Anda di halaman 1dari 21

PRAKTIK KLINIK KMB

LAPORAN KASUS KELOLAAN


ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. E DENGAN GANGGUAN SISTEM
PEREDARAN DARAH DIAGNOSA ANEMIA GRAVIS
DI BANGSAL ANYELIR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BAYU ASIH
PURWAKARTA

DISUSUN OLEH:
TIARA AISYAH NADIRA
NIM. 020319643

PRODI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN
2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Kasus Kelolaan Asuhan Keperawatan Pada Tn. E dengan Gangguan Sistem Peredaran
Darah Diagnosa Anemia Gravis
Di Bangsal Anyelir Rumah Sakit Umum Daerah Bayu Asih Purwakarta.

Disusun Oleh:
Tiara Aisyah Nadira
NIM. 020319643

Disahkan pada tanggal:

_________________________________

Preseptor/CI, Pembimbing Akademik,

(Ns. Yanti Sri Aryanti, S.Kep) (Ns. Armi, S.Kep.,M.Kep)

NIP.446/SIPP-0315/DPMPTSP/2022 NIK. ..................................


PRODI SARJANA KEPERAWATAN DAN PENDIDIKAN
PROFESI NERS
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN
“ANEMIA GRAVIS”

Nama Mahasiswa  Tiara Aisyah Nadira


Tempat Praktek/Ruangan  Anyelir
Tanggal Praktek  30 Januari – 3 Februari 2023
Tanggal Pengkajian  31 Januari 2023
Sumber Data  Pasien dan keluarga pasien

A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
Nama (Initial)  Tn. E
No. RM  00.41.06.61
Usia  62 tahun
Jenis Kelamin  Laki-laki
Alamat (Kabupaten)  Jl. Basuki Rahmat rt 40/07 Sidangkasih Purwakarta
Pendidikan  SLTP
Pekerjaan  Supir mobil pick up
Agama  Islam
Tanggal Masuk  30/01/2023
Ruangan  Anyelir
Diagnosa Medis  Anemia gravis dan Ca rectum
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama (Initial)  Nn. N
Usia  19 tahun
Alamat (Kabupaten)  Jl. Basuki Rahmat rt 40/07 Sidangkasih Purwakarta
Hubungan  Anak
B. KELUHAN UTAMA
- Badan lemas

C. STATUS EKONOMI KELUARGA


1. Pendapatan Bulanan
- Istri Tn. E mengatakan pendapatan penghasilan selama sebulan 2jt.

2. Pengeluaran untuk Kesehatan


- Istri Tn. E mengatakan untuk biaya kesehatan Tn. E ditanggung oleh anak-anaknya.

D. RIWAYAT PENYAKIT
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke IGD pada tanggal 30 Januari 2023 dengan keluhan badan lemas
yang disertai BAB cair lebih dari 5 kali sehari kurang lebih sudah 4 hari, pasien
tampak lemah dan pucat. Istri pasien mengatakan kuarang tau mengenai penyakit
suaminya.

2. Riwayat Penyakit Dahulu


Istri pasien mengatakan bahwa Tn. E memiliki riwayat DM dan hipertensi.

3. Riwayat Kesehatan Keluarga


Istri pasien mengatakan bahwa pihak keluarga tidak memiliki riwayat penyakit
lain.

Genogram:

keterangan :

: laki-laki : meninggal

: perempuan : Tn. E

: meninggal
E. PENGKAJIAN POLA KESEHATAN

No Pola Kesehatan Hasil Pengkajian


1 Pola Persepsi Kesehatan Sebelum Sakit:
Istri Tn. E mengatakan tidak pernah terfikirkan
akan sakit seperti ini, karena dikeluarganya
tidak ada yang pernah sakit seperti ini.

Saat Sakit:
Istri Tn. E mengatakan ingin suaminya cepat
sembuh dan bisa beraktivitas seperti sediakala,
Tn. E juga akan lebih menjaga pola hidupnya
mejadi lebih baik lagi.

2 Pola Nutrisi dan Metabolik Sebelum Sakit:


Istri Tn. E mengatakan saat sebelum sakit Tn. E
agak pemilih dalam makanan seperti tidak suka
makanan yang asin. Tn. E sebelum sakit makan
3x sehari.

Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E jadi tidak terlalu pemilih dalam
makan dan lebih sering merasa lapar.

3 Pola Eliminasi Sebelum Sakit:


Sebelum sakit BAK dan BAB Tn. E baik. BAK
sekitar 4-6x perhari dan BAB padat berwarna
coklat kekuningan, frekuensi BAB 1x sehari.

Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E susah BAK dan BAB jadi cair
kadang seperti campur darah dan frekuensi
BABnya 4-5x perhari.

4 Pola Aktivitas dan Latihan Sebelum Sakit:


Aktivitas Tn. E sebelum sakit yaitu sebagai
supir mobil pickup yang mengantar barang, jika
libur Tn. E menjalankan aktivitasnya di rumah
dan terkadang jalan-jalan sendiri menggunakan
sepeda motor.

Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E harus istirahat dan sudah tidak
menjalankan pekerjaannya lagi sebagai supir.

5 Pola Istirahat dan Tidur Sebelum Sakit:


Sebelum sakit Tn. E sering bergadang karena
pekerjaannya sebagai supir jadi Tn. E biasanya
hanya tidur 4-5 jam/hari.

Saat Sakit:
Saat sakit jadi terkadang Tn. E juga masih susah
tidur dikarenakan sakitnya.

6 Pola Persepsi Kognitif Sebelum Sakit:


Tn. E tidak terfikirkan akan sakit seperti ini.

Saat Sakit:
Tn. E ingin segera sembuh dari sakitnya, Tn. E
merasa tidak nyaman karena sakitnya dan selalu
merasa lemas.

7 Pola Persepsi dan Konsep Diri Sebelum Sakit:


Istri Tn. E mengatakan saat awal sakit tidak
langsung berobat tetapi hanya minum obat beli
di warung atau di apotek.

Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E jadi sering cek kesehatan dan
menjaga pola hidup sehat dikarenakan ingin
cepat sembuh.

8 Pola Hubungan Peran Sebelum Sakit:


Sebelum sakit Tn. E mengataka baik-baik saja,
merasa senang ketika sedang bersama saudara-
saudaranya.

Saat Sakit:
Tn. E mengatakan saat sakit jadi merasa
kesepian karena tidak bisa beraktivitas seperti
biasaya tetapi merasa senang ketika ada saudara
dan anak-anaknya berkumpul untuk
menjenguknya.

9 Pola Seksual dan Reproduksi Sebelum Sakit:


Tidak terkaji

Saat Sakit:
Tidak terkaji

10 Pola Koping Stress dan Sebelum Sakit:


Toleransi Sebelum sakit Tn. E mengatakan baik-baik saja
dan senang dalam menjalani kehidupannya.

Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E mengatakan pernah merasa
down dan jadi tidak semangat tetapi karena
banyak dukungan dari keluarga Tn. E merasa
semangat untuk sembuh.

11 Pola Nilai dan Kepercayaan Sebelum Sakit:


Sebelum sakit Tn. E menjalankan sholat di
masjid atau musholla dekat rumahnya atau di
jalan ketika sedang bekerja.

Saat Sakit:
Saat sakit Tn. E jadi jarang menjalankan sholat
dan tidak beribadah ke masjid.

F. PENGKAJIAN FISIK (HEAD TO TOE)

Kepala  Inspeksi:
Bentuk kepala bulat, volume rambut sedikit hampir botak,
rambut beruban, kepala tampak bersih dan tidak ada lesi.

 Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan

Mata  Inspeksi:
Mata tampak simetris, sclera ikterik, konjungtiva anemis,
reflek cahaya (+).

 Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan.

Hidung  Inspeksi:
Hidung tampak mancung, septum simetris.
 Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan.

Telinga  Inspeksi:
Telinga tampak simetris dan bersih, tidak ada jejas dan
lesi, pendengaran sedikit berkurang.

 Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan dan tidak ada nyeri tekan.

Leher  Inspeksi:
Trachea tampak simetris, tidak ada pembesaran kelenjar
gondok.

 Palpasi:
Tidak teraba pembesaran kelenjar gondok, tidak ada nyeri
tekan.

Dada  Inspeksi:
entuk dada tmpak simetris kanan dan kiri, irama napas
tampak teratur, tidak ada pembengkakkan atau benjolan.

 Auskultasi:
Bunyi napas vesikuler.

 Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan, ictus
cordis teraba, denyut nadi teraba lemah.
 Perkusi:
Batas jantung kiri terdapat pada intercostal space (ICS) 4-6
linea midklavikularis sinistra dan batas kanan jantung pada
linea parasternalis dextra, batas atas pada ICS 2 dextra
linea parasternalis dextra. Bunyi sonor ketika diperkusi.

Abdomen  Inspeksi:
Perut tampak simetris kanan kiri, tidak tampak adanya
benjolan dan pelebaran vena.

 Auskultasi:
Terdengar bising usus normal 14x/menit.

 Palpasi:
Tidak teraba adanya benjolan, tidak ada nyeri tekan, hepar
dan limfa tidak teraba.

 Perkusi:
Bunyi abdomen tympani

Genetalia  Inspeksi:
Tn. E tampak terpasang kateter dan menggunakan
pampers.

 Palpasi:
Tidak terkaji

Ekstremitas  Inspeksi:
Ekstremitas atas dan bawah tampak simetris kanan kiri,
kulit tampak kering dan keriput.
 Palpasi:
Tidak teraba adanya nyeri tekan pada ekstremitas atas dan
bawah, tidak teraba benjolan atau massa.

 Penilaian Kekuatan Otot:

4 4
3 3

 Penilaian Pitting Edema (Jika ada):


Tidak ada pitting edema

Integumen  Kulit ikterik, lembab, akral teraba hangat, tidak ada


kelainan kulit, tidak jejas.

G. PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Pemeriksaan Laboratorium

Jenis pemeriksaan Hasil Nilai normal dalam Interpretasi


satuan
HEMATOLOGI
Paket Darah
Rutin 14.00-18.00 g/dL
Hemoglobin 5,2 4.70-6.20 10^6/ul
Eritrosit 4,07 4.5-10.3 10*3/uL
Leokosit 11,80 150-450 10*3/uL
Trombosit 804 40-52 %
Hematokrit 21,2 80-94 fl
MCV 52,1 33-37 g/dl
MCHC 24,5 27-31 fl
MCH 12,8
Dift Count 50-70 %
Neutrofit% 25-40 %
Limfosit% 1.0-12.0 %
MXD 35.0-45.0 fl
RDW
Kimia klinik 19.0 —44.0 mg/dl
Ureum 0.70—1.20 mg/dl
Kreatinin 7.0 —18.0 mg/dl
Bun 70,0 – 140 mg/dl
Gula Darah 7,0 – 45,0 U/L
Sewaktu 7,0 – 41,0 U/L
ASLT
ALT
Sero imunologi
HbsAg

2. Terapi dan Obat-obatan


Jenis Terapi Rute Dosis Indikasi

NaCl 0,9% IV 20 tpm Untuk mengembalikan keseimbangan


elektrolit pada keadaan dehidrasi.

Ranitidine oral 2x1 Untuk mengobati gejala atau penyakit


yang berkaitan dengan produksi asan
lambung berlebih.

Curcuma oral 2x1 Untuk membantu menambah atau


meningkatkan nafsu makan, membantu
daya tahan tubuh serta membantu
memelihara fungsi hati.

Transfusi darah IV 5 labu Untuk membantu meningkatkan kadar hb


(B+) agar kembali ke keadaan normal.
H. RENCANA KEPERAWATAN
1. Analisa Data
No Data-data Masalah Etiologi
DO: Intoleransi aktivitas Kurang nutrisi, inuasi
- Pasien tampak lemah tumor
1. - TTV:
TD: 110/70 mmHg Kadar hb turun
N: 80 x/m
Rr: 20 x/m Asupan makanan dan
S: 36,4 c oksigen ke organ
- Hb: 5,2 g/dL tubuh berkurang
- Penilaian Kekuatan
Otot: Asupanoksigen ke
otak menurun
4 4
3 3 Lelah, letih, lesu

DS: Intoleransi aktivitas


- Pasien mengeluh
tubuhnya sangat lemas
- Istri pasien mengatakan
pasien BAB >5 kali
dalam sehari dan
kurang lebih sudah 4
hari
2. Do : Keletihan Kurang nutrisi, inuasi
- Pasien tampak lemah tumor
- TTV:
TD: 110/70 mmHg Kadar hb turun
N: 80 x/m
Rr: 20 x/m Asupan makanan dan
S: 36,4 c oksigen ke organ
- Hb: 5,2 g/dL tubuh berkurang
Ds :
- Pasien mengeluh Asupanoksigen ke
tubuhnya sangat lemas otak menurun
- Istri pasien mengatakan
kurang keletihan
mengetahuimengenai
penyakit sumainya

Prioritas Diagnosa Keperawatan:

No Diagnosa Keperawatan
1. Intoleransi aktivitas b.d ketidakseimbangan antara suplai dan kebutuhan
oksigen, kelemahan umum d.d kadar hb turun dan merasa lemah.
2. Keletihan b.d kondisi fisiologis (anemia) d.d pasien sering mengeluh lelah
dan tampak lemas

2. Rencana Keperawatan

No Diagnosa Tujuan/Luaran Intervensi


Keperawatan (SLKI) (SIKI)
Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan Manajemen energi
1. b.d intervensi selama 1x24 Observasi
ketidakseimbangan jam, maka toleransi 1) Identifikasi gangguan
antara suplai dan aktivitas meningkat, fungsi tubuh yang
kebutuhan oksigen, dengan kriteria hasil: mengakibatkan
kelemahan umum d.d 1. Frekuensi nadi kelelahan
kadar hb turun dan meningkat 2) Monitor kelelahan
merasa lemah. 2. Keluhan lelah fisik dan emosi
menurun 3) Monitor pola dan jam
3. Dispnea saat tidur
aktivitas menurun Terapeutik
4. Warna kulit 4) Sediakan lingkungan
membaik nyaman dan rendah
stimulus
5) Lakukan latihan
rentang gerak pasif
atau aktif
6) Fasilitasi duduk di
sisi tempat tidur, jika
dapat berpindah atau
berjalan
Edukasi
7) Anjurkan tirah baring
8) Anjurkan melakukan
aktivitas secara
bertahap
9) Anjurkan
menghubungi
perawat jika tanda
dan gejala kelelahan
tidak berkurang
10) Ajarkan srategi
koping untuk
mengurangi kelelahan
Kolaborasi
11) Kolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meingkatkan asupan
makanan
2. Keletihan b.d kondisi Setelah dilakukan Edukasi
fisiologis (anemia) tindaankeperawatan aktivitas/istirahat
d.d pasien sering selama 1x24 jam, maka Observasi
mengeluh lelah dan tingkat keletihan 1) Identifikasi kesiapan
tampak lemas menurun dengan kriteria dan kemampuan
hasil: menerima informasi
1) Verbalisasi Terapeutik
kepulihan energi 2) Sediakan materi dan
tenaga meningkat media pengaturan
2) Kemampuan aktivitas dan istirahat
melakukan aktivitas 3) Jadwalkan pemberian
rutin meningkat Pendidikan Kesehatan
3) Verbalisasi lelah sesuai kesepakatan
menurun 4) Berikan kesempatan
4) Lesu menurun kepada pasien dan
keluarga untuk
bertanya
Edukasi
5) Jelaskan pentingnya
melakukan aktivitas
fisik/olahraga secara
rutin
6) Anjurkan terlibat
dalam aktivitas
kelompok, aktivitas
bermain atau aktivitas
lainnya
7) Anjurkan menyusun
jadwal aktivitas dan
istirahat
8) Ajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan istirahat
(mis: kelelahan, sesak
napas saat aktivitas)
9) Ajarkan cara
mengidentifikasi target
dan jenis aktivitas
sesuai kemampuan

3. Implementasi Keperawatan

Diagnosa Hari/ Jam Implementasi Evaluasi


Tanggal
Intoleransi Selasa/31 09.00 Manajemen energi S:
aktivitas b.d Januari WIB Observasi - Pasien
ketidakseimbanga 2023 1) Mengidentifikasi mengatakan
n antara suplai dan gangguan fungsi lemas
kebutuhan tubuh yang berkurang
oksigen, mengakibatkan O:
kelemahan umum kelelahan - Kondisi
d.d kadar hb turun 2) Memonitor umum
dan merasa lemah. kelelahan fisik sedang
dan emosi - kesadaran
3) Memonitor pola compos
dan jam tidur mentis
Terapeutik - TTV:
4) Menyediakan TD: 141/80
lingkungan mmHg
nyaman dan N: 80 x/m
rendah stimulus Rr: 20 x/m
5) Melakukan S: 37c
latihan rentang - Hb: 12,3
gerak pasif atau g/dL
aktif
6) Memfasilitasi
duduk di sisi
tempat tidur
Edukasi
7) Menganjurkan
tirah baring
8) Mnganjurkan
melakukan
aktivitas secara
bertahap
9) Menganjurkan
menghubungi
perawat jika
tanda dan gejala
kelelahan tidak
berkurang
10) Mengajarkan
srategi koping
untuk
mengurangi
kelelahan
Kolaborasi
11) Berkolaborasi
dengan ahli gizi
tentang cara
meingkatkan
Keletihan b.d Selasa/31 09.00 Edukasi S:
kondisi fisiologis Januari WIB aktivitas/istirahat - Pasien
(anemia) d.d 2023 Observasi mengatakan
pasien sering 1) Mengidentifikasi lemas
mengeluh lelah kesiapan dan berkurang
dan tampak lemas kemampuan - Istri pasien
menerima mengatakan
informasi sudah
Terapeutik paham
2) Menyediakan mengenai
materi dan media penyakit
pengaturan suaminya
aktivitas dan
istirahat O:
3) Menjadwalkan - Kondisi
pemberian umum
Pendidikan sedang
Kesehatan sesuai - kesadaran
kesepakatan compos
4) Memberikan mentis
kesempatan - TTV:
kepada pasien dan TD: 141/80
keluarga untuk mmHg
bertanya N: 80 x/m
Edukasi Rr: 20 x/m
5) Menjelaskan S: 37c
pentingnya - Hb: 12,3
melakukan g/dL
aktivitas
fisik/olahraga
secara rutin
6) Menganjurkan
terlibat dalam
aktivitas
kelompok,
aktivitas bermain
atau aktivitas
lainnya
7) Menganjurkan
menyusun jadwal
aktivitas dan
istirahat
8) Mengajarkan cara
mengidentifikasi
kebutuhan
istirahat
9) Mengajarkan cara
mengidentifikasi
target dan jenis
aktivitas sesuai
kemampuan

4. Evaluasi Keperawatan

Diagnosa Hari/Tanggal Jam Evaluasi Nama/Paraf


Intoleransi aktivitas Selasa, 31 09.00 S:
b.d Januari 2023 WIB - Pasien
ketidakseimbangan mengatakan
antara suplai dan lemas berkurang
kebutuhan oksigen, O:
kelemahan umum - Kondisi umum
d.d kadar hb turun sedang
dan merasa lemah - kesadaran
compos mentis
- TTV:
TD: 141/80
mmHg
N: 80 x/m
Rr: 20 x/m
S: 37c
- Hb: 12,3 g/dL
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi
dihentikan

Keletihan b.d Selasa, 31 09.00 S:


kondisi fisiologis Januari 2023 WIB - Pasien
(anemia) d.d pasien mengatakan
sering mengeluh lemas berkurang
lelah dan tampak - Istri pasien
lemas mengatakan
sudah paham
mengenai
penyakit
suaminya
O:
- Kondisi umum
sedang
- kesadaran
compos mentis
- TTV:
TD: 141/80
mmHg
N: 80 x/m
Rr: 20 x/m
S: 37c
- Hb: 12,3 g/dL
A:
- Masalah teratasi
P:
- Intervensi
dihentikan

5. Rangkuman Hasil
Tn. E berusia 62 Asuhan Keperawatan
tahun dirawat di bangsal Anyelir dengan diagnosa anemia
gravis. Selama perawatan 1x24 jam, masalah yang muncul adalah intoleransi
aktivitas. Dengan TD: 110/70 mmHg, N: 80 x/, R: 20 x/m, s: 36,4 C dan untuk
Hbnya 5,2 g/dL. Hal-hal yang telah dilakukan untuk menangani masalah
tersebut adalah:
- Memonitor kelelahan fisik dan emosional
- Memonitor pola dan jam tidur
- Menyediakan lingkunganyang nyaman
- Melakukan latihan rentang gerak pasif
- Memberikan terapi infus NaCl 0,9%
- Memberikan vitamin curcuma dan ranitidine
- Memberikan edukasi mengenai aktivitas dan istirahat
Masalah teratasi, Tn. E mengatakan lemas berkurang dan pasien dipulangkan.

Mahasiswa,

(Tiara Aisyah Nadira)

Anda mungkin juga menyukai