1 - 2 Februari 2021
MUTU INSTITUTE - DEPOK
WAHYU RIYADI
wahyuriyadi@mutucertification.com
08170000776
STRUKTURAL
• Auditor Centre Vice President
• MUTU Institute Vice President
FUNGSIONAL/PROFESIONAL
• Certified Lead Auditor ISO 9001 – Sistem Manajemen Mutu
• Certified Lead Auditor ISO 37001 - Sistem Manajemen Anti
Penyuapan
• Certified Trainer & Consultant
PERKENALAN
• NAMA
• ASAL INSTANSI/ORGANISASI
• JABATAN DALAM ORGANISASI
• SUDAH BERAPA LAMA MENGENAL ISO 9001
• PENGALAMAN AUDITING
TUJUAN PELATIHAN
SILABUS PELATIHAN
• Pre-test
• MODUL 1 – Standar ISO 9001:2015
• MODUL 2 – Teknik audit sistem manajemen mutu sesuai ISO 19011
• Simulasi pembuatan Jadwal Audit, Daftar Periksa Audit, Wawancara
Audit, Laporan Ketidaksesuaian, Rapat Pembukaan, Rapat
Penutupan
• Post-test
MODUL 1
SISTEM MANAJEMEN MUTU
SNI ISO 9001:2015
MUTU INSTITUTE
International Organization
for Standardization
SNI …
BSN
SNI …
SNI …
1994
2000
2008
2015
• Revisi pertama tahun 1994 menambahkan preventive dengan penomoran yang sama
namun sedikit terjadi perubahan pada ISO 9002 dan ISO 9003, yaitu :
- ISO 9001 : Disain,produksi, Instalasi dan Pelayanan (20 elemen)
- ISO 9002 : Produksi, Instalasi dan Pelayanan (19 elemen )
- ISO 9003 : Inspeksi dan Tes (16 elemen )
• Revisi Kedua tahun 2000 dengan Standard ISO 9001:2000, menambahkan customer
satisfaction dan continuous improvement
• Revisi Ketiga tahun 2008 dengan Standard ISO 9001:2008
• Revisi Keempat tahun 2015 dengan Standard ISO 9001:2015 (Risk & Opportunity)
8. Operation
9. Performance evaluation
10.Improvement
Organisasi yang fokus kepada kualitas akan mempromosikan budaya yang membentuk kebiasan, attitude,
aktifitas, dan proses-proses untuk memenuhi ekspektasi dan kebutuhan pelanggan dan pihak
berkepentingan lainnya.
Kualitas produk/jasa suatu organisasi ditentukan berdasar kemampuan untuk ‘memuaskan’ pelanggan,
termasuk pihak berkepentingan yang relevan.
Contoh: Roti dari toko roti adalah produk. Cara menerima order dan
menyajikan roti adalah service.
Produk fisik
Produk
Jasa Layanan
ORGANISASI
PELANGGAN
Orang atau organisasi yang menerima
produk atau jasa. Pelanggan bisa
merupakan pihak internal atau pihak
eksternal organisasi.
4. Process
Approach
Memahami ‘current and future needs’ dari pelanggan dan pihak berkepentingan
lainnya akan membawa kesuksesan berkelanjutan bagi organisasi.
2. LEADERSHIP (1)
2. LEADERSHIP (2)
• Meningkatkan motivasi
• Meningkatkan keterlibatan orang dalam aktifitas improvement
• Meningkatkan pengembangan personal, inisiatif dan kreatifitas personal
• Meningkatkan kepuasan pegawai
• Meningkatkan kepercayaan dan kolaborasi pegawai dalam organisasi
• Meningkatkan atensi untuk menyebarkan nilai dan budaya positif dalam
organisasi
4. PROCESS APPROACH
4. PROCESS APPROACH
5. IMPROVEMENT
5. IMPROVEMENT
7. RELATIONSHIP MANAGEMENT
7. RELATIONSHIP MANAGEMENT
1. CUSTOMER FOCUS
2. LEADERSHIP
3. ENGAGEMENT OF PEOPLE
SISTEM MANAJEMEN MUTU
4. PROCESS APPROACH
YANG EFEKTIF
5. IMPROVEMENT
7. RELATIONSHIP MANAGEMENT
4.2 Pemahaman
6.2 Sasaran Mutu 8.2 Penetapan 10.2 Ketidaksesuaian
terhadap kebutuhan
5.2 Kebijakan dan Rencana 7.2 Kompetensi persyaratan produk 9.2 Audit Internal dan Tindakan
& ekspektasi pihak
pencapaiannya dan Jasa Perbaikan
berkepentingan
• Politic
Klausul 4.1 dan 4.2 • Regulasi
• Kondisi ekonomi
• Kondisi geografi
Isu • Lingkungan
• lainnya
Isu Eksternal
Isu Internal Internal
• Jumlah SDM
• Kompetensi SDM
• Budaya organisasi Harapan & • Pengguna jasa
• Teknologi yang dimiliki Kebutuhan • Pemasok
• Lainnya pihak • Instansi pusat
berkepentinga • Instansi pemerintah
n
• Asosiasi professional
• Masyarakat sekitar
• LSM
• Pegawai
• lainnya
terdokumentasi)
• Harus menjelaskan jenis produk/jasa organisasi yang tercakup
dalam SMM
• Harus menjelaskan alasan jika ada salah satu persyaratan ISO
9001:2015 yang tidak relevan sehingga tidak dapat diaplikasikan,
dan tidak mempengaruhi kemampuan atau tanggungjawab untuk
memastikan kesesuaian produk/jasa dan kepuasan pelanggan.
Menjadi panduan
dalam menjalankan
Menjelaskan kebijakan sistem manajemen
SMM dan bagaimana mutu di organisasi
cara implementasinya
sesuai persyaratan
standar SNI ISO 9001
Merefer prosedur-
prosedur teknis yang
digunakan
Clause 5. Leadership
BUDAYA
LEADERSHIP KEBIJAKAN
ORGANISASI
TOP TOP
DOWN DOWN
CONTOH 2
CONTOH 3
SMK Berprestasi bertekad menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 dalam membekali
iman dan taqwa kepada siswa, keahlian dan kemandirian, menciptakan kondisi diklat yang
kondusif guna menghasilkan tenaga profesional yang mampu bersaing di Pasar Nasional maupun
Internasional. Untuk menjamin tercapainya misi tersebut, warga SMK Berprestasi senantiasa aktif
meninjau dan memperbaiki Sistem Manajemen Mutu secara berkelanjutan.
WAKIL MANAJEMEN
Klausul 6. Perencanaan
• Terukur
• Mempertimbangkan persyaratan yang berlaku,
Maksud
• Dipantau
• Dikomunikasikan
• Diperbarui (jika diperlukan)
• Rencana untuk mencapai sasaran mutu– apa, sumberdaya, siapa, kapan,
bagaimana cara evaluasi
SMART
Klausul 7. Dukungan
Orang
Infrastruktur
Sumberdaya
• Ditentukan
• Diterapkan
• Dipelihara
Lingkungan
• Perbaikan
berkelanjutan
Sumberdaya
Pengukuran/pemantauan
Pengetahuan organisasi
• Memastikan kompeten
• Mengambil tindakan untuk memperoleh kompetensi yang
diperlukan dan mengevaluasi kefektifan dari tindakan yang
diambil
• Menyimpan informasi terdokumentasi yang sesuai sebagai
bukti kompetenai
AUDITOR INTERNAL
• Pendidikan minimal Sarjana
CONTOH
• Komunikasi dapat dilakukan secara verbal/tulisan, satu arah atau dua arah
• Komunikasi minimal mengenai hal berikut:
• Pentingnya QMS yang efektif dan sesuai dengan persyaratan SMM (5.1)
Penjelasan :
• kebijakan (5.2)
• Tanggung jawab dan wewenang (5.3)
• Pelaporan kinerja SMM untuk manajemen (5.3b)
• Tujuan/sasaran (6.2e)
• Mencapai kesadaran (7.3)
• Hasil audit dilaporkan kepada manajemen yang relevan (9.2.2d)
Matriks komunikasi
Matriks Komunikasi
No Hal Kapan Dari siapa Kepada siapa Bagaimana
dikomunikasikan
Klausul 8. Operasi
Klausul 8. Operasi
Klausul 8.1 Perencanaan dan Pengendalian Operasional
Review dan
Persyaratan produk dan jasa dipastikan mampu
(Persyaratan fungsi/kinerja, regulatory requirements,
customer req.)
dipenuhi
Produk/jasa dari
penyedia
eksternal
Penyedia
dimasukkan pada
eksternal
produk/jasa
menyediakan
organisasi
produk/jasa
langsung kepada
pelanggan
Penyedia
eksternal
menyediakan
poses, atau bagian
dari proses
Dilakukan pengendalian
(Kriteria penilaian, pemilihan, pemantauan kinerja)
Penyedia Eksternal
DELIVERING EXCELLENT COMPETENCY
MUTU INSTITUTE
Harus menetapkan:
• Apa yang diperlukan untuk dipantau dan diukur;
Persyaratan;
Harus melaksanakan audit internal pada waktu terencana untuk menyediakan informasi
apakah sistem manajemen mutu :
• Sesuai dengan 1). persyaratan organisasi untuk QMS, 2). persyaratan standar ISO 9001
• Diterapkan dan dipelihara secara efektif
TINJAUAN MANAJEMEN
Rapat
Laporan
• Kepuasan pelanggan
• Kualitas produk dan jasa
• Memperbaiki, mencegah atau mengurangi
pengaruh yang tidak diinginkan
• Meningkatkan kinerja dan efektifitas SMM
performance
time
MODUL 2
TEKNIK AUDIT SISTEM MANAJEMEN
SNI ISO 19011:2018
MUTU INSTITUTE
ACUAN NORMATIF -
1
Standar ISO 19011 – Panduan
untuk mengaudit sistem
manajemen
AUDIT..?
AUDIT :
Proses yang SISTEMATIS,
TERDOKUMENTASI dan
INDEPENDEN untuk
mendapatkan bukti
objektif sehingga dapat
untuk mengevaluasi
pemenuhan suatu kriteria
audit
Audit
Audit Mutu
Lingkungan
PRINCIPLES OF AUDITING
PRINSIP-PRINSIP MENGAUDIT
INTEGRITY
FAIR PRESENTATION
Yaitu kewajiban untuk melaporkan secara
jujur dan akurat
• Temuan audit, kesimpulan audit, dan
laporan audit, harus dibuat secara jujur
sesuai proses audit yang berjalan.
• Apabila ada halangan / hambatan dan
perbedaan pendapat yang tidak bisa
diselesaikan antara tim auditor dengan
auditee harus disampaikan di dalam
laporan audit.
• Komunikasi harus jujur, akurat, objektif,
jelas dan lengkap.
CONFIDENTIALITY
Yaitu keamanan informasi
• Auditor harus bijaksana dalam
menggunakan dan melindungi informasi
yang didapatkan selama bertugas.
• Informasi audit tidak sepantasnya
digunakan untuk keuntungan pribadi
oleh auditor atau klien audit.
• Informasi audit tidak sepantasnya
digunakan untuk merugikan kepentingan
auditee.
• Penanganan yang tepat terhadap sebuah
informasi yang sensitif atau rahasia.
INDEPENDENCE
Dasar dari ketidakberpihakan audit dan keobjektifan sebuah kesimpulan.
EVIDENCE-BASED APPROACH
Metode rasional untuk mencapai kesimpulan audit dan mampu direproduksi dalam
sebuah proses audit yang sistematis.
BERLANDASKAN RISIKO
Prinsip ini dapat menjadi alat pencegahan risiko dan optimalisasi dari
efisiensi & efektifitas proses audit dan outcome audit.
EVIDENCE-BASED
INDEPENDENCE APPROACH
BERBASIS RISIKO
HASIL AUDIT
(Objektif, Akurat, Independen, Dapat dipercaya)
• Memberikan fokus yang sama dalam visi dan strategi Program audit bagi
organisasi
• Menjadikan program audit sebagai salah satu alat strategis manajemen
• Menyediakan semua sumber daya yang diperlukan dalam penerapan
program audit
• Menunjuk penanggung jawab program audit
• Menetapkan tindak lanjut atas temuan-temuan audit yang strategis dalam
tinjauan manajemen
MANAGER AUDIT/PENGELOLA
PROGRAM AUDIT:
PERFORMING AN AUDIT
MELAKSANAKAN AUDIT
5. Penyelesaian Audit :
Penyimpanan Dokumen
Finalisasi Audit
TAHAPAN AUDIT
VERIFIKASI
PELAKSANAAN PEMBUATAN
PERSIAPAN AUDIT TINDAK
AUDIT LAPORAN
PERBAIKAN
Secara sederhana,
tahapan audit adalah sbb
PERSIAPAN AUDIT
• Jadwal Audit
• Daftar Periksa
• Formulir Ketidaksesuaian
• Formulir Laporan Audit
• Rencana Sampling
• Lainnya.
PELAKSANAAN AUDIT
• Opening meeting
• Teknik Pelaksanaan Audit :
• Mengumpulkan dan verifikasi informasi
• Melakukan kajian dokumen pada saat kegiatan audit
• Komunikasi / Wawancara & Teknik Bertanya
• Pengamatan (Observasi)
• Mendapatkan temuan audit
• Mempersiapkan kesimpulan audit
• Melaksanakan closing meeting
1. RAPAT PEMBUKAAN
Bertujuan:
• Mengkonfirmasi persetujuan yang sudah dituangkan (dan disetujui sebelumnya)
pada jadwal audit, antara auditee dan tim auditor.
• Memperkenalkan tim auditor
• Memastikan semua aspek kegiatan audit yang sudah direncanakan dalam jadwal
audit dapat berjalan
SUMBER
INFORMASI Pengumpulan dan penyeleksian
(dengan meninjau dokumen,
wawancara, observasi dll)
INFORMASI
Verifikasi
BUKTI AUDIT
TEMUAN
AUDIT
Meninjau hasil temuan
KESIMPULAN
AUDIT
ON-SITE AUDIT PROCESS
1. Review dokumen
2. Review rekaman
3. Wawancara
4. Observasi langsung
Ingat, informasi yang dikumpulkan dan diverifikasi untuk mendapatkan bukti audit
harus:
• Relevan dengan kriteria, tujuan dan lingkup audit
• Dapat diverifikasi
• Dicatat
Review Dokumen
Tujuannya:
• Menetapkan kesesuaian sistem (secara dokumentasi) dengan
kriteria audit
• Mengumpulkan informasi untuk support aktifitas audit
Wawancara audit
❑ Wawancara sebaiknya dilakukan dengan personel dari tingkat yang sesuai dan dari fungsi
yang melaksanakan kegiatan atau tugas dalam ruang lingkup audit;
❑ Wawancara sebaiknya dilaksanakan selama jam kerja yang normal dan bila dapat
dilaksanakan, pada lokasi kerja personel yang diwawancara;
❑ Setiap upaya sebaiknya dilakukan sehingga personel yang diwawancara tidak merasa dalam
kesulitan sebelum dan selama wawancara;
❑ Alasan untuk wawancara dan setiap catatan yang dibuat sebaiknya dijelaskan;
❑ Wawancara dapat diawali dengan meminta personel yang diwawancara untuk menguraikan
pekerjaannya;
❑ Hasil wawancara sebaiknya dirangkum & ditinjau dengan personel yang diwawancarai;
❑ Personel yang diwawancarai sebaiknya diberi ucapan terima kasih atas peran serta dan
kerjasamanya
TEKNIK BERTANYA
Menutup Wawancara
OBSERVASI
Observasi
Wawancara
Dokumentasi
P L A R
Reference
Location
Saat audit di wakil manajemen, belum cukup bukti yang memadai bahwa
organisasi menetapkan perencanaan tindakan untuk mengatasi risiko
yang didasarkan pada hasil identifikasi issue eksternal, issue internal dan
kebutuhan dan harapan pihak pihak berkepentingan yang dapat
berpengaruh pada strategi organisasi dalam mencapai tujuannya, Tidak
sesuai dengan ISO 9001;2015 persyaratan 6.1
3. RAPAT PENUTUPAN
Rapat Penutupan
• Jadwal audit
• Daftar hadir rapat pembukaan dan penutupan
• Daftar periksa/ catatan audit
• Audit test plan
• Laporan ketidaksesuaian
• Bukti perbaikan
• Laporan audit
TERIMA KASIH