Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PEMBUATAN BROWNIES KUKUS BAPAK ERWIN


DESA ASTANALANGGAR KECAMATAN PABEDILAN
KABUPATEN BREBES
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Praktek Kewirausahaan

Tahun Ajaran 2020/2021

DISUSUN OLEH :

1. Deka Nurghozali ( XII MIA1 )

2. Faqih Rayhanul Almi ( XII MIA1 )

3. Muhammad Ikhwanul Farizie ( XII MIA1 )

4. Muhammad Naufal Hilmistsani ( XII MIA 2 )

MADRASAH ALIYAH NEGERI 5 CIREBON


Pondok pesantren An-Nashuha kalimukti kec.pabedian kab.cirebon 45193

Tlp(0231)8835026 Fax 8835025 E-mail: man5cirebon@gmail.com


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat tuhan yang maha Esa nikmatnya begitu deras mengalir
menghantarkan manusia pada hilir kesadaran bahwa kasih yang dilimpahkan bersifat
universal.

Kemudian kelompok kami mengucapkan banyak-banyak berterima kasih kepada


Bapak Erwin yang telah membantu kalompok kami dalam mengamati cara pembuatan
brownies kukus untuk memenuhi tugas bahasa indonesia. Dan kami berterimakasih
kepada kelompok kami yang sudah bekerja sama untuk meneliti proses pembuatan
brownies. Tak lupa juga saya ucapkan Terima kasih Bapak Zidni Maula selaku Guru
Mata Pelajaran Kewirausahaan

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
megharapkan segala saran serta masukan bahkan kritik yang membangun. Akhirnya kami
berharap semoga makalah ini memberikan manfaat

Kalimukti, Febuari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG..........................................................................................1
B. TUJUAN PENELITIAN .....................................................................................2
C. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................2

BAB II KAJIAN TEORITIS.............................................................................................3

BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................................5

A. BAHAN DAN ALAT PEMBUATAN BROWNIES ..........................................5


B. PROSES PEMBUATAN
BROWNIES................................................................6
C. SEJARAH PEMBUATAN BROWNIE...............................................................6
D. DAMPAK AKIBAT COVID
19………………………………………………...7

BAB IV PENUTUP............................................................................................................8

A. KESIMPULAN....................................................................................................8
B. SARAN................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................9

LAMPIRAN FOTO KEGIATAN...................................................................................10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG.
Brownies merupakan produk hasil industri rumah tangga yang di kembangkan
dan di inovasikan oleh para industri menengah dan salah satunya menjadi komoditi
pedagang makanan di indnesia. Pemasaran brownies cukup banyak diseluruh wilayah
indonesia terutama di kota-kota besar sampai terpelosok di indonesia. Brownies yang
terjual dipasaran memiliki berbagai merek ciri khasnya masing-masing tergantung
dari si pembuat brownies tersebut. Dari segi bentuk, warna, maupun dari rasa
brownies tersebut. Brownies yang biasa dipasarka adalah brownies cokelat, vanila,
pandan, dan yang lainya. Semua brownies yang dikonsumsi oleh masyarakat
indonesia sesuai dengan kebutuhan selera individu tersebut, namun brownies yang
sering dikonsumsi adalah brownies cokelat.
Brownies adalah kue yang diolah dari bahan dasar tepung tapioka yang
ditambah dengan mentega, cokelat bubuk,dan vanili. Proses pembuatan brownies
dibantu dengan mixer, dan diakhiri dengan oven ataupun pengukus,untuk
menciptakan brownies yang digemari oleh para konsumen brownies ditambahkan
toping yang beragam dan unik agar dapat menarik konsumen.
Kelebihan brownies itu sendiri dengan kue yang lainya adalah cita rasa
brownies yang lebih empuk dan legit ketika dimakan. Untuk mengganjal perut yang
lapar. Sebagai perbandingan bahwa tubuh butuh asupan yang berkarbohidrat cukup
bagi tubuh. Itulah sebabnya banyak brownies digemari oleh masyarakat yang berada
diperkotaan.
Maka dari itu umtuk memenuhi tugas bahasa indonesia kami meneliti ke
industri rumah tangga “ Brownies Kukus ” Bapak Erwin selaku pemilik dan perintis
usaha industri rumah tangga yang bertempat di Desa Astanalanggar Kecamatan
Pabedilan Kabupaten Cirebon.

1
B. TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk memnuhi tugas Ujian Praktek mata pelajaran Bahasa Indonesia

2. Untuk menambahkan wawasan dan pengalaman tentang produk Brownies

3. Untuk mengetahui proses dan cara pembuatan Brownies

4. Untuk mengetahuhi produk lokal yang terkenal

C. RUMUSAN MASALAH

1. Apa saja alat dan bahan yang digunakan dalam membuat brownies ?

2. Bagaimana proses pembuatan Brownies ?

3. Sejarah Brownies ?

2
BAB II
KAJIAN TEORITIS

1.Bahan pembuatan brownies menurut Bapa Deni ahli brownies Bahan-bahan yang
diperlukan :

 50 gram cokelat bubuk


 150 gram cokelat batang, kemudian dicairkan
 200 gram gula pasir
 ½ sendok teh sp
 6 butir telur
 300 gram mentega, yang sudah dicairkan
 ½ sendok teh baking powder

2. Alat yang dibutuhkan dalam pembuatan brownies menurut Ibu Intan ahli brownies

 Timbangan
 Mixer
 Loyang
 Gelas
 Spatula
 Oven / pengukus
 Pisau
 Parutan

3. Sejarah Brownies menurut Wikipedia:

Sejarah Brownies pertama kali muncul di hadapan publik pada tahun 1893. Saat itu


digelar sebuah acara berupa pameran yang bertajuk Columbian Exposition yang
diselenggarakan salah satu kota besar di Amerika, Chicago, Illinois. Pada saat itu seorang
koki dari Hotel Palmer House membuat suatu inovasi kue setelah sang pemilik hotel Bertha
Palmer memintanya untuk menghidangkan makanan penutup untuknya dan para perempuan
yang hadir pada pameran tersebut. Sang koki diminta untuk membuat kue yang lain daripada
yg lain dipotong kecil-kecil agar mudah dimakan.

3
Sungguh sangat sulit untuk memastikan asal mula kue brownies ini, konon dari
banyaknya cerita yang beredar, kue brownies berawal dari seorang koki yang lupa
memasukkan bahan kue pengembang yang disebut baking powder dalam resep adonan kue
bolu coklatnya. Sehingga alhasil setelah kue bolu tersebut dipanggang tidak mengembang
seperti halnya kue-kue bolu yang biasa dia buat. Tekstur kue bolu coklat yang harusnya
lembut, tebal, dan banyak berpori, menjadi bantat, padat dan sedikit basah.
Adapun cerita lainnya tentang asal mula brownies adalah diceritakan seorang pemuda
pengusaha kue yang mengalami krisis keuangan dan hampir membuat usahanya gulung tikar.
Dia punya seorang karyawan yang masih temannya sendiri yang setiap pagi akan menjualkan
kue-kue buatannya. Pada suatu hari dengan modal terakhir yang dia miliki, pemuda
pengusaha kue tersebut membeli bahan-bahan untuk membuat kue coklat.
Hampir semalam suntuk dia berusaha keras membuat kue coklat lezat seperti yang tertera
pada resep kue coklat. Pekerjaannya baru selesai saat fajar tiba. Namun alangkah kecewanya
pemuda tersebut setelah melihat hasil kue coklatnya yang jauh berbeda dari yang terdapat
pada buku panduan resep kue coklat. Modal terakhir yang dia punya pun telah habis untuk
bahan-bahan kue coklat tersebut
Seperti biasanya pada pagi harinya sang karyawan datang mengambil kue hasil buatan
majikannya tersebut. Tanpa bertanya karena melihat sang majikan tengah tertidur lelap akibat
kelelahan membuat kue semalaman, dia mengambil kue-kue coklat tersebut dan menjualnya
pada para pelanggan kue sang majikan. Para pelanggan sangat menikmati kue coklat itu dan
kembali memesan untuk keesokan harinya, mereka mengira kue itu resep baru dari si pemuda
tersebut. Dengan banyaknya pesanan kue coklat yang dikira gagal itu sang pemuda selamat
dari gulung tikar.

4
BAB III
PEMBAHASAN

A. Alat dan Bahan yang digunakan dalam membuat Brownies.


Menurut observasi kami yang di lakukan pada tanggal 2 Febuari 2021 yang
bertepat di Industri Rumah Tangga ‘Brownies Bapak Erwin ’ di Desa Pasuruan
Kecamatan Pabedilan Kabupaten Cirebon . Kami menanyakan Alat dan Bahan kepada
Bapak Erwin selaku pemilik usaha tersebut..
Adapun bahan yang di gunakan dalam proses pembuatan Brownies.
1. 150 gr terigu
2. 20 gr cokelat bubuk
3. ½ sendok teh beking powder
4. 50 gr cokelat hitam batang
5. 200 gr mentega
6. 2 butir telur
7. 150 gr gula pasir
8. ½ sendok teh sp
9. 50 ml susu coklat kental manis
10. 50 gr kacang cincan

Adapun alat yang digunakan dalam proses yang digunakan dalam proses
pembuatan brownies menurut penelitian yang kami lakukan pada tanggal 2 Februari
2021 adalah sebagai berikut:

1. Mixer.
Mixser di gunakan untuk mencampurkan semua bahan dalam
satu wadah. Tujuanya untuk membuat adonan Brownies tercampur.
2. Loyang.
Loyang di gunakan untuk mencetak dan mengukur Brownies.
Adpaun ukuran Loyang yang di gunakan berukuran panjang 30cm,
Lebar 15cm, dan Tinggi 10cm
3. Pengukus.
Pengukus di gunakan umtuk mengukus adonan Brownies yang
sudah di tuangkan ke dalam Loyang.
4. Baskom.

Baskom di gunakan untuk tempat percampuran semua bahan.

5. Kuas.
kuas digunakan umtuk mengoleskan mentega cair kedalam
loyang.

5
6. Timbangan.
timbangan untuk menimbang bahan-bahan yang akan digunakan
supaya sesuai dengan takaran.
7. Saringan.
Saringan untuk menyaring tepung dan gula agar tidak
menggumpal saat di aduk

B. PROSES PEMBUATAN BROWNIES


Adapun proses pembuatan Brownies menurut Bapak Erwin :

 cairkan mentega dan coklat hitam batang, tunggu sapai dingi


 masukan tepung terigu,gula passir,teur,sp,dan baking powder
 aduk menggunakan mixer sampai mengembang,jika sudah mengembang
masukan coklat bubuk,susu coklat, mentega cair dan coklat cair.
 Aduk hingga semua bahan tercampur dengan merata,pastikan tidak menggupal
 Adonan yang sudah mengembang tuangkan kedalam loyang yang sudah
dioleskan mentega
 Tuangkan 1/3 loyang
 Kemudian kukus kedalam pengukus yang sudah dipanaskan sebelumnya, kukus
selama 10 menit
 Jika sudah 10 menit tuangkan adonan berikutnya kukus kembali selama 20
menit hingga brownies matang sempurna
 Angkat brownies dari pengukus, tunggu sampai dingin
 Jika sudah dingin lepaskan brownis dari loyang
 Potong brownies sesuai selera
 Masukan dalam kemasan
 Brownies siap dipasarkan

C. SEJARAH BROWNIES.
Bapak Erwin adalah yang meletakkan fondasi sejarah Brownies Erwin Bread
pada tahun 2008. Awalnya, kue ini diberi nama bolu cokelat yang dijajakan dengan
sepeda ke rumah-rumah tetangga, kerabat, dan langganan oleh Ervianto yang
merupakan putra sulung Bapak Erwin.

Mulai merasa menemukan titik terang atas usaha yang dibangun, lahirlah
Erwin Bread untuk mempertegas identitas. Erwin sendiri bukan nama seorang

6
pemuda . Erwin di sini sarat makna, yakni Anak Rezki. Nama itu mencerminkan
keharmonisan karena Erwin dibangun oleh Dirinya sendiri.

Untuk proses pembuatan sendiri Bapak Erwin di bantu oleh 8 kariawanya


keluarga sendiri dari proses produksi, pengemasan sampai proses pengriman ke para
pedang pasaran sampai keluar kota, hingga Kota Slawi Tegal Jawa Tengah

D. AKIBAT DAMPAK COVID 19


Namun semenjak adanya wabah Covid 19 proses produksi brownies Bapak
Erwin terhambat karena pembatasan social dan angka konsumen menurun, yang
berimbas penurunan pendapatan industry rumah tangganya, 4 kariwanya juga di PHK.
untuk mengurangi beban produksinya. mengurangi jam produksi untuk menekan gaji
para kariawanya
Di tengah bencana global pandemic COVID19 – aktivitas ekonomi
masyarakat sangat terdampak dan untuk memetakan bentuk-bentuk masalah yang
terjadi, Kementerian Koperasi dan UKM RI melakukan pemetaan melalui pembukaan
Call Center 1500 587 sejak 16 Maret 2020.

Berdasarkan laporan yang masuk, tertangkap pola bahwa UMKM produsen UMKM
Makanan dan Minuman merasakan dampak yang paling berat – bukan hanya dari
penurunan omset (terlebih UMKM yang belum tersambung pada pasar online, dan
bergantung pada pasar offline seperti kantin sekolah, universitas, perkantoran, bazaar,
dll); melainkan juga pada kesulitan bahan baku.

Menyingkapi hal tersebut, Asdep Pemasaran - Deputi Produksi dan Pemasaran -


Kemenkop UKM RI ingin merancang program berupa subsidi/bantuan langsung
untuk meringankan beban UMKM produsen pangan; khususnya di tengah kelangkaan
dan kenaikan harga beberapa bahan baku.

Dalam rangka menambah pemahaman dalam merencanakan program diatas, penulis


melakukan survey cepat secara online – yang dilaksanakan pada tanggal 29-31 Maret
2020. Formulir online disebarkan ke kalangan jaringan member ukmindonesia dan
UMKM peserta program yang pernah dikerjasamakan oleh ukmindonesia.id dengan
berbagai mitra.

7
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari hasil pembahsaan tentang proses pembuatan brownies di atas maka dapat
diambil kesimpulan: kita dapat mempelajari cara membuat brownies dengan baik dan
benar dengan mengikuti instruksi yang sudah ditentukan. Kita dapat mengetahui alat
dan bahan apa saja yang akan digunakan dalam proses pembuatan brownies.

B. SARAN
Meskipun penulis mengiginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini
akan tetapi pada kenyataan masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal
ini di karenakan masih minimnya pengetahuan. Penulis oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan
evaluasi untuk kedepanya.

8
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.kompasiana.com/farhanramadhan/59437862450dae7de7668632/cara-
membuat-brownies-kukus
2. https://www.tokomesin.com/cara-membuat-roti-brownies-coklat-nikmat-yang-
mudah.html
3. https://id.wikipedia.org/wiki/Brownies

9
LAMPIRAN FOTO KEGIATAN

10

Anda mungkin juga menyukai