Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN

Ny.R

( HARGA DIRI RENDAH )

KEPERAWATAN JIWA

R.ASOKA

RUMAH SAKIT JIWA SULAWESI SELATAN

Oleh :

Nama : Azzukrufaila Julianti

Kelas : 3D

NIM : PO71320118158

Pembimbing : Hj. Sri Anggraini, SKM, S.Kep, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MAKASSAR

JURUSAN KEPERAWATAN

2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. R
Umur : 30 Thn
Jenis Kelamin : Perempuan
Tanggal pengkajian : 28 November

II. ALASAN MASUK:

Kakak korban melaporkan kepada pihak Rumah Sakit bahwa akhir ini adeknya
sering menyendiri, tidak bersemangat, sering mengkritik dirinya dengan
mengatakan dirinya bodoh dan tidak berguna, jarang makan dan tidak pernah
keluar kamar.

III. FAKTOR PREDISPOSISI.

1. Pernah mengalami gangguan jiwa dimasa lalu ?  Tidak Ya

= kakak pasien mengatakan bahwa pasien tidak pernah mengalami


gangguan jiwa, bahkan sebelumnya pasien adalah orang sangat ceria dan
rajin pintar dan berbakat.
2. Pengobatan sebelumnya  Tidak Berhasil Kurang

= Pasien tidak pernah mendapatkan pengobatan sebelumnya

3. Riwayat Trauma  Pernah Tiadak Pernah


= Pasien pernah mengalami penolakan, namun tidak pernah mengalami Trauma Aniaya fisik,
Aniaya Seksual, Kekerasan dalam keluarga ataupun Tindakan kriminal.

4. Adakah anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa  Tidak Ya

= Tidak ada keluarga pasien yang pernah mengalami gangguan jiwa

5. Pengalaman masalalu yang tidak menyenangka


= Pasien mengatakan tiga tahun terakhir ini ia selelu gagal .

IV. FISIK

1. Tanda vital : TD: 100/80, Nadi: 84 x/menit, Suhu: 36,50 C, RR: 26 x/menit

2. Ukur : TB : 150 cm, BB : 45 Kg

3. Keluhan fisik :  Tidak Ya

= pasien tidak mengeluh sakit apapun, tidak ada kelainan fisik.

V. PSIKOSOSIAL

Ket.

: Laki- Laki

: Perempuan = meninggal = Pasien


2. Konsep Diri :
a. Gambaran diri : pasien mengatakan sangat membenci dirinya
di saat ia tidak mempu untuk mengontrol perasaanya

b. Identitas Diri : Pasien mengatakan anak ke 2 dari 4 bersaudara

c. Peran: pasien mengatakan perannya di dalam rumah adalah sebagai anak


d. Ideal Diri: pasien mengatakan ingin kembali seperti
sebelumnnya namun terasa sangat sulit.

e. Harga Diri: Pasien mengatakan ia kecewa kepada dirinya karna


tidak bisa menerima takdir yang ALLAH berikan kepadanya
dan merasa bersalah kepada orang tuanya, malu kepada
sahabatnya dan merasa berbeda dari orang lain.

Masalah Keperawatan : Harga Diri Rendah

3. Hubungan Sosial :

i. Oranga yang berarti : Orang yang paling berarti di


dalam hidup pasien adalah ibunya, ayahnya dan
saudaranya.
ii. Peran serta dalam kegiatan kelompok / masyarakat :
Pasien mengatakan tidak pernah mengikuti
kegiatan sosial apapun.
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :
Pasien mengatakan jarang berhubungan dengan orang
lain karena merasa malu dan tidak tau bagaimana
memulai pembicaraan, jadi pasien lebih memilih
banyak diam.

VI. STATUS MENTAL

1. Penampilan : Penampilan pasien kurang rapih dan


kamarnya pun terlihat sangat berantakan.

Masalah Keperawatan : Defisit Perawatan Diri

2. Pembicaraan : Pasien berbicara dengan lambat, tetapi


uncapannya dapat tercapai dan di pahami.

3. Aktifitas motorik: Pasien terlihat lesu, sedikit gelisah


dan lebih banyak menunduk.

4. Alam Perasaan.: Pasien mengatakan merasa sedih,


putus asa dan khawatir dengan dirinya.

5. Afek : Datar (pasien tampak memasang wajah datar


karena tidak tau cara mengekspresikan perasaanya)

6. Interaksi selama wawancara : Kontak mata (-) karena


pasien selalu menunduk, sesekali pasien menengadah
dan selalu menjawab pertanyaan.

7. Persepsi : Tidak di temukan adanya Halusinasi selama wawancara

8. Proses pikir : Tidak ada waham

9. Tingkat Kesadaran : Sadar penuh

10. Disorientasi : Klien sadar hari, tanggal dan waktu


pengkajian (kamis, 26 November 2020)

11. Memori : Daya ingat pasien masih baik, masih


mampu mengingat masa lalunya dengan baik.

12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : Pasien mudah


berlatih dan berhitung dengan lancar. Contohnya 10 +
5 = 15

1. Kemampuan Penilaian : Pasien mampu mengambil


keputusan yang sederhana, saat ditanya mana lebih dahulu
cuci tangan apa makan pasien menjawab “cuci tangan dulu
sebelum makan“.

2. Daya Tilik Diri : Klien menyedari keadaannya yang menarik


diri dari orang lain.
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG.

1. Makan : Pasien mampu makan sendiri

2. BAB / BAK : Pasien mampu buang air sendiri

3. Mandi : Pasien mampu mandi sendiri

4. Berpakaian / Berhias : Pasien mampu berpakaian sendiri


(Namun minat untuk merawat diri kurang)

5. Istirahat dan tidur : Pasien mengatakan biasanya ia


tidur di pagi hari sekitar pukul 6 s/d pukul 9 pagi,
pasien tidur di malam hari pukul 11 / 12 malam s/d
pukul 3 / 4 dini hari.

6. Penggunaan Obat : Pasien tidak menggunakan obat-obatan apapun


saat ini
7. Pemeliharaan Kesehatan : Pasien membutuhkan
perawatan lanjutan untuk proses pemulihannya

8. Kegiatan di dalam rumah


a. Mempersiapkan makanan : Pasien biasanya
mempersiapkan makananya sendiri
b. Menjaga kerapihan rumah : Pasien biasanya
merapikan rumah apabila terlihat berantakan
c. Mencuci pakaian : Pasien mengatakan jika
di rumahnya mencuci pakaian menggunakan mesin

d. Pengaturan keuangan : Pasien mengatakan


mengatur keuangan pribadi yang di berikan orang
tuanya untuk jangan satu pekan.
9. Kegiatan diluar rumah

a. Belanja : Pasien mengatakan sangat malas


berbelanja di luar rumah, jika menginginkan
sesuatu ia akan meminta adiknya yang
membelikannya.
b. Trasportasi : Pasien menggunakan motor setiap kali bepergian.
VIII. MEKANISME KOPING

1. Pasien mampu berbicara dengan orang lain (terlihat malu)

2. Pasien bereaksi dengan sedikit lambat

3. Jika pasien memiliki masalah, pasien lebih memilih


diam dan memendamnya sendiri sekalipun pasien
merasa tidak mampu menyelesaikan masalahnya,
Namun pasien akan tetap menyimpannya sendiri.
4. Pasien menghindar dari orang lain dan lingkungan sekitar
5. Masalah Keperawatan : Koping Individu Tidak Efektif

IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1. Masalah dengan dukungan kelompok : (-)

2. Masalah berhubungan dengan lingkungan : Pasien


menrik diri dari lingkungan sekitar
3. Masalah dengan pendidikan : Pasien tidak kuliah di
jurusan dan tempat yang diinginkan.
4. Masalah dengan pekerjaan : Pasien belum bekerja

5. Masalah dengan perumahan : Pasien tinggal di perkampungan

6. Masalah ekonomi : Alhamdulillah, seluruh kebutuhan pasien


terpenuhi

7. Masalah dengan pelayanan kesehatan : (-)


2. Rencana Asuhan Keperawatan

TUJUAN INTERVENSI

Tujuan khusus : 1. Sapa pasien dengan ramah baik


verbal maupun non verbal
TUK 1 :
2. Perkenalkan diri dengan sopan
Pasian dapat membina hubungan
3. Tanyakan nama lengkap pasien dan
saling percaya dengan perawat
nama panggilan yang disukai pasien
kriteria hasil:
4. Jelaskan tujuan pertemuan
Setelah 1x interaksi, pasien
menunjukkan ekspresi wajah 5. Jujur dan menepati janji
bersahabat ,menunjukkan rasa
6. Tunjukkan sikap empati dan
senang,ada kontak mata,mau
menerima pasien apa adanya
berjabat tangan,mau menyebut
7. Beri perhatian kepada pasien dan
nama,mau menjawab salam,pasien
perhatikan kebutuhan dasar pasien
mau duduk, berdampingan dengan
perawat,mau mengutarakan masa-
lah yang dihadapi
TUK 2 : 1. Diskusikan kemampuan aspek
positif , keluarga dan lingkungan
Pasien dapat mengidentifikasi
yang dimiliki pasien
kemampuan dan aspek positif yang
2. Bersama pasien membuat daftar
dimiliki
tentang :

a. Aspek positif pasien,


keluarga, dan lingkungan
Kriteria hasil:
b. Kemampuan yang dimiliki
Setelah.….x interaksi pasien dapat
pasien
menyebutkan:
3. Utamakan memberi pujian yang
a. Kemampuan yang dimiliki
realistik dan hindarkan penilaian
pasien
negatif
b. Aspek positif keluarga

c. Aspek positif lingkungan


TUK 3 : 1. Diskusikan dengan pasien
kemampuan yang masih dapat
Pasien dapat menilai kemampuan
dilaksanakan dan digunakan selama
yang dimiiki untuk digunakan
sakit
Kriteria hasil:
2. Diskusikan kemampuan yang dapat
Setela 3.x interaksi pasien dapat dilanjutkan penggunaannya
menyebutkan kemampuan yang
dapat digunakan

TUK 4 : 1. Rencanakan bersama pasien


aktivitas yang dapat dilakukan
Pasien dapat (menetapkan)
setiap hari sesuai kemampuan
merencanakan kegiatan sesuai
a. Kegiatan mandiri
dengan kemampuan yang dimiliki
Kriteria hasil: b. Kegiatan dengan bantuan
Setelah…..x interaksi, pasien
c. Kegiatan yang
mampu membuat rencana kegiatan
membutuhkan bantuan total
harian
2. Tingkatkan kegiatan sesuai dengan
toleransi kondisi pasien
3. Beri contoh cara pelaksanaan
kegiatan yang boleh pasien lakukan
TUK 5 : 1. Beri kesempatan pada pasien untuk
mencoba kegiatan yang telah
Pasien dapat melakukan kegiatan
direncanakan
sesuai dengan rencana yang telah
2. Pantau kegiatan yang dilaksanakan
dibuat
pasien
Kriteria hasil:
3. Beri pujian atas keberhasilan pasien
Setelah 5x pertemuan,pasien dapat
4. Diskusikan kemungkinan
melakukan kegiatan jadwal yang
pelaksanaan kegiatan setelah pasien
telah dibuat
pulang

TUK 6 : 1. Beri pendidikan kesehatan pada


keluarga tentang cara merawat
Pasien dapat memanfaatkan system
pasien dengan harga diri rendah
pendukung yang ada
2. Bantu keluarga memberikan
Kriteria hasil:
dukungan selama pasien dirawat
Setel 6.x pertemuan,pasien
memanfaatkan system pendukung 3. Bantu keluaga mmenyiapkan lingkungan
yang ada di keluarga rumah

TUK 7 : Diskusikan dengan pasien dan keluarga


tentang dosis ,frekuensi dan manfaat obat
Pasien dapat memanfaatkan obat
1. Anjurkan pasien meminta sendiri
dengan baik
obat pada perawat, dan merasakan
Kriteria hasil:
manfaatnya
Setelah beberapa pertemuan
2. Anjurkan pasien dengan bertanya
1. Pasien dan keluarga dapat kepada dokter tentang efek dan efek
menyebutkan manfaat,dosis samping obat yang dirasakan.
dan efek samping obat 3. Diskusikan akibat berhentinya tanpa
2. Pasien dapat konsultasi
4. Bantu pasien menggunakan obat
mendemonstrasikan
dengan prinsip 5 benar
penggunaan obat
3. Pasien termotivasi untuk
berbicara dengan perawat
apabila dirasakan ada efek
samping obat
4. Pasien memahami akibat
berhentinya obat
5. Pasien dapat menyebutkan
prinip 5 benar penggunaan
obat

I. ANALISA DATA

Data Masalah
 Subjektif: Sering mengkritik dirinya dengan mengatakan dirinya bodoh, tidak
berguna, merasa malu, dan merasa bersalah.
 Objekif : Tidak bersemangat, kontak mata (-), menolak berinteraksi dengan Harga Diri Rendah

orang lain, lesu, berbicara pelan dan lirih.


 Subjektif : Menolak melakukan perwatan diri
Defisit Perawatan
 Objektif : Minat melakukan perwatan diri kurang, penampilan pasien kurang
Diri
rapih dan kamarnya terlihat sangat berantakan.
 Subjektif : Merasa tidak mampu dan tidak percaya kepada dirinya apakah
mampu menyelesaikan masalah atau tidak. Koping Indvidu
 Objektif: Menggunakan mekanisme koping yang tidak tepat Tidak Efektif

II. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1. Harga Diri Rendah

2. Defisit Perawatan Diri

3. Koping Individu Tidak Efektif

III. DAFTAR DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Harga Diri Rendah b.d Riwayat Penolakan

2. Defisit Perawatan Diri b.d Gangguan Psikologi

3. Koping Individu Tidak Efektif b.d Ketidakadekuatan Strategi Koping.


FORMAT RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN GANGGUAN JIWA

Nama mahasiswa : Azzukrufaila Julianti


NIM : PO713201181158
Inisial pasien : Nn.R

Rencana Tindakan Keperawatan


Diagnosa
Kreteria
Keperawatan Tujuan Intervensi
Evaluasi
TUM : Setelah diberikan tindakan keperawatan 1. Bina hubungan saling percaya dengan
diharapkan pasien dapat : menggunakan prinsip komunikasi terapeutik
Harga Diri Rendah b.d Harga diri Pasien meningkat dan
1. Membina hubungan saling percaya 2. Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang
Riwayat Penolakan memiliki konsep diri yang
dengan ekspresi bersahabat, kontakmata dimiliki klien.
positif
yang baik dan mau mengutarakan apa 3. Bersama pasien buat daftar tentang aspek positif
TUK:
yang dirasakan. dan kemampuan yang dimiliki klien.
1. Pasien dapat membina
2. Menyebutkan aspek positif dan 4. Beri pujian yang realistik dan hirdarkan
hubungan saling percaya
kemampuan yang di miliki memberi penilaian yang negatif.
2. Pasien dapat mengidentifikasi
3. Menilai kemampuan yang di latih di 5. Meminta pasien untuk memilih satu kegiatan
kemampuan dan aspek positif
yang masih dimiliki pasien rumah dan mencoba jadwal harian yang mau dilakukan di rumah sakit.
3. pasien mampu menilai 4. Melakukan kegiatan yang telah di latih, 6. Bantu pasien melakukannya jika perlu beri
kemampuan yang dapat serta mampu melakukan kegiatan contoh.
digunakan di rumah secara mandiri. 7. Beri kesempatan pada pasien untuk mencoba
4. Melatih kegiatan yang sudah 5. Keluarga mampu untuk membantu kegiatan yang telah direncanakan.
dipilih pasien sesuai pasien mengidentifikasi kemampuan 8. Beri pujian atas keberhasilan klien.
kemampuannya dan menyusun yang dimiliki
9. Diskusikan jadwal kegiatan harian atas
rencana kegiatan 6. Keluarga memfasilitasi, memotivasi
kegiatan yang telah dilatih.
5. Pasien dapat memanfaatkan dan menilai kagiatan yang dilakukan
10. Beri pendidikan kesehatan pada keluarga
sistem pendukung yang ada oleh pasien
tentang cara merawat pasien dengan harga diri
rendah.
11. Bantu keluarga memberikan dukungan selama
pasien dirawat.
12. Jelaskan cara pelaksanaan jadwal kegiatan
pasien di rumah.
13. Anjurkan keluarga memberi pujian pada pasien

setiap berhasil.
FORMAT IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN JIWA

Nama mahasiswa : Azzukrufaila Julianti


NIM : PO713201181158
Inisial pasien : Nn.R

DIAGNOSA KEPERAWATAN IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN EVALUASI

TUK 1 Subjektif :

1. Membina hubungan saling percaya dengan • Pasien mengatakan “pagi kak Nama Saya A, senang
menggunakan prinsip komunikasi terapeutik : dipanggil L”.
 Memberi salam. • Pasien mengatakan senang bertemu dan berkenalan
Harga Diri Rendah b.d Riwayat dengan perawat.
 Menyapa pasien dengan ramah baik verbal
Penolakan maupun non verbal. • Pasien mengatakan sering membaca buku tentang medis
meskipun kuliah di perpajakan
 Memperkenalkan diri dengan sopan.
• Pasien mengatakan akan selalu mencoba dan berdo’a
 Menanyakan nama lengkap pasien dan nama
semampunya meskipun orang tuanya tidak setuju
panggilan yang disukai klien.
 Menjelaskan tujuan pertemuan dan kontrak Oobjektif:
waktu.
• Pasien diam sesaat dan sesekali menatap perawat
 Menunjukkan sikap empati dan menerima
• Pasien mau berjabat tangan dan menyebutkan nama,
pasien apa adanya.
 Memberikan perhatian kepada klien. • pasien mau duduk berdampingan dengan perawat.

2. Memberi kesempatan kepada pasien untuk • Pasien tampak menunddukan kepala


mengungkapkan perasaannya.
• Kontak mata kurang
3. Mendengarkan ungkapan perasaan pasien dengan
empati. • Pasien dapat menilai kemampuan yang bisa digunakan.

4. Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang • TUK 1,2, dan 3 teratasi
dimiliki klien. Planing:
5. Bersama pasien buat daftar tentang aspek positif • Pertahankan kondisi pasien dan lanjutkan
dan kemampuan yang dimiliki klien. intervensi TUK 4&5
6. Memberi pujian yang realistik dan hirdarkan
memberi penilaian yang negatif.
7. Mendiskusikan dengan pasien kemampuan yang
masih dapat digunakan selama sakit.
8. Memberi feed back positif

Anda mungkin juga menyukai