Dosen Pengampu :
DISUSUN OLEH :
1. Alifia (S16100)
2. Avinda
3. Irma
4. Lisa Ari Rusmilah (S16101)
5. Madila Nurwahyu (S16102)
6. Nilam
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKES KUSUMA HUSADA
SURAKARTA
2017
0
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas berkah, rahmat, dan karunia-
Nya lah tugas ini dapat diselesaikan.Tugas kelompok yang berjudul “Keperawatan
Dewasa”.
Dalam penyusunan tugas kelompok ini penulis banyak mengalami
berbagai hambatan baik langsung maupun tidak langsung, akan tetapi berkat
bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, tugas ini dapat diselesaikan. Oleh
karena itu dalam kesempatan yang berbahagia ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada yang terhormat :
Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua
sehingga kita dapat mengetahui tentang apa itu imunologi. Namun penulis
menyadari akan keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki, oleh
sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, makalah ini dapat memberikan tambahan dan bermanfaat bagi
kami dan pembaca pada umumnya.
Penulis
ii
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan masalah........................................................................ 1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Falsafah Keperawatan.................................................................. 3
B. Pengertian Dewasa Awal............................................................. 4
C. Perkembangan Usia Dewasa Awal............................................. 4
D. Perkembangan fisik dewasa Awal.............................................. 4
E. Perkembangan Emosi Dewasa Awal........................................... 5
F. Kesehatan Dewasa Awal............................................................ 5
G. Masalah Kesehatan Dewasa Awal............................................. 5
H. Dewasa Tengah Dan Akhir........................................................ 6
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 10
B. Saran............................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
4
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa dewasa awal dan tengah adalah periode yang penuh tantangan,
penghargaan dan krisis.Tantangan ini meliputi tuntunan kerja dan membentuk
keluarga, meskipun orang dewasa juga dapat diberi penghargaan karena
kesuksesan karier mereka dan kehidupan pribadi mereka. Orang dewasa juga
menghadapi krisis seperti merawat orang tua mereka yang telah lanjut usia.
Kemungkinan kehilangan pekerjaan dengan berubah lingkungan ekonomi dan
menghadapi kebutuhan perkembangan mereka sendiri seperti juga kebutuhan
anggota keluarga mereka.Perkembangan kedewasaan mencakup perubahan yang
teratur dan dalam karakter dan sikap perubahan perkembangan berdasarkan
karakter awal yang membantu membentuk perilaku dan karakteristik selanjutnya.
Perkembangan setiap orang, bagaimanapun, merupakan sebuah proses yang unik
(Haber et al,1992). perubahan itu dialami oleh dewasa awal termasuk prose
salami maturasi dan sosialisasi. Dewasa awal melewati periode pergantian
stabilitas dan perubahan.Selama masa periode stabilitas, mereka membuat
beberapa pilihan dan membangun struktur di sekeliling mereka. Dalam periode
perubahan, mereka mengefaluasi kembali pilihan ini dan mempertimbangkan
alternative baru (Erickson,1968,1982).
Masa dewasa awal adalah periode antara remaja akhir dan pertengahan
sampai akhir 30-an(Edelman N magle,1994). Dewasa awal kira 26% dari
populasi. Selama masa dewasa awal idividu semakin terpisah dari keluarga asal
mereka, membangun tujuan karier dalam memutuskan apakah akan menikah dan
memulai sebuah keluarga atau tetap sendiri. Dewasa awal ini aktif dan harus
beradaptasi dengan pengalaman baru. Transisi menjadi ke usia pertengahan
terjadi ketika orang muda menjadi sadar bahwa perubahan dalam kemampuan
reproduksi dan fisik menandakan dimulainya tahap yang lain dalam kehidupan.
Usia baya adalah waktu transisi lanjutan ketika individu memperhitungkaan
tujuan hidupnya dan menambahkan tujuan baru. Pada tahun 1990, hamper 84 juta
orang di AS berusia antara 35 dan 64, atau kira-kira 34% dari populasi AS adalah
dewasa usia baya (US. Dept. Of Commerse,1992).
Seorang dikatakan mencpai Maturitas ketika mereka sudah menapai
keseimbangan pertumbuhan psikologis, psikososial, dan kognitif.Individu yang
matur meresa nyaman dengan kemampuan, pengetahuan, dan respon yang telah
mereka kembangkan selama bertahun-tahun.Mereka melihat dunia dengan
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II
6
PEMBAHASAN
A. Falsafah keperawatan
Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa sulit bagi individu karena pada
masa ini seseorang dituntut untuk melepaskan ketergantungannya terhadap orang
tua dan berusaha untuk bias mandiri. Di bawah ini ada 10 ciri-ciri masa dewasa
dini yaitu;
a. Masa Pengaturan (settle down)
Pada masa ini seseorang akan “mencoba-coba” sebelum ia menentukan mana
yang sesuai, cocok, dan memberi kepuasan permanen. Ketika ia sudah
menemukan pola hidup yang diyakini dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, ia
akan mengembangkan pola-pola prilaku, sikap, dan nilai-nilai yang cenderung
akan menjadi kekhasannya selama sisa hidupnya.
b. Masa Usia Produktif
Dinamakan sebagai masa produktif karena pada rentang usia ini adalah
masa-masa yang cocok untuk menentukan pasangan hidup, menikah, dan
berproduksi/menghasilkan anak. Pada masa ini organ reproduksi sangat
produktif dalam menghasilkan individu baru (anak)
c. Masa Bermasalah
Masa dewasa dini dikatakan sebagai masa yang sulit dan bermasalah.Hal ini
dikarenakan seseorang harus mengadakan penyesuaian dengan peran barunya
(perkawinan VS pekerjaan). Jika ia tidak bias mengatasinya maka akan
menimbulkan masalah. Ada 3 faktor yang membuat masa ini begitu rumit
yaitu; Pertama, individu tersebut kurang siap dalam menghadapi babak baru bagi
dirinya dan tidak bisa menyesuaikan dengan babak/peran baru
tersebut. Kedua,karena kurang persiapan maka ia kaget dengan 2 peran/lebih
yang harus diembannya secara serempak. Ketiga, ia tidak memperoleh bantuan
dari orang tua atau siapapun dalam menyelesaikan masalah.
d. Masa Ketegangan Emosional
Ketika seseorang berumur duapuluhan (sebelum 30-an), kondisi
emosionalnya tidak terkendali.Ia cenderung labil, resah, dan mudah
memberontak. Pada masa ini juga emosi seseorang sangat bergelora dan mudah
tegang.Ia juga khawatir dengan status dalam pekerjaan yang belum tinggi dan
posisinya yang baru sebagai orang tua. Maka kebanyakan akan tidak terkendali
dan berakhir pada stress bahkan bunuh diri. Namun, ketika sudah berumur 30-an,
seseorang akan cenderung stabil dan tenang dalam emosi.
e. Masa Keterasingan Sosial
Masa dewasa dini adalah masa dimana seseorang mengalami “krisis isolas”,
ia terisolasi atau terasingkan dari kelompok sosial. Kegiatan social dibatasi
karena berbagai tekanan pekerjaan dan keluarga.Hubungan dengan teman-teman
8
b. Pengakuan Sosial
Masa ini adalah masa dimana seseorang ingin mendapatkan legalitas dan
pengakuan dari masyarakat/kelompok sekitarnya.Ia menerima tanggungjawab
sebagai warga Negara dan akan bergabung dengan komunitas social yang cocok
dengannya.
c. Keluarga
Pada masa ini seseorang mulai mencari dan memilih pasangan hidup yang
cocok, lalu menikah, mempunyai anak, kemudian membina rumah tangga.Ia
mempunyai peran baru yaitu sebagai orang tua.
kapasitas berpikir abstrak, logis, dan rasional. Dari sisi intelektual, sebagian
besar dari mereka telah lulus dari SMU dan masuk ke perguruan tinggi
(uniiversitas/akademi). Kemudian, setelah lulus tingkat universitas, mereka
mengembangkan karier untuk meraih puncak prestasi dalam pekerjaannya.
Namun demikian, dengan perubahan zaman yang makin maju, banyak di
antara mereka yang bekerja, sambil terns melanjutkan pendidikan yang lebih
tinggi, misalnya pascasarjana. Hal ini mereka lakukan sesuai tuntutan dan
kemajuan perkembangan zaman yang ditandai dengan masalah-masalah yang
makin kompleks dalam pekerjaan di lingkungan sosialnya.
3) Transisi Peran Sosial
Pada masa ini, mereka akan menindaklanjuti hubungan dengan
pacarnya (dating), untuk segera menikah agar dapat membentuk dan
memelihara kehidupan rumah tangga yang bahagia, masing-masing pihak
baik laki-laki maupun wanita dewasa, memiliki peran ganda, yakni sebagai
individu yang bekerja di lembaga pekerjaan ataupun sebagai ayah atau ibu
bagi anak-anaknyal Seorang laki-laki sebagai kepala rumah tangga,
sedangkan seorang wanita sebagai ibu rumah tangga, tanpa meninggalkan
tugas karier tempat mereka bekerja. Namun demikian, tak sedikit seorang
wanita mau meninggalkan kariernya untuk menekuni tugas-tugas kehidupan
sebagai ibu rumah tangga (domestic tasks), agar dapat mengurus dan
mendidik anak-anaknya dengan baik.Sebagai anggota masyarakat, mereka
pun terlibat dalam aktivitas-aktivitas sosial, misalnya dalam kegiatan pen-
didikan kesejahteraan keluarga (PKK) dan pengurus RT/RW.
b. Aspek-aspek Perkembangan Fisik
Aspek-aspek perkembangan fisik meliputi:
1) Kekuatan dan Energi
Selepas dari bangku pendidikan tinggi, seorang dewasa muda berusaha
menyalurkan seluruh potensinya untuk mengembang-kan diri melalui jalur
karier.Kehidupan karier, sering kali me-nyita perhatian dan energi bagi
seorang individu.Hal ini karena mereka sedang rnerintis dan membangun
kehidupan ekonomi agar benar-benar mandiri dari orang tua. Selain itu,
mereka yang menikah hams rnemikirkan kehidupan ekonomi keluarga. Oleh
karena itu, mereka memiliki energi yang tergolong luar biasa, seolah-olah
mempunyai kekuatan ekstra bila asyik dengan pekerjaannya.
2) Ketekunan
16
altruistik, cinta teman sejati, cintaerotik tau romantis dan cinta penuh kasih
sayang.
b. Emosi kesepian
Keadaaan perkembangan emosi yang menyimpang adalah emosikesepian.
Sebagian orang dewasa akan mengalami kesepian dalamkehidupannya. Dia
merasa tidak ada orang yang tertarik atau maubersahabat dengannya.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kesepian dalam kehidupan orang
dewasa adalah :
1) kurang mendapatkan kasih sayang pada masa bayi dan kanak-kanak
2) kekurangan waktu dalam membina keakraban dengan sesama atau lawan
jenis.
3) pengalaman yang menyakitkan ditolak oleh orang tua dalam
membina hubungan akrab atau kehilangan orang yang dikasihi (orang tua
atau kekasih)
4) kurang keterampilan untuk membina keakraban dengan orang lain.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi kesepian (Peplau dan
Perlman : 1982) adalah :
1) mengubah hubungan sosial yang telah ada
2) mengubah kainginan sosial dan kebutuhan
3) cobalah konsultasi kepada konselor untuk mengetahui cara-cara membina
hubungan sosial dan mengatasi kesepian.
1) makan secara teratur (tiga kali: sarapan, makan siang, dan makan malam,
tidak termasuk snack)
2) perlu mengonsumsi makan-makanan yang sehat (mengandung gizi, nutrisi,
protein, vitamin, karbohidrat, mineral, zat besi), misalnya empat sehat lima
sempuma
3) melakukan aktivitas secara seimbang antara kegiatan bekerja/belajar dengan
kegiatan olahraga
4) pola tidur yang sehat dan normal selama 7-8 jam
5) membiasakan diri untuk tidak merokok
6) membiasakan diri untuk tidak mengonsumsi narkoba (narkotik, alkohol, dan
obat-obatan)
7) tidak mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi (daging
sapi/kambing, fast-food/sea food (udang, cumi).
Individu yang secara tekun mengikuti kebiasaan-kebiasaan tersebut,
umumnya akan memiliki taraf kondisi kesehatan yang baik daripada individu
yang tidak melakukannya. Para tokoh terkenal di dunia (dalam Liwijaya-
Kuntaraf & Kuntaraf, 1995), yang hidup sehat dan berumur panjang, di
antaranya Mahataia Gandhi (tokoh kemerdekaan India), Benyamin Franklin
(tokoh keinerdekaan Amerika Serikat), Albert Einstein (penemu teori relativitas
sehingga memunculkan bom atom), Martin Luther (reformator Gereja Protestan),
Leonardo da Vinci (pelukis dan pemahat abad ke-13), Isac Newton (ilmuwan
flsika dari higgris}, Charles Darwin (tokoh penemu teori evolusi), dan Francis
Voltaire (filsuf dari Francis), umumnya menjalankan rahasia hidup sehat dengan
membiasakan diri untuk mengonsumsi makan sayur-mayur (vegetarian) dan
menghindari makan-makanan dari daging-dagingan.
b. Perilaku dan Status Kesehatan
Status kesehatan seseorang sangat berkaitan dengan seberapa jauh pola
kebiasaan perilaku orang tersebut. Kebiasaan perilaku yang sehat akan memberi
pengaruh positif pada kesehatannya, sebaliknya kebiasaan yang salah cenderung
memberi dampak negatif. Akibatnya, individu mudah terserang penyakit. Kasl &
Cobb (dalam Sarafino, 1994) mengemukakan tiga jenis upaya individu untuk
mengatasi suatu penyakit dan menipertahankan taraf kesehatan, yakni :
1) Health behavior adalah aktivitas-aktivitas yang dilakukan individu yang
diyakini akan dapat membangun kesehatannya dengan cara mencegah
suatu penyakit atau menanggulangi ganggu-an penyakitnya.
19
2) Masalah psikososial
Masalah kesehatan psikososial dewasa awal sering berhubungan dengan
stress, seperti stress karena pekerjaan dan keluarga.
a) Stres pekerjaan
Stress pekerjaan dapat terjadi setiap hari atau dari waktu ke waktu.
Stress situasi pekerjaan situasional dapat terjadi ketika atasan baru
memasuki tempat pekerjaan, tenggat waktu hampir dekat, atau diberi
tanggungjawab yang baru.
b) Stress keluarga
Stresor keluarga dapat terjadi setiap waktu dalam kehidupan keluarga.
Kehidupan keluarga ada puncaknya, ketika setiap orang dalam keluarga
bekerja sama dan sampai pada lembahnya, ketika setiap orang dalam
keluarga memisahkan diri. Stresor situasi terjadi pada peristiwa seperti
kelahiran, kematian, penyakit,dll.
20
2. Tahap-tahap perkembangan
a. Perkembangan fisiologis
Perubahan ini umumnya terjadi antara usia 40-65 tahun. Perubahan yang
paling terlihat adalah rambut beruban, kulit mulai mengerut dan pinggang
21