Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH TENTANG KEPERAWATAN DEWASA

Dosen Pengampu :

DISUSUN OLEH :

1. Alifia (S16100)
2. Avinda
3. Irma
4. Lisa Ari Rusmilah (S16101)
5. Madila Nurwahyu (S16102)
6. Nilam
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017

0
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, dan karunia-
Nya lah tugas ini dapat diselesaikan.Tugas kelompok yang berjudul “Keperawatan
Dewasa”.
Dalam penyusunan tugas kelompok ini penulis banyak mengalami
berbagai hambatan baik langsung maupun tidak langsung, akan tetapi berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, tugas ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat :

1. selaku dosen pembimbing mata kuliah IDK 2,


2. Rekan-rekan mahasiswa Stikes Kusuma Husada yang telah membantu
penulis.

Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua
sehingga kita dapat mengetahui tentang apa itu imunologi. Namun penulis
menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, makalah ini dapat memberikan tambahan dan bermanfaat bagi
kami dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, 9Maret 2017

Penulis

ii
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan masalah........................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Falsafah Keperawatan.................................................................. 3
B. Pengertian Dewasa Awal............................................................. 4
C. Perkembangan Usia Dewasa Awal............................................. 4
D. Perkembangan fisik dewasa Awal.............................................. 4
E. Perkembangan Emosi Dewasa Awal........................................... 5
F. Kesehatan Dewasa Awal............................................................ 5
G. Masalah Kesehatan Dewasa Awal............................................. 5
H. Dewasa Tengah Dan Akhir........................................................ 6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 10
B. Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
4

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masa dewasa awal dan tengah adalah periode yang penuh tantangan,
penghargaan dan krisis.Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk
keluarga, meskipun orang dewasa juga dapat diberi penghargaan karena
kesuksesan karier mereka dan kehidupan pribadi mereka. Orang dewasa juga
menghadapi krisis seperti merawat orang tua mereka yang telah lanjut usia.
Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan berubah lingkungan ekonomi dan
menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri seperti juga kebutuhan
anggota keluarga mereka.Perkembangan kedewasaan mencakup perubahan yang
teratur dan dalam karakter dan sikap perubahan perkembangan berdasarkan
karakter awal yang membantu membentuk perilaku dan karakteristik selanjutnya.
Perkembangan setiap orang, bagaimanapun, merupakan sebuah proses yang unik
(Haber et al,1992). perubahan itu dialami oleh dewasa awal termasuk prose
salami maturasi dan sosialisasi. Dewasa awal melewati periode pergantian
stabilitas dan perubahan.Selama masa periode stabilitas, mereka membuat
beberapa pilihan dan membangun struktur di sekeliling mereka. Dalam periode
perubahan, mereka mengefaluasi kembali pilihan ini dan mempertimbangkan
alternative baru (Erickson,1968,1982).
Masa dewasa awal adalah periode antara remaja akhir dan pertengahan
sampai akhir 30-an(Edelman N magle,1994). Dewasa awal kira 26% dari
populasi. Selama masa dewasa awal idividu semakin terpisah dari keluarga asal
mereka, membangun tujuan karier dalam memutuskan apakah akan menikah dan
memulai sebuah keluarga atau tetap sendiri. Dewasa awal ini aktif dan harus
beradaptasi dengan pengalaman baru. Transisi menjadi ke usia pertengahan
terjadi ketika orang muda menjadi sadar bahwa perubahan dalam kemampuan
reproduksi dan fisik menandakan dimulainya tahap yang lain dalam kehidupan.
Usia baya adalah waktu transisi lanjutan ketika individu memperhitungkaan
tujuan hidupnya dan menambahkan tujuan baru. Pada tahun 1990, hamper 84 juta
orang di AS berusia antara 35 dan 64, atau kira-kira 34% dari populasi AS adalah
dewasa usia baya (US. Dept. Of Commerse,1992).
Seorang dikatakan mencpai Maturitas ketika mereka sudah menapai
keseimbangan pertumbuhan psikologis, psikososial, dan kognitif.Individu yang
matur meresa nyaman dengan kemampuan, pengetahuan, dan respon yang telah
mereka kembangkan selama bertahun-tahun.Mereka melihat dunia dengan
5

pandangan yang luas, berdasarkan paduan penglihatan, emosi, dan imajinasi


mereka menghadapi masalah yang dapat dipecahkan tapi mengenali dan belajar
untuk hidup dengan masalah yang tidak terpecahkan.Orang-orang yang matang
terbuka untuk menerima saran dan kritik yang membangun tanpa kehilangan
kepercayaan diri. Mereka mempertimbangkan masukan dan rekomendasi orang
lain ketika membuat keputusan tetapi tidak terlalu terpengaruh atau terintimidasi
oleh orang lain. Diatas semua itu, orang yang matur berkembang dengan belajar
dari diri sendiri atau pengalaman orang lain.Karakteristik lain dari maturitas
dikaitkan dengan komunikasi dan berperilaku interpersonal. Orang yang matur
mengakui kelebihan dan kekurangan. Dewasa matur menghadapi tugas secara
terbuka, menggunakan tekhink pembuatan keputusan untuk memecahkan masalah
dan perbuatan mereka dapat diperhitungkan dan  dipertanggungjawabkan.

B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB II
6

PEMBAHASAN

A.    Falsafah keperawatan

Merupakan pandangan dasar tentang hakekat manusia dan esensi keperawatan


yang menjadikan kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Hakekat manusia
yang dimaksud disini adalah manusia sebagai makhluk biologis, psikologis, sosial
dan spiritual, sedangkan esensinya adalah falsafah keperawatan yang meliputi :
Memandang bahwa pasien sebagai manusia yang utuh (holistik) yang harus
dipenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan biologis, psikologis, sosial dan
spiritual yang diberikan secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara
sepihak atau sebagian dari kebutuhannya.
1.   Bentuk pelayanan keperawatan yang diberikan harus secara langsung dengan
memperhatikan aspek kemanusiaan.
2.   Setiap orang berhak mendapatkan perawatan tanpa memandang perbedaan
suku, kepercayaan, status sosial, agama dan ekonomi.
3.   Pelayanan keperawatan tersebut merupakan bagian integral dari sistem
pelayanan kesehatan mengingat perawat bekerja dalam lingkup tim kesehatan
bukan sendiri-sendiri.
4.   Pasien adalah mitra yang selalu aktif dalam pelayanan kesehatan, bukan
seorang penerima jasa yang pasif

.    B. Dewasa Awal


Masa perkembangan dewasa muda atau remaja akhir ditandai dengan
keinginan mengaktualisasikan segala ide pikiran yang dimatangkan selama
mengikuti pendidikan tinggi.Mereka bersemangat untuk meraih tingkat kehidupan
ekonomi yang tinggi.Karena itu. Mereka berlomba dan bersaing dengan orang
lain guna membuktikan kemampuannya. Segala daya upaya yang berorientasi
untuk mencapai keberhasilan akan selalu ditempuh dan diikuti. Sebab dengan
keberhasilan itu.Ia akan meningkatkan harkat dan martabat hidup mereka di mata
orang lain untuk itu akan dibahas hal-hal yang mengenai pandangan beberapa
teori tentang perkembangan pada masa remaja.
1. Ciri-ciri Masa Dewasa Awal
Masa dewasa dini adalah masa awal seseorang dalam menyesuaikan diri
terhadap pola-pola kehidupan baru dan harapan-harapan sosial baru.Pada masa
ini, seseorang dituntut untuk memulai kehidupannya memerankan peran ganda
seperti peran sebagai suami/isteri dan peran dalam dunia kerja (berkarir).
7

Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada
masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap orang
tua dan berusaha untuk bias mandiri. Di bawah ini ada 10 ciri-ciri masa dewasa
dini yaitu;
a.  Masa Pengaturan (settle down)
Pada masa ini seseorang akan “mencoba-coba” sebelum ia menentukan mana
yang sesuai, cocok, dan memberi kepuasan permanen. Ketika ia sudah
menemukan pola hidup yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, ia
akan mengembangkan pola-pola prilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung
akan menjadi kekhasannya selama sisa hidupnya.
b.      Masa Usia Produktif
Dinamakan sebagai masa produktif karena pada rentang usia ini adalah
masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah, dan
berproduksi/menghasilkan anak. Pada masa ini organ reproduksi sangat
produktif dalam menghasilkan individu baru (anak)
c. Masa Bermasalah
Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah.Hal ini
dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran barunya
(perkawinan VS pekerjaan). Jika ia tidak bias mengatasinya maka akan
menimbulkan masalah. Ada 3 faktor yang membuat masa ini begitu rumit
yaitu; Pertama, individu tersebut kurang siap dalam menghadapi babak baru bagi
dirinya dan tidak bisa menyesuaikan dengan babak/peran baru
tersebut. Kedua,karena kurang persiapan maka ia kaget dengan 2 peran/lebih
yang harus diembannya secara serempak. Ketiga, ia tidak memperoleh bantuan
dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan masalah.
d. Masa Ketegangan Emosional
Ketika seseorang berumur duapuluhan (sebelum 30-an), kondisi
emosionalnya tidak terkendali.Ia cenderung labil, resah, dan mudah
memberontak. Pada masa ini juga emosi seseorang sangat bergelora dan mudah
tegang.Ia juga khawatir dengan status dalam pekerjaan yang belum tinggi dan
posisinya yang baru sebagai orang tua. Maka kebanyakan akan tidak terkendali
dan berakhir pada stress bahkan bunuh diri. Namun, ketika sudah berumur 30-an,
seseorang akan cenderung stabil dan tenang dalam emosi.
e.  Masa Keterasingan Sosial
Masa dewasa dini adalah masa dimana seseorang mengalami “krisis isolas”,
ia terisolasi atau terasingkan dari kelompok sosial. Kegiatan social dibatasi
karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga.Hubungan dengan teman-teman
8

sebaya juga menjadi renggang.Keterasingan diintensifkan dengan adanya


semangat bersaing dan hasrat untuk maju dalam berkarir.
f. Masa Komitmen
Pada masa ini juga setiap individu mulai sadar akan pentingnya sebuah
komitmen. Ia mulai membentuk pola hidup, tanggungjawab, dan komitmen baru.
g.  Masa Ketergantungan
Pada awal masa dewasa dini sampai akhir usia 20-an, seseorang masih punya
ketergantungan pada orang tua atau organisasi/instnasi yang mengikatnya.
h. Masa Perubahan Nilai
Nilai yang dimiliki seseorang ketika ia berada pada masa dewasa dini
berubah karena pengalaman dan hubungan sosialnya semakin meluas. Nilai
sudah mulai dipandang dengan kaca mata orang dewasa.Nilai-nilai yang berubah
ini dapat meningkatkan kesadaran positif. Alasan kenapa seseorang berubah
nilia-nilainya dalam kehidupan karena agar dapat diterima oleh kelompoknya
yaitu dengan cara mengikuti aturan-aturan yang telah disepakati. Pada masa ini
juga seseorang akan lebih menerima/berpedoman pada nilai konvensional dalam
hal keyakinan. Egosentrisme akan berubah menjadi social ketika ia sudah
menikah.
i.  Masa Penyesuaian Diri dengan Hidup Baru
Ketika seseorang sudah mencapai masa dewasa berarti ia harus lebih
bertanggungjawab karena pada masa ini ia sudah mempunyai peran ganda.
(peran sebagai orang tua dan sebagai pekerja.
j. Masa Kreatif
Dinamakan sebagai masa kreatif karena pada masa ini seseorang bebas untuk
berbuat apa yang diinginkan. Namun kreatifitas tergantung pada minat, potensi,
dan kesempatan.
2.  Tugas Perkembangan Masa Dewasa Dini
Pada masa dewasa dini, banyak sekali harapan-harapan yang ditujukan
masyakat pada mereka yang memang berada pada masa ini. Banyak sekali tugas-
tugas yang harus dikembangkan, dan tingkat penguasaan tugas-tugas ini akan
sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan mereka ketika sudah berusia setengah
baya.Tugas perkembangan masa dewasa dini meliputi:
a. Pekerjaan
Seorang individu diharapkan sudah mendapatkan suatu pekerjaan yang layak
ketika ia berada pada masa dewasa dini sehingga ia bisa dianggap mampu dan
mempunyai peran atau posisi dalam masyarakat.
9

b. Pengakuan Sosial
Masa ini adalah masa dimana seseorang ingin mendapatkan legalitas dan
pengakuan dari masyarakat/kelompok sekitarnya.Ia menerima tanggungjawab
sebagai warga Negara dan akan bergabung dengan komunitas social yang cocok
dengannya.
c. Keluarga
Pada masa ini seseorang mulai mencari dan memilih pasangan hidup yang
cocok, lalu menikah, mempunyai anak, kemudian membina rumah tangga.Ia
mempunyai peran baru yaitu sebagai orang tua.

C. Perkembangan Usia Dewasa Awal


a.  Perkembangan psikososial dewasa awal
Sebagian besar golongan dewasa muda telah menyelesaikan pendidikan
sampai taraf universitas dan kemudian mereka segera memasuki jenjang karier
dalam pekerjaannya. Kehidupan psikososial dewasa muda makin kompleks
dibandingkan dengan masa remaja karena selain bekerja, mereka akan memasuki
kehidupan pernikahan, membentuk keluarga baru, memelihara anak-anak, dan
tetap hams memperhaukan orang tua yang makin tua. Selain itu, dewasa muda
mulai membentuk kehidupan keluarga dengan pasangan hidupnya, yang telah
dibina sejak masa remaja/masa sebelumnya. Havighurst (Turner dan
Helms, 1995} mengemukakan tugas-tugas perkembangan dewasa muda,
di antaranya :
1) Mencari dan Menemukan Calon Pasangan Hidup
Setelah melewati masa remaja, golongan dewasa muda semakin memiliki
kematangan fisiologis (seksual) sehingga mereka siap melakukan tugas
reproduksi,yaitu mampu melakukan hubungan seksual dengan lawan
jenisnya,asalkan memenuhi persyaratan yang syah(perkawinan resmi)
2) Membina Kehidupan Rumah Tangga
Papalia, Olds, dan Feldman (1998; 2001) menyatakan bahwa golongan
dewasa muda berkisar antara 21-40 tahun. Masa ini dianggap sebagai rentang
yang cukup panjang, yaitu dua puluh tahun. Terlepas dari panjang atau pendek
rentang waktu tersebut, golongan dewasa muda yang berusia di atas 25 tahun,
umum-nya telah menyelesaikan pendidikannya minimal setingkat SLTA
(SMU-Sekolah Menengah Umum), akademi atau uni-versitas. Selain itu,
sebagian besar dari mereka yang telah menyelesaikan pendidikan, umumnya
10

telah memasuki dunia pekerjaan guna meraih karier tertinggi.Dari sini,


mereka mem-persiapkan dan membukukan diri bahwa mereka sudah mandiri
secara ekonomis, artinya sudah tidak bergantung lagi pada orang tua.Sikap
yang mandiri ini merupakan langkah positif bagi mereka karena sekaligus
dijadikan sebagai persiapan untuk memasuki kehidupan rumah tangga yang
baru.Namun, lebih dari itu, mereka juga hams dapat membentuk, membina,
dan mengembangkan kehidupan rumah tangga dengan sebaik-baiknya agar
dapat mencapai kebahagiaan hidup. Mereka harus dapat menyesuaikan diri
dan bekerja sama dengan pasangan hidup masing-masing. Mereka juga hams
dapat melahirkan, membesarkan, mendidik, dan membina anak-anak dalam
keluarga.Selain itu, tetap menjalin hubungan baik dengan kedua orang tua
ataupun saudara-saudara.
3) Meniti Karier dalam Rangka Memantapkan Kehidupan Ekonomi Rumah
Tangga
Usai menyelesaikan pendidikan formal setingkat SMU, akademi atau
universitas, umumnya dewasa muda memasuki dunia kerja, guna menerapkan
ilmu dan keahliannya. Mereka berupaya menekuni karier sesuai dengan minat
dan bakat yang dimiliki, serta memberi jaminan masa depan keuangan yang
baik. Bila mereka merasa cocok dengan kriteria tersebut, mereka akan merasa
puas dengan pekerjaan dan tempat kerja. Sebalik-nya, bila tidak atau belurn
cocok antara minat/ bakat dengan jenis pekerjaan, mereka akan berhenti dan
mencari jenis pekerjaan yang sesuai dengan selera. Tetapi kadang-kadang
ditemukan, meskipun tidak cocok dengan latar belakang ilrnu, pekerjaan
tersebut memberi hasil keuangan yang layak {baik), mereka akan bertahan
dengan pekerjaan itu. Sebab dengan penghasilan yang layak (memadai),
mereka akan dapat mem-bangun kehidupan ekonomi rumah tangga yang
mantap dan mapan. Masa dewasa muda adalah masa untuk mencapai puncak
prestasi.Dengan semangat yang menyala-nyala dan penuh idealisme, mereka
bekerja keras dan bersaing dengan teman sebaya (atau kelompok yang lebih
tua) untuk menunjukkan prestasi kerja. Dengan mencapai prestasi kerja yang
terbaik, mereka akan mampu memberi kehidupan yang makmur-sejahtera bagi
keluarganya. melakukan tugas reproduksi, yaitu mampu melakukan hubung-
an seksual dengan lawan jenisnya, asalkan memenuhi persyarat-an yang sah
(perkawinan resmi). Untuk sementara waktu, dorong-an biologis tersebut,
mungkin akan ditahan terlebih dahulu. Mereka akan berupaya mencari calon
teman hidup yang cocok untuk dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun
11

untuk membentuk kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan


menentukan kriteria usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu,
sebagai prasyarat pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang
berbeda-beda.
4) Menjadi Warga Negara yang Bertanggung Jawab
Warga negara yang baik adalah dambaan bagi setiap orang yang ingin
hidup tenang, damai, dan baliagia di tengah-tengah masyarakat.Warga negara
yang baik adalah warga negara yang taat dan patuh pada tata aturan
perundang-undangan yang ber-laku. Hal ini diwujudkan dengan cara-cara,
seperti (1) mengurus dan memiliki surat-surat kewarganegaraan (KTP, akta
kelahiran, surat paspor/visa bagi yang akan pergi ke luar negeri), (2) mem-
bayar pajak (pajak televisi, telepon, listrik, air. pajak kendaraan bermotor,
pajak penghasilan), (3) menjaga ketertiban dan ke-amanan masyarakat dengan
mengendalikan diri agar tidak ter-cela di mata masyarakat, dan (4) mampu
menyesuaikan diri dalam pergaulan sosial di masyarakat (ikut terlibat dalam
kegiatan gotong royong, kerja bakti membersihkan selokan, memper-baiki
jalan, dan sebagainya).Tugas-tugas perkembangan tersebut merupakan
tuntutan yang harus dipenuhi seseorang, sesuai dengan norma sosial-budaya
yang berlaku di masyarakat. Bagi orang tertentu, yang menjalani ajaran agama
(rnisalnya hidup sendu^ selibat), mungkin tidak mengikuti tugas
perkembangan bagian, yaitu mencari pasangan hidup dan bagian B membina
kehidupan rumah tangga. Baik disadari atau tidak, bagian C dan D, setiap
orang dewasa muda akan melakukan tugas perkembangan tersebut dengan
baik.
b.  Perkembangan Kognitif Dewasa Awal
Masa perkembangan dewasa muda (young adulthood] ditandai dengan
keinginan mengaktualisasikan segala ide-pemikiran yang dimatangkan selama
mengikuti pendidikan tinggi (universitas/akademi).Mereka bersemangat untuk
meraih tingkat kehidupan ekonomi yang tinggi (mapan). Karena itu, mereka
beriomba dan bersaing dengan orang lain guna mem-buktikan kemampuannya.
Segala daya upaya yang berorientasi untuk mencapai keberhasilan akan selalu
ditempuh dan diikuti sebab dengan keberhasilan itu, ia akan meningkatkan harkat
dan martabat hidup di mata orang lain.
Ketika memasuki masa dewasa muda, biasanya individu telah mencapai
penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang matang. Dengan modal itu,
seorang individu akan siap untuk menerapkan keahlian tersebut ke dalam dunia
pekerjaan. Dengan demikian, individu akan mampu memecahkan masalah secara
12

sistematis dan mampu mengembangkan daya inisiatif-kreatimya sehingga ia akan


memperoleh pengalaman-pengalaman baru. Dengan pengalaman-pengalaman
tersebut, akan semakin mematangkan kualitas mentalnya.
c.  Perkembangan Mental Menurut Turner dan Helms
Para ahli psikologi perkembangan, seperti Turner dan Helms (1995)
mengemukakan bahwa ada dua dimensi perkembangan mental, yaitu (a) dimensi
perkembangan mental kualitatif (qualitative mental dimensions] dan (b) dimensi
perkembangan mental kuantitatif(quantitative mental dimensions}.
a).    Dimensi Mental Kualitatif (Qualitative Mental Dimensions)
Untuk mengetahui sejauh mana kualitas perkembangan mental
yangdicapai seorang dewasa muda, perlu diperbandingkan dengan taraf
mental yang dicapai individu yang berada pada tahap remaja atau anak-
anak.Walaupun Piaget mengatakan bahwa remaja ataupun dewasa muda
sama-sama berada pada tahap operasi formal, yang membedakan adalah
bagaimana kemampu-an individu dalam memecahkan suatu masalah. Bagi
remaja, kadang kala masih mengalami hambatan, terutama cara me-mahami
suatu persoalan masih bersifat harfiah, artinya individu memahami suatu
permasalahan yang tersurat pada tuHsan dan belum memahami sesuatu yang
tersirat dalam masalah tersebut. Hal ini bisa dipahami karena sifat-sifat
karakteristik kognitif ini merupakan kelanjutan dari tahap operasi konkret
sebelumnya.
Sementara itu, menurut Turner dan Helms (1995), dewasa muda bukan
hanya mencapai taraf operasi formal, nielainkan telah memasuki penalaran
postformal (post-formal reasoning).Kemampuan ini ditandai dengan
pemikiran yang bersifat dialektikal (dialectical thought], yaitu kemampuan
untuk memahami, menganalisis dan mencari titik temu dari ide-ide, gagasan-
gagasan, teori-teori, pendapat-pendapat, dan pemikiran-pemikir-an yang
saling kontradiktif (bertentangan) sehingga individu mampu menyintesiskan
dalam pemikiran yang baru dan kreatif. Gisela Labouvie-Vief (dalam Turner
dan Helms, 1995} setuju kalau operasi formal lebih tepat untuk remaja,
sedangkan dewasa muda mampu memahami masalah-masalan secara logis
dan mampu mencari intisari dari hal-hal yang bersifat paradoksal sehingga
diperoleh pemikiran baru.
b). Dimensi Mental Kuantltatif (Quantitative Mental Dimensions)
Biasanya, menurut Turner dan Helms (1995), untuk menge-tahui
kemampuan mental secara kuantitatif diperlukan suatu pengukuran yang
13

menggunakan skala angka secara eksak atau pasti.Dalam suatu penelitian


longitudinal yang dilakukan sekitar tahun 1930 dan 1940, ditemukan bahwa
taraf inteligensi cenderung menurun. Latar belakang proses penurunan ini
dikarenakan perbedaan faktor pendidikan ataupun status sosial
ekonomi (status of econo-sociafy.Individu yang memiliki latar belakang
pendidikan ataupun status sosio-ekonomi rendah karena jarang memperoleh
tantangan tugas yang mengasah kemampuan kecerdasan sehingga cenderung
menurun kemampuan intelektualnya secara kuann’tauf. Sebaliknya, individu
yang memiliki taraf pendidikan ataupun status sosio-ekonomi yang mapan,
berarti ketika bekerja banyak menuntut aspek pemikiran intelektual sehingga
intelektualnya terasah.Dengan demikian, kemampuan kecerdasannya makin
baik.
d.   Tipe-Tipe Intelektual
Sementara itu, setelah melakukan serangkaian penelitian jangka panjang,
para ahli (seperti Baltes dan Baltes, Baltes dan Schaie, Willis dan Baltes},
menyimpulkan ada beberapa tipe intelektual, yaitu inteligensi kristal (cristalized
intelligence), fleksibilitas kognitif(cognitive flexibility], fleksibilitas visuo-
motor (visuomotor flexibility],dan visualisasi (visualization) (Turner dan Helms,
1995).
1)   Inteligensi kristal adalah fungsi keterampilan mental yang dapat
dipergunakan individu itu, dipengaruhi berbagai pengalaman yang
diperoleh melalui proses belajar dalam dunia pendidikan. Misalnya,
keterampilan pemahaman bahasa (komprehensif verbal/verbal
comprehensive), penalaran berhitung angka (numerical skills), dan
penalaran induktif(inductive reasoning). Jadi, keterampilan kognitif
merupakan akumulasi dari pengalaman individu alcibat mengikuti ke-
giatan pendidikan formal ataupun nonformal.Dengan demikian, pola-pola
pemikiran intelektualnya cenderung bersifat teoretis-praktis (text book
thinking).
2)    Fleksibilitas kognitif adalah kemampuan individu memasuki dan
menyesuaikan diri dari pemikiran yang satu ke pemikiran yang lain.
Misalnya, kemampuan memahami melakukan tugas reproduksi, yaitu
mampu melakukan hubung-an seksual dengan lawan jenisnya, asalkan
memenuhi persyarat-an yang sah (perkawinan resmi). Untuk sementara
waktu, dorong-an biologis tersebut, mungkin akan ditahan terlebih dahulu.
Mereka akan berupaya mencari calon teman hidup yang cocok untuk
14

dijadikan pasangan dalam perkawinan ataupun untuk membentuk


kehidupan rumah tangga berikutnya. Mereka akan menentukan kriteria
usia, pendidikan, pekerjaan, atau suku bangsa tertentu, sebagai prasyarat
pasangan hidupnya. Setiap orang mempunyai kriteria yang berbeda-beda.
3)   fleksibilitas Visualmotor adalah kemampuan untuk menghadapi suatu
masalah dari yang mudah ke hal yang lebih sulit,yang memerlukan aspek
kemampuan visual/motorik(penglihatan,pengamatan,dan keterampilan
tangan)
4)  Visualisasi yaitu kemampuan individu untuk melakukan proses
visual.misalnua,bagaimana individu memahami gambar-gambar yang
sederhana sampai yang lebih kompleks.

D. Perkembangan Fisik Dewasa Awal


a.   Dewasa Muda sebagai Masa Transisi
1)   Transisi Fisik
Dari pertumbuhan fisik, menurut Santrock (1999) diketahui bahwa dewasa
muda sedang mengalami peralihan dari masa remaja untuk memasuki masa
tua.Pada masa ini, seorang individu tidak lagi disebut sebagai masa tanggung
(akil balik), tetapi sudah tergolong sebagai seorang pribadi yang benar-benar
dewasa (maturity). la tidak lagi diperlakukan sebagai seorang anak atau
remaja, tetapi sebagaimana layaknya seperti orang dewasa lain-nya.
Penampilan fisiknya benar-benar matang sehingga siap melakukan tugas-
tugas seperti orang dewasa lainnya, misalnya bekerja, menikah, dan
mempunyai anak.la dapat bertindak secara bertanggung jawab untuk dirinya
ataupun orang lain (termasuk keluarganya). Segala tindakannya sudah dapat
di-kenakan aturan-aturan hukum yang berlaku, artinya bila terjadi
pelanggaran, akibat dari tindakannya akan memperoleh sanksi hukum
(misalnya denda, dikenakan hukum pidana atau perdata}. Masa ini ditandai
pula dengan adanya perubahan fisik, misalnya tumbuh bulu-bulu halus,
perubahan suara, menstruasi, dan kemampuan reproduksi.
2)   Transisi Intelektual
Menurut anggapan Piaget (dalam Grain, 1992; Miller, 1993; Santrock,
1999; Papalia, Olds, & Feldman, 1998), kapasitas kognitif dewasa muda
tergolong masa operational formal, bahkan kadang-kadang mencapai
masa post-operasi formal (Turner &Helms, 1995).Taraf ini menyebabkan,
dewasa muda mampu memecahkan masalah yang kompleks dengan
15

kapasitas berpikir abstrak, logis, dan rasional. Dari sisi intelektual, sebagian
besar dari mereka telah lulus dari SMU dan masuk ke perguruan tinggi
(uniiversitas/akademi). Kemudian, setelah lulus tingkat universitas, mereka
mengembangkan karier untuk meraih puncak prestasi dalam pekerjaannya.
Namun demikian, dengan perubahan zaman yang makin maju, banyak di
antara mereka yang bekerja, sambil terns melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi, misalnya pascasarjana. Hal ini mereka lakukan sesuai tuntutan dan
kemajuan perkembangan zaman yang ditandai dengan masalah-masalah yang
makin kompleks dalam pekerjaan di lingkungan sosialnya.
3)   Transisi Peran Sosial
Pada masa ini, mereka akan menindaklanjuti hubungan dengan
pacarnya (dating), untuk segera menikah agar dapat membentuk dan
memelihara kehidupan rumah tangga yang bahagia,  masing-masing pihak
baik laki-laki maupun wanita dewasa, memiliki peran ganda, yakni sebagai
individu yang bekerja di lembaga pekerjaan ataupun sebagai ayah atau ibu
bagi anak-anaknyal Seorang laki-laki sebagai kepala rumah tangga,
sedangkan seorang wanita sebagai ibu rumah tangga, tanpa meninggalkan
tugas karier tempat mereka bekerja. Namun demikian, tak sedikit seorang
wanita mau meninggalkan kariernya untuk menekuni tugas-tugas kehidupan
sebagai ibu rumah tangga (domestic tasks), agar dapat mengurus dan
mendidik anak-anaknya dengan baik.Sebagai anggota masyarakat, mereka
pun terlibat dalam aktivitas-aktivitas sosial, misalnya dalam kegiatan pen-
didikan kesejahteraan keluarga (PKK) dan pengurus RT/RW.
b.    Aspek-aspek Perkembangan Fisik
Aspek-aspek perkembangan fisik meliputi:
1)    Kekuatan dan Energi
Selepas dari bangku pendidikan tinggi, seorang dewasa muda berusaha
menyalurkan seluruh potensinya untuk mengembang-kan diri melalui jalur
karier.Kehidupan karier, sering kali me-nyita perhatian dan energi bagi
seorang individu.Hal ini karena mereka sedang rnerintis dan membangun
kehidupan ekonomi agar benar-benar mandiri dari orang tua. Selain itu,
mereka yang menikah hams rnemikirkan kehidupan ekonomi keluarga. Oleh
karena itu, mereka memiliki energi yang tergolong luar biasa, seolah-olah
mempunyai kekuatan ekstra bila asyik dengan pekerjaannya.
2)      Ketekunan
16

Untuk dapat mencapai kemapanan ekonomis (economically es-


tablished), seseorang harus memiliki kemauan kerja keras yang disertai
ketekunan. Ketika menemukan posisi kerja yang sesuai dengan minat, bakat,
dan latar belakang pendidikannya, mereka umumnya akan tekun mengerjakan
tanggung jawab pekerja-annya dengan baik, Ketekunan merupakan salah satu
kunci dari kesuksesan dalam meraih suatu karier pekerjaan. Karier yang
cemerlang akan mempengaruhi kehidupan ekonomi keluarga yang baik pula;
sebaliknya bila karier yang suram (gagal), kehidupan ekonomi seseorang pun
suram. Namun, tak sedikit seorang individu yang belum cocok dengan
pekerjaan dan penghasilan yang diperoleh, tak segan-segan mereka segera
pindah dan mencari pekerjaan lain yang dianggap cocok. Hal ini biasanya
dilakukan mereka yang masih membujang atau belum menikah. Kalau mereka
telah menikah, umumnya akanmenekuni bidang kariernya walaupun hasil
gajinya masih pas-pasan, dengan alasan sulitnya mencari jenis pekerjaan yang
baru dan takut dibayangi kegagalan.
3)      Motivasi
Maksud dari motivasi di sini ialah dorongan yang berasal dari
kesadaran diri sendiri untuk dapat meraih keberhasilan dalam suatu pekerjaan.
Dengan kata lain, motivasi yang dimaksudkan ialah motivasi internal. Orang
yang merniliki motivasi Internal, biasanya ditandai dengan usaha kerja keras
tanpa dipengarahi lingkungan eksternal, arSnya seseorang akan bekerja secara
tekun sampai benar-benar mencapai suatu tujuan yang diharapkan, tanpa
putus asa walaupuri memperoleh hambatan atau rintang-an dari lingkungan
eksternal.
E. Perkembangan Emosi Dewasa Awal
Orang dewasa awal yang matang secara emosi dapat dilihat darikemandirian
emosi. Dan orang ini tidak mudah terpanguruhi oleh emosi orang lain. Dan dapat
menampakan kontrol emosi yang tinggi seperti sabar.Dan dapat menampakkan
kontrol emosi yang tinggi seperti sabar, gembira.Usia dan tenang dalam
menghadapi masalah kesulitan apapun. Juga selalu berfikir positif.Baik dalam
masalah ataupun karir.
a.   Emosi yang menonjol
Pada masa dewasa emosi yang paling berperan adalah emosi cinta.Emosi cinta
merupakan tingkah laku yang bidangnya sangat luas dankompleks.Pada masa ini
ada beberapa jenis cinta yang harus tumbuhdalam diri seseorang, yaitu cinta
17

altruistik, cinta teman sejati, cintaerotik tau romantis dan cinta penuh kasih
sayang.
b.   Emosi kesepian
Keadaaan perkembangan emosi yang menyimpang adalah emosikesepian.
Sebagian orang dewasa akan mengalami kesepian dalamkehidupannya. Dia
merasa tidak ada orang yang tertarik atau maubersahabat dengannya.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesepian dalam kehidupan  orang
dewasa adalah :
1)      kurang mendapatkan kasih sayang pada masa bayi dan kanak-kanak
2)      kekurangan waktu dalam membina keakraban dengan sesama atau lawan
jenis.
3)      pengalaman yang menyakitkan ditolak oleh orang tua dalam
membina hubungan akrab atau kehilangan orang yang dikasihi (orang tua
atau kekasih)
4)      kurang keterampilan untuk membina keakraban dengan orang lain.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesepian (Peplau dan
Perlman : 1982) adalah :
1)      mengubah hubungan sosial yang telah ada
2)      mengubah kainginan sosial dan kebutuhan
3)      cobalah konsultasi kepada konselor untuk mengetahui cara-cara membina
hubungan sosial dan mengatasi kesepian.

F. Kesehatan Dewasa Awal


a.      Pengertian Kesehatan
Organisasi bangsa-bangsa yang mengurusi masalah kesehatan dunia (WHO-
Word Health Organization), memberi definisi mengenai kesehatan. Menurut
WHO yang dimaksud dengan sehat (healthy)adalah kondisi sehat sejahtera baik
secara fisik, mental maupirn sosial yang ditandai dengan u’dak adanya gangguan-
gangguan atau simtom-simtom penyakit, seperti keluh-an sakit fisik, keluhan
emosional (Papalia, Olds, dan Feldman, 1998; Sarafino, 1994).
Kondisi kesehatan seseorang berhubungan erat dengan beberapa kebiasaan
perilaku individu yang bersangkutan.Untuk mencapai kehidupan yang sehat,
diperlukan kebiasaan-kebiasaan perilaku yang sehat pula.
Ada beberapa perilaku sehat yang dapat menopang kesehatan seseorang, di
antaranya :
18

1)   makan secara teratur (tiga kali: sarapan, makan siang, dan makan malam,
tidak termasuk snack)
2)   perlu mengonsumsi makan-makanan yang sehat (mengandung gizi, nutrisi,
protein, vitamin, karbohidrat, mineral, zat besi), misalnya empat sehat lima
sempuma
3)   melakukan aktivitas secara seimbang antara kegiatan bekerja/belajar dengan
kegiatan olahraga
4)   pola tidur yang sehat dan normal selama 7-8 jam
5)   membiasakan diri untuk tidak merokok
6)   membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi narkoba (narkotik, alkohol, dan
obat-obatan)
7)   tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (daging
sapi/kambing, fast-food/sea food (udang, cumi).
Individu yang secara tekun mengikuti kebiasaan-kebiasaan tersebut,
umumnya akan memiliki taraf kondisi kesehatan yang baik daripada individu
yang tidak melakukannya. Para tokoh terkenal di dunia (dalam Liwijaya-
Kuntaraf & Kuntaraf, 1995), yang hidup sehat dan berumur panjang, di
antaranya Mahataia Gandhi (tokoh kemerdekaan India), Benyamin Franklin
(tokoh keinerdekaan Amerika Serikat), Albert Einstein (penemu teori relativitas
sehingga memunculkan bom atom), Martin Luther (reformator Gereja Protestan),
Leonardo da Vinci (pelukis dan pemahat abad ke-13), Isac Newton (ilmuwan
flsika dari higgris}, Charles Darwin (tokoh penemu teori evolusi), dan Francis
Voltaire (filsuf dari Francis), umumnya menjalankan rahasia hidup sehat dengan
membiasakan diri untuk mengonsumsi makan sayur-mayur (vegetarian) dan
menghindari makan-makanan dari daging-dagingan.
b. Perilaku dan Status Kesehatan
Status kesehatan seseorang sangat berkaitan dengan seberapa jauh pola
kebiasaan perilaku orang tersebut. Kebiasaan perilaku yang sehat akan memberi
pengaruh positif pada kesehatannya, sebaliknya kebiasaan yang salah cenderung
memberi dampak negatif. Akibatnya, individu mudah terserang penyakit. Kasl &
Cobb (dalam Sarafino, 1994) mengemukakan tiga jenis upaya individu untuk
mengatasi suatu penyakit dan menipertahankan taraf kesehatan, yakni :
1)   Health behavior adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan individu yang
diyakini akan dapat membangun kesehatannya dengan cara mencegah
suatu penyakit atau menanggulangi ganggu-an penyakitnya.
19

2)   Illness behavior adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan orang yang


sakit, guna memperoleh informasi, nasihat atau cara penyembuhannya
agar dirinya sehat kembali.
3)   Sick role behavior adalah aktivitas yang dilakukan individu untuk proses
penyembuhan dari rasa sakitnya.
G. Masalah Kesehatan pada dewasa awal
1)  Masalah Fisiologis
Dewasa awal umumnya aktif dan mempunyai masalah kesehatan utama
minimum. Akan tetapi, gaya hidup mereka dapat menempatkan mereka pada
resiko penyakit atau kecacatan selama masa dewasa tengah atau akhir. Dewasa
tengah mungkin juga rentan secara genetic terhadap penyakit kronis tertentu
seperti DM dan hiperkolesterolemia keturunan (Price dan Wilson, 1992)
Faktor resiko bagi kesehatan dewasa awal berasal dari komunitas, gaya hidup
dan riwayat keluarga. Factor-faktor ini  mempunyai kategori sebagai berikut:
a)      Kematian dan cedera karena kekerasan
b)      Penyalahgunaan zat
c)      Kehamilan yang tidak diinginkan
d)     Penyakit menular seksual
e)      Factor lingkungan dan pekerjaan
f)       Gaya hidup

2)   Masalah psikososial
Masalah kesehatan psikososial dewasa awal sering berhubungan dengan
stress, seperti stress karena pekerjaan dan keluarga.
a)   Stres pekerjaan
Stress pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu.
Stress situasi pekerjaan situasional dapat terjadi ketika atasan baru
memasuki tempat pekerjaan, tenggat waktu hampir dekat, atau diberi
tanggungjawab yang baru.
b)   Stress keluarga
Stresor keluarga dapat terjadi setiap waktu dalam kehidupan keluarga.
Kehidupan keluarga ada puncaknya, ketika setiap orang dalam keluarga
bekerja sama dan sampai pada lembahnya, ketika setiap orang dalam
keluarga memisahkan diri. Stresor  situasi terjadi pada peristiwa seperti
kelahiran, kematian, penyakit,dll.
20

H. DEWASA TENGAH & AKHIR


Fase dewasa tengah (25-40 tahun) ditandai sikap mantap memilih teman
hidup dan membangun keluarga.Dewasa tengah menggunakan energy sesuai
kemampuannya untuk menyesuaikan konsep diri dan citra tubuh terhadap realita
fisiologis dan perubahan pada penampilan fisik.Harga diri yang tinggi, citra
tubuh yang bagus dan sikap posiif terhadap perubahn fisiologis muncul jika
orang dewasa mengikuti latihan fisik diet yang seimbang, tidur yang adekuat dan
melakukan hygiene yang baik.
1. Teori perkembangan Dewasa Tengah
a) Teori Erikson
Menurut teori perkembangan Erikson, tugas perkembangan yang utama
pada usia baya adalah mencapai generatifitas (Erikson, 1982). Generatifitas
adalah keinginan untuk merawat dan membimbing orang lain. Dewasa
tengah dapat mencapai generatifitas dengan anak-anaknya melalui
bimbingan dalam interaksi sosial dengan generasi berikutnya. Jika dewasa
tengah gagal mencapai generatifitas akan terjadi stagnasi. Hal ini
ditunjukkan dengan perhatian yang berlebihan pada dirinya atau perilaku
merusak anak-anaknya dan masyarakat.
b) Teori Havighurst
Teori perkembangan Havighurst telah diringkas dalam tujuh
perkembangan untuk orang dewasa tengah (Havighurst, 1972). Tugas
perkembangan tersebut meliputi:
1) Pencapaian tanggung jawab social orang dewasa
2)    Menetapkan dan mempertahankan standar kehidupan
3)    Membantu anak-anak remaja tanggung jawab dan bahagia
4)    Mengembangkan aktivitas luang
5)    Berhubungan dengan pasangannya sebagai individu
6)    Menerima dan menyesuaikan perubahan fisiologis pada usia
pertengahan
7)    Menyesuaikan diri dengan orang tua yang telah lansia.

2. Tahap-tahap perkembangan
a.   Perkembangan fisiologis
Perubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65 tahun. Perubahan yang
paling terlihat adalah rambut beruban, kulit mulai mengerut dan pinggang
21

membesar. Kebotakan biasanya terjadi selama masa usia pertengahan,


tetapi juga dapat terjadi pada pria dewasa awal. Penurunan ketajaman
penglihatan dan pendengaran sering terlihat pada periode ini.
b.   Perkembangan kognitif
Perubahan kognitif pada masa dewasa tengah jarang terjadi kecuali karena
sakit atau trauma.Dewasa tengah dapat mempelajari keterampilan dan
informasi baru.Beberapa dewasa tengah mengikuti program pendidikan
dan kejuruan untuk mempersiapkan diri memasuki pasar kerja atau
perubahan pekerjaan.
c.    Perkembangan psikosial
Perubahan psikososial pada masa dewasa tengah dapat meliputi kejadian
yang diharapkan, perpindahan anak dari rumah, atau peristiwa perpisahan
dalam pernikahan atau kematian teman. Perubahan ini mungkin
mengakibatkan stress yang dapat mempengaruhi seluruh tingkat kesehatan
dewasa.
3.   Masalah kesehatan
a.   Masalah fisiologis
1)   Stress
2)   Adanya penyakit kronis
3)   Tingkat kesejahteraan
4)   Membentuk kebiasaan sehat yang positif
b.   Masalah Psikososial
1)   Ansietas
Ansietas adalah fenomena maturasi kritis yang berhubungan dengan
perubahan, konflik dan pengendalian lingkungan yang diterima (Haber et
al,1992)
2)      Depresi
Depresi adalah gangguan alam perasaan yang dimanifestasikan dalam
berbagai cara . (Habert at al,1992)
4.   Fase Dewasa Akhir
Fase Dewasa akhir (41-50/55 tahun)  ditandai karya produktif, sukses-
sukses, berprestasi dan puncak dalam karier. Sebagai patokan, pada masa ini
dapat dicapai kalau status pekerjaan dan sosial seseorang sudah mantap.
Masalah-masalah yang mungkin muncul yaitu
a.    Menurunnya keadaan jasmaniah
b.    Perubahan susunan keluarga
22

c.    Terbatasnya kemungkinan perubahan-perubahan baru dalam bidang


pekerjaan atau perbaikan kesehatan yang lalu
d.   Penurunan fungsi tubuh
Selain itu, masa dewasa akhir adalah masa pensiun bagi pegawai
menghadapi sepi dan masa memasuki peniun.Biasanya ada PPS (Post Power
Sindrom) misalnya biasa seseorang menjabat kemudian tidak, rasanya ada
perasaan down sindrom.Faktor-faktor yang mempengaruhi pengawasan tugas
perkembangan ini, individu mengalami PPS. Misalnya adalah :
a.   Tingkat perkembangan yang mundur
b.   Tidak ada kesempatan untuk mempelajari tugas-tugas perkembangan
c.   Tidak ada motivasi
d.   Kesehatan yang buruk
e.   Cacat tubuh
f.   Tingkat kecerdasan yang rendah
g.   Tingkat adaptasi yang jelek

5.    Tugas-Ttugas Pada Perkembangan Dewasa


a.    Tugas perkembangan masa dewasa awal
1)   Memilih pasangan hidup
2)   Belajar hidup dengan suami atau istri
3)   Memulai kehidupan berkeluarga
4)   Membimbing dan merawat anak
5)   Mengolah rumah tangga
6)   Memulai suatu jabatan
7)   Menerima tanggung jawab sebagai warga negara
8)   Menemukan kelompok sosial yang cocok dan menarik
b.   Tugas Perkembangan masa setengah baya
1)   Memperoleh tanggung jawab sosial dan warga negara
2)   Membangun dan memperthankan standar ekonomi
3)   Membantu anak remaja untuk menjadi orang dewasa yang
bertanggung jawab dan bahagia
4)   Membina kegiatan pengisi waktu senggang orang dewasa
5)   Membina hubungan dengan pasanga hidup sebagai pribadi
6)   Menerima dan menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
fisik sendiri
7)   Menyesuaikan diri dengan pertambahan umur
23

c.    Tugas perkembangan orang tua


1)   Menyesuaikan diri dengan menurunya kesehatan dan kekuatan
fisik
2)   Menyesuaikan diri terhadap masa pensiun dan menurunya
pendapatan
3)   Menyesuaikan diri yterhadap meninggalnya suami/istri
4)   Menjalin hubuingan dengan perkumpulan manusia usia lanjut
5)   Memenuhi kewajiban sosial dan sebagai warga negara
6)   Membangun kehidupan fisik yang memuaskan Menurut
Havighurst setiap tahap perkembangan individu harus sejalan
dengan perkembangan aspek-aspek lainya, yaitu fisik, psikis serta
emosional, moral dan sosaial
24

Anda mungkin juga menyukai