OLEH
NIM : 1111420011
Jawaban
1. Pengertian tingtur, ekstraksi, sediaan galenik, maserasi
a. Tingtur adalah sediaan cair yang dibuat dengan cara maserasi atau
perkolasi simplisia nabati atau hewani atau dengan cara melarutkan
senyawa kimia dalam pelarut yang tertera pada masing-masing monografi,
kecuali dinyatakan lain dibuat dengan menggunakan 20% zat berkhasiat
dan 10% untuk zat berkhasiat keras (Dirjen POM, 1979).
b. Tingtur adalah larutan mengandung etanol atau hidroalkohol yang dibuat
dari bahan tumbuhan atau senyawa kimia. Jumlah obat dalam tingtur yang
berbeda tidak selalu seragam, tetapi bervariasi sesuai dengan masing-
masing standar yang telah ditetapkan. (FI IV, 1995)
c. Maserasi merupakan proses perendaman sampel menggunakan pelarut
organik pada suhu ruangan. Proses ini sangat menguntungkan dalam
isolasi senyawa bahan alam karena melalui perendaman sampel tumbuhan
akan terjadi pemecahan dinding dan membran sel akibat perbedaan
tekanan antara di dalam dan di luar sel sehingga metabolit sekunder yang
ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut organik dan ekstraksi
senyawa akan sempurna karena dapat diatur lama perendaman yang
dilakukan. Pemilihan pengekstrak untuk proses maserasi akan memberikan
efektifitas yang tinggi melalui cara memerhatikan kelarutan senyawa
bahan alam pelarut tersebut. (Darwis, 2000)
d. Maserasi merupakan salah satu metode ekstraksi yang dilakukan melalui
perendaman serbuk bahan dalam larutan pengekstrak. Metode ini
digunakan untuk mengekstrak zat aktif yang mudah larut dalam cairan
pengekstrak, tidak mengembang dalam pengekstrak, serta tidak
mengandung benzoin. Keuntungan dari metode ini adalah peralatannya
mudah ditemukan dan pengerjaannya sederhana (Hargono dkk., 1986).
e. Menurut Lenny (2006), ekstraksi merupakan metode pemisahan
berdasarkan kelarutan suatu zat yang tidak saling campur.
f. Ektrasi adalah jenis pemisahan satu atau beberapan bahan dari suatu
padatan atau cairan. Proses ekstrasi bermula dari penggumpalan ekstrak
dengan pelarut kemudian terjadi
kontak anatar bahan dan pelarut sehingga pada bidang antar muka bahan
ekstraksi dan pelarut terjadi pengendapan masaa dengan cara difusi
(Sudjadi.1988).
g. Sediaan galenik merupakan sediaan dengan bahan berkhasiat yang berasal
dari bahan alam. Dengan cara ekstraksi atau penyarian bahan aktif dari
tumbuhan maupun jaringan binatang ditarik atau dipisahkan dari
komponen lainnya. Tergantung dari proses yang digunakan dan derajat
konsentrasi hasil ekstraksi, sediaan galenik digolongkan sebagai berikut:
dekoktum, infusum, ekstrak dan tinktura
h. Galenik merupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari
hewan atau tumbuhan yang disari.
V₂ = volume larutan encer yang dibuat (V₂ adalah V₁ + V air yang ditambah)
V₁ × M₁ = V₂ × M₂
V₁ = 156,25 mL
Kesimpulan
cara membuat alkohol 60% sebanyak 250mL dari alkohol 96% adalah dengan
mengambil alkohol 96% sebanyak 156,25 mL kemudian ditambah air hingga
volumenya 250 mL (air yang ditambah sembanyak 93,75 mL)
DAFTAR PUSTAKA
Ditjen POM, 1995. Farmakope Indonesia. Edisi IV. Departemen. Kesehatan R.I. :
Jakarta.
Lenny, S. 2006. Senyawa Terpenoid dan Steroid. Karya Ilmiah pada Departemen
Kimia FMIPA Universitas Sumatra Utara.
Rivai, H,. Febrikesari, G., Fadhilah, H., 2014. Pembuatan Dan Karakterisasi
Ekstrak Kering Herba Sambiloto. Jurnal Farmasi Higea. 6(1) : 19-
27.
Susanti N.M.P, dkk. 2015. Perbandingan metode ekstraksi maserasi dan refluks
terhadap rendamen anrigrafolid dari herba sambiloto. Jurnal
Farmasi Udayana. 4(2) : 29-31.