Anda di halaman 1dari 28

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

B
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKR + OBSERVASI OTORHEA
DI RUANG RAWAT INAP LANTAI II KELAS III

OLEH

I NYM BAGUS YUDISTHIRA K.P


229012876

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS PROGRAM PROFESI


STIKES WIRA MEDIKA BALI
DENPASAR
2023
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.B
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKR +OBSERVASI OTORHEA
DI RUANG RAWAT INAP LANTAI II KELAS III

I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.B
Umur : 32 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat :, Gianyar
Tanggal Masuk : 17 Mei 2023
Tanggal Pengkajian : 18 Mei 20223
No. Register : 2620xxxxx
Diagnosa Medis : CKR+ OBSERVASI OTORHEA

2. Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. P
Umur : 60 Tahun
Hub. Dengan Pasien : Ayah Kandung
Pekerjaan : swasta
Alamat : Gianyar
2. Status Kesehatan
1. Status Kesehatan Saat Ini
1. Keluhan Utama (Saat MRS dan saat ini)
Saat MRS : pasien datang ke RS dengan keluhan keluar darah pada telinga. pasien nyeri
karena tertimpa besi pada bagian punggung dan terjatuh sehingga dagu
terbentur besi cor. pusing (-) , mual + , muntah -. pasien sempat di bawa ke
RS Kasih ibu, pasien mengatakan sempat pandangan gelap.
Saat Ini : Pasien mengalami keluhan nyeri setelah tertimpa besi pada bagian punggung
dan terjatuh sehingga dagu terbentur besi cor.
P : Nyeri akibat tertimpa besi cor
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri ketika mobilisasi
S : Skala Nyeri 6 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul
2. Alasan masuk rumah sakit dan perjalanan penyakit saat ini
pasien datang ke RS dengan keluhan keluar darah pada telinga. pasien nyeri karena tertimpa
besi pada bagian punggung dan terjatuh sehingga dagu terbentur besi cor terjadi benturan
lumayan keras. sehingga mengeluarkan darah pada telinganya dan ditolong oleh rekan
kerjanya ke Rs Kasih ibu namun karena pasien mengatakan pandangan gelap di rujuk
langsung ke rumah sakit RSUD Sanjiwani dan dilakukan pemeriksaan di UGD, lalu
dirujuk untuk rawat inap di Lantai II Kelas III. Hasil pengkajian TD ; 110/770 mmHg
, HR : 93 x/menit, RR : 20x/menit, SPO2 : 99 x/menit, S : 36o3C

3. Upaya yang dilakukan untuk mengatasinya


Keluarga Pasien mengatakan pasien langsung dibawa ke RS oleh rekan kerja
disekitar tempat kecelakaan untuk mendapatkan penanganan

2. Satus Kesehatan Masa Lalu


1. Penyakit yang pernah dialami
Pasien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit lain.

2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.

3. Alergi
Pasien belum bisa dikaji namun, keluarga Pasien mengatakan ia tidak memiliki
riwayat alergi terhadap obat , makanan maupun cuaca

4. Kebiasaan (merokok/kopi/alkohol dll)


Pasien mengatakan tidak mempunyai kebiasaan merokok, meminum kopi ataupun
alkohol.
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien mengatakan didalam keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat penyakit
keluarga.

4. Diagnosa Medis dan therapy


CKR + OBSERVASI OTORHEA

NO NAMA OBAT DOSIS ATURAN RUTE INDIKASI


PEMBERIAN
1 IVFD Nacl 20 tpm Selalu IV Sebagai pengganti cairan
terpasang yang hilang atau
mengatasi dehidrasi
2 Paracetamol 1 gr 3 x sehari IV Sebagai penurun demam,
mengurangi nyeri ringan
hingga sedang
3 Citicolin 500 mg 3 x sehari IV Untuk mengatasi
gangguan memori atau
perilaku yang disebabkan
oleh penuuan, stroke atau
cedera kepala
4 Anbacin 1 gr 3 x sehari IV Untuk mengobati infeksi
saluran napas bawah,
tulang dan sendi.
5 Ketorolac 30 mg @8jam IV Untuk meredakan nyeri
sedang hingga berat

3. Pola Kebutuhan Dasar ( Data Bio-psiko-sosio-kultural-spiritual)


a. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan
Pasien mengatakan persepsi sehat menurutnya adalah dimana dia dapat beraktivitas
tanpa adanya halangan atau kendala, sedangkan persepsi sakit menurut pasien yaitu
suatu keadaan dimana kondisi tubuh seseorang menurun sehingga menyebabkan
terganggunya aktivitas.

b. Pola Nutrisi-Metabolik
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit makan sebanyak 3 x sehari dengan nafsu makan
yang baik, dengan nasi, lauk pauk dan sayur dan juga minum air putih sebanyak 8
gelas perhari. Waktu makan pagi pukul 08.00 wita, siang pukul 13.30 wita, dan
malam pukul 19.00 wita.
• Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit nafsu makan menjadi menurun sebanyak 1-2 kali
sehari hanya habis 1/2 porsi piring makanan, makan bubur, sayuran dan juga minum
air putih sebanyak 5 gelas perhari.

c. Pola Eliminasi
1) BAB
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB 1 normal 1 kali sehari dengan konsistensi lembek, warna
kecoklatan, bau khas feses dan tidak ada darah.

• Saat sakit :
Pasien mengatakan BAB normal 1 kali sehari dengan konsistensi lembek, warna
coklat kekuningan, bau khas feses dan tidak ada darah.

2) BAK
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAK normal 3 sampai 5 kali sehari, dengan jumlah urine
kurang lebih 2000 cc perhari dengan warna kuning jernih, berbau khas urine, dan
mampu mengontrol BAK.
• Saat sakit :
Pasien mengatakan BAK normal 3 sampai 5 kali sehari, dengan jumlah urine
kurang lebih 1500 cc perhari dengan warna kunig pekat, agak keruh, berbau khas
urine dan mampu mengontrol BAK.

d. Pola aktivitas dan latihan


KemampuanPerawatanDiri 0 1 2 3 4

Makandanminum ✓

Mandi ✓

Toileting ✓

Berpakaian ✓
Berpindah ✓

0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
tergantung total.

1) Latihan
• Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari
dengan baik dan mandiri.
• Saat sakit
Pasien mengatakan nyeri, lemas dan pasien tidak dapat melakukan aktifitasnya
seperti biasa (terbatas) dan memerlukan bantuan orang lain maupun keluarga.

e. Pola kognitif dan Persepsi


Pasien berbicara dengan baik, mampu mengidentifikasi nama, dapat mendengar
(tidak tuli), penciuman normal mampu mencium bau wangi, perabaan dan
penglihatan tidak bermasalah, mampu mengidentifikasi kebutuhan seperti haus dan
lapar.

f. Pola Persepsi-Konsep diri


Citra tubuh : pasien mengatakan meskipun dirawat dirumah sakit tidak membuat
pasien mengalami masalah, baik dalam keadaannya atau bentuk dan
ukuran tubuhnya.
Ideal diri : pasien mengatakan dia ingin segera sembuh agar bisa beraktifitas
Seperti biasanya.
Harga diri : pasien mengatakan dia percaya bahwa dirinya akan sembuh dan segera
melakukan aktifitas sehari-hari.
Peran : pasien mengatakan dia tidak dapat melakukan kegiata sebagaimana
mestinya.
Identitas : pasien mengatakan bahwa dia seorang anak dan cucu

g. Pola Tidur dan Istirahat


• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan biasanya tidur pukul 21.30 Wita dan bangun pukul 06.00 wita,
pasien jarang tidur siang, tidak memiliki gangguan tidur, dan saat bangun tidur
pasien merasa segar.

• Saat sakit :
Pasien mengatakan jam tidurnya tidak menentu, dan sering terbangun karena
mengalami nyeri pada kepalanya sehingga pada saat bangun tidur pasien merasa
nyeri dan lemas.

P: Nyeri yang dirasakan pasien yaitu di punggung dan dagu pasien


Q: Nyeri yang dirasakan yaitu hilang timbul.
R: Nyeri dirasakan di area punggung
S: Jika diinterpretasikan nyeri berada pada skala 6
T: Nyeri dirasakan saat mobilisasi dan ketika nyeri timbul dirasakan sekitar
3menit

h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan perannya dikeluarga sebagai seorang anak dan cucu serta
memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya maupun masyarakat sekitar.

i. Pola Seksual-Reproduksi
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pola seksual tidak mengalami masalah pada
organ reproduksinya.

• Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit pola seksual tidak mengalami masalah pada organ
reproduksinya.

j. Pola Toleransi Stress-Koping


Pasien mengatakan jika mengalami stress pasien mengalihkan dengan cara pergi
keluar bersama teman-temannya, ataupun melakukan hobi yang disukai seperti
menonton flm dan jalan-jalan.

k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan dia beragama hindu dan melakukan persembahyangan setiap hari
di merajan rumahnya, pada saat odalan atau hari raya keagamaan.

4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : verbal : 4 Psikomotor : 5 Mata : 6
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 85 kali/menit , Suhu = 36,3o C , TD = 120/80 mmHg,
RR = 20 kali/menit, HR: 90 kali/menit

c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
1. Kepala
• Inspeksi :
Persebaran rambut merata, bentuk kepala normal, warna rambut hitam
merata, terdapat luka pada kepala bagian depan dan wajah, wajah pasien
tampak sembab, mata tampak bengkak

• Palpasi :
Terdapat nyeri tekan

2. Mata
• Inspeksi :
Bentuk mata simetris antara kanan dan kiri, pergerakan bola mata
simetris, tidak adanya strabismus dan nystagmus pada mata, sklera
akniterik, reflek pupil baik, distribusi rambut mata atas dan bawah
merata.

• Palpasi :
Konjungtiva ananemis, ada nyeri tekan, otot bola mata berfungsi baik.

3. Hidung
• Inspeksi :
Septum nasal simetris, bentuk hidung normal, tidak ada secret, tidak ada
lendir ataupun darah yang keluar dari sputum nasal, tidak ada nafas
cuping hidung.

• Palpasi :
Tidak teraba adanya polip, ataupun nyeri tekan pada area daun telinga.
4. Telinga
• Inspeksi :
Bentuk telinga simetris, tidak tampaknya adanya lesi pada area daun
telinga, darah dari lubang telinga.

• Palpasi :
adanya nyeri tekan pada area daun telinga.

5. Mulut
• Inspeksi :
Tidak terdapat luka pada bibir, mukosa bibir kering
• Palpasi :
Tidak Ada nyeri dan pembengkakan
6. Leher
• Inspeksi :
Bentuk leher normal, tidak tampak adanya lesi, tidak tampak adanya
pembesaran kelenjar tiroid.

• Palpasi :
Nadi carotis teraba kuat dan ireguler, tidak adanya pembesaran kelenjar
tiroid, ataupun pembesaran vena jugularis, tidak adanya nyeri tekan.

b. Dada :
• Inspeksi :
Bentuk dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada, bentuk payudara
simetris.

• Palpasi :
Tidak teraba adanya nodul ataupun pembesaran kelenjar limfa, sternum
utuh, tidak adanya celah pada sternum, tidak ada kelainan pada costa, costa
lengkap tidak ada celah, tidak ada nyeri tekan.

• Paru
• Inspeksi :
Tidak tampak adanya pembesaran paru-paru, tidak adanya penggunaan
otot bantu nafas, tidak ada peningkatan diameter thoraks.

• Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran paru-paru, lapang paru teraba pada ICS II-
VIII, tidak ada nyeri tekan, tidak ada takipnea.

• Perkusi :
Terdengar suara sonor lapang dada.

• Auskultasi :
Terdengar vesikuler pada ICS II, IV, VI kuar iriegular.

• Jantung
• Inspeksi :
Tidak tampak adanya hematomegali.

• Palpasi :
Tidak teraba adanya hematomegali, letak jantung ICS II lateral dextra,
palpasi ictus kordis teraba pada line midclavicula ICS V sinistra dengan
luas 3cm teraba kuat dan irregular.

• Perkusi :
Terdengar dullnes pada ICS II lateral-line midclavicula ICS V.

• Auskultasi :
S1 terdengar kuat dan irregular dan S2 terdengar kuat, tidak ada suara
tambahan.

c. Payudara dan ketiak :


• Inspeksi :
Bentuk payudara kanan dan kiri simetris, tidak ada lesi, tidak ada odem,
warna kulit sawo matang, terdapat rambut halus pada ketiak.

• Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan.

d. abdomen :
• Inspeksi :
Tidak ada lesi, tidak ada odem, warna kulit sawo matang, terdapat rambut
halus.

• Palpasi :
Suara bising usus 30x/menit.

• Perkusi :
Suara timpani diseluruh lapang perut.

• Auskultasi :
Tidak ada nyeri tekan
e. Genetalia :

Tidak terkaji

f. Integumen :
• Inspeksi :
Warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi, dan turgor kulit elastis.

• Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan.

g. Ekstremitas :

Keterangan :
5 5 0 = Tidak mampu bergerak
1 = Jika otot ditekan masih ada
5 5 kontraksi
2 = Dapat menggerakkan otot
dengan tahanan
3 = Kekuatan otot sangat lemah
4 = Kekuatan otot lemah tetapi
anggota tubuh dapat digerakkan
5 = Tidak ada kelumpuhan ataupun
kelemahan

• Atas
• Inspeksi :
Kedua tangan simetris, terpasang infus RL 20 tpm ditangan sebelah kiri,
akral teraba hangat.

• Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik.

• Bawah
• Inspeksi :
Warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi, dan turgor kulit elastis.

• Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik.
h. Neurologis :
• Status mental da emosi :
Tidak terkaji

• Pengkajian saraf kranial :

Tidak terkaji

• Pemeriksaan refleks :
Tidak terkaji

a. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Pada tanggal 18 Mei 2023

Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Rujukan

RBC 4.26 106/uL 3.80-5.20

HGB 14.0 g/dL 11.5-15.2

HCT 40.7 % 35.0-46.0

MCV 95.6 um3 77.0-97.0

MCH 33.0 pg 26.0 – 34.0

MCHC 34.5 g/dl 32.0 – 35.0

DW-CV 11.4 % 11.0 – 17.0

DW-SD 43.1 um3 37.0 – 49.0

PLT 191 103/uL 150 – 450

PCT 0.18 % 0.15 – 0.40

MPV 9.3 um3 8.0 – 11.0

PDW 16.9 um3 11.0 – 22.0

P-LCC 60 103/uL 44 – 140


P-LCR 31.2 % 18. 0 – 50.0

WBC 12.73 H 103/uL 3.50 – 50.0

2. Pemeriksaan radiologi
CT Scan

3. Hasil konsultasi
-
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
-
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Interpretasi MASALAH

(Sesuai dengan patofisiologi)

Ds : - Pasien mengatakan nyeri Pada Agen pencedera fisik/ tramua Nyeri Akut
punggung dan dagu ketika tertimpa
besi cor
tulang kranial
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk, dengan skala
nyeri 6 (0-10).
terputusnya kontinuitas jaringan
P : Nyeri akibat tertimpa besi cor
tulang
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri ketika Nyeri Akut
mobilisasi
S : Skala Nyeri 6 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul

Do : - Pasien tampak lemas dan meringis


dengan skala nyeri 6.
TD : 120/70 mmHg
S : 360C
N : 82 kali/menit
RR : 20 Kali/menit

Ds :- Pasien mengatakan nyeri pada Trauma kepala Resiko


punggung dan dagu infeksi
Ekstra kranial
Do : - Tampak terdapat luka di dagu, luka
jahitan 5 cm, luka bekas jaritan masih
terlihat basah dan terbalut kasa dan Terputusnya kontinuitas jaringan
kulit, otot dan vesikuler
perban.

Resiko infeksi
Ds:Pasien mengeluh lemas dan nyeri ketika Trauma Kepala Intoleransi
mobilisasi Aktivitas
Do:pasien tampak lemas dan masih dibantu
Gangguan kesadaran
oleh keluarga

Immobilisasi

Intoleransi aktivitas

B. Tabel Daftar Diagnosa Keperawatan /Masalah Kolaboratif Berdasarkan Prioritasm

NO TANGGAL / DIAGNOSA KEPERAWATAN TANGGAL Ttd


JAM
DITEMUKAN TERATASI

1 18 Mei 2023 Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera, fisik


ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada luka
10.00 WITA
kepala bagian dagu dan nyeri pada punggung pasien
tampak meringis saat ingin mobilisasi, pasien
mengeluh nyeri dengan skala 6, nyeri yang dirasakan
hilang timbul dan seperti ditusuk-tusuk.

TD : 120/70 mmHg
S : 360C
N : 82 kali/menit
RR : 20 Kali/menit

P : Nyeri akibat tertimpa besi cor


Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri ketika mobilisasi
S : Skala Nyeri 6 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul

2 18 Mei 2023 Resiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur


invansif ditandai dengan adanya luka jaritan sepanjang
10.15 WITA
5 cm

3 18 Mei 2023 Intoleransi aktivitas ditandai dengan kelemahan


ditandai oleh Pasien mengeluh lemas dan nyeri ketika
10.15 WITA
mobilisasi
C. Rencana Tindakan Keperawatan

Rencana Perawatan Ttd


Hari/ No
Tujuan dan Kriteria
Tgl Dx Intervensi Rasional
Hasil
18 Mei 1 Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nyeri 1. Untuk mengetahui
2023 1 keperawatan selama 3x 24 (I.08238) skala nyeri dan
jam diharapkan nyeri 1. Identifikasi lokasi, perkembangan
berkurang dengan kriteria karakteristik, durasi, nyeri yang
hasil : frekuensi, kualitas, dirasakan pasien
Tingkat Nyeri (L.08063) intensitas nyeri 2. Memberikan rasa
1. Nyeri yang dilaporkan 2. Berikan prinsip- nyaman kepada
berkurang dengan skala prinsip manajemen pasien
nyeri dengan rentang 0- nyeri seperti teknik 3. Untuk
10 relaksasi nafas dalam meningkatkan rasa
2. Ekspresi wajah tidak seperti, terapi music, nyaman
meringis dan merintih aroma terapi, teknik 4. Memberikan rasa
3. Nadi kembali normal imajinasi terbimbing, nyaman dan
(80-100x/menit) kompres hangat atau mengurangi
4. Tidak tampak gelisah dingin, terapi bermain kegelisahan pasien
3. Ajarkan tehnik
nonfarmakologi untuk
mengurangi rasa nyeri
4. Kolaborasi pemberian
analgetik
18 Mei 2 Setelah dilakukan asuhan Perlindungan 1. Mengidentifikasi
2023 keperawatan selama 3 x 24 infeksi(I.14539) adanya tanda dan
jam diharapkan tingkat gejala infeksi
Observasi :
infeksi menurun , dengan pasien
kriteria hasil (L.14137) : 1. Monitor tanda dan 2. Agar tidak ada
gejala infeksi local dan infeksi yang terjadi
• Nyeri menurun
sistemik pada pasien
• Bengkak menurun
Terapeutik : 3. Mengurangi tanda-
• Kebersihan badan 2. Batasi jumlah tanda infeksi pada
meningkat pengunjung area edema
Kadar sel darah putih 3. Berikan perawatan kulit 4. Menjaga kesterilan
membaik (WBC 5.000 – pada area edema dan meminimisir
10.000 mcL) 4. Cuci tangan sebelum risiko infeksi
dan sesudah kontak 5. Agar risiko infeksi
dengan pasien dan pasien tidak
lingkungan pasien meningkat
5. Pertahankan teknik 6. Pasien dapat
aseptic pada pasien mengetahui tanda
berisiko tinggi dan gejala infeksi
Edukasi : secara mandiri
6. Jelaskan tanda dan 7. Untuk mencegah
gejala infeksi terjadinya infeksi
7. Ajarkan cara mencuci 8. Untuk mencegah
tangan dengan benar terjadi’nya udara
8. Ajarkan etika batuk yang tercemar
9. Ajarkan cara memeriksa 9. Untuk mengetahui
kondisi luka atau luka cara memeriksa
operasi kondisi luka atau
10. Anjurkan meningkatkan operasi luka
asupan nutrisi 10. Nutrisi penting
11. Anjurkan meningkatkan untuk menjaga
asupan cairan daya tahan tubuh
Kolaborasi :
Kolaborasi pemberian 11. Untuk
imunsasi jika perlu meningkatkan
sistem imum
pasien
Imunisasi untuk
meningkatkan
sistem kekebala
tubuh

18 Mei 3 Setelah diberikan asuhan Manajemen 1. Untuk


2023 keperawatan selama 3x24 energy(I.05178) 1. mengetahui
jam diharapkan daya tahan Monitor respon keadaan umum
pasien meningkat dengan oksigenpasien (misalnya pasien.
kriteria hasil(L.05047): nadi,tekanan darah, 2. Untuk
- Dapat melakukan aktivitas respirasi) saat perawatan mengetahui
fisik secara mandiri maupun saat melakukan kualitas dan
- Pasien mampu untuk perawatan diri secara kuantitas istirahat/
berbicara saat melakukan mandiri. tidur pasien
aktivitas fisik 2. Monitor waktu dan lama 3. Untuk melatih
istirahat/ tidur pasien aktivitas fisik
3. Bantu pasien untuk pasien.
duduk disamping tempat 4. Agar
tidur jika pasien tidak mempermudah
memungkinkan untuk pasien tidur
berpindah atau berjalan. dimalam hari
4. Bantu pasien untuk 5. Untuk mencegah
membatasi tidur siang kelelahan pasien.
dengan menyediakan 6. Agar perawat
kegiatan yang mendorong dapat melakukan
tindakan
pasien untuk terjaga, selanjutnya 7. Agar
dengan cara yang tepat. asupan gizi pasien
5. Ajarkan pasien terpenuhi
mengenai pengelolaan
kegiatan dan teknik
manajemen waktu.
6. Ajarkan pasien untuk
menghubungi tenaga
kesehatan jika tanda
dangejala kelelahan tidak
berkurang
7. Kolaborasi dengan ahli
gizi mengenai cara
meningkatkan asupan
energi dari makanan

D. Implementasi Keperawatan

Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Tgl/Jam
18 Mei 2023 1 1. Mengidentifikasi lokasi, DS : Pasien mengatakan nyeri pada
Jam 10.00 karakteristik, durasi, frekuensi, punggung dan dagu karena
WITA kualitas, intensitas nyeri tertimpa besi cor
P : Nyeri akibat tertimpa besi
cor
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri
ketika mobilisasi
S : Skala Nyeri 6 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul

DO : Pasien tampak meringis saat


ingin bergerak, dengan skala
nyeri 6.
TD : 120/70 mmHg
S : 360C
N : 82 kali/menit
RR : 20 Kali/menit

2. Berikan prinsip-prinsip DS : Pasien mengatakan mengerti dan


manajemen nyeri seperti teknik bisa melakukan teknik relaksasi
relaksasi nafas dalam nafas dalam saat merasa nyeri

DO : Pasien tampak kooperatif


dan mau mengikuti intruksi
relaksasi nafas dalam

11.00

3. Mengjarkan tehnik DS : Pasien mengatakan paham dan


1
nonfarmakologi untuk mengerti tentang penjelasan
mengurangi rasa nyeri yang diberikan untuk mengatasi
nyeri saat kambuh kembali

DO: Pasien tampak sudah mengerti


melakukan teknik untuk
mengatasi nyeri saat kambuh

12.30
DS : -
1 4. Kolaborasi pemberian analgetik
DO : Pasien tampak sudah meminum
obat yang diberikan sesuai
dengan arahan dokter dan tidak
adanya tanda-tanda alergi

14.00 2 1. Memonitor tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan nyeri pada


infeksi luka jaritan dagu

DO :Tidak terdapat tanda-tanda


infeksi pada jaritan, tidak ada
kemerahan, tidak ada edema,
tidak ada pengeluaran cairan
dari luka.

S : 36o3 C

3 Bantu pasien untuk duduk Ds:Pasien mengatakan nyeri di


Disamping tempat tidur jika pasien Punggung saat menggerakan badan
tidak memungkinkan untuk
nya
berpindah atau berjalan
Do:Pasien tampak meringis saat

dilatih menggerakan badan untuk

duduk

Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Tgl/Jam
19 Mei 2023 1 1. Mengidentifikasi lokasi, DS : Pasien mengatakan nyeri pada
Jam 09.00 karakteristik, durasi, frekuensi, punggung dan dagu karena
WITA kualitas, intensitas nyeri tertimpa besi cor
P : Nyeri akibat tertimpa besi
cor
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri
ketika mobilisasi
S : Skala Nyeri 4 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul

DO : Pasien tampak meringis saat


ingin bergerak, dengan skala
nyeri 6.
TD : 120/70 mmHg
S : 360C
N : 82 kali/menit
RR : 20 Kali/menit

11.30 DS : Pasien mengatakan nyeri


2. Berikan prinsip-prinsip
1 sudah mulai sedikit berkurang
manajemen nyeri seperti teknik
relaksasi nafas dalam
DO : Pasien tampak lebih rilex
setelah melakukan tehnik
12.45 relaksasi nafas dalam
1 DS : Pasien mengatakan paham
3. Ajarkan tehnik
dan mengerti tentang
nonfarmakologi untuk
penjelasan yang diberikan
mengurangi rasa nyeri
untuk mengatasi nyeri saat
nyeri kambuh kembali

DO : Pasien tampak lebih rileks


melakukan Tehnik relaksasi
untuk mengatasi nyeri saat
kambuh sesuai dengan
intruksi yang di berikan
13.30
1 DS : -
4. Kolaborasi pemberian
DO : Pasien tampak sudah
analgetik
meminum obat yang
diberikan sesuai dengan
arahan dokter dan tidak
adanya tanda-tanda alergi

13.30 2 1. Memonitor tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan nyeri pada


infeksi luka jaritan dagu sudah
berkurang

DO :Tidak terdapat tanda-tanda


infeksi pada jaritan, tidak ada
kemerahan, tidak ada edema,
tidak ada pengeluaran cairan
dari luka.

S : 36o3 C

14.00 3 Bantu pasien untuk membatasi Ds:Pasien mengatakan mengerti


Tidur siang dengan menyediakan dengan instruksi aktivitas
kegiatan yang mendorong pasien yang diberikan
untuk terjaga, dengan cara yang
D0:Pasien tampak mengerti dengan
tepat.
instruksi kegiatan yang di
berikan untuk melatih otot
kembali
Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Tgl/Jam
20 Mei 2023 1 1. Menidentifikasi lokasi, DS : Pasien mengatakan nyeri pada
Jam 08.45 karakteristik, durasi, punggung dan dagu karena
WITA frekuensi, kualitas, intensitas tertimpa besi cor
nyeri P : Nyeri akibat tertimpa besi
cor
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri
ketika mobilisasi
S : Skala Nyeri 4 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul

DO : Pasien tampak meringis saat


ingin bergerak, dengan skala
nyeri 6.
TD : 120/70 mmHg
S : 360C
N : 82 kali/menit
RR : 20 Kali/menit

10.55
2. Berikan prinsip-prinsip DS : Pasien mengatakan nyeri
1
manajemen nyeri seperti sudah berkurang tidak seperti
teknik relaksasi nafas dalam saat awal masuk rumah sakit

DO : Pasien tampak kooperatif


lebih rilex setelah melaku
kan tehnik relaksasi nafas
dalam
12.00
1 3. Ajarkan tehnik DS : Pasien mengatakan paham dan
nonfarmakologi untuk mengerti tentang penjelasan
yang diberikan untuk
mengurangi rasa nyeri
mengatasi nyeri saat nyeri
kambuh kembali

DO: Pasien tampak sudah mengerti


untuk melakukan teknik untuk
mengatasi nyeri saat kambuh

13.20
1 DS : -
4. Kolaborasi pemberian
DO : Pasien tampak sudah
analgetik
meminum obat yang
diberikan sesuai dengan
arahan dokter dan tida adanya
tanda-tanda alergi

13.45 2 1. Memonitor tanda dan gejala DS : Pasien mengatakan nyeri pada


infeksi luka jaritan dagu sudah
berkurang

DO :Tidak terdapat tanda-tanda


infeksi pada jaritan, tidak ada
kemerahan, tidak ada edema,
tidak ada pengeluaran cairan
dari luka.

S : 36o3 C

14.00 3 Ajarkan pasien mengenai Ds:Pasien mengatakan mengerti


pengelolaan kegiatan dan dengan arahan yang di berikan
teknik manajemen waktu.
Do:Pasien tampak mengerti dengan
arahan yang di berikan
E. Evaluasi Keperawatan

Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam
1 21 Mei 2023 1 S : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
Jam 13.45 WITA sudah sedikit berkurang dan dapat
dikontrol dengan skala nyeri 4
P : Nyeri akibat tertimpa besi cor
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri ketika
mobilisasi
S : Skala Nyeri 4 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak lebih nyaman, masih
meringis kesakitan lagi saat bergerak
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan dan lanjutkan intervensi 2
dan3
2 21 Mei 2023 2 S:-
Jam 13.55 WITA
O : Nyeri pada luka pasien sudah berkurang,
tidak ada infeksi pada luka jahitan dagu
tidak ada kemerahan, bengkak, dan
nanah, luka tampak bersih dan sudah agak
kering.

A : Masalah teratasi sebagian

P : Pertahankan dan lanjutkan intervensi 2 dan


3

3 21 Mei 2023 3 S:Pasien masih mengeluh sedikit lemas

O:Pasien tampak lemas

A:Masalah teratasi sebagian

P:Lanjutkan intervensi 4 dan 5

Anda mungkin juga menyukai