Skenario 5 Blok 12 Malaria
Skenario 5 Blok 12 Malaria
Tn. E,umur 30 tahun,datang ke rumah sakit dengan demam menggigil dan sakit
kepala hebat sejak 2 hari yang lalu. Dua minggu lalu Tn E berwisata ke Ujung Kulon.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan kesadaran somnolen, suhu tubuh 39˚C, nadi
90x/menit, tekanan darah 120/80 mmHg.Laboratorium: Hemoglobin 13g/dl,
trombosit 250000/µl, lekosit 6000/µl.
PEMBAHASAN :
Malaria merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebabkan oleh
infeksi Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya
bentuk aseksual dalam darah,dengan gejala demam,menggigil,anemia dan
pembesaran limfa.1
1. Anamnesis
Pemeriksaan Fisik
Demam
-
Demam mempunyai dua stadium yaitu : stadium frigoris (menggigil) yang
berlangsung selama 20-60 menit, kemudian stadium akme (puncak demam) selama 1-
4 jam, lalu memasuki stadium surodis selama 1-3 jam dimana penderita banyak
berkeringat. Serangan demam ini umumnya diselingi masa tidak demam. Pada
malaria tertiana demam timbul setiap 2 hari, pada malaria quartana timbul setiap 3
hari; sedangkan pada malaria tropikal demam bersifat “hectic”, timbul tidak teratur.
Bila tidak diobati, karena kekebalan yang timbul, demam ini akan hilang dalam 3
bulan. Dan jika keadaan tubuh lemah dapat terjadi relaps.3
-
Pada malaria tertiana, limpa membesar mulai minggu kedua, sedangkan pada malaria
tropika pada hari ke-3 sampai 4, limpa membesar karena harus menghilangkan
eritrosit yang pecah. Pada infeksi kronik hepar juga akan membesar.3
Anemia
-
Bervariasi dan ringan sampai berat. Paling berat pada infeksi “plasmodium
falciparum”. Eritrosit juga menjadi lebih mudah melekat satu dengan yang lain dan
dengan endotel, sehingga lebih mudah timbul trombus.3
Pada saat pemeriksaan fisik ditemukan keadaan penderita agak tampak pucat dengan
konjunktiva tidak anemis serta adanya hepatosplenomegali.3
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan dengan mikroskopik
-
Bertujuan untuk menemukan parasit di dalam darah tepi1,6
-
Deteksi antigen parasit malaria,dengan menggunakan metoda immunokromatografi
dalam bentuk dipstik.1,6
Tes Serologi
-
Mendeteksi adanya antibodi spesifik terhadap malaria atau pada keadaan dimana
parasit sangat minimal.1,6
3. Diagnosa
Malaria merupakan suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebabkan oleh
infeksi Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan ditemukannya
bentuk aseksual dalam darah,dengan gejala demam,menggigil,anemia dan
pembesaran limfa.1
Gejala: Keluhan utama yaitu demam menggigil,berkeringat dan dapat disertai sakit
kepala,mual,muntah,diare,nyeri oto dan pegal-pegal.Keadaan umum yang
lemah,kejang,panas yang sangat tinggi,mata dan tubuh berubah kekuningan,berlaku
perdarahan pada hidung,gusi atau saluran cerna dan muntah terus menerus dan tidak
dapat makan dan minum.
Differential diagnose:
Penyakit lain yang mungkin terdeteksi berdasarkan simptom-simptom yang sama.
Contohnya demam dengue.
Dalam pelaksanaan pemberantasan malaria diagnostik yang ditegakkan ialah setiap
penderita demam atau dalam waktu sebulan yang demam agar diambil preparat
darahnya. Sedang positip malaria ditegakkan setelah preparat diperiksa di
laboratorium dan dapat ditemukan plasmodium.
Sejak tahun 1950, malaria telah berhasil dibasmi di hampir seluruh Benua Eropa
dan di daerah seperti Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Namun penyakit ini masih
menjadi masalah besar di beberapa bagian Benua Afrika dan Asia Tenggara. Sekitar 100
juta kasus penyakit malaria terjadi setiap tahunnya dan sekitar 1 persen diantaranya fatal.
Seperti kebanyakan penyakit tropis lainnya, malaria merupakan penyebab utama
kematian di negara berkembang. Pertumbuhan penduduk yang cepat, migrasi, sanitasi
yang buruk, serta daerah yang terlalu padat, membantu memudahkan penyebaran
penyakit tersebut. Pembukaan lahan-lahan baru serta perpindahan penduduk dari desa ke
kota (urbanisasi) telah memungkinkan kontak antara nyamuk dengan manusia yang
bermukim didaerah tersebut.2
Prevalensi Hemoglobin S ( HbS ) pada penduduk Afrika cukup tinggi sehingga lebih
tahan terhadap infeksi P.falciparum karena HbS menghambat perkembangbiakan
P.falciparum. HbS ) pada penduduk Afrika cukup tinggi sehingga lebih tahan terhadap
infeksi P.falciparum karena HbS menghambat perkembangbiakan P.falciparum.4
b) Kekurangan enzim1,7,8
Penyakit Malaria yang terjadi pada manusia. Penyakit malaria memiliki 4 jenis, dan
masing-masing disebabkan oleh spesies parasit yang berbeda. Gejala tiap-tiap jenis
biasanya berupa meriang, panas dingin menggigil dan keringat dingin. Dalam beberapa
kasus yang tidak disertai pengobatan, gejala-gejala ini muncul kembali secara periodik.
Jenis malaria paling ringan adalah malaria tertiana yang disebabkan oleh Plasmodium
vivax, dengan gejala demam dapat terjadi setiap dua hari sekali setelah gejala pertama
terjadi (dapat terjadi selama 2 minggu setelah infeksi). 2
Demam rimba (jungle fever ), malaria aestivo-autumnal atau disebut juga malaria tropika,
disebabkan oleh Plasmodium falciparum merupakan penyebab sebagian besar kematian
akibat malaria. Organisme bentuk ini sering menghalangi jalan darah ke otak,
menyebabkan koma, mengigau, serta kematian.2
Malaria kuartana yang disebabkan oleh Plasmodium Malariae, memiliki masa inkubasi
lebih lama daripada penyakit malaria tertiana atau tropika; gejala pertama biasanya tidak
terjadi antara 18 sampai 40 hari setelah infeksi terjadi. Gejala tersebut kemudian akan
terulang kembali setiap 3 hari.2
Jenis ke empat dan merupakan jenis malaria yang paling jarang ditemukan, disebabkan
oleh Plasmodium ovale yang mirip dengan malaria tertiana.
Pada masa inkubasi malaria, protozoa tumbuh didalam sel hati; beberapa hari sebelum
gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah
merah sejalan dengan perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam.2
P. vivax P. P. P. Ovale
Falciparum Malariae
1. Siklus pra-eritrosit + 8 hari 6 hari 15-21 hari 15 hari
2. Sikus Eritorit 48 jam 36-8 jam 72 jam 48 jam
3. Dalam Eritrosit :
- + +
5. Jumlah Morozoit 14-24 20-32 6-12 8-12
Plasmodium malaria dapat hidup dalam tubuh manusia dan dalam tubuh
nyamuk. Putaran kehidupan hama dalam tubuh manusia terjadi dalam darah dengan
siklus : merozoid --tropozoid -- schizont -- merozoid muda. Merozoid muda masuk
lagi ke dalam butir darah merah. Di dalam sel darah merah sebagian terbesar
merozoid muda tersebut mengulangi siklusnya dan sebagian kecil membentuk makro-
dan mikrogametosit yang siap untuk masuk tubuh nyamuk pada waktu nyamuk
tersebut menggigit orang sakit malaria. Sebagian lagi dapat masuk dalam sel hati
untuk kehidupan merozoid-merozoid muda. Siklus kehidupan plasmodium dalam
tubuh orang atau periode intrinsik memakan waktu 10 - 14 hari. Mikro dan
makrogamet yang terhisap oleh nyamuk dalam lambung nyamuk akan mengadakan
pembuahan dan terbentuklah zygote. Dari zigot kemudian terbentuk ookinet ookista
dalam dinding lambung nyamuk dan terbentuklah spora yang seterusnya menjadi
sporozoit yang siap dalam kelenjar ludah nyamuk untuk masuk dalam tubuh orang
lewat gigitan nyamuk.Siklus kehidupan plasmodium dalam tubuh nyamuk atau
periode extrinsik memerlukan waktu I0 - 12 hari.Dengan mengetahui siklus
kehidupan parasit dan waktu intrinsik dan extrinsiknya serta cara penularan penyakit
malaria dapat ditetapkan bahwa : pemeriksaan preparat oleh laboratorium
memungkinkan pengaturan waktu antara pemberian presumptive dan radical
treatment yang harus kurang dari 10 hari dan pelaksanaan pemberantasan vektor
dengan fogging agar diulang tiap minggu selama 8 - I0 minggu.5
Penatalaksanaan
A. Tindakan umum ( di tingkat Puskesmas ) :
ii) Perbaiki keadaan umum penderita (beri cairan dan perawatan umum)
vii) Buat / isi status penderita yang berisi catatan mengenai : identitas
penderita, riwayat perjalanan penyakit, riwayat penyakit dahulu,
pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium (bila tersedia), diagnosis
kerja, diagnosis banding, tindakan & pengobatan yang telah diberikan,
rencana tindakan/pengobatan, dan lain-lain yang dianggap perlu (misal :
bila keluarga penderita menolak untuk dirujuk maka harus
menandatangani surat pernyataan yang disediakan untuk itu). Catatan vital
sign disatukan kedalam status penderita.2,6
B. Pengobatan simptomatik :
i) Kina intra vena (injeksi) masih merupakan obat pilihan (drug of choice)
untuk malaria berat. Kemasan garam Kina HCL 25 % injeksi, 1 ampul
berisi 500 mg / 2 ml.
ii) Pemberian anti malaria pra rujukan (di puskesmas) : apabila tidak
memungkinkan pemberian kina perdrip maka dapat diberikan dosis I
Kinin antipirin 10 mg/KgBB IM (dosis tunggal).1,2
Cara pemberian :
ii) Bila penderita sudah dapat minum, Kina IV diganti dengan Kina
tablet / per oral dengan dosis 10 mg/Kg BB/ x dosis, pemberian 3 x
sehari (dengan total dosis 7 hari dihitung sejak pemberian infus
perdrip yang pertama).1,2,6
Catatan :
Pemakaian klorokuin bertujuan membunuh parasit stadium aseksual dan seksual
Primakuin bertujuan untuk membunuh gametosit yang berada di dalam
darah,hipnozoit di sel hati dan parasit aseksual di eritrosit1
Pencegahan
A. Kemoprofilaksis
Bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria sehingga bile terinfeksi maka
gejala klinisnya tidak berat.Ditujukan kepada orang yang berpergian ke daerah
endemis malaria dalam waktu yang tidak terlalu lama.
i) Komprofilaksis untuk P. Falciparum, Doksisiklin:2mg,kgBB/hari(<4-6
minggu)
iii) Obat tersebut diminum 1 minggu sebelum masuk ke daerah endemis sampai 4
minggu setelah kembali.
B. Penyemprotan
C. Pengawasan deteksi aktif dan pasif
D. Survei demam dan pengawasan migran
E. Deteksi dan kontrol epidemik
F. Larvaciding
G. Peningkatan kemampuan
H. Diagnosis awal dan pengobatan yang tepat
I. Program kelambu dengan insektisida1
Penutup
Dari anamnesa didapatkan penderita mempunyai keluhan demam menggigil dan sakit
kepala hebat 2 minggu yang lalu saat penderita di Ujung Kulon yang merupakan
daerah endemik malaria.Jadi,penderita dikenalpasti menderita penyakit malaria
berdasarkan anamnesis dan diagnosis gejala-gejala klinisnya.