NAMA : DWI FEBRIYANTI

NIM : 1914314201040

PRODI : S1 KEPERAWATAN

Menumbuhkan Selfawaranes (Kesadaran Diri) Dalam Hubungan

Kesadaran diri jelas penting dalam membantu kita memahami diri sendiri
dan bagaimana kita berhubungan dengan orang lain. Sadar diri juga
memungkinkan kita untuk mengevaluasi diri. Namun, jika kita merasa bahwa
kesadaran diri malah memiliki pengaruh negatif, kita bisa mencoba melakukan
refleksi dan berdiskusi.

Untuk dapat memahami diri ada hal penting yang dapat dilakukan dengan
mengenali:

1. Kekuatan dan kelemahan diri

2. Perilaku diri
3. Pola pikir
4. Nilai/prinsip diri

Saya akan menganalisis kesadaran diri saya dalam berhubungan dengan orang lain
atau sesama dengan cara mengenali diri seperti poin-poin yang ada di atas.

1. Kekuatan dan Kelemahan diri

Pertama saya akan menganalisis kelemahan diri saya. Saya

sedikit workaholic, jadi saya cenderung mengambil terlalu banyak pekerjaan atau
tugas. Saya juga orang yang perfeksionis dan selalu ingin berprestasi, saya bisa
tidak beristirahat sampai tugas saya selesai, lalu diperiksa ulang, dan dinilai
sebagai nilai tertinggi dan pastinya saya mengerjakan tugas lebih cepat dari
jadwal. Dan saya selalu bekerja terlalu keras, terkadang sampai mengorbankan
waktu istirahat dan akhir pekan saya untuk memastikan tugas saya selesai
sebelum deadline terpenuhi.
 Kekurangan saya juga terdapat dalam emosi, saya orang yang moody an
kadang suasana hati, pikiran, dan emosi saya mudah berubah-ubah. Kelemahan
saya yang susah saya ubah yaitu mudah tersinggung dan juga sensitif, kadang
saya merasa tersinggung oleh ucapan sesorang padahal ucapannya bukan
ditujukan kepada saya tapi pada orang lain. Saya juga orang yang tidak sabaran
jadi apa yang dikerjakan harus cepat terselesaikan dan harus sempurna tanpa
salah. Kelemahan saya yang lain yaitu saya adalah orang yang individualis saya
suka bekerja sendiri tanpa melibatkan orang lain dan saya juga tidak suka
keramaian. Saya juga orang yang susah sekali bergaul dengan orang baru karena
saya adalah orang yang pemalu. Biasanya hal yang saya lakukan untuk mengatasi
kelemahan itu yaitu tidak akan menghilangkan kelemahan saya dan tidak
memperbaiki kelemahan saya, tapi saya akan belajar dari kelemahan saya agar
saya tidak mengulangi dan melakukannya lagi.

Untuk kelebihan menurut saya adalah hal-hal yang dapat kita manfaatkan
untuk mendorong diri berkembang lebih jauh. Dari analisis pada kelebihan diri,
menurut saya, saya adalah orang yang bertanggung jawab dan tidak mudah putus
asa. Jika saya di beri pekerjaan, saya akan menyelesaikan pekerjaan tersebut
sebaik mungkin dan pasti tepat waktu. Saya juga orang yang tidak bisa untuk
berbohong, jika saya berbohong saya akan menyesal dan akhirnya saya akan
berkata jujur, jadi saya adalah orang yang jujur. Saya juga orang yang gampang
sekali memaafkan kesalahan yang diperbuat orang lain pada saya. Karena menurut
saya dengan saya memaafkan kesalahannya dapat meningkatkan kualitas
hubungan, baik kepada diri sendiri maupun dengan orang lain.

Kelebihan lain dari diri saya menurut analisis, saya suka membantu orang
yang sedang dalam kesusahan. Saya seneng membantu teman saya yang
kesusahan dalam memahami tugas atau materi yang diberikan oleh dosen. Dengan
begitu ilmu yang saya miliki akan bermanfaat untuk orang lain. Saya selalu
mengingat pesan yang disampaikan oleh salah satu dosen saya yaitu “Jangan
menyimpan kecerdasan atau ilmu yang kamu miliki untuk diri sendiri, tapi bagi
dan ajarilah kepada teman mu yang kesusahan dan kurang paham. Pasti ilmu mu
akan bermanfaat”
 2. Perilaku diri
Perilaku diri merupakan sesuatu yang sulit di ubah. Dari analisis saya
perilaku diri, saya merupakan orang berperilaku adil, contoh dalam pembagian
tugas saya akan membagi tugas secara adil pada teman-teman agar mereka juga
ikut andil dalam mengerjakan tugas. saya juga orang yang teratur jadi saya harus
membuat jadwal atau agenda apa yang akan saya kerjakan. Jadi saya pekerjaan
yang saya kerjakan tidak berantakan dan akan selesai dengan baik dan teratur.
Tapi ada perilaku diri saya yang susah sekali diubah yaitu selalu
meletakkan barang apapaun itu di sembarang tempat, sehingga karna saya yang
pelupa pasti barang nya hilang karana saya lupa meletakkan nya. Dan kadang saya
menyalahkan dan menuduh orang lain padahal itu adalah salah saya sendiri.
Sampai saat ini perilaku tersebut yang masih susah saya rubah.
3. Pola pikir
Analisis pola pikir saya dalam memproses berbagai informasi yang saya
diterima, serta bagaimana saya menganalisis informasi dan membuat sebuah
keputusan tentang bagaimana menggunakan dan mengaplikasikan informasi, biasa
yang saya lakukan yaitu menghindari konflik dan perdebatan. Kurangnya
kesadaran dlam komunikasi bukan masalah yang sepele, justru hal ini dapat
berimbas memunculkan konflik yang dapat memicu perpecahan dan pertikaian.
Kurangnya nilai kesadaran akan menyebabkan timbulnya konflik. Jadi, sebisa
mungkin saya biasakan utnuk menjauhi konflik dalam berkomunikasi antar
sesama
Serta biasanya dalam mkomunikasi perdebatan adalah hal yang sudah
wajar, tapi saya berusaha akan menghindari konflik ini, sebab akibatnya dapat
memunculkan dampak komunikasi yang menjadi tidak efektif. Dan pada akhir hal
ini akan menjadikan komunikasi terjadi tidak sesuai dengan apa yang saya
harapkan. Sehingga upaya saya dalam meningkatkan kesadaran diri dalam
komunikasi antar sesama yaitu sebaikanya saya akan menghindari perdebatan
yang akan berujung konflik.
4. Nilai/prinsip diri
Prinsip diri yang saya pegang teguh sampai sekarang yaitu “ utamakan
etika dan kesopanan”. Saya menjunjung tinggi kesopanan dan tata krama dalam
meningkatkan komunikasi karena hal ini menjadi salah satu standar penilaian
orang lain terhadap diri dan pribadi kita. Dan untuk meningkatkan kesadaran
dalam komunikasi antar sesama saya biasanya melakukan evaluasi diri. Karena
dengan evaluasi diri, saya akan mengetahui hal yang harus saya perbaiki.
Sehingga akan memberikan nilai positif untuk saya dan memperbaiki kesadaran
diri sendiri serta akan menghindari konflik yang dapat muncul saat berkomunikasi
dengan sesama.