Anda di halaman 1dari 4

Nama : NAOVIK ILHAM

NIM : 2006277079

Analisis PICOT Jurnal Thalasemia

Jurnal 1 :
Ketercapaian Tranfusi Pada Pasien Talasemia Mayor Di Rumah Sakit Umum Daerah Ciamis
Tahun 2018

No. Kriteria Jwb Pembenaran & Critical Thinking


1 P Ya 1. Populasi dalam penelitian ini adalahi anak penderita
(Patient/Clinical thalasemia mayor dengan intervensi transfusi selama 3
Problem) bulan terahir sebanyak 187 orang.
2. Masalah jurnal ini adalah untuk melihat ketercapaian
transfusi darah pada penserta thalasemia di Rumah
Sakit Umum Daerah Ciamis Tahun 2018
2 I Ya ketercpaian pelaksanaan standar operasional prosedur
(Intervention) (SOP) pelaksanaan transfus pada anak thalassemia mulai
dari tahap persiapan sampai tahap pelaksanaan yang
dilakukan oleh perawat dengan menggunakan lembar cek
lis obervasi
3 C Tdk -
(Comparation)
4 O Berdasarkan penelitian secara observasi yang telah
(Outcome) dilakukan terhadap 65 orang responden pasien talasemia
mayor yang dilakukan tranfusi darah di RSUD Ciamis
tahun 2018 sebagian besar kegiatan tercapai sesuai dengan
SOP yaitu 71% dan kegiatan tidak tercapai sesuai SOP
yaitu sebanyak 29%.
5 T (Time) 2018

Jurnal 2 :
Pengaruh Family Psikoedukasi Terhadap Peningkatan Self Care Dalam Merawat Anak
Thalasemia
No. Kriteria Jwb Pembenaran & Critical Thinking
1 P Ya 1. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dengan
(Patient/Clinical anak menderita Talasemia di RSUD Kabupaten
Problem) Jombang. Pada penelitian ini didapatkan 14 sampel
keluarga dengan anak thalasemia yang memenuhi
criteria inklusi.
2. Penelitian ini ialah untuk mengetahui pengaruh Family
Psikoedukasi Terhadap Peningkatan Self Care Dalam
Merawat Anak Thalasemia
2 I Ya Peneliti menggunakan forum pertemuan keluarga penderita
(Intervention) thalasemia sebagai tahap awal (perkenalan) dengan
keluarga penderita thalasemia. Dalam pertemuan ini
peneliti sekaligus melakukan tahap 1 dari family
psikoedukasi, yaitu mengenal maslah keluarga. Selanjutnya
peneliti melakukan kontrak dan memberikan informed
consent kepada keluarga pasien dengan talasemia yang
sesuai dengan kriteria inklusi atas ketersediaannya menjadi
responden.
Tahap selanjutnya responden menjalani pre test terkait self
care keluarga dalam merawat anak talasemia dengan
mengisi quisioner yang disediakan peneliti. Tahap
selanjutnya (tahap 4 – 5) peneliti didampingi koordinator
keluarga penderita thalasmeia Kabupaten Jombang
memberikan family psikoedukasi dengan melakukan
kunjungan ke rumah pasien. Kunjungan untuk masing-
masing keluarga dengan jarak 1-2 minggu, dengan
ketentuan 2 minggu pertama untuk sesi 3 dan 4, selanjutnya
sesi 4–5 pada 2 minggu berikutnya. Kunjungan
keluarga diakhiri dengan post test tentang self care keluarga
dalam merawat talasemia untuk melihat pengaruh dari
pemberian family psikoedukasi dengan mengisi quisioner.
3 C Ya Dalam penelitian yang dilakukan Rahmawati tahun 2012,
(Comparation) diperoleh gambaran bahwa family spikoedukasi akan
menurunkan tingkat kecemasan orang tua dalam
menghadapi anaknya yang sakit thalasemia.
4 O Ya Ada pengaruh yang sangat signifikan pemberian family
(Outcome) psikoedukasi dengan peningkatan self care keluarga dalam
merawat anak thalasemia. Dengan tingkat signifikansi 0.00
menggunakan independent t-test.
5 T (Time) Ya April 2018

Jurnal 3 :
Nutrisi Pasien Thalassemia
No. Kriteria Jwb Pembenaran & Critical Thinking
1 P Ya Untuk mengetahui nutrisi apa saja yang diperlukan untuk
(Patient/Clinical memperbaiki kesehatan pasien thalassemia yang
Problem) mendapatkan transfusi secara rutin.
2 I Ya Studi literatur komperhensif terkait nutrisi pada pasien
(Intervention) thalassemia yang ketergantungan transfusi
3 C Tdk -
(Comparation)
4 O Ya Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Pemberian nutrisi
(Outcome) yang tepat dan optimal dapat meningkatkan tumbuh
kembang anak dan menurunkan risiko osteoporosis pada
pasien thalassemia. Pengaturan nutrisi memainkan peran
yang sangat penting pada penderita thalassemia. Sehingga
diperlukan aturan nutrisi untuk menyelesaikan masalah
komplikasi transfusi darah pada penderita thalassemia
dengan membatasi konsumsi daging dan vitamin C,
perbanyak konsumsi susu, kacang-kacangan, vitamin E,
dan zinc.
5 T (Time) Ya Maret 2019
Jurnal 4 :
Pengaruh Family Empowerment Program Terhadap Quality Of Life Anak Thalasemia

No. Kriteria Jwb Pembenaran & Critical Thinking


1 P Ya Populasi terdiri dari anak penderita thalasemia hasil observasi

(Patient/Clinical dari bulan Oktober sampai Desember 2019, RSUD dr. Soediran

Problem) Mangun Sumarso berjumlah 19 anak.

2 I Ya Materi Satuan Acara Penyuluhan (SAP) diberikan


(Intervention) bersamaan dengan Focus Group Discussion (FGD) atau
Diskusi Kelompok Terarah. Lamanya waktu selama 60
menit. Catatan harian digunakan untuk melakukan
pemantauan aktifitas dalam hal kepatuhan kepatuhan diet
dan nutrisi, kebersihan tangan, penggunaan APD,
pencegahan cidera, pertolongan pertama saat anak pucat
dan lemas serta kepatuhan minum obat.
3 C Tdk -
(Comparation)
4 O Ya a. Responden terbanyak berjenis kelamin perempuan
(Outcome) (73,7%), rerata umur 39,84 tahun, dengan pendidikan
SLTA (36,9%) dan status hubungan keluarga sebagai
ibu kandung (73,7%).
b. Rerata skor Quality of Life anak Thalasemia sebelum
dilakukan FEP adalah 40,24 (19,3).
c. Rerata skor Quality of Life anak Thalasemia.sesudah
diberikan FEP adalah 36.00 (12.0).
d. Tidak ada pengaruh sebelum dan sesudah FEP terhadap
Quality of Life anak Thalasemia di RSUD dr. Soediran
Mangun Sumarso dengan p value 0,232

5 T (Time) Ya Juni 2020

Anda mungkin juga menyukai