Disusun Oleh :
Kelompok Tutorial 4
DO DS
Bp. SY mengalami kelemahan pada ekstremitas bagian Bp. SY menderita stroke sejak 7 tahun yang lalu
kanan dan kesulitan berbicara. Aktivitas sehari-hari Bp. SY dibantu oleh Ibu N
Diagnosis penyakit dari dokter adalah Stroke Non Pasien mengatakan BAK ± 5 kali sehari, sering ngompol
Haemoragic (SNH) disembarang tempat karena Bp.SY tidak mau memakai pempers ,
TD 160/90 BAK terkadang menggunakan pispot yang disediakan istrinya
Bpk SY sulit untuk dikaji karena kesulitan berbicara Ibu N mengatakan bahwa perasaan Bp. SY tidak menentu kadang
Terlihat perubahan bentuk tulang pada tangan sebelah terlihat semangat, sedih bahkan marah-marah dengan alasan yang
kanan karena serangan stroke sejak 7 tahun yang lalu kurang jelas. Ibu N terkadang merasa sedih ketika beliau sudah setia
System musculusskeletal tampak menurun dibagian : dan selalu ada untuk membantu ADL Bp. SY tetapi dimarahi
tulang belakang,bahu,siku ,tangan kanan, pinggul , lutut dengan alasan tidak jelas. Ibu N mengatakan terkadang sering
dan kaki terpancing emosi ketika Bp. SY marah tetapi mengucapkan Istighfar
Keadaan umum Bp. SY terlihat lemah, tidak dapat setelahnya.
beraktivitas mandiri karena mengalami stroke yang Ibu N mengatakan untuk menyelesaikan masalah nya Bp. SY
menyebabkan kelemahan pada ekstremitas bagian kanan melihat lingkungan luar dari depan jendela ketika merasa bosan. Ibu
dan terlihat perubahan bentuk tulang pada tangan sebelah N ketika merasa emosi atau sedih sering bercerita dengan teman
kanan karena serangan stroke sejak 7 tahun yang lalu. dekatnya untuk mengurangi beban dan berkegiatan bersama cucu
Didepan rumah Bp. SY agak tinggi sehingga untuk keluar mengurangi pikiran Ibu N
rumah ada tanjakan tetapi bukan tangga Ibu N mengatakan ingin suaminya sembuh, masih banyak terapi
Ibu N : Depresi Ringan untuk Bp. SY yang ingin diikuti oleh Ibu N, tetapi karena kendala
Ibu N terlihat ikhlas mengurus bapak SY selama sakit tidak ada yang mengantar dan membantu membawa Bp. SY
stroke. keinginan untuk terus berobatnya tertunda. Ibu N mengatakan
MORSE FALL SCALE : 90 , Bp.SY memiliki resiko tinggi semangat untuk sembuh Bp. SY saat awal terkena stroke bagus
untuk jatuh tetapi saat ini lebih cenderung untuk pasrah dan berdoa.Jika rencana
ini tidak dapat dilaksanakan maka Istri Bp. SY pasrah dan terus
melanjutkan terapi yang diberikan dokter
Bp. SY mengatakan tidak mengikuti kegiatan di masyarakat sejak
sakit stroke,
Ibu N mengatakan terbatas dalam beraktivitas di masyarakat karena
harus menunggu Bp. SY. Ibu N biasanya kemasjid dekat rumah
untuk ibadah ketika Bp. SY dalam keadaan bisa ditinggal.
Menurut Ibu N kegiatan sosial di kampungnya banyak dan
selama ini diikuti sesuai kemampuannya
Ibu N mengatakan Aktivitas ibadah yang sehari-hari dilakukan
solat 5 waktu dilaksanakan oleh Ibu N dan Bp. SY,walaupun
Bp. SY melakukan sesuai dengan kemampuannya, solat
dilakukan dengan posisi duduk. Ibu N mengatakan Bp. SY rajin
melaksanakan solat Dhuha.
Ibu N mengatakan bapak SY pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir
Ibu N mengatakan Aktivitas olahraga Bp. SY hanya jalan disekitar
ruangan dalam rumah dengan menggunakan kruk kaki 3, tidak
pernah keluar rumah dan latihan gerak ekstremitas dilakukan oleh
Bp. SY didalam rumah
Ibu N mengatakan bapak SY mengalami stroke dan mempunyai
riwayat penyakit kronik yaitu hipertensi dan diabetes melitus sejak
tahun 1998.
ANALISIS DATA
Etiologi/Faktor
No Data Fokus Problem Diagnosa keperawatan
Resiko
1. DO : Resiko Jatuh Kekuatan otot - Resiko Jatuh d.d Bp. SY
- Bp. SY mengalami kelemahan pada ekstremitas bagian kanan menurun mengalami kelemahan
- System musculusskeletal tampak menurun dibagian : tulang belakang, pada ekstremitas bagian
pinggul , lutut dan kaki kanan, System
- Keadaan umum Bp. SY terlihat lemah, tidak dapat beraktivitas mandiri musculusskeletal tampak
karena mengalami stroke yang menyebabkan kelemahan pada ekstremitas menurun dibagian : tulang
bagian kanan dan terlihat perubahan bentuk tulang pada tangan sebelah belakang, pinggul , lutut
kanan karena serangan stroke sejak 7 tahun yang lalu. dan kaki, Keadaan umum
- Diagnosis penyakit dari dokter adalah Stroke Non Haemoragic (SNH) Bp. SY terlihat lemah,
- MORSE FALL SCALE : 90 , Bp.SY memiliki resiko tinggi untuk jatuh tidak dapat beraktivitas
mandiri karena mengalami
DS : stroke yang menyebabkan
- Bp. SY menderita stroke sejak 7 tahun yang lalu kelemahan pada
- Ibu N mengatakan Aktivitas olahraga Bp. SY hanya jalan disekitar ekstremitas bagian kanan
ruangan dalam rumah dengan menggunakan kruk kaki 3, tidak pernah dan terlihat perubahan
keluar rumah dan latihan gerak ekstremitas dilakukan oleh Bp. SY bentuk tulang pada tangan
didalam rumah sebelah kanan karena
- Ibu N mengatakan bapak SY mengalami stroke dan mempunyai riwayat serangan stroke sejak 7
penyakit kronik yaitu hipertensi dan diabetes melitus sejak tahun 1998 tahun yang lalu, Diagnosis
- Pernah memiliki riwayat jatuh 3 bulan yang lalu, penyakit dari dokter
adalah Stroke Non
Haemoragic (SNH),
MORSE FALL SCALE :
90 , Bp.SY memiliki
resiko tinggi untuk jatuh,
Bp. SY menderita stroke
sejak 7 tahun yang lalu,
Ibu N mengatakan
Aktivitas olahraga Bp. SY
hanya jalan disekitar
ruangan dalam rumah
dengan menggunakan
kruk kaki 3, tidak pernah
keluar rumah dan latihan
gerak ekstremitas
dilakukan oleh Bp. SY
didalam rumah, Ibu N
mengatakan bapak, SY
mengalami stroke dan
mempunyai riwayat
penyakit kronik yaitu
hipertensi dan diabetes
melitus sejak tahun 1998,
Pernah memiliki riwayat
jatuh 3 bulan yang lalu,
2. DO : Gangguan Gangguan - Gangguan Mobilitas Fisik
- Bp. SY mengalami kelemahan pada ekstremitas bagian kanan Mobilitas Fisik muskoloskeletal b.d Gangguan
- Keadaan umum Bp. SY terlihat lemah, tidak dapat beraktivitas mandiri muskoloskeletal d.d Bp.
karena mengalami stroke yang menyebabkan kelemahan pada ekstremitas SY mengalami
bagian kanan dan terlihat perubahan bentuk tulang pada tangan sebelah kelemahan pada
kanan karena serangan stroke sejak 7 tahun yang lalu. ekstremitas bagian
- System musculusskeletal tampak menurun dibagian : tulang kanan , Keadaan umum
belakang,bahu,siku ,tangan kanan, pinggul , lutut dan kaki Bp. SY terlihat lemah,
tidak dapat beraktivitas
DS : mandiri karena
- Ibu N mengatakan Aktivitas ibadah yang sehari-hari dilakukan solat 5 mengalami stroke yang
waktu dilaksanakan oleh Ibu N dan Bp. SY, walaupun Bp. SY menyebabkan kelemahan
melakukan sesuai dengan kemampuannya, solat dilakukan dengan pada ekstremitas bagian
posisi duduk. Ibu N mengatakan Bp. SY rajin melaksanakan solat Dhuha. kanan dan terlihat
- Ibu N mengatakan bapak SY pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir perubahan bentuk tulang
- Ibu N mengatakan Aktivitas olahraga Bp. SY hanya jalan disekitar pada tangan sebelah
ruangan dalam rumah dengan menggunakan kruk kaki 3, tidak pernah kanan karena serangan
keluar rumah dan latihan gerak ekstremitas dilakukan oleh Bp. SY stroke sejak 7 tahun yang
didalam rumah lalu, System
- Ibu N mengatakan terbatas dalam beraktivitas di masyarakat karena harus musculusskeletal tampak
menunggu Bp. SY. Ibu N biasanya kemasjid dekat rumah untuk ibadah menurun dibagian : tulang
ketika Bp. SY dalam keadaan bisa ditinggal. belakang,bahu,siku
- Bp. SY mengatakan tidak mengikuti kegiatan di masyarakat sejak sakit ,tangan kanan, pinggul ,
stroke lutut dan kaki, Ibu N
- Bp. SY menderita stroke sejak 7 tahun yang lalu mengatakan Aktivitas
- Aktivitas sehari-hari Bp. SY dibantu oleh Ibu N ibadah yang sehari-hari
- Pasien mengatakan BAK ± 5 kali sehari, sering mgompol disembarang dilakukan solat 5 waktu
tempat karena Bp.SY tidak mau memakai pempers , BAK terkadang dilaksanakan oleh Ibu N
menggunakan pispot yang disediakan istrinya dan Bp. SY, walaupun
Bp. SY melakukan
sesuai dengan
kemampuannya, solat
dilakukan dengan posisi
duduk. Ibu N mengatakan
Bp. SY rajin
melaksanakan solat
Dhuha, Ibu N
mengatakan bapak SY
pernah jatuh dalam 3
bulan terakhir, Ibu N
mengatakan Aktivitas
olahraga Bp. SY hanya
jalan disekitar ruangan
dalam rumah dengan
menggunakan kruk kaki
3, tidak pernah keluar
rumah dan latihan gerak
ekstremitas dilakukan
oleh Bp. SY didalam
rumah, Ibu N mengatakan
terbatas dalam
beraktivitas di masyarakat
karena harus menunggu
Bp. SY. Ibu N biasanya
kemasjid dekat rumah
untuk ibadah ketika Bp.
SY dalam keadaan bisa
ditinggal, Bp. SY
mengatakan tidak
mengikuti kegiatan di
masyarakat sejak sakit
stroke, Bp. SY menderita
stroke sejak 7 tahun yang
lalu
PRIORITAS DIAGNOSIS
1) Gangguan Mobilitas Fisik b.d Gangguan muskoloskeletal d.d Bp. SY mengalami kelemahan pada ekstremitas bagian kanan , Keadaan
umum Bp. SY terlihat lemah, tidak dapat beraktivitas mandiri karena mengalami stroke yang menyebabkan kelemahan pada ekstremitas
bagian kanan dan terlihat perubahan bentuk tulang pada tangan sebelah kanan karena serangan stroke sejak 7 tahun yang lalu, System
musculusskeletal tampak menurun dibagian : tulang belakang,bahu,siku ,tangan kanan, pinggul , lutut dan kaki, Ibu N mengatakan
Aktivitas ibadah yang sehari-hari dilakukan solat 5 waktu dilaksanakan oleh Ibu N dan Bp. SY, walaupun Bp. SY melakukan
sesuai dengan kemampuannya, solat dilakukan dengan posisi duduk. Ibu N mengatakan Bp. SY rajin melaksanakan solat Dhuha, Ibu N
mengatakan bapak SY pernah jatuh dalam 3 bulan terakhir, Ibu N mengatakan Aktivitas olahraga Bp. SY hanya jalan disekitar ruangan
dalam rumah dengan menggunakan kruk kaki 3, tidak pernah keluar rumah dan latihan gerak ekstremitas dilakukan oleh Bp. SY didalam
rumah, Ibu N mengatakan terbatas dalam beraktivitas di masyarakat karena harus menunggu Bp. SY. Ibu N biasanya kemasjid dekat
rumah untuk ibadah ketika Bp. SY dalam keadaan bisa ditinggal, Bp. SY mengatakan tidak mengikuti kegiatan di masyarakat sejak sakit
stroke, Bp. SY menderita stroke sejak 7 tahun yang lalu.
2) Inkontinensia Urin Fungsional b.d hambatan mobilisasi d.d Keadaan umum Bp. SY terlihat lemah, tidak dapat beraktivitas mandiri
karena mengalami stroke yang menyebabkan kelemahan pada ekstremitas bagian kanan dan terlihat perubahan bentuk tulang pada tangan
sebelah kanan karena serangan stroke sejak 7 tahun yang lalu, Aktivitas sehari-hari Bp. SY dibantu oleh Ibu N, Toilet nya jauh dijangkau
oleh bapa SY, Bp. SY mengalami kelemahan pada ekstremitas bagian kanan dan kesulitan berbicara, Pasien mengatakan BAK ± 5 kali
sehari, sering ngompol disembarang tempat karena Bp.SY tidak mau memakai pempers , BAK terkadang menggunakan pispot yang
disediakan istrinya, Ibu N mengatakan Aktivitas olahraga Bp. SY hanya jalan disekitar ruangan dalam rumah dengan menggunakan kruk
kaki 3, tidak pernah keluar rumah dan latihan gerak ekstremitas dilakukan oleh Bp. SY didalam rumah.
3) Gangguan Komunikasi Verbal b.d penurunan sirkulasi serebral, tidak mampu berbicara/mendengar, menunjukkan respon tdk sesuai, sulit
mempertahankan komunikasi d.d Bp. SY mengalami kelemahan pada ekstremitas bagian kanan dan kesulitan berbicara, Diagnosis
penyakit dari dokter adalah Stroke Non Haemoragic (SNH), TD 160/90, Bpk SY sulit untuk dikaji karena kesulitan berbicara, Bapak SY
mengalami penurunan pendengaran sehingga harus bicara dengannya dengan jarak dekat maupun sentuhan, Bp. SY menderita stroke
sejak 7 tahun yang lalu, Ibu N mengatakan bahwa perasaan Bp. SY tidak menentu kadang terlihat semangat, sedih bahkan marah-marah
dengan alasan yang kurang jelas, Bapak sy tidak mampu memanggil atau menelpon yg berjarak 100m.
4) Risiko jatuh d.d Resiko Jatuh d.d Bp. SY mengalami kelemahan pada ekstremitas bagian kanan, System musculusskeletal tampak
menurun dibagian : tulang belakang, pinggul , lutut dan kaki, Keadaan umum Bp. SY terlihat lemah, tidak dapat beraktivitas mandiri
karena mengalami stroke yang menyebabkan kelemahan pada ekstremitas bagian kanan dan terlihat perubahan bentuk tulang pada tangan
sebelah kanan karena serangan stroke sejak 7 tahun yang lalu, Diagnosis penyakit dari dokter adalah Stroke Non Haemoragic (SNH),
MORSE FALL SCALE : 90 , Bp.SY memiliki resiko tinggi untuk jatuh, Bp. SY menderita stroke sejak 7 tahun yang lalu, Ibu N
mengatakan Aktivitas olahraga Bp. SY hanya jalan disekitar ruangan dalam rumah dengan menggunakan kruk kaki 3, tidak pernah keluar
rumah dan latihan gerak ekstremitas dilakukan oleh Bp. SY didalam rumah, Ibu N mengatakan bapak, SY mengalami stroke dan
mempunyai riwayat penyakit kronik yaitu hipertensi dan diabetes melitus sejak tahun 1998, Pernah memiliki riwayat jatuh 3 bulan yang
lalu,
Asuhan Keperawatan
1. Gangguan Mobilitas Fisik L.05042 Dukungan Mobilitas Terapi Biopsikologi di Rumah untuk Meningkatkan
(I. 05173) Kekuatan Motorik Pasca Stroke Ulangan. Jurnal
Mobilitas Fisik
Monitor kondisi umum selama Boidjati. Vol. 2 (2). Sulianti, dkk. 2017
b.d Gangguan Setelah dilakukan asuhan melakukan mobilisasi
Libatkan keluarga untuk Perlakuan yang diberikan pada pasien pasca
muskoloskeleta keperawatan selama 7 kali
membantu pasien dalam stroke di rumah dapat berupa metode terpadu
l kunjungan (60 menit) tingkat meningkatkan pergerakan Biopsikologi dengan memberikan masase pada
Jelaskan tujuan dan prosedur jalur-jalur akupunktur dikombinasi dengan
Mobilitas Fisik meningkat
dengan kriteria hasil : mobilisasi mendengarkan, membaca, dan memahami ayat-ayat
Anjurkan melakukan mobilisasi Al- Quran, serta pengaturuan diet (Sulianti, 2017).
Pergerakan ekstermitas
dini
bawah (kaki) kekuatan Ajarkan mobilisasi sederhana yang
harus dilakukan (mis. Duduk Pengaruh Latihan Range of Motion terhadap
otot rentang gerak (rom)
ditempat tidur) Rentang Geran Sendi Ekstermitas Atas pada Pasien
dari menurun ke sedang
Teknik latihan penguatan otot Pasca Stroke di Makassar. Journal of Islamic
Nursing. Volume 3 Nomor 1.
Kaku sendi dari Identifikasi risiko latihan
Identifikasi jenis dan durasi Latihan range of motion dilakukan selama 5 hari
menurun ke sedang
aktivitas pemanasan / pendinginan dalam seminggu, dengan pengulangan minimal 2
Lakukan latihan sesuai program kali sehari dalam waktu 5-10 menit. Rentang gerak
Gerakan terbatas dari yang ditentukan (Latihan terapi
sendi pasien pasca stroke sebelum dilakukan latihan
menurun ke cukup Biopsikologi setiaphari dalam satu
bulan dan latihan ROM) range of motion menunjukkan bahwa luas derajat
menurun
Fasilitasi mengembangkan program rentang gerak sendi ekstremitas atas seperti sendi
latihan yang sesuai dengan tingkat peluru, sendi engsel, dan sendi kondiloid mengalami
Kelemahan fisik dari kebugaran otot, kendala
muskuloskeletal, tujuan fungsional keterbatasan. Latihan range of motion dilakukan
menurun ke cukup
kesehatan, sumber daya peralatan dengan tujuan untuk mempertahankan atau
olahraga dan dukungan social meningkatkan kekuatan otot, memelihara mobilitas
Anjurkan menghindari latihan
Toleransi aktifitas l.05047 persendian, merangsang sirkulasi darah dan
selama suhu ektrem
Setelah dilakukan 3 kali Tetapkan jadwal tindak lanjut mencegah kelainan bentuk (Anita, 2018).
Terapeutik
Catat waktu-waktu dan
keluaran berkemih
Batasi asupan cairan, jika
perlu
Edukasi
Ajarkan mengukur asupan
cairan dan keluaran urine
Ajarkan mengenali tanda
berkemih dan waktu yang
tepat untuk berkemih
Ajarkan terapi modalitas
penguatan otot panggul
Anjurkan mengurangi
minum menjelang tidur
Referensi :
Sulianti, dkk. 2017. Terapi Biopsikologi di Rumah untuk Meningkatkan Kekuatan Motorik Pasca Stroke Ulangan. Jurnal Boidjati. Vol. 2 (2).
Pengaruh Senam Kegel Terhadap Frekuensi Inkontinensia Urine Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Tumpaan Minahasa Selatan.
e-journal Keperawatan (e-Kp) Volume 5 Nomor 1, Februari
Tina Yuli Fatmawati, Agustina. 2018. The Effect Of Health Education Toward Knowledge Of The Elderly In Managementrisk Of Urinary
Incontinence. Vol.7 No 2. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi
Anita, dkk. 2018. Pengaruh Latihan Range of Motion terhadap Rentang Geran Sendi Ekstermitas Atas pada Pasien Pasca Stroke di Makassar.
Journal of Islamic Nursing. Volume 3 Nomor 1.