DISUSUN OLEH:
TIARA AISYAH NADIRA
NIM. 020319643
Laporan Kasus Kelolaan Asuhan Keperawatan Pada Tn. E dengan Gangguan Sistem Peredaran
Darah Diagnosa Anemia Gravis
Di Bangsal Anyelir Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Purwakarta.
Disusun Oleh:
Tiara Aisyah Nadira
NIM. 020319643
_________________________________
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama (Initial) Tn. E
No. RM 00.41.06.61
Usia 62 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Alamat (Kabupaten) Jl. Basuki Rahmat rt 40/07 Sidangkasih Purwakarta
Pendidikan SLTP
Pekerjaan Supir mobil pick up
Agama Islam
Tanggal Masuk 30/01/2023
Ruangan Anyelir
Diagnosa Medis Anemia gravis dan Ca rectum
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama (Initial) Nn. N
Usia 19 tahun
Alamat (Kabupaten) Jl. Basuki Rahmat rt 40/07 Sidangkasih Purwakarta
Hubungan Anak
B. KELUHAN UTAMA
- Badan lemas
D. RIWAYAT PENYAKIT
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 30 Januari 2023 dengan keluhan badan lemas
yang disertai BAB cair lebih dari 5 kali sehari kurang lebih sudah 4 hari, pasien
tampak lemah dan pucat. Istri pasien mengatakan kuarang tau mengenai penyakit
suaminya.
Genogram:
keterangan :
: laki-laki : meninggal
: perempuan : Tn. E
: meninggal
E. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
Saat Sakit:
Istri Tn. E mengatakan ingin suaminya cepat
sembuh dan bisa beraktivitas seperti sediakala,
Tn. E juga akan lebih menjaga pola hidupnya
mejadi lebih baik lagi.
Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E jadi tidak terlalu pemilih dalam
makan dan lebih sering merasa lapar.
Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E susah BAK dan BAB jadi cair
kadang seperti campur darah dan frekuensi
BABnya 4-5x perhari.
Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E harus istirahat dan sudah tidak
menjalankan pekerjaannya lagi sebagai supir.
Saat Sakit:
Saat sakit jadi terkadang Tn. E juga masih susah
tidur dikarenakan sakitnya.
Saat Sakit:
Tn. E ingin segera sembuh dari sakitnya, Tn. E
merasa tidak nyaman karena sakitnya dan selalu
merasa lemas.
Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E jadi sering cek kesehatan dan
menjaga pola hidup sehat dikarenakan ingin
cepat sembuh.
Saat Sakit:
Tn. E mengatakan saat sakit jadi merasa
kesepian karena tidak bisa beraktivitas seperti
biasaya tetapi merasa senang ketika ada saudara
dan anak-anaknya berkumpul untuk
menjenguknya.
Saat Sakit:
Tidak terkaji
Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E mengatakan pernah merasa
down dan jadi tidak semangat tetapi karena
banyak dukungan dari keluarga Tn. E merasa
semangat untuk sembuh.
Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E jadi jarang menjalankan sholat
dan tidak beribadah ke masjid.
Kepala Inspeksi:
Bentuk kepala bulat, volume rambut sedikit hampir botak,
rambut beruban, kepala tampak bersih dan tidak ada lesi.
Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan
Mata Inspeksi:
Mata tampak simetris, sclera ikterik, konjungtiva anemis,
reflek cahaya (+).
Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Hidung Inspeksi:
Hidung tampak mancung, septum simetris.
Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Telinga Inspeksi:
Telinga tampak simetris dan bersih, tidak ada jejas dan
lesi, pendengaran sedikit berkurang.
Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan.
Leher Inspeksi:
Trachea tampak simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
gondok.
Palpasi:
Tidak teraba pembesaran kelenjar gondok, tidak ada nyeri
tekan.
Dada Inspeksi:
entuk dada tmpak simetris kanan dan kiri, irama napas
tampak teratur, tidak ada pembengkakkan atau benjolan.
Auskultasi:
Bunyi napas vesikuler.
Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan, ictus
cordis teraba, denyut nadi teraba lemah.
Perkusi:
Batas jantung kiri terdapat pada intercostal space (ICS) 4-6
linea midklavikularis sinistra dan batas kanan jantung pada
linea parasternalis dextra, batas atas pada ICS 2 dextra
linea parasternalis dextra. Bunyi sonor ketika diperkusi.
Abdomen Inspeksi:
Perut tampak simetris kanan kiri, tidak tampak adanya
benjolan dan pelebaran vena.
Auskultasi:
Terdengar bising usus normal 14x/menit.
Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan, hepar
dan limfa tidak teraba.
Perkusi:
Bunyi abdomen tympani
Genetalia Inspeksi:
Tn. E tampak terpasang kateter dan menggunakan
pampers.
Palpasi:
Tidak terkaji
Ekstremitas Inspeksi:
Ekstremitas atas dan bawah tampak simetris kanan kiri,
kulit tampak kering dan keriput.
Palpasi:
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada ekstremitas atas dan
bawah, tidak teraba benjolan atau massa.
4 4
3 3
G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium
No Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen, kelemahan umum d.d kadar hb turun dan merasa lemah.
2. Keletihan b.d kondisi fisiologis (anemia) d.d pasien sering mengeluh lelah
dan tampak lemas
2. Rencana Keperawatan
3. Implementasi Keperawatan
4. Evaluasi Keperawatan
5. Rangkuman Hasil
Tn. E berusia 62 Asuhan Keperawatan
tahun dirawat di bangsal Anyelir dengan diagnosa anemia
gravis. Selama perawatan 1x24 jam, masalah yang muncul adalah intoleransi
aktivitas. Dengan TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/, R: 20 x/m, s: 36,4 C dan untuk
Hbnya 5,2 g/dL. Hal-hal yang telah dilakukan untuk menangani masalah
tersebut adalah:
- Memonitor kelelahan fisik dan emosional
- Memonitor pola dan jam tidur
- Menyediakan lingkunganyang nyaman
- Melakukan latihan rentang gerak pasif
- Memberikan terapi infus NaCl 0,9%
- Memberikan vitamin curcuma dan ranitidine
- Memberikan edukasi mengenai aktivitas dan istirahat
Masalah teratasi, Tn. E mengatakan lemas berkurang dan pasien dipulangkan.
Mahasiswa,