Anda di halaman 1dari 3

Naskah Konseling dan PIO pada pasien gangguan kejiwaan

Peran:

Rintya (Moderator)
Adhi (Apoteker)
Violita (Keluarga pasien)
Viya (Pasien)

Percakapan selama sesi konseling pasien yang dilakukan oleh seorang apoteker
kepada keluarga pasien dan pasien yang menderita gangguan kejiwaan adalah
sebagai berikut:

Prolog (Rintya):
Seorang pasien gangguan jiwa (depresi) bersama seorang keluarganya datang ke
Apotek untuk membeli obat pusing, obat penambah nafsu makan dan obat untuk
gangguan tidur (insomnia). Pasien mengalami depresi sejak ditinggal calon
suaminya meninggal dunia, ia menjadi murung, menyendiri, susah makan dan tidur,
terkadang marah-marah sendiri dan tiba-tiba menangis sendiri.

Dialog
Adhi :“Selamat pagi, saya Adhi apoteker di Apotik ini, ada yang bisa saya
bantu?”.

Vio :“Pagi pak, saya mau beli obat flu, obat penambah nafsu makan dan obat
untuk
gangguan tidur untuk adik saya”.

Adhi :“Iya bu, tunggu sebentar” (mengambilkan obat), “ini obatnya bu, bisa minta waktu
sebentar untuk menjelaskan mengenai cara penggunaan obat-obatan ini?”.

Vio :“Iya, bisa pak”.

Adhi :“Mari bu silakan masuk ke ruang konseling”. “Sebelumnya saya mau bertanya,
apakah obat ini untuk ibu sendiri?”.

Vio :“Bukan pak, ini untuk adik saya”.

Adhi :“Sudah berapa lama mengalami keluhan sakitnya bu?”.

Vio :“Beberapa hari ini pak”.

Adhi :“Apakah sudah ada cara yang dilakukan untuk mengurangi sakit flunya bu?”.

Vio :“Belum ada pak, ini baru beli obat saya”.

Adhi :“Saya perhatikan dari tadi, adik ibu cenderung murung dan terlihat sedih”.

Vio :“Iya pak, semenjak ditinggal calon suaminya meninggal dunia, ia menjadi
murung, menyendiri, susah makan dan tidur, terkadang marah-marah sendiri dan
tiba-tiba menangis sendiri.
Adhi :“Sudah berapa lama adik ibu seperti itu?”.

Vio :“Kira-kira sudah hampir satu bulan ini pak”.

Adhi :“Begini bu, sepertinya adik ibu mengalami depresi ringan. Sebaiknya ibu
mengajak adik ibu melakukan pemeriksaan lebih lanjut ke rumah sakit dan ini
saya berikan obat Intunal untuk meredakan rasa flu yang sekaligus memberikan
efek samping mengantuk, dan ini Curvit kaplet sebagai obat penambah nafsu
makan”.

Vio :“Iya pak, ini cara minumnnya bagaimana?”.

Adhi :“Untuk obat Intunal diminum 3 kali sehari 1 tablet, dan untuk Curvit kaplet juga
diminum 3 kali sehari 1 kaplet. Obat ini nanti disimpan di tempat yang kering dan
terlindung dari cahaya ya bu”.

Vio :“Iya pak”.

Adhi :“Boleh minta tolong ibu ulangi lagi bagaimana cara pemakaian obatnya?”.

Vio :“Iya pak, obat Intunal diminum 3 kali sehari 1 tablet, dan Curvit kaplet juga
diminum 3 kali sehari 1 kaplet. Obat nanti disimpan di tempat yang kering dan
terlindung dari cahaya”.

Adhi :“Baik bu, benar sekali.. minum obatnya yang teratur ya bu, dan sebenarnya untuk
masalah depresi ringan masih bisa diatasi dengan mengajak olahraga, mengajak
berkomunikasi, diberi support dan semangat agar adik ibu ini tidak merasa
tertekan dan sendirian. Mbaknya sakit apa”.

Viya :“hmm.. (hanya tersenyum)”.

Adhi :“Hidungnya mampet ya?”.

Viya :“(tersenyum dan mengangguk) suamiku hilang pak.. dia tidak pulang-
pulang”.

Adhi :“Mbak yang sabar ya, nanti suaminya pasti pulang. Ini nanti obatnya jangan lupa
diminum dan makannya yang teratur ya”.

Viya :“hmm.. (menganggukkan kepala)”.

Adhi :“Bu, nanti kalau obatnya sudah habis tapi adik ibu masih mengeluh flu dan
susah makan, adiknya diajak periksa ke dokter ya.. Apa ada yang ingin
ditanyakan lagi?”.

Vio : “Tidak pak, terimakasih”.

Adhi :“Sama-sama bu, baik kalau sudah jelas saya cukupkan konsultasi hari ini dan
semoga adik ibu lekas sembuh”.
Vio :“Iya pak, terimakasih”.

Anda mungkin juga menyukai