Askep Insyaallah
Askep Insyaallah
K DENGAN
HIPERTENSI DI BANYUMANIK SEMARANG
A. Karakteristik Demografi
1. Identitas diri klien
a) Nama lengkap :Ny. K
b) Tempat /tanggal Lahir :Semarang/ 6 Maret 1933
c) Jenis kelamin :perempuan
d) Status perkawinan :cerai mati
e) Pendidikan terakhir :SD
f) Agama :Islam
g) Suku bangsa :Jawa
h) Golongan darah :O
i) Diagnosa medis (bila ada) :hipertensi
j) TB/BB ;150 cm/40 kg
k) Alamat :Banyumanik
l) No telpon :-
2. Keluarga/ orang lain yang penting/ dekat yang dapat dihubungi
a) Nama :Ny. S
b) Alamat :Banyumanik
c) Hubungan dengan klien :anak pertama
d) No telp :08135xxxxxxx
3. Riwayat pekerjaan dan status ekonomi
Sebelum menginjak usia senja, pasien hanya seorang ibu rumah tangga
dan sekarang pasien tidak bekerja. Sumber penghasilan pasien saat ini
adalah uang pensiunan almarhum suami dan uang dari anak-anak. Pasien
menilai uang pensiun dan uang dari anak-anaknya cukup untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti pembelian tissue, minyak kayu
putih, peralatan mandi maupun peralatan tidur, dan sebagainya.
4. Aktivitas rekreasi
Pasien memiliki hobi menonton TV. Setiap satu bulan sekali, pasien
berkunjung ke rumah anak yang lain sebagai aktivitas bepergian/ wisata.
Pasien tidak terdaftar sebagai anggota organisasi apapun dan pasien tidak
mengikuti kegiatan perkumpulan maupun posyandu/posbindu PTM.
5. Riwayat keluarga
Pasien hanya mempunyai satu saudara kandung yang merupakan saudara
kembar pasien dan sudah meninggal pada tahun 2009. Pasien
mengatakan bahwa ayah kandung pasien memiliki penyakit asma dan
hipertensi. Sedangkan ibu kandung pasien tidak memiliki penyakit
keturunan seperti diabetes mellitus, hipertensi, dan penyakit jantung.
Akan tetapi, pasien tidak tahu pasti apakah nenek dan kakeknya memiliki
penyakit keturunan atau tidak. Pasien juga mengatakan bahwa tidak ada
anggota keluarganya yang memiliki penyakit menular. Berikut adalah
genogram 3 generasi dari pasien :
Keterangan :
a) : menikah d) : laki-laki
b) : meninggal e) : perempuan
c) : kembar f) : klien
B. Pemahaman Dan Penatalaksanaan Masalah Kesehatan
Pasien mengerti bahwa ia mengalami hipertensi dan harus mengonsumsi obat.
Akan tetapi, pasien dan keluarga tidak mengetahui tentang manajemen
hipertensi dibuktikan dengan pasien tidak menjawab dengan benar beberapa
pertanyaan dari perawat tentang makanan dan minuman yang tidak boleh
dikonsumsi oleh pasien hipertensi dan juga apa saja hal-hal yang harus
dilakukan/ tidak dilakukan untuk menjaga tekanan darah.
C. Pola Kebiasaan Sehari-hari
1. Nutrisi
Pasien makan 3x sehari dengan jenis makanan nasi, kuah, dan lauk.
Selain itu, pasien mengonsumsi gorengan sebagai selingan menjelang
siang. Pasien tidak menyukai makanan tanpa kuah dan makanan yang
hambar. Sehingga, pasien selalu menambahkan garam dan kecap setiap
kali mau makan. Nafsu makan pasien baik, dibuktikan dengan keluarga
pasien mengatakan bahwa pasien selalu menghabiskan makanannya.
Akan tetapi, pasien tidak bisa makan pedas karena apabila makan pedas,
pasien selalu sakit perut dan mencret. Pasien tidak mempunyai alergi
apapun.
2. Eliminasi
a) Buang air kecil
Pasien buang air kecil 3-4x sehari, sedikit, berwarna kuning. Pasien
tidak mempunyai keluhan buang air kecil dan pasien buang air kecil
secara mandiri tanpa bantuan alat untuk membantu perkemihan.
b) Buang air besar
Pasien buang air besar 1-2x/ hari setiap pagi dan/atau siang.
Konsistensi feses pasien lunak berwarna kuning kecoklatan. Pasien
tidak pernah minum ataupun memakai obat pencahar.
3. Personal hygiene
Pasien mandi 2 kali sehari setiap pagi dan sore. Pasien dibantu oleh
cucunya saat mandi. Bentuk bantuan yang diberikan cucunya adalah
memandikan/menggosok tubuh dengan sabun serta mencuci rambutnya.
Pasien selalu menggunakan sabun dan shampoo saat mandi. Pasien
menyikat gigi pada saat mandi pagi dan mandi sore. Sedangkan untuk
memotong kuku dilakukan setiap 1 bulan sekali. Pasien mencuci rambut
sebanyak 2-3x perminggunya.
4. Istirahat dan tidur
Pasien tidur malam dari pukul 11.00 sampai 04.00. Pasien hanya tidur
malam selama 5 jam disebabkan pasien nyeri pada kepala belakang serta
kaku pada leher.
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Pasien menonton TV serta mengobrol dengan cucu untuk mengisi waktu
luang. Pasien tidak pernah olahraga dengan alasan pasien sudah susah
berjalan.
6. Kebiasaan yang mempengaruhi kesehatan
Pasien tidak merokok dan minum alkohol. Pasien juga tidak punya
ketergantungan pada obat.
7. Uraian kronologis kegiatan sehari-hari
Pasien bangun pada jam 4 pagi. Pasien kemudian duduk selama beberapa
menit dilanjutkan dengan ibadah. Setelah ibadah, pasien mandi pagi
dibantu oleh cucunya. Selesai mandi, pasien sarapan dilanjutkan
menonton TV selama beberapa jam sampai siang. Pasien kemudian
melaksanakan ibadah siang. Setelah itu, pasien beristirahat dengan duduk
atau rebahan. Lalu, pasien menonton TV kembali dilanjutkan dengan
duduk di teras belakang rumah. Setelah bosan, pasien mengobrol dengan
cucu, bibi di rumah, dan anak pertamanya. Pasien kemudian mandi sore,
ibadah sore menonton TV, ibadah malam, dan tidur malam.
D. Status Kesehatan
1. Status kesehatan saat ini
a) Keluhan utama
Ny. K mengeluh nyeri kepala dengan
1. P : Saat beraktivitas
2. Q : Seperti dipukul-pukul
3. R : Di kepala belakang
4. S : Skala 5
5. T : Hilang timbul
b) Riwayat kesehatan saat ini
Pada saat berumur 70 tahun, pasien mengatakan sering pusing, kaku
leher, dan berdebar-debar. Pasien kemudian periksa ke puskesmas
dan didiagnosa hipertensi oleh dokter. Pasien mengatakan sering
lupa meminum obat dan jarang melakukan olahraga. Saat dikaji,
pasien mengeluh nyeri kepala dengan P : saat beraktivitas, Q :
seperti dipukul-pukul, R : di kepala belakang, S : skala 5, dan T :
hilang timbul. Pasien juga merasa leher seperti dicengkeram. Saat
mengalami gejala seperti ini, pasien biasa mengatasinya dengan
mengolesi leher dan pelipis dengan minyak kayu putih atau dikerok
oleh cucunya.
2. Riwayat kesehatan masa lalu
Keluarga pasien mengatakan pasien pernah dirawat di rumah sakit pada
tahun 2010 karena jatuh. Pasien mengalami patah tulang paha, sehingga
pasien dilakukan operasi pemasangan pen. Pasien tidak mempunyai
alergi apapun dan pasien mempunyai penyakit keturunan yaitu hipertensi
yang didapat dari ayahnya.
3. Pengkajian/ pemeriksaan fisik
a) Keadaan umum : baik, kesadaran composmentis (E4V5M6)
b) Tanda Vital
RR :14x/menit
S : 37C
N : 120x/menit
TD : 180/100 mmHg
c) Sistem Respirasi :
1. Batuk : Tidak
2. Sputum : Tidak
3. Sesak Nafas : Tidak
4. Bunyi Nafas : Normal / Reguler
d) Sistem Kardiovaskuler
Bunyi Jantung : Normal
Nadi : 120x/menit (regular)
Edema : Tidak
CRT : 2 Detik
Perdarahan : Tidak
e) Sistem Gastrointestinal
1. Makan : 3x sehari
2. Mual : Tidak
3. Muntah : Tidak
4. Mulut : Tidak ada lesi, Tidak ada nodul
5. Mukosa : Lembab
6. Lidah : warna merah
7. Ulkus : Tidak ada
8. Abdomen : Bising usus 12x/menit
9. Bentuk : Datar
f) Sistem Integumen
1. Rambut : Tidak ada kutu, tidak rontok, tidak ada
ketombe
2. Kuku : Bersih, pendek
3. Kulit : Sawo matang
4. Turgor kulit : Baik
g) Sistem Presepsi Sensori
1. Mata : konjungtiva anemis
2. Sclera : Tidak ikrektik
3. Penglihatan : Terkadang kabur
4. Alat bantu membaca : Tidak ada
5. Telinga : Pendengaran kurang jelas
6. Alat bantu pendengaran : tidak ada
7. Pengecapan : kurang
h) Sistem Muskuloskeletal
1. Riwayat fraktur femur pada tahun 2010
2. Mobilitas : Dibantu kruk
3. Kekuatan Otot
4 4
3 3
i) Sistem Reproduksi
1. Payudara : Tidak ada benjolan dan tidak ada nyeri
2. Genitalia : Tidak terdapat kemerahan, tidak ada bau
j) Sistem Perkemihan
1. Perubahan pola BAK dan BAB : Tidak ada
2. Alat bantu : Tidak ada
k) Sistem Neurologis
1. Keluhan bicara : Tidak ada
2. Keluhan alat gerak : Tidak ada
l) Sistem Endokrin
1. Kelenjar tiroid : Tidak ada
2. Kelenjar paratiroid : Tidak ada
3. Kelenjar getah bening : Tidak ada
E. Hasil Pengkajian Khusus (Data Pengkajian Terlampir)
1. Masalah kesehatan kronis
Pasien memiliki penyakit hipertensi.
2. Fungsi kognitif
Aspek kognitif dan fungsi mental baik; dibuktikan dengan hasil skor
pemeriksaan MMSE pasien sebesar 24.
3. Status Fungsional
a) TUG pasien : 41 detik (resiko tinggi).
b) Skor BBS pasien : 10 (resiko jatuh tinggi).
c) Skor Barthel Index pasien : 75 (ketergantungan moderat).
4. Status Psikologis
Skor skala depresi geriatri : 8 (depresi sedang).
5. Dukungan keluarga
Keluarga pasien khususnya anak pasien secara bergantian rutin
berkunjung setiap akhir pekan untuk membawa makanan sekaligus
menemani pasien sampai sore. Anak-anak pasien juga memenuhi
kebutuhan pasien seperti makanan, pakaian, obat, dan keperluan lainnya.
F. Lingkungan Tempat Tinggal
1. Kebersihan dan kerapian rumah
Tempat tinggal pasien terlihat bersih, setiap pagi dan sore selalu
dibersihkan oleh bibi di rumah. Tampak tidak ada barang berserakan dan
lingkungan rumah rapi.
2. Penerangan
Penerangan di rumah dan di luar rumah baik. Terdapat lampu di setiap
ruangan kecuali garasi.
3. Sirkulasi udara
Setiap kamar dan ruang tamu mempunyai jendela dilengkapi dengan
ventilasi di atas pintu. Ruang keluarga dan dapur terhubung dengan
halaman belakang dehingga sirkulasi udara cukup. Kamar mandi terdapat
ventilasi udara.
4. Keadaan kamar mandi dan WC
Terdapat 3 kamar mandi dan semuanya bersih. Dua kamar mandi yang
merupakan kemar mandi pasien dan kamar mandi anak pertama
mempunyai kloset duduk dilengkapi dengan selang air di dekat kloset.
Setiap kamar mandi terdapat keset di luar pintu.
5. Pembuangan air kotor
Pembuangan air kotor di SPAL.
6. Sumber air minum
Sumber air minum keluarga menggunakan air PAM yang direbus dan
juga galon air minum.
7. Pembuangan sampah
Pembuangan sampah diambil oleh petugas.
G. Terapi
1. Adalat Oros 30 mg : 1 x 1
2. Proneuron metamizole 200 mg diazepam 2 mg : diminum jika pasien
sakit kepala berat
H. Analisa Data
I. Prioritas Masalah
1. Nyeri akut b.d. peningkatan tekanan vaskuler serebral (D.0077)
2. Gangguan pola tidur b.d. nyeri akut (D.00065)
3. Resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d. penurunan sirkulasi darah
ke otak (D.0017)
4. Resiko jatuh b.d. fraktur dan kelemahan fisik (D.0143)
J. Intervensi
K. Implementasi
Hari Pertama
Hari Ketiga
1. Menyediakan 1. Keluarga
rencana makan pasien
tertulis. mengatakan
2. Menganjurkan pasien sudah
mengonsumsi makan
obat sesuai sesuai
indikasi. rancana.
2. Keluarga
dan pasien
mengatakan
pasien sudah
minum obat
sesuai
anjuran
dokter.
L. Catatan Perkembangan
M. Lampiran
1. Pengkajian khusus
a) Mini Mental State Exam (MMSE)
Tanggal Pemeriksaan : 30 November 2020 pukul 14.00
5. MENGINGAT KEMBALI
(RECALL)
Pasien diminta menyebutkan 3 3
kembali 3 nama benda diatas.
BAHASA
6. Pasien diminta menyebutkan nama 2 3
benda yang ditunjukkan
(pensil, jam tangan/gelang).
7. Pasien diminta mengulang 1 1
rangkaian kata “tanpa kalau, dan,
atau tetapi”.
8. Pasien diminta melakukan perintah: 3 3
“Ambil kertas ini dengan
tangan kanan, lipatlah menjadi dua
dan letakkan di lantai”.
9. Pasien diminta membaca dan 1 1
melakukan perintah “Angkatlah
tangan kiri Anda!”.
10. Pasien diminta menulis sebuah 1 1
kalimat (spontan).
11. Pasien diminta meniru gambar di 1 1
bawah ini.
Skor Total 30 24
Skor pasien : 24
Interpretasi : aspek kognitif dari fungsi mental baik (>23)
Skor pasien : 10
Interpretasi : risiko jatuh tinggi
d) Barthel Index
No Aktivitas Score
Dependence Independence
1. Pemeliharaan 0 5
kesehatan diri
2. Mandi 0 5
3. Makan 5 10
4. Toilet (BAB dan BAK) 5 10
5. Naik/turun tangga 5 10
6. Berpakaian 5 10
7. Kontrol BAB 5 10
8. Kontrol BAK 5 10
9. Ambulasi 15
Kursi roda 10 (bila pakai
kursi roda
11. Transfer kursi/bed 5-10 15
Kriteria Hasil :
0 -20 Ketergantungan penuh
21 -61 Ketergantungan berat
62 -90 Ketergantungan moderat
91 -99 Ketergantungan ringan
100 Mandiri
Skor pasien : 75
Interpretasi : Ketergantungan moderat
e) Skala Depresi Geriatri
Tanggal Pemeriksaan : 30 November 2020 pukul 14.45
2. Implementasi hari
pertama : pengukuran
tekanan darah,
mengajarkan teknik
relaksasi, kompres
hangat, SSBM, dan
pendidikan kesehatan
pada keluarga
3. Implementasi hari
kedua : pengukuran
tekanan darah,
kompres hangat, dan
SSBM
4. Implementasi hari
ketiga : pengukuran
tekanan darah,
kompres hangat, dan
SSBM
5. Implementasi hari
keempat : pengukuran
tekanan darah,
kompres hangat, dan
SSBM
Implementasi hari
kelima : pengukuran
tekanan darah,
kompres hangat,
SSBM, evaluasi.