Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi Sepsis

a. Sepsis adalah kumpulan gejala sebagai manifestasi respons sistemik terhadap infeksi.
Respon inflamasi sistemik adalah keadaan yang melatarbelakangi sindrom sepsis. Respon
ini tidak hanya disebabkan oleh adanya bakteriemia tetapi juga oleh sebab-sebab lain.
Pendapat ini sangat kontras dengan pendapat sebelumnya yang menganggap bahwa
keadaan sindrom sepsis ditentukan oleh adanya bakteri dalam darah. Kerusakan dan
disfungsi organ bukanlah disebabkan oleh infeksinya tetapi respon tubuh terhadap
infeksi dan beberapa kondisi lain yang mengakibatkan kerusakan-kerusakan pada
sindrom sepsis (Bakta & Suastika, 1999).
b. Severe sepsis adalah sepsis dengan disfungsi organ, hipotensi, aliran darah tidak cukup
(hipoperfusi) untuk satu atau lebih organ menyebabkan misalnya asidosis laktat,
penurunan produksi urin, atau status mental berubah.
c. Syok merupakan keadaan dimana terjadi gangguan sirkulasi yang menyebabkan perfusi
jaringan menjadi tidak adekuat sehingga mengganggu metabolisme sel/jaringan. Syok
septik merupakan keadaan dimana terjadi penurunan tekanan darah (sistolik < 90mmHg
atau penurunan tekanan darah sistolik > 40mmHg), MAP <60, disertai tanda kegagalan
sirkulasi, meski telah dilakukan resusitasi secara adekuat atau perlu vasopressor untuk
mempertahankan tekanan darah dan perfusi organ (Chen dan Pohan, 2007).
Syok septik adalah severe sepsis dengan hipotensi responsive terhadap resusitasi cairan.
Febrile neutropenia adalah Kondisi yang ditandai dengan demam dimana jumlah neutrofil
yang  lebih rendah dari nilai normal dalam darah, yaitu jumlah neutrofil absolute (ANC)
yang kurang dari 1000 sel/mm3 dan suhu tubuhnya lebih besar atau sama dengan 38oC
atau jika pasien secara sistemik tidak sehat dengan klinis kecurigaan sepsis. Neutrofil
adalah jenis sel darah putih yang membantu melawan infeksi terutama infeksi bakteri.
Neutropenia dapat disebabkan oleh penyakit leukemia. Selain itu dapat juga terjadi
sebagai akibat pengobatan untuk kanker seperti kemoterapi dan radioterapi. Neutropenia
merupakan efek samping yang umum dari kemoterapi dan dapat menempatkan pasien
pada resiko infeksi yang parah.
Manifestasi Klinis Berdasarkan SIRS
Sepsis adalah reaksi radang yang disebabkan oleh infeksi dengan manifestasi klinis
sebagai berikut:
- Temperatur / suhu tubuh >38oC atau kurang dari 36oC
- Nadi di atas 90 bpm
- Pernapasan di atas 20 kali/menit dengan PCO2 di bawah 32 mmHg
- Leukosit di atas 12.000/m3 atau dibawah 4000m3

Berdasarkan terminology yang dikemukakan oleh American Obstetrics and Gynecology


Society, systemic inflammatory response syndrome (SIRS) adalah reaksi radang yang
dapat disebabkan bukan oleh infeksi, melainkan mempunyai manifestasi klinis yang sama
dengan yang disebabkan oleh infeksi. Keadaan patologis yang dapat menyebabkan reaksi
radang seperti SIRS, yaitu:

1. Pancreatitis
2. Luka bakar
3. Trauma

Syok sepsis adalah SIRS yang disebabkan oleh infeksi dan sudah terdapat tanda
terjadinya kerusakan organ vital serta menimbulkan tambahan gejala:

1. Hipotensi dengan tekanan diastole <90 mmHg dan sistol >40 mmHg
2. Gangguan perfusi jaringan sehingga terjadi:
a. Timbunan asam laktat dan asam piruvat
b. Asidosis metabolic
3. Gangguan perfusi ginjal sehingga menimbulkan oligouria
4. Gangguan mental, gelisah serta mengigau, dan koma.

Dalam keadaan yang lebih berat, syok sepsis dapat menimbulkan kegagalan organ
multiple (multiple organ dysfunction syndrome, MODS).
Chen K dan Pohan H.T. 2007. Penatalaksanaan Syok Septik dalam Sudoyo, Aru W. Setiyohadi,
Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam Jilid I Edisi IV. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
FKUI.
Hermawan A.G. 2007. Sepsis daalam Sudoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus.
Simadibrata K, Marcellus. Setiati, Siti. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III Edisi IV.
Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Bakta & Suastika.1999. Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam. Jakarta: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2007. Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai