B
DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKR + OBSERVASI OTORHEA
DI RUANG RAWAT INAP LANTAI II KELAS III
OLEH
I. PENGKAJIAN
1. Identitas
1. Identitas Pasien
Nama : Tn.B
Umur : 32 Tahun
Agama : Hindu
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat :, Gianyar
Tanggal Masuk : 17 Mei 2023
Tanggal Pengkajian : 18 Mei 20223
No. Register : 2620xxxxx
Diagnosa Medis : CKR+ OBSERVASI OTORHEA
2. Pernah dirawat
Pasien mengatakan sebelumnya tidak pernah dirawat di Rumah Sakit.
3. Alergi
Pasien belum bisa dikaji namun, keluarga Pasien mengatakan ia tidak memiliki
riwayat alergi terhadap obat , makanan maupun cuaca
b. Pola Nutrisi-Metabolik
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit makan sebanyak 3 x sehari dengan nafsu makan
yang baik, dengan nasi, lauk pauk dan sayur dan juga minum air putih sebanyak 8
gelas perhari. Waktu makan pagi pukul 08.00 wita, siang pukul 13.30 wita, dan
malam pukul 19.00 wita.
• Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit nafsu makan menjadi menurun sebanyak 1-2 kali
sehari hanya habis 1/2 porsi piring makanan, makan bubur, sayuran dan juga minum
air putih sebanyak 5 gelas perhari.
c. Pola Eliminasi
1) BAB
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAB 1 normal 1 kali sehari dengan konsistensi lembek, warna
kecoklatan, bau khas feses dan tidak ada darah.
• Saat sakit :
Pasien mengatakan BAB normal 1 kali sehari dengan konsistensi lembek, warna
coklat kekuningan, bau khas feses dan tidak ada darah.
2) BAK
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan BAK normal 3 sampai 5 kali sehari, dengan jumlah urine
kurang lebih 2000 cc perhari dengan warna kuning jernih, berbau khas urine, dan
mampu mengontrol BAK.
• Saat sakit :
Pasien mengatakan BAK normal 3 sampai 5 kali sehari, dengan jumlah urine
kurang lebih 1500 cc perhari dengan warna kunig pekat, agak keruh, berbau khas
urine dan mampu mengontrol BAK.
Makandanminum ✓
Mandi ✓
Toileting ✓
Berpakaian ✓
Berpindah ✓
0: mandiri, 1: Alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat,
tergantung total.
1) Latihan
• Sebelum sakit
Pasien mengatakan sebelum sakit pasien dapat melakukan aktifitas sehari-hari
dengan baik dan mandiri.
• Saat sakit
Pasien mengatakan nyeri, lemas dan pasien tidak dapat melakukan aktifitasnya
seperti biasa (terbatas) dan memerlukan bantuan orang lain maupun keluarga.
• Saat sakit :
Pasien mengatakan jam tidurnya tidak menentu, dan sering terbangun karena
mengalami nyeri pada kepalanya sehingga pada saat bangun tidur pasien merasa
nyeri dan lemas.
h. Pola Peran-Hubungan
Pasien mengatakan perannya dikeluarga sebagai seorang anak dan cucu serta
memiliki hubungan yang baik dengan keluarganya maupun masyarakat sekitar.
i. Pola Seksual-Reproduksi
• Sebelum sakit :
Pasien mengatakan sebelum sakit pola seksual tidak mengalami masalah pada
organ reproduksinya.
• Saat sakit :
Pasien mengatakan saat sakit pola seksual tidak mengalami masalah pada organ
reproduksinya.
k. Pola Nilai-Kepercayaan
Pasien mengatakan dia beragama hindu dan melakukan persembahyangan setiap hari
di merajan rumahnya, pada saat odalan atau hari raya keagamaan.
4. Pengkajian Fisik
a. Keadaan umum : Lemah
Tingkat kesadaran : komposmetis
GCS : verbal : 4 Psikomotor : 5 Mata : 6
b. Tanda-tanda Vital : Nadi = 85 kali/menit , Suhu = 36,3o C , TD = 120/80 mmHg,
RR = 20 kali/menit, HR: 90 kali/menit
c. Keadaan fisik
a. Kepala dan leher :
1. Kepala
• Inspeksi :
Persebaran rambut merata, bentuk kepala normal, warna rambut hitam
merata, terdapat luka pada kepala bagian depan dan wajah, wajah pasien
tampak sembab, mata tampak bengkak
• Palpasi :
Terdapat nyeri tekan
2. Mata
• Inspeksi :
Bentuk mata simetris antara kanan dan kiri, pergerakan bola mata
simetris, tidak adanya strabismus dan nystagmus pada mata, sklera
akniterik, reflek pupil baik, distribusi rambut mata atas dan bawah
merata.
• Palpasi :
Konjungtiva ananemis, ada nyeri tekan, otot bola mata berfungsi baik.
3. Hidung
• Inspeksi :
Septum nasal simetris, bentuk hidung normal, tidak ada secret, tidak ada
lendir ataupun darah yang keluar dari sputum nasal, tidak ada nafas
cuping hidung.
• Palpasi :
Tidak teraba adanya polip, ataupun nyeri tekan pada area daun telinga.
4. Telinga
• Inspeksi :
Bentuk telinga simetris, tidak tampaknya adanya lesi pada area daun
telinga, darah dari lubang telinga.
• Palpasi :
adanya nyeri tekan pada area daun telinga.
5. Mulut
• Inspeksi :
Tidak terdapat luka pada bibir, mukosa bibir kering
• Palpasi :
Tidak Ada nyeri dan pembengkakan
6. Leher
• Inspeksi :
Bentuk leher normal, tidak tampak adanya lesi, tidak tampak adanya
pembesaran kelenjar tiroid.
• Palpasi :
Nadi carotis teraba kuat dan ireguler, tidak adanya pembesaran kelenjar
tiroid, ataupun pembesaran vena jugularis, tidak adanya nyeri tekan.
b. Dada :
• Inspeksi :
Bentuk dada simetris, tidak ada kelainan bentuk dada, bentuk payudara
simetris.
• Palpasi :
Tidak teraba adanya nodul ataupun pembesaran kelenjar limfa, sternum
utuh, tidak adanya celah pada sternum, tidak ada kelainan pada costa, costa
lengkap tidak ada celah, tidak ada nyeri tekan.
• Paru
• Inspeksi :
Tidak tampak adanya pembesaran paru-paru, tidak adanya penggunaan
otot bantu nafas, tidak ada peningkatan diameter thoraks.
• Palpasi :
Tidak teraba adanya pembesaran paru-paru, lapang paru teraba pada ICS II-
VIII, tidak ada nyeri tekan, tidak ada takipnea.
• Perkusi :
Terdengar suara sonor lapang dada.
• Auskultasi :
Terdengar vesikuler pada ICS II, IV, VI kuar iriegular.
• Jantung
• Inspeksi :
Tidak tampak adanya hematomegali.
• Palpasi :
Tidak teraba adanya hematomegali, letak jantung ICS II lateral dextra,
palpasi ictus kordis teraba pada line midclavicula ICS V sinistra dengan
luas 3cm teraba kuat dan irregular.
• Perkusi :
Terdengar dullnes pada ICS II lateral-line midclavicula ICS V.
• Auskultasi :
S1 terdengar kuat dan irregular dan S2 terdengar kuat, tidak ada suara
tambahan.
• Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan.
d. abdomen :
• Inspeksi :
Tidak ada lesi, tidak ada odem, warna kulit sawo matang, terdapat rambut
halus.
• Palpasi :
Suara bising usus 30x/menit.
• Perkusi :
Suara timpani diseluruh lapang perut.
• Auskultasi :
Tidak ada nyeri tekan
e. Genetalia :
Tidak terkaji
f. Integumen :
• Inspeksi :
Warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi, dan turgor kulit elastis.
• Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan.
g. Ekstremitas :
Keterangan :
5 5 0 = Tidak mampu bergerak
1 = Jika otot ditekan masih ada
5 5 kontraksi
2 = Dapat menggerakkan otot
dengan tahanan
3 = Kekuatan otot sangat lemah
4 = Kekuatan otot lemah tetapi
anggota tubuh dapat digerakkan
5 = Tidak ada kelumpuhan ataupun
kelemahan
• Atas
• Inspeksi :
Kedua tangan simetris, terpasang infus RL 20 tpm ditangan sebelah kiri,
akral teraba hangat.
• Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik.
• Bawah
• Inspeksi :
Warna kulit sawo matang, tidak terdapat lesi, dan turgor kulit elastis.
• Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan, CRT < 2 detik.
h. Neurologis :
• Status mental da emosi :
Tidak terkaji
Tidak terkaji
• Pemeriksaan refleks :
Tidak terkaji
a. Pemeriksaan Penunjang
1. Data laboratorium yang berhubungan
Pada tanggal 18 Mei 2023
2. Pemeriksaan radiologi
CT Scan
3. Hasil konsultasi
-
4. Pemeriksaan penunjang diagnostic lain
-
5. ANALISA DATA
A. Tabel Analisa Data
DATA Interpretasi MASALAH
Ds : - Pasien mengatakan nyeri Pada Agen pencedera fisik/ tramua Nyeri Akut
punggung dan dagu ketika tertimpa
besi cor
tulang kranial
- Pasien mengatakan nyeri dirasakan
seperti ditusuk-tusuk, dengan skala
nyeri 6 (0-10).
terputusnya kontinuitas jaringan
P : Nyeri akibat tertimpa besi cor
tulang
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri ketika Nyeri Akut
mobilisasi
S : Skala Nyeri 6 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul
Resiko infeksi
Ds:Pasien mengeluh lemas dan nyeri ketika Trauma Kepala Intoleransi
mobilisasi Aktivitas
Do:pasien tampak lemas dan masih dibantu
Gangguan kesadaran
oleh keluarga
Immobilisasi
Intoleransi aktivitas
TD : 120/70 mmHg
S : 360C
N : 82 kali/menit
RR : 20 Kali/menit
D. Implementasi Keperawatan
Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Tgl/Jam
18 Mei 2023 1 1. Mengidentifikasi lokasi, DS : Pasien mengatakan nyeri pada
Jam 10.00 karakteristik, durasi, frekuensi, punggung dan dagu karena
WITA kualitas, intensitas nyeri tertimpa besi cor
P : Nyeri akibat tertimpa besi
cor
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri
ketika mobilisasi
S : Skala Nyeri 6 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul
11.00
12.30
DS : -
1 4. Kolaborasi pemberian analgetik
DO : Pasien tampak sudah meminum
obat yang diberikan sesuai
dengan arahan dokter dan tidak
adanya tanda-tanda alergi
S : 36o3 C
duduk
Hari/ Ttd
No Dx Tindakan Keperawatan Evaluasi proses
Tgl/Jam
19 Mei 2023 1 1. Mengidentifikasi lokasi, DS : Pasien mengatakan nyeri pada
Jam 09.00 karakteristik, durasi, frekuensi, punggung dan dagu karena
WITA kualitas, intensitas nyeri tertimpa besi cor
P : Nyeri akibat tertimpa besi
cor
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri
ketika mobilisasi
S : Skala Nyeri 4 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul
S : 36o3 C
10.55
2. Berikan prinsip-prinsip DS : Pasien mengatakan nyeri
1
manajemen nyeri seperti sudah berkurang tidak seperti
teknik relaksasi nafas dalam saat awal masuk rumah sakit
13.20
1 DS : -
4. Kolaborasi pemberian
DO : Pasien tampak sudah
analgetik
meminum obat yang
diberikan sesuai dengan
arahan dokter dan tida adanya
tanda-tanda alergi
S : 36o3 C
Hari/Tgl
No No Dx Evaluasi TTd
Jam
1 21 Mei 2023 1 S : Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan
Jam 13.45 WITA sudah sedikit berkurang dan dapat
dikontrol dengan skala nyeri 4
P : Nyeri akibat tertimpa besi cor
Q : Nyeri yang dirasakan
seperti di tusuk-tusuk.
R : Nyeri pada kepala bagian
Punggung dan Dagu,nyeri ketika
mobilisasi
S : Skala Nyeri 4 (0-10)
T : Nyeri hilang timbul
O : Pasien tampak lebih nyaman, masih
meringis kesakitan lagi saat bergerak
A : Masalah teratasi sebagian
P : Pertahankan dan lanjutkan intervensi 2
dan3
2 21 Mei 2023 2 S:-
Jam 13.55 WITA
O : Nyeri pada luka pasien sudah berkurang,
tidak ada infeksi pada luka jahitan dagu
tidak ada kemerahan, bengkak, dan
nanah, luka tampak bersih dan sudah agak
kering.