Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN HASIL KONSELING

A. Identitas konseli
Nama : Ny. Rubaya
Umur : 38 Tahun
Agama : Islam
Alamat : Air buaya
B. Deskripsi masalah
Konseli adalah seorang ibu, mempunyai bayi berusian 6 bulan. Selama 6 bulan
bayinya diberi susu formula. Konseli merasa bahwa produksi ASInya sedikit dan
bayinya sering menangis jadi diberikan susu tambahan ( susu formula )
C. Analisis masalah
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka konselor dapat
menganalisa permasalahan yang dialami oleh konseli adalah kurangnya pemahaman
ibu tentang pemberian ASI
D. Rencana layanan yang akan diberikan
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka rencana layanan yang
akan konselor berikan untuk membantu konseli mengatasi permasalahan yang
dialaminya adalah dengan layanan konseling individual.
E. Pelaksanaan layanan
1. Waktu pelaksanaan layanan
Hari : Rabu
Tanggal : 4 Maret 2020
Tempat : ruang pengkajian Puskesmas Airbuaya
2. Proses layanan
a. Tahap penghantaran
Dalam memulai hubungan awal antara konselor dengan klien, konselor berupaya
menghantarkan klien untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman. Dalam hubungan
awal ini konselor dan klien mempunyai pemahaman dan presepsi yang sama dalam
pencapaian tujuan pelaksanaan proses konseling antara konselor dengan klien dalam
rangka nantinya konseli dapat mengatasi masalah yang dihadapinya secara mandiri.
b. Tahap penjajagan
Setelah berhasil pada tahap pengantaran ini dan terbinanya hubungan awal
antara konselor dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang ditandai
klien telah memiliki persepsi yang sama dengan konselor dalam melaksanakan
konseling. Selanjutnya konselor menjelajahi permasalahan yang dialami klien.
Dari penjajakan terhadap permasalahan yang dialami klien, informasi yang
diperoleh konselor adalah klien memberikan susu tambahan (susu formula )
karena bayinya sering menangis dan beranggapan bahwa produksi ASInya
sedikit.
c. Tahap penafsiran
Dari hasil penjelajahan terhadap masalah yang dialami oleh klien maka
konselor dapat menafsirkan bahwa konseli tidak memahami cara pemberian
ASI.
d. Tahap pembinaan
Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan diperoleh informasi maka
tahap selanjutnya dilaksanakan tahap pembinaan. Dalam tahap pembinaan ini
usaha yang dilakukan konselor dalam membantu klien mengambil keputusan
untuk mengatasi permasalahan yang dialaminya adalah dengan memberikan
pemahaman bahwa sangat wajar jika bayi menangis, karena begitulah caranya
berkomunikasi. Menangis sendiri tidak hanya berarti bayi sedang lapar. Bisa
jadi ia hanya sedang ingin dipeluk oleh bunda .atau memberi tahukan jika
popoknya basah, bayi pun perlu beradaptasi dengan dunianya yang baru di
luar kandungan. Produksi ASI mengikuti prinsip semakin tinggi kebutuhan
bayi, semakin banyak produk ASI. Semakin sering dirangsang ( disusukan
pada bayi ), maka semakin banyak pula produksi ASI. Sebaliknya, semakin
jarang dirangsang, produksi ASI juga akan semakin menurun. Untuk itu,
jangan terburu buru untuk memberikan susu formulaakan tetapi sering
memberikan ASI tanpa membatasi waktu pemberian sehingga produksi
ASIpun meningkat. Dalam permasalahan ini konselor memberikan pemahan
yang mudah dipahami oleh klien agar klien dapat memahami pentingnya ASI
eksklusif.
e. Tahap penilaian
Dari proses konseling yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa permasalahan
yang dialami klien dapat dipahami oleh klien, dan klien pun mengatakan jika
memiliki anak lagi akan menerapkan ASI eksklusif pada bayinya.
F. Penilaian hasil layanan
Dari tahap-tahap konseling yang telah dilaksanakan maka untuk mencapai tujuan
proses konseling maka perlu dilaksanakan penilaian untuk melihat bagaimana
perkembangan konseli dalam melaksanakan konseling maupun setelah melaksanakan
proses konseling, adapun penilaian hasil dari konseling tersebut adalah :
1. Konseli memperoleh pemahaman baru terkait tentang pemberian ASI dan manfaat
ASI eksklusif.
2. Konseli memahami masalah yang dihadapinya terkait dengan pemberian ASI
3. Konseli mempunyai rencana jika mempunyai anak lagi akan menerapkan ASI
eksklusif pada bayinya.
G. Tindak lanjut
Untuk mengetahui perkembangan layanan yang diberikan kepada konseli
diperlukannya tindak lanjut, untuk mengetahui perkembangan masalah klien dan
menetapkan tindak lanjut yang akan diberikan apakah konseling akan dihentikan,
dilanjutkan dengan layanan konseling yang lain ataupun dialih tangankan.
LAPORAN HASIL KONSELING

A. Identitas konseli
Nama : Ny. Maryati Mukadar
Umur : 35 Tahun
Agama : Islam
Alamat : waipure
B. Deskripsi masalah
Konseli adalah seorang ibu yang mempunyai anak bayi berusia 6 bulan. Selama ini
bayinya diberi tambahan susu formula `karena beranggapan bahwa kandungan susu
formula hampi sama saja dengan kandungan ASI
C. Analisis masalah
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka konselor dapat
menganalisa permasalahan yang dialami oleh konseli adalah konseli tidak memahami
kandungan ASI
D. Rencana layanan yang akan diberikan
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka rencana layanan yang
akan konselor berikan untuk membantu konseli mengatasi permaslahan yang
dialaminya adalah dengan layanan konseling individual.
E. Pelaksanaan layanan
1. Waktu pelaksanaan layanan
Hari : Rabu
Tanggal : 04 Maret 2020
Tempat : Ruang Posyandu Desa Waepure
2. Proses layanan
a. Tahap penghantaran
Dalam memulai hubungan awal antara konselor dengan klien, konselor
berupaya menghantarkan klien untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman.
Dalam hubungan awal ini konselor dan klien mempunyai pemahaman dan
presepsi yang sama dalam pencapaian tujuan pelaksanaan proses konseling
antara konselor dengan klien dalam rangka nantinya konseli dapat mengatasi
masalah yang dihadapinya secara mandiri.
b. Tahap penjajagan
Setelah berhasil pada tahap pengantaran ini dan terbinanya hubungan awal
antara konselor dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang ditandai
klien telah memiliki persepsi yang sama dengan konselor dalam melaksanakan
konseling. Selanjutnya konselor menjelajahi permasalahan yang dialami klien.
Dari penjajakan terhadap permasalahan yang dialami klien, informasi yang
diperoleh konselor adalah klien memiliki permasalahan yaitu pemberian susu
formula karena klien tidak mengetahui kandungan ASI.
c. Tahap penafsiran
Dari hasil penjelajahan terhadap masalah yang dialami oleh klien maka
konselor dapat menafsirkan bahwa konseli tidak memahami kandungan dari
ASI
d. Tahap pembinaan
Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan diperoleh informasi maka
tahap selanjutnya dilaksanakan tahap pembinaan. Dalam tahap pembinaan ini
usaha yang dilakukan konselor dalam membantu klien mengambil keputusan
untuk mengatasi permasalahan yang dialaminya adalah dengan memberikan
pemahaman bahwatidak benar kandungan ASI dan kandungan susu formula
sama. Susu formula tidak mengandung zat antibodi atau kekebalan tubuh, sel-
sel hidup, enzim-enzim, dan tidak mengandung hormon. Dibandingkan ASI,
susu formula mengandung lebih banyak zat alumunium, mangan, cadmium,
(sejenis logam berat), dan zat besi. Kandungan susu formula tidak berubah
dari periode awal menyesui hingga akhir, dari hari pertama ke hari ketujuh, ke
hari tigapuluh, dari satu ibu ke ibu lainnya, dari satu bayi ke bayi lainnya. ASI
dibuat khusus hanya untuk bayi..Susu formula dibuat dan disamaratakan untuk
semua bayi.Susu formula hanya mampu membuat bayi menjadi gendut, tetapi
bayi tidak dapat mendapatkan kandungan nutrisi dan zat gizi lainnya yang
dibutuhkan.Dalam permasalahan ini konselor memberikan pemahan yang
mudah dipahami oleh klien dan bisa mengatasi masalah yang dialaminya.
e. Tahap penilaian
Dari proses konseling yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa permasalahan
yang dialami klien sudah berkurang, danklien sudah dapat menyebutkan ulang
kandungan ASI yang telah disebutkan oleh konselor.

F. Penilaian hasil layanan


Dari tahap-tahap konseling yang telah dilaksanakan maka untuk mencapai tujuan
proses konseling maka perlu dilaksanakan penilaian untuk melihat bagaimana
perkembangan konseli dalam melaksanakan konseling maupun setelah melaksanakan
proses konseling, adapun penilaian hasil dari konseling tersebut adalah :
1. Konseli memperoleh pemahaman baru terkait tentang ASI eksklusif khususnya
kandungan ASI.
2. Konseli mempunyai komitmen yang akan dilaksanakan dalam mengatasi
masalahmengenai ketidak tahuankonseli tentang kandungan ASI
G. Tindak lanjut
Untuk mengetahui perkembangan layanan yang diberikan kepada konseli
diperlukannya tindak lanjut, untuk mengetahui perkembangan masalah klien dan
menetapkan tindak lanjut yang akan diberikan apakah konseling akan dihentikan,
dilanjutkan dengan layanan konseling yang lain ataupun dialih tangankan.

LAPORAN HASIL KONSELING


A. Identitas konseli
Nama : Ny Maria Lehalima
Umur : 26 tahun
Agama : Kristen
Alamat : Batlale
B. Deskripsi masalah
Konseli adalah seorang ibu menyesui. Konseli sendiri telah berhasil memberikan ASI
eksklusif. Namun,konseli mengatakan pada saat pemberian ASI, konseli pernah
mengalami putting susulecet. Walaupun agak sakit, konseli tetap memberikan ASI.
C. Analisis masalah
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka konselor dapat
menganalisa permasalahan yang dialami oleh konseli adalah konseli kurang
memahami cara menyesui yang baik dan benar.
D. Rencana layanan yang akan diberikan
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka rencana layanan yang
akan konselor berikan untuk membantu konseli mengatasi permasalahan yang
dialaminya adalah dengan layanan konseling individual.
E. Pelaksanaan layanan
1. Waktu pelaksanaan layanan
Hari : Kamis
Tanggal : 19 Maret 2020
Tempat : Polindesbatlale
2. Proses layanan
a. Tahap penghantaran
Dalam memulai hubungan awal antara konselor dengan klien, konselor
berupaya menghantarkan klien untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman.
Dalam hubungan awal ini konselor dan klien mempunyai pemahaman dan
presepsi yang sama dalam pencapaian tujuan pelaksanaan proses konseling
antara konselor dengan klien dalam rangka nantinya konseli dapat mengatasi
masalah yang dihadapinya secara mandiri.

b. Tahap penjajagan
Setelah berhasil pada tahap pengantaran ini dan terbinanya hubungan awal
antara konselor dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang ditandai
klien telah memiliki persepsi yang sama dengan konselor dalam melaksanakan
konseling. Selanjutnya konselor menjelajahi permasalahan yang dialami klien.
Dari penjajakan terhadap permasalahan yang dialami klien, informasi yang
diperoleh konselor adalah klien memiliki permasalahan yaitu kebingungan
dalam menentukan pengambilan keputusan.
c. Tahap penafsiran
Dari hasil penjelajahan terhadap masalah yang dialami oleh klien maka
konselor dapat menafsirkan bahwa konseli kurang memahami cara menyesui
yang baik.
d. Tahap pembinaan
Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan diperoleh informasi maka
tahap selanjutnya dilaksanakan tahap pembinaan. Dalam tahap pembinaan ini
usaha yang dilakukan konselor dalam membantu klien mengambil keputusan
untuk mengatasi permasalahan yang dialaminya adalah dengan menjelaskan
cara menyesui yang baik. Sebelum menyesuiposisikan ibu senyaman mungkin,
oleskan ASI ke areola sebagai antiseptic.Kemudian, bayi berbaring miring
menghadap ke ibu. Dengan begitu, perut ibu menempel pada perut bayi , dan
dada ibu menempel pada dada bayi. Setelah itu rangsang bayi agar membuka
mulutnya dengan menyentuhkan putting pada bibirnya.Perlu diperhatikan juga
masukkan areola sebanyak-banyaknya ke dalam mulut bayi.Sehingga, lecet
pada putting bisa dihindari.Bila perlu, gunakan bantal menyesui untuk
membantu.
e. Tahap penilaian
Dari proses konseling yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa klien dapat
mengerti dengan penjelasan yang diberikan. Konseli dapat menjelaskan ulang
caramenyesui dan mengatakan akan menerapkannya jika mempunyai anak
lagi.
F. Penilaian hasil layanan
Dari tahap-tahap konseling yang telah dilaksanakan maka untuk mencapai tujuan
proses konseling maka perlu dilaksanakan penilaian untuk melihat bagaimana
perkembangan konseli dalam melaksanakan konseling maupun setelah melaksanakan
proses konseling, adapun penilaian hasil dari konseling tersebut adalah :
1. Konseli memperoleh pemahaman baru terkait tentang cara menyesui yang baik
agar terhindar dari lecet pada saat menyesui
2. Konseli mempunyai komitmen yang akan dilaksanakan dalam mengatasi masalah
yang dihadapinya.
G. Tindak lanjut
Untuk mengetahui perkembangan layanan yang diberikan kepada konseli
diperlukannya tindak lanjut, untuk mengetahui perkembangan masalah klien dan
menetapkan tindak lanjut yang akan diberikan apakah konseling akan dihentikan,
dilanjutkan dengan layanan konseling yang lain ataupun dialih tangankan.

LAPORAN HASIL KONSELING


A. Identitas konseli
Nama : Ny. Rosna
Umur : 23 tahun
Agama : Islam
Alamat : Kramat
B. Deskripsi masalah
Konseli adalah seorang ibu hamil, dimana sebelumnya tidak memberikan ASI
eksklusif pada anak sebelumnya. Konseli beranggapan bahwa ASI saja tidak cukup
memenuhi kebutuhan bayi selama 6 bulan.Sehingga, konseli tidak memberikan ASI
eksklusif.
C. Analisis masalah
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka konselor dapat
menganalisa permasalahan yang dialami oleh konseli adalah konseli tidak mengetahui
apa saja kandungan ASI dan bagaimana pemberiannya agar ASI mencukupi.
D. Rencana layanan yang akan diberikan
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka rencana layanan yang
akan konselor berikan untuk membantu konseli mengatasi permasalahan yang
dialaminya adalah dengan layanan konseling individual.
E. Pelaksanaan layanan
1. Waktu pelaksanaan layanan
Hari : kamis
Tanggal : 19 Maret 2020
Tempat : PolindesBatlale
2. Proses layanan
a. Tahap penghantaran
Dalam memulai hubungan awal antara konselor dengan klien, konselor
berupaya menghantarkan klien untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman.
Dalam hubungan awal ini konselor dan klien mempunyai pemahaman dan
presepsi yang sama dalam pencapaian tujuan pelaksanaan proses konseling
antara konselor dengan klien dalam rangka nantinya konseli dapat mengatasi
masalah yang dihadapinya secara mandiri.

b. Tahap penjajagan
Setelah berhasil pada tahap pengantaran ini dan terbinanya hubungan awal
antara konselor dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang ditandai
klien telah memiliki persepsi yang sama dengan konselor dalam melaksanakan
konseling. Selanjutnya konselor menjelajahi permasalahan yang dialami klien.
Dari penjajakan terhadap permasalahan yang dialami klien, informasi yang
diperoleh konselor adalah klien memiliki permasalahan yaitu tidak mengetahui
kandungan ASI sehingga beranggapan bahwa ASI saja tidak cukup memenuhi
kebutuhan bayi selama 6 bulan.
c. Tahap penafsiran
Dari hasil penjelajahan terhadap masalah yang dialami oleh klien maka
konselor dapat menafsirkan bahwa konseli tidak memahami apa saja
kandungan ASI dan bagaimana pemberiannya agar ASI mencukupi kebutuhan
bayi.
d. Tahap pembinaan
Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan diperoleh informasi maka
tahap selanjutnya dilaksanakan tahap pembinaan. Dalam tahap pembinaan ini
usaha yang dilakukan konselor dalam membantu klien mengambil keputusan
untuk mengatasi permasalahan yang dialaminya adalah dengan memberikan
pemahaman bahwa ASI saja cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi selama 6
bulan, Karena mengandung Fe (zat besi ),sodium, kalsium,fosfor,magnesium,
taurin, lactobacillus, mengandung air, antibody, dan kandungan lain yang
bermanfat bagi bayi. Yang perlu diperhatikan adalah cara pemberian ASI, ASI
diberikan sesering mungkin. Kemudian perlengketan payudara pada saat
menyesui, mengosongkan salah satu payudara dan memakan bergizi untuk
memperbanyak ASI.
e. Tahap penilaian
Dari proses konseling yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa klien dapat
memahami apa yang din jelaskan oleh konselor ditandai dengan mimik wajah
serta adanya umpan balik dari konseli.
F. Penilaian hasil layanan
Dari tahap-tahap konseling yang telah dilaksanakan maka untuk mencapai tujuan
proses konseling maka perlu dilaksanakan penilaian untuk melihat bagaimana
perkembangan konseli dalam melaksanakan konseling maupun setelah melaksanakan
proses konseling, adapun penilaian hasil dari konseling tersebut adalah :
1. Konseli memperoleh pemahaman baru terkait tentang kandungan ASI
2. Konseli mempunyai komitmen yang akan dilaksanakan dalam mengatasi masalah
yang dihadapinya.
G. Tindak lanjut
Untuk mengetahui perkembangan layanan yang diberikan kepada konseli
diperlukannya tindak lanjut, untuk mengetahui perkembangan masalah klien dan
menetapkan tindak lanjut yang akan diberikan apakah konseling akan dihentikan,
dilanjutkan dengan layanan konseling yang lain ataupun dialih tangankan.

LAPORAN HASIL KONSELING


A. Identitas konseli
Nama : Ny. Milna
Umur : 24 tahun tahun
Agama : Islam
Alamat : Kramat
B. Deskripsi masalah
Konseli adalah seorang ibu hamil, dimana pada anak sebelumnya konseli tidak
memberikan ASI eksklusif. Konselimengatatakan pertama kali memberikan susu
formula pada saat ASI yang berwarna kuning keluar, karena ASI itu sudah basi.
C. Analisis masalah
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka konselor dapat
menganalisa permasalahan yang dialami oleh konseli adalah pemberian susu formula
karena menganggap ASI basi.
D. Rencana layanan yang akan diberikan
Dari hasil wawancara antara konselor dengan konseli maka rencana layanan yang
akan konselor berikan untuk membantu konseli mengatasi permasalahan yang
dialaminya adalah dengan layanan konseling individual.
E. Pelaksanaan layanan
1. Waktu pelaksanaan layanan
Hari : kamis
Tanggal : 19 Maret 2020
Tempat : Polindesbatlale
2. Proses layanan
a. Tahap penghantaran
Dalam memulai hubungan awal antara konselor dengan klien, konselor
berupaya menghantarkan klien untuk bisa memiliki rasa aman dan nyaman.
Dalam hubungan awal ini konselor dan klien mempunyai pemahaman dan
presepsi yang sama dalam pencapaian tujuan pelaksanaan proses konseling
antara konselor dengan klien dalam rangka nantinya konseli dapat mengatasi
masalah yang dihadapinya secara mandiri.

b. Tahap penjajagan
Setelah berhasil pada tahap pengantaran ini dan terbinanya hubungan awal
antara konselor dengan konseli dalam pelaksanaan konseling yang ditandai
klien telah memiliki persepsi yang sama dengan konselor dalam melaksanakan
konseling. Selanjutnya konselor menjelajahi permasalahan yang dialami klien.
Dari penjajakan terhadap permasalahan yang dialami klien, informasi yang
diperoleh konselor adalah klien memiliki permasalahan yaitu pemberian susu
formula karena menganggap bahwa ASI yang berwarna kuning adalah ASI
basi.
c. Tahap penafsiran
Dari hasil penjelajahan terhadap masalah yang dialami oleh klien maka
konselor dapat menafsirkan bahwa konseli tidak mengetahui apa itu kolostrum
dan manfaatnya.
d. Tahap pembinaan
Setelah berhasil dalam tahap penjajagan ini dan diperoleh informasi maka
tahap selanjutnya dilaksanakan tahap pembinaan. Dalam tahap pembinaan ini
usaha yang dilakukan konselor dalam menyelesaikan masalah konseli adalah
menjelaskan kepada konseli bahwa anggapan konseli itu mitos. Faktanya, ASI
pertama atau Kolostrum justru sangat baik bagi bayi karena mengandung
antibodi dan imunoglobin yang tinggi, sehingga dapat meningkatkan
kekebalan tubuh bayi, Kolostrum kaya akan sel darah putih yang mampu
melawan infeksi bakteri dan virus. Jadi kolostrum sangat disarankan untuk
diberikan pada saat ia lahir dan di lanjutkan dengan ASI eksklusif hingga 6
bulan. Dalam permasalahan ini konselor memberikan pemahan yang mudah
dipahami oleh klien agar klien tidak merasa takut dan bisa mengatasi masalah
yang dialaminya.
e. Tahap penilaian
Dari proses konseling yang dilakukan maka dapat dilihat bahwa permasalahan
yang dialami klien sudah mulai berkurang, dan tampaknya klien sudah
memahami apa yang di sampaikan oleh konseli ditandai dengan mimic
wajakkonseli.
F. Penilaian hasil layanan
Dari tahap-tahap konseling yang telah dilaksanakan maka untuk mencapai tujuan
proses konseling maka perlu dilaksanakan penilaian untuk melihat bagaimana
perkembangan konseli dalam melaksanakan konseling maupun setelah melaksanakan
proses konseling, adapun penilaian hasil dari konseling tersebut adalah :
1. Konseli memperoleh pemahaman baru terkait tentang kolostrum dan
kandungannya
2. Konseli merasa masalah yang dialaminya sudah bisa diatasi karena sudah
memahami apa yang dijelaskan oleh konselor
G. Tindak lanjut
Untuk mengetahui perkembangan layanan yang diberikan kepada konseli
diperlukannya tindak lanjut, untuk mengetahui perkembangan masalah klien dan
menetapkan tindak lanjut yang akan diberikan apakah konseling akan dihentikan,
dilanjutkan dengan layanan konseling yang lain ataupun dialih tangankan.

Anda mungkin juga menyukai