DI SUSUN OLEH
NAMA : FEBRI YANTO
NIS : 800.4.1.18.137
Akhirnya penulis berharap semoga laporan tugas ini bermanfaat bagi pembangunan
perikanan dimasa mendatang. Disadari bahwa laporan ini masih perlu penyempurnaan, oleh
karna itu penulis sangat menghargai setiap saran dan masukan untuk perbaikan.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL….
HALAMAN JUDUL…
KATA PENGANTAR..
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL….
DAFTAR GAMBAR ..
DAFTAR LAMPIRAN…
BAB I PENDAHULUAN..
1.1 Latar Belakang…
1.2 Tujuan
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Ikan pada umumnya lebih banyak dikenal dibandingkan hasil perikanan lainnya, karna
jenis tersebut yang paling banyak ditangkap dan dikonsumsi (Hadiwiyoto, 1993). Ikan juga
merupakan salah satu sumber protein hewani yang banyak dikonsumsi masyarakat karena
relative mudah diperoleh. Potensi sumber daya perikanan Indonesia mencapai sekitar 65 juta ton
per tahun. Produksi sumber daya perikanan Indonesia pada tahun 2004 mencapai 6 juta ton per
tahun, 4,1 penangkapan dari laut, 0,5 penangkapan ikan dari perairan umum 1,4 penangkapan
dari budi daya perikanan yang dikelola sendiri (Ghufran dan Kordik, 2009).
Ikan merupakan bahan pangan yang mudah sekali mengalami kerusakan. Kerusakan pada
ikan disebabkan oleh mikrobia terutama bakteri (Hadiwiyoto, 1993). Penyebab kerusakan ikan
antara lain kadar air yang cukup tinggi (70-80% dari berat daging). Kandungan protein dan
lemak yang terlalu tinggi menyebabkan mikrobia mudah untuk tumbuh dan berkembang biak.
Ikan mengandung enzim protoliesis yang menguraikan protein menjadi putresin, isobutilamin,
kadaverin, yang dapat menimbulkan bau tidak sedap. Lemak ikan banyak mengandung asam
lemak tidak jenuh ganda berantai panjang yang sangat mudah mengalami oksidasi atau hidrolisis
menghasilkan bau tengik (Astawan, 2004).
Upaya Dalam Penanganan limbah tulang ikan khususnya pada limbah pengolahan pabrik
yg hanya memanfaatkan daging nya saja perlu dilakukan inovasi dalam memanfaatkan dari
limbah tulang ikan tersebut menjadi kerupuk ikan ikan ttongkol,karna untuk menambah nilai jual
dari bahan baku limbah tulang ikan menjadi krupuk yang lezat sehingga sangat layak untuk
untuk dikonsumsi masyarakat
1.2 TUJUAN
Kualitas bahan baku yang diolah harus memiliki mutu kesegaran yang tinggi, bahan baku
ikan harus disimpan ditempat yang saniter dan hiegenis dan serta dijaga suhunya adapun
persyaratan mutu dan keamanan pangan yang dibutuhkan untuk ikan segar menurut SNI 01-
4872.1-2013
Tabel 1.Persyaratan Mutu dan Keamanan Pangan Ikan Segar
Parameter Uji Satuan Persyaratan
A. Organoleptik - Min. 7 (Skor 1-9)
B. Cemaran Mikroba⁕
-ALT Koloni/g 5,0 × 10₂
-Escherichia coli APM/g ¿3
-Salmonella - Negatif/25 g
-Vibrio cholera - Negatif/25 g
-Vibrio APM/G ¿3
parahaemolyticus
C. Cemaran Logam⁕
-Arsen (As) Mg/kg Maks. 1,0
-Kadmium (Cd) Mg/kg Maks. 0,1
Mg/kg Maks. 0,5⁕⁕
-Merkuri (Hg) Mg/kg Maks. 0,5
Mg/kg Maks. 1,0⁕⁕
-Timah (Sn) Mg/kg Maks. 40,0
-Timbal (Pb) Mg/kg Maks. 0,3
Mg/kg Maks. 0,4⁕⁕
D. Kimia⁕
-Histamin⁕⁕⁕ Mg/kg Maks. 100
E. Residu Kimia⁕
-Kloramfenikol⁕⁕⁕⁕ - Tidak boleh ada
-Malachite green dan - Tidak boleh ada
leuchomalachite
green⁕⁕⁕⁕
-Nitrofuran (SEM, - Tidak boleh ada
AHD, AOZ,
AMOZ)⁕⁕⁕⁕
F. Racun Hayati
-Ciguatoksin⁕⁕⁕⁕⁕ - Tidak terdeteksi
G. Parasit⁕ - Tidak boleh ada
Tabel 1.SNI ikan
CATATAN :
⁕ Bila diperlukan
⁕⁕ Untuk ikan predator
⁕⁕⁕ Untuk ikan scombroidae (scombroid, clupeidae, pomatomidae, coryphaenedae)
⁕⁕⁕⁕ Untuk ikan hasil budidaya
⁕⁕⁕⁕⁕ Untuk ikan karang
2.3 KEMASAN
Gambar : kemasan plastic curah dengan jenis plastik polyethylene
Kemasan adalah desain kreatif yang mengaitkan bentuk, structural, material, warna, citra,
tipografi dan elemen-elemen desaindengan informasi produk agar produk dapat dipasarkan.
Kemasan dignakan untuk membungkus, melindungi, mengirim, mengeluarkan,menyimpan,
mengidentifikasi dan membedakan sebuah produk di pasar. Kemasan yang dirancang dengan
baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Kemasan adalah bagian utama
yang dihadapi pembeli yang mampu menarik atau menyingkirkan pembeli. Pengemasan suatu
produk biasanya dilakukan oleh produsen untk dapat merebut minat konsumen terhadap
pembelian barang. Produsen berusaha dapat memberikan kesan yang baik pada kemasan
produknya dan menciptakan model kemasan baru yang berbeda dengan produsen yang lain yang
memproduksi produk-produk sejenis dalam pasar yang sama.
BAB III
PELAKSANAAN PRODUKSI
1.1 Alur Proses Pengolahan sosis ikan tongkol
penjemuran
Sumber : Penulis
BAB IV
ANALISA USAHA
4.1 ANALISA USAHA
Analisa uasaha atau disebut juga feasibility study adalah kegiatan untk menilai sejauh
mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan sesuatu kegiatan usaha. Hasil analisis
ini digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan, apakah menerima atau
menolak dari suatu usaha.
4.2 BIAYA
4.2.1 Biaya Investasi
Biaya investasi adalah biaya yang pada umumnya dikeluarkan pada awal kegiatan proyek
dalam jumlah yang cukup besar. Dibawah ini adalah table biaya investasi.
No Investasi Jumlah Tuwe/tahun Jumlah harga Penyusutan
satuan
1. Baskom 1 5 20.000 300
2. Pisau 1 5 10.000 200
3. Talenan 1 3 15.000 450
4. Timbangan 1 5 115.000 2,500
5. Blanga 1 4 70.000 1.458
6. Kompor/gas 1 6 250.000 3.500
7. Nampan 2 2 15.000 630
8. Sendok 6 3 10.000 300
9. Solet 2 2 6.000 250
Jumla 511.000 7.088
h
Tabel 2.Biaya investasi
TR : Total Revenue
TC : Total Cost
4.1.3 R/C Rasio ( Return / Cost ) Ratio
R/C Ratio = TR:TC
R/C Ratio =39,375.000 :Rp.(115.100x30)
= 39,375.000: 3.453.000
=11
Artinya , produk kerupuk tulang ikan Tongkol ini dinyatakan layak untuk dilanjutkan karena
R/C Ratio nya lebih dari 1 , yaitu 11
Ket : Total Revenue (TR) : Total penerimaan
Total Cost (TC) : Total biaya
4.1.4 B/C Ratio (Benefit/Cost) Ratio
B/C Ratio = Jumlah pendapatan (B)/Total biaya produksi (TC)
B/C Ratio = Rp. 35.922.000/ Rp. 3.453.000
= 10
Artinya produk kerupuk ikan tongkol ini dinyatakan untung untuk dilanjutkan karena B/C
Ratio lebih dari 1, yaitu 10
Ket : B (Benefit) : Jumlah pendapatan
TC (Total cost) : Total biaya produksi
4.1.5 BEP (Break Event Point)
BEP (Break Event Point) adalah titik dimana pendapatan dari usaha sama dengan modal
yang dikeluarkan , tidak terjadi kerugian atau keuntungan
IRR memiliki 3 buah nilai dimna pada masing masing nilai tersebut memiliki makna yang
tersendiri terhadap suatu kriteria investasi. Berikut ini untuk jelasnya:
● IRR > SOCC, maksudnya suatu usaha atau proyek tersebut tidak layak secara finansial .
● IRR = SOCC, maksudnya suatu usaha atau proyek tersebut layak secara finansial
● IRR < SOCC, Maksudnya suatu usaha atau proyek tersebut layak secara finansial.