu
antara ajaran kristen dengan filsafat(sebetulnya dengan filsafat Arithoteles, sebab pada waktu itu
yang dijadikan dasar pemikiran logis adalah neoplationalisme dan plotinus yang dikembangkan
oleh St. Agustinus. Menurut aquina , tidak dapat pertentanganantara filsafat(khususnya filsafat
Aristhoteles) dengan ajaran agama (kristen). Keduanya dapat berjalan dalam jalannya masing-
masing. Thomas aquina secara terus menerus dan tanpa ragu-ragu mendasarkan filsafatnya kepada
filsafat Arithoteles.
Pandangan tentang realitas, ia mengemukakan, bahwa segala sesuatu yang ada , adanya itu karna
diciptakan oleh tuhan, dan tergantung kepada-ny. Mengalir dari tuhan bagaikan air yang mengalir
dari sumbernya, seperti halnya”emansi”. Thomas Aquina menekankan dua hal dalam pemikiran
tentang relitantanya, yaitu: 1) dunia tidak diadakan dari semacam bahan dasar , dan 2) penciptaan
tidak terbatas untuk suatu saat saja, demikian menurut Bertnes (1979).
Dalam masalah pengetahuan, Yhomas Aquina mengemukakann bahwa pengetahuan itu diperoleh
sebagai persentuhan dunia luar dan akal budi, menjadi pengetahuan, selain pengetahuan manusia
yang bersumber dari wahyu , manusia dapat memperoleh pengetahuan dengan melaui pengalaman
dan rasionya,( disini ia mengemukakan pandangan filsfat idiealisme,realisme, dan ajaran grejanya).
Filsafat aquina disebut tomisme. Kadang-kadang orang tidak membedakan antara neotonisme
dengan perenialisme.
2) Filsafat eksistensialisme
Seorang filsuf dan teologi abad ke19 yang berasal dari Denmark. Kierkegaard sendiri melihat
dirinya sebagai seseorang yang religius dan seorang anti-filsuf, tetapi sekarang ia dianggap sebagai
bapaknya filsafat eksistensialisme. Kierkegaard menjembatani jurang yang ada antara filsafat
hegelian dan apa yang kemudian menjadi Eksistensialisme
Menurut Kierkegaard, pertama-tama yang penting bagi manusia adalah keadaannya sendiri atau
eksistensinya sendiri. Akan tetapi, harus ditekankan, bahwa eksistensi manusia bukanlah suatu
“ada” yang statis, melainkan suatu “menjadi”, yang mengandung di dalamnya suatu perpindahan
dari “kemungkinan” ke “kenyataan”. Apa yang semula berada sebagai kemungkinan berubah atau
bergerak menjadi suatu kenyataan. Perpindahan atau perubahan ini adalah suatu perpindahan yang
bebas, yang terjadi dalam kebebasan dan keluar dari kebebasan yaitu karena pemilihan manusia.
Jadi eksistensi manusia adalah suatu eksistensi yang dipilih dalam kebebasan. Bereksistensi berarti
bereksistensi dalam suatu perbuatan, yang harus dilakukan seyiap orang bagi dirinya sendiri.
Martin Buber
Memandang bahwa kunci masalah eksistensial “terselip” dalam kehidupan didunia, oleh karena
itu, dia memulai dengan mengelompokkan pola interaksi yang pada akhirnya terjadi disconnect.
Manusia kodratnya hendak timbal-balik, tapi mode interaksi yang populer cuma satu arah. Kualitas
murid dinilai dari ujian; buruh dari hasil kerja; dan sebagainya. Ini tidak sepenuhnya buruk — kita
memang perlu metode untuk menilai. Namun jadi masalah jika sifat kehadiran manusia (presence)
diabaikan oleh sistem. Buber memandang bahwa kegalauan zaman modern dapat dirunut dari situ.
Jika orang hendak merasa nyaman, maka ia harus punya kesempatan untuk berinteraksi timbal-
balik, dengan manusia dan dunia. Tak lain lewat pola interaksi I-You
3) Filsafat rekonstruksionisme
Caroline Partt
Caroline Partt beranggapan bahwa nilai terbesar suatu sekolah dapat menghasilkan manusia-
manusia yang dapat berfikir efektif dan bekerja secara konsefsif. Agar dapat mengubah dunia kea
rah yang lebih baik lagi.
George Count
Lahir pada tanggal 9 Desember 1889 dan meninggal pada tanggal 10 November 1974. George
Count adalah ahli pendidikan yang berasal dari Amerika, ia berkeinginan fokus pada dimensi
sosiologi penelitian pendidikan. Hasil karyanya berupa tulisan mengenai prinsip pendidikan.
Paulo Freire
Paulp Freire lahir pada tanggal 19 september 1921, dalam pemikirannya pendidikan menjadi
sangat ampuh dalam memperbaiki para dikma masyarakat dalam memahami esensi pendidikan
yang nyata. Baginya pendidikan itu adalah suatu proses pembebasan untuk memanusiakan
manusia.
- Prenialisme
Menurut saya pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwaaliran ini berbeda dengan
progresivisme yang menekan perubahan dan sesuatu yang baru.aliran ini memperbaiki keadaan ini
dengan kembali kepada nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup
yang kuat pada zaman dulu dan pada abad pertengahan.karena aliran ini memandang bahwa
keadaan sekarang adalah sebagai zaman yang mempunyai kebudayaan yang terganggu oleh
kekacauan, kebingungan, dan kesimpangsiuran.Dan aliran perenialisme ini berpendapat bahwa
nilai lama mempunyai kedudukan vital bagi pembangunan kebudayaan abad ke-20
- Essensialisme
Menurut saya pendapat para ahli tersebutbawa aliran esensialisme bukan merupakan suatu aliran
filsafat tersendiri yang mendirikan suatu bangunan filsafat tersendiri melainkan suatu gerakan
dalam pendidikan yang memprotes pendidikan progresivisme.absensi mengacu pada aspek-aspek
yang lebih permanen dan mantap dari sesuatu yang berlawanan dengan berubah-ubah, parsial atau
fenomenal.
- Rekonstruksionisme
Menurutsayapendapatparaahlitersebutdapatdisimpulkanbahwaaliraninimenekankanpadapemecahan
masalahdanberpikirkritisdanmementingkanpemikirankearahmasadepan.dan di
dalamaliraninimerombaksusunannamadanmembanguntatanansusunanhidupkebudayaan yang
bercorak modern. Dan aliraninijugamerupakankelanjutan yang
logisdaricaraberpikirprogresivismedalampendidikan.
Jauh pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis ekonomi yang
tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi kapitalis telah
meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia bukan hanya terjadi pada era
modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya menghantui setiap penjuru dunia. Terutama yang
cukup menghebohkan para penghuni bumi adalah krisis ekonomi yang tidak hentinya terus
merongrong perekonomian dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam ekonomi kapitalis
tidak lagi mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang sejati. Sistem kapitalis telah
menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang merasa memiliki sistem perekonomian di
atas atau yang disebut dengan negara-negara maju.
Kesombongan-kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap dari sebuah negara yang
notabene dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika Serikat. Amerika merasa sanggup hidup
dengan perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit perdagangan Amerika mulai terasa sejak
menjadi elemen penting ekonomi dunia pada awal abad ke-17. Antara tahun 1990 sampai tahun
2000 defisit perdagangan Amerika dari 100 miliar naik menjadi 450 miliar.Krisis yang terjadi di
Amerika tersebut secara otomatis juga telah menjadi krisis bagi dunia. Sedangkan krisis yang
terjadi pada tahun 1930-an pada saat itu juga merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang
menyebabkan terjadinya depresi dunia yang menyebabkan lumpuhnya bangsa-bangsa kapitalis
secara ekonomi. Adanya krisis ini akhirnya berdampak pula kepada pendidikan. Krisis inilah yang
melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat berusaha
merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan
yang bercorak modern.
DaftarPustaka:
https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/22/pendidikan-filsafat-perenialisme-
dalam-pembelajaran/
https://www.kompasiana.com/honey95t/54f99ebfa333110b568b46d4/eksistensial-
manusia-menurut-jean-paul-sartre
https://www.kompasiana.com/noviantirizky/5eadb9bc097f361f0f00ed52/pengertian-
filsafat-pendidikan-eksistensialisme-dan-tokoh-pemikirannya
https://www.kompasiana.com/amelasasih.prianggi/55301b346ea83446288b45f0/manusia-
menurut-tokoh-kierkegaard-monggo-dibaca
https://www.researchgate.net/publication/328213667_Eksistensialisme_Kierkegaard_Heid
egger_Buber_Sartre_dan_Nietsche
https://www.kompasiana.com/umiqoimatulhusna/5ebe6102097f363afa66bfd2/pengertian-
filsafat-pendidikan-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://oemam-sumberilmu.blogspot.com/2012/04/aliran-filsafat-rekontruksionisme.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin,12 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP – UNIMED
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing menurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. –Prenialisme
Plato (427- 347)
Plato adalah seorang filsuf terbesar sepanjang masa dan juga matematikawan Yunani.
Plato lahir di Athena. Ia hidup pada zaman kebudayaan dengan ketidakpastian. Plato juga
mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah. Menurut Plato
manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini adalah
dasar kepribadian manusia
Aristoteles (384-322)
Aristoteles lahir di Stageria. Aristoteles adalah murid Plato, tetapi cara pemikiran
Aristoteles berbeda dengan Plato. Cara berpikir Aristoteles yaitu berpikir secara rasional
empiris realistis. Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato.
Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai materi
manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi maupun sosial. Sebagai
rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi dan menuju kepada manusia yang
ideal.
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal pada abad pertengahan.
Thomas kahir di Napels, Italia tahun 1224 M. Thomas Aquinas menekankan dua hal
dalam pemikiran realitanya : 1. Dunia tidak diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan
tidak terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga mengemukakan bahwa segala sesuatu yang
ada itu tercipta karena adanya Tuhan.
- Essensialisme
Desiderius Erasmus, humanis Belanda yang hidup pada akhir abad 15 dan permulaan
abad 16, yang merupakan tokoh pertama yang menolak pandangan hidup yang berpijak
pada dunia lain. Erasmus berusaha agar kurikulum sekolah bersifat humanistis dan
bersifat internasional, sehingga bisa mencakup lapisan menengah dan kaum Aristokrat.
Johann Amos Comenius, yang hidup di seputar tahun 1592-1670, adalah seorang yang
memiliki pandangan realitas dan dogmatis. Comenius berpendapat bahwa pendidikan
mempunyai peranan membentuk anak sesuai dengan kehendak tuhan, karena pada
hakikatnya dunia adalah dinamis dan bertujuan.
John Locke, tikoh dari inggris yang hidup pada tahun 1632-1704 sebagai pemikir dunia
berpendapat bahwa pendidikan hendaknya selalu dekat dengan situasi dan kondisi.
- Rekonstruksionisme
Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada
pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai
ini diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai
juga perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang
didapat dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat
selalu berfikir dengan baik.
George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan
yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar
bagi masyarakat.
Paulo Freire
2. – Prenialisme
Rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama menjadi
tata susunan yang mempunyai corak modern serta menjadi kesepakatan antar manusia.
3. Latar Belakang Kemunculan Aliran Filsafat Rekonstruksionisme
Jauh pada tahun 1930-an, dunia mengalami krisis yang sangat hebat, yaitu krisis ekonomi
yang tidak hentinya terus merongrong perekonomian dunia. Sistem ekonomi kapitalis
telah meningkatkan sikap egosentris masyarakat dunia. Masa krisis dunia bukan hanya
terjadi pada era modern seperti saat ini, yang tengah gencarnya menghantui setiap
penjuru dunia. Tidak ubahnya dengan sebuah politik, dalam ekonomi kapitalis tidak lagi
mengenal siapa teman sejati dan siapa musuh yang sejati. Sistem kapitalis telah
menumbuhkan sikap kesombongan negara-negara yang merasa memiliki sistem
perekonomian di atas atau yang disebut dengan negara-negara maju. Kesombongan-
kesombongan itu antara lain adalah kesombongan sikap dari sebuah negara yang
notabene dianggap sebagai polisi dunia yaitu Amerika Serikat. Amerika merasa sanggup
hidup dengan perekonomian sendiri, hingga akhirnya defisit perdagangan Amerika mulai
terasa sejak menjadi elemen penting ekonomi dunia pada awal abad ke-17. Antara tahun
1990 sampai tahun 2000 defisit perdagangan Amerika dari 100 miliar naik menjadi 450
miliar. Krisis yang terjadi di Amerika tersebut secara otomatis juga telah menjadi krisis
bagi dunia. Sedangkan krisis yang terjadi pada tahun 1930-an pada saat itu juga
merupakan sebuah krisis ekonomi dunia yang menyebabkan terjadinya depresi dunia
sehingga menyebabkan lumpuhnya bangsa-bangsa kapitalis secara ekonomi. Adanya
krisis ini akhirnya berdampak pula kepada pendidikan. Krisis inilah yang
melatarbelakangi munculnya aliran rekonstruksionisme yang bertujuan untuk dapat
berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan
hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Daftar pustaka:
https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-
pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://yunifirwinda.blogspot.com/2014/11/aliran-filsafat-pendidikan-
esensialisme_8.html#:~:text=Esensialisme%20adalah%20pendidikan%20yang
%20didasarkan,yang%20mempunyai%20tata%20yang%20jelas.
https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ecfb08fd541df4896757a32/p
engertian-filsafat-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-aliran-
rekonstruksionisme
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html
https://www.kompasiana.com/ulvadilahhasanah6229/5eb5854dd541df3a07670c6
4/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-esensialisme
https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/fils
afat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
Lampiran 7.Petunjuk Pembuatan Tugas Rutin Bentuk Lembar Kerja (LK)
- Prenialisme
- Esensialisme
- Rekonstruksionisme
Jawab :
Rekonstruksionisme
Zuhairini, 1991:29 : Aliran Rekonstruktivisme merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan.
Pius A. Partanto dan M. Dahlan al-Barry, 2001:664:Istilah Rekonstruksionisme berasal dari
kata Rekonstruksi yang tersusun atas dua kata: “Re” yang berarti kembali dan “konstruk” yang berarti
menyusun. Bila kedua kata tersebut digabung maka dapat dimaknai menjadi penyusunan kembali.
Jalaluddin, 2010:119 : rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama
dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya mencari
kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tatanan
dan seluruh lingkungannya.
2. Menurutsaya
Perenialisme yang meyakini bahwa setiap agama di dunia memiliki suatu kebenaran yang tunggal
dan universal yang merupakan dasar bagi semua pengetahuan dan doktrin religius. Karena
manusiatidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai moral melainkan bagaimana
menemukan semuanya itu.
Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki
kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai
tata yang jelas.
rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
3. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold
pada tahun 1930-an.
Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam tentang ketuhanan, manusia dan alam
semesta untuk menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana alam dapat dicapai sejauh
pikiran manusia dan bagaimana perilaku manusia seharusnya setelah mencapai
pengetahuan itu.
b. Menurut Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika,
retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).
Filsafat Pendidikan
perenialusme.https://www.kompasiana.com/yunayun/5eba4dbe097f367e370d7142/fils
afat-pendidikan-perenialisme#:~:text=Perenialisme%20berasal%20dari%20kata
%20perenial,dapat%20diartikan%20juga%20tiada%20akhir.&text=Perenialisme
%20memandang%20bahwa%20pendidikan%20harus,krisis%20dalam%20banyak
%20bidang%20kehidupan. 11 Oktober 2020
Aliranensensialismedalamfilsafatpendidikanbesertatokoh-
tokohnya.https://www.kompasiana.com/yunayun/5eba4dbe097f367e370d7142/filsafat-
pendidikan-perenialisme#:~:text=Perenialisme%20berasal%20dari%20kata
%20perenial,dapat%20diartikan%20juga%20tiada%20akhir.&text=Perenialisme
%20memandang%20bahwa%20pendidikan%20harus,krisis%20dalam%20banyak
%20bidang%20kehidupan.11Oktober 2020
AliranRekonstruksionismeDalamPandanganFilsafat Pendidikan Islam.
https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/. 11Oktober 2020
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Sabtu, 10 Okt 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED
Jawaban:
1.
Prenialisme
Plato (427- 347)
Plato adalah seorang filsuf terbesar sepanjang masa dan juga
matematikawan Yunani. Plato lahir di Athena. Ia hidup pada zaman
kebudayaan dengan ketidakpastian. Plato juga mempunyai
pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah. Menurut
Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan
pikiran. Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia
Aristoteles (384-322)
Aristoteles lahir di Stageria. Aristoteles adalah murid Plato, tetapi
cara pemikiran Aristoteles berbeda dengan Plato. Cara berpikir
Aristoteles yaitu berpikir secara rasional empiris realistis.
Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato.
Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani.
Artinya sebagai materi manusia di dalam hidupnya berada dalam
kondisi alam materi maupun sosial. Sebagai rohani manusia akan
menuju proses yang lebih tinggi dan menuju kepada manusia yang
ideal.
Thomas Aquinas (1224-1274)
Thomas Aquinas adalah seorang filsuf dan teolog yang terkenal
pada abad pertengahan. Thomas kahir di Napels, Italia tahun 1224
M. Thomas Aquinas menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya
: 1. Dunia tidak diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan tidak
terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga mengamukakan bahwa segala
sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya Tuhan.
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Caroline Pratt
Pendapatnyamengenainilai. Nilaidisini yang
dimaksudadalahmengenainilai yang adapadasekolahtersebut.
Bahwanilaiinimerupakanhasilberfikirefektifpesertadidik.
Nilaiinidiharapkan agar
dapatmerubahduniapendidikanlebihberkembangmenjadibaik.
Nilaijugaperludilihatdari proses
belajardaripesertadidikdanjugaperkembangannya yang
didapatdaripelajarantersebutdanjugapolapikirdaripesertadidikters
ebut agar dapatselaluberfikirdenganbaik.
George Count
BeliauseorangpendidikdariAmerikadanjugaseorangahliteoripendidi
kan. Beliausangatmenekunipembelajarannyadalambidangsosiologi.
Beliaumempunyaisuatukeinginanyaituinginmenjadikanataumendiri
kansebuahlembagapendidikansebagaisaranabelajarbagimasyarakat.
Paulo Freire
Menurut Paulo mengenaipemikirannya yang
berhubungandenganpendidikanini, iaberkeinginan agar
pemerintahmerubahsistempendidikan. Menurut Paulo
sistempendidikansaatinisangatmenindasmasyarakat,
danmenurutnya agar dapatdigantidengansistempendidikan yang
baruyaitusebuahsistempendidikan yang
dalamprosesnyaterdapatkebebasanbagimasyarakat,
dengancaramemanusiakanmanusiabukandengancaramenekanataupu
npenindasanterhadapmasyarakat.
2. Prenialismemerupakansalahsatualirandalamfilsafatpendidikan
yang lahirpadaabadkeduapuluh.
Perenialismepercayamengenaiadanyanilai-nilai, norma-norma yang
bersifatabadidalamkehidupanini.
Atasdasaritulahperenialismememandangpolaperkembangankebuday
aansepanjangzamanadalahsebagaipengulangandariapa yang
adasebelumnya.
Esensialismeadalahpendidikan yang didasarkankepadanilai-
nilaikebudayaan yang telahadasejakperadabanumatmanusia.
Rekontruksionismeadalahaliranfilsafat yang
temautamanyaberkenaandenganhakikatilmupengetahuan.
Namundemikianaliranrekontruksionismeberimplikasiterhadappendid
ikan, khususnyaterhadappendidikansainsdanmatematika.
3. Plato adalahsalahsatutokohdarialiranrekonstruksivisme.
Diamembuatsebuahgarisbesartentangperencanaanbagikondisidima
napendidikanakanmenjadisebuahbahanuntukmembentukmasyaraka
tbarudanlebihbaik. Plato
yakinsekalikondisiinisangatdiinginkanmasyarakat. Walaupunusaha
Plato untukmewujudkanmasyarakatsepertiitugagal. Paling
tidakdiatelahmajuselangkahpadamasanya.Bilakitamelihatpemikiran
Plato sampaidengan Skinner,
kitadapattahubahwamerekamerekomendasikanpendidikansebagaial
atutamabagiperubahansosial. Plato, sebagaicontoh,
pemikirannyatentangpendidikanadalahsebagai sine qua non
darimasyarakat yang baik. Marx
melihatpendidikansebagaicarauntukmenolongkaum proletariat
mengembangkansebuahpengertiankesadaransosial (social
conciousness),
penuliskristenberpendapatpenggunaanpendidikansebagaialatpenan
amankesetian agama,
tehnokratmoderenmelihatpendidikansebagaicarauntukmengembang
kanperubahanteknisdanmemberikanindividuketerampilan yang
perlubagikehidupandalammasyarakatteknologimaju. Di
Amerikaserikat, sejumlah orang
memandangpendidikansebagaialatbagireformasisosial. Salah
satutokohnya, John Dewey. Dewey
memandangpendidikansebagaialatbagiperubahanbaikkemanusianda
nsosial. Aliranfilsafatpragmativisme yang menjadipemikiran Dewey
dihubungkandenganpenolakanterhadaphal-hal yang
absolutdanmenerimahal-hal yang bersifatrelatifsaja. Selain Plato
Seorangfilsufdanpendidikterkemuka yang
mendukungfilsafatpendidikanreconstructionismsosialadalah
Theodore Brameld. Selamabertahun-tahunmengajar, iaterus ide-ide
penelitianrekonstruksionismenyadenganmenerapkanmerekakedala
mpengaturansekolah di Floodwood High School di Minnesota.
Dalamproyekini, iabekerjadengan administrator
untukmengembangkan program pendidikanbagi junior dan senior
yang melibatkanbelajardenganberpikirkritis.
Diamencobameyakinkanparasiswadan guru bahwaisu-
isukontroversialdanmasalahharusmemainkanperanbesardalampend
idikan. Tidakmasalahdianggap off-
batasbagisiswauntukmembahasdanmenganalisis. Diabenar-
benarbaik-baiksajadenganargumennyabaik di dalammaupun di
luarkelas. Selamakarirnya yang
panjangsebagaiseorangfilsufdanpendidik,
Bramelddiadakanceramah di AmerikaSerikatdan di seluruh dunia.
Iamenjadipenulislebihdariselusinbuku yang
berkaitandenganfilosofireconstructionism.
Daftar Pustaka:
- https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef
22fc0b2/filsafat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
- https://www.kompasiana.com/ulvadilahhasanah6229/5eb5854dd541df
3a07670c64/aliran-filsafat-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-
esensialisme
- https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/f
ilsafat-pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-
pemikirannya
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin/12, Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP– UNIMED
Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. a) Prenialisme
Plato (427-347 SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat dengan ketidakpastian, yaitu filsafat sofis
Aritoteles (384-322 SM), adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia mereaksi terhadap filsafat g
b) Essensialisme
Essensialisme merupakan aliran filsafat yang muncul pada awal tahun 1930 sebagai akibat dari timbulnya Renaisa
Daftar Pustaka:
1. ?
2. ?
3. ?
c. Rekonstruksionisme
- rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya
mencari kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan
manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya. Maka, proses dan lembaga
pendidikan dalam pandangan rekonstruk-sionisme perlu merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru. Untuk tujuan tersebut diperlukan
kerja sama antarumat manusia (Jalaluddin, 2010:119).
- Aliran Rekonstruktivisme ini intinya merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan. Dalam konteks
pendidikan, aliran ini bertujuan hendak membina suatu konsensus yang paling luas dan
paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia, dengan
merombak kembali tata susunan pendidikan lama dengan tata susunan pendidikan yang
sama sekali baru (Zuhairini, 1991:29).
2. Pendapat saya terhadap ketiga aliran tersebut adalah dimana manusia yang memiliki pemikiran
akan bisa menciptakan aturan ,dan dia juga bisa mengubah aturan tersebut walaupun harus ada
kesepakatan juga dari orang lain dan dari lahir manusia sudah memiliki kebudayaan yang kuat
maka dari sulit mengubah kebudayaan untuk menjadi modernisasi.
3. Latar belakang munculnya aliran rekonstruktivisme yaitu lanjutan dari aliran progrivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan oleh karena itu
dibuatlah aliran rekonstruktivisme yang bertujuan untuk membangun kembali tata susunan hidup
kebudayaan yang baru.
Daftar Pustaka :
https://sriastutiolivemon.blogspot.com/2015/10/makalah-filsafat-pendidikan-
aliran.html
https://saringin.blogspot.com/2012/05/filsafat-essensialisme.html
https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-
dalam-pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED
: Putri Kristianti
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs br Sembiring
Zubaidah Hsb, S.Pd.,M.Pd NIM :1203111150
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:
b. Aritoteles
Aritoteles (348-322SM), adalah murid plato, namun dalam pemikiranya ia mereaksi
terhadap filsafat gurunya. Yaitu idealisme.Hasil pemikirnya disebut filsafat realisme
(realisme klasik). Cara berfikir Arithoteles berbeda dengan gurunya, Arithoteles
mengambil cara berfikir rasional emepiris realitas. Ia mengajarkan cara berfikir atas
prinsip realitas , yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia sehari-hari.
Arithoteles hidup pada abad ke empat sebelum masehi, namun ia dinyatakan
sebagai pemikir abad pertengahaan. Sikap positifnya terhadap inkury menyebabkan ia
mendapat sebutan sebagai bapak sains moderen. Kebajikan akan menghasilkan
kebahagian dan kebajikan, bukanlah peryataan atau perenungan pasif, melaikan
merupakan sikap kemauan yang baik dari manusia.
Menurut Arithoteles, manusia adalah makhuk materi dan rohani sekaligus. Sebagai
materi, ia menyadari bahwa manusia dalam hidupnya dalam kondisi alam materi dan
sosial. Sebagai maklhuk rohani manusia sadar akan menuju pada proses yang lebih tinggi
yang menuju kepada manusia ideal, manusia sempurna.
c. Thomas Aquina
Thomas Aquina mencoba mempertemukan sutu pertentangan yang muncul pada
waktu itu, yaitu antara ajaran kristen dengan filsafat(sebetulnya dengan filsafat
Arithoteles, sebab pada waktu itu yang dijadikan dasar pemikiran logis adalah
neoplationalisme dan plotinus yang dikembangkan oleh St. Agustinus. Menurut aquina ,
tidak dapat pertentanganantara filsafat(khususnya filsafat Aristhoteles) dengan ajaran
agama (kristen). Keduanya dapat berjalan dalam jalannya masing-masing.Thomas aquina
secara terus menerus dan tanpa ragu-ragu mendasarkan filsafatnya kepada filsafat
Arithoteles.
Pandangan tentang realitas, ia mengemukakan, bahwa segala sesuatu yang ada ,
adanya itu karna diciptakan oleh tuhan, dan tergantung kepada-ny. Mengalir dari tuhan
bagaikan air yang mengalir dari sumbernya, seperti halnya”emansi”. Thomas Aquina
menekankan dua hal dalam pemikiran tentang relitantanya, yaitu: 1) dunia tidak diadakan
dari semacam bahan dasar , dan 2) penciptaan tidak terbatas untuk suatu saat saja,
demikian menurut Bertnes (1979).
Dalam masalah pengetahuan, Thomas Aquina mengemukakan bahwa pengetahuan
itu diperoleh sebagai persentuhan dunia luar dan akal budi, menjadi pengetahuan, selain
pengetahuan manusia yang bersumber dari wahyu , manusia dapat memperoleh
pengetahuan dengan melaui pengalaman dan rasionya.
Essensialisme
a. Georg wilhelm friedrich hegel ( 1770 – 1831 ) mengemukakan adanya sintesa antara ilmu
pengetahuan dan agama menjadi suatu pemahaman yang mnggunakan landasam spiritual,
Hegel juga berpendapat bahwa sejarahadalah manifestasi dari berfikirnya tuhan, yang
berfikir dan mengadakan ekspresi mengenai pengaturan yang dinamis mengenai dunia
yang nyata dalam arti spiritual.
b. William C. Baogley
William C. BaogleyBerndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri,
yaitu minatnya yang kuat dan tahan lama pada seorang peserta didik itu sering tumbuh
dari upaya belajar yang menarik perhatiannya, yang kedua pengawasan, pengarahan, dan
bimbingan orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang, yang ketiga kemampuan
untuk mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan menegakkan
kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah
teori yang kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan sekolah-sekolah
pesaingnya memberikan teori yang lemah.
c. George Santayana
George Santayana memadukan antara aliran idealisme dan aliranrealisme dalam
suatu sintesa dengan mengatakan bahwa nilai itu tidak dapat ditandai dengan suatu
konsep tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang menentukan adanya
kualitas tertentu.Walaupun idealisme menjunjung asas otoriter atau nilai-nilai, namunjuga
tetap mengakui bahwa pribadi secara aktif bersifat menentukannilai-nilai itu atas dirinya
sendiri(memilih,melaksanakan). Dia memadukan antara aliran idealisme dan realisme
dalam suatu sintesa dengan mengatakan bahwa nilai tidak dapat ditandai dengan suatu
konsep tunggal, karena minat, perhatian dan pengalaman seseorang menentukan adanya
kualitas tertentu
Rekonstruksionisme
a. John Dewey
John Dewey memandang pendidikan sebagai rekontruksi pengalaman-pengalaman
yang berlangsung terus dalam hidup. Sekolah haruslah merupakan gambaran kecil
dari kehidupan social di masyarakat dan pendidikan sebagai alat untuk membangun
masyarakat masa depan.
b. George count dan Rugg
George count dan Rugg yang mempunyai pandangan untuk mengubah masyarakat
dari kebudayaan lama menuju kebudayaan baru yang lebih modern dengan kehidupan
yang pantas dan hidup dalam keadilan.
c. Caroline Pratt
Caroline Pratt merupakan tokoh filsuf yang mengatakan bahwa sekolah harus bisa
mencetak generasi yang mampu berfikir dan mampu menyelesaikan masalah atau
problem yang sedang dihadapinya sehingga hal tersebut akan menjadi nilai tambah yang
sangat besar nilainya dalam konteks dunia pendidikan.
c. Rekonstruksionisme
Menurut saya aliran filsafat Rekonstruksionisme adalah dimana sekolah haruslah
merupakan gambaran kecil dari kehidupan social di masyarakat dan pendidikan sebagai alat
untuk membangun masyarakat masa depan. Sekolah harus bisa mencetak generasi yang
mampu berfikir dan mampu menyelesaikan masalah atau problem yang sedang dihadapinya
sehingga hal tersebut akan menjadi nilai tambah yang sangat besar nilainya dalam konteks
dunia pendidikan. Dengan hal ini dapat mengubah masyarakat dari kebudayaan lama menuju
kebudayaan baru yang lebih modern dengan kehidupan yang pantas dan hidup dalam
keadilan.
3. Alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme
Rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan progresivisme.Gerakan ini lahir
didasarkan atas suatu anggapan bahwa kaum progresif hanya memikirkan dan melibatkan diri
dengan masalah-masalah masyarakat yang ada sekarang.Selain itu mazhab ini juga berpandangan
bahwa pendidikan hendaknya memelopori melakukan pembaharuan kembali atau
merekonstruksi kembali masyarakat agar menjadi lebih baik.
Alasan mengapa rekonstruksionisme merupakan kelanjutan dari gerakan prograsif hanya
memikirkan dan melibatkan diri dengan masalah-masalah masyarakat yang ada pada saat
sekarang ini.
Dalam aliran rekonstruksionisme berusaha menciptakan kurikulum baru dengan
memperbaharui kurikulum lama.Prograsive pendidikan didasarkan pada keyakinan bahwa
pendidikan harus terpusat pada anaknya bukan memfokuskan pada guru atau bidang studi.Ini
berkelanjutan pada pendidikan rekonstruksinisme yaitu guru harus menyadarkan si pendidik
terhadap masalah-masalah yang dihadapi manusia untuk diselesaikan, sehingga anak didik
memiliki kemampuan memecahkan masalah tersebut.
Pada rekonstruktivisme, peradaban manusia masa depan sangat ditekankan. Di samping
menekankan tentang perbedaan individual seperti pada progresivisme, rekonstruktivisme lebih
jauh menekankan tentang pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya. Aliran ini akan
mempertanyakan untuk apa berfikir kritis, memecahkan masalah, dan melakukan sesuatu?
Penganut aliran ini menekankan pada hasil belajar dari pada proses.
Daftar Pustaka:
1. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/22/pendidikan-filsafat-perenialisme-
dalam-pembelajaran/
2. https://core.ac.uk/download/pdf/92529397.pdf
3. https://www.kompasiana.com/jihaninfatiha4608/5ebbcc03097f3637c70dea03/aliran-
esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya?page=all
4. file:///C:/Users/delta%20II/Downloads/195-Article%20Text-399-1-10-20190709.pdf
5. https://mahmud09-kumpulanmakalah.blogspot.com/2013/10/filsafat-
rekontruksionisme-pengertian.html
6. https://www.kompasiana.com/sitinurhikmahhikmawati1974/5ebf651ad541df236d49034
2/tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-rekonstruksionisme-dan-pengertiannya
7. http://dheanurulagustina.blogspot.com/2011/12/teori-pendidikan-
rekonstruksionisme.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin, 12 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 – UNIMED
5. Pikiran Plato tentang ilmu pengetahuan dan nilai-nilai adalah manifestasi dari pada
hukum universal yang abadi dan sempurna, yakni ideal, sehingga ketertiban sosial
hanya akan mungkin bila ide itu menjadi ukuran asas normatif dalam tata
pemerintahan. Maka tujuan utama pendidikan adalah membina pemimpin yang sadar
dan mempraktekkan asas-asas normatif itu dalam semua aspek kehidupan.
6. Lahirnyaaliranrekonstruksionismeiniberawaldarikrisiskebudayaan modern,
samahalnyadenganaliranperenialisme. Menurut Muhammad Noor Syamseperti yang
dikutipJalaluddin (2010:118-119),
keduaalirantersebutmemandangbahwakeadaansekarangmerupakanzaman yang
mempunyaikebudayaan yang tergangguolehkehancuran, kebingungan,
dankesimpangsiuran. Meskipundemikian, prinsip yang
dimilikiolehaliraninitidaklahsamadenganprinsip yang dipegangolehaliranperenialisme.
Keduanyamempunyaivisidancara yang berbedadalampemecahan yang
akanditempuhuntukmengembalikankebudayaan yang serasidalamkehidupan.
Aliranperenialismememilihcaratersendiri, yaknidengankembalikealamkebudayaan
lama (regressive road culture) yang merekaanggap paling ideal. Suatuketikapadatahun
1930, George Count dan Harold Ruggmunculgagasan yang
bermaksudinginmembangunmasyarakatbaru, yang pantasdanadil. Dari
sinilahawalkemunculanaliranini. Ide
gagasannyaselanjutnyadidukungolehpemikiranprogresif Dewey,
danmenjelaskanbahwaaliranrekonstruksionismeberlandaskanfilsafatpragmatisme
(TeguhWangsa, 2011:190). Berawaldaripemikiran Theodore Brameld,
merekaterinspirasimelaluikaryafilsafatpendidikannya, mulaidari Pattern of Educational
Philosophy (1950), Toward a reconstructed Philosophy of Education (1956),
dan Education as Power (1965).
Daftar Pustaka:
5. Dinn Wahyudin, dkk, Pengantar Pendidikan, (Jakarta): Universitas Terbuka, 2010
6. Drs. Parasetya, Filsafat Pendidikan, (Bandung): Pustaka Setia, 2002
7. file:///C:/Users/User/Downloads/195-Article%20Text-399-1-10-20190709.pdf
8. https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 6 Hari LEMBARAN KERJA 5 NILAI
/ Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT
Senin,12-10-2020 PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru
Sekolah Dasar FIP –
UNIMED
a. Plato (427- 347) mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak
berubah. Menurut Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan
pikiran. Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia.
b.Aristoteles (384-322) murid Plato, tetapi cara pemikiran Aristoteles berbeda
dengan Plato. Cara berpikir Aristoteles yaitu berpikir secara rasional empiris
realistis. Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato.
Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai
materi manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi maupun
sosial. Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi dan menuju
kepada manusia yang ideal.
c.Thomas Aquinas (1224-1274) menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya :
1. Dunia tidak diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan tidak terbatas untuk suatu
saat saja. Ia juga mengemukakan bahwa segala sesuatu yang ada itu tercipta
karena adanya Tuhan.
2. Perenialisme :
segala sesuatu yang ada , adanya itu karna diciptakan oleh tuhan, dan tergantung
kepada-nya.
Essensialisme :
Pendidikan yang memelihara nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi
penuntun penyesuaian pada masyarakat.
Rekonstruksionisme :
Aliran yang merubah sistem pendidikan menjadi sistem pendidikan yang
memberikan kebebasan pada manusia dan menjadi kesepakatan bersama.
DAFTAR PUSTAKA :
https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/fi
lsafat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
https://www.kompasiana.com/friskytwinzasihnurjanah/5ebb7dfdd541df155903cd0
2/filsafat-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-
esensialisme
https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat
-pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-
aliran_804.html?m=1
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari /
MATA KULIAHFILSAFAT
Tanggal :
PENDIDIKAN
12, Oktober Prodi PGSD
2020
FIP– UNIMED
2. Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu menyesuaikan dengan jiwa
seseorang dengan kebijaksanaan dari Tuhan. Sedangkan proses tercapainya tujuan pendidikan
menurutnya yaitu dengan cara pengajaran, pembelajaran.
a.Aliran filsafat prenialisme : Filsafat perenial (Latin: philosophia perennis), yang juga disebut
Perenialisme, adalah sebuah sudut pandang dalam filsafat agama yang meyakini bahwa setiap
agama di dunia memiliki suatu kebenaran yang tunggal dan universal yang merupakan dasar bagi
semua pengetahuan dan doktrin religius.
b.aliran filsafat essensialisme : Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-
nilai kebudayaan yang telah ada sejak peradaban umat manusia. Esensialisme memandang
bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang
memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
c.aliran filsafat rekonstruksionisme : Rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggris
Reconstruct yang berarti menyusun kembali. Dalam konteks filsafat pendidikan aliran
rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
Daftar Pustaka:
1. https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
2.https://www.kompasiana.com/friskytwinzasihnurjanah/5ebb7dfdd541df155903cd02/filsafat-
pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-esensialisme?page=all
3. https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-
aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
4. http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-aliran_804.html
APertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Senin, 12 Oktober 2020
(PGSD)– UNIMED
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban :
1. –Prenialisme
Plato : Menurutnya, manusia adalah makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai
materi manusia di dalam hidupnya berada dalam kondisi alam materi maupun sosial.
Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang lebih tinggi dan menuju kepada
manusia yang ideal.
Steuco berpandangan bahwa terdapat prinsip tunggal dari segala sesuatu dan selalu
sama di dalam pengetahuan manusia. Menurutnya agama adalah kemampuan alami
manusia untuk mencapai sebuah kesejatian.
Thomas Aquinas menekankan dua hal dalam pemikiran realitanya : 1. Dunia tidak
diadakan dari bahan dasar, 2. Penciptaan tidak terbatas untuk suatu saat saja. Ia juga
mengamukakan bahwa segala sesuatu yang ada itu tercipta karena adanya Tuhan.
- Essensialisme
Georg wilhelm friedrich hegel ( 1770 – 1831 ) memngemukakan adanya sintesa
antara ilmu pengetahuan dan agama menjadi suatu pemahaman yang
mnggunakan landasam spiritual
Comenius berpendapat bahwa pendidikan mempunyai peranan membentuk
anak sesuai dengan kehendak tuhan, karena pada hakikatnya dunia adalah
dinamis dan bertujuan.
John Locke, tikoh dari inggris yang hidup pada tahun 1632-1704 sebagai pemikir
dunia berpendapat bahwa pendidikan hendaknya selalu dekat dengan situasi dan
kondisi.
- Rekonstruksionisme
John Hendrik, bahwa rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang
menghendaki budaya modern para pendidik.
Caroline Pratt :Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah
mengenai nilai yang ada pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil
berfikir efektif peserta didik. Nilai ini diharapkan agar dapat merubah dunia
pendidikan lebih berkembang menjadi baik
George Count :Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori
pendidikan. Beliau sangat menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau
mempunyai suatu keinginan yaitu ingin menjadikan atau mendirikan sebuah
lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi masyarakat.
2. Perenialisme adalah aliran yang mengandung kepercayaan filsafat yang berpegang pada nilai-
nilai dan juga norma-norma yang mempunyai sifat kekal atau abadi. Esensialisme adalah
Esensialisme adalah pendidikan yang didasarkan kepada nilai-nilai kebudayaan yang telah
ada sejak peradaban umat manusia. Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus
berpijak pada nilai-nilai yang memiliki kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan
dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai tata yang jelas.
Rekonstruksionisme adalah Rekonstrusionisme ini berarti penyusunan kembali. Dalam dunia
pendidikan aliran rekonstruksionisme ini adalah suatu aliran yang ingin mengubah tata
susunan sebuah budaya yang lama menjadi kebudayaan yang baru di era modern ini.
3. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan
Harold pada tahun 1930-an. Aliran rekonstruksionisme merupakan salah satu aliran yang
menganggap telah terjadi kegagalan dalam pendidikan dunia modern (progresif). Maka, aliran
rekonstruksionisme berupaya melakukan sebuah perombakan tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern serta membina suatu
konsensus yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan pokok tertinggi dalam kehidupan
manusia.
Daftar Pustaka
- http://eprints.umsida.ac.id/617/1/pendidikan%20karakter.pdf
- https://www.kompasiana.com/ulvadilahhasanah6229/5eb5854dd541df3a07670c64/al
iran-filsafat-pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-esensialisme
- https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat
-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
- https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-
pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
- http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html
Pertemuan: 6 Hari LEMBARAN KERJA 5 NILAI
/ Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT
Minggu/11 Oktober 2020 PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar–
UNIMED
Soal:
4. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
5. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
6. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
2. Prenialisme
Plato
Dalam pandangan plato, manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan dan nilai moral,
melainkan bagaimana menentukan semuanya itu dengan menggunakan akal dan rasio, semuanya itu
dapat ditemukan kembali oleh manusia.
Arishotheles
Aristhoteles mengambil cara berfikir rasional empiris realitas. Ia mengajarkan cara berfikir atas prinsip
realitas yang lebih dekat dengan alam kehidupan manusia sehari-hari. Menurut aristhotales manusia
adalah makhluk materi dan rohani sekaligus. Sebagai materi, ia menyadari bahwa manusia dalam
hidupnya dalam kondisi alam materi dan social.
Mohammad Noor Syam
Mengemukakan pandangan prenialisme ,bahwa pendidikan harus lebih banyak mengarahkan pusat
perhatiannya pada kebudayaan ideal yang teruji dan tangguh.Prenialisme memandang pendidikan
sebagai jalan kembali atau proses mengembalikan keadaan manusia sekarang seperti dalam keadaan
ideal.
Essensialisme
William C baogley
Berndapat bahwa filsafat esensisalisme ini memiliki ciri-ciri, yaitu minatnya yang kuat dan tahan lama
pada seorang peserta didik itu sering tumbuh dari upaya belajar yang menarik perhatiannya, yang
kedua pengawasan, pengarahan, dan bimbingan orang dewasa itu melekat pada balita yang panjang,
yang ketiga kemampuan untuk mendiplisinkan diri harus menjadi tujuan pendidikan maka tujuan
menegakkan kedisiplinan adalah salah satu cara yang diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan
tersebut, yang keempat atau yang terkahir adalah esensialisme ini menawarkan sebuah teori yang
kokoh dan kuat dalam suatu pendidikan sedangkan sekolah-sekolah pesaingnya memberikan teori yang
lemah.
William T.Harris
Berpendapat bahwa tugas pendidikan adalah menjadikan terbentuknya realitas berdasarkan susunan
yang tidak terelakkan dan bersendikan kesatuan spiritual sekolah adalah lembaga yang memelihara
nilai-nilai yang turun-temurun dan menjadi penuntun penyesusuaian pada masyarakat.
Rekonstruksionisme
Syam
Menurut Syam, aliran ini sama dengan aliran prenialisme yaitu memandang bahwa keadaan sekarang
merupakan zaman yang kebudayaannya terganggu oleh kehancuran, kebingungan dan kesimpang
siuran. Bila aliran perenialisme memilih cara dan jalan pemecahan masalah dengan kembali kepada
budaya abad pertengahan, maka rekonstruksionisme berupaya membina suatu konsensus yang paling
luas dan paling mungkin tentang tujuan pertama dan tertinggi dalam kehidupan manusia.
John Hendrik
John Hendrik mengemukakan juga bahwa rekonstruksionisme merupakan reformasi sosial yang
menghendaki budaya modern para pendidik. Rekonstruksionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral.
Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya tentang rekonstruksionisme yang berhubungan dengan
pendidikan ini, ia berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem
pendidikan saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem
pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat kebebasan bagi
masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara menekan ataupun penindasan
terhadap masyarakat.
2.Menurut saya
Prenialisme adalah aliran yang mempercayai hukum hukum,kebudayaan terdahulu,yaitu seperti
tradisi yang dipandang sebagai prinsip prinsip atau hukum hukum yang abadi dan akan terus ada
sampai kapanpun.
Essensialisme hampir sama rasa saya dengan prenialisme,yaitu aliran yang berdasarkan kepada
hukum hukum,kebudayaan terdahulu tetapi essensialisme ini harus berpijak pada nilai nilai yang
memiliki kejelasan dan tahan lama.
Rekonstruksionisme adalah aliran upgrade,yaitu aliran yang berupaya
merubah/merombak/memperbaiki tata susunan lama atau hukum hukum lama yang moderndan
menjadi kesepakatan antar manusia.
3.Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari adanya krisis
kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold pada tahun 1930-
an.Aliran ini merupakan aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dalam pendidikan
Dasar pemikiran aliran rekonstruksionisme tidak terlepas dari pemikiran-pemikiran pada aliran
perenialisme dan progresifisme. Aliran rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman
dalam aliran perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan, karena
upaya aliran rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan diawali oleh keprihatinan para
rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain menyebutkan adanya krisis
kebudayaan modern. Aliran rekonstruksionisme merupakan salah satu aliran yang menganggap telah
terjadi kegagalan dalam pendidikan dunia modern (progresif). Maka, aliran rekonstruksionisme berupaya
melakukan sebuah perombakan tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern serta membina suatu konsensus yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan pokok
tertinggi dalam kehidupan manusia. (Depag RI, 1984: 31). Mereka bermaksud ingin membangun
masyarakat baru, masyarakat yang dipandang pantas dan adil dengan rekonstruksi-rekonstruksi yang
ditawarkannya.
Daftar Pustaka
Http://solihatrahmita.blogspot.com/2013/12/aliran-filsafat-perenialisme.html#:~:text=Aliran
%20Perenialisme%20adalah%20merupakan%20aliran,adalah%20%E2%80%9Cbelajar%20untuk
%20berpikir%E2%80%9D.
Https://www.kompasiana.com/sifanaaqma/5ed3b809d541df65853b5bc3/aliran-filsafat-
perenialisme-dan-konsep-dasar-serta-tokoh-filusufnya
Http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/rekonstruksionisme.html#:~:text=Rekonstruksionisme%20berasal
%20dari%20bahasa%20Inggris%20Reconstruct%20yang%20berarti%20menyusun%20kembali,hidup
%20kebudayaan%20yang%20bercorak%20modern.
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin,12 okt 2020 Prodi PGSD
FIP – UNIMED
Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
o Prenialisme
o Essensialisme
o Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1.-prenialisme
Plato
Plato berpandangan bahwa manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai
moral melainkan bagaimana menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan akal dan
rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
Thomas Aquinas
Thomas Aquinas berpandangan tentang realitas bahwa segala sesuatu yang ada, adanya itu
karena diciptakan oleh Tuhan dan tergantung kepada-Nya. Sedangkan dalam hal
pengetahuan, Thomas Aquinas mengemukakan bahwa pengetahuan itu diperoleh sebagai
persentuhan antara dunia luar dan atau oleh akal budi yang kemudian menjadi pengetahuan.
Ortimer Adler
Ortimer Adler mengatakan bahwa jika seorang manusia adalah makhluk rasional yang
merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu sepanjang sejarahnya maka tentulah manusia
memiliki gambaran yang tetap dalam hal program pendidikan dengan tidak mengikutkan
peradaban dan masa tertentu.
-essensialisme
William C. Bagley
William C Bagley berpendapat bahwa filsafat pendidikan esensialisme mempunyai ciri-ciri
yaitu, minat yang kuat dan tahan lama pada peserta didik itu tumbuh dalam proses belajar
yang menarik perhatiannya, pengawasan, pengarahan dan bimbingan orang dewasa itu
melekat pada masa balita yang panjang, kemampuan dalam mendisiplinkan diri harus
menjadi tujuan pendidikan. Maka kedisiplinan adalah salah satu cara yang sangat diperlukan
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Johan Frederich Herbart
Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu menyesuaikan dengan
jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari Tuhan. Sedangkan proses tercapainya tujuan
pendidikan menurutnya yaitu dengan cara pengajaran, pembelajaran.
3. William T. Haris
William T. Haris berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menjadikan terbentuknya
realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersindikat ke kesatuan spiritual.
Sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai turun temurun dan menjadi penuntun
penyesuaian orang pada masyarakat.
-rekonstrusionalisme
Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada
pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai ini
diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga
perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat
dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir
dengan baik.
George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu
ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi
masyarakat.
Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem pendidikan
saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem
pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat
kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara
menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.
2.Perenialisme berasal dari kata perenial yang berarti abadi atau kekal atau dapat diartikan
juga tiada akhir.Perenialisme memandang bahwa pendidikan harus didasari nilai-nilai
kultural masa lampau (regresive road to culture) oleh karena kehidupan modern saat ini
banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang kehidupan.
Rekonstruksionisme berasal dari bahasa Inggris Reconstruct yang berarti menyusun kembali.
Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang
berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern.
3. Latar belakang terjadinya Aliran filsafat rekonsruksionalisme:
Sebagai aliran pendidikan, Rekonstruksionisme sejak awal sejarahnya di tahun 1920 dengan
lahirnya sebuah karya John Dewey yang berjudul Reconstruktion in Philosophy yang
kemudian digerakkan secara nyata oleh George Count dan Harold Rugg di tahun 1930-an,
yang selalu ingin menjadikan lembaga pendidikan sebagai wahana rekonstruksi masyarakat.
Rekonstruksionisme ini pun telah pula diformulasikan oleh George S. Counts dalam sebuah
karya klasiknya ‘Dare The Schools Build a New Social Order?’ yang diterbitkan pada tahun
1932.
Aliran ini pada prinsipnya sependapat dengan aliran perenialisme dalam mengungkap krisis
kebudayaan modern. Menurut Syam, kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan
sekarang merupakan zaman yang kebudayaannya terganggu oleh kehancuran, kebingungan
dan kesimpang siuran. Bila aliran perenialisme memilih cara dan jalan pemecahan masalah
dengan kembali kepada budaya abad pertengahan, maka rekonstruksionisme berupaya
membina suatu konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan pertama dan
tertinggi dalam kehidupan manusia.
John Hendrik mengemukakan juga bahwa rekonstruksionisme merupakan reformasi sosial
yang menghendaki budaya modern para pendidik. Rekonstruksionisme memandang
kurikulum sebagai problem sentral.
Daftar Pustaka:
A. http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/rekonstruksionisme.html?m=1
B. https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/yunayun/5eba4dbe097f367e370
d7142/filsafat-pendidikan-perenialisme
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin,12 okt 2020 Prodi PGSD
FIP – UNIMED
Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
o Prenialisme
o Essensialisme
o Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1.-prenialisme
Plato
Plato berpandangan bahwa manusia tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai
moral melainkan bagaimana menemukan semuanya itu. Dengan menggunakan akal dan
rasio, semuanya itu dapat ditemukan kembali oleh manusia.
Thomas Aquinas
Thomas Aquinas berpandangan tentang realitas bahwa segala sesuatu yang ada, adanya itu
karena diciptakan oleh Tuhan dan tergantung kepada-Nya. Sedangkan dalam hal
pengetahuan, Thomas Aquinas mengemukakan bahwa pengetahuan itu diperoleh sebagai
persentuhan antara dunia luar dan atau oleh akal budi yang kemudian menjadi pengetahuan.
Ortimer Adler
Ortimer Adler mengatakan bahwa jika seorang manusia adalah makhluk rasional yang
merupakan hakikat yang senantiasa seperti itu sepanjang sejarahnya maka tentulah manusia
memiliki gambaran yang tetap dalam hal program pendidikan dengan tidak mengikutkan
peradaban dan masa tertentu.
-essensialisme
William C. Bagley
William C Bagley berpendapat bahwa filsafat pendidikan esensialisme mempunyai ciri-ciri
yaitu, minat yang kuat dan tahan lama pada peserta didik itu tumbuh dalam proses belajar
yang menarik perhatiannya, pengawasan, pengarahan dan bimbingan orang dewasa itu
melekat pada masa balita yang panjang, kemampuan dalam mendisiplinkan diri harus
menjadi tujuan pendidikan. Maka kedisiplinan adalah salah satu cara yang sangat diperlukan
untuk mencapai tujuan pendidikan.
Johan Frederich Herbart
Johan Frieddrich Herbart berpendapat bahwa tujuan pendidikan itu menyesuaikan dengan
jiwa seseorang dengan kebijaksanaan dari Tuhan. Sedangkan proses tercapainya tujuan
pendidikan menurutnya yaitu dengan cara pengajaran, pembelajaran.
3. William T. Haris
William T. Haris berpendapat bahwa tujuan pendidikan adalah menjadikan terbentuknya
realitas berdasarkan susunan yang tidak terelakkan dan bersindikat ke kesatuan spiritual.
Sekolah adalah lembaga yang memelihara nilai-nilai turun temurun dan menjadi penuntun
penyesuaian orang pada masyarakat.
-rekonstrusionalisme
Caroline Pratt
Pendapatnya mengenai nilai. Nilai disini yang dimaksud adalah mengenai nilai yang ada
pada sekolah tersebut. Bahwa nilai ini merupakan hasil berfikir efektif peserta didik. Nilai ini
diharapkan agar dapat merubah dunia pendidikan lebih berkembang menjadi baik. Nilai juga
perlu dilihat dari proses belajar dari peserta didik dan juga perkembangannya yang didapat
dari pelajaran tersebut dan juga pola pikir dari peserta didik tersebut agar dapat selalu berfikir
dengan baik.
George Count
Beliau seorang pendidik dari Amerika dan juga seorang ahli teori pendidikan. Beliau sangat
menekuni pembelajarannya dalam bidang sosiologi. Beliau mempunyai suatu keinginan yaitu
ingin menjadikan atau mendirikan sebuah lembaga pendidikan sebagai sarana belajar bagi
masyarakat.
Paulo Freire
Menurut Paulo mengenai pemikirannya yang berhubungan dengan pendidikan ini, ia
berkeinginan agar pemerintah merubah sistem pendidikan. Menurut Paulo sistem pendidikan
saat ini sangat menindas masyarakat, dan menurutnya agar dapat diganti dengan sistem
pendidikan yang baru yaitu sebuah sistem pendidikan yang dalam prosesnya terdapat
kebebasan bagi masyarakat, dengan cara memanusiakan manusia bukan dengan cara
menekan ataupun penindasan terhadap masyarakat.
2.Perenialisme berasal dari kata perenial yang berarti abadi atau kekal atau dapat diartikan
juga tiada akhir.Perenialisme memandang bahwa pendidikan harus didasari nilai-nilai
kultural masa lampau (regresive road to culture) oleh karena kehidupan modern saat ini
banyak menimbulkan krisis dalam banyak bidang kehidupan.
Rekonstruksionisme berasal dari bahasa Inggris Reconstruct yang berarti menyusun kembali.
Dalam konteks filsafat pendidikan aliran rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang
berusaha merombak tata susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern.
3. Latar belakang terjadinya Aliran filsafat rekonsruksionalisme:
Sebagai aliran pendidikan, Rekonstruksionisme sejak awal sejarahnya di tahun 1920 dengan
lahirnya sebuah karya John Dewey yang berjudul Reconstruktion in Philosophy yang
kemudian digerakkan secara nyata oleh George Count dan Harold Rugg di tahun 1930-an,
yang selalu ingin menjadikan lembaga pendidikan sebagai wahana rekonstruksi masyarakat.
Rekonstruksionisme ini pun telah pula diformulasikan oleh George S. Counts dalam sebuah
karya klasiknya ‘Dare The Schools Build a New Social Order?’ yang diterbitkan pada tahun
1932.
Aliran ini pada prinsipnya sependapat dengan aliran perenialisme dalam mengungkap krisis
kebudayaan modern. Menurut Syam, kedua aliran tersebut memandang bahwa keadaan
sekarang merupakan zaman yang kebudayaannya terganggu oleh kehancuran, kebingungan
dan kesimpang siuran. Bila aliran perenialisme memilih cara dan jalan pemecahan masalah
dengan kembali kepada budaya abad pertengahan, maka rekonstruksionisme berupaya
membina suatu konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan pertama dan
tertinggi dalam kehidupan manusia.
John Hendrik mengemukakan juga bahwa rekonstruksionisme merupakan reformasi sosial
yang menghendaki budaya modern para pendidik. Rekonstruksionisme memandang
kurikulum sebagai problem sentral.
Daftar Pustaka:
C. http://ekosujadi-bintan.blogspot.com/2011/04/rekonstruksionisme.html?m=1
D. https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/yunayun/5eba4dbe097f367e370
d7142/filsafat-pendidikan-perenialisme
Lembar Kerja 5
MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
FIP - UNIMED
Plato mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah. Menurut Plato
manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini adalah
dasar kepribadian manusia.
Aristoteles
Pandangan Aristoteles lebih realis daripada pandangan Plato. Menurutnya, manusia adalah
makhluk materi dan juga rohani. Artinya sebagai materi manusia di dalam hidupnya berada
dalam kondisi alam materi maupun sosial. Sebagai rohani manusia akan menuju proses yang
lebih tinggi dan menuju kepada manusia yang ideal.
1. Thomas Aquinas
Daftar Pustaka :
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/fatratulimroini9032/5ebcfa9809
7f360ef22fc0b2/filsafat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16022244675324&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com
%2Ffatratulimroini9032%2F5ebcfa98097f360ef22fc0b2%2Ffilsafat-perenialisme-dan-
tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/jihaninfatiha4608/5ebbcc03097f
3637c70dea03/aliran-esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16022251632316&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com
%2Fjihaninfatiha4608%2F5ebbcc03097f3637c70dea03%2Faliran-esensialisme-dalam-
filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/umi21404/5ebf7434d541df7c33
29f7d2/filsafat-pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16022255276631&referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&_tf=Dari
%20%251%24s&share=https%3A%2F%2Fwww.kompasiana.com
%2Fumi21404%2F5ebf7434d541df7c3329f7d2%2Ffilsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html?m=1
Pertemuan: 5 LEMBARAN KERJA 4 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin,11 Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD)
2020 – UNIMED
Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
o Pragmatisme
o Eksistensialisme
o Progressivisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikandi
atas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafateksistensialisme?
Jawaban:
A. Tentang Pragmatisme
MenurutWilliam James (1842-1910 M)
Di dalam bukunya The Meaning of Truth, Arti Kebenaran, James mengemukakan bahwa tiada
kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yang bersifat tetap, yang berdiri sendiri dan
terlepas dari segala akal yang mengenal. Sebab pengalaman kita berjalan terus dan segala yang
kita anggap benar dalam pengembangan itu senantiasa berubah, karena di dalam prakteknya
apa yang kita anggap benar dapat dikoreksi oleh pengalaman berikutnya. Oleh karena itu, tidak
ada kebenaran mutlak, yang ada adalah kebenaran-kebenaran (artinya, dalam bentuk jamak)
yaitu apa yang benar dalam pengalaman-pengalaman khusus yang setiap kali dapat diubah oleh
poengalaman berikutnya.
4. Menurut John Dewey (1859-1952 M)
Dewey adalah seorang yang pragmatis. Menurutnya, filsafat bertujuan untuk memperbaiki
kehidupan manusia serta lingkungannya atau mengatur kehidupan manusia serta aktifitasnnya
untuk memenuhi kebutuhan manusiawi.
Sebagai pengikut pragmatisme, John Dewey menyatakan bahwa tugas filsafat adalah
memberikan pengarahan bagi perbuatan nyata. Filsafat tidak boleh larut dalam pemikiran-
pemikiran metafisis yang kurang praktis, tidak ada faedahnya.
Menurut Charles Shander Peirce
Sistem Pertama, Tahun 1859 hingga 1861
Sistem ini merupakan bentuk idealisme ekstrem dari post-kantian dengan mengkombinasikan
analitic transendental dengan idealis Plato. Dari sini, ia berangkat membuat kategori dari
doktrin Kant tentang Sains transendenta mencakup tiga serangkai klasifikasi ontologis, yaitu :
- Matter ( Objek Kosmologi )
- Mind ( Objek Psiokologi)
- God ( Objek Teologi )
Ketiga objek tersebut diatas, Pierce mengembangkannya dalam istilah it ( untuk dunia yang
kasat mata), the thou (untuk dunia mental), dan the i ( untuk dunia abstrak). Yang menjadi
masalah Pierce selanjutnya disini adalah bagaimana menggabungkan kategori-kategori itu.
Dari sini, ia berpandangan bahwa fungsi filsafatadalah menerangkan dan menunjukan adanya
kesatuan kebhinekaan alam.
B. Tentang Eksistensialisme
Menurut Karl Jaspers
Eksistensialismenya ditandai dengan pemikiran yang menggunakan semua pengetahuan
obyektif serta mengatasi pengetahuan obyektif sehingga manusia sadar akan dirinya sendiri dan
memandang filsafat bertujuan mengembalikan manusia kepada jatidirinya kembali. Ada dua
fokus pemikiran Jasper, yaitu eksistensi dan transendensi.
Menurut Soren Aabye Kiekeegaard
Mengedepankan teori bahwa eksistensi manusia bukanlah sesuatu yang kaku dan statis tetapi
senantiasa terbentuk, manusia juga senantiasa melakukan upaya dari sebuah hal yang sifatnya
hanya sebagai spekulasi menuju suatu yang nyata dan pasti, seperti upaya mereka untuk
menggapai cita-citanya pada masa depan.
Menurut Jean Paul Sartre
Manusia yang bereksistensi adalah makhluk yang hidup dan berada dengan sadar dan bebas
bagi diri sendiri”. Itu adalah salah satu statement dan mungkin bernilai teori yang terkenal
darinya.
Menurut Friedrich Nietzsche
Menurutnya manusia yang teruji adalah manusia yang cenderung melalui jalan yang terjal
dalam hidupnya dan definisi dari aliran eksistensialisme menurutnya adalah manusia yang
mempunyai keinginan untuk berkuasa (will to power), dan untuk berkuasa manusia harus
menjadi manusia super dan yang mempunyai mental majikan bukan mental budak supaya
manusia tidak diam dengan kenyamanan saja.
Menurut Martin Heidegger
Inti pemikirannya adalah memusatkan semua hal kepada manusia dan mengembalikan semua
masalah apapun ujung-ujungnya adalah manusia sebagai subjek atau objek dari masalah
tersebut.
C. Tentang Progressivisme
Menurut William James
Tokoh ini lahir di new york tanggal 11-04-1842 dan meninggal tanggal 26-08-1910 di
choruroa, di new hemshire. Dia juga mengembangkan ide-idenya dengan cepat menjadi ilmu
klasik. Maka dari itu hal inilah yang menjadikan william james ini terkenal menjadi ahli filsafat
pragmatisme dan empirisme.
Menurut John Dewey
Tokoh ini lahir di tanggal 20-10-1859 di burlington, vermon, dan wafat tanggal 1-01-1952 di
new york. Ide filsafat utamanya tertuju pada problema pengetahuan yang konkrit baik dalam
teori ataupun praktik.
Menurut Hans Vaihinger
Tokoh ini berpendapat bahwa "tahu" itu hanya berarti praktis. Sedangkan penyesuaian dengan
obyek tidak akan mungkin dibuktikan, salah satunya ukuran bagi pemikir adalah guna untuk
memengaruhi kejadian dunia. Pengertian itu semata-mata berguna untuk dunia, boleh dianggap
benar, asalkan orang mengetahui saja bahwa kebenaran gidak lain, kecuali kesalahan yang
berguna.
Menurut Saya:
Pragmatisme adalah ilmu yang menyatakan bahwa kebenaran akan selalu berubah ubah
seiring dengan berjalannya waktu. Juga akan terus mengalami perkembanga menjadi lebih
baik dari sebelumnya.
Eksistensialisme adalah filsafat yang pahamnya berpusat pada manusia individu yang
bertanggung jawab.
Progressivisme adalah aliran filsafat yang menginginkan kemajuaun secara cepat.
Daftar Pustaka:
1. https://www.kompasiana.com/ajeng123/5e9f069d097f361a83109394/aliran-filsafat-
pragmatisme-dan-pemikiran-tokoh-tokohnya
2. https://www.kompasiana.com/sholiha/5ea0f8ccd541df697e42bea2/pengertian-
pragmatisme-dan-menurut-pemikiran-beberapa-tokoh
3.
4.
Pertemuan: 6 Hari LEMBARAN KERJA 5 NILA
/Tanggal: I
MATA KULIAHFILSAFAT
Senin , 12 oktober 2020 PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Nama Mhs : wilda sari Hasibuan
. Zubaidah Hasibuan,S.Pd, M.Pd. NIM : 1201111040)
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat :
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing menurut pendapat Saudara deskripsikan di atas (no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1. perenialisme
Perenialisme berasal dari kata perenial yang berarti abadi atau kekal atau dapat
diartikan juga tiada akhir. Esensi kepercayaan filsafat perenial ialah berpegang pada
nilai-nilai yang bersifat abadi.
2. Menurur saya dari ke 3 aliran ini adalah sama- sama mengkaji atau menyusun kembali
aliran aliran filsafat seperti Aliran Esensialisme adalah aliran filsafat yang agar manusia
kembali kepada kebudayaan lama. karena kebudayaan lama telah banyak melakukan kebaikan
untuk manusia. Aliran Perennialisme merupakan esensi kepercayaan filsafat perenial yang
berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat abadi.dan Aliran
Rekonstruksionisme berusaha mengganti tata susunan lama dan membangun kebudayaan
yang bercorak modern.
3. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold
pada tahun 1930-an. Aliran
rekonstruksionisme merupakan aliran yang berusaha merombak tata susunan
lama dalam pendidikan dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang
bercorak modern.
Dasar pemikiran aliran rekonstruksionisme tidak terlepas dari pemikiran-
pemikiran pada aliran perenialisme dan progresifisme. Aliran
rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman dalam
aliran perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak
dapat dipisahkan, karena upaya aliran rekonstruksionisme dalam
mengembangkan pendidikan diawali oleh keprihatinan para rekonstruksionis
terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain menyebutkan
adanya krisis kebudayaan modern.
Aliran rekonstruksionisme merupakan salah satu aliran yang menganggap
telah terjadi kegagalan dalam pendidikan dunia modern (progresif). Maka,
aliran rekonstruksionisme berupaya melakukan sebuah perombakan tata
susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak
modern serta membina suatu konsensus yang paling luas dan mungkin
mengenai tujuan pokok tertinggi dalam kehidupan manusia.
L
Daftar Pustaka:
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/anafaradila/5e79cc67
d541df6bd555ef95/a liran-progresivisme-aliran-esensialisme-aliran-
perenialisme-dan-pemikiran-tokoh-tokoh- filsafat?
amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16023934260503&r eferrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%2F
www.kompasiana.com%2Fanafaradila%2F5e79cc67d541df6bd555ef95%2Faliran-
progresivisme-aliran
-esensialisme-aliran-perenialisme-dan-pemikiran-tokoh-tokoh-
filsafat
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/jihaninfatiha4608/5
ebbcc03097f3637c70d ea03/aliran-esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-
beserta-para- tokohnya?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA
%3D%3D#aoh=16023930356786 &referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F%
2Fwww.kompasiana.com
%2Fjihaninfatiha4608%2F5ebbcc03097f3637c70dea03%2Faliran-
esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html?m=1
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
12 Oktober 2020
FIP – UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : Zubaidah Nama Mhs : Ernestine Tambun Saribu
Hasibuan,S.Pd.,M.Pd NIM : 1203111155
Materi: Aliran filsafat Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, mengelaborasi dan merefleksi Aliran filsafat
Prenialisme, Eksistensialisme, dan Rekonstruksionisme
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat
- Prenialisme
- Essensialisme
- Rekonstruksionisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan di atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafat
Rekonstruksionisme?
Jawaban:
1. Pendapat Ahli Tentang Filsafat Aliran Prenialisme
a) Plato (427-347 SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat dengan
ketidakpastian, yaitu filsafat sofisme. Ukuran kebenaran dan ukuran moral
merupakan sofisme adalah manusia secara pribadi, sehingga pada zaman itu tidak
ada kepastian dalam moral, tidak ada kepastian dalam kebenaran, tergantung pada
masing-masing individu.
b) Aritoteles (384-322 SM), adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia
mereaksi terhadap filsafat gurunya, yaitu idealisme. Hasil pemikirannya disebut
filsafat realism (realism klasik). Cara berfikir Arithoteles berbeda dengan gurunya,
Plato, yang menekankan berfikir rasional spekulatif. Arithoteles mengambil cara
berfikir rasional empiris realitas.
c) Thomas Aquina mencoba mempertemukan suatu pertentangan yang muncul pada
waktu itu, yaitu antara ajaran Kristen dengan filsafat (sebetulnya dengan filsafat
Aritoteles, sebab pada waktu itu yang dijadikan dasar pemikiran logis adalah filsafat
neoplatonisme dari Plotinus yang dikembangkan oleh St. Agustinus. Menurut
Aquina, tidak terdapat pertentangan antara filsafat (khususnya filsafat Aristoteles)
dengan ajaran agama (Kristen). Keduanya dapat berjalan dalam lapangannya
masing-masing. Thomas Aquina secara terus menerus dan tanpa ragu-ragu
mendasarkan filsafatnya kepada filsafat Aristoteles
Pada dasarnya aliran rekonstruksionisme sepaham dengan aliran perenialisme bahwa ada
kebutuhan mendesak untuk kejelasan dan kepastian bagi kebudayaan zaman modern sekarang
(hendak menyatakan krisis kebudayaan modern), yang sekarang mengalami ketakutan,
kebimbangan dan kebingungan. Tetapi aliran rekonstruksionisme tidak sependapat dengan cara
dan jalan pemencahan yang ditempuh filsafat perenialisme. Aliran perenialisme memilih jalan
kembali ke alam kebudayaan abad pertengahan. Sementara itu aliran rekonstruksionisme
berusaha membina suatu konsensus yang paling luas dan paling mungkin tentang tujuan utama
dan tertinggi dalam kehidupan manusia.[2]
Rekonstrusionisme di pelopori oleh George Count dan Harold Rugg pada tahun 1930 yang
ingin membangun masyarakat baru, masyrakat yang pantas dan adil.tokoh- tokoh aliran
rekonstruksionisme yaitu Caroline pratt, George count, dan Harold rugg.[4]
DAFTAR PUSTAKA
Soal :
Jawab:
a. Plato
Menurut pendapat Plato, manusia pada hakikatnya memiliki tiga potensi dasar, yaitu
nafsu, kemauan, dan pikiran. Ketiga potensi ini merupakan asas bagi bangunan kepribadian
dan watak manusia. Ketiga potensi ini akan tumbuh dan berkembang melalui pendidikan,
seingga ketiganya berjalan secara berimbang dan harmonis. Manusia yang memiliki potensi
rasio yang besar akan menjadi pemimpin, kelas sosial yang tinggi. Manusia yang besar
potensi kemauannya, akan menjadi manusia-manusia prajurit, kelas menengah. Sedangkan
manusia yang besar potensi nafsunya akan menjadi manusia-manusia pekerja, kelas rakyat
jelata. Pendidikan dalam hal ini hendaklah berorientasi pada potensi psikologis dan
masyarakat, sehingga dapat mewujudkan pemenuhan kelas-kelas sosial dalam masyarakat
tersebut
b. Aristoteles
Aliran ini berkeyakinan, bahwa kendatipun dalam lingkungan dan tempat yang berda-
beda, hakikat manusia tetap menunjukka kesamaannya. Oleh karena itu, pola dan corak
pendidikan yang sama dapat diterapkan kepada siapapun dan dimanapun ia berada.
Menurutnya, setiap manusia memiliki fungsi kemanusiaan yang sama, karena memang
terlahir dari hakikat yang sama sebagai makhluk rasional. Aliran ini berpendapat bahwa
rasionalitas adalah hukum pertama yang akan tetap benar di segala zaman dan tempat.
Dengan prinsip rasionalitas ini pula perenialisme berhadapan dengan persoalan adanya prinsip
kesadaran dan kebebasan dalam gerak kehidupan manusia.
c. Mortimer J. Adler
Mortimer J. Adler sebagai salah seorang pendukung perenialisme ini mengatakan, bahwa
jika seorang manusia adalah makhluk rasional yang merupakan hakikat yang senantiasa
seperti itu di sepanjang sejarahnya, maka tentulah manusia memiliki gambaran yang tetap
pula dalam hal program pendidikan dengan tidak mengikutkan peradaban masa tertentu.
Sayyed Husein Nasr menyebutkan bahwa karakteristik khusus manusia tidak lain adalah
rasionalitas. Rasionalitas ini merupakan sifat manusia yang hakiki. Dengan prinsip dasar ini
pulahal, maka aliran ini berpendapat bahwa sesungguhnya ilmu pengetahuan sebagai produk
dan prestasi manusia dimanapun dan kapanpu akan selalu sama, karena memang bersumber
dari hakikat yang sama.
a. William C. Bagley
Tokoh ini meyakini bahwa fungsi utama dari pendidikan adalah dengan menyampaikan
warisan budaya yang diterapkan kepada generaasi muda yang akan datang.
b. FrederichBreden
Ia berpendapat bahwa pendidikan esensialisme ini lebih mementingkan apa yang mendukung
seorang siswa untuk memilih apa yang penting baginya.
c. L G Hendel
Ia berpendapat bahwa materi yang diberikan di sekolah berfugsi sebagai sumber nilai yang
stabil untuk mengatur perilaku para siswa, bukan sebagai penyelesaian masalah-masalah para
siswa, itu sebagai acuan para guru agar siswanya dapat mencerminkan perilaku yang baik.
3. Aliran Rekontruksionalisme
Kedua tokoh penggerak aliran rekonstrusionisme yang dipelopori John Dewey ini
bermaksud ingin membangun masyarakat baru yang dipandang pantas dan adil. Dalam karya
klasik milik George Counts yang berjudul “DaretheSchoolsBuild a New Social Order” yang
terbit pada tahun 1932 sebagaimana yang dikutip Arthur K. Ellis, ia berkeinginan menjadikan
lembaga pendidikan sebagai wahana rekonstruksi masyarakat (Muhmydaieli, 2011:172).
b. John Hendrik,
c. Muhammad Iqbal
Tak tertinggal pula dari kalangan intelektual muslim, Muhammad Iqbal (w. 1938) dalam
hal ini mengungkapkan, bahwa perubahan mendasar dalam pendidikan merupakan suatu
kebutuhan yang meliputi keseluruhan sistem pendidikan guna untuk membentuk pandangan
baru yang sesuai dengan kebutuhan zaman. Menciptakan masyarakat baru melalui
rekonstruksi pendidikan merupakan suatu keharusan
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari aliran aliran filsafat menurut para ahli tersebut adalah:
1. Perenialisme
Aliran Perenialisme ini berupaya menerapkan nilai-nilai atau norma-norma yang bersifat
kekal dan abadi yang selalu seperti itu sepanjang sejarah manusia, maka perenialisme
dianggap sebagai suatu aliran yang ingin kembali atau mundur kepada nilai-nilai kebudayaan
masa lampau.
Perenialisme menentang perubahan dan sesuatu yang baru. Jalan yang ditempuh oleh
kaum perenialis, adalah dengan jalan mundur ke belakang, dengan menggunakan kembali
nilai-nilai atau prinsip-prinsip umum yang telah menjadi pandangan hidup yang kukuh, kuat
pada zaman kuno dan abad pertengahan.
2. Essensialisme
Aliran Essensialisme ini ialah suatu aliran filsafat yang mengharapnya kembali manusia
kepada kebudayaan lama. Aliran ini menanggap bahwa kebudayaan menganggap
perbudayaan berpekerti baik. Essensialisme modern dalam pendidikan merupakan bentuk
proses dari skeptisisme dan sinisme dari progresivisme terhadap nilai–nilai yang terletak pada
warisan budaya
3. Rekontruksionisme
Rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya mencari
kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam
suatu tatanan dan seluruh lingkungannya.rekonstruktivisme lebih jauh menekankan pada
pemecahan masalah, berfikir kritis dan sejenisnya
Aliran rekonstruksionisme muncul sebagai reaksi dari adanya pemahaman dalam aliran
perenialisme maupun aliran progresivisme, sehingga keduanya tidak dapat dipisahkan, karena
upaya aliran rekonstruksionisme dalam mengembangkan pendidikan diawali oleh
keprihatinan para rekonstruksionis terhadap kehidupan manusia modern atau dengan kata lain
menyebutkan adanya krisis kebudayaan modern. Aliran rekonstruksionisme merupakan salah
satu aliran yang menganggap telah terjadi kegagalan dalam pendidikan dunia modern
(progresif). Maka, aliran rekonstruksionisme berupaya melakukan sebuah perombakan tata
susunan lama dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern serta
membina suatu konsensus yang paling luas dan mungkin mengenai tujuan pokok tertinggi
dalam kehidupan manusia. (Depag RI, 1984: 31). Mereka bermaksud ingin membangun
masyarakat baru, masyarakat yang dipandang pantas dan adil dengan rekonstruksi-
rekonstruksi yang ditawarkannya.
DAFTAR PUSTAKA
https://infosos.wordpress.com/2015/03/07/filsafat-perenialisme/
https://www.kompasiana.com/anatriwahyuni/5ec67cd0097f361ad7156462/filsafat-
esensialisme-dan-tokoh-tokoh-aliran-esensialisme
https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-dalam-
pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Lembar Kerja 5
MATA KULIAH FILSAFAT PENDIDIKAN
FIP - UNIMED
Plato mempunyai pandangan bahwa realitas yang hakiki itu tidak berubah.
Menurut Plato manusia memiliki 3 potensi, yaitu nafsu, kemauan, dan pikiran.
Ketiga potensi ini adalah dasar kepribadian manusia.
Aristoteles
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/fatratulimroini9032/5
ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-
perenialisme?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16022244675324&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com
%2Ffatratulimroini9032%2F5ebcfa98097f360ef22fc0b2%2Ffilsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/jihaninfatiha4608/5eb
bcc03097f3637c70dea03/aliran-esensialisme-dalam-filsafat-pendidikan-beserta-
para-tokohnya?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA%3D
%3D#aoh=16022251632316&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com
%2Fjihaninfatiha4608%2F5ebbcc03097f3637c70dea03%2Faliran-esensialisme-
dalam-filsafat-pendidikan-beserta-para-tokohnya
https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/umi21404/5ebf7434d
541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-aliran-rekonstruksionisme-dan-tokoh-
tokoh-pemikirannya?amp_js_v=a6&_gsa=1&usqp=mq331AQHKAFQCrABIA
%3D%3D#aoh=16022255276631&referrer=https%3A%2F
%2Fwww.google.com&_tf=Dari%20%251%24s&share=https%3A%2F
%2Fwww.kompasiana.com
%2Fumi21404%2F5ebf7434d541df7c3329f7d2%2Ffilsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
http://ipmawanku.blogspot.com/2011/11/rekonstruksionisme.html?m=1
Pertemuan: 5 LEMBARAN KERJA 4 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin/05, Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP – UNIMED
Dosen Pengampu Mata Kuliah : NamaMhs :IQBAL ARSIODANDY
Zubaidah Hasibuan,S.Pd,M.Pd NIM :1203111009
gMateri: Aliran Filsafat Pragmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.
Indikator Capaian: Dapat mendeskripsikan, menganalisis dan memverifikasi konsep Aliran
Filsafat Prahmatisme. Eksistensialisme, dan Progresivisme.
Soal:
1. Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:
- Pragmatisme
- Eksistensialisme
- Progressivisme
2. Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikandi
atas(no.1)!
3. Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafateksistensialisme?
Jawaban:
1. – Pragmatisme
• Charles sandre peirce menyatakan bahwa sesuatu dikatakan berpengaruh bila
memang memuat hasil yang praktis, ia juga menyatakan bahwa pragmatism
sebenarnya bukan suatu filsafat, bukan metafisika, dan bukan teori kebenaran,
melainkan suatu teknik untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah.
• William james. Menurut William pragmatism adalah realitas sebagai mana yang kita
ketahui, dan menurut pendapatnya pragmatism adalah filsafat praktis, karena ia
memberikan kontrol untuk bertindak bagi kebutuhan, harapan dan keyakinan manusia
untuk sebagian dari masa depannya.
• John dewey mengatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi
perbuatan nyata, dewey suka menyebut sistemnya dengan istilah instrumentalisme,
dalam teori intinya dewey mengembangkan filsafat sebagai berikut : situasi dikeliling
kita, itu sebagai pengalaman pertama merupakan situasi indeterminate, maka dengan
berfikir reflektif situasi tersebut menjadi indeterminate atas refleksi kita. Karena
filsafat harus berpijak pada pengalaman dan pengelolahannya secara aktif, kritis,
dengan demikian filsafat akan dapat menyusun sistem norma – norma dan nilai – nilai.
- Eksistensialisme
• Soren Kierkegard. Ia lahir di Denmark pada tanggal 15 Mei 1913. Menurut
pemikiran Kierkegard manusia tidak pernah hidup sebagai aku umum akan tetapi
hidup sebagai aku individual.
• Jean Paul Sartre. Ia lahir di Paris tahun 1905 dan meninggal tahun 1980. Ia
pernah mengajar Filsafat di beberapa tempat. Ia dikenal orang melalui novel,
drama tulisan dan dalam bidang filsafat. Menurutnya aliran eksistensialisme yaitu
eksitensi dulu sebelum esensi.
• Maritin Buber. Ia lahir di Mina tanggal 8 Februari 1878 dan meninggal pada 13
Juni 1965. Dalam aliran ini ia berpikiran yang bersifat pada perbedaan aku-itu dan
aku-engkau.
- Progressivisme
• William James Dia Berpendapat bahwa fungsi otak atau fikiran itu hharusnya
dipelajari sebagao bagian dari ilmu pengetahuan alam. William James juga
menekankan untuk membebaskan ilmu jiwa dan menempatkannya diatas dasar
ilmu perilaku. Jadi maksudnya ilmu jiwa ini harus menjadi dasar dari ilmu
perilaku.
• John Dewey mengemukakan teori tentang sekolah yaitu progresivisme harus
menekankan kepada peserta didik dan minat peserta didik dari pada mata
pelajarannya Sendiri.
• Hans Vaihinger mengemukakan bahwa satu-satunya ukuran bagi pikiran atau
berpikir adalah gunanya untuk mengetahui dan memengaruhi kejadian-kejadian
dunia.
2. Menurut saya paragmatisme adalah perbuatan nyata yang memang memuat hasil
yang praktis, dan filsafat yang memberikan kontrol untuk bertindak bagi kebutuhan,
harahap dan keyakinan.
Eksistensialisme adalah manusia hidup sebagai aku yang umum tetapi tidak sebagai
aku individual.
Progressivisme ilmu jiwa yang menjadi dasar dari ilmu perilaku untuk mengetahui dan
mempengaruhi kejadian di dunia.
3. Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena latar belakang
ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada masa Yunani
ketika itu seperti protes terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangan tentang
spekulatif tentang manusia. Intinya adalah Penolakan untuk mengikuti suatu aliran,
penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan
sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal dan primitif
yang sangat dari akademik.
Daftar Pustaka:
1.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/ajeng123/5e9f069d097f361a8310
9394/aliran-filsafat-pragmatisme-dan-pemikiran-tokoh-tokohnya
2.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/rizkaznr/5eacebc6d541df7045106
b22/aliran-eksistensialisme-dan-tokoh-tokohya-dalam-filsafat-pendidikan
3.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/kormilatria/5eb67a4fd541df5ea63
f5b42/pengertian-filsafat-pendidikan-progresivisme
4.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/abdulmuchith/aliran-
eksistensialisme-dalam-filsafat_54f7c4b8a33311641e8b4a99
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
12, Oktober 2020 Prodi PGSD
FIP– UNIMED
3. William T.
Harisberpendapatbahwatujuanpendidikanadalahmenjadikanterbentuknyarealitasberdasarkansusuna
n yang tidakterelakkandan bersindikatkekesatuan spiritual. Sekolahadalahlembaga yang
memeliharanilai-nilaituruntemurundanmenjadipenuntunpenyesuaian orang padamasyarakat.
DaftarPustaka:
1.https://www.kompasiana.com/fatratulimroini9032/5ebcfa98097f360ef22fc0b2/filsafat-
perenialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-perenialisme
2.https://www.kompasiana.com/friskytwinzasihnurjanah/5ebb7dfdd541df155903cd02/filsafat-
pendidikan-esensialisme-dan-tokoh-tokoh-filsafat-pendidikan-esensialisme?page=all
3.https://www.kompasiana.com/umi21404/5ebf7434d541df7c3329f7d2/filsafat-pendidikan-aliran-
rekonstruksionisme-dan-tokoh-tokoh-pemikirannya
4.http://rainbowcak.blogspot.com/2013/01/makalah-filsafat-pendidikan-aliran_804.html
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin/12, Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP– UNIMED
Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. a) Prenialisme
Plato (427-347 SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat dengan ketidakpastian, yaitu filsafat sofis
Aritoteles (384-322 SM), adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia mereaksi terhadap filsafat g
Thomas Aquina mencoba mempertemukan suatu pertentangan yang muncul pada waktu itu, yaitu antara
b) Essensialisme
Essensialisme merupakan aliran filsafat yang muncul pada awal tahun 1930 sebagai akibat dari timbulnya Renaisa
Daftar Pustaka:
1. ?
2. ?
3. ?
c. Rekonstruksionisme
- rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya
mencari kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan
manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya. Maka, proses dan lembaga
pendidikan dalam pandangan rekonstruk-sionisme perlu merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru. Untuk tujuan tersebut diperlukan
kerja sama antarumat manusia (Jalaluddin, 2010:119).
- Aliran Rekonstruktivisme ini intinya merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan. Dalam konteks
pendidikan, aliran ini bertujuan hendak membina suatu konsensus yang paling luas dan
paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia, dengan
merombak kembali tata susunan pendidikan lama dengan tata susunan pendidikan yang
sama sekali baru (Zuhairini, 1991:29).
- John Hendrik, bahwa rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang menghendaki
budaya modern para pendidik. Rekonstrusionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral dimana pendidikan harus menjawab pertanyaan beranikah sekolah
membangun suatu orde sosial yang baru.
2. Menurut saya aliran filsafat prenialisme, essensialisme dan rekontruktivisme saling
berhubungan dari ketidakpastian suatu pendidikan hingga berformasi sosial yang mengkehendaki
budaya modern para pendidik.
3. Latar belakang munculnya aliran rekonstruktivisme yaitu lanjutan dari aliran progrivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan oleh karena itu
dibuatlah aliran rekonstruktivisme yang bertujuan untuk membangun kembali tata susunan hidup
kebudayaan yang baru.
Daftar Pustaka :
https://sriastutiolivemon.blogspot.com/2015/10/makalah-filsafat-pendidikan-
aliran.html
https://saringin.blogspot.com/2012/05/filsafat-essensialisme.html
https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-
dalam-pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin/12, Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP– UNIMED
Soal:
Diskripsikan minimal 3 pendapat ahli tentang Aliran Filsafat:\
Prenialisme
Essensialisme
Rekonstruksionisme
Simpulkan masing-masing mennurut pendapat Saudara deskripsikan diatas(no.1)!
Apa alasan yang melatarbelakangi munculnya/lahirnya aliran filsafatRekonstruksionisme?
Jawaban:
1. a) Prenialisme
Plato (427-347 SM), hidup pada zaman kebudayaan yang sarat dengan ketidakpastian, yaitu filsafat sofis
Aritoteles (384-322 SM), adalah murid Plato, namun dalam pemikirannya ia mereaksi terhadap filsafat g
Thomas Aquina mencoba mempertemukan suatu pertentangan yang muncul pada waktu itu, yaitu antara
b) Essensialisme
Essensialisme merupakan aliran filsafat yang muncul pada awal tahun 1930 sebagai akibat dari timbulnya Renaisa
Daftar Pustaka:
1. ?
2. ?
3. ?
c. Rekonstruksionisme
- rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya
mencari kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan
manusia dalam suatu tatanan dan seluruh lingkungannya. Maka, proses dan lembaga
pendidikan dalam pandangan rekonstruk-sionisme perlu merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang baru. Untuk tujuan tersebut diperlukan
kerja sama antarumat manusia (Jalaluddin, 2010:119).
- Aliran Rekonstruktivisme ini intinya merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan. Dalam konteks
pendidikan, aliran ini bertujuan hendak membina suatu konsensus yang paling luas dan
paling mungkin tentang tujuan utama dan tertinggi dalam kehidupan manusia, dengan
merombak kembali tata susunan pendidikan lama dengan tata susunan pendidikan yang
sama sekali baru (Zuhairini, 1991:29).
- John Hendrik, bahwa rekonstrusionisme merupakan reformasi sosial yang menghendaki
budaya modern para pendidik. Rekonstrusionisme memandang kurikulum sebagai
problem sentral dimana pendidikan harus menjawab pertanyaan beranikah sekolah
membangun suatu orde sosial yang baru.
2. Menurut saya aliran filsafat prenialisme, essensialisme dan rekontruktivisme saling
berhubungan dari ketidakpastian suatu pendidikan hingga berformasi sosial yang mengkehendaki
budaya modern para pendidik.
3. Latar belakang munculnya aliran rekonstruktivisme yaitu lanjutan dari aliran progrivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan oleh karena itu
dibuatlah aliran rekonstruktivisme yang bertujuan untuk membangun kembali tata susunan hidup
kebudayaan yang baru.
Daftar Pustaka :
https://sriastutiolivemon.blogspot.com/2015/10/makalah-filsafat-pendidikan-
aliran.html
https://saringin.blogspot.com/2012/05/filsafat-essensialisme.html
https://irfanyudhistira.wordpress.com/2016/11/01/aliran-rekonstruksionisme-
dalam-pandangan-filsafat-pendidikan-islam/
Pertemuan: 6 LEMBARAN KERJA 5 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT
PENDIDIKAN
Senin, 12-10- 2020 Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
FIP – UNIMED
Lampiran 7.Petunjuk Pembuatan Tugas Rutin Bentuk Lembar Kerja (LK)
- Prenialisme
- Esensialisme
- Rekonstruksionisme
Jawab :
Rekonstruksionisme
Zuhairini, 1991:29 : Aliran Rekonstruktivisme merupakan kelanjutan dari aliran progresivisme yang
menyatakan bahwa peradaban manusia di masa depan sangat diutamakan.
Pius A. Partanto dan M. Dahlan al-Barry, 2001:664: Istilah Rekonstruksionisme berasal dari
kata Rekonstruksi yang tersusun atas dua kata: “Re” yang berarti kembali dan “konstruk” yang berarti
menyusun. Bila kedua kata tersebut digabung maka dapat dimaknai menjadi penyusunan kembali.
Jalaluddin, 2010:119 : rekonstruksionisme adalah aliran yang berupaya merombak tata susunan lama
dan membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern, serta berupaya mencari
kesepakatan antar sesama manusia atau agar dapat mengatur tata kehidupan manusia dalam suatu tatanan
dan seluruh lingkungannya.
5. Menurut saya
Perenialisme yang meyakini bahwa setiap agama di dunia memiliki suatu kebenaran yang tunggal
dan universal yang merupakan dasar bagi semua pengetahuan dan doktrin religius. Karena manusia
tidak menciptakan kebenaran, pengetahuan, dan nilai moral melainkan bagaimana menemukan
semuanya itu.
Esensialisme memandang bahwa pendidikan harus berpijak pada nilai-nilai yang memiliki
kejelasan dan tahan lama yang memberikan kestabilan dan nilai-nilai terpilih yang mempunyai
tata yang jelas.
rekonstruksionisme adalah suatu aliran yang berusaha merombak tata susunan lama dan
membangun tata susunan hidup kebudayaan yang bercorak modern.
6. Aliran rekonstruksionisme merupakan aliran dalam filsafat pendidikan yang berawal dari
adanya krisis kebudayaan modern yang dipelopori oleh tokoh bernama George Count dan Harold
pada tahun 1930-an.
Filsafat adalah ilmu yang meneliti secara mendalam tentang ketuhanan, manusia dan alam
semesta untuk menghasilkan pengetahuan tentang bagaimana alam dapat dicapai sejauh
pikiran manusia dan bagaimana perilaku manusia seharusnya setelah mencapai
pengetahuan itu.
e. Menurut Aristoteles
Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika,
retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).
Filsafat Pendidikan
perenialusme.https://www.kompasiana.com/yunayun/5eba4dbe097f367e370d7142/fils
afat-pendidikan-perenialisme#:~:text=Perenialisme%20berasal%20dari%20kata
%20perenial,dapat%20diartikan%20juga%20tiada%20akhir.&text=Perenialisme
%20memandang%20bahwa%20pendidikan%20harus,krisis%20dalam%20banyak
%20bidang%20kehidupan. 11 Oktober 2020
Aliran ensensialisme dalam filsafat pendidikan beserta tokoh-
tokohnya.https://www.kompasiana.com/yunayun/5eba4dbe097f367e370d7142/filsafat-
pendidikan-perenialisme#:~:text=Perenialisme%20berasal%20dari%20kata
%20perenial,dapat%20diartikan%20juga%20tiada%20akhir.&text=Perenialisme
%20memandang%20bahwa%20pendidikan%20harus,krisis%20dalam%20banyak
%20bidang%20kehidupan.11 Oktober 2020
1 – Pragmatisme
• Charles sandre peirce menyatakan bahwa sesuatu dikatakan berpengaruh bila
memang memuat hasil yang praktis, ia juga menyatakan bahwa pragmatism
sebenarnya bukan suatu filsafat, bukan metafisika, dan bukan teori kebenaran,
melainkan suatu teknik untuk membantu manusia dalam memecahkan masalah.
• William james. Menurut William pragmatism adalah realitas sebagai mana yang kita
ketahui, dan menurut pendapatnya pragmatism adalah filsafat praktis, karena ia
memberikan kontrol untuk bertindak bagi kebutuhan, harapan dan keyakinan manusia
untuk sebagian dari masa depannya.
• John dewey mengatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan pengarahan bagi
perbuatan nyata, dewey suka menyebut sistemnya dengan istilah instrumentalisme,
dalam teori intinya dewey mengembangkan filsafat sebagai berikut : situasi dikeliling
kita, itu sebagai pengalaman pertama merupakan situasi indeterminate, maka dengan
berfikir reflektif situasi tersebut menjadi indeterminate atas refleksi kita. Karena
filsafat harus berpijak pada pengalaman dan pengelolahannya secara aktif, kritis,
dengan demikian filsafat akan dapat menyusun sistem norma – norma dan nilai – nilai.
a. Eksistensialisme
• Soren Kierkegard. Ia lahir di Denmark pada tanggal 15 Mei 1913. Menurut
pemikiran Kierkegard manusia tidak pernah hidup sebagai aku umum akan tetapi
hidup sebagai aku individual.
• Jean Paul Sartre. Ia lahir di Paris tahun 1905 dan meninggal tahun 1980. Ia
pernah mengajar Filsafat di beberapa tempat. Ia dikenal orang melalui novel,
drama tulisan dan dalam bidang filsafat. Menurutnya aliran eksistensialisme yaitu
eksitensi dulu sebelum esensi.
• Maritin Buber. Ia lahir di Mina tanggal 8 Februari 1878 dan meninggal pada 13
Juni 1965. Dalam aliran ini ia berpikiran yang bersifat pada perbedaan aku-itu dan
aku-engkau.
b. Progressivisme
• William James Dia Berpendapat bahwa fungsi otak atau fikiran itu hharusnya
dipelajari sebagao bagian dari ilmu pengetahuan alam. William James juga
menekankan untuk membebaskan ilmu jiwa dan menempatkannya diatas dasar
ilmu perilaku. Jadi maksudnya ilmu jiwa ini harus menjadi dasar dari ilmu
perilaku.
• John Dewey mengemukakan teori tentang sekolah yaitu progresivisme harus
menekankan kepada peserta didik dan minat peserta didik dari pada mata
pelajarannya Sendiri.
• Hans Vaihinger mengemukakan bahwa satu-satunya ukuran bagi pikiran atau
berpikir adalah gunanya untuk mengetahui dan memengaruhi kejadian-kejadian
dunia.
2 Menurut saya paragmatisme adalah perbuatan nyata yang memang memuat hasil
yang praktis, dan filsafat yang memberikan kontrol untuk bertindak bagi kebutuhan,
harahap dan keyakinan.
Eksistensialisme adalah manusia hidup sebagai aku yang umum tetapi tidak sebagai
aku individual.
Progressivisme ilmu jiwa yang menjadi dasar dari ilmu perilaku untuk mengetahui dan
mempengaruhi kejadian di dunia.
3 Eksistensialisme merupakan suatu aliran filsafat yang lahir karena latar belakang
ketidakpuasan beberapa filusuf yang memandang bahwa filsafat pada masa Yunani
ketika itu seperti protes terhadap rasionalisme Yunani, khususnya pandangan tentang
spekulatif tentang manusia. Intinya adalah Penolakan untuk mengikuti suatu aliran,
penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan
sistem, rasa tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal dan primitif
yang sangat dari akademik.
Daftar Pustaka:
1.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/ajeng123/5e9f069d097f361a8310
9394/aliran-filsafat-pragmatisme-dan-pemikiran-tokoh-tokohnya
2.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/rizkaznr/5eacebc6d541df7045106
b22/aliran-eksistensialisme-dan-tokoh-tokohya-dalam-filsafat-pendidikan
3.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/kormilatria/5eb67a4fd541df5ea63
f5b42/pengertian-filsafat-pendidikan-progresivisme
4.https://www.google.co.id/amp/s/www.kompasiana.com/amp/abdulmuchith/aliran-
eksistensialisme-dalam-filsafat_54f7c4b8a33311641e8b4a99
Pertemuan: 5 LEMBARAN KERJA 4 NILAI
Hari / Tanggal : MATA KULIAHFILSAFAT PENDIDIKAN
Senin/05, Oktober Prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
2020 FIP – UNIMED