Mahyawati 170440076 Proposal ANALISIS PENGARUH BANTUAN LANGSUNG TUNAI
Mahyawati 170440076 Proposal ANALISIS PENGARUH BANTUAN LANGSUNG TUNAI
TERHADAP
KESEJAHTERAAN DALAM PRESPEKTIF EKONOMI ISLAM
DI DESA PANTE BAYAM KECAMATAN MADAD
KABUPATEN ACEH TIMUR
PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
MAHYAWATI
NIM. 170440076
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................3
1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah............................................16
1.3 Perumusan Masalah......................................................................................18
1.3 Kegunaan Penelitian....................................................................................18
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................20
2.1 LandasanTeoritis...........................................................................................20
2.1.1 Pengertian Bantuan langsung tunai (BLT)................................................20
2.1.2 Dasar Hukum PelaksanaBantuan langsung tunai (BLT)........................22
2.1.3 Pelaksanaan BLT..............................................................................................23
2.1.4 KriteriaKompone BLT................................................................................24
2.2 Pengertian Kesejahteraan..................................................................................25
2.2.1 Indikator Kesejahteraan.............................................................................27
2.2.3 Kesejahteraan (Falah) DalamEkonomi Islam.................................................32
2.2.4 Indikator Kesejahteraan Dalam Konteks Ekonomi Islam.......................35
2.3 PenelitianSebelumnya...................................................................................37
2.4 Kerangka Konseptual....................................................................................38
2.5 Hipotesis.......................................................................................................39
BAB III.......................................................................................................................41
METODE PENELITIAN...........................................................................................41
3 .1 Objek dan Lokasi Penelitian..........................................................................41
3. 2 Populasi dan Sampel.....................................................................................41
3.2.1 Populasi.........................................................................................................41
3.2.2 Sampel.............................................................................................................43
3.3 MetodePengumpulan Data..............................................................................44
3.4 Skala Pengukuran Data..................................................................................45
3.5 Definisi Operasional Variabel.......................................................................46
3.6 Uji Validitas dan Realibilitas.......................................................................47
3.6.1 Uji Validitas....................................................................................................47
3.6.2 Uji Realibilitas................................................................................................48
3.7 Uji AsumsiKlasik..........................................................................................49
3.7.1 Uji Normalitas..............................................................................................49
3.7.2 Uji Heteroskedastisitas................................................................................50
3.7.3 Uji Multikolinearitas...................................................................................50
3.8 MetodeAnalisis Data....................................................................................51
3.9 Pengujian Hipotesis......................................................................................51
3.9.1 Uji Parsial (Uji t)..........................................................................................51
3.9.2 Koefisien Korelasi (R)................................................................................52
3.9.3 Koefisien Determinasi (R2).........................................................................53
3.9.4 Uji Statistik T...............................................................................................53
KEPUSTAKAAN.......................................................................................................55
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallah Wata’ala yang telah
memberikan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal METOPEN
(metodelogi penelitian) ini yang berjudul “ANALISIS PENGARUH
BANTUAN LANGSUNG TUNAI (BLT) TERHADAP
KESEJAHTERAAN DALAM PRESPEKTIF EKONOMI ISLAM
DI DESA PANTE BAYAM KECAMATAN MADAD
KABUPATEN ACEH TIMUR”. Shalawat beserta salam kepada Rasulullah
Muhammad SAW yang membawa ajaran kebenaran dan pedoman kepada sahabat
serta seluruh Masayarakat. Penulisan proposal ini merupakan salah satu syarat untuk
menyelesaikan satu mata kuliah pada Jurusan ekonomi syari’ah Fakultas Ekonomi
Universitas Malikussaleh.
PENDAHULUAN
Kesejahteraan dalam suatu Negara atau daerah, pada hakikatnya dilihat dari
tingkat kemiskinan, pendidikan, dan kesehatan. Kesejahteraan ini dapat kita artikan
keadaan yang baik, kondisi manusia dimana orang – orangnya dalam keadaan
makmur, serta dalam keadaan sehat dan damai. Kesejahteraan merupakan suatu hal
yang bersifat subjektif, sehingga setiap keluarga atau individu didalamnya yang
memiliki pedoman, tujuan, dan cara hidup yang berbedaakan memberikan nilai yang
Kesejahteraan merupakan impian dan harapan bagi setiap manusia yang hidup
dimuka bumi ini, setiap orang tua pasti mengharapkan kesejahteraan bagi anak – anak
spiritual, orang tua selalu berusaha untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya,
dimana seluruh kebutuhan jasmani dan rohani dari rumah tangga tersebut dapat
dipenuhi sesuai dengan tingkat hidup. Kesejahteraan adalah tata kehidupan dan
penghidupan social, material, maupun spiritual yang diikuti dengan rasa keselamatan,
kesusilaan, rohani dari rumah tangga tersebut dapat dipenuhi sesuai dengan tingkat
maupun spiritual yang diikuti dengan rasa keselamatan, kesusilaan, dan kententraman
diri, rumah tangga serta masyarakat lahir dan batin yang memungkinkan setiap warga
Negara dapat melakukan usaha pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial
sebaik – baiknya bagi diri sendiri, rumah tangga, serta masyarakat dengan
menjunjung tinggi hak – hak asasi (Rambe, 2004). Kesejahteraan sosial sebagai
dari segi sosial melalui pemberian bantuan kepada orang untuk memenuhi kebutuhan
oleh Imam Al- Ghazali dikenal dengan istilah al-maslahah yang diharapkan oleh
manusia tidak dapat dipisahkan dengan unsure harta, karena harta merupakan salah
satu unsur utama dalam memenuhi kebutuhan pokok, yaitu sandang, pangan, dan
semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat
Maksud dari ayat diatas menurut tafsir Ibnu Katsir adalah Allah SWT lah
yang menjamin rezeki makhluknya, termasuk semua hewan yang melata di bumi,
baik yang kecil maupun yang besar, yang ada didaratan maupun yang ada di lautan.
Diapun yang mengetahui tempat berdiam, tempat kembalinya. Dan tidak ada satu
binatang pun dimuka bumi melainkan Allah –lah yang member rezekinya, semua
Dan tidak ada suatu binatang melata-pun di bumi melainkan Allah-lah yang
Artinya"Baginy
tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum merekam engubah keadaan diri
mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum,
makata kada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain
Maksud surat Ar-Ra’dayat 11, dalam tafsir Jala lain adalah baginya manusia
ada malaikat – malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran para malaikat yang
atas permintaan Allah. Dan Allah tidak mencabut dari mereka manusia nikmat Nya
dari segala perbuatan durhaka. Allah tidak menimpakan azab, dan siksaanNya juga
hal – hal lain yang telah dipastikan-Nya bagi orang – orang yang dikenhendaki
keburukan dan tidak ada yang dapat mencegahnya. Jadi, kita tidak terlepas dari
penduduk Indonesia sekarang lebih kurang 260 juta jiwa dengan profesi yang berbeda
– beda. Profesi atau pekerjaan yang digeluti oleh masyarakat Indonesia adalah petani,
buruh, supir, dan sebagainya. Berdasarkan dari upah yang diperoleh oleh setiap
pekerja tersebut belum mampu untuk memenuhi kebutuhan primer bagi pekerja
Selain itu masyarakat membutuhkan lembaga atau instiusi tertentu dari pemerintah
telah dilakukan oleh pemerintah, dimulai dari pelayanan kesehatan, pendidikan gratis
hingga saat ini masalah kemiskinan belum bisa teratasi secara optimal, baik, dan
perumahan, jaminansosial, dan pekerjaan. Dalam hal ini mengacu kepada kebijakan
pemerintah dalam memenuhi kebutuhan – kebutuhan asasi rakyat yang kurang
mampu. Ada dua strategi yang dilakukan pemerintah dalam menyelesaikan kasus
sudah berlangsung sejak lama, baik pada jaman pemerintahan masa Orde Lama, masa
Orde Baru, maupun pada masa pemerintahan di era reformasiini. Untuk menunjukkan
mau ketinggalan, bukti nyata dari kepedulian SBY-JK adalah terlihat pada program
dari program ini dalam rangka kompensasi pengurangan subsidi BBM adalah :
ekonomi.
sebelumnya, yaitu bensin: 87,5%, solar: 104,8%, dan minyak tanah: 185,7%
(Depkominfo).
a) Peningkatan harga BBM yang sangat tinggi di pasar dunia sehingga berakibat
pada makin besarnya penyediaan dana subsidi yang dengan sendirinya makin
c) Perbedaan harga yang besar antara dalam dan luar negeri memicu terjadinya
hanya menghadapi kenaikan harga BBM, tetapi juga kenaikan berantai berbagai
(BLT) ini pemerintah menyediakan dana bantuan bagi sekitar 15,5 juta Rumah
Tangga Miskin. Besarnya dana adalah Rp100.000 per keluarga per bulan dan
diberikan setiap tiga bulan. Pada penyaluran tahap pertama yang direalisasikan sejak
dana kepada Rumah Tangga Miskin dilakukan oleh PT Pos Indonesia melalui kantor
Dalam pelaksanaan program ini tidak ditemukan adanya acuan atau pedoman
umum yang berisi penjelasan menyeluruh tentang program bagi semua pihak yang
berkepentingan. Acuan yang tersedia hanya berupa buku petunjuk parsial seperti
program pihak Pemda dan seluruh jajarannya sering diminta membantu proses
latar belakang pelaksanaan yang sistematis, baik secara deskriptif analisis kondisional
kondisional dapat dikatakan bahwa program BLT adalah wujud dari sebuah masalah
suatu masalah yang sangat penting dan genting untuk diperhatikan dan ditangani
masyarakat sesuai dengan potensi yang dimiliki. melalui BLT dirumuskan kembali
dari 16,7% pada tahun 2004 menjadi 8,2% pada tahun 2009. Dimana target tersebut
dianggap tercapai jika daya beli penduduk terus ditingkatkan dan dikembangkan
secara berkelanjutan. Wujud nyata dari orientasi RPJM ini dan didorong oleh
harga minyak mentah di pasar Internasional, yang tentu pula mempengaruhi harga
BBM dalam negeri sejak awal Maret 2005, kemudian mempengaruhi juga kenaikan
harga barang barang pokok sehari- hari (sembako), yang pada gilirannya
diselenggarakan pada Oktober 2005 dan tahap kedua diselenggarakan pada Juni 2008.
Pengucuran tahap dua BLT mengam Jika BLT tahap pertama dilakukan dan
diselenggarakan oleh perangkat desa dan/atau petugas BPS. Maka pada tahap kedua,
pemerintah menunjuk Departemen Pos dan Giro untuk memanfaatkan seluruh kantor
pengambilan BLT harus juga memiliki surat keterangan khusus tentang status
BLT tahap satu relatif berkurang pada pengucuran keduanya. Penyaluran BLT telah
disusun Bappenas dan dilaksanakan oleh PT Pos dan BRI. Selain itu sebagai bentuk
pengawasan, dilibatkan juga unsur perangkat pemerintah desa, RT, RW, dan
BLT, kenaikan biaya hidup yang diakibatkan oleh kenaikan BBM secara langsung
maupun dampak kenaikan harga kebutuhan pokok akibat kenaikan BBM, melibatkan
dan Depdagri. Disatusisi, kebijakan BLT ini mungkin akan sedikit tertutupi dengan
adanya dana “cuma-cuma” yang diberikan oleh pemerintah. Akan tetapi disisi yang
lain kebijakan BLT ini memiliki dampak negatif yakni kebijakan ini akan berdampak
dimanja dan menjadi bangsa Melihat pada dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan
BLT ini, kebijakan BLT tidak akan memberikan dampak yang signifikan terhadap
biaya hidup yang ditanggung oleh masyarakat akibat kenaikan harga BBM. Kenaikan
BBM tersebut akan mendorong kenaikan biaya input produksi masyarakat miskin
yang kebanyakan berada pada sektor pertanian (baik petani maupun nelayan) yang
pemenuhan kebutuhan dasar dan input produksi) masyarakat miskin dengan nominal
dana BLT yang diberikan, kebijakan ini akan berdampak signifikan. Apalagi,
pemerintah tidak bisa menjamin efisiensi dan efektifitas penggunaan dana BLT yang
diberikan kepada masyarakat. Selain itu, dampak yang ditimbulkan oleh kebijakan
(BLT) adalah bantuan langsung berupa uang tunai sejumlah tertentu untuk
Rumah Tangga Sasaran (RTS). Sedangkan pengertian RTS adalah rumah tangga
yang masuk kedalam kategori sangat miskin, dan hampir miskin. BLT diberikan
BLT sesuai dengan yang ditentukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Penerima BLT
orang lain
e) Sumber air minum berasal dari sumur, mata air tidak terlindungi, sungai dan
air hujan
f) Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar, arang, minyak
tanah
i) Hanya sanggup makan sebanyak satu atau dua kali dalam sehari
k) Sumber penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luas lahan
depkominfo,2008)
Tabel 1.1
Jumlah KK Penerima BLT digampong
pante bayam kecamatan madad kabupaten aceh timur Tahun 2020
Tabel 1.2
Bantuan BLT diberikan dalam jangka waktu 3 bulan sekali jika yang
diberikan berupa bantuan dana (uang). Karena selain uang bantuan social BLT
tersebut juga memberikan bantuan non tunai berupa sembako. Sejak dikeluarkan
program ini pada tahun 2008 hingga saat ini, banyak masyarakat miskin yang
menerima manfaat. Dan kemudian yang menjadi objek penelitian adalah pada tahun
2020. Dalam konteks ini yang menjadi objek dan sampel penelitian adalah
masyarakat penerima manfaat BLT (bantuan langsung tunai ) di desa Pante bayam
kecamatan madad kabupaten aceh timur yang sudah menerima manfaat bantuan
tersebut dari tahun 2007. Dari semua data yang telah dihimpun dari BPKP kecamatan
madad bahwa terdapat 345 KK dengan dari 3 dusun di desa yang menerima bantuan
miskin. Dan disini terdapat kekeliruan karena masih ada juga masyarakat yang
mampu yang menerima bantuan tersebut. Serta terdapat juga masyarakat miskin yang
lain yang tidak mendapatkan manfaat dari BLT (Bantuan Lansung tunai ) tersebut.
Seperti yang telah kita lihat pada tabel 1.2 dan tabel 1.3, bantuan yang
diberikan ada bantuan tunai yang diberikan 3 bulan sekali dan ada bantuan non tunai
yang diberikan 1 bulan sekali. Tetapi, masih terdapat masyarakat miskin yang
menerima manfaat dari BLT merasa tidak terpenuhinya kebutuhan mereka dan perlu
kerja sampingan bagi mereka tidak hanya berharap pada bantuan tersebut. Inilah yang
menjadi hal menarik yang ingin diteliti dan dianalisis lebih mendalam tentang
bagaimana bantuan langsung tunai ini diterima dan rasakan langsung oleh masyarakat
gampong pante bayam kecamatan madad kabupaten aceh timur tergolong bagus.
mekanisme dan prosedur yang dikeluarkan oleh pihak pemerintah. Namun dalam
pelaksanaanya didapati program tersebut tidak terlepas dari masalah ataupun hal – hal
yang tidak sesuai dengan program ini. Serta adakah kesejahtreraan yang mereka
rasakan setelah menerima bantuan tersebut atau hanya biasa saja yang mereka
rasakan. Dari uraian dan latar belakang masalah diatas, maka penulis sangat menarik
maka peneliti dapat melakukan identifikasi masalah yang terdapat dalam pelaksanaan
Kramatwatu.
mempunyai KTP dan KTP yang sudah mati sekitar 16,4%, ada 581 warga
darbii 1531 warga yang terdaftar sebagai penerima Bantuan langsung Tunai
Langsung Tunai (BLT) dan tidak dapat diwakilkan oleh keluarganya atau
langkah peneliti selanjutnya adalah menetapkan masalah yang akan diteliti dalam
Tujuan penelitian adalah untuk mengkaji masalah yang timbul seiring dengan
adanya program raskin. Namun, secara spesifik tujuan dari penelitian iniadalah untuk
berarti, baik secara teoritis maupun praktis. Secara lebih detail penelitian ini
a) Dapat memperoleh manfaat bagi diri peneliti yaitu untuk dapat memperkaya
c) Bagi pihak terkait dalam evaluasi program Bantuan Langsung Tunai (BLT) di
berarti
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 LandasanTeoritis
seperti Indonesia. Dimana kemiskinan adalah suatu masalah yang sangat penting dan
kepada rumah tangga sangat miskin (RTSM) dan bagian aggota keluarga RTSM
(kementriansosial RI, 2017). Sebagai suatu program dan kebijakan nasional, program
BLT mempunyai latar belakang pelaksanaan yang sistematis, baik secara deskriptif
sekolah), ataupun kehadiran di fasilitasi kesehatan (misalnya bagi anak balita, atau
bagi ibu hamil) (Direktorat jenderal anggaran kementrian keuangan, 2015)mProgram
keluarga harapan tidak sama dan bukan merupakan lanjutan program subsidi bantuan
langsung tunai (BLT) yang sudah berlangsung selama ini dalam rangka membantu
rumah tangga miskin mempertahankan daya beli pada saat pemerintah melakukan
sebagai dasar pijak pelaksanaan program BLT adalah sebagaimana tertuang dalam
angka kemiskinan dari 16,7% pada tahun 2004 menjadi 8,2% pada tahun 2009.
Dimana target tersebut dianggap tercapai jika daya beli penduduk terus ditingkatkan
Wujud nyata dari orientasi RPJM ini dan didorong oleh membengkaknya
subsidi BBM (Bahan Bakar Minyak) akibat dari meningkatnya harga minyak mentah
di pasar Internasional, yang tentu pula mempengaruhi harga BBM dalam negeri sejak
awal Maret 2005, kemudian mempengaruhi juga kenaikan harga barang barang pokok
Bantuan Langsung Tunai tahap pertama diselenggarakan pada Oktober 2005 dan
Tujuan dari Bantuan langsung tunai yaitu ini dalam rangka kompensasi
dasarnya.
ekonomi.
sebelumnya, yaitu bensin: 87,5%, solar: 104,8%, dan minyak tanah: 185,7%
nasional.
kemiskinan.
penanggulangan kemiskinan.
sosial.
verifikasi pendidikan.
3. Tidak memiliki fasilitas buang air besar sendiri atau bersamasama dengan
orang lain
5. Sumber air minum berasal dari sumur, mata air tidak terlindungi, sungai dan
air hujan
6. Bahan bakar untuk memasak sehari-hari adalah kayu bakar, arang, minyak
tanah
7. Hanya mengkonsumsi daging, susu, ayam satu kali dalam seminggu Hanya
penghasilan kepala rumah tangga adalah petani dengan luaslahan, buruh tani,
SD atau hanya SD
dan makmur, selamat (terlepas dari segala gangguan kesukaran dan sebagainya).
Menurut Adi Fahrudin (2012:8) kesejah teraan berasaldari kata “sejahtera”. Sejahtera
ini mengandung pengertian dari bahasa sanskerta “catera” yang berartipayung. Dalam
yang sejahterayaitu orang yang dalam hidupnya bebas dari kemiskinan, kebodohan,
ketakutan atau kekhawatiran sehingga hidupnya aman tentram, baik lahir maupun
batin.
materi dan dimensi non materi. Dari sisimateri dapatdiukur dengan pendekatan
yang memperlihatkan tentang keadaan kehidupan masyarakat yang dapat dilihat dari
standard kehidupan masyarakat tersebut. Jadi dari penjelasan diatas dapat kita
sekedar diangankan untuk dimiliki tetapi juga harus diusahakan, karena tanpa ada
yang secara terbuka menerima tanggung jawab kebijakan untuk mendidik dan melatih
– Negara yang lebih miskin tidak kehabisan tenaga – tenaga ahliyang sangat
yang lebih lengkap harus mengambil bifaktor yang relevan, dalam konteks
ekonomi yang dihadapi oleh ekonomi yang melimpah dalam tenaga kerja dan sumber
di diami keluarga memiliki atap, lantai, dinding yang baik, bila ada
subur ingin ber KB pergi kepelayanan kontrepsi, dan semua anak yang
pasang pakaian dalams etahun paling kurang, luas lantai rumah paling
kurang 8m, keadaan keluarga sehat dalam tiga bulan terakhir, anggota
keluarga 10-60 tahun bias membaca bahasa latin, dan pasangan usia
subur dengan anak dua tahun atau lebih mengunakan alat atau obat
kontrasepsi.
2. Lantai bangunan tempat tinggal terbuat dari tanah,kayu murahan, atau bambu.
3. Dinding tempat tinggal terbuat dari bambu, rumbia, tembok tanpa diplaster
terlindungi.
7. Menggunakan bahan bakar untuk masak kayu bakar, arang, atau minyak
tanah.
8. Satu kali dalam seminggu mampu mengonsumsi daging, dan susu. (i).
11. Sumber penghasilan dari petani dengan luaslahan 0,5 ha, buruh, dan nelayan
tangga tidak sekolah, dan tidak memiliki tabungan atau barang yang patut
untuk dijual.
2.2.2 TujuanKesejahteraan
dicapai secara seksama, melalui teknik – teknik dan metode tertentu dengan meksud
dan memecahkan masalah penyelesuaian diri mereka terhadap perubahan pola – pola
Negara lainnya, peningkatan derajat harga diri setinggi mungkin, kesehatan berpikir,
dan melakukan kegiatan tanpa gangguan, sesuai dengan hak asasi seperti yang
dimiliki sesamanya.
sebagaiberikut :
Dalam P3EI (2009:2), istilahfalah berasal dari bahasa arab dari kata aflaha-
yuflihu yang berarti kesuksesan, kemuliaan dan kemenangan, yaitu kemenangan dan
kebutuhan hidup manusia secara seimbang, falah adalah kehidupan yang mulia dunia
dan akhirat.
64.
Artinya : “dan tiadalahkehidupan dunia inimelainkansendagurau dan main-main.
merekamengetahui”(QS.Al-Ankabut :64).
Tafsir dari ayat diatas, menurut Ibnu Katsir adalah Allah menggambarkan
tentang kerendahan dunia, hilang, dan lenyapnya. Bahkan dunia ini tidak kekal dan
ujungnya adalah senda gurau dan permainan. Yaitu kehidupan yang kekal dan hakiki
tidak akan hilang dan tidak akan habis dan ia bahkan akan terus berlangsung salama –
lamanya. Sesungguh mereka akan memilih yang kekal dibandingkan yang akan
binasa.
material maupun non material, yaitu yang mampu meningkatkan kedudukan manusia
suatu tujuan pokok, kesejahteraan meliputi kepuasan fisik sebab kedamaian mental
dan kebahgiaan hanya dapat dicapai melalui realisasi yang seimbang antara
kebutuhan materi dan rohani dari personalitas manusia. Menurut Al-Ghazali,
1. Kebutuhanfisikpsikologis (nasl).
2. Kebutuhanintelektual (aql).
3. Kebutuhanemosi (nafs) .
5. Kebutuhansosial (maal) .
2. Menghilangkan lapar.
Semua sumber daya yang Allah titipkan harus dimanfaatkan oleh manusia
Kesejahteraan dalam pandangan islam tidak hanya dinilai dari ukuran material
saja, tetapi dikira juga dari ukuran non-material seperti: terpenuhinya kebutuhan
Menurut Ghafur Noor (2013:63-64), Imam Ghazali mendefinisikan aspek dari fungsi
kesejahteraan sosialnya dalam rangka sebuah hirarkiutilitas individu dan sosial yang
Siti Mawar (2016:3), menyatakan bahwa Pemerintah yang baik adalah yang
kemakmuran suatu Negara. Oleh karena itu pembangunan yang disertai dengan suatu
kebijakan tentunya bertujuan untuk mengubah kondisi Negara kearah yang lebih baik
lagi.
ajaran islam, jadi konsep kesejahteraan yang diinginkan oleh ajaran islam adalah :
alam dunia saja tetapi juga dialam akhirat. Jika kondisi ideal ini tidak dapat
terpenuhinya kebutuhan fisik dari rizki yang halal, hidup sehat secara jasmani dan
rohani keberkahan rizki yang diterima, keluarga yang sakinah mawaddah warahmah
rasa cinta kasih sesama, ridho dan qana’ahatasapa yang diberikan oleh Allah
Qashas:77).
Dalam tafsir Ibnu Katsirsurat Al Qashasayat 77 menjelaskan bahwa,
“gunakanlah harta yang berlimpah dan nikmat yang bergelimang sebagai mankarunia
pendekatan diri kepada-Nya yang dengan nya kamu akan memperoleh pahala dunia
dan akhirat. Dan dalam tafsir ayat tersebut dipahami bahwa kesejahteraan adalah
2.3 PenelitianSebelumnya
Harwidiansyah (2011) Dampak Bantuan Langsung Tunaiterhadap
Berdasarkan hasil penelitian Sebelum nya maka dapat ditarik beberapa kesimpulan ;
Masayarakat penerima BLT bahwa uang sebesar Rp. 100.000 perbulan itu
hanya cukup untuk untuk membeli Sembilan bahan pokok. Oleh karena itu
mengandalkan BLT.
Langsung Tunai (BLT) kurang sejalan dengan semangat budaya dan bahkan
agama.
Masyarakat
sebem nya adalah danpak dari bantuan langsung tunai sedangkan dari
terhadap kesejah teraan masyarakat jadi dalam penelitian ini tidak terjelaskan
dampak dari bantuan langsung tunai Dalam penelitian ini karna lebih fokus
dapat berjalan sesuai pada ruang lingkup yang telah ditetapkan dan mempermudah
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penting.
hubungan suatu teori dengan faktor-faktor yang penting yang telah diketahui dalam
dependent (terikat).
Kerangka konsep tual terdiri dari variable bebas dan variable terikat. Variabel
dalam penelitian ini yaitu program keluargaharapan (X). Variabel Terikat (Y)
iniadalah kesejahteraan.
Gambar 2.3
KerangkaKonseptual
ekonomi islam di desa pante bayam kecamatan madad kabupaten aceh timur .
2.5 Hipotesis
Menurut Sugiono (2010) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
aceh timur .
BAB III
METODE PENELITIAN
tuan lokasidi desa pante bayam kecamatan madad kabupaten aceh timur .
3.2.1 Populasi
perhatian peneliti, objek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda, system dan
Menurut Sugiyono (2015) populasi adalah keseluruhan dari unit – unit analisa
yang akan diduga. Populasi adalah subjek penelitian sebagian sasaran untuk
dari seluruh elemen – elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satusama lain karena
Karakteristiknya perbedaan – perbedaan itu disebabkan adanya nilai karakteristik
yang berlainan. Menurut Supranto (2003) populasi adalah keseluruhan dan unit –
elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain karena karekteristiknya
Populasi juga bias diartikan sebagai keseluruhan pengamatan atau objek yang
menjadi perhatian kita dengan menggambarkan sesuatu yang bersifat ideal atau
teoritis.
seluruh masyarakat yang menerima bantuan dana BLT di desa pante bayam
yang diperoleh dari UPPKH Kabupaten Aceh Utara tahun 2019 – 2020.
Tabel 3.1
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sampel yang diambil berdasarkan teknik
2010).
yang diteliti. Adapun sampel pada penelitian ini adalah masyarakat desa pate
Rumus Slovin dan Husein Umar untuk menentukan sampel adalah sebagai
N
n=
1+ N (e)2
Dimana:
n : Jumlahsampel
N : Ukuran populasi
E : Presentase kelonggaran ketelitian kesalahan pengambilan sampel yang
masih bisa ditolerir sebesar 0,1 (10%).
Untuk mengetahui sampel penelitian dengan perhitungan sebagai berikut:
1.504
n= 2
1+1.504 (0.1)
1.504
n=
1505
100 orang. Sebaran sampel dengan teknik Proporsional sampling adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2
Jumlah Sampel
Untuk mendapatkan data primer yang berkaitan dengan hasil penelitian ini
maka teknik pengumpulan data yang penulis lakukan adalah sebagai berikut:
- Penulisan Perpustakaan
didesa untuk menilai sejauh mana subjek setuju atau tidak setuju dengan
pertanyan yang diajukan. Menurut Sugian (2006) mengatakan bahwa likert scales
biasanya digunakan untuk survey perilaku yang memberikan jawaban dari tidak
sangat setuju sampai sangat setuju. Suatu skala likert mengukur sejauh mana
seorang responden setuju atau tidak setuju dengan suatu pertanyaan. Skala likert
digunakan adalah data primer yang bersumber dari kuesioner. Umumnya, peneliti
SS SangatSatuju 5
S Setuju 4
N Netral 3
TS TidakSetuju 2
STS SangatTidakSetuju 1
Sumber: Sugiyono(2011).
adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variable atau konstrak dengan
dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu variable terikat (dependent
desa pante bayam kecamatan madad kabupaten aceh timur. Adapun indikator
kondisi perumahan serta fasilitas yang dimiliki rumah tangga (BPSI, 2000).
sangat penting dan genting untuk diperhatikan dan ditangani secara secara
Suatu instrument yang valid atau sahih mempunyai validitas yang tinggi,
sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah
instrument dikaitkan valid apabila dapat mengungkap data dari variable yang teliti
secara tepat.
apabila nilai t hitung lebih besar atau sama dengan t tabel atau t hitung berada
dibawah 0,05. Azwar (2000; 153) mengatakan bahwa validitas yang tidak begitu
tinggi, katakanlah berada pada 0,50 sudah dapat dianggap memuaskan (handal).
Namun apabila koefisien validitas ini kurang dari 0,50 maka dianggap tidak
memuaskan.
suatu pengertian bahwa sesuatu insrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alatpengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang
keterandalan sesuatu. Realibel artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Butir
suatu pengujian untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau
tidak. Sedangkan menurut Sunyoto (2011) uji normalitas adalah pengujian yang
akan menguji data variable bebas (X) dan data variable terikat (Y) pada
normal.
data (titik) pada sumbu diagonal dari dari grafik atau dengan melihat histogram
1. Jika data (titik) menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
2. Jika data (titik) menyebarjauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti garis
diagonal atau grafik tidak menunjukkan pola berdistribusi normal, maka model
Dianjurkan juga bagi uji normalitas selain dengan uji grafik dapat juga
menggunakan uji statistik. Karena uji grafik dapat menyesatkan jika tidak hati –
hati kalau secara visidual kelihatan normal, padahal secara statistic biasa
sebaliknya. Salah satu uji statistic yang dapat digunakan untuk menguji uji
keputusan jika signifikan > 0,05 maka data terdistribusi normal, sebaliknya jika
lain. Jika varians dari residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap
terjadi heteroskedastisitas.
diperoleh harga interkorelasi antara variabel bebas. Jika nilai Variance Inflation
Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1, maka
model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas dan dapat digunakan dalam
Y= a + bX + ei
Keterangan:
Y = Kesejahteraan
a = Konstanta
b = KoefisienRegresi
X = BLT
ei = standar error
3.9 Pengujian Hipotesis
secara individu (parsial) ada pengaruh antara variable bebas dengan variable
probabilitas signifikan silebih kecil dari 0.05 (tingkat kepercayaan yang dipilih)
apabila nilai probabilitas signifikansi lebih besar dari 0.05 (tingkat kepercayaan
yang dipilih) maka hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Pengujian hipotesis yang
mengetahui kuat atau tidaknya hubungan antara variabel independen (x) dan
variabel dependen (y) apabila dapat dinyatakan dengan ungsi linier (paling tidak
Tabel 3.4
Tingkat Keeratan Antara VaribelBebasDenganVariabelTerikat
0,200-0,399 Rendah
0,400-0,599 Sedang
0,600-0,799 Kuat
menunjukkan besar ragam naik turunnya variable terikat yang diterangkan oleh
pengaruh linier variabel bebas.Hasil dari analisis ini dinyatakan dalam presentasi
0 < r2< 1
melalui data yang terkumpul. Uji ini diartikan sebagai pernyataan mengenai
keadaaan populasi yang akan diuji kebenarannya berdasarkan data yang diperoleh
independen. Derajat signifikansi yang digunakan adalah 1%, 5%, dan 10%.
Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita menerima
t table , maka hipotesis dapat dibuktikan. Artinya variabel independen (x) secara
http://www.kemsos.go.id.
http://tafsirq.com.
http://tafsirweb.com.
Muhammad Reza Latif, Daisy S.M Engka, Jacline I. Sumual. 2018. "Pengaruh
Peresepsi Tentang Modal Usaha, Lokasi, Dan Jenis Dagangan Terhadap
Kesejahteraan Perdagangan Di Jalan Roda (JAROD) Manado." Universitas
Samratulangi, Manado. Indonesia. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi, Vol 18
No. 05 Tahun 2018.
Ridho Diana. 2018. " Analisis Efektivitas Program Keluarga Harapan Terhadap
Pengurangan Kemiskinan Dalam Prespektif Ekonomi Islam (Studi Pada
Desa Kota Jawa Kecamatan Way Khilau)." Universitas Islam Negeri Raden
Intan Lampung.
Sugiyono. 2004. " Metode Penelitian Bisnis. Penerbit CV. Bandung. Alfabeto.
Supranto. 2009. " Metode Riset Aplikasi Dalam Pemasaran. Edisi Revisi Ketujuh.
Jakarta: Penerbit Rineka Cipta.
Supranto, J. 2003. " Metode Riset Aplikasi Dalam Pemasaran. Edisi Revisi
Ketujuh. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Theresia Nguta. 2017. " Pemenuhan Hak Kesejahteraan Sosial Bagi Masyarakat
Miskin Di Kota Makassar." Universitas Negeri Makassar. Jurnal Tesis.