Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.

1 Edisi Desember 2012

VALUASI EKONOMI PERTAMBANGAN SELARAS LINGKUNGAN LESTARI


(Studi Kasus : Pertambangan Emas Pongkor)

Dr. Susy Setiawati P.


Widyaiswara Madya LAN-RI & Dosen PPs UNJ

Abstract

Penentuan nilai atau harga terhadap sumber daya alam dan lingkungan
merupakan esensi atau pokok dari ekonomika berupa manfaat ataupun berupa
kerugian atau kerusakan dalam mengelola lingkungan yang efesien dan lestari.
Pendekatan ataupun metode yang dipakai untuk menghitung valuasi sumber
daya alam dan lingkungan, pada dasarnya merupakan turunan dari metode yang
lebih umum yang disebut dengan analisis biaya manfaat (cost benefit analysis).
Dalam menilai sumbangan bersih suatu kegiatan terhadap nilai tambah yang
diciptakannya, diperhitungkan juga selain penyusutan sumber daya modal
buatan manusia, tetapi juga depresiasi atau penyusutan sumber daya alam yang
diproduksi. Pada umumnya hal ini tidak dilakukan karena SDA dipandang
sebagai aset nasional dan bukan aset perusahaan secara individual. Perusahaan
hanya mendapatkan hak untuk pengelolaan atau pemanfaatannya. Nilai total
depresiasi sumber daya alam dan lingkungan akibat kegiatan penambangan
emas di Pongkor per tahunnya adalah Rp. 125.488.337.770,-. Nilai ini
mencerminkan bahwa selama 5 tahun pengoperasian pertambangan emas dan
perak, telah terjadi penyusutan sumber daya alam dan lingkungan yang
merupakan kerugian ataupun dampak negatif dari penambangan emas tersebut
sebesar Rp. 125.488.337.770,- pertahunnya. Untuk dapat memvaluasi secara
ekonomi dengan membandingkan manfaat dan biaya yang diciptakan oleh
kegiatan pertambangan emas Pongkor, maka harus didapatkan nilai produksi
sebagai nilai manfaat sebagai pembandingnya.

mengabaikan aspek kelestarian lingku-


ngan, dimana pembangunan ekonomi
PENDAHULUAN terus menerus dipacu, sementara alam
Bencana alam yang akhir-akhir ini
tidak pernah diperhatikan. Kegiatan
melanda Indonesia bukan hanya
ekonomi terus saja memandang bahwa
karena maraknya kegiatan manusia alam hanyalah obyek yang digunakan
merusak lingkungan saja, akan tetapi
sebagai sumber daya untuk proses
merupakan akumulasi kerusakan
produksi, tanpa memikirkan kelesta-
lingkungan yang telah terjadi dalam rian alam, karena dalam kegia-
jangka waktu lama. Kerusakan
tan biaya merawat lingkungan akan
lingkungan telah menjadikan beberapa
menimbulkan biaya tambahan.
tempat di Indonesia sangat rentan
dengan terjadinya bencana alam.
Sumber daya alam dan lingkungan
memegang peranan penting bagi
Bencana alam yang akhir-akhir ini pembangunan ekonomi khususnya di
banyak terjadi di Indonesia adalah
negara berkembang seperti Indonesia.
akibat pembangunan ekonomi yang

49
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

Sumber daya alam, selain menyediakan sumber daya lebih sedikit sekaligus
barang dan jasa, juga menjadi tulang efektif, efisien dan ekonomis, mengu-
punggung dari pertumbuhan ekonomi rangi emisi gas rumah kaca sekaligus
dan sumber penghasilan masyarakat juga mengurangi kesenjangan sosial
serta sebagai aset bangsa yang penting. masyarakat. Bagi perusahaan-perusa-
Oleh karena itu, ketersediaan dan haan swasta sudah saatnya membuat
kesinambungan (sustainability) dari paradigma bahwa aktivitas usahanya
sumber daya alam ini menjadi sangat mesti sejalan dengan kelestarian
penting bagi pembangunan ekonomi. lingkungan. Oleh karena itu, konsep
pengeluaran untuk merawat dan
Dalam praktek pembangunan selama melestarikan lingkungan tidak boleh
ini, dampak positif selalu ditonjolkan, dipandang lagi sebagai biaya, akan
bahkan dijadikan indikator utama tetapi menjadi investasi perusahaan.
keberhasilan pembangunan. Sementara Tak ketinggalan, perusahaan juga harus
itu dampak negatif cenderung diabai- melaksanakan audit lingkungan agar
kan dan kerapkali dianggap sebagai operasinya bisa dipastikan tidak
eksternalitas yang tidak perlu diperhi- merusak lingkungan.
tungkan nilainya. Kecenderungan
seperti ini tidak boleh dibiarkan terus Sektor pertambangan merupakan salah
menerus. Ke depan, dampak positif dan satu sektor kegiatan ekonomi yang di
negatif yang ditimbulkan oleh suatu samping kegiatannya menghasilkan
kegiatan pembangunan perlu dinilai produksi hasil tambang, juga menim-
besarnya (divaluasi) agar secara seim- bulkan dampak kerusakan lahan dan
bang dapat diketahui dampak kegiatan bentang alam yang sifatnya sukar
pembangunan dan pembangunan dikembalikan ke bentuk semula
tersebut dapat dinilai berkelanjutan. (irreversible). Sektor pertambangan
memberikan kontribusi kepada (Pro-
Menyangkut pembangunan ekonomi duk Domestik Bruto) PDB Indonesia
melalui pertambangan Sumber Daya (menurut harga yang berlaku) cukup
Alam Indonesia, sudah saatnya, tinggi, yaitu sekitar 9,55% pada tahun
pembangunan ekonomi memasukkan 1993, kemudian meningkat hingga
unsur kelestarian lingkungan, dimana 13,86% pada tahun 2000, dan pada
harus menjadi fokus semua elemen, tahun 2003 kontribusinya menurun
baik pemerintah, swasta dan juga namun masih berkisar pada angka
masyarakat. Pemerintah sebagai regu- 10,70%. Angka tersebut dihitung dari
lator perlu membuat instrumen perun- PDB Indonesia termasuk minyak bumi
dang-undangan. Praktisnya, sesegera dan gas alam menurut harga yang
mungkin pemerintah merampungkan berlaku (BPS, 2005).
peraturan mengenai Rencana Tata
Ruang Wilayah (RTRW) yang mema- Pembangunan pertambangan yang
sukkan kelestarian lingkungan sebagai berkelanjutan diartikan sebagai kegia-
acuan pembangunan ekonomi kewila- tan yang dilakukan secara sistematis
yahan. Pemerintah sebagai pemain dan terencana di dalam kerangka
dalam pembangunan mesti mengupa- mengekstraksi bahan galian mineral
yakan Green Economy. Green economy ataupun energi dengan tetap memper-
ini dapat dimaknai bahwa aktivitas timbangkan aspek-aspek ekonomi,
pemerintah juga harus menghasilkan sosial dan lingkungan. Tambang emas
sampah lebih sedikit, menggunakan Pongkor (TEP) merupakan salah satu

50
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

dari 6 unit bisnis milik PT. Aneka merupakan esensi atau pokok dari
Tambang, Tbk., yang dieksploitasi sejak ekonomik lingkungan. Tanpa kita dapat
1974. Sejak restrukturisasi tahun 2000, memberikan nilai terhadap lingkungan
yang mengalihkan fungsi tambang baik yang berupa manfaat ataupun
emas ini dari cost center menjadi profit berupa kerugian atau kerusakan, maka
center, TEP kini menjadi Unit Bisnis usaha kita dalam mengelola lingkungan
Pertambangan Emas (UBPE) Pongkor. tidaklah efesien. Untuk mengetahui
Pembangunan TEP diharapkan dapat tingkat efesiensi itu, harus digunakan
berkelanjutan, oleh karena itu kita suatu indikator untuk melihat apakah
perlu memvaluasi secara ekonomi kegiatan tersebut menciptakan man-
dengan membandingkan manfaat dan faat lebih besar daripada biayanya
biaya yang diciptakan oleh kegiatan ataukah kegiatan tersebut mengha-
pertambangan emas Pongkor. silkan nilai sekarang neto (net present
value = NPV) yang positif, atau telah
Perhitungan penyusutan sumber daya terjadi deplesi sumber daya alam dan
alam dan lingkungan akibat penam- degradasi lingkungan.
bangan emas di Pongkor dilakukan
dengan menghitung nilai deplesi emas Sebelum memberi nilai, harus
dan perak serta nilai degradasi dipahami terlebih dahulu nilai apa
lingkungan yang diakibatkan oleh sajakah yang dapat diberikan kepada
penambangan tersebut. Nilai deplesi sumber daya alam dan lingkungan.
dan degradasi kemudian dijumlahkan Pada dasarnya nilai lingkungan dapat
sebagai nilai depresiasi SDA dan ling- dibedakan menjadi nilai penggunaan
kungan. Nilai depresiasi sebenarnya (instrumental value = use value) dan
merupakan komponen biaya yang nilai tanpa penggunaan atau nilai yang
umumnya belum dimasukkan sebagai terkandung didalamnya (intrinsic value
biaya kegiatan pertambangan. = non use value). Nilai penggunaan
menunjukkan kemampuan lingkungan
Karena penulisan makalah ini difokus- apabila digunakan untuk memenuhi
kan pada penilaian kerugian dampak kebutuhan, sedangkan nilai yang
akibat penambangan emas di Pongkor, terkandung didalamnya merupakan
maka perhitungan hanya dilakukan nilai yang melekat pada lingkungan itu.
untuk mendapatkan nilai depresiasi
saja yang merupakan biaya yang Atas dasar penggunaannya, nilai
diciptakan oleh kegiatan pertam- dibedakan lagi menjadi nilai penggu-
bangan emas Pongkor. Apabila kita naan langsung (direct/extractive use
ingin memvaluasi secara ekonomi value), nilai penggunaan tidak langsung
dengan membandingkan manfaat dan (indirect/non extractive use value), nilai
biaya yang diciptakan oleh kegiatan pilihan penggunaan (option use value)
pertambangan emas Pongkor, maka dan nilai yang diwariskan (bequest
kita harus mendapatkan nilai produksi value). Sebagai contoh dalam hal
sebagai nilai manfaat sebagai pemban- sumber daya hutan, maka produksi
dingnya. kayu merupakan nilai penggunaan
langsungnya, kemampuan hutan untuk
GAMBARAN UMUM mengasimilasi karbon dan sebagai
Valuasi Ekonomi tempat untuk rekreasi merupakan nilai
Penentuan nilai atau harga terhadap penggunaan tidak langsung, sedangkan
sumber daya alam dan lingkungan

51
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

pemenuhan kebutuhan rekreasi di sumber daya alam dan lingkungan.


masa datang mempunyai nilai pilihan. Metode-metode tersebut pada dasar-
nya merupakan turunan dari metode
Selanjutnya atas dasar nilai yang yang lebih umum yang disebut dengan
terkandung didalamnya (intrinsic value analisis biaya manfaat (cost benefit
= non use value) dibedakan menjadi analysis).
nilai yang diwariskan (bequest value)
dan nilai karena keberadaannya (exis- Ada beberapa pendekatan yang dapat
tence value). Sebagai contoh untuk digunakan untuk mengetahui besarnya
sumber daya hutan, maka keberadaan kerusakan sumber daya alam dan
hutan yang dilestarikan dapat lingkungan, yaitu melalui :
memenuhi rekreasi generasi yang akan 1. Pendekatan harga pasar
datang (warisan), di samping kebera- Pendekatan ini dilakukan dengan
daannya itu sendiri dapat memelihara perhitungan atas dasar nilai jasa
sumber daya hayati yang ada lingkungan yang hilang sampai kon-
didalamnya.

Nilai Sumber Daya


Hutan

Nilai Penggunaan Nilai Tanpa


(Instrumental/use Penggunaan
value) (Intrinsic/nonuse
value)

Nilai Penggunaan Nilai Penggunaan Tidak


Langsung (non- Nilai Pilihan (option Nilai Warisan Nilai Keberadaan
Langsung
extractive/ indirect use value) (bequest value) (existence value)
(extractive/direct value)
use value)

Gambar 1. Sumber : David W. Pearce and Jeremy J. Warford, World Without End: Economics,
Environment, and Sustainable Development, Oxford University Press, 1993.

Jadi dalam menentukan nilai lingku- disi lingkungan dan sumberdaya


ngan secara keseluruhan atau nilai alam yang dimanfaatkan pulih
total, maka kita dapat menjumlahkan kembali melalui harga pasar yang
nilai penggunaan langsung, nilai berlaku.
penggunaan tidak langsung, nilai 2. Pendekatan dengan nilai barang
pilihan, nilai warisan dan nilai kebera- pengganti (replacement cost) atau
daannya (lihat gambar 1). pelengkap (complementary cost).
Pendekatan ini dilakukan untuk
Berbagai Pendekatan Valuasi apabila terdapat kesulitan untuk
Ekonomi mendapatkan harga pasar ataupun
Secara umum dapat dikatakan banyak harga alternatif.
berbagai Pendekatan ataupun metode 3. Pendekatan survey atau contingent
yang dipakai untuk menghitung valuasi valuation (CVM)

52
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

Pendekatan ini biasanya dipakai jika kan dan tahun 1997 dibukalah pabrik
kita ingin mengetahui respon dari tambang baru di Ciurug berkapasitas
masyarakat secara langsung menge- produksi 5 ton emas/tahun. Pabrik ini
nai kesediaan untuk membayar resmi beroperasi tahun 2000. Dengan
(willingness to pay = WTP) atau dua pabrik tambang inilah, terhitung 1
menerima pembayaran (willingness Agustus 2000, Pemerintah mengagun-
to accept = WTA) akibat dilaksana- kan Kuasa Pertambangan (KP) kepada
kannya suatu kegiatan. Emas adalah PT. Antam wilayah penambangan di
sumber daya alam yang tidak dapat Pongkor seluas 6.047 hektare. Namun
dipulihkan. Pendekatan valuasi ternyata, sebagian cadangan emas
ekonomi menggunakan metode terletak berdekatan dengan lokasi
survei atau contingent valuation Taman Nasional Gunung Halimun. Pada
(CVM) seringkali digunakan dalam bulan Juni 2003, Departemen Kehuta-
kegiatan pertambangan ini. nan mereklasfikasi 2.515 Ha wilayah
penambangan Pongkor, atau sekitar
Pertambangan Emas Pongkor 41,6% sebagai Taman Nasional.
Tambang emas Pongkor (TEP)
merupakan salah satu dari 6 unit bisnis Kegiatan PT. ANTAM mencakup
milik PT. Aneka Tambang (Antam), penambangan komoditi emas dan
yang dieksploitasi sejak 1974. Unit perak serta jasa permurniannya. Perak
Bisnis Pertambangan Emas PT. Aneka merupakan produk sampingan dari
Tambang, Tbk. terletak di Gunung proses permurnian emas yang ditam-
Pongkor, Desa Nunggul, Kecamatan bang dari tambang bawah tanah di
Nanggung Kabupaten Bogor, Jawa Pongkor. Di Pongkor, bijih emas
Barat ditempuh dalam jarak sekitar 54 mentah diolah menjadi logam
km ke arah barat daya Kota Bogor. campuran emas 6-17% dan perak 82-
Keberadaan TEP dimulai dengan 92%, serta kotoran maksimum 4%.
dilakukannya eksplorasi logam dasar Campuran ini akan dimurnikan di Unit
(Pb dan Zn) di bagian utara Gunung Bisnis Pemurnian Logam Mulia di
Pongkor oleh geolog Antam mulai 1974 Jakarta. TEP memiliki cadangan geologi
hingga 1981. Eksplorasi ini menemu- sekitar 6 juta ton bijih emas dengan
kan endapan urat kuarsa (quart vein) kadar emas rata-rata 17,14 gram per
berkadar 4-gpt emas dan 126-gpt ton dan kadar perak 154,28 gram per
perak. Karena waktu itu Antam tengah ton. Cadangan emas ini bisa diperta-
fokus pada eksplorasi Cikotok, antara hankan hingga 12 atau 14 tahun lagi.
1983-1988 eksplorasi dihentikan seje- Usaha penambangan emas di Pongkor
nak. Barulah tahun 1988 hingga 1991 menggunakan sistem penambangan
eksplorasi Pongkor dilanjutkan seca- underground mining (close pit/tambang
ra sistematis. Akhirnya, studi kelaya- bawah tanah) sehingga penambangan
kan pun dibuat dan Antam mengan- emasnya harus melalui serangkaian
tongi Kuasa Pertambangan Ekploitasi proses pengeboran, peledakan, penge-
seluas 4.058 hektare tahun 1991. rukan, pengangkutan, dan penimbunan
kembali dan metode yang digunakan
Pabrik pertama dengan kapasitas 2,5 adalah cut and fill, yiatu mengambil
ton emas/tahun berhasil dibangun bijih emas dari perut bumi, kemudian
pada tahun 1993, secara bersamaan mengisi kembali dengan material
Tailing Dam pun bisa direalisasikan. limbah (limbah material, pasir dan
Pengembangan tambang terus dilaku- kerikil). Diharapkan dengan sistem

53
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

penambangan seperti ini dapat Mengkuantifikasi dampak fisik


memperkecil kerusakan lahan lingkungan
khususnya lahan permukaan. Pada tahap ini, kita mencoba meng-
kuantifikasi besarnya dampak tersebut,
Pongkor memiliki tiga urat emas utama misalnya berapa volume vegetasi hutan
yang kesemuanya ditambang pada yang hilang akibat pembukaan lahan
tahun 2003, yakni urat Ciguha, Kubang untuk pertambangan.
Cicau dan Ciurug. Untuk mendapatkan
emas dari urat-urat ini, Antam Memvaluasi dampak (menyatakan
membangun terowongan utama dalam nilai uang atau harga)
berdiameter 3,3 meter setinggi 3 Merupakan tahap yang paling sulit
meter. Jika terus diikuti, terowongan dalam penilaian lingkungan. Aliran
ini akan tembus ke Gunung Pongkor modern dalam bidang sumber daya
yang jauhnya sekitar 4 kilometer. alam dan lingkungan menganggap
Metode penambangan di urat Ciguha bahwa sumber daya alam dan lingku-
dan Kubang Cicau menggunakan ngan memiliki nilai walaupun belum
metode cut and fill stoping dengan ada campuran tangan manusia
menggunakan tailing pabrik sebagai didalamnya dan tidak dapat diperda-
bahan pengisi . Pada tahun 2000, gangkan, karena sumber daya alam dan
metode mechanised cut and fill dengan lingkungan memiliki option value, be
hidraulic jumbo drill dan load haul quest value dan existence value. Jadi
dump (LHD) digunakan di urat Ciurug. tinggi rendahnya nilai sumber daya
Penggunaan metode mechanised cut alam dan lingkungan tergantung pada
and fill ini bertujuan untuk memenuhi kegunaan dan keberadaannya dalam
target produksi dan efesiensi yang memenuhi kebutuhan manusia, disam-
akan mengurangi biaya produksi. ping tergantung pula pada jumlah dan
kemudahan dalam memperolehnya.

METODOLOGI DAN TINJAUAN TEORI Untuk mengetahui besarnya kerusakan


Mengidentifikasi fungsi lingkungan sumber daya alam dan lingkungan
dan dampak suatu kegiatan dapat dilakukan beberapa pendekatan
Banyak kegiatan yang terjadi atau seperti yang telah dijelaskan di atas,
sengaja dilakukan mempunyai dampak sedangkan untuk menilai barang
kepada lingkungan hidup. Untuk sumber daya alam dapat digunakan
mengetahui ada atau tidaknya dampak, pendekatan rente ekonomi (economic
suatu pendekatan umum yang diguna- rent) atau disebut juga harga neto (nett
kan adalah dengan cara before and price), yaitu nilai yang harus
after project atau dengan cara with and dibayarkan kembali kepada pemerin-
without project (Suparmoko, 2006). tah sebagai agen yang memperhatikan
kepentingan umum dan terpeliharanya
Usaha pertambangan dilakukan dengan sumber daya alam dan lingkungan.
dua cara, yaitu secara terbuka (open Sebagai contoh harga pasar kayu
pit) dan tertutup (close pit). Dampak campuran sebesar Rp. 1.058.200/m3,
yang dimungkinkan akibat adanya dengan biaya produksi sebesar Rp.
kegiatan pertambangan secara umum 548.000/m3 sehingga diperoleh laba
(biasanya menggunakan metode open kotor Rp. 510.200/m3. Dengan
pit) dapat dilihat pada Tabel 1. perkiraan laba yang layak sebesar 15%
dari biaya produksi (Rp. 82.200/m3)

54
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

Tabel 1. Dampak yang dimungkinkan akibat adanya kegiatan pertambangan


secara umum
Fisik Ekologi Lahan Sosial Infrastruktur
Timbulnya Dampak Terjadi Meningkatnya gelombang Meningkatnya muatan dalam
gangguan langsung perubahan populasi menuju ke areal hal pelayanan dan infra-
berupa berupa besar pada tersebut. struktur seperti dibangunnya
kerusakan hilangnya bentang lahan. jalan, pembangkit energi,
pada areal vegetasi. persediaan air, perumahan,
tanah. rumah sakit, pendidikan dan
layanan sosial.
Perubahan Berpin- Mencip- Kemungkinan terjadinya
jalan air. dahnya takan tempat perubahan yang signifi
fauna. penyimpanan kan terhadap masyarakat
dan seperti dalam hal karak
menambah ter budaya, distribusi
persediaan pekerjaan dan penda
air. patan serta identitas
komunitas.
Penurunan Dampak Meningkat-
kualitas dan pada proses nya
ketersediaan maupun permintaaan
air pemeliharaa sumber daya
permukaan n ekologi. alam yang
maupun semakin
bawah tanah. langka.
Timbulnya Hilangnya Penggunaan
saluran asam. keanekarag lahan
aman hayati. alternatif
sebagai area
konservasi
maupun
rekreas.
Terkontamina Potensi bagi Menciptakan
si logam penye kesempatan
berat. baran dalam
penyakit pemanfaatan
tanaman lahan.
dan mun
culnya
tanaman
pengganggu

sesuai dengan tingkat bunga pasar VALUASI EKONOMI KERUSAKAN SDA


yang berlaku sebagai balas jasa modal, DAN LINGKUNGANTAMBANG EMAS
dapat dihitung nilai unit rent kayu PONGKOR
campuran sebesar Rp. 428.000/m3 Untuk memvaluasi tambang emas
(laba kotor – laba perusahaan 15%). Pongkor harus dilihat secara menye-
luruh, yaitu membandingkan manfaat
Pada tahap ini, hasil dari valuasi dan biaya yang diciptakan oleh
dianalisis secara ekonomi, misalnya kegiatan pertambangan emas Pongkor.
dengan menggunakan analisis biaya Manfaat mencakup produk emas dan
dan manfaat yang diperluas (extended perak yang dihasilkan, penciptaan
benefit cost analysis), atau dengan lapangan kerja dan multipliernya. Di
analisis PDRB Hijau. sisi biaya tidak hanya dilihat biaya

55
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

Tabel 2. Harga Emas, Biaya Produksi Emas dan Estimasi Unit Rent Emas, 2000-2004.
Harga Emas Biaya Produksi Laba Kotor Laba Layak* Unit Rent
Tahun
(Rp. 000/kg) (Rp. 000/kg) (Rp. 000/kg) (Rp.000/kg) (Rp. 000/kg)
2000 84.430,00 58.034,69 26.395,31 8.304,76 18.090,55
2001 91.041,06 60.750,03 30.291,02 10.710,23 19.580,79
2002 89.628,74 63.887,25 25.741,49 8.375,62 17.365,88
2003 99.888,15 64.511,10 35.377,05 5.380,23 29.996,83
2004 23.985,70 78.029,40 45.956,30 5.688,34 40.267,95
Sumber : Laporan Tahunan PT.ANTAM, 2003 dan 2004

Tabel 3. Harga Perak, Biaya Produksi Perak dan Estimasi Unit Rent Perak, 2000-2004.
Harga Perak Biaya Produksi Laba Kotor Laba Layak* Unit Rent (Rp.
Tahun
(Rp. 000/kg) (Rp. 000/kg) (Rp. 000/kg) (Rp.000/kg) 000/kg)
2000 1.505,66 451,70 1.053,96 64,64 989,32
2001 1.495,09 448,53 1.046,56 79,08 967,49
2002 1.369,34 410,80 958,54 53,86 904,68
2003 1.351,72 405,51 946,20 33,82 912,38
2004 1.580,06 474,02 1.106,04 34,56 1.071,48
Sumber : Laporan Tahunan PT.ANTAM, 2003 dan 2004
Catatan: Laba layak didapatkan dengan mengalikan biaya produksi dengan suku bunga SBI
yang berlaku pada tahun tertentu.

hanya dilihat biaya langsungnya, tetapi Deplesi Emas dan Perak


juga biaya tidak langsung maupun Sumber daya alam utama yang dapat
biaya lingkungan yang timbul karena dihitung pada PT. ANTAM unit Pongkor
kegiatan pertambangan tersebut, adalah emas dan perak. Perhitungan
seperti perhitungan nilai penyusutan nilai deplesi sumber daya alam
sumber daya alam yang terdiri dari lazimnya menggunakan unit rent. Hasil
nilai deplesi sumber daya alam dan perhitu-ngan unit rent untuk emas dan
nilai degradasi lingkungan. perak ditampilkan mulai dari tahun
2000 hingga 2004. Nilai unit rent
Deplesi Sumber Daya Alam tertinggi terjadi pada tahun 2004 yaitu
Perhitungan deplesi SDA yang dapat Rp. 40.267.950 per kg untuk emas dan
dihitung adalah sumber daya yang Rp. 1.071,48 per kg untuk perak (lihat
ditambang dan yang digunakan untuk Tabel 2 dan 3).
menghasilkan produk pertambangan.
Pertambangan emas Pongkor, dilihat Besarnya unit rent sangat dipengaruhi
dari prosesnya telah memanfaatkan oleh harga produk emas dan perak
emas dan perak sebagai produk pada tahun-tahun yang bersangkutan.
utama; sumber daya kayu (hutan); Dengan mengalikan volume atau
pasir dan air sebagai input antara. jumlah produksi dengan unit rent
masing-masing akan diperoleh nilai
Perhitungan deplesi sumber daya alam deplesi sumber daya emas dan perak
diuraikan di bawah ini. seperti pada Tabel 4. Terlihat bahwa

56
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

selama 5 tahun (dari tahun 2000 s/d dapat diartikan bahwa untuk
2004) rata-rata nilai deplesi sumber menambang emas telah dikorbankan
daya emas di PT. ANTAM Pongkor kayu dan hasil lainnya termasuk air
sebesar Rp. 98,35 miliar/tahun dan senilai Rp. 300.777.850,- Nilai ini dapat
perak sebesar Rp. 26,63 miliar/tahun. diartikan juga sebagai niai tambah
Secara total, nilai deplesi emas lebih yang diberikan oleh alam untuk
tinggi daripada nilai deplesi perak; membantu mendeplesi emas dan perak
masing-masing Rp. 491,74 miliar untuk di Pongkor.
emas dan Rp. 133,14 miliar untuk
perak dalam waktu lima tahun Tabel 5. Nilai Deplesi Hutan di Lokasi
tersebut. Pertambangan Emas Pongkor
Tabel. 4 Nilai Deplesi Sumber Daya Emas Rata-rata
Luas
dan Perak PT. ANTAM, 2000-2004 Nilai Nilai Deplesi
Manfaat Hutan
(Rp. 000/ (Rp. 000/
Hutan yang
ha/thn) thn)
Nilai Deplesi (Rp. Miliar) Ditebang
(Ha)
Tahun
Emas (Au) Perak (Ag) TOTAL Kayu 14,95 11.179,25 167.129,79

2000 72,74 27,35 100,09 Kayu Bakar 14,95 28,80 430,56


Produksi Hutan
2001 77,91 27,17 105,08 Non-kayu
14,95 8.832,90 132.051,86

2002 66,22 22,98 89,20 Konsumsi Air 14,95 77,97 1.165,65

2003 125,27 26,07 151,34 Rata-rata Total nilai penggunaan langsung 300.777,85

Sumber : Jurnal Ekonomi Lingkungan (Data


2004 149,60 29,57 179,17
diolah oleh Aristin dan Suparmoko)
Total 491,74 133,14 624,88
Rata-rata 98,35 26,63 124,98 Terlihat pada tabel di atas bahwa TEP
telah mendeplesi kayu dan hasil hutan
lainnya termasuk konsumsi air seba-
nyak Rp. 300.777.850,- Hal ini dapat
Deplesi Sumber Daya Kayu dan Air diartikan bahwa untuk menambang
Di samping adanya deplesi sumber emas telah dikorbankan kayu dan hasil
daya emas dan perak, perlu diperhi- lainnya termasuk air senilai Rp.
tungkan juga jumlah batang pohon 300.777.850,- Nilai ini dapat diartikan
yang ditebang untuk keperluan juga sebagai niai tambah yang
pembukaan lahan oleh PT. Antam. diberikan oleh alam membantu
Tabel 5 menampilkan volume kayu dan mendeplesi emas dan perak di
hasil hutan lainnya yang terdeplesi Pongkor.
oleh adanya kegiatan PT. ANTAM di
Pongkor. Deplesi Sumber Daya Pasir
Sumber daya pasir perlu diperhi-
Terlihat pada tabel diatas bahwa TEP tungkan juga deplesinya, karena pasir
telah mendeplesi kayu dan hasil hutan ditambah dengan batuan lain
lainnya termasuk konsumsi air digunakan sebagai urug (back fill)
sebanyak Rp. 300.777.850,- Hal ini lubang bekas galian penambangan

57
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

untuk meningkatkan kepadatan tanah, hutan, juga menyebabkan terjadinya


sehingga penambangan berikutnya degradasi tanah, udara, air serta
yang dilakukan diatasnya menjadi hilangnya keanekaragaman hayati.
aman. Volume penggunaan pasir ini Hutan memiliki fungsi lingkungan yang
terlihat pada Tabel 6. Dengan sangat beragam, meskipun hingga kini
mengaplikasikan nilai unit rent sumber perhitungan sumbangan sektor kehuta-
daya pasir yang dihitung di Kabupaten nan terhadap perekonomian tidak
Bandung (benefit transfer approach), pernah memasukkan nilai fungsi
maka didapat nilai deplesi sumber lingkungan yang dihasilkan oleh hutan.
daya pasir. Selama 5 tahun (2000-
2004) telah dideplesi sumber daya
Tabel 7. Nilai Deplesi Sumber Daya Alam
pasir sebanyak 282.256 m3 (Rp. Pongkor
912,89 juta) atau rata-rata sebanyak Nilai Deplesi
Jenis
56.451,20 m3 per tahun (Rp. 182,58 (Rp. Miliar)

juta). Emas (Au) 98,35

Perak (Ag) 26,63


Tabel 6. Nilai Deplesi Sumber Daya Pasir
Kayu 0,30
di Pertambangan Emas Pongkor
Pasir 0,18
Unit Rent Nilai Deplesi
Tahun Volume (m3)
(Rp./m3) (Rp. Juta) Total 125,46

2000 39.131,00 3.301,48 129,19


Sumber : Tabel 2 - 6

2001 34.915,00 3.676,13 128,35 Untuk itu perlu dihitung nilai degradasi
lingkungan yang diakibatkan adanya
2002 91.156,00 3.141,06 286,33 kegiatan penambangan emas oleh PT.
2003 56.125,00 3.000,00 168,38 ANTAM di Kabupaten Bogor. Mengi-
ngat data degradasi lingkungan yang
2004 60.929,00 3.293,03 200,64 tersedia masih sangat terbatas, maka
pendekatan perhitungan degradasi
Total 282.256,00 16.411,70 912,89
lingkungan di areal sekitar penamba-
Rata-rata 56.451,20 3.282,34 182,58 ngan yang diakibatkan oleh adanya
Sumber : Jurnal Ekonomi Lingkungan kegiatan penambangan emas dilakukan
(Data diolah oleh Aristin dan Suparmoko) dengan menggunakan hasil perhitu-
ngan yang telah dilakukan dalam studi-
studi sejenis (benefit transfer
Nilai Total Deplesi Sumberdaya approach).
Alam Pongkor
Setelah berbagai sumber daya alam 1. Degradasi Sumber Daya Hutan
yang terdeplesi dihitung, maka dapat Hutan memiliki fungsi sebagai
diketahui niai deplesi rata-rata seluruh pencegah berupa banjir, penyerap
sumber daya alam per tahun antara karbon (carbon sinc), konservasi air
tahun 2000-2004 sebesar Rp.125,46 dan tanah, keanekaragaman hayati,
miliar (Tabel 7). transportasi air, pencegah erosi dan
sedimentasi. Dengan adanya kegiatan
Degradasi Lingkungan pembukaan lahan hutan, maka dapat
Seperti telah diketahui bahwa kegiatan dipastikan terjadi degradasi lingku-
penebangan hutan selain mengakibat- ngan yang diantaranya berupa
kan berkurangnya cadangan kayu hilangnya fungsi hutan. Perhitungan

58
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

degradasi lingkungan dilakukan 2. Degradasi Lingkungan karena


mengestimasi biaya per jenis kerusa- Debu dan Kebisingan
kan lingkungan yang diakibatkan oleh Tidak ada data yang ditemukan menge-
pembukaan lahan hutan. nai gangguan kebisingan sebagai akibat
penggunaan peledak di Unit Pertamba-
Luas hutan yang ditebang untuk ngan Emas Pongkor, karena sistem
pembukaan lahan pertambangan emas penambangan bersifat tertutup. Peng-
PT. ANTAM di Pongkor seluas 149.478 gunaan dinamit atau peledak tidak
ha selama 10 tahun, atau rata-rata menimbulkan kebisingan yang berarti
14,95 ha per tahun (Sumber PT. dan teredam di dalam gua. Demikian
ANTAM, 2005). Dari Tabel 8 diketahui pula adanya pencemaran udara berupa
bahwa akibat adanya pembukaan debu dari peledakan maupun pengang-
hutan untuk kegiatan pertambangan kutan bahan tambang sangat kecil.
emas PT. ANTAM di Pongkor
mengakibatkan degradasi lingkungan 3. Degradasi karena Kerusakan Dam
sumber daya hutan senilai Rp. 283,38 Penampung Tailings
juta atau Rp. 28.337.770,- per tahun. Dampak yang mungkin ditimbulkan
oleh penampung tailing adalah
Tabel 8. Nilai Degradasi Hutan di Lokasi degradasi tanah dan udara, karena
Pertambangan Emas Pongkor, 1994-2004 tailing mengandung sianida yang
sangat berbahaya bagi kesehatan dan
kehidupan. Namun tidak ada data
Manfaat Hutan (Rp. 000) mengenai kerusakan atau kebocoran
tailing dams, sehingga tidak diketahui
A. Nilai penggunaan tak langsung 247.773,53 dampak negatifnya terhadap sumber
daya air, baik yang ada di sumur
- Konservasi air dan tanah 113.979,70 penduduk maupun di sungai-sungai.

- Penyerap karbon 18.009,97 Nilai Total Depresiasi (Deplesi dan


Degradasi)
- Pencegah banjir 70.762,54 Dengan mengetahui nilai deplesi
sumber daya alam dan juga nilai
- Transportasi air 16.659,23 degradasi lingkungan, kita dapat
mengetahui nilai depresiasi sumber
- Keanekaragaman Hayati 28.362,09 daya alam dan lingkungan akibat kegia-
tan penambangan emas di Pongkor.
B. Nilai atas dasar bukan penggunaan 35.604,17 Nilai total depresiasi dilakukan dengan
menjumlah nilai deplesi dan nilai
- Nilai opsi 26.282,40
degradasi. Nilai total depresiasi sumber
- Nilai keberadaan 9.321,77 daya alam dan lingkungan akibat kegia-
tan penambangan emas di Pongkor per
Total Degradasi (A+B) 283.377,70 tahunnya Rp. 125.488.337.770,-(Rp.
125.460.000.000,- + Rp. 28.337.770,-).
Rata-rata per tahun selama 10 tahun 28.337,77
Sumber : Jurnal Ekonomi Lingkungan (Data
diolah oleh Aristin dan Suparmoko)

59
Susi Setiawaty P. : Valuasi Ekonomi Pertambangan Selaras Lingkungan Lestari.
Jurnal Green Growth dan Manajemen Lingkungan Vol.1 Edisi Desember 2012

KESIMPULAN DAN SARAN laan lingkungan merupakan kegiatan


1. Dalam menilai sumbangan spesifik yang harus dilakukan guna
bersih suatu kegiatan terhadap nilai mendukung kegiatan pertambangan.
tambah yang diciptakannya, hendaklah Dalam hal ini dibutuhkan juga adanya
diperhitungkan tidak hanya penyusu- pemantauan dan penelitian untuk
tan sumber daya modal buatan menetapkan efektifitas operasional dan
manusia, tetapi juga depresiasi atau pendekatan terbaik yang dapat
penyusutan sumber daya alam yang dilakukan sebagai upaya minimalisasi
diproduksi. Pada umumnya hal ini tidak dampak penambangan yang terjadi.
dilakukan karena SDA dipandang
sebagai aset nasional dan bukan aset
perusahaan secara individual. Perusa- DAFTAR PUSTAKA
haan hanya mendapatkan hak untuk 1. Aristin Tri Apriani dan Suparmoko,
pengelolaan atau pemanfaatannya. M. Valuasi Ekonomi Dampak
Pertambangan Terhadap Depre-
2. Nilai total depresiasi sumber siasi Sumber Daya Alam dan
daya alam dan lingkungan akibat kegia- Lingkungan. Jurnal Ekonomi
tan penambangan emas di Pongkor per Lingkungan, Edisi 19, Jakarta.
tahunnya Rp. 125.488.337.770,-. Nilai 2. David W. Pearce and Jeremy J.
ini mencerminkan bahwa selama 5 Warford, World Without End:
tahun pengoperasian pertambangan Economics, Environment, and
emas dan prak telah terjadi penyusutan Sustainable Development, Oxford
sumber daya alam dan lingkungan yang University Press, 1993.
merupakan kerugian ataupun dampak 3. PT. ANTAM Tbk., 2003, Growing
negatif dari penambangan emas terse- ang Improving, Tumbuh dan Maju,
but sebesar Rp. 125.488.337.770,- Laporan Tahunan, Jakarta.
pertahunnya. 4. PT. ANTAM Tbk., 2004, On the Right
Track to Sustain Growth, Laporan
3. Untuk dapat memvaluasi secara Tahunan, Jakarta.
ekonomi dengan membandingkan man- 5. Scott J. Callan, Janet M. Thomas.
faat dan biaya yang diciptakan oleh 2006 , Environmental Economics
kegiatan pertambangan emas Pongkor, And Management, Harcourt College
maka harus didapatkan nilai produksi Publishers, USA.
sebagai nilai manfaat sebagai pemban- 6. Suparmoko, 2006, Panduan dan
dingnya. Tanpa kita dapat memberikan Analisis Valuasi Ekonomi Sumber
nilai terhadap lingkungan baik yang Daya Alam dan Lingkungan
berupa manfaat ataupun berupa (Konsep, Metode Perhitungan dan
kerugian atau kerusakan (merupakan Aplikasi), Fakultas Ekonomi UGM,
nilai biaya) maka usaha kita dalam BPFE-Yogyakarta.
mengelola lingkungan tidaklah efesien. 7. Turner, R. Kerry, David Pierce and
Ian Bateman. 1994. Environmental
4. Dalam kaitannya dengan kegia- Economics : And Elementary Intro-
tan penambangan, keberadaan konsep duction. Harvester, Singapore.
Environmental Management Plan (EMP)
www.djmbp.esdm.go.id (Menyusuri
yaitu perencanaan menyeluruh terha-
Jejak Gurandil di Tambang Emas P
dap pengelolaan dan minimalisasi
dampak negatif yang terjadi, sangat
mutlak dibutuhkan. Rencana pengelo-

60

Anda mungkin juga menyukai