Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH

KEPERAWATAN RURAL DAN URBAN


“Dampak Kemajuan Iptek Terhadap Masyarakat Rural dan Urban di Tinjau
dari Ilmu Keperawatan”

Disusun Oleh :
Kelompok 6
DIAN RUBIYANTI ( 17.156.01.11.054 )
PUTRIANA DEWI ( 17.156.01.11.069 )
SAPRILIA INDAH P ( 17.156.01.11.076 )
SITI ROHMAH ( 17.156.01.11.078 )
VERA ( 17.156.01.11.080 )

Kelas 4B Keperawatan
Semester VII

Program Studi S1 Ilmu Keperawatan


STIKes Medistra Indonesia
Jl. Cut Mutia Raya No.88A Kel. Sepanjang Jaya- Rawa Lumbu Bekasi
Telp. (021) 82431375, Fax. (021) 82431374
Website : http//www.stikesmedistra-indonesia.ac.id, e-mail : stikesmi@yahoo.com
TA. 2020/202
STRUKTUR DAN DISTRIBUSI TUGAS ANGGOTA KELOMPOK

NOMO NAMA NPM JABATAN


R
1 PUTRIANA DEWI 17.156.01.11.069 KETUA
2 SITI ROHMAH 17.156.01.11.078 SEKERTARIS &
MODERATOR
3 DIAN RUBIYANTI 17.156.01.11.054 PRESENTATOR
4 SAPRILIA INDAH P 17.156.01.11.076 PRESENTATOR
5 VERA 17.156.01.11.080 NORULEN

RUBRIK PENILAIAN MAKALAH

i
Mata Kuliah : Keperawatan Rural dan Urban
Nama Kelompok : VI
Dosen Penilai : Baltasar S.S Dedu, S.Kep., MScN
Skor Penilaian
No. Elemen
Maks Dosen
I. Identitas Makalah
1 Judul makalah jelas 5
2 Identitas makalah jelas 2
II. Bagian Teks Utama Makalah.
3 Bagian Pendahuluan
a. Berisikan informasi yang melatarbelakangi
permasalahan yang dibahas secara teoretik maupun 10
empirik
b. Mendeskripsikan masalah atau tujuan penulisan makalah 5
c. Menuliskan manfaat dari materi yang dikaji 5
4 Bagian Inti
a. Memaparkan materi yang relevan dengan masalah
10
yang telah dipaparkan pada bagian pendahuluan
b. Beragam konsep dieksplorasi dari banyak
sumber (> 5 sumber buku/jurnal/artikel seminar, 10
dll)
c. Penjelasan diperjelas dengan gambar/diagram/foto
5
yang disertakan sesuai dengan pembahasan
5 Bagian Penutup
a. Memberikan kesimpulan atau penegasan atau
10
ringkasan pembahasan pemecahan masalah
b. Saran/rekomendasi sehubungan dengan
5
masalah yang dibahas
III. Sistematika Makalah
6 Makalah terorganisasi dengan baik dan lengkap:
a. Kata Pengantar dan Daftar Isi/Tabel/Gambar 5
b. Pendahuluan berisi: latar belakang penulisan makalah,
5
tujuan beserta batasannya.
c. Bagian inti berisi paparan topik-topik bahasan 5
d. Bagian penutup berisi kesimpulan dan saran 5
e. Memuat daftar rujukan/pustaka dan lampiran (jika ada) 5
IV. Lain-Lain
7 Ketepatan waktu mengumpulkan makalah 3
8 Tata tulis benar dan menggunakan bahasa yang benar dan
5
baku
Jumlah Skor Maksimal 100

Bekasi, 25 November 2020


Dosen Penilai

Baltasar S.S Dedu, S.Kep., MScN


RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI PRESENTASI

ii
Skor Skor
Unsur-Unsur yang dinilai maksimu yang
m diperoleh
A. Isi atau Materi dipresentasikan
1. Mengorganisasi isi/materi presentasi dengan baik 15
2. Presentasi menarik perhatian dan memotivasi 10
3. Penjelasan dapat dipahami dengan baik 15
4. Menggunakan bantuan visual seperti 15
PowerPoint atau sejenisnya, gambar, diagram,
foto, diagram alir,
animasi; dengan tampilan yang menarik
5. Merangsang partisipan untuk berpikir dan 10
merespons
Presentasi
6. Menjawab pertanyaan dengan tepat 20
B. Tampilan Presentasi
7. Berbicara dengan volume dan kecepatan yang 5
cukup; nada suara yang menarik; dan bahasa
tubuh seperti kontak mata, gerak tubuh, mimik
yang baik
8. Memberi selingan dan humor positif 5
9. Menggunakan bahasa yang baik dan benar 5
Skor Total 100

Bekasi, 25 November 2020


Dosen Penilai

Baltasar S.S Dedu, S.Kep., MScN

KATA PENGANTAR

iii
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
dan rahmatNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Adapun judul makalah
ini adalah “Dampak Kemajuan Iptek Terhadap Masyarakat Rural dan Urban di Tinjau
dari Ilmu Keperawatan ” dalam rangka memenuhi tugas kelompok dalam mata kuliah
Komunikasi Rural dan Urban.
Dampak Kemajuan Iptek Terhadap Masyarakat Rural Dan Urban di Tinjau dari
Ilmu Keperawatan adalah salah satu materi kuliah yang dipelajari, didalami oleh
mahasiswa semester VII keperawatan yang mana materi ini berfungsi penting dalam
teknologi terhadap masyarakat Rural dan Urban di Tinjau dari Ilmu Keperawatan.
Pembuatan makalah ini diharapkan dapat membantu setiap anggota kelompok bahkan
seluruh mahasiswa keperawatan semester VII memahami isi materi sehingga dapat
mengimpelementasikannya dalam kehidupan sebagai perawat.
Dalam proses penyusunan makalah ini, diawali oleh stimulus Penugasan oleh
dosen pengajar mata kuliah komunikasi rural dan Urban yaitu bapak Dosen Baltasar S.S
Dedu, S.Kep., MScN, dan kerja sama dari semua anggota kelompok VI yang didasarkan
tugasnya masing- masing, Oran tua dan keluarga yang membantu serta semua pihak
yang telah membantu baik berupa ide, gagasan, materi maupun moril untuk
penyempurnaan makalah ini. Oleh karenanya kami dari kelompok mengucapkan limpah
terimakasih kepada bapak dosen pengajar yang telah memberikan stimulus kepada kami
melalui pembuatan makalah ini sehingga kami dapat mengeksplor lebih dalam terkait
materi yang diberikan. Selanjutnya kami juga mengucapkan limpah terikasih kepada
seluruh elemen yang telah membantu dengan caranya masing-masing.
Kami menyadari bahwa isi makalah ini masih banyak kekurangan yang perlu
ditambahkan bahwa akan atau dikurangkan maupun diperbaiki. Oleh karena itu, Saran
dan kritik sangat bermanfaat bagi kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih, semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.

Bekasi, 25 November 2020

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

iv
STRUKTUR DAN DISTRIBUSI TUGAS ANGGOTA KELOMPOK.......................i
RUBRIK PENILAIAN MAKALAH.............................................................................ii
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI PRESENTASI..............................................iii
KATA PENGANTAR....................................................................................................iv
DAFTAR ISI....................................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
D. Manfaat....................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................4
A. Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Keperawatan Rural Dan Urban..........4
B. Masalah Yang Terjadi Pada Masyarakat Pedesaan ( Rural )...................................5
C. Masalah Yang Terjadi Pada Masyarakat Perkotaan ( Urban ).................................7
D. Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Menurunnya Resistensi Masyarakat
Desa..........................................................................................................................8
E. Media Komunikasi dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Tradisional dan
Masyarakat Urban..................................................................................................11
F. Akses Teknologi Informasi dan Komunikasi di Desa...........................................11
G. Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Masyarakat Urban dan
Tradisional.............................................................................................................12
H. Upaya Mempertahankan Budaya Lokal dalam Menghadapi Tantangan Globalisasi
................................................................................................................................16
I. Pengaruh kemajuan teknologi di bidang Keperawatan..........................................17
BAB III PENUTUP.......................................................................................................19
A. Kesimpulan............................................................................................................19
B. Saran.......................................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengaruh Iptek 4


Gambar 2.2 Pengaruh Teknologi Terhadap Dunia Kesehatan 17

DAFTAR LAMPIRAN

vi
Lampiran 1: Foto-foto Kegiatan Diskusi

vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perubahan social merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari dengan
zaman yang semakin berkembang setiap detiknya seseorang di dunia tidak lepas
akan perubahan. Berbagai aspek kehidupan mengalami peningkatan bahkan
pergeseran dari yang dianggap tradisional menjadi modern. Perubahan social
sering didahului dari teknologi yang semakin maju.
Teknologi informasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari di jaman
yang sangat modern ini. Peranan teknologi pada aktivitas manusia saat ini
memang begitu besar. Berkat teknologi berbagai kemudahan dapat dirasakan
oleh manusia. Hal tersebut akan juga berpengaruh pada keinginanan masyarakat
untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan adanya
kemajuan teknologi. Pada zaman yang semakin maju teknologi bukan hanya ada
di daerah perkotaan saja tetapi di pedesaan pun teknologi sudah merajalela. Data
Kementrian Dalam Negeri tahun 2020 menyatakan bahwa jumlah total
penduduk Indonesia per 30 juni sebanyak 268.583.016 jiwa, jumlah ini
mengamai kenaikan 0,82 % dibandingkan 2019 yaitu 131.676.425 jiwa.
Worldometers mencatat pada tahun 2019 jumlah penduduk perkotaan di
Indonesia sebanyak 150,9 juta jiwa atau 55,8% dari total 131.676.425 jiwa,
sedangkan untuk jumlah masyarakat rural sisa dari jumlah masyarakat yang
tinggal di perkotaan/urban. Hal tersebut berpengaruh pada keinginanan
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu dengan
adanya kemajuan teknologi sehingga tidak terjadi kesenjangan antara
masyarakat yang tinggal di perkotaan dan di pedesaan.
Dengan pesatnya perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di
segala bidang berpengaruh juga pada bidang Kesehatan khususnya
Keperawatan. Sebagai seorang perawat seharunya mengikuti perkembangan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang berkualitas, karena kapanpun dan di
manapun seorang perawat harus memastikan bahwa mereka akan dan dapat
memberikan pelayanan keperawatan yang terbaik untuk individu, komunitas dan
populasi klien.

1
Perawat sebagai pemberi pelayanan kesehatan yang holistik tentunya
harus dapat menyesuaikan pelayanan asuhan tersebut dengan kemajuan
teknologi yang ada. Dalam upaya peningkatan mutu, seorang perawat harus
mampu melaksanakan asuhan. keperawatan sesuai standar, yaitu mulai dari
pengkajian sampai dengan evaluasi berikut dengan dokumentasinya.
Pendokumentasian Keperawatan merupakan hal penting yang dapat menunjang
pelaksanaan mutu asuhan keperawatan. (Kozier,E. 1990) (Putra, 2019).
Berdasarkan hal tersebut, maka kami sebagai Tim Peneliti mengambil
judul makalah Dampak Kemajuan Iptek Terhadap Masyarakat Rural Dan Urban
di Tinjau dari Ilmu Keperawatan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Keperawatan Rural
dan Urban?
2. Apa saja Masalah yang Terjadi pada Masyarakat Pedesaan ( Rural )?
3. Apa saja Masalah yang Terjadi Pada Masyarakat Perkotaan ( Urban )?
4. Bagaimana Perkembangan Teknologi Komunikasi pada Masyarakat
Pedesaan?
5. Apa saja Media Komunikasi Masyarakat Tradisional dan Masyarakat
Urban?
6. Apa saja Akses Teknologi Informasi dan Komunikasi Di Desa?
7. Apa saja Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap
Masyarakat Urban ?

C. Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah ini yaitu salah satunya untuk memenhi salah
satu tugas Komunikasi Rural dan Urban. Serta untuk mengatahui Pengaruh
Teknologi Komunikasi Terhadap Keperawatan Rural Dan Urban, Masalah Yang
Terjadi Pada Masyarakat Pedesaan ( Rural ), Masalah Yang Terjadi Pada
Masyarakat Perkotaan ( Urban ), Perkembangan Teknologi Komunikasi Pada
Masyarakat Pedesaa), Media Komunikasi Masyarakat Tradisional Dan

2
Masyarakat Urban, Akses Teknologi Informasi Dan Komunikasi Di Desa dan
Pengaruh Teknologi Informasi Dan Komunikasi Terhadap Masyarakat Urban

3
D. Manfaat
Berdasarkan tujuan dari makalah diatas maka manfaat dari makalah ini
yaitu:
1. Hasil makalah ini diharapkan dapat membantu setiap anggota kelompok
bahkan seluruh mahasiswa keperawatan semester VII memahami isi materi
sehingga dapat mengimpelementasikannya dalam kehidupan sebagai
perawat.
2. Sebagai referensi bagi adik kelas Mahasiswa Keperawatan STIKes Medistra
Indonesia untuk memperkaya pengetahuan.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengaruh Teknologi Komunikasi Terhadap Keperawatan Rural dan Urban

( Gambar 2.1 Pengaruh iptek)

Pengaruh teknologi komunikasi telah merubah pola pikir masyarakat


menjadi individual. Banyak orang disibukkan dengan penggunaan teknologi ini,
sehingga kebersamaan dengan individu lain terabaikan. Contoh yang sangat
kentara terlihat sekali ketika orang-orang sibuk menggunakan alat komunikasi
handphone, maka orang-orang yang ada di sekitarnya terabaikan. Seseorang
menjadi sangat individualis, padahal kehidupan di desa sejatinya penuh dengan
persahabatan, kepedulian dan saling bekerjasama.
Akses masyarakat terhadap komunikasi berbasis dunia maya, ternyata tidak
hanya mempengaruhi masyarakat diperkotaan, bahkan sudah mempengaruhi
masyarakat di pedesaan yang dikenal dengan masyarakat tradisional.
Ketertarikan masyarakat terhadap media ini juga sangat besar, sehingga
menggiring seseorang untuk membeli produk ini meskipun kehidupan ekonomi
sangat memprihatinkan. Belum lagi untuk mengakses dunia maya tersebut
seseorang meski mengeluarkan uang puluhan ribu untuk sehari atau seminggu.
Tidak jarang kebutuhan hidup sehari-hari terpinggirkan hanya untuk
mencukupi kebutuhan komunikasi. Kondisi ini tidak saja mempengaruhi
ekonomi seseorang, tetapi membawa dampak pada perubahan sikap dan prilaku
masyarakat yang menjadi materialistis dan individualis. Wilayah perkotaan
memang dikenal dengan kehidupan masyarakat yang serba tidak peduli atau
individualis. Akan tetapi kondisi ini ternyata telah menggiring masyarakat

5
tradisional untuk hidup dengan keadaan yang serba sendiri. Sebagai masyarakat
muslim dan bagian dari negara indonesia yang dikenal menjunjung tinggi
kebersamaan, gotong royong, tentu kehidupan seperti ini tidak relevan untuk
dijalankan. Maka berpijak dari persoalan tersebut perlu dilakukan penelitian agar
kehidupan sosial yang penuh dengan kebersamaan dapat diterapkan kembali
oleh generasi muda sekarang ini.

E. Masalah yang Terjadi pada Masyarakat Pedesaan ( Rural )


Masyarakat dan pedesaan atau desa, dua kata yang mempunyai arti
tersendiri. Untuk mendapatkan pengertian dari dua kata ini harus diartikan
terlebih dahulu kata perkata. Misalnya masyarakat diartikan golongan besar atau
kecil yang terdiri dari beberapa manusia dengan atau karena sendirinya bertalian
secara golongan dan pengaruh-mempengaruhi satu sama lain. Masyarakat dapat
juga diartikan sebagai sekumpulan manusia yang saling berinteraksi. Paul H.
Landis seorang sarjana sosiologi perdesaan dari Amerika Serikat,
mengemukakan definisi tentang desa dengan cara membuat tiga pemilahan
berdasarkan pada tujuan analisis. Untuk tujuan analisis statistik, desa
didefinisikan sebagai suatu lingkungan yang penduduknya kurang dari 2500
orang. Untuk tujuan analisa sosialpsikologi, desa didefinisikan sebagai suatu
lingkungan yang penduduknya memiliki hubungan yang akrab dan serba
informal diantara sesama warganya. Sedangkan untuk tujuan analisa ekonomi,
desa di definisikan sebagai suatu lingkungan yang penduduknya tergantung
kepada pertanian.
Masyarakat pedesaan ditandai dengan kepemilikan ikatan perasaan batin
yang kuat sesaama warga desa, yaitu perasaan setiap warga/anggota masyarakat
yang amat kuat yang hakikatnya, bahwa seseorang merasa bagian yang tidak
dapat dipisahkan dari masyarakat di mana ia hidup dan dicintainya serta
mempunyai perasaan bersedia untuk berkorban setiap waktu demi
masyarakatnya atau anggota-anggota masyarakat, karena beranggapan sama-
sama sebagai anggota masyarakat yang saling mencintai dan saling
menghormati, mempunyai hak tanggung jawab yang sama terhadap keselamatan
dan kebahagiaan bersama di dalam masyarakat.

6
7
Adapun Yang Menjadi Ciri-Ciri Masyarakat Pedesaan Antara Lain Sebagai
Berikut:
1. Di dalam masyarakat pedesaan di antara warganya mempunyai hubungan
yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat
pedesaan lainnya di luar batas-batas wilayahnya
2. Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan
(gemeinschaft atau paguyuban)
3. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari pertanian. Pekerjaan-
pekerjaan yang bukan pertanian merupakan pekerjaan sambilan (part time)
yang biasanya sebagai pengisi waktu luang.
4. Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama,
adat-istiadat dan sebagainya.
Oleh karena anggota masyarakat mempunyai kepentingan pokok yang
hampir sama, maka mereka selalu bekerja sama untuk mencapai kepentingan-
kepentingan mereka. Seperti pada waktu mendirikan rumah, upacara pesta
perkawinan, memperbaiki jalan desa, membuat saluran air dan sebagainya.
Dalam hal-hal tersebut mereka akan selalu bekerja sama. Bentuk-bentuk
kerjasama dalam masyarakat sering diistilahkan dengan gotong-royong dan
tolong-menolong.
1. Permasalahan Masyarakat Desa
a. Ekonomi
Masalah ekonomi adalah masalah umum yang dihadapi
masyarakat desa. Aktivitas perekonomian yang rata-rata di sektor
pertanian yang belum pasti keberhasilan panen membuat kehidupan
perekonomian juga tidak begitu pasti.
b. Kebudayaan
Antara permasalahan kebudayaan yang ada pada masyarakat
pedesaan adalah mulai lunturnya nilai-nilai kultural. Banyak budaya
yang masuk ke dalam desa tanpa adanya filterisasi sehingga budaya
asing yang berkembang membuat nilai-nilai yang menjadi identitas desa
tersebut perlahan hilang

8
c. Sosial
Masalah sosial yang umumnya terjadi pada masyarakat
tradisional atau pedesaan adalah mentalitas dari masyarakat desa
tersebut. Mentalitas masyarakat desa yang masih kurang peka akan
pembangunan daerahnya sendiri membuat desa yang mereka tempati
kurang berkembang. Selain itu filterisasi kebudayaan kota yang tidak
maksimal membuat masyarakat pedesaan cenderung konsumtif.
d. SDM ( Sumber Daya Manusia )
Masalah sumber daya manusia di wilayah pedesaan tidak lepas
dari masalah pendidikan. Sarana dan prasarana pendidikan di pedasaan
yang belum maksimal dan memadai membuat tingkat dan kualitas
masyarakat pedesaan juga rendah.
F. Masalah yang Terjadi pada Masyarakat Perkotaan ( Urban )
Masyarakat perkotaan sering disebut juga urban community.Pengertian
masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat-sifat kehidupannya serta ciri-ciri
kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan. Ada beberapa ciri
yang menonjol pada masyarakat kota, antara lain :
1. Kehidupan keagamaan berkurang bila dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan di desa. Kegiatan-kegiatan keagamaan hanya setempat di
tempat-tempat peribadatan, seperti di mesjid, gereja. Sedangkan di luar itu,
kehidupan masyarakat berada dalam lingkungan ekonomi, perdagangan.
Cara kehidupan demikian memiliki kecenderungan ke arah keduniawian,
bila dibandingkan dengan kehidupan warga masyarakat desa yang
cenderung ke arah keagamaan.
2. Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus
bergantung pada orang-orang lain. Yang terpenting di sini adalah manusia
perorangan atau individu. Di kota-kota kehidupan keluarga sering sukar
untuk disatukan, sebab perbedaan kepentingan, paham politik, perbedaan
agama dan sebagainya.
3. Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan
mempunyai batas-batas yang nyata. Misalnya seorang pegawai negeri lebih

9
banyak bergaul dengan rekan-rekannya daripada dengan tukang-tukang
becak, tukang kelontong atau pedagang kaki lima lainnya.
4. Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih
banyak diperoleh warga kota daripada warga desa. Pekerjaan para warga
desa lebih bersifat seragam, terutama dalam bidang bertani. Oleh karena itu
pada masyarakat desa tidak banyak dijumpai pembagian pekerjaan
berdasarkan keahlian. Lain halnya di kota, pembagian kerja sudah meluas,
sudah ada macam-macam kegiatan industri, sehingga tidak hanya terbatas
pada satu sektor industri. Singkatnya, di kota banyak jenis-jenis pekerjaan
yang dapat dikerjakan oleh warga-warga kota, mulai dari pekerjaan yang
sederhana sampai pada pekerjaan yang bersifat teknologi.
5. Jalan pikiran rasional yang pada umumnya dianut masyarakat perkotaan,
menyebabkan bahwa interaksi-interaksi yang terjadi lebih didasarkan pada
faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6. Jalan kehidupan yang cepat di kota-kota, mengakibatkan pentingnya faktor
waktu bagi warga kota, sehingga pembagian waktu yang teliti dan tepat
sangan penting, untuk dapat mengejar kebutuhan-kebutuhan seorang
individu.
Perubahan-perubahan sosial tampak dengan jelas dan nyata di kota-kota,
sebab kota-kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh-pengaruh dari luar.
Hal ini sering menimbulkan pertentangan antara golongan tua dengan golongan
muda.Oleh karena itu, golongan muda yang belum sepenuhnya terwujud
kepribadiannya, lebih sering mengikuti pola-pola baru dalam kehidupannya.

G. Perkembangan Teknologi Komunikasi dan Menurunnya Resistensi


Masyarakat Desa
Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan. Perubahan-perubahan
tersebut bagi masyarakat yang bersangkutan maupun bagi orang luar yang
menelaahnya, dapat berupa perubahan-perubahan yang tidak menarik dalam arti
kurang menyolok, adapula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas
maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan
tetapi ada pula yang berjalan cepat. Perubahan-perubahan di dalam masyarakat

10
dapat mengenai nilai sosial, pola-pola perilaku, organisasi susunan, lembaga-
lembaga kemasyarakatan lapisan-lapisan dalam masyarakat, kekuasaan dan
wewenang, serta interaksi sosial. Perubahan itu terjadi sebagai akibat karena
masyarakat mengalami proses perubahan dalam bermasyarakat.
Menurut Gillin , perubahan sosial adalah suatu variasidari cara-cara
hidup yang telah diterima, yang disebabkan baik karena perubahankondisi
geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi maupun adanya
penemuan-penemuan baru pada masyarakat. Penemuan-penemuan baru dibidang
teknologi komunikasi, satelit, komputerisasi, mikro elektronika,parabola,yang
dengan mudah dapat mengangkasa, mengelola,mengirim informasi dengan cepat
tanpa halangan jarak.Perubahan-perubahan pada masyarkaat didunia dewasa ini
merupakan fenomenanormal, yang pengaruhnya cepat menjalar ke bagian-
bagian dunia lainnya, antaralain berkat adanya teknologi komunikasi disuatu
tempat dengan cepat dapatdiketahui oleh masyarakat lain yang jauh dari tempat
tersebut.
Kemajuan teknologi saat ini tidak bisa dipisahkan dari kehidupan
masyarakat. Berbagai informasi yang terjadi di berbagai belahan dunia kini telah
dapat langsung diketahui berkat kemajuan teknologi. Kemajuan teknologi ini
menyebabkan perubahan yang begitu besar pada kehidupan umat manusia
dengan segala peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga memberikan
dampak yang begitu besar terhadap transformasi nilai-nilai yang ada di
masyarakat.Khususnya masyaraka dengan budaya dan adat ketimuran seperti
Indonesia, khususnya di Aceh.Saat ini, di Aceh dapat disaksikan begitu besar
pengaruh kemajuan teknologi terhadap nilai-nilai kebudayaan yang dianut
masyarakat, baik masyarakat perkotaan maupun pedesaan.
Kemajuan teknologi seperti televisi, telepon dan telepon genggam (HP),
bahkan internet bukan hanya melanda masyarakat kota, namun juga telah dapat
dinikmati oleh masyarakat di pelosok-pelosok desa.Akibatnya, segala informasi
baik yang bernilai positif maupun negatif, dapat dengan mudah di akses oleh
masyarakat.
Tidak dapat kita pungkiri perubahan teknologi komunikasi ini memiliki
beberapa dampak terhadap kehidupan masyarakat.Dilihat dari sudut pandang

11
budaya, perubahan ini memiliki beberapa dampak positif dan juga negatif.
Dampak positif dari perkembangan teknologi ini adalah dengan mudahnya
penyebaran informasi dari sini kita bisa belajar hal-hal positif dari budaya lain
misalnya saja kebiasaan jam karet yang sering dilakukan orang Indonesia,
dengan perkembangan teknologi komunikasi yang begitu pesat ini kita dapat
belajar dari negara-negara maju tentang bagaimana mereka menerapkan etos
kerja yang tinggi dan disiplin yang nantinya dapat perdampak memajukan
bangsa kita sendiri.
Selain dampak positif, perkembangan teknologi komunikasi juga
memiliki dampak negatif dari sudut pandang budaya.Dampak negatif itu adalah
adanya penurunan rasa cinta terhadap budaya sendiri, terutama budaya lokal.
Misalnya saja banyak masyarakat Aceh sekarang yang lebih bangga berbicara
menggunakan bahasa asing ketimbang menggunakan bahasa daerah yang
sebenarnya adalah salah satu identitas. Bahkan merasa malu jika berbahasa
Aceh.Tak sedikit juga kalangan remaja yang lebih senang belajar budaya asing
seperti tarian-tarian break dance, suffle dance, dan jenis tarian asing lainnya dari
pada tarian tradisional seperti ranup lampuan dan lain-lain. Tidak hanya itu saja,
dengan adanya perkembangan teknologi komunikasi ini apabila digunakan
dengan tidak bijak juga akan mengakibatkan penurunan moral, karena seperti
kita ketahui budaya timur sangat mengedepankan sopan santun dan tata krama,
tetapi tidak seperti bangsa barat yang lebih mengutamakan kebebasan, hal itu
membuat meningkatnya angka kehamilan yang dilakukan diluar pernikahan dan
juga dengan gaya berpakaian yang kebarat-baratan dan terkesan kurang sopan
untuk bangsa timur.
Pengaruh perubahan itu juga berdampak pada kehidupan sosial
masyarakat. Dampak postif dari perkembangan teknologi komunikasi ini adalah
kemudahan kita dalam berkomunikasi dengan kerabat yang jaraknya sangat jauh
sekalipun. Dengan adanya network technology membuat kita dapat
mengakrabkan diri kembali dengan teman-teman lama, dan juga sanak saudara
lainnya yang biasa dikenal dengan istilah mendekatkan yang jauh, menjauhkan
yang dekat.Orang sekarang ini bahkan dapat berkomunikasi tanpa harus bertatap
muka secara langsung dalam suatu tempat tertentu menggunakan telepon

12
genggam.Berbagai kemudahan lainnya juga berkembang dengan seiring
berkembangnya spesifikasi kelebihan fitur-fitur yang dimiliki dan ditampilkan
oleh setiap telepon genggam masing-masing.

H. Media Komunikasi dan Pengaruhnya Terhadap Masyarakat Tradisional


dan Masyarakat Urban
Kehadiran kecanggihan teknologi dalam bentuk media informasi dan
komunikasi dalam masyarakat mau tidak mau telah membawa sejumlah
perubahan di dalam masyarakat itu sendiri.Yang paling kental adalah perubahan
dalam bidang sosial dan budaya. Namun, perubahan-perubahan tersebut
memiliki kadar yang berbeda di berbagai lapisan masyarakat. Dalam
penelitiannya lebih difokuskan untuk melihat bagaimana kehadiran media
komunikasi mempengaruhi dua kelompok masyarakat yang berbeda, yaitu
masyarakat perkotaan (urban community) dan masyarakat tradisional/pedesaan
(rural community).Tentunya pengaruh dan perubahan di antara kedua kelompok
masyarakat tersebut berbeda sesuai dengan ketahanan, kecerdasan, dan
ketanggapan masyarakat dalam mengahadapi salah satu bentuk arus globalisasi
yang merupakan sebuah keniscayaan yang tidak dapat dihindari.
Untuk itu, dalam poin pembahasan ini akan dijelaskan bagaimana media
komunikasi dan informasi, seperti smartphone, akses internet dan lain-lain
mempengaruhi masyarakat tradisional dan masyarakat urban dan bentuk
perubahan seperti apa saja yang ditimbulkannya

I. Akses Teknologi Informasi dan Komunikasi di Desa


Masyarakat kota sudah sejak lama bisa mendapatkan layanan atau
fasiltas untuk mengkases teknologi informasi dan komunikasi dengan mudah.
Mereka yang berada di perkotaan memiliki kondisi infrastruktur internet dan
layanan telepon yang lebih baik sedangkan masyarakat di daerahpedesaan belum
bisa mendapatkan mendapatkan komputer yang bagus, jaringan internet cepat
dan layanantelepon yang baik.
Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi
masyarakat memang dianggapakan memberikan perubahan-perubahan

13
mendasar, terutama peningkatan kualitas kehidupan.Kedatangan TIK dapat
dianggap sebagai “individual empowering” atau pemberdayaan bagi individual.
Pembangunan TIK juga meningkatkan level interaksisosial dan keterlibatan
masyarakat sipil.22Keinginan mewujudkan masyarakatmodern yang tidak
tertinggal dengan kondisi globalisasi, mendorong pemerintah untuk
berupayamemajukan kualitas kehidupan warga negaranya melalui program-
program pembangunan teknologiinformasi hingga ke pelosok desa.Tujuannya
adalah selain memberikan akses murah terhadap TIKjuga mengenalkan
penggunaan TIK untuk perubahan kehidupan dan pertumbuhan ekonomi
didaerah pelosok pedesaan.
Akses terhadap teknologi informasi dan komunikasi merupakan tuntutan
kebutuhan masyarakat modern saat ini, baik di kota maupun di pedesaan. Selain
sebagai indikator meningkatnya kesadaran masyarakat akan
pentingnyainformasi dan komunikasi, adanya akses terhadap informasi dan
komunikasi dikatakan menjadi salah satuindikator tingkat kesejahteraan
masyarakat. Beberapa indikator akses rumah tangga terhadapteknologi informasi
dan komunikasi yang dikemukakan di dalam penelitian ini meliputikepemilikan
telepon seluler (smartphone), kepemilikan komputer, danberbagai fasilitas TIK
lainnya.Kemudahan akses komunikasi antara lain ditandai dengan ketersediaan
(dan jumlah kepemilikan)alat komunikasi seperti telepon seluler (samrtphone).
Tingkat kepemilikan alat komunikasi dapat menunjukkanbahwa dalam suatu
masyarakat sudah mengikuti perkembangan arus informasi dan komunikasi.

J. Pengaruh Teknologi Informasi dan Komunikasi Terhadap Masyarakat


Urban dan Tradisional
Dari kemudahan untuk mendapatkan alat telekomunikasi canggih seperti
smartphone dan akses internet, setidaknya menimbulkan beberapa perubahan
sosial dan budaya di kalangan masyarakat urban dan tradisional, yaitu perubahan
perilaku remaja, remaja sekarang lebih senang menghabiskan waktu di luar
rumah, perubahan pola interaksi masyarakat, bahkan ini juga terjadi pada pola
interaksi di dalam keluarga, antara orang tua dan anak, terkikisnya budaya lokal,

14
serta meningkatnya gaya hidup konsumeristik dan individualistik. Berikut akan
dijabarkan secara rinci.
1. Perubahan Perilaku Remaja
Aceh terkenal dengan banyaknya warung kopi yang dijadikan sebagai
tempat tongkrongan masyarakat.Tidak hanya anak muda, orang dewasa pun
menjadikan warung kopi ini sebagai tempat untuk mengadakan pertemuan
dan berkumpul bersama teman-teman. Akan tetapi, untuk ukuran pedesaan,
pengguna internet desa memang masih didominasi oleh anak-anak usia
sekolah yakni SMP dan SMU serta setingkat universitas. Merekalah yang
mahir dan terbiasa dengan penggunaan perangkat teknologi komunikasi
informasi yang sudah canggih. Merekalah pengguna terbesar internet yang
saat ini sudah masuk kepelosok di pedesaan.
Warung kopi ini lazimnya dijadikan sebagai tempat untuk bisa
mengakses internet sepuasnya. Setiap warung kupi memiliki akses
internet.Fasilitas ini membuat setiap warung kupi tidak pernah sepi dari
pengunjung, dari yang muda sampai yang tua.Bahkan hanya bermodalkan
6000 rupiah untuk teh dingin, pelanggan bisa duduk berjam-jam untuk
mengakses internet. Kemudahan ini yang membuat warung kupi seolah-olah
menjadi tempat favorit masyarakat. Akses internet pun bukan lagi menjadi
hal yang sulit untuk dijangkau.
Yang menjadi persoalan adalah ketika kemudahan ini disalahgunakan
oleh penggunanya. Misalkan, para anak muda yang masih berstatuskan
pelajar, nongkrong di warung kopi hingga larut malam, akses internet
dipergunakan untuk membuka situs-situs yang tidak bermanfaat dan
dilarang. Rela menghabiskan waktu berjam-jam di warung kopi dan
mengabaikan kegiatan lainnya.
2. Terkikisnya Budaya Lokal
Sekarang ini budaya lokal mulai tergantikan oleh pola hidup/gaya hidup
asing, tumbuhnya sikap tidak mencintai kebudayaan tradisional karena lebih
tertarik oleh ‘kemegahan’ yang ditawarkan oleh budaya luar yang
sebenarnya tidak sepenunya cocok dengan kehidupan dan gaya hidup
masyarakat muslim. Seperti mengkonsumsi obat-obatan terlarang, untuk

15
ukuran Aceh dimana kehidupan masyarakatnya indentik dengan nilai-nilai
keislaman, kasus-kasus narkoba terus meningkat, baik di kota maupun di
desa. Gaya berbusana, gaya berbicara, dan tingkah laku yang sudah tidak
lagi mempedulikan identitas masyarakat Aceh dan nilai-nilai keislaman.
Belum lagi gaya hidup yang serba “mandiri”. Masyarakat desa terkenal
dengan nilai persaudaraan dan kekeluargaannya yang kuat.Tapi bahkan
sekarang loyalitas dan rasa kepedulian masyarakat terhadap tokoh
masyarakat mulai berkurang.Misalkan seseorang yang ingin mengajukan
gugatan cerai tidak lagi menghadirkan keuchik atau teungku imum. Padahal
dulunya, jika ada masalah warga setempat akan mencoba meminta nasehat
atau solusi pada perangkat gampong. Tapi, sekarang ini hal tersebut sudah
menjadi pemandangan yang jarang terlihat.Ini merupakan gambara kondisi
di wilayah Simpang Keuramat yang mana bisa dikatakan secara umum
terpangaruh oleh arus globalisasi.
3. Perubahan Pola Interaksi di dalam Masyarakat
Pola interaksi masyarakat semakin berkurang dari biasanya, sampai
berada pada titik tidak memperdulikan satu sama lain. Ini tidak hanya terjadi
di kalangan masyarakat secara umum, misalnya antara tetangga dengan
tetangga, tetapi juga antara keluarga, orang tua dan anak.Berkurangnya pola
komunikasi in bisa terjadi dikarenakan beberapa hal, misalnya baik orang tua
dan anak terlalu tenggelam dalam kesibukan dan kesehariannya masing-
masing sehingga tidak memiliki waktu untuk sekedar berbincang-bincang
dengan keluarga. Terlalu terlena dengan ‘dunia’ yang ada dalam
genggamannya dalam bentuk gadget atau smartphone, jika sudah seperti ini,
orang tua dan anak hanya akan terpaku pada smartphone-nya masing-masing
tidak menghiraukan satu sama lain meskipun berada pada ruangan yang
sama.
Padahal sangat penting untuk dapat membangun komunikasi antara
orang tua anak.Sebenarnya sederhana saja untuk bisa menjalin ikatan yang
kuat antara orang tua dan anak, cukup dengan menyediakan waktu untuk
berbicara dan berbincang satu sama lain. Ini bisa dilakukan misalkan di meja
makan.Setelah makan bersama, ada baiknya untuk meluangkan waktu untuk

16
sekedar berbagi tentang hari yang telah dijalani. Untuk di kota, komunikasi
keluarga di meja makan lebih terjalin dengan intens, karena di kota terbisa
dengan budaya makan bersama, satu keluarga duduk bersama di meja
makan. Sedangkan di desa, mereka tidak menjadikannya sebuah kebiasaan,
dalam artian, tidak benar-benar harus untuk makan bersama. Kalaupun
makan di waktu yang sama tetapi tidak pada tempat yang sama. Misalkan si
anak makan sambil menonton televisi, orang tua duduk di meja makan atau
tempat lainnya. Mereka tidak melihat dari aspek pentingnya sebuah keluarga
untuk berkumpul di waktu yang sama dan di tempat yang sama.
4. Menguatnya Gaya Hidup Individualistis
Hal ini selain menimbulkan dampak buruk dalam berinteraksi interpersonal
secara langsung juga merusak psikologis seseorang tersebut, lama kelamaan
seseorang akan sulit menjalin komunikasi dan membangun relasi dengan
orang-orang disekitarnya. Bila hal tersebut tidak segera ditanggulangi akan
menumbulkan dampak yang sangat buruk, yang dimana manusia lama
kelamaan akan sangat individualis dan tidak akan ada lagi interaksi ataupun
sosialisasi yang dilakukan di dunia nyata.Hanya mementingkan ke-aku-
annya dan mengabaikan yang di luar dirinya.
5. Menjamurnya Sifat Konsumtif dalam Masyarakat
Hal lain yang sekarang ini sedang menyerang berbagai kalangan adalah,
ketimpangan pemahaman antara kebutuhan dan keinginan terhadap
teknologi komunikasi. Banyak masyarakat yang dengan tingkat ekonomi
rendah tapi memaksakan untuk membeli gadget yang harganya tidak sesuai
dengan kantong masyarakat kalangan menengah ke bawah, hanya karena
gengsi dan keinginan yang disalahartikan sebagai kebutuhan. Di Aceh, jika
diperhatikan, kepemilikan atas smartphone sudah sangat merata. Dari yang
kecil sampai yang tua, seolah smartphone menjadi barang wajib untuk
dimiliki.Jika hp yang dimiliki tidak canggih, maka itu dianggap tidak layak
pakai.
Kalau diperhatikan lebih dalam, arus globalisasi dan modernisasi ini
lebih banyak memberikan efek negatif pada masyarakat desa. Bisa dilihat
dari kearifan lokal yang mulai ditinggalkan, nilai-nilai luhur yang mejadi

17
identitas pedesaan seperti persaudaraan, kekeluargaan, gotong-royong mulai
luntur karena perlahan-lahan tergantikan oleh gaya hidup individualistis.
Kesederhanaan pola hidup masyarakat yang mulai tergantikan oleh sifat
konsumtif.
Ini dikarenakan masalah yang umumnya terjadi pada masyarakat
pedesaan adalah mentalitas dari masyarakat tersebut. Selain itu, filterisasi
kebudayaan kota yang tidak maksimal membuat masyarakat desa cenderung
konsumtif. Belum lagi masalah kebudayaan yang ada pada masyarakat
pedesaan yaitu mulai lunturnya nilai-nilai kearifan lokal.Banyak budaya luar
yang masuk ke dalam desa tanpa adanya filterisasi sehingga budaya asing
yang berkembang membuat nilai-nilai yang menjadi identitas sebuah desa
perlahan hilang.
Ini lah mengapa sangat penting untuk memperkuat pola pertahanan
masyarakat, baik urban maupun tradisional, dalam menghadapi perubahan-
perubahan sosial yang merupakan sebuah keniscayaan yang tidak bisa
dihindari.Resistensi masyarakat dalam menghadapi salah satu bentuk arus
globalisasi ini sangat diperlukan agar perubahan-perubahan yang terjadi di
dalam masyarakat, baik dari segi sosial maupun budaya, tidak cenderung ke
arah yang negatif.Seperti yang sudah dijabarkan pada poin sebelumnya, arus
globalisasi dan modernisasi yang tampaknya kebih digandrungi masyarakat,
seperti masuknya budaya luar dan akses media komunikasi dan informasi ini
menimbulkan beberapa perubahan dari segi sosial dan budaya yang lebih
mengarah kepada dampak yang sifatnya negatif.

K. Upaya Mempertahankan Budaya Lokal dalam Menghadapi Tantangan


Globalisasi
Globalisasi yang diidentikan dengan kemajuan teknologi telah menyebar
luas keseluruh penjuru bumi, dan menyentuh dimanapun manusia berada.
Kehadiran teknologi informasi dan komunikasi menjadi ciri utama dari proses
globalisasi. Globalisasi memudahkan manusia untuk menjalankan kehidupannya
serta menjali hubungan dengan manusia lainnya tanpa harus bertemu ataupun
bertatap muka.Adanya arus global yang sangat kuat menyerang sendi-sendi

18
kehidupan masyarakat, membuat nilai-nilai lokal tidak sepopuler dan sekuat
dahulu.
Dari sisi etnis dan budaya daerah, kearifan lokal sejatinya menunjuk
kepada karaktreristik masing-masing keragaman bangsa Indonesia. Pada sisi
yang lain, karakteristik itu mengandung nilai-nilai luhur memiliki sumber daya
kearifan, di mana pada masa-masa lalu merupakan sumber nilai dan inspirasi
dalam strategi memenuhi kebutuhan hidup, mempertahankan diri dan merajut
kesejehteraan kehidupan mereka. Artinya masing-masing etnis itu memiliki
kearifan lokal sendiri, yang khas sesuai dengan keyakinan dan tuntutan hidup
mereka dalam upaya mencapai kesejehtaraan berasma. Beberapa nilai dan
bentuk kearifan lokal, termasuk hukum adat, nilai-nilai budaya dan kepercayaan
yang ada sebagian bahkan sangat relevan untuk diaplikasikan ke dalam proses
pembangunan kesejahteraan masyarakat.
L. Pengaruh Kemajuan Teknologi di Bidang Keperawatan
Perkembangan teknologi mempunyai banyak sekali pengaruh dari segi
positifnya, akan tetapi segi negatif dari kemajuan teknologi di bidang
keperawatan itu juga ada karena sebab hukum alam. Seiring pesatnya
perkembangan teknologi para pendahulu telah berusaha untuk menyempurnakan
apa yang telah dan akan diciptakan demi kesejahteraan manusia. Beberapa yang
telah diciptakan kini dapat kita rasakan sedemikian rupa. Hal inilah yang
dianggap sebagai hal yang dinilai berdampak positif terhadap kehidupan
manusia terutama di bidang kesehatan. Berikut ini merupakan beberapa contoh
kemajuan teknologi di bidang keperawatan yang berpengaruh positif bagi
manusia.

(Gambar 2.2 Pengaruh teknologi terhadap dunia Kesehatan)

19
1. Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat&obat bius, transplantasi
vaksinasi bidang kesehatan dan pengobatan dalam rangka peningkatan
kesehatan masyarakat telah maju dengan pesat. Penemuan dalam bidang-
bidang tersebut telah membebaskan manusia dari bahaya akan kematian,
akibat penyebaran wabah penyakit yang mengerikan seperti cacar, pes,
malaria, TBC, tumor, kanker, dan lain-lain.
2. Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak.
Misalnya mata (baik mata buatan maupun donor mata), ginjal dan jantung.
3. Diketemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik, sehingga hidung
yang pesek dapat menjadi mancung, dan lain-lain.
4. Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah sehingga
sampah dan limbah tidak lagi mengganggu kelangsungan hidup manusia.
Sehingga dengan bukti-bukti tersebut maka perkembangan teknologi dapat
dianggap memiliki banyak dampak positif yang meluas dan berlaku secara
umumdi masyarakat. Dengan adanya perkembangan teknologi seperti ini,
berbagai upaya pencegahan dan pemberantasan terhadap kemungkinan penyakit
yang dapat menyerang manusia seketika. Menurut penelitian penyakit menular
dapat disebabkan oleh bakteri, cacing dan jamur. Dengan menggunakan
mikroskop elektron dapat diketahui proses perkembangbiakan suatu bakteri.
Kemampuan teknologi dalam mengatasi berbagai permasalahan
kesehatantidak menutup kemungkinan juga akan menimbulkan dampak yang
negatif sebagai akibat hukum alam, yaitu timbulnya penyakit-penyakit baru, baik
langsung maupun tidak langsung. Beberapa dampak negatif dari
kemajuanteknologi di bidang kesehatan, yaitu:
1. Efek radiasi yang berpotensi menghasilkan penyakit baru
2. Efek ketergantungan
3. Terganggunya sistem syaraf
4. Repetitive Strain Injury (RSI)

20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi informasi merupakan hal yang tidak dapat dihindari di jaman
yang sangat modern ini peranan teknologi pada aktivitas manusia saat ini
memang begitu besar. Berkat Seiring pesatnya perkembangan teknologi para
pendahulu telah berusaha untuk menyempurnakan apa yang telah dan akan
diciptakan demi kesejahteraan manusia. Beberapa yang telah diciptakan kini
dapat kita rasakan sedemikian rupa. Hal inilah yang dianggap sebagai hal yang
dinilai berdampak positif terhadap kehidupan manusia terutama di bidang
kesehatan.
Berikut ini merupakan beberapa contoh kemajuan teknologi di bidang
keperawatan yang berpengaruh positif bagi manusia.
1. Ditemukannya mikroskop, sinar-X, antibiotik, obat&obat bius,
transplantasi vaksinasi bidang kesehatan
2. Ditemukannya alat-alat pengganti organ tubuh manusia yang telah rusak.
3. Diketemukannya keahlian dalam bidang operasi plastik
4. Diketemukannya peralatan untuk mengolah sampah dan limbah
Beberapa dampak negatif dari kemajuanteknologi di bidang kesehatan, yaitu:
1. Efek radiasi yang berpotensi menghasilkan penyakit baru
2. Efek ketergantungan
3. Terganggunya sistem syaraf
4. Repetitive Strain Injury (RSI)
Perawat sebagai salah satu tenaga kesehatan yagn berperan aktif dalam
merawat pasien memiliki kontribusi yang besar dalam meningkatkan mutu
pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dengan
menggunakan suatu teknologi informasi diharapakan pelayanan akan lebih
praktis dan mudah bagi pasien dan juga perawat. Sehingga perawatan yang baik
tidak hanya data di rasakan oleh masyarakat yang tinggal di perkotaan saja tetapi
masyarakat yang tinggal di pedesaan pun bisa merasakan pelayanan yang
mumpuni

21
22
M. Saran
Setelah memahami tentang Dampak Kemajuan Iptek Terhadap Masyarakat
Rural dan Urban di Tinjau dari Ilmu Keperawatan diharapkan mahasiswa
mampu menerapkan Ilmu Keperawatan Rural dan Urban dalam kehidupan
sehari–hari khususnya bijak dalam menggunakan kemajuan Iptek dikarenakan
bahayanya jika menyalahgunakan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
serta diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi mahasiswa
keperawatan khususnya pada mata kuliah Keperawatan Rural dan Urban.

23
DAFTAR PUSTAKA

1. Kompas.com. “ data penduduk 2020”.


https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/nasional/read/2020/08/12/152
61351/data-kependudukan-2020-penduduk-indonesia-268583016-jiwa. Diakses
pada 14 november 2020.
2. Putra, C. S. (2019). KEPERAWATAN DI RUMAH SAKIT. 2(3), 28–31.
3. Soerjono Soekanto, Teori Sosiologi Tentang Perubahan Sosial, (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 1983). Lihat pula Soerjono Soekanto, Sosiologi: Suatu Pengantar,
(Jakarta: Rajawali Press, 1987)..
4. Substantia, Volume 19 Nomor 2, Oktober 2017 http://substantiajurnal.org 168|
Nurdinah Muhammad: Resistensi Masyarakat Urban dan Masyarakat
Tradisional
5. Yas, Eka. 2014. "Manfaat Teknologi dan Sistem Informasi dalam
Keperawatan" .
https://www.academia.edu/11436870/teknologi_dalam_keperawatan. diakses
pada Tanggal 14 November 2020.

24
LAMPIRAN

Lampiran 1 Foto-foto Kegiatan Diskusi

Kegiatan pembagian judul pembuatan makalah, 21 Oktober 2020

Kegiatan diskusi kelompok 6 VII B, 14 November 2020

25

Anda mungkin juga menyukai