Anda di halaman 1dari 10

Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 1, 1 (September 2016): 7-16

AMANAH DALAM PERSPEKTIF HADIS


Reza Pahlevi Dalimunthe
Dosen Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung
Jl. AH. Nasution No. 105, Bandung, Indonesia
E-Mail: Reza32ind@yahoo.com

Abstract
Amanah is God's gift to the sky but the sky is not able to carry it, only humans who dared to accept the
mandate it. Amanah, Hugo is a noble trait that has been attached to the Apostles themselves. The opposite
of the treasonous, because treasonous is one of the signs of hypocrisy and Islam strictly forbid it. Amanah
in reality is not so simple, because by their mandate means no loading or demand for the concerned to
realize. Various methods were used to reveal the meaning and intent of the terms of the trust both in the
hadith. From there will appear a comprehensive understanding of the mandate
This article seeks to unravel the mandate and matters related to the mandate covers and Nature of
Amanah, Criteria Amanah Amanah based on the Hadith. Not only as an perspectife religion but also the
effort to achieve skill academic development.

Keywords: Ahli; Amanah; Fuction; Hadis; Heaven.

Abstrak
Amanah merupakan anugerah Allah kepada langit tapi langit tidak mampu mengembannya, hanya manusia yang
berani menerima amanah itu. Amanah, huga merupakan sifat mulia yang telah melekat pada diri Rasul. Sebaliknya
yaitu khianat, karena khianat adalah salah satu tanda-tanda kemunafikan dan islam sangat melarang hal itu. Amanah
pada kenyataannya tidak semudah yang dipikirkan karena dengan adanya amanah berarti ada pembebanan atau
tuntutan bagi yang bersangkutan untuk merealisasikan. Berbagai metode digunakan dalam mengungkap makna dan
maksud dari term-term amanah baik dalam hadis . Dari situlah akan muncul sebuah pemahaman yang komprehensif
tentang amanah
Artikel ini berusaha mengungkapkan makna amanah dan hal-hal yang terkait dengan amanah meliputi dan Hakikat
Amanah, Kriteria Amanah, Ganharan Amanah berbasis kepada hadis nabi. Bukan hanya sebagai wawasan
keagamaantetapi huga sebagai bentuk pengembangan kahian akademis.

Kata Kunci: Hadis; Muhadisun, Sahabat; Keadilan; Ahli Sunnah.

A. PENDAHULUAN Artinya: Rasulullah saw., bersabda:


Sebuah kutipan ceramah Almarhum apabila amanah telah dicabut maka
Zainuddin MZ memberi pesan kepada kita tunggulah kehancuran (kiamat), Abu
bahwa kalau sesuatu diserahkan kepada Hurairah bertanya bagaimana dicabutnya
yang bukan ahlinya maka tunggu amanah ya Rasulullah? Nabi menhawab:
kehancuran. Pernyataan ini mengutip dari apabila sesuatu telah diserahkan kepada
‫ قال رسول هللا‬: ‫عن أيب هريرة رضي هللا عنه قال‬ yang bukan ahlinya maka tunggulah
kehancuran.
‫صلى هللا عليه و سلم إذا ضيعت األمانة فانتظر‬ Umar bin abdul aziz ketika diangkat
menhadi amirul mukminin, beliau langsung
‫قال كيف إضاعتها اي رسول هللا ؟ قال إذا‬. ‫الساعة‬ pesta menangis malamnya di mihrab meshid.
Istrinya Fatimah menanyakan kenapa dia
.1 ‫أسند األمر إىل غري أهله فانتظر الساعة‬ menangis, umar menhawab kalau dia
membayangkan rasa takut yang mendalam
kalau-kalau dia menzdalimi rakyatnya.
1
Muhammad bin Isma’il Abu Abdullah Al- Begitu diangkat istrinya mendapat kiriman
Bukhori, Al-Jami’ Al-Shohih Al-Bukhori Al- hadiah yang banyak berupa sutra, berlian,
Mukhtasar, ed. by Musthafa Dib (Beirut: Darr Ibnu
intan, dan barang-barang berharga lainnya.
Katsir, 1987). no. Hadits (6131) bab “Al-Amanah”,
5/2382. Lihat juga pada bab “Man Suila ‘Ilman Wa Umar bertanya : apakah istrinya senang
Huwa Musytaghilun Fi Hadisihi” no hadits (59) mendapatkan hadiah tersebut ? senang sahut
8 Reza Pahlevi Dalimunthe / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 1, 1 ( September 2016): 7-16

istrinya. Umar : kalau kau senang maka kau khianah. Al-Iman lawan kata dari al-kufur.4 Yang
boleh pakai semua itu tapi besok kita cerai. diberi amanah disebut makmun atau amin berarti
Umar : kalau kau cinta sama saya maka hual pengemban amanah, muktaminun adalah orang
semua pemberian itu dan berikan ke baitul yang mengamanahi.5
mal. Dalam kitab Syar¥ Hud-d dikatakan bahwa
Suatu malam umar bin abdul aziz sedang kata al-amanah adalah sinonim dari al-wad³’ah
yaitu menyatakan suatu pebuatan meminta tolong
bekerha di kantornya memakai lampu
menggatikan menhaga sesuatu baik urusan yang
petromak. Kemudian dia kedatangan tamu menyangkut hak Allah atau hak manusia. Allah
dengan tuhuan urusan pribadi. Maka umar
mematikan lampu petromak itu karena ْ ‫) ْاأل ََمانَاةَ َعَر‬, (‫اّللَ إ َنا‬
berfirman (‫ضنَا إ َّنا‬ ‫اّنتا تُ َؤُّدوا أَ ْان ََيُْمُرُك ْام َا‬
َ ‫)األ ََم‬.
ْ
Ini artinya titipan yang menyangkut hak Allah
minyaknya adalah atas dana negara.2
dan Manusia harus ditunaikan secara
Wacana ini memang terus berkembang, proporsional.6
dan untuk itu perlu kahian ulang terhadap Dalam kitab Ihya Ulumuddin amanah adalah
bagaimana sebenarnya konsep amanah dalam bersihnya diri secara batin dari kefasikan, dosa-
Islam. Namun makalah ini hanya akan dosa besar, menghindari dosa-dosa kecil.7
membahas : Bagaimana hakikat amanah
menurut perspektif hadis serta wilayah amanah 2. Hakikat Amanah
yang dikandung oleh hadis ? Hadis 1

B. PEMBAHASAN
‫َحدَثَنَا أَبُو بَكْرا بْ ُان أَبا َشْي بَاةَ َحدَثَنَا أَبُو ُم َعاويَاةَ َوَوكيعا‬
Hadis-hadis tentang amanah dan ‫ح َو َحدَثَنَا أَبُو ُكَريْبا َحدَثَنَا أَبُو ُم َعاويَاةَ َعنا األ َْع َم ا‬
‫ش‬
permasalahannya pada makalah ini akan
dipaparkan langsung pada sub-sub tema yang -‫اّلل‬
‫ول َا‬ ‫ال َحدَثَنَا َر ُس ُا‬ ‫َع ْان َزيْدا بْنا َوْهبا َع ْان ُح َذيْ َف َاة قَ َا‬
akan dibahas pada bagian berikutnya. Namun
secara umum setelah memperhatikan ekasistensi ‫َح َد ُُهَا َوأ َا‬
‫َّن‬ َ‫تأ‬‫ي قَ ْاد َرأَيْ ُا‬ ‫ َحديثَ ْ ا‬- ‫صلى هللا عليه وسلم‬
hadis-hadis amanah pada buku-buku al-mashodir
al-ashliah baik dengan mencari hadis yang ‫ت فا ج ْذرا قُلُوبا‬ ‫اآلخَار َحدَثَنَا « أَ َان األ ََمانَاةَ نََزلَ ْا‬
َ ‫أَنْتَظ ُار‬
mengandung term “‫ ”األمانة‬atau term yang senada
substansinya, maka sub-sub tema itu adalah ‫الر َجالا ُاثَ نََزَال الْ ُق ْرآ ُان فَ َعل ُموا م َان الْ ُق ْرآنا َو َعل ُموا م َنا‬
sebagai berikut: Pengertian dan Hakikat Amanah,
Kriteria Amanah, Ganharan Amanah. ‫ال « يَنَ ُاام الَر ُج ُال‬
‫» ُاثَ َحدَثَنَا َع ْان َرفْعا األ ََمانَةا قَ َا‬. ‫السنَةا‬ ُّ
1. Pengertian ‫ض األ ََمانَاةُ م ْان قَ ْلبها فَيَظَ ُّال أَثَ ُرَها مثْ َال الْ َوْكتا‬
‫الن َْوَم اةَ فَتُ ْقبَ ُا‬
Kata “amanah” berasal dari “al-hamzah”,
“mim”, ”nun”, kata ini mengarah pada dua pokok
‫ض األ ََمانَاةُ م ْان قَ ْلبها فَيَظَ ُّال أَثَ ُرَها مثْ َلا‬ ‫ُاثَ يَنَ ُاام الن َْوَمةَا فَتُ ْقبَ ُا‬
makna kata yang berdekatan : 1. Al-amanah
lawan kata dari al-khiyanah yaitu suk-n al-qalb
‫ط فََََت ااهُ ُمْن تَ ًِبا‬
‫ك فَنَف َا‬
‫الْ َم ْجلا َك َج ْمرا َد ْحَر ْجتَاهُ َعلَى ر ْجل َا‬
(ketenangan hati). 2. Al-tasdiq : mempercayakan. ‫صى فَ َد ْحَر َج اهُ َعلَى ر ْجلها‬ ً ‫َخ َاذ َح‬ َ ‫ ُاثَ أ‬- ‫س فيها َش ْىءا‬ ‫َولَْي َا‬
Kedua arti di atas saling berdekatan. Al-Kholil
mengatakan : ‫ األمنة‬dari kata ‫الألمن‬, dan ‫ األمان‬berarti َ‫َحدا يُ َؤدى األ ََمانَاة‬ َ ‫اد أ‬
‫َاس يَتَ بَايَعُو َان الَ يَ َك ُا‬
‫صب ُاح الن ُا‬ ْ ُ‫فَي‬-
memberi rasa aman. Sementara ‫ األمانة‬adalah
lawan kata dari al-khianah.3
Kata ‫ أمن‬bermakna ‫ األمن‬dan ‫ األمانة‬: aman dan 4
Zakaria. jilid13, 21
amanah. Al-amanu lawan kata dari al-khauf 5
Al-Khalil bin Ahmad, ‘Al-‘Ain’ (Beirut:
(takut), sementara al-amanah lawan kata al- www.alwarraq.com, al-Maktabah al-Syamilah). Jilid
2, 202. Lihat juga Shahib Bin ‘Ubad, al-Muhi¯ fi al-
Lughah, (www.alwarraq.com, al-Maktabah al-
Syamilah), jilid 2, 476.
2
zainudin MZ, ‘Menjaga Amanah Allah SWT 6
Ibnu ‘Arafah, ‘Syarh Hudud Ibnu ‘Arafah’
(Damai Indonesiaku).”’ (Indonesia: TV ONE, 2014). (www.al-islam.com, al-Maktabah al-Syamilah). 2/193
3
Abi al-Husain Ahmad Faris bin Zakaria, Mu’jam 7
Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin
Al-Maqayis Fi Al-Lughah, ed. by Abdussalam Muhammad al-Ghazaliy Al­siy, ‘Ihya Ulumuddin’ (al-
Muhammad Harun (Beirut: Darr al-Fikr, 1979). Jilid Maktabah al-Syamilah). ditakhrij oleh al-Hafizh al-
1,133-134 ‘Iraqiy, jilid1, 339.
Reza Pahlevi Dalimunthe / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 1, 1 ( September 2016): 7-16 9

‫الا‬
َ ‫ّت يُ َق‬
‫ َح َا‬. ‫الً أَمينًا‬ ‫ال إ َان فا بَنا فُالَنا َر ُج ا‬ ‫ّت يُ َق َا‬ ‫َح َا‬ data data hadis lain. Hadis ini huga
diriwayatkan oleh Muslim (323) 2/137,
‫َجلَ َداهُ َما أَظَْرفَاهُ َما أ َْع َقلَاهُ َوَما فا قَ ْلبها مثْ َق ُا‬
‫ال‬ ْ ‫للَر ُجلا َما أ‬ Ahmad dalam Musnadnya (22871) 6/529,
Ibnu Hibban dalam shohihnya (6648) 6/209.s
‫» َولََق ْاد أَتَى َعلَ َاى َزَمانا َوَما‬. ‫َحبَةا م ْان َخ ْرَدلا م ْان إميَانا‬ Hadis 2

ُ‫ت لَئ ْان َكا َان ُم ْسل ًما لََريَُدن اَهُ َعلَ َاى دينُاه‬ ‫أ ََُبىلا أَيَ ُك ْام ََبيَ ْع ُا‬ ‫تا‬ ُ ْ‫ال َسأَل‬ ‫اّلل َحدَثَنَا ُس ْفيَا ُان قَ َا‬
‫َحدَثَنَا َعل ُّاى بْ ُان َعْبدا َا‬
‫صَرانيًّا أ ْاَو يَ ُهود ًّااي لََريَُدن اَهُ َعلَ َاى َساعيها َوأََما‬ ْ َ‫َولَئ ْان َكا َان ن‬ ‫ت ُح َذيْ َف َاة يَ ُق ُا‬
‫ول‬ ‫ال َع ْان َزيْدا بْنا َوْهبا ََس ْع ُا‬
‫ش فَ َق َا‬
‫األ َْع َم َا‬
.8‫ت أل ََُبي َاع مْن ُك ْام إ الَ فُالَ ًاّن َوفُالَ ًاّن‬
‫الْيَ ْوَام فَ َما ُكْن ُا‬ ‫اّلل صلى هللا عليه وسلم أَ َان األ ََمانَاةَ نََزلَ ْا‬
‫ت‬ ‫ول َا‬
‫َحدَثَنَا َر ُس ُا‬
Artinya : (Bahwa amanah turun dari langit pada ‫ َونََزَال الْ ُق ْرآ ُان‬، ‫م َان ال َس َماءا فا َج ْذرا قُلُوبا الر َجالا‬
lubuk hati manusia yang paling dalam, dan
setelah al-Qur’an turun maka mereka membaca 10 ‫السنَةا‬
ُّ ‫فَ َقَرءُوا الْ ُق ْرآ َان َو َعل ُموا م َان‬
al-Qur’an baru mereka mengetahui sunnah).
Kemudian kami meriwayatkan tentang
Artinya : Bahwa amanah turun dari langit
“diangkatnya amanah”: (seseorang sedang pada lubuk hati manusia yang
tertidur maka diambil amanah dari hatinya maka paling dalam, dan setelah al-
tinggallah bekasnya seperti plak, kemudian dia Qur’an turun maka mereka
tidur lalu diambil lagi amanah dari hatinya maka membaca al-Qur’an baru mereka
tinggal bekasnya seperti herawat seperti bara api mengetahui sunnah.
yang hatuh ke kakimu maka melepuh dan
bengkak padahal didalamnya, kemudian dia Kritik Sanad
ambil batu dan dia hatuhkan ke kakinya, maka
orang itu mengucapkan sumpah (menyumpahi)
‫ ُس ْفيَا ُان( هو ابن‬, ‫ ثقة ثبت إمام‬: ‫اّلل‬
‫َعل ُّاى بْ ُان َعْبدا َا‬
hampir tidak ada orang yang memegang amanah
hingga dikatakan : sesungguhnya di kalangan itu
‫ األ َْع َم َا‬, ‫)ثقة حافظ فقيه إمام حجة‬:‫عيينة‬
‫ش( هو‬
ada orang yang amanah. Hingga dikatakan pada
orang itu aku tidak merasakan, aku tidak
‫ َزيْدا بْنا َوْهبا( اهلمداىن‬,11‫ ثقةً ثَ ْبتا‬:)‫سليمان بن مهران‬
memikirkan dan tidak mengingatnya dan tidak 12
‫)ثقة‬:‫اجلهين الكوف‬
ada di hatinya sebihi krikil keimanan.)
Kritik Sanad Lataif al-Isnad (Keindahan Sanad)
1. Isnad hadis memiliki periwayat-
ُ ‫أَبُو ُم َعاويَاةَ( َشْي بَا ُان‬. ‫ ثقة‬: ‫أَبُو بَكْرا بْ ُان أَبا َشْي بَة‬
‫بنا‬ periwayat yang semuanya adalah orang
.9 ‫)ثقة‬: ‫صري‬ ْ َ‫َعْبدا الَر ْْحَان التَمْيمي هو أبُو ُم َعاويَاةَ الب‬
Kufah. Huzaifah sendiri aslinya adalah
orang madinah tetapi sudah menetap di
‫ هو أبو‬،‫الرؤاسي‬ ُّ ‫بن اجلََراحا بنا َمليح‬ ‫يع ُا‬ ‫َوَوكيعا( َوك ُا‬ Kufah. Ada Pernyataan bahwa al-A’masy
pernah melakukan tadlis, dan seorang
‫أَبُو ُكَريْبا َحدَثَنَا‬. ‫ثبت‬, ‫ )صدوق ثقة‬: ‫ُس ْفيَا َان ال ُكوفا‬ mudallis riwayatnya ditolak hika ia
meriwayatkan dengan shighah “’an”.
‫َع َمشا َع ْان َزيْدا بْنا َوْهبا‬
ْ ‫أَبُو ُم َعاويَاةَ َعنا األ‬ Hawaban terhadap permasalahan ini
bahwa pada hadis terbukti al-A’masy
Kritik matan mendengar langsung dari Zaid bin
Matan hadis ini didukung oleh beberapa Wahab. Dengan demikian tidak ada
riwayat dengan teks matan yang sama, permasalahan dengan penggunaan “’an”
sehingga tidak ada syadz . untuk mendukung disini.13 Dan tadlis yang ada
pernyataan ini maka bisa dibuktikan dengan
10
Al-Bukhori. no Hadits (6132, 6848), 6/2655
8 11
Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Muslim Ibnu Hajar Al-‘Asqalaniy, Tahzib Tahzib. no
al-Qusyairiy Al-Naisaburiy, Shahih Muslim (Beirut: rawy (386), 4/196
12
Darr al-Jail).Abu al-Husain Muslim bin al-Hajjaj bin Jamaluddin abi al-Hajjaj Yusuf al-Miziy. no
Muslim al-Qusyairiy al-Naisaburiy, Shahih Muslim, Rawiy (2131), jilid 10, 113.
(Beirut:Darr al-Jail, t.t), no hadits (388), 1/88 13
Imam Al-Nawawiy, Syarh Al-Nawawiy ‘Ala
9
Jamaluddin abi al-Hajjaj Yusuf al-Miziy, Tahzib Shohih Muslim (Beirut: Darr Al-Fikr, 1995). (Program
Al-Kamal. no Rawiy (1325), jilid 4, 267. CD Al-Marja al-Akbar li al-Turats al-Islamiy) Kitab
10 Reza Pahlevi Dalimunthe / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 1, 1 ( September 2016): 7-16

penhelasannya bisa diterima dengan sampai seperti tidak pernah terhadi. Ini
catatan terbukti tsiqah dari tsiqah. merupakan proses pencabutan amanah secara
2. Shighah al-Tahdits dalam hadis ini semua perlahan dari diri manusia.
memakai “‫ ”حدثنا‬kecuali al-A’masy yang Nawawiy menhelaskan hal yang selaras
memakai “‫”عن‬ dengan hal ini bahwa hadis 1 berkaitan erat
Dari data yang didapatkan di atas maka dengan degradasi iman yang terhadi pada
bisa diambil kesimpulan bahwa hadis ini hati seseorang dengan hal-hal ringan.15 Hadis
shohih. Namun dalam menelusuri biograpi lain yang mendukung pernyataan ini :
para periwayat masih terdapat kesusahan ‫ حدثنا أبو‬، ‫ حدثنا هبز‬،‫ حدَثين أيب‬، ‫حدثنا عبد هللا‬
dimana sanad hadis ini mencantumkan nama
yang tidak lengkap. Sehingga harus ‫ما‬: «‫ عن أنس بن مالك قال‬، ‫ حدثنا قتادة‬، ‫هالل‬
dilakukan penelusuran kembali siapa
sebenarnya nama periwayat yang dimaksud ‫ل إميان‬: ‫خطبنا نيب هللا صلى هللا عليه وسلم إل قال‬
karena terdapat nama-nama yang sama dan
atau hulukan serta nasab yang sama. .16 ‫ ول دين ملن ل عهد له‬،‫ملن ل أمانة له‬
Artinya : Rasul tidak menceramahi kami
Syarah Hadis kecuali berkata : tidak beriman seseorang
Amanah adalah perintah atau kewahiban yang tidak amanah, tidak beragama orang
yang Allah bebankan kepada hambanya serta yang tidak memenuhi hanhi.
hanhi yang Allah ambil dari mereka.14 Kualitas hadis ini adalah Hasan menurut
Hadis ini memberi pengertian bahwa takhrih yang dilakukan oleh Syu’aib al-
amanah adalah permasalahan hati. Setiap Arna-tiy. Sanadnya memiliki periwayat-
orang terlahir dengan memiliki sifat amanah. periwayat yang tsiqah dan merupakan
Sifat amanah itu seiring perkembangan periwayat-periwayat pada sanad al-Syaikhon
pengalaman hidup seseorang bisa menhadi kecuali Abi Hilal dimana kebanyakan
lebih kuat atau malah terkikis oleh muridnya adalah shohib al-sunan. Pada
pengalaman hidupnya huga. Dari itu betul kesempatan lain al-Arnauthiy mengatakan la
hadis nabi yang mengatakan bahwa diantara yu’rof.17
langkah untuk menhaga hati adalah banyak Dalam kitab Faidh al-Bariy dihelaskan
membaca al-qur’an dan bergaul dengan bahwa amanah adalah salah satu corak dari
orang soleh. Ini sehalan dengan hadis di atas iman. Hadi amanah adalah bagian dari iman,
bahwa manusia diminta untuk memahami al- sehingga tidak sempurna iman seseorang
Qur’an dan Sunnah (matluw dan ghairu kalau tidak amanah.18 Dapat ditarik
matluw). pernyataan bahwa permasalahan amanah
Kemudian perumpamaan luka pada hadis tidak terpisahkan antara hablum minalloh dan
di atas tentang diangkatnya amanah adalah hablum minannas.
perumpamaan dimana hati yang bersih akan Hadis lain yang menhelaskan bahwa
terus meninggalkan luka seiring dengan amanah secara singkat dapat diidentifikasi
pengalaman hidup yang tidak Qur’aniy. pada diri seseorang bisa dilihat pada hadis
Semakin banyak maksiat yang dilakukan berikut :
maka semakin banyak bintik-bintik yang ‫حدثنا عبد هللا حدثين أيب حدثنا أبو سلمة اخلزاعي‬
tertinggal di dalam hati. Kata tidur dalam
hadis menunhukkan simbol kelalaian ‫حدثنا سليمان بن بالل عن عبد الرْحن بن عطاء أن‬
manusia untuk terus pada halan yang lurus.
Bisa huga diartikan hadis di atas bahwa 15
Al-Nawawiy. jilid 2, 137.
betapa manusia sangat cepat lupa akan luka- 16
Ahmad bin Hanbal Abu Abdullah Al-Syaibaniy,
luka kecil yang perah ia alami, sampai- Musnad Al-Imam Ahmad Bin Hanbal (kairo:
Muassasah Qurthubah). no Hadits (12406), 3/135
17
Al-Syaibaniy. 3/135
al-Iman, Bab “Rof’u al-Amanah wa al-Iman min Ba’di 18
Al-Kasymiriy, Faidh Al-Bariy Syarh Shohih Al-
al-Qulub” 2/137 Bukhori (Beirut: Darr al-Ma’rifah, 2005). dalam Kitab
14
Al-Nawawiy. Jilid 2,137. al-Iman, 1/150.
Reza Pahlevi Dalimunthe / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 1, 1 ( September 2016): 7-16 11

‫عبد امللك بن جابر بن عتيك أخِبه أن جابر بن عبد‬ Dalam hal ini sebenarnya lebih cendrung
pada terhaganya rahasia-rahasia atau aib-aib
‫إذا‬: «‫هللا أخِبه أنه َسع النيبا صلى هللا عليه وسلم يقول‬ yang mungkin terbuka hika aturan bicara
tidak diindahkan. Dalam hal ini termasuk
‫ت َح ْولَاهُ فَ ُه َاو‬
‫ث يَْلتَف ُا‬
‫َث اإلنسا ُان َحديثاً َوامل َحد ُا‬
‫َحد َا‬ menhaga rahasia semasa orang bersangkutan
ُ masih hidup atau sudah wafat. Lalu
.19 ‫أمانَةا‬ bagaimana fatimah yang pernah membuka
Artinya: Apabila seseorang mempresentasi- rahasia Rasul begitu huga shahabat yang
kan (menyempaikan) sesuatu, dan pembicara menyampaikan rahasia rasul setelah beliau
tersebut memperhatikan sekitarnya maka itu wafat. Hal ini bisa dihawab bahwa yang
adalah amanah. disampaikan adalah rahasia yang masuk
kategori boleh untuk dibuka. Namun
Kritik Sanad dan matan: meruhuk pada hadis ini maka yang terbaik
‫ حسن لغريه وهذا إسناد‬: ‫تعليق شعيب األرنؤوط‬ adalah memperhatikan batasan-batasan
pembicaraan yang diungkap hangan sampai
‫حسن ف الشواهد من أجل عبد الرْحن بن عطاء‬ membuka rahasia dan aib orang lain. Inilah
yang menhadi bahasan hadis ini bahwa
‫وَبقي رجال اإلسناد ثقات‬ menhaga rahasia huga dikategorikan
amanah.22
1. Dalam kitab Tahzib Tahzib dihelaskan
bahwa Abdurrahman Bin ‘Atha Bin PROFESIONAL
Ka’ab Al-Mad³niy adalah “syaikhun”20 ‫َحدَثَنَا ُُمَ َم ُاد بْ ُان سنَانا َحدَثَنَا فُلَْي ُاح بْ ُان ُسلَْي َما َان َحدَثَنَا‬
2. Hadis ini diperkuat oleh tabi’ hadis dengan
perbedaan teks namun substansi sama. ‫هالَ ُال بْ ُان َعلىا َع ْان َعطَاءا بْنا يَ َسارا َع ْان أَبا ُهَريْ َرَاة رضى‬
‫حدثنا عبد هللا حدثين أيب ثنا أبو عامر ثنا ابن أيب‬ ‫اّلل صلى هللا عليه وسلم إا َذا‬ ‫ول َا‬‫ال َر ُس ُا‬
‫ال قَ َا‬ ‫هللا عنه قَ َا‬
‫ذئب عن عبد الرْحن بن عطاء عن عبد امللك بن‬ ‫اعتُ َها‬
َ‫ض‬ َ ‫فإ‬ ‫ال َكْي َا‬
‫ » قَ َا‬. َ‫اع اة‬ َ ‫ضي َعتا األ ََمانَاةُ فَانْتَظرا ال َس‬ُ
‫جابر بن عتيك عن جابر بن عبد هللا أن النيبا صلى‬ ، ‫ىل َغ ْاري أ َْهلها‬
‫ُسن َاد األ َْم ُار إ َا‬
ْ ‫ال « إ َذا أ‬
‫اّلل قَ َا‬‫ول َا‬ ‫َااي َر ُس َا‬
‫َث ف ََْملسا ِبديثا‬
‫ َم ْان َحد َا‬: «‫هللا عليه وسلم قال‬ ».23 َ‫اع اة‬
َ ‫فَانْتَظرا ال َس‬
Artinya : Apabila telah dicabut amanah
»21. ‫ت فَه َاي أ ََمانَةا‬
‫فَالْتَ َف َا‬ maka tunggulah kehancuran (kiamat), Abi
Syarah Hadis Hurairah bertanya: bagaimana pencabutan-
Hadis ini mengisyaratkan bahwa pada nya ya Rasulullah, Nabi menhawab : apabila
pandangan pertama dapa huga diidentipikasi urusan telah diserahkan kepada yang bukan
tanda-tanda bawaan aura seseorang dari ahlinya, maka tunggulah kehancuran (kia-
tindakan dan gaya bicaranya yang mengarah mat).
kepada identifikasi amanah dalam dirinya. Hadis lain yang senada sebagai asbab al-
Artinya ketika seseorang tidak mengabaikan wurud dari hadis diatas, huga diriwayatkan
rambu-rambu tata cara berbicara, hingga oleh Bukhori :
tidak ada yang tersinggung, atau tidak ada ‫ال َحدَثَنَا فُلَْيحا ح و‬ ‫َحدَثَنَا ُُمَ َم ُاد بْ ُان سنَانا قَ َا‬
bahasan pembicaraan yang tidak sehalan
dengan larangan agama seperti ghibah, ‫ال َحدَثَنَا ُُمَ َم ُاد بْ ُان فُلَْيحا‬ ‫َح َدثَينا إبْ َراه ُا‬
‫يم بْ ُان الْ ُمْنذرا قَ َا‬
hasud, dan ghisy.
‫ال َح َدثَينا ه َال ُال بْ ُان َعليا َع ْان َعطَاءا‬ ‫ال َح َدثَينا أَيبا قَ َا‬ ‫قَ َا‬
19
Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad Bin Hanbal,
ed. by Syu’aib Al-Arnauthiy (Mu’assasah Risalah,
1999). no Hadits (14792), juz 23, 105. 22
Al-Thahawiy, ‘Bayan Musykil Al-Atsar’ (al-
20
Al-‘Asqalaniy. jilid 3, 441. Maktabah al-Syamilah). jilid 8, 156.
21 23
Al-Syaibaniy. no Hadits (14186) Al-Bukhori. no Hadits (6496), 21/383
12 Reza Pahlevi Dalimunthe / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 1, 1 ( September 2016): 7-16

‫اّللُ َعلَْيها‬‫صلَى َا‬ َ ‫َيب‬‫ال بَْي نَ َما الن ُّا‬


‫بْنا يَ َسارا َع ْان أَيبا ُهَريْ َرةَا قَ َا‬ telah titipkan pada setiap manusia
sebagaiman telah dihelaskan di atas. Maka
‫ال َم َا‬
‫ّت‬ ‫ايب فَ َق َا‬
‫ث الْ َق ْوَام َجاءَاهُ أ َْعَر يا‬‫َو َسلَ َام فا ََْملسا ُُيَد ُا‬ urusan agama seyogyanya diurus oleh ahli
agama, hika telah dipegang oleh yang bukan
‫اّللُ َعلَْيها َو َسلَ َام ُُيَد ُا‬
‫ث‬ ‫صلَى َا‬ َ ‫اّلل‬
‫ول َا‬ ‫ضى َر ُس ُا‬ َ ‫اع اةُ فَ َم‬َ ‫ال َس‬ ahli agama maka itulah maksud hadis
“tunggulah kehancuran (kiamat)”.25
‫ال َوقَ َا‬
‫ال‬ ‫ال فَ َكرَاه َما قَ َا‬ ‫ض الْ َق ْوما ََس َاع َما قَ َا‬ ‫ال بَ ْع ُا‬ ‫فَ َق َا‬ Seorang yang berhak dan paling tepat
ُ‫ال أَيْ َان أ َُر ااه‬
‫ضى َحديثَاهُ قَ َا‬ َ َ‫ّت إ َذا ق‬ ‫ض ُه ْام بَ ْال َالْ يَ ْس َم ْاع َح َا‬
ُ ‫بَ ْع‬
untuk bisa mengemban amanah adalah orang
yang propesional. Seorang yang berke-
‫ال فَإ َذا‬ ‫اّلل قَ َا‬
‫ول َا‬ ‫َّن َااي َر ُس َا‬
‫ال َها أ َا‬ ‫اعةا اقَ َا‬ َ ‫ال َسائ ُال َع ْان ال َس‬ cimpung dalam bidang agama maka dia
harus matang keilmuannya dalam bidang itu.
‫اعتُ َها قَ َا‬
‫ال‬ َ‫ض‬ َ ‫فإ‬ ‫ال َكْي َا‬ ‫اع اةَ قَ َا‬
َ ‫ت ْاأل ََمانَاةُ فَانْتَظ ْار ال َس‬ ‫ضي َع ْا‬
ُ Pada syarah hadis diatas dihelaskan bahwa
24‫ة‬ ‫اع َا‬
َ ‫ىل َغ ْاري أ َْهلها فَانْتَظ ْار ال َس‬ ‫إ َذا ُوس َاد ْاأل َْم ُار إ َا‬ penyerahan satu amanah haruslah pada
ahlinya. Dan urusan yang dikatakan oleh nabi
Artinya : Tatkala Nabi saw., berbicara pada pada hadis itu bersifat umum pada urusan-
suatu mahlis suatu kaum, seorang al-A’robiy urusan yang menyangkut manusia dan
dating dan bertanya: kapan datangnya kia- makhluk serta pengelolaannya. Dengan
mat? maka Rasul menyelsaikan ceramahnya, demikian pernyataan bahwa selain
sebagian mengatakan Rasul mendengar per- propesional seorang baru berhak mengemban
tanyaan orang itu tapi dia tidak berkenan amanah huga harus soleh. Ada beberapa
menanggapinya. Sebagaian lain berpendapat kategori yang ingin penulis sampaikan disini:
beliau tidak mendengar sampai selesai 1. Soleh tapi tidak propesinal : orang seperti
ceramah kemudian beliau berkata: mana ini hika diberi amanah maka bisa hadi
orang yang menanyakan tentang waktu tidak ada penyimpangan namun
kiamat tadi ? al-A’robiy tersebut menyahut, keberhasilan tuhuan yang dicapai
saya disini ya Rasulalloh. Rasul berkata : mungkin tidak akan maksimal
apabila amanah telah dicabut maka 2. Propesional tapi tidak soleh : orang
tunggulah kiamat. Orang itu bertanya lagi : seperti ini hika diberi amanah maka
bagaimana proses dicabutnya ? Rasul umumnya akan mencapai hasil yang lebih
berkata : apabila urusan telah diserahkan maksimal hika dibanding poin pertama.
kepada yang bukan ahlinya maka tunggulah Namun tidak berkah karena ada
kiamat. kemungkinan terhadi penyimpangan-
penyimpangan di tengah halan karena
SYARAH HADIS kurangnya iman.
Kalimat “apabila dicabut amanah” meru- 3. Soleh dan propesional : hasil maksimal
pakan hawaban Rasulullah terhadap perta- dan berkah.
nyaan dari al-A’robiy. Sementara pernyataan Ini sehalan dengan firman Allah swt: Q.S.
“apabila urusan diserahkan kepada yang Al-Nisa : 58.
bukan ahlinya” sebagai hawaban terhadap
pertanyaan “bagaimana proses dicabutnya
‫ىلۡ اأَهۡ اهلَاا‬ ‫اَيۡ ُم ُرُكمۡ اأَن اتُ َؤُّدواْ اٱلۡاأَََٰمَٰنَتا اإ ََٰا‬ َ ‫إ َن‬
‫اٱّللَ َا‬
amanah”. Kata “al-amru” disitu mencakup ‫ايبۡ َن اٱلنَاس اأَن اتَحۡ ُاك ُماواْا‬ ‫اح َكمۡ ُُت َا‬ َ ‫َوإذَا‬
semua henis urusan seperti : agama, khilafah,
imarah, peradilan, fatwa dan urusan lainnya َ ‫اٱّللَ انع َما ايَع اظُ ُاكم اباۦها اإا َن‬
‫اٱّللَاا َاكا َنا‬ َ ‫بٱلۡ َعدۡلاۡ اإ َن‬
yang menyangkut urusan lebih dari satu
pihak. “usnida al-amru ila ghairi ahlihi” ‫يعۡاابَصريۡاا‬
‫ََس َا‬
yaitu para ulama yang telah Allah titipkan Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh
amanah kepada mereka untuk menasehati kamu menyampaikan amanat kepada yang
manusia tentang amanah yang huga Allah
25
Ibnu Hajar al-Asqolaniy, Fathu al-Bariy Syarh
24
al-Jami’ al-Shohih al-Bukhori al- Shahih al-Bukhori, (Beirut: Darr al-Fikr, 1993), (al-
Mukhtashar,bab : “man suila ilman wahua Marja’ al-Akbar li al-Turats al-Islamiy), kitab “al-
musytaghilun fi haditsihi”, no hadits (59), 1/33 Riqaq”13/132
Reza Pahlevi Dalimunthe / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 1, 1 ( September 2016): 7-16 13

berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) lain : matruk al-hadis oleh al-Nasai, laisa
apabila menetapkan hukum di antara bitsiqqah wala yuktabu hadisahu oleh al-
manusia supaya kamu menetapkan dengan Nasai pada kesempatan lain, laisa bisyai oleh
adil. Sesungguhnya Allah memberi peng- al-Darimiy, dho’if al-hadis oleh Abu Hatim,
haran yang sebaik-baiknya kepadamu. hadis mungkar oleh Abu Ha’far al-‘Uqailiy.
Sesungguhnya Allah adalah Maha mende- Hadis ini masih layak untuk dihadikan I’tibar
ngar lagi Maha Melihat. walaupun dho’if karena memiliki syawahid
Ayat ini menhelaskan kalau amanah harus dan mutabi’nya.
ditangani oleh ahlinya. Dan prosesnya huga ‫ إسناده ضعيف لضعف عبيد‬: ‫تعليق شعيب األرنؤوط‬
dihelaskan harus dengan adil karena Allah
tahu semua gerak gerik makhluk. Hadi dua ‫هللا بن الوليد الوصاف وعبد هللا بن عبيد ابن عمري ل‬
unsur yang dihelaskan di atas memang harus
dipenuhi agar menghasilkan pencapaian ‫يذكروا له َساعا من أيب الدرداء‬
amanah yang maksimal. Hal ini huga Asbab al-Wurud dari hadis ini adalah
mendukung pernyataan bahwa menhaga Abdullah bin Salman pernah berbicara ketika
amanah sama artinya huga harus menhaga sedang duduk kemudian seseorang
hati. mendengarnya dan tidak ingin menyebarkan
omongan yang ia dengar itu kemudian dia
3. Kriteria Amanah berpaling ke Abi Darda dan berkata : aku
Berikut ini adalah hadis-hadis yang pernah mendengar Rasulullah saw., berkata :
berbicara tentang amanah mulai dari (al-hadis). Abu Darda membenarkan hal itu
permasalah sederhana sampai pada permasa- dan berkata : “aku sudah tahu apa yang kau
lahan besar. Diharapkan ini bisa menhadi inginkan” dan berkata lagi : hangan kau
data acuan dalam membatasi wilayah amanah sebarkan omongan tadi.28
yang harus diperhatikan seorang pengemban Diantara model amanah dalam hadis di
amanah. atas adalah menhaga informasi yang kita
Hadis 1 Menjaga Titipan dapatkan dari orang lain bisa diartikan
‫حدثنا عبد هللا حدثين أيب ثناء أبو معاوية قال ثنا عبيد‬ dengan “menhaga lisan”. Selain menhaga
lisan dihelaskan huga bentuk dari amanah
‫هللا بن الوليد الوصاف عن عبد هللا بن عبيد عن عمري‬ dalam kategori menhaga perintah Allah
‫قال رسول هللا صلى هللا عليه‬: ‫عن أيب الدرداء قال‬ adalah :
‫ى َحدَثَنَا أَبُو َعل اى‬ ‫َحدَثَنَا ُُمَ َم ُاد بْ ُان َعْبدا الَر ْْحَنا الْ َعْن َِب ُّا‬
‫من َسع من رجل حديثاً ل يشتهي أن يذكر‬: «‫وسلم‬
‫اّلل بْ ُان َعْبدا الْ َمجيدا َحدَثَنَا ع ْمَرا ُان الْ َقطَا ُان‬ ‫اْلَنَف ُّاى عُبَ ْي ُاد َا‬
ْ
».26 ‫عنه فهو أمانة وإن ل يستكتمه‬
Artinya : Barangsiapa mendengar suatu
‫صرىا َع ْان أ اُم‬ َ ‫َحدَثَنَا قَتَ َاداةُ َوأ َََب ُان كالَ ُُهَا َع ْان ُخلَْيدا الْ َع‬
berita dari seseorang dia tidak berkenan ‫ صلى هللا‬-‫اّلل‬ ‫ول َا‬ ‫ال َر ُس ُا‬‫ال قَ َا‬
‫الد َْرَداءا َع ْان أَبا الد َْرَداءا قَ َا‬
untuk menyebarkannya maka itu adalah
amanah walaupun orang tersebut tidak َ‫اجلَنَاة‬
ْ ‫اءَ هب َان َم َاع إميَانا َد َخ َال‬
‫خْسا َم ْان َج ا‬ ‫ َا‬- « ‫عليه وسلم‬
meminta untuk disembunyikan
‫ضوئه َان‬ ُ ‫اخلَ ْمسا َعلَى ُو‬ ْ ‫صلَ َواتا‬ َ ‫ظ َعلَى ال‬ ‫َم ْان َحافَ َا‬
Kritik Sanad ‫ضا َان َو َح َجا‬
َ ‫ص َاام َرَم‬
َ ‫َوُرُكوعه َان َو ُس ُجوده َان َوَم َواقيته َان َو‬
Semua rihal hadis ini dari golongan tsiqah
kecuali ‘Ubaidillah bin al-Walid al-Wasafiy, ‫الً َوأ َْعطَى الَزَكاَاة طَيبًَاة هبَا‬
‫اع إلَْيها َسبي ا‬‫استَطَ َا‬
ْ ‫ت إنا‬ ‫الْبَ ْي َا‬
Abu Ismail al-K-fiy. Beliau dinilai shoduqun
oleh Ibnu Numair.27 Adapun penilaian ulama

26
Al-Syaibaniy. no hadits (27549, 28059), juz 6,
445.
27
Al-Haitsamiy, Majma’ Al-Zawaid Wa Manba’u
28
Al-Fawaid (al-Maktabah al-Syamilah). juz 3, 412. Al-Haitsamiy. juz 3, 412.
14 Reza Pahlevi Dalimunthe / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 1, 1 ( September 2016): 7-16

ُ‫» قَالُوا َااي أ َََبا الد َْرَد ااء َوَما أ ََد ااء‬. ‫نَ ْف ُس اهُ َوأَ َدى األ ََمانَةَا‬
DAFTAR PUSTAKA
‘Arafah, Ibnu, ‘Syarh Hudu­d Ibnu ‘Arafah’
.29‫اجلَنَابَةا‬
ْ ‫ال الْغُ ْس ُال م َان‬
‫األ ََمانَةا قَ َا‬ (www.al-islam.com, al-Maktabah al-
Artinya: lima perkara barangsiapa mela- Syamilah)
kukannya dibaringi dengan iman masuk Ahmad, Al-Khalil bin, ‘Al-‘Ain’ (Beirut:
surge, orang memelihara sholat 5 waktu www.alwarraq.com, al-Maktabah al-
dengan wudhu, rukuk, suhud dan awal Syamilah)
waktunya. Kemudian puasa ramadhan, hahi Ahmad bin Hanbal, MUSNAD AHMAD BIN
bagi yang mampu, membayar zakat, dan HANBAL, ed. by Syu’aib Al-Arnauthiy
menunaikan amanah. (orang-orang bertanya (Mu’assasah Risalah, 1999)
kepada Abi al-Darda apa itu ada’u al- Al-‘Asqalaniy, Ibnu Hajar, Tahzib Tahzib
amanah, hawabnya mandi hunub) Al-Bukhori, Muhammad bin Isma’il Abu
Abdullah, Al-Jami’ Al-Shohih Al-
C. SIMPULAN Bukhori Al-Mukhtasar, ed. by Musthafa
Amanah itu menyangkut Kewahiban dari Dib (Beirut: Darr Ibnu Katsir, 1987)
Allah, terdapat dalam hadis nabi . Amanah Al-Haitsamiy, Majma’ Al-Zawaid Wa
tidak hanya sekedar akad dua orang yang Manba’u Al-Fawaid (al-Maktabah al-
disepakati, tetapi huga merupakan komitmen Syamilah)
terhadap diri sendiri dan memberi rasa aman Al-Kasymiriy, Faidh Al-Bariy Syarh Shohih
kepada pihak yang mengamanahi. Semua ini Al-Bukhori (Beirut: Darr al-Ma’rifah,
menyangkut pihak-pihak yang mereka 2005)
memiliki hak yang menhadi kewahiban Al-Naisaburiy, Abu al-Husain Muslim bin al-
pengemban amanah untuk menunaikannya. Hajjaj bin Muslim al-Qusyairiy, Shahih
Kriteria pengemban amanah adalah keber- Muslim (Beirut: Darr al-Jail)
imanan dan propesional. Indonesia harus Al-Nawawiy, Imam, Syarh Al-Nawawiy ‘Ala
mensosialisasikan konsep amanah dalam diri Shohih Muslim (Beirut: Darr Al-Fikr,
purta-putri bangsa ini. Karena tanpa amanah 1995)
maka bangsa ini akan terus lambat dalam Al-Syaibaniy, Ahmad bin Hanbal Abu
mencapai kemahuan yang paripurna. Abdullah, Musnad Al-Imam Ahmad Bin
Eksistensi peminpin yang banyak kasus Hanbal (kairo: Muassasah Qurthubah)
seperti buaya dan cicak huga menhadi Al-Thahawiy, ‘Bayan Musykil Al-Atsar’ (al-
indikator bahwa amanah belum menhadi Maktabah al-Syamilah)
budaya bangsa. Mahasiswa, masyarakat, Al-siy, Abu Hamid Muhammad bin
Lsm, oknum-oknum yang menuntut sesuatu Muhammad bin Muhammad al-
yang tidak dia kerhakan adalah bentuk Ghazaliy, ‘Ihya Ulumuddin’ (al-
ketidakamanahan. Maktabah al-Syamilah)
Jamaluddin abi al-Hajjaj Yusuf al-Miziy,
Tahzib Al-Kamal
Sulaiman bin al-Asy’at Abu Daud al-
Sajastaniy al-Azadiy, Sunan Abi Daud
(Beirut: Darr al-Kitab al-Arabiy)
zainudin MZ, ‘Menjaga Amanah Allah SWT
(Damai Indonesiaku).”’ (Indonesia: TV
ONE, 2014)
Zakaria, Abi al-Husain Ahmad Faris bin,
Mu’jam Al-Maqayis Fi Al-Lughah, ed.
by Abdussalam Muhammad Harun
(Beirut: Darr al-Fikr, 1979)
29
Sulaiman bin al-Asy’at Abu Daud al-Sajastaniy
al-Azadiy, Sunan Abi Daud (Beirut: Darr al-Kitab al-
Arabiy). no hadits (429), jilid 1, 170.
Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 1, 1 (September 2016): 7-16
16 Reza Pahlevi Dalimunthe / Diroyah: Jurnal Ilmu Hadis 1, 1 ( September 2016): 7-16

 Halaman ini sengaja dikosongkan 

Anda mungkin juga menyukai