Anda di halaman 1dari 23

PRESENTASI KASUS BANGSAL

ATYPICAL MENINGIOMA WHO GRADE II


Oleh : Yani Arlina
Moderator : dr. Hexanto Muhartomo, Sp.S(K),M.Kes

I. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Ny. M
Umur : 45 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Banyumanik, Semarang
MRS : 27 Juni 2019
Keluar RS : 14 Juli 2019
No. CM : C634215

II. DAFTAR MASALAH

No. Masalah Aktif Tanggal No Masalah Inaktif Tanggal


1. Sefalgia kronik progresif 1,5 27-06-2019 1 Riwayat KB 27-06-
Tahun  8 Suntik selama 5 2019
Tahun berhenti 5
tahun yang lalu
2. Hemiparesis sinistra Tipe 27-06-2019
UMN selama 1,5 bulan  8
3. Hemihipesthesi sinistra selama 27-06-2019
1,5 bulan  8
4. Paresis n.VII sinistra sentral 27-06-2019
selama 1,5 bulan  8
5. Gangguan emosi selama 1 27-06-2019
bulan  8
6. Kejang Tonik Klonik General 27-06-2019
selama 10 hari  8
7 Riwayat penurunan kesadaran 27-06-2019
3 hari SMRS  8
8. Meningioma WHO grade II 13-07-2019

1
9. Dyslipidemia 28-07-2019

III. DATA SUBYEKTIF


1. Riwayat Penyakit Sekarang (autoanamnesis dengan pasien)
Keluhan Utama : Nyeri kepala
Lokasi : Intrakranial
Onset : ± 1,5 tahun SMRS
Kualitas : Nyeri kepala cekot – cekot dan semakin lama semakin berat
Kuantitas : ADL sebagian dibantu keluarga.
Kronologis :
Seorang wanita 45 tahun datang dengan rujukan dari RST Semarang ke IGD RSUP dr
Kariadi dengan keluhan nyeri kepala cekot-cekot di seluruh bagian kepala seperti diikat
sejak 1,5 tahun terakhir. Nyeri memberat saat malam hari dan saat bangun tidur pagi, dan
berkurang sedikit dengan minum obat sakit kepala dari apotik. Nyeri kepala dirasakan
semakin memberat cekot – cekot terus menerus sejak 2 bulan SMRS, tidak berkurang dengan
minum obat nyeri kepala. Sejak 1,5 bulan SMRS, pasien juga mengeluh terdapat kelemahan
anggota gerak kiri, pasien menyebut tangan kiri tak bisa menggenggam dan mengangkat
sendok, berjalan agak diseret dan juga harus dibantu. Terdapat rasa kebas atau baal pada
anggota gerak kiri. Pasien tampak perot dengan wajah tertarik ke sebelah kanan. Tidak ada
perubahan sikap dari pasien menurut keluarga, misalnya mudah marah dan mudah lupa.
10 hari SMRS, pasien mengalami kejang. Pasien mengatakan dalam empat hari pertama,
dia kejang satu kali tiap dua hari. Lalu kejang satu kali per hari sampai datang ke rumah sakit.
Lama kejang kurang lebih satu sampai dua menit. Sebelum kejang pasien sadar, saat kejang
pasien tidak sadar, setelah kejang pasien mengantuk dan baru sadar penuh sekitar 30 menit
setelah kejang. Menurut keluarga atau orang yang menyaksikan, pasien kejang kelojotan
seluruh tubuh secara bersamaan keempat anggota gerak. Pasien tampak terlihat melirik ke
kanan terlebih dahulu lalu melotot ke depan.
3 hari SMRS terdapat riwayat kesadaran menurun, tetapi masih dapat dibangunkan dengan
rangsang suara. Keluhan seperti pandangan ganda, pandangan kabur, pelo, mual, muntah,
sulit menelan dan gangguan penghidu disangkal. Gangguan buang air kecil dan buang air
besar disangkal.

2
Oleh keluarga pasien dibawa ke RST Semarang, didiagnosis dengan kecurigaan tumor di
kepala, dirawat 2 hari, kesadaran membaik. Karena keterbatasan fasilitas pasien kemudian
dirujuk ke RSDK

Faktor yang memperberat : -


Faktor yang memperingan : -
Gejala penyerta : kejang, lemah anggota gerak kiri, mulut merot, baal anggota
gerak kiri, penurunan kesadaran.
2. Riwayat Penyakit Dahulu
- Riwayat sakit tumor sebelumnya disangkal
- Riwayat KB suntik (+) selama 5 tahun  berhenti 5 tahun yang lalu
- Riwayat trauma disangkal
- Riwayat merokok (-)
- Riwayat hipertensi disangkal
- Riwayat kencing manis disangkal
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga sakit seperti ini
4. Riwayat Sosial Ekonomi
Pasien adalah seorang ibu rumah tangga dengan 2 orang anak sudah mandiri.
Biaya pengobatan ditanggung BPJS.
Kesan : Sosial Ekonomi Kurang

IV. DATA OBYEKTIF


1. Status praesens
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : komposmentis
Tanda vital : Tekanan darah : 120/70 mmHg, Nadi : 83x/ menit, isi dan tegangan
cukup, Frekuensi napas : 20 x/ menit, Suhu : 36,4 ºC
BB = 54 kg, TB = 155 cm  BMI = 21,8 kg/m2 (normoweight)
2. Status internus
Kepala : simetris
Mata : konjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-)
Leher : pembesaran Nn. Ll (-), JVP tak meningkat.

3
Thorax
- Jantung : Inspeksi : ictus cordis tak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba di SIC IV, 2 cm medial LMCS
Perkusi : konfigurasi jantung dalam batas normal
Auskultasi : BJ I-II murni, bising (-)
- Paru : Inspeksi : simetris statis dinamis
Palpasi : stem fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : suara dasar vesikuler, ronkhi (-), wheezing (-)
Abdomen :supel, hepar dan lien tak teraba, bising usus (+).
Ekstremitas : oedem (-), turgor cukup
3. Status Psikikus
Cara berpikir : realistis
Perasaan hati : euthyme
Tingkah laku : hipoaktif
Ingatan : baik
Kecerdasan : cukup
4. Status Neurologis
Kesadaran : GCS: E4M6V5 = 15
NPRS :4–5
Kepala : simetris, nyeri tekan daerah kepala (-)
Mata : Pupil bulat isokor ø 3 mm/3 mm, refleks cahaya (+/+)
Leher : kaku kuduk (-)
Nn. craniales : paresis N.VII sinistra sentral
Motorik superior inferior
- Gerak : +/ +/ 
- Kekuatan : 5-5-5 / 3-3-3 5-5-5 / 3-3-3
- Tonus : N/↑ N/↑
- Trofi : E/E E/E
- R. Fisiologis : ++ / ↑ ++ / ↑
- R. Patologis : –/– –/–
- Klonus : –/–
Sensibilitas : Hemihipesthesi sinistra

4
Vegetatif : BAK dan BAB dalam batas normal

V. RESUME
Seorang wanita 45 tahun datang dengan rujukan dari RST Semarang ke IGD RSUP dr
Kariadi dengan keluhan nyeri kepala cekot-cekot di seluruh bagian kepala seperti diikat
sejak 1,5 tahun terakhir. Nyeri memberat saat malam hari dan saat bangun tidur pagi, dan
berkurang sedikit dengan minum obat sakit kepala dari apotik. Nyeri kepala dirasakan
semakin memberat cekot – cekot terus menerus sejak 2 bulan SMRS, tidak berkurang
dengan minum obat nyeri kepala. Sejak 1,5 bulan SMRS, pasien juga mengeluh terdapat
kelemahan anggota gerak kiri, pasien menyebut tangan kiri tak bisa menggenggam dan
mengangkat sendok, berjalan agak diseret dan juga harus dibantu. Terdapat rasa kebas
atau baal pada anggota gerak kiri. Pasien tampak perot dengan wajah tertarik ke sebelah
kanan. Tidak ada perubahan sikap dari pasien menurut keluarga, misalnya mudah marah
dan mudah lupa.
10 hari SMRS, pasien mengalami kejang. Pasien mengatakan dalam empat hari pertama,
dia kejang satu kali tiap dua hari. Lalu kejang satu kali per hari sampai datang ke rumah
sakit. Lama kejang kurang lebih satu sampai dua menit. Sebelum kejang pasien sadar, saat
kejang pasien tidak sadar, setelah kejang pasien mengantuk dan baru sadar penuh sekitar
30 menit setelah kejang. Menurut keluarga atau orang yang menyaksikan, pasien kejang
kelojotan seluruh tubuh secara bersamaan keempat anggota gerak. Pasien tampak terlihat
melirik ke kanan terlebih dahulu lalu melotot ke depan.
3 hari SMRS terdapat riwayat kesadaran menurun, tetapi masih dapat dibangunkan dengan
rangsang suara. Oleh keluarga pasien dibawa ke RST Semarang, didiagnosis dengan
kecurigaan tumor di kepala. Karena keterbatasan fasilitas pasien kemudian dirujuk ke
RSDK

. Riwayat Penyakit Dahulu


. Riwayat KB suntik (+) selama 5 tahun  berhenti 5 tahun yang lalu

TD : 120/70 mmHg, N : 83x/ menit, reguler


RR : 20 x/ menit, t : 36,4 ºC
BMI = 21,8 kg/m2 (normoweight)
Kesadaran : GCS: E4M6V5 = 15

5
NPRS :4–5
Kepala : simetris, nyeri tekan daerah kepala (-)
Mata : Pupil bulat isokor ø 3 mm/3 mm, refleks cahaya (+/+)
Leher : kaku kuduk (-)
Nn. craniales : paresis N. VII sinistra sentral
Motorik : hemiparesis sinistra spastik
Sensibilitas : hemihipesthesi sinistra
Vegetatif : BAK dan BAB dalam batas normal

Pemeriksaan penunjang yang dibawa : X Foto ro cranium dari RST Semarang (26- 06-
2019):

Kesan: lesi lithik pada tabula eksterna-diploe dan tabula interna os parietal kanan-kiri

VI. DIAGNOSIS
Diagnosis klinis : Sefalgia kronik progresif
Hemiparesis sinistra spastik
Hemihipesthesi sinistra
Paresis N.VII sinistra sentral
Obs kejang tonik klonik general susp epilepsi sekunder
Riwayat penurunan kesadaran
Diagnosis Topis : Intrakranial

Diagnosis Etiologis : suspek SOL intrakranial


DD : Meningioma

6
VII. RENCANA PENGELOLAAN AWAL
Suspek SOL intrakranial DD: meningioma
IpDx :
- Lab: darah rutin, GDS, ureum, kreatinin, natrium, kalium, chlorida, kalsium,
magnesium, cholesterol, LDL, HDL, trigleserida, asam urat.
- X-foto thoraks AP
- MRI kepala dengan kontras
- Konsul Mata
- Konsul Rehabilitasi Medik
- Konsul Bedah saraf
IpRx :
- O2 Nasal kanul 3 lpm
- IVFD RL 20 tts/mnt
- Inj. Dexamethasone 10 mg/ 6 jam (i.v)  H-1
- Inj Diazepam 10 mg iv k/p kejang
- Inj Phenitoin 200 mg/24 jam (i.v)
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam (i.v)
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam (i.v)
- Parasetamol 500 mg/ 8 jam (p.o)
- Vit. B1, B6, B12 1 tab/ 8 jam (p.o)
IpMx : obs kejang, nyeri kepala, defisit neurologis, TTV
IpEx : Menjelaskan kepada keluarga dan penderita tentang penyakit pasien, rencana
pemeriksaan yang akan dilakukan, terapi dan prognosis penyakit.

X. CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN


TANGGAL 28 Juni 2019 (HARI PERAWATAN KE-1)
S : kejang (-), nyeri kepala berkurang
O : TD : 120/80 mmHg RR : 16 x/mnt
N : 78 x/mnt t : 36,8° C
GCS : E4M6V5=15
NPRS :3–4
Mata : pupil bulat isokor ø 3 mm/ 3 mm, RC +/+
Nn. Craniales : paresis N. VII sinistra sentral

7
Motorik superior inferior
 Pergerakan : +/ ↓ + /↓
 Kekuatan : 5-5-5 / 3-3-3 5-5-5 / 3-3-3
 Tonus : N/↑ N/↑
 Trofi : E/E E/E
 Refleks Fisiologis: ++ / ↑ ++ / ↑
 Refleks Patologis: -/- - /-
 Klonus : -/-
Sensibilitas : hemihipesthesi sinistra
Vegetatif : dalam batas normal
Laboratorium (27-06-2019):
Hematologi Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12,8 gr% 12.00 – 15.00
Hematokrit 36,7 % 35.00 – 47.00
Eritrosit 4,26 Juta/mmk 3.90 – 5.60
Lekosit 10,4 Ribu/mmk 4.00 – 11.00
Trombosit 292,8 Ribu/mmk 150.0 – 400.0
GD I 102 mg/dL 80 – 109
GD II 131 mg/dL 80 – 140
HbA1c 6,6 % 6.00 – 8.00
Ureum 21 mmol/L 15 – 39
Creatinin 1,2 mmol/L 0.60 – 1.30
Natrium 136 mmol/L 136 – 145
Kalium 4,7 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 101 mmol/L 98 – 107
Calsium 2,3 mmol/L 2.12 – 2.52
Magnesium 0,98 mmol/L 0.74 – 0.99
Asam urat 3,6 mg/dL 2.60 – 7.20
Cholesterol 299 mg/dL 50 – 200
LDL 167 mg/dL 30 – 150
HDL 61 mg/dL 35 – 60
Trigliserida 113 mg/dL 62 – 130
Kesan: Dyslipidemia

Hasil pemeriksaan X-foto thorax 27-6-2019:

8
Kesan:
 Cardiomegali (LV)
 Tak tampak kelainan pada pulmo
 Tak tampak kelainan pada tulang
 Tak tampak gambaran metastasis pada
pulmo

Hasil konsul Mata:


Status oftalmologi : VOD : 6 / 48, VOS : 6 / 36
Funduskopi : Pada pemeriksaan funduskopi didapatkan ODS papil edema
sebagai salah satu tanda peningkatan tekanan intrakranial, tidak
didapatkan retinopati hipertensi maupun retinopati diabetika.

Hasil konsul Rehabilitasi Medik:


- Latihan ROM pasif dan aktif ekstremitas kiri

1. SOL Intrakranial suspek meningioma


Dx :
Rx :
- O2 Nasal kanul 3 lpm
- IVFD RL 20 tts/mnt
- Inj. Dexamethasone 10 mg/ 6 jam (i.v)  H-2
- Inj Diazepam 10 mg iv k/p kejang
- Inj Phenitoin 200 mg/24 jam (i.v)
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam (i.v)
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam (i.v)
- Parasetamol 500 mg/ 8 jam (p.o)
- Vit. B1, B6, B12 1 tab/ 8 jam (p.o)
Mx : nyeri kepala, kejang, defisit neurologis, TTV

9
Ex : Menjelaskan kepada keluarga dan penderita tentang penyakit pasien, rencana
pemeriksaan yang akan dilakukan, terapi dan prognosis penyakit.
2. Dyslipidemia
Dx :-
Rx : Simvastatin 20 mg/24 jam (p.o)  malam hari
Mx : kadar cholesterol setiap bulan
Ex : menjelaskan kepada penderita dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
laboratorium dan diagnosis, terapi dan asupan makanan rendah cholesterol.

TANGGAL 1 Juli 2019 (HARI PERAWATAN KE-4)


S : kejang -, nyeri kepala berkurang
O : TD : 150/70 mmHg RR : 20 x/mnt
N : 64 x/mnt t : 36,5° C
GCS : E4M6V5=15
NPRS : 3 – 4
Mata : pupil bulat isokor ø 3 mm/ 3 mm, RC +/+
Nn. Craniales : paresis N. VII sinistra sentral
Motorik superior inferior
 Pergerakan : +/ ↓ + /↓
 Kekuatan : 5-5-5 / 3-3-3 5-5-5 / 3-3-3
 Tonus : N/↑ N/↑
 Trofi : E/E E/E
 Refleks Fisiologis: + +/ ↑ + +/ ↑
 Refleks Patologis: -/- - /-
 Klonus : -/-
Sensibilitas : Hemihipesthesi sinistra
Vegetatif : dalam batas normal

Hasil MRI kepala dengan kontras (28-06-2019):

10
Kesan: massa ekstraaksial bentuk lobulated tegas tepi reguler ukuran intrakranial ± 7,3 cm x
5,9 cm x 6,05 cm, ukuran ekstrakranial 5,7 cm x 2,7 cm x 11,3 cm, dengan beberapa area
nekrotik didalamnya, pada regio frontoparietal kanan kiri yang broadbase pada os
frontoparietal kanan yang meluas melewati parafalx, mendesak para falx dan lobus
frontoparietal kanan kiri (dominan kanan), menyebabkan erosi pada os frontoparietal kanan
kiri, sesuai gambaran meningioma. Tampak tanda peningkatan tekanan intrakranial.
 Meningioma regio frontoparietal dekstra
Dx :

11
Rx :
- IVFD RL 20 tts/mnt
- Inj. Dexamethasone 10 mg/ 8 jam (i.v)  H-4
- Inj Diazepam 10 mg iv k/p kejang
- Inj Phenitoin 200 mg/24 jam (i.v)
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam (i.v)
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam (i.v)
- Parasetamol 500 mg/ 8 jam (p.o)
- Vit. B1, B6, B12 1 tab/ 8 jam (p.o)
Mx : kejang, nyeri kepala, defisit neurologis, TTV
Ex : Menjelaskan kepada keluarga dan penderita tentang penyakit pasien, rencana
pemeriksaan yang akan dilakukan, terapi dan prognosis penyakit.
Dyslipidemia
Dx :-
Rx : Simvastatin 20 mg/24 jam (p.o)  malam hari
Mx : kadar cholesterol setiap bulan
Ex : menjelaskan kepada penderita dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
laboratorium dan diagnosis, terapi dan asupan makanan rendah cholesterol.

TANGGAL 3 Juli 2019 (HARI PERAWATAN KE-6)


S : kejang -, nyeri kepala (+) tetap
O : TD : 120/80 mmHg RR : 16 x/mnt
N : 70 x/mnt t : 37° C
GCS : E4M6V5=15
NPRS :3–4
Mata : pupil bulat isokor ø 3 mm/ 3 mm, RC +/+
Nn. Craniales : paresis n. VII sinistra sentral
Motorik superior inferior
 Pergerakan : +/ ↓ + /↓
 Kekuatan : 5-5-5 / 3-3-3 5-5-5 / 3-3-3
 Tonus : N/↑ N/↑
 Trofi : E/E E/E
 Refleks Fisiologis: ++ / ↑ ++ / ↑

12
 Refleks Patologis: -/- - /-
 Klonus : -/-
Sensibilitas : hemihipesthesi sinistra
Vegetatif : dalam batas normal
Hasil diskusi bedah saraf:
Rencana dilakukan craniotomi konveksitas hari senin tgl 5 Juli 2019,
Saran pertahankan dexamethasone 10 mg/8 jam iv sampai hari H operasi.
1. Meningioma regio frontoparietal dekstra
Dx : konsul anesthesi, HCU
Rx :
- IVFD RL 20 tts/mnt
- Inj. Dexamethasone 10 mg/ 8 jam (i.v)  H-6
- Inj Diazepam 10 mg iv k/p kejang
- Inj Phenitoin 200 mg/24 jam (i.v)
- Inj. Ketorolac 30 mg/ 8 jam (i.v)
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam (i.v)
- Parasetamol 500 mg/ 8 jam (p.o)
- Vit. B1, B6, B12 1 tab/ 8 jam (p.o)
- Rencana Craniotomi 5 Juli 2019
Mx : kejang, nyeri kepala, defisit neurologis, TTV
Ex : Menjelaskan kepada keluarga dan penderita tentang penyakit pasien, rencana
pemeriksaan yang akan dilakukan, terapi dan prognosis penyakit.
2. Dyslipidemia
Dx :-
Rx : Simvastatin 20 mg/24 jam (p.o)  malam hari
Mx : kadar cholesterol setiap bulan
Ex : menjelaskan kepada penderita dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
laboratorium dan diagnosis, terapi dan asupan makanan rendah cholesterol.

TANGGAL 4 Juli 2019 (HARI PERAWATAN KE-7)


S : nyeri kepala berkurang, kejang -
O : TD : 130/80 mmHg RR : 16 x/mnt
N : 74 x/mnt t : 37° C

13
GCS : E4M6V5=15
NPRS : 1 – 2
Mata : pupil bulat isokor ø 3 mm/ 3 mm, RC +/+
Nn. Craniales : paresis n. VII sinistra sentral
Motorik superior inferior
 Pergerakan : +/ ↓ + /↓
 Kekuatan : 5-5-5 / 3-3-3 5-5-5 / 3-3-3
 Tonus : N/↑ N/↑
 Trofi : E/E E/E
 Refleks Fisiologis: ++ / ↑ + +/ ↑
 Refleks Patologis: -/- - /-
 Klonus : -/-
Sensibilitas : hemihipesthesi sinistra
Vegetatif : dalam batas normal
Laboratorium:
Hematologi Nilai Normal
Hemoglobin 12.00 – 15.00
Hematokrit 35.00 – 47.00
Juta/mmk 3.90 – 5.60
Ribu/mmk 4.00 – 11.00
Trombosit Ribu/mmk 150.0 – 400.0
10.0 – 15.0
23.4 – 36.8

Hasil konsul anestesi:


- Konsul HCU untuk pengelolaan post operasi
- Puasa 6 jam sebelum operasi
- Informed consent
- Usaha darah sesuai operator
Hasil konsul HCU : prinsip setuju pengelolaan di HCU, tetapi tempat penuh.

1. Meningioma regio frontoparietal dekstra


Dx : -
Rx : -

14
- IVFD RL 20 tts/mnt
- Inj. Dexamethasone 10 mg/ 8 jam (i.v)  H-7
- Inj Diazepam 10 mg iv k/p kejang
- Inj Phenitoin 200 mg/24 jam (i.v)
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam (i.v)
- Parasetamol 500 mg/ 8 jam (p.o)
- Vit. B1, B6, B12 1 tab/ 8 jam (p.o)
- Rencana Craniotomi 5 Juli 2019
Persiapan pre operasi:
- Informed consent
- Usaha darah 1 WB dan 1 PRC
- Puasa 6 jam pre operasi
Mx : kejang, nyeri kepala, defisit neurologis, TTV
Ex : Menjelaskan kepada keluarga dan penderita tentang penyakit pasien, rencana
pemeriksaan yang akan dilakukan, terapi dan prognosis penyakit.
2. Dyslipidemia
Dx :-
Rx : Simvastatin 20 mg/24 jam (p.o)  malam hari
Mx : kadar cholesterol setiap bulan
Ex : menjelaskan kepada penderita dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
laboratorium dan diagnosis, terapi dan asupan makanan rendah cholesterol.

TANGGAL 5 Juli 2019 (HARI PERAWATAN KE-8)


S : nyeri kepala (+)
O : TD : 130/80 mmHg RR : 16 x/mnt
N : 74 x/mnt t : 37° C
GCS : E4M6V5=15
NPRS : 3 – 4
Mata : pupil bulat isokor ø 3 mm/ 3 mm, RC +/+
Nn. Craniales : paresis N. VII sinistra sentral
Motorik superior inferior
 Pergerakan : +/ ↓ + /↓
 Kekuatan : 5-5-5 / 3-3-3 5-5-5 / 3-3-3

15
 Tonus : N/↑ N/↑
 Trofi : E/E E/E
 Refleks Fisiologis: ++ / ↑ ++ / ↑
 Refleks Patologis: -/- - /-
 Klonus : -/-
Sensibilitas : hemihipesthesi sinistra
Vegetatif : dalam batas normal

Laporan operasi:
- Posisi pasien supine, kepala menoleh kiri
- Potong dura keliling, identifikasi
- Insisi temporofrontoparietal extended dekstra, didapatkan tumor di frontoparietal
dekstra suspek meningioma
- Evakuasi in toto tumor  sampel PA
- Jahit defek dura dengan facia
- Pasang tulang dengan web
- Jahit lapis demi lapis
- Operasi selesai

16
Instruksi post operasi:
- Phenytoin 100 mg/12 jam (i.v)
- Dexamethasone 10 mg/4 jam (i.v)
- Ketorolac 30 mg/8 jam (i.v)

Laboratorium post operasi:


Hematologi Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 11,10 gr% 12.00 – 15.00
Hematokrit 33,6 % 35.00 – 47.00
Eritrosit 3,87 Juta/mmk 3.90 – 5.60
Lekosit 20,10 ↑ Ribu/mmk 4.00 – 11.00
Trombosit 295 Ribu/mmk 150.0 – 400.0
Albumin 3,4 gr/dL 3.4 – 5.0
Natrium 137 mmol/L 136 – 145
Kalium 4,6 mmol/L 3.5 – 5.1
Chlorida 106 mmol/L 98 – 107
Kesan : lekositosis

1. Meningioma regio frontoparietal dekstra


Dx : -
Rx :
- IVFD RL 20 tts/mnt
- Inj. Dexamethasone 10 mg/ 8 jam (i.v)  H-8
- Inj Diazepam 10 mg iv k/p kejang
17
- Inj Phenitoin 100 mg/12 jam (i.v)
- Inj Ketorolac 30 mg/8 jam (i.v)
- Inj. Ranitidin 50 mg/ 12 jam (i.v)
- Parasetamol 500 mg/ 8 jam (p.o)
- Vit. B1, B6, B12 1 tab/ 8 jam (p.o)
Mx : kejang, nyeri kepala, defisit neurologis, TTV
Ex : Menjelaskan kepada keluarga dan penderita tentang penyakit pasien, rencana
pemeriksaan yang akan dilakukan, terapi dan prognosis penyakit.
2. Dyslipidemia
Dx :-
Rx : Simvastatin 20 mg/24 jam (p.o)  malam hari
Mx : kadar cholesterol setiap bulan
Ex : menjelaskan kepada penderita dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
laboratorium dan diagnosis, terapi dan asupan makanan rendah cholesterol.

TANGGAL 8 Juli 2019 (HARI PERAWATAN KE-11)


S : nyeri kepala (+), nyeri luka operasi (+), kejang (-)
O : TD : 140/70 mmHg RR : 16 x/mnt
N : 68 x/ mnt t : 36,8° C
GCS : E4M6V5=15
NPRS : 3 – 4
Mata : pupil bulat isokor ø 2,5 mm/ 2,5 mm, RC +/+
Nn. Craniales : paresis N. VII sinistra sentral
Motorik superior inferior
 Pergerakan : +/ ↓ + /↓
 Kekuatan : 5-5-5 / 3-3-3 5-5-5 / 3-3-3
 Tonus : N/↑ N/↑
 Trofi : E/E E/E
 Refleks Fisiologis: + +/ ↑ ++/↑
 Refleks Patologis: -/- - /-
 Klonus : -/-
Sensibilitas : hemihipesthesi sinistra

18
Vegetatif : dalam batas normal
Produksi drain : ± 30 cc

1. Meningioma regio frontoparietal dekstra (post op craniotomy hari-3)


Dx : -
Rx :
- IVFD RL 20 tts/mnt
- Inj. Dexamethasone 5 mg/8 jam (i.v)  H 11, tap off H-1
- Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam (i.v)
- Inj. Phenytoin 100 mg/12 jam (i.v)
- Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam (i.v)
- Parasetamol 500 mg/8 jam (p.o)
- Vit. B1, B6, B12 1 tab/8 jam (p.o)
- Aff kateter urin
Mx : kejang, nyeri kepala, defisit neurologis, TTV
Ex : Menjelaskan kepada keluarga dan penderita tentang penyakit pasien, rencana
pemeriksaan yang akan dilakukan, terapi dan prognosis penyakit.
2. Dyslipidemia
Dx :-
Rx : Simvastatin 20 mg/24 jam (p.o)  malam hari
Mx : kadar cholesterol setiap bulan
Ex : menjelaskan kepada penderita dan keluarga tentang hasil pemeriksaan
laboratorium dan diagnosis, terapi dan asupan makanan rendah cholesterol.

TANGGAL 13 Juli 2019 (HARI PERAWATAN KE-15)


S : nyeri kepala berkurang, nyeri post op (-), kejang (-)
O : TD : 140/70 mmHg RR : 16 x/mnt
N : 68 x/ mnt t : 36,8° C
GCS : E4M6V5=15
NPRS :1- 2
Mata : pupil bulat isokor ø 2,5 mm/ 2,5 mm, RC +/+
Nn. Craniales : paresis N. VII sinistra sentral
Motorik superior inferior

19
 Pergerakan : +/ ↓ + /↓
 Kekuatan : 5-5-5 / 4 -4 -4 5-5-5 / 4 - 4 - 4
 Tonus : N/↑ N/↑
 Trofi : E/E E/E
 Refleks Fisiologis: ++ / ↑ ++/↑
 Refleks Patologis: -/- - /-
 Klonus : -/-
Sensibilitas : hemihipesthesi sinistra
Vegetatif : dalam batas normal
Laboratorium:
Hematologi Hasil Satuan Nilai Normal
Hemoglobin 12,50 gr% 12.00 – 15.00
Hematokrit 35,8 % 35.00 – 47.00
Eritrosit 4,04 Juta/mmk 3.90 – 5.60
Lekosit 10,20 Ribu/mmk 4.00 – 11.00
Trombosit 232,0 Ribu/mmk 150.0 – 400.0

Hasil pemeriksaan Patologi Anatomi:


Sediaan operasi dari meningen:
 Makroskopik: potongan – potongan jaringan sebanyak 120 cc, bersama tulang dan
kulit, warna putih kecoklatan, padat, kenyal, ukuran terbesar 7,5x 6,5 x 2 cm, ukuran
terkecil 1 x 1 x 0,5 cm
 Mikroskopik:
Sediaan tersusun atas sel – sel mening, dengan inti bulat oval, pleomorfik, kromatin
sebagian kasar, mitosis 2/10 LPB, memberi gambaran nuclear clearing, nuclear
inclusion membentuk struktur whori, disertai tulang lamelar, stroma sembab, disertai
nekrosis berserbukan limfosit dan histiosit.
Kesan: atypical meningioma (WHO gr.II)

1. Atypical meningioma regio frontoparietal dekstra (post op craniotomy hari-7)


20
Dx : -
Rx :
- IVFD RL 20 tts/mnt → infus habis, aff
- Inj. Dexamethasone 5 mg/24 jam (i.v)  stop
- Ranitidin 150 mg/12 jam (p.o)
- Phenytoin 200 mg/12 jam (p.o)
- Parasetamol 500 mg/8 jam (p.o)
- Vit. B1, B6, B12 1 tab/8 jam (p.o)
- Pasien diperbolehkan rawat jalan
Mx : nyeri kepala, defisit neurologis, TTV
Ex : Menjelaskan kepada keluarga dan penderita tentang hasil pemeriksaan PA, risiko
kekambuhan, terapi dan rencana rawat jalan.
2. Dyslipidemia
Dx :-
Rx : Simvastatin 20 mg/24 jam (p.o)  malam hari
Mx : kadar cholesterol
Ex : menjelaskan kepada penderita untuk minum obat secara teratur dan asupan
makanan rendah cholesterol.

21
BAGAN ALUR
27 Juni 2019 (hari-0) 1 Juli 2019 (HP-4) 5 Juli 2019 (HP-8) 13 Juli 2019 (HP-15)
S : obs kejang, nyeri kepala kronis progresif S : nyeri kepala berkurang, S : nyeri kepala (+), kejang - S : nyeri kepala ↓↓
O: NPRS : 4-5 kejang - O: NPRS: 3 – 4 O: NPRS: 1-2
Hemiparesis sinistra spastik Hemiparesis sinistra spastik Hemiparesis sinistra spastik (perbaikan)
O: NPRS: 3 – 4
Hemihipesthesi sinistra Paresis n.VII sinistra sentral Paresis n.VII sinistra sentral
Paresis n.VII sinistra sentral
Hemiparesis sinistra spastik Hemihipesthesi sinistra Hemihipesthesi sinistra
A: Suspek SOL intrakranial DD: meningioma Hemihipesthesi sinistra Dilakukan operasi kraniotomi Hasil PA: atypicalmeningioma WHO
P : lab: darah rutin, GDS, Ureum, Creatinin, Paresis n.VII sinistra sentral evakuasi tumor dan pemeriksaan PA gr.II
elektrolit, profil lipid Hasil mri kepala kontras: Lab: Hb:11,1 gr%, L:20.100/mmk, A: atypical meningioma regio
MRI kepala dengan kontras, X-foto thoraks gambaran meningioma A: meningioma regio frontoparietal frontoparietal dextra post op H-7,
Konsul Mata, konsul rehabilitasi medik, Diskusi bedah saraf: rencana dextra post op H-0, hipercholesterolemia, hipoalbuminemia
konsul bedah saraf kraniotomi tgl 4/09/2017 hipercholesterolemia, P : Phenytoin 200 mg/24 jam (p.o)
Inj. Dexamethasone 10 mg/6 jam (i.v) A: meningioma regio P: Parasetamol 500 mg/8 jam (p.o)
Inj Phenitoin 200 mg/24 jam (i.v) Inj. Ketorolac 30 mg/8jam (i.v) Vit.B1,B6,B12 1tab/8 jam (p.o)
frontoparietal dextra,
Inj. Ketorolac 30 mg/8 jam (i.v) Inj. Phenytoin 100 mg/12 jam (i.v) Simvastatin 20 mg/24 jam (p.o)
Inj. Ranitidin 50 mg/12 jam (i.v) hipercholesterolemia Pasien diperbolehkan rawat jalan
Lain-lain tetap
Parasetamol 500 mg/8 jam (p.o P : inj dexamethasone 10 mg/8
B1, B6, B12 1 tab/8 jam (p.o) jam dipertahankan, lain2
tetap

04 Juli 2019 (HP-7) 8 Juli 2019 (HP-11)


28 Juni 2019 (HP-1)
S : kejang (-), nyeri kepala sudah sedikit S : nyeri kepala berkurang, kejang- S : nyeri bekas operasi (+), kejang -
berkurang O: NPRS: 1-2 O: NPRS: 3-4
O : NPRS : 3 – 4 Hemiparesis sinistra spastik Hemiparesis sinistra spastik
Hemiparesis sinistra spastik Hemihipesthesi sinistra Hemihipesthesi sinistra
Hemihipesthesi sinistra Paresis NVII sinistra sentral Paresis N.VII sinistra sentral
Paresis n.VII sinistra sentral Drain: 30 cc
Lab: Lekosit: 12.040/mmk
Lab: chol: 299mg/dl,LDL:164 mg/dl
Konsul anestesi: puasa 6 jam pre op A: meningioma regio frontoparietal dextra
X-foto thoraks AP:cardiomegali
Konsul mata: papil oedem Konsul HCU: tempat (-) post op H-3, dyslipidemia
Konsul RM: latihan ROM aktif dan pasif A: meningioma regio frontoparietal P : inj dexamethasone tap off 5mg/8 jam
ekstremitas kiri dextra, dyslipidemia i.v, ,aff dc urin, lain lain tetap
A : Susp SOL P : Usaha darah 1 WB, 1 PRC
intrakranial,hipercholesterolemia Rencana craniotomi tgl 5/7/19
P : simvastatin 20 mg/24 jam (p.o) malam
Lain2 tetap
Lain-lain tetap

22
DECISION MAKING
Supratentorial Brain Tumor (suspected)

Assess: ICP

Increased ICP Normal ICP

Seizures No seizures
seizures No seizures

Focal deficit No focal deficit Progressive Endocrin /


deficit visual
symptoms
CT scan/MRI Other sign
CT-scan/ MRI
Cortical or Sellar and
Acute exacerbation
subcortical mass parasellar
Abnormal lession
CT scan
solitary
Superficial
Hematoma Normal
infiltrative Localized well localized
lession
Glioma,
Infiltrative
Consider glioblastoma,
glioma
glioblastoma metastatic
multiforme MENINGIOMA

biopsy
biopsy
Focal deficit No focal deficit

steroid
multiple CT scan CT scan

Deep Midline
METASTASIS
infiltrative mass
lession
MENINGIOMA
Infiltrative Localized

Gliomas
MENINGIOMA Colloid cyst,
ependymoma,
craniopharyngioma

23

Anda mungkin juga menyukai