OLEH
HELDAI IWISNI STIMA SABUNA
NIM: 48802819
OLEH
HELDAI IWISNI STIMA SABUNA
NIM: 48802819
ii
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Ilmiah Akhir Ners ini adalah hasil karya saya sendiri,
NIM : 48802819
Tanda Tangan :
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah disetujui oleh pembimbing dan diterima sebagai bagian persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar Ners pada Program Studi Profesi Ners,
2020
Mengetahui
Pembimbing
iv
HALAMAN PENGESAHAN
DEWAN PENGUJI
Mengetahui
Ns. Stefanus Mendes Kiik, M.Kep., Sp.Kep.Kom Ns. Ni Made Merlin, S.Kep., M.Kep
NIDN.0828058401 NIDN. 0803099201
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
Kecamatan Kupang Timur” dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu,
Maranatha Kupang beserta staf yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
Maranatha Kupang.
4. Ns. Stefanus Mendes Kiik, M.Kep., Sp.Kep.Kom selaku dosen penguji yang telah
5. Waket I, II, III STIKes Maranatha Kupang, yang telah memfasilitasi kelancaran
vi
7. Bapak dan Ibu dosen yang mengabdi di STIKes Maranatha Kupang, yang telah
8. Kepala Desa Manusak Bapak Arthur Ximenes, SH dan Ibu Ketua PKK yang telah
9. Kedua orang tua yang saya cintai, Bapak Yesaya E. Sabuna dan Ibu Pitronela
Sabuna/dera. Baik yang tidak pernah berhenti memberikan dukungan moril, doa
10. Saudara yang tercinta : Klarita Merukh, Yismaya Sabuna, Sitrai sabuna. Baik
11. Teman – teman Profesi NERS angkatan 2019 yang selalu senantiasa memberikan
12. Dan kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
KIAN ini.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas kebaikan semua pihak yang telah
bahwa KIAN ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, segala masukan, saran
demi perbaikan penulisan KIAN ini penulis terima dengan senang hati.
Penulis
vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
Sebagai sivitas Akademik STIKes Maranatha Kupang, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :
Nama : Heldai Iwisni Stima Sabuna
Nim : 48802819
Program Studi : Profesi Ners
Jenis Karya : Karya Ilmiah Akhir Ners
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyutujui untuk memberikan kepada
STIKes Maranatha Kupang Hak Bebas Royalti Nonekklusif (Non-Exclusive Royality
Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul :
“Analisis Praktek Klinik Keperawatan Keluarga Dengan Hipertensi Di Desa Manusak
Kecamatan Kupang Timur”
Beserta perangkat yang ada (jika diperhatikan). Dengan hak bebas Royality Non-
Exklusif ini STIKes Maranatha Kupang berhak untuk menyimpan, mengalih
media/mengformatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (data based),
merawat dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik hak cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Di buat di Kupang
Pada Tanggal 11 September 2020
Yang Menyatakan
viii
ABSTRAK
Latar Belakang : Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat/tenang.Tujuan : penulisan karya ilmiah akhir ini bertujuan untuk
memberikan gambaran pemberian asuhan keperawatan keluarga pada pasien dengan
penyakit hipertensi. Metode : pendekatan yang digunakan dalam menyelesaikan
masalah keperawatan dengan hipertensi yaitu dengan menggunakan proses
keperawatan yang komprehensif. Berdasarkan pengkajian didapatkan masalah
manajemen kesehatan keluarga tidak efektif. Intervensi keperawatan secara lima
TUK, dengan pemberian terapi Terapi nonfarmakologi mengguakana air hangat Hasil
: pemberian terapi nonfarmakologi air hangat yang diberikan kepada keluarga pasien
yang mengalami hipertensi menunjukan bahwa ada penurunan tekanan darah.
Kesimpulan dan Rekomendasi :pemberian intervensi air hangat ini dapat
menurunkan tekanan darah, rekomendasi hasil karya ilmiah ini adalah pemberian
terapi menggunakan air hangat dijadikan sebagai terapi untuk mengatasi hipertensi.
ix
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
xi
2.3.2 Tipe keluarga.......................................................................... 28
2.3.3 Jenis struktur keluarga............................................................ 31
2.3.4 Fungsi keluarga...................................................................... 35
2.3.5 Tahap dan perkembangan keluarga........................................ 37
2.3.6 Tugas perkembangan keluarga............................................... 47
2.4............................................................................................................
Konsep evidence based nursing yang diterapkan............................. 48
2.4.1 Pengertian rendam kaki air hangat....................................... 48
2.4.2 Manfaat rendam kaki air hangat........................................... 50
3. BAB III LAPORAN KASUS KELOLAAN UTAMA............................. 54
3.1............................................................................................................
Pengkajian Keperawatan................................................................... 54
3.2............................................................................................................
Diagnosa Keperawatan ..................................................................... 58
3.3............................................................................................................
Intervensi Keperawatan .................................................................... 60
3.4............................................................................................................
Implementasi Keperawatan .............................................................. 61
3.5............................................................................................................
Evaluasi Keperawatan ...................................................................... 62
4. BAB IV ANALISA SITUASI ................................................................... 64
4.1. Profil Lahan Praktik......................................................................... 64
4.2. Analisa Masalah Keperawatan......................................................... 66
4.3. Analisis intervensi............................................................................ 67
4.4. Alternatif pemecahan masalah......................................................... 70
5. BAB V PENUTUP ...................................................................................... 72
5.1. Kesimpulan..................................................................................... 72
5.2. Saran.............................................................................................. 73
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 75
xii
DAFTAR TABEL
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
xv
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg
dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran
Peningkatan tekanan darah dengan jangka waktu yang lama dapat menimbulkan
kerusakan pada ginjal, jantung dan otak apabila tidak dilakukan pengobatan
1,13 Miliar orang di dunia menyandang hipertensi, artinya 1 dari 3 orang di dunia
tahunnya, diperkirakan pada tahun 2025 akan ada 1,5 Miliar orang yang terkena
hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya 9,4 juta orang meninggal akibat
1
2
Alzheimer, Infeksi saluran napas bawah dan Gangguan neonatal serta kecelakaan
lalu lintas.
berdasarkan diagnosis atau minum obat sebesar 8,8%. Data hipertensi di NTT
pengukuran pada penduduk usia 18 tahun di NTT adalah lebih dari 22,8%,
diketahui bahwa sebesar lebih dari 5,5% terdiagnosis hipertensi dan lebih dari
4,7% orang yang terdiagnosis hipertensi atau minum obat (Badan Penelitian dan
Kupang 2015 yang dibuat Dinas Kesehatan Kota Kupang angka kejadian
hipertensi di Kota Kupang pada tahun 2015 tercatat sebanyak 13.111 (8,7%).
Angka ini kemudian meningkat pada tahun 2016 14.535 (8,8%). Kejadian
hipertensi di Kota Kupang kemudian terus meningkat pada tahun 2017 yakni
sebanyak 21.856 kasus (9,9%) hingga pada tahun 2018 data kasus hipertensi
menjadi 19.353 kasus (11,1%). Di Provinsi Nusa Tenggara Timur pada tahun
pada tahun 2017 hipertensi berada di urutan 3 dari data 10 penyakit utama
103 orang.
Sesuai dengan kasus yang penulis dapat di desa manusak dusun II pada
Pasien berusia 65 tahun dengan riwayat hipertensi sejak 5 tahun yang lalu, tipe
kelurga tari Tn H.G yaitu keluarga inti yang terdiri dari Ayah Ibu dan juga anak
dan keluarga sangat mendukung dalam kesembuhan Tn. H.G, tetapi tidak
secara teratur
Pada prinsipnya ada dua macam terapi yang bisa dilakukan untuk
obat, dan terapi nonfarmakologi, yaitu dengan modifikasi pola hidup sehari-hari
dan kembali ke produk alami yaitu dengan mengacu pada bahan lokal yang
banyak terdapat di masyarakat salah satunya adalah dengan rendaman air hangat
yang bertemperatur 39- 40°C. Secara ilmiah air hangat mempunyai dampak
hangatnya air membuat sirkulasi darah menjadi lancar, menstabilkan aliran darah
dan kerja jantung serta faktor pembebanan didalam air yang akan menguatkan
Cara kerja air hangat dalam menurunkan tekanan darah yaitu dengan
aliran darah keseluruh tubuh menjadi tidak terhambat. Dari hasil penelitian yang
dilakukan oleh Hardianti Intan, dkk tahun 2018 tentang Manfaat metode
perendaman dengan air hangat dalam menurunkan tekanan darah pada penderita
hipertensi, bahwa manfaat dari terapi air hangat dapat menurunkan tekanan
darah, dijelaskan melalui teori konduksi yaitu terjadi perpindahan panas dari
yang ada pada arteri maupun arkus aorta lalu akan disampaikan melalui serabut
saraf kepada otak sehingga akan merangsang tekanan sistol lalu terjadi tekanan
otot ventrikel dan kotraksi otot ventrikel. Sehingga penulis menggunakan terapi
rendam kaki air hangat pada anggota keluarga dengan hipertensi dalam
1.2 Tujuan
evaluasi.
1.3 Manfaat
1. Bagi mahasiswa
4. Profesi keperawatan
BAB II
TINJAUAN TEORI
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
lama dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal, jantung dan otak apabila
Indonesia, 2017).
peningkatan tekanan darah sistolik di atas batas normal yaitu lebih dari
140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg (WHO,
menunjukkan fase darah yang sedang dipompa oleh jantung dan fase
(Triyanto, 2014).
8
9
darah sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang
sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg.
Table 2.1.2
2.1.3 Etiologi
1. Etiologi
b. Hipertensi Sekunder
a. Usia
2014).
b. Lingkungan (stres)
c. Obesitas
daya pompa jantung dan sirkulasi volume darah yang lebih tinggi
d. Rokok
(Ardiansyah, 2012).
e. Kopi
a. Genetik
2014).
b. Ras
2.1.4 Patofisiologi
(volume darah yang dipompa dari ventrikel jantung) dengan hearth rate
atau hormonal.
darah.
2.1.5 Komplikasi
sampai organ yang mendapat suplai darah dari arteri tersebut. Komplikasi
di otak dan akibat embolus yang terlepas dari pembuluh selain otak
2.1.6 Penatalaksanaan
1. Penatalaksanaan Farmakologi
a. Diuretik (Hidroklorotiazid)
2. Penatalaksanaan Nonfarmakologis
karena itu, aktifitas fisik selama 30-45 menit sebanyak > 3x / hari
dokter.
praktek keperawatan yang diberikan pada klien sebagai anggota keluarga pada
(Heniwati, 2008):
1. Data Umum
f. Tipe keluarga
g. Suku bangsa
h. Agama
belum terpenuhi.
21
3. Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik rumah
4. Struktur keluarga
perilaku.
dengaan kesehatan.
5. Fungsi keluarga :
permasalahan.
permasalah
24
7. Pemeriksaan Fisik
program
25
2.2.3 Intervensi
membudayakan prilaku
baru
Edukasi
Edukasi berkomunikasih
lebih efektif
Anjurkan anggota
memprioritaskan dan
memilih masalh keluarga
Anjurkan mengubah cara
berhungan dengan
anggota keluarga lain.
2.2.4 Implementasi
masalah.
keluarga.
28
2.2.5 Evaluasi
perilaku yang spesifik maka hal ini dapat berfungsi sebagai kriteria
implementasi keperawatan.
analisis
1. NuclearFamily
Keluarga inti yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak yang
laur rumah.
30
2. ExtendedFamily
3. ReconstitudNuclear
4. MiddleAge/AgingCouple
5. Dyadic Nuclear
6. Single Parent
rumah.
31
7. DualCarier
8. CommuterMarried
waktu tertentu.
9. Single Adult
11. Comunal
penyediaan fasilitas.
12. GroupMarriage
dengan yang lain dan semua adalah orang tua dari anak-anak.
32
di adopsi.
a. Patrilineal
b. Matrilineal
keturunan Ibu.
a. Matrilokal
33
b. Patrilokal
1. Patriakal:
mempertimbangkan.
2. Matriakal:
keputusan tersebut.
Menurut Parad dan Caplan (1965) yang diadopsi oleh friedman (1998)
dalam buku Dion & Betan (2013) mengatakan ada 4 dimensi strulktur
keluarga yaitu:
antar sesama orang tua dengan anak, anak dengan anak dan anggota
2. Sruktur Peran
3. struktur kekuatan
Nilai adalah suatu ide, sifat dan kepercayaan yang secara sadar
individu terhadap sifat dan makna dari dunia, tempat mereka dalam
aspirasi-aspirasi mereka.
1. Fungsi Afektif
b. Saling menghargai.
2. Fungsi Sosialisasi
anak yang baru lahir dia akan menatap ayah, ibu dan orang-orang
3. Fungsi Reproduksi
meneruskan keturunan.
4. Fungsi Ekonomi
waktu yang tepat untuk mempunyai anak dan berapa jumlah anak
antara lain :
d. Merencanakan anak(KB)
bearing family)
lain :
withpreschool)
Tahap ini dimulai saat kelahirn anak berusia 2,5 tahun dan
berakhir saat anak berusia 5 tahun. Pada tahap ini orang tua
keluarga pada tahap ini sangat sibuk dan anak sangat bergantung
sebagai berikut :
terpenuhi
kembang anak.
withchildren)
sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun. Pada
berikut :
daya intelektual
withteenagers)
biasanya berakhir sampai pada usia 19-20 tahun, pada saat anak
berikut :
dengankeluarga.
permusuhan.
kembang keluarga.
(lounching centerfamilies)
keluarga atau jika anak yang belum berkeluarga dan tetap tinggal
suami istri seperti pada fase awal. Orang tua akan merasa
c. Membantu orang tua suami atau istri yang sedang sakit dan
kepergian anak
keluarga
berbagai aktifitas.
a. Mempertahankan kesehatan
generasi tua
Proses usia lanjut dan pensiun merupakan realitas yang tidak dapat
merawat.
masyarakat.
e. Melakukan lifereview
bagi keluarga.
tidak terjadi.
limpa, dan perut) ada di kaki. Air hangat adalah salah satu media terapi
(2008) berpendapat bahwa rendam kaki air hangat adalah salah satu
terapi non farmakologis yang mudah dan murah yang dapat digunakan
menggunakan air hangat yang bisa dilakukan setiap saat. Efek rendam
kaki air hangat sama dengan berjalan dengan kaki telanjang selama 30
menit.
Manfaat atau efek hangat adalah efek fisik panas atau hangat
kimia tubuh dengan cairan tubuh. Efek biologis panas atau hangat dapat
terjadi perpindahan panas atau hangat dari air hangat ke dalam tubuh
kaki air hangat dengan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik.
keuntungan yang diperoleh dari terapi air hangat antara lain: untuk
sendi-sendi tubuh. Selain itu, suhu air yang hangat akan meningkatkan
rendam kaki air hangat dapat digunakan sebagai salah satu terapi yang
53
dapat digunakan sebagai salah satu terapi yang dapat memulihkan otot
diantaranya yaitu
memicu syaraf yang ada pada telapak kaki untuk bekerja. Saraf
(Damayanti, 2014).
54
BAB III
berumur 61 tahun dengan jenis kelamin perempuan, berstatus sebagai Istri dan
anak dengan pendidikan terakhir SD. Genongram dari keluarga yaitu: kedua
orang tua dari Tn. H.G sudah meninggal dan kedua orangtua dari istri Tn. H.G
juga sudah meninggal, Tn. H.G dan istrinya adalah anak tunggal dan memiliki
anak sebanyak 6 orang yaitu 3 orang anak laki-laki dan 3 orang anak perempuan.
Tipe Keluarga dari Tn. H.G yaitu Tipe keluarga ekstended family, Tn H.G
merupakan suku bangsa Indonesia, suku ossu Bahasa yang digunakan sehari-hari
55
56
adanya covid, keluarga hanya beribadah dirumah saja, Status sosial ekonomi
keluarga yaitu Sumber pendapatan keluarga yang diperoleh dari gaji pensiunan,
mereka jarang berekreasi dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah dan di
keluarga Tn H.G saat ini berada pada tahap VIII keluarga usia lanjut, tugas
keluarga ada yang mengalami hipertensi. Riwayat kesehatan keluarga inti yaitu,
leher sering tegang dan sering pusing. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya,
Tn H.G Mengatakan bahwa beberapa tahun yang lalu sempat terjatuh di kebun
memiliki 3 kamar dengan 1 ruang keluarga dan 1 ruang tamu dan 1 gudang dan
dapur, memiliki siklus udara yang baik dan rumah tanpak bersih dengan sumber
air sumur Bor, Penerangan yang dipakai PLN baik, Kondisi WC tanpak bersih
dan jarak kurang lebih 3 M dari rumah. Karakteristik tetangga dan komunitas
rumah tangga dari keluarga yaitu Tetangga dekat Tn H.G ada disamping kiri dan
kanan, dengan bangunan semi permanent dan menjalani hubungan baik dengan
tetangga sekitar, Mobilitas geografis dari keluarga, Tuan H.G mengatakan mulai
57
tinggal dirumahnya bersama keluarga sejak tahun 2006 hingga sekarang dan
masyerakat dan Tn H.G merupakan salah satu tokoh masyarakat dan sistem
saling membantu satu dengan yang lain. Struktur Keluarga: Struktur peran,
sedangkan kedua anaknya masih menjadi pelajar dan sering membantu pekerjaan
rumah, nilai atau norma keluarga yaitu Tn H.G dan keluarga menganut agama
Katolik dan Tn H.G mengajarkan kepada keluarga untuk rajin beribadah dan
menghargai sesama terutama orang yang lebih Tua. Pola komunikasi dalam
bahasa Indonesia dan berkomunikasi yang baik dalam keluarga dan sering
yaitu Fungsi Afektif, Tn H.G mengatakan bahwa merasa saling menyayangi dan
menghargai satu dengan yang lain dan keluarga menjalin hubungan yang
seperti biasa istri memasak di dapur dan suami pergi ke kebun. Fungsi Perawatan
yang sakit mereka selalu pergi dan berobat dirumah sakit atau puskesmas dan
58
segera kepuskesmas untuk berobat, ia juga mengatakan bahwa dai juga sudah
mengatakan sering merokok dan minum kopi dan mengkonsumsi alcohol dan
mengkonsumsi micin yang berlebihan. Stress dan Koping Keluarga, dari Stressor
jangka pendek, keluarga merasa saat ini tidak ada kecemasan yang mendalam
keluarga untuk berespon terhadap stersor, jika ada masalah yang dihadapi maka
kelauarga selalu mencari solusi dan jalan keluar untuk mengatasi masalah stress
tersebut. Strategi koping yang digunakan keluarga, selalu berdoa dan mencari
Tingkat II. Pemeriksaan Fisik Semua anggota keluarga, keadaan umum klien
kepala, Bentuk kepala bulat, tidak ada benjolan, tidak ada bekas luka dan rambut
mulai memutih, Bentuk wajah oval dan mulai mengkerut tidak ada bekas luka
,konjungtiva merah muda, sklera putih, bibir tidak kering, pendengaran normal,
59
Leher tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, dan tidak ada pembesaran vena
jugularis, bentuk dada simetris retraksi dinding dada normal, tidak ada
ada nyeri dan tidak ada kelainan pada tulang belakang, Ekstremitas: 5, 5, 5, 5,
Analisa data yang didapatkan dari pengkajian yang dilakukan pada Tn.
H.G yaitu: Data focus, Data subjektif: Tn H.G mengatakan bahwa suka makan
makanan yang banyak micin, Tn H.G mengatakan jika sakit tidak memanfaatkan
sering Pusing, Tn H.G mengatakan suka merokok dan minum alcohol, Tn H.G
mengatakan beberapa tahun yang lalu pernah terjatuh dikebun karna pusing dan
Dari Data mayor yaitu Data subjektif dan Data objektif: Mengonsumsi
makanan yang tinggi natrium. Sedangkan Data minor yaitu Data objektif: Pasien
ketika mengeluh pusing dan leher tegang tidak pergi ke faskes. Kode dari
resiko perfusi jaringan serebral tidak efektif b.d hipertensi d.d hipertensi dan
pasien meningkat, Bekerja sama dengan anggota keluarga yang sakit dalam
Jekaskan faktor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan dan Ajarkan perilaku
hidup bersih dan sehat. Kode tindakan kedua I.09265 tentang Dukungan
nilai dan harapan yang membantu membuat pilihan, Diskusikan kelebihan dan
yang diminta pasien. Kode tindakan I.14525 yaitu Pelibatan keluarga . Observasi:
pengekangan fisik, rel samping, piriu terkunci, pagar), Hubungi pihak berwerang
sosial serta budaya. Edukasi: Informasikan sumber yang tepat yang tersedia di
kesehatan.
dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih dan sehat Menjelakan faktor
diminta pasien. TUK3 Memberi perawatan kepada anggota keluarga yang sakit
kedua dilakukan pada tanggal 29 Juli 2020 dengan hasil, S: keluarga mampu
indicator keluarga mampu memilih alternative tindakan yang tepat untuk Ny. S,
dilakukan tanggal 30 Juli 2020 dengan hasil, S: keluarga mampu merawat Ny. S
lingkungan.
65
BAB IV
PEMBAHASAN
Sebagai salah satu Dusun terjauh dengan jarak kurang lebih 7 km dari pusat
Desa defenitif. Pada tahun 2004 telah ada upaya dari Pemerintah Desa
pemekaran tersebut dijawab oleh pemerintah kabupaten dan saat itulah secara
Timur.. Luas wilayah Desa mencapai 2.500 ha dengan jarak dari ibukota
Manusak terdiri dari 275 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sebanyak
tahun sebesar 36,4% dan paling sedikit usia 0 – 12 bulan dengan persentase
1,7% yang tersebar di 13 RT. Penduduk utama terdiri dari warga pendatang
wilayah ini.
kesehatan yaitu 2 posyandu bayi balita Teratai dan Lorosae yang melakukan
67
kegiatan penimbangan bayi balita secara teratur tiap bulannya kecuali pada
Dusun 2 Desa Manusak berada pada keluarga pra sehat yang berarti keluarga
perolehan indikator keluarga pra sehat diatas disebabkan oleh beberapa faktor
setempat.
hipertensi. Tanda dan gejala leher sering tegang dan sering pusing. Riwayat
yang lalu sempat terjatuh di kebun karna kepala pusing dan mata berkunang-
berobat, ia juga mengatakan bahwa dai juga sudah lama menderita penyakit
micin yang berlebihan. Stress dan Koping Keluarga, dari Stressor jangka
pendek, keluarga merasa saat ini tidak ada kecemasan yang mendalam
mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali
dapat menimbulkan kerusakan pada ginjal, jantung dan otak apabila tidak
Indonesia, 2017).
69
Dari data yang ditemukan penulis dalam kasus kelolaan dan juga
analisis hasil yang ada pada beberapa jurnal yang telah diteliti sebelumnya,
keluarga yang sakit. Adapun cara untuk mengobati anggota keluarga penderita
hipertensi yaitu dengan terapi farmakologi dan non farmakologi. Terapi yang
dengan cara terapi rendam kaki air hangat yang bertujuan dalam
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Yessi Harnani,
Astri Axmalia tahun 2017 tentang Terapi Rendam Kaki Menggunakan Air
Hangat Efektif Menurunkan Tekanan Darah Pada Lanjut Usia, dengan hasil
uji stask didapatkan rata-rata tekanan darah diastolik sesudah diberikan terapi
rendam kaki mengunakan air hangat adalah 74,00 dan standar deviasi 5,026,
dengan nilai P value sistolik yaitu 0,000 (< 0,05) dan P value diastolik yaitu
70
0,000 (<0,05) Sehingga dapat dinyatakan bahwa ada pengaruh rendam kaki
menggunakan air hangat terhadap penurunan tekanan darah. Dengan kata lain,
terapi rendam kaki menggunakan air hangat efekf terhadap penurunan tekanan
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Erika Untari
dengan hasil 0,02 yang berarti ada pengaruh terapi rendam kaki air hangat
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Agung
Santoso, tahun 2015 tentang Pengaruh Terapi Rendam Kaki Air Hangat
bahwa nilai p diastolik yaitu 0,000 (<0,05) dan hasil uji Wilcoxon pada
tekanan darah sistolik didapatkan bahwa nilai p sistolik yaitu 0,001 (<0,05)
dan H0 ditolak.
71
farmakologi yaitu terapi rendam kaki air hangat sangat besar pengaruhnya
menderita hipertensi.
mudah dalam menurunkan tekanan darah yaitu terapi rendam kaki air hangat.
Ada juga beberapa terapi nonfarmakologi lain yang dapat diterapkan dalam
keluarga untuk melalukan perawatan pada anggota keluarga yang sakit yaitu,
menunjukan hasil dari pemberian jus mentimun dengan dosis 150 ml selama 7
hari dapat menurunkan tekanan darah sistolik dan diastolik sebesar 12%.
mempunyai kebiasaan tidak minum obat dengan teratu, dapat diganti dengan
darah.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
teratur dilakukan. jika tidak diobati maka akan menyebabkan keparahan pada
keluarga dan anggota keluarga yang sakit terhadap pengobatan hipertensi yang
pembuluh darah dan memperlancar aliran darah sehingga dapat dilakukan terapi
rendam kaki air hangat bagi penderita hipertensi dan juga dapat dipakai dalam
dilakukan oleh beberapa peneliti dan sesuai dengan studi kasus dalam penulisan
bahwa ada pengaruh pemberian terapi rendam kaki air hangat sehingga dapat
hipertensi.
74
5.2 Saran
penangan hipertensi.
tentang hipertensi.
Bell, K., Twiggs, J., & Olin, B. R., (2015). Hypertension: The Silent Killer:
Bope E T., Rick D. K. 2017. Conn’s Current Therapy 2017. Philadelphia: Elsevier
Inc.
Dendy et al. 2011. Efektifitas Konsumsi Jus Mentimun Terhadap Penurunan Tekanan
Darah Pada Pasien Hipertensi. Volume 2 (2), hal 124-131
Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Profil Kesehatan Nusa Tenggara
Timur 2018. 2020
76
77
Ignatavicius, Workman, & Rebar. 2017. Medical Surgical Nursing: Concepts For
Interprofessional Collaborative Care (9th ed.). St. Louis : Elsevier, Inc.
Kowalak JP, Welsh W, Mayer B. 2011. Buku Ajar Patofisiologi. Alihbahasa oleh
Andry Hartono. Jakarta: EGC.
Lebalado Lovindy Putri, Tatik Mulyati. 2014. Pengaruh Pemberian Jus Mentimun
(Cucumis Sativus L.) Terhadap Tekanan Darah Sistolik Dan Diastolik Pada
Penderita Hipertensi. Volume 3 (3), Hal. 396-403
Nisa, Intan. 2012. Ajaibnya terapi herbal tumpas penyakit darah tinggi. Jakarta :
Dunia Sehat