DISUSUN OLEH :
NURUL AMALIAH (P27903219013)
KELAS : REGULER KARYAWAN TINGKAT 2
1. Mycobacterium tuberculosis
Genus Mycobacterium merupakan kelompok bakteri gram positif,
berbentuk batang, berukuran lebih kecil dibandingkan bakteri lainnya. M.
tuberculosis dibedakan dari sebagian besar bakteri lainnya karena bersifat
patogen dan dapat berkembang biak dalam sel fagosit hewan dan manusia.
Pertumbuhan M.tuberculosis relatif lambat dibandingkan bakteri lainnya.
M. tuberculosis tidak menghasilkan endotoksin maupun eksotoksin.
Bagian selubung M. Tuberculosis mempunyai sifat pertahanan khusus
terhadap proses mikobakterisidal sel hospes. M.tuberculosis juga mempunyai
sifat khusus yaitu tahan terhadap asam pada pewarnaan, oleh karena itu
disebut pula sebagai Basil Tahan Asam (BTA), Aerob obligat, dan kuman ini
cepat mati dengan sinar matahari langsung, tetapi dapat bertahan hidup
beberapa jam ditempat yang gelap dan lembab.
Media perbenihan : Medium Lowenstein Jensen (LJ), medium Middlebrook
7H9 / 7H1, medium Ogawa, medium Kudoh
Bentuk koloni dan bentuk M. tuberculosis dapat dilihat pada Gambar 1.
Tuberkulosis (TB)
Penyakit tuberkulosis (TB) adalah penyakit paru-paru yang menyebar
melalui udara, seperti flu biasa. Menular ketika seseorang bersin, batuk atau
bahkan berbicara, kuman TB dikenal sebagai basil masukkan udara. Kuman
ini dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening,
karena itulah TB dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti: paru-
paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah bening, dan lain-
lain, meskipun demikian organ tubuh yang paling sering terkena infeksi
bakteri ini adalah paru-paru.
Saat M. tuberculosis berhasil menginfeksi paru-paru, maka dengan
segera tumbuh koloni bakteri yang berbentuk globular / bulat (Gambar 1a.).
Gejala sistemik TB yaitu demam, kehilangan berat badan, berkeringat di
malam hari serta malaise. Sedangkan gejala pernapasan berupa batuk (lebih
dari 2-3 minggu), hemoptisis, nyeri dada dan dispenia. Cara pemeriksaan
yaitu pemeriksaan radiologi, Uji tuberkulin (Mantoux test) dan Pemeriksaan
kultur. Terapi kasus dini menggunakan kombinasi 4 jenis obat (rifampisin,
isoniazid, ethambutol, pirazinamid atau streptomisin)
Pneumonia mikoplasma
Pneumonia mikoplasma umumnya merupakan penyakit yang ringan.
spektrum klinis infeksi M.pneumoniae berkisar dari infeksi asimtomatik
hingga pneumonitis berat, yang kadang-kadang disertai keterlibatan sistem
syaraf dan hematologi (contoh,anemia hemolitik) serta berbagai jenis lesi
kulit.
Infeksi ditularkan melalui udara dari orang ke orang, transmisi kuman
melalui droplet nuclei atau karena kontak yang erat. Mycoplasma dapat
menyebar dengan cepat kepada orang-orang yang berada di sekitar
penderita, misalnya dalam keluarga, di sekolah atau tempat kerja.
Masa inkubasi bervariasi dari 1 hingga 3 minggu. Awitan penyakit
biasanya perlahan-lahan, ditandai dengan kelelahan, demam, nyeri kepala,
nyeri tenggorok, dan batuk. Pada awalnya, batuk bersifat nonproduktif,
tetapi terkadang bersifat hilang timbul. Pada perkembangan selanjutnya,
mungkin terdapat sputum bernoda darah dan nyeri dada. Cara pemeriksaan
yaitu pemeriksaan fisik, pemeriksaan darah lengkap, dan pemeriksaan apus
tenggorokan. Terapi : tetracycline atau erythromycin
Salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri
Corynebacterium diphtheriae yaitu difteri.
Difteri
Patogen genus Corynebacterium pada manusia yang utama adalah C.
diphtheriae, agen penyebab difteri saluran napas. Penyakit ini biasanya
menyerang saluran nafas atas. Difteri mudah menular melalui udara dengan
masa inkubasi antara 1 – 10 (tersering 2-5) hari. Kelompok risiko tinggi
adalah anak-anak dan orang lanjut usia. Gejala yang ditimbulkan yaitu
demam, malaise, pseudomembrane di tonsil dan tenggorok atau di hidung,
paralisis, gagal jantung dan ginjal.
Faktor virulensi utama C. diphtheriae adalah toksigenisitas
(kemampuan memproduksi toksin) bakteri. Toksin menimbulkan
peradangan dan destruksi epitel pada daerah yang terinfeksi, akibatnya akan
terjadi nekrosis jaringan dan terbentuk membran palsu (pseudomembran).
Pseudomembran diikuti dengan terjadinya edema jaringan mukosa
dibawahnya. Inilah yang sering menyebabkan terjadinya obstruksi saluran
nafas. Selanjutnya toksin akan menyebar ke seluruh tubuh, menyebabkan
degenerasi dan nekrosis terutama pada jantung dan sel saraf. Kematian
biasanya disebabkan gagal jantung dan gangguan pernafasan. Cara
pemeriksaan yaitu pemeriksaan kultur. Terapi : antitoksin; erythromycin
untuk mencegah transmisi
4. Streptococcus Pneumoniae
Streptococcus pneumoniae adalah sel gram positif berbentuk bulat
telur atau seperti bola, secara khas terdapat berpasangan atau rantai pendek.
Bagian ujung belakang tiap pasangan sel secara khas berbentuk tombak
(runcing tumpul), tidak membentuk spora dan tidak bergerak tetapi galur
yang ganas berkapsul, menghasilkan α-hemolisis pada agar darah dan akan
terlisis oleh garam empedu dan deterjen.
Streptococcus pneumoniae adalah penghuni normal pada saluran
pernapasan bagian atas manusia dan dapat menyebabkan pneumonia,
sinusitis, otitis, bronchitis,bakteremia, meningitis, dan proses infeksi
lainnya.
Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) membentuk koloni bulat
kecil,mula-mula berbentuk kubah dan kemudian timbul lekukan di tengah-
tengahnyadengan pinggiran yang meninggi dan α-hemolisis pada agar
darah. Pertumbuhan bakteri ditinggikan dengan 5-10% CO2. Energi yang
diperoleh kebanyakan dari peragian glukosa yang diikuti oleh pembentukan
asam laktat yang cepat, yang membatasi pertumbuhan.
Salah satu penyakit infeksi saluran pernafasan yang disebabkan oleh bakteri
Streptococcus pneumoniae yaitu pneumonia pneumokokus.
Pneumonia Pneumokokus
Pneumonia Pneumokokus adalah suatu infeksi paru-paru yang
disebabkan oleh bakteri pneumokokus. Pneumokokus menyebabkan
penyakit melalui kemampuan mereka memperbanyak diri di jaringan.
Infeksi pneumokokus menyebabkan aliran hebat cairan edema fibrinosa
kedalam alveoli, di ikuti masuknya eritrosit dan leukosit yang menyebabkan
konsolidasi bagian-bagian paru.
Awitan pneumonia pneumokokus umumnya mendadak, di tandai
dengan demam, menggigil, dan nyeri pleura yang tajam. Sputum serupa
dengan eksudat alveolar, berwarna khas seperti darah atau karat. Masa
inkubasi 1-3 hari. Pada awal perjalanan penyakit, saat demam tinggi,
bakteremia timbul pada 10-20% kasus. Dengan terapi antimikroba, penyakit
biasanya segera berakhir jika obat diberikan secara dini, pembentukan
konsolidasi akan di cegah. Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan
hasil pemeriksaan fisik. Terapi : penicillin, erythromycin, dan lainnya.
5. Bordetella pertussis
Bordetella pertussis merupakan patogen penting dan sangat menular
pada manusia, menyebabkan batuk rejan (pertusis). Organisme tersebut
adalah kokobasil gram-negatif kecil menyerupai H. Influenzae. Dengan
pewarnaan toluidin biru, granula metakromatis bipolar dapat diperlihatkan.
Terdapat sebuah kapsul. Organisme ini bersifat aerob obligat dan
membentuk asam, tetapi bukan gas dari glukosa dan laktosa. Hemolisis
medium yang mengandung darah berhubungan dengan B. Pertussis virulen.
3.1 KESIMPULAN
Penyakit saluran pernafasan adalah penyakit infeksi yang
menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran nafas mulai dari
hidung hingga kantong paru (alveoli) termasuk jaringan adneksanya
seperti sinus/rongga di sekitar hidung, rongga telinga tengah dan pleura
(Depkes, 2002).
Infeksi saluran nafas bisa terjadi pada saluran nafas bagian atas,
misalnya : epiglottitis, laryngitis, laringo-epiglottitis, trakheaitis, dan
pada saluran nafas bagian bawah, misalnya bronchitis,
bronchopneumonia, pneumonia, pneumonitis, yang penyebabnya oleh
bakteri virus maupun fungi. Bakteri yang banyak menjadi penyebab
infeksi saluran nafas, termasuk basil-basil negative-gram Klebsiella
pneumoniae, Escherechia coli, pseudomonas spp, proteus spp,
Haemophilus influenza, bordetella pertussies, kokkus piogenik, yaitu
staphylococcus aureus, neisseria meningitides. Disamping itu juga
corynebscterium diphtheriae dan salmonella typhosa. Di Indonesia
penyebab yang banyak ditemukan adalah Mycobacterium tuberculosa.
DAFTAR PUSTAKA