PRESENTED BY : GROUP I
PERENCANAAN (PLANNING) Proses Manajemen untuk Menetapkan Tujuan Dan Memilih Alat-alat
Yang Paling Tepat Sebelum Melakukan Tindakan agar mencapai tujuan (target) yang telah ditetapkan.
Vincent Gaspersz (2007:41).
PERENCANAAN (PLANNING) Perencanaan adalah Proses penetapan tujuan dan penentuan apa
yang harus dikerjakan untuk merealisasikannya. R. Schermerhorn (1996:138).
PERENCANAAN (PLANNING) Proses penentuan bagaimana sistem manajemen (organisasi) akan
mencapai atau merealisasikan tujuannya. Samuel Certo (1997:134).
Perencanaan atau Planning merupakan salah satu bagian dari Empat Fungsi Dasar Manajemen. Dalam
keempat fungsi dasar tersebut, Perencanaan menduduki urutan pertama sebagai fungsi yang harus
dilakukan terlebih dahulu sebelum melanjutkan ke fungsi-fungsi dasar manajemen lainnya.
1
Uraian
- Lingkungan Statis dan Mapan,
1. REAKTIF (REACTIVE), - Konservatif, Organisasi Tradisional yang memiliki riwayat
Perencanaan melalui melihat kejadian masa lalu kesuksesan di masa lalu.
(seperti mengemudikan mobil melalui melihat kaca - Berfokus Pada masa lalu-bukan masa depan,
spion)
- Cenderung bertahan dengan hal-hal baru dan tidak menyukai
lingkungan yang dinamis.
- Banyak diterapkan di Lingkungan Birokrasi Pemerintahan.
2
1. Berguna bagi perencanaan untuk perubahan dalam lingkungan dinamik yang
kompleks,
2. Berguna untuk pengelolaan hasil-hasil (Managing for Result),
3. Memungkinkan pengembangan suatu system yang memfasilitasi peningkatan terus
menerus (continuous improvement) pada semua tingkat,
4. Berorientasi masa depan, sehingga dapat membantu dalam membentuk dan
membimbing apa yang diharapkan Manajemen, apa yang harus dilakukan dan
mengapa itu dilakukan.
5. Sifat nya yang fleksible dan adaptable, mampu menetapkan target untuk kinerja
(targets for performance), memfasilitasi cara-cara untuk memeriksa kemajuan dan
memberikan petunjuk untuk rencana operasional dan anggaran (budgets) yang
sedang berlangsung,
6. Mampu menetapkan hal-hal yang dapat dilakukan oleh organisasi untuk memenuhi
ekspektasi pelanggan.
3
Kebershasilan konsep Perencanaan Proaktif sangat tergantung pada kemampuan dan komitmen dari
Manajemen Organisasi yang mengambil peran dalam lingkup area berikut :
1. Memproses dan mengorganisir kebijakan spefisik dan menyeluruh
2. Memperoleh wewenang dan membangun konsensus untuk memandu kebijakan yang telah dirumuskan
3. Melatih anggota tim perencanaan dan karyawan lain yang terlibat/terkait
4. Membantu anggota tim perencanaan dalam melakukan tugas-tugas
5. Menangani masalah-masalah yang muncul
6. Menerapkan praktek Hubungan manusia yang baik dengan seluruh staf.
4
= Realisitic Tidak bersifat angan-angan, dapat menjadi kenyataan di masa
mendatang, meskipun memerlukan upaya yang agresif.
= Measurable Rencana yang dibuat terukur, rencana dibuat dan ditulis dalam
bentuk yang dapat ditinjau ulang, sehingga tindakan korektif dapat
dilakukan pada waktu yang tepat
= Behavioral . Dapat dipecah menjadi rencana tindakan (action plan).
Action Plan harus dituangkan ke dalam bentuk 5W-2H
= Achievable Dapat dicapai, rencana yang dibuat memiliki target pencapaian
yang tidak terlalu tinggi dan rendah.
5
= WHAT (Apa), Apa tujuan Organisasi, Apa tujuan perencanaan, Apa tujuan kita, dll.
= WHY (Kenapa), Mengapa tujuan itu dipilih,Apakah tujuan itu telah BENAR
6
What & Whay ?
Ya / Yes
Note :
TB = Total Benefit
TC = Total Cost
SUKSES
7
1. Menetapkan Tujuan
2. Melakukan Analisis Situsional
3. Merumuskan Strategi
4. Mengembangkan Rencana Operasional
5. Merencanakan Untuk Implementasi dan Pengendalian
6. Mengendalikan
S = SPECIFIC (Spesifik)
M = MEASURABLE (Terukur)
A = ACTIONABLE (Dapat ditindaklanjuti)
R = RESULT – ORIENTED (Berorientasi pada Hasil)
T = TIME – BOUND (terkait dengan batas waktu pencapaian tujuan)
S = SPRITUALITY AND SUPPORTED (melibatkan Tuhan & didukung Sumber Daya)
8
Analisis Situasional Dapat Dilakukan Dengan Menggunakan Metode SWOT
CONTOH
= STRENGTHS Komitmen yang kuat dari Manajemen untuk membangun dan mempraktekkan
Manajemen organisasi yang professional
(Kekuatan) Telah tercipta persepsi public yang baik terhadap produk yang ditawarkan
Memiliki produktivitas dan keuntungan produk yang tinggi
=WEAKNESS Terlalu banyak anggota keluarga yang tidak professional terlibat dalam organisasi
Karyawan yang tdk memiliki keterampilan
(Kelemahan)
Keterbatasan modal kerja
Pada tahapan ini, Analisis Metode 5W-2H dapat digunakan pada tahapan ini
11
12
Aktifitas kelima dalam perencanaan proaktif
Sering disebut juga sebagai rencana tindakan (action plan)
Didesain pada tingkat unit dan fungsional, terintegrasi dan menyeluruh
Mendeskripsikan tentang alokasi sumber daya berkaitan tenaga kerja (man power), waktu (time)
dan anggaran (budget)
Mendeskripsikan prioritas/atlernatif yang dilakukan dalam implementasi rencana itu.
13
14
15
16
17
Apa itu HOSHIN KANRI ?
HOSHIN KANRI berasal dari Bahasa Jepang
HOSHIN, Petunjuk Arah
KANRI, Manajemen atau Kebijakan
Hoshin Kanri berarti Petunjuk Arah Manajemen
18
Prinsip 1. Partisipasi semua Manajer
Manajemen bertanggung jawab merumuskan, menetapkan dan menyebarluaskan visi perusahaan ke departemen masing-masing
menggunakan pendekatan dari atas ke bawah (top-down approach).
Prinsip 2. Inisiatif individu dan Tanggung Jawab
Menggunakan pendekatan tim serta menghargai inisiatif individu dan tanggung jawab semua karyawan untuk mencapai
target-target yang realistic yang ditetapkan oleh Manajemen melalui kunci indicator kinerja (KPIs = Key Perfomrance
Indicators)
Prinsip 3. Fokus pada Root Case
Pembuatan keputusan berdasarkan analisis masalah sampai menemukan akar-akar penyebab dari masalah itu, sehingga
tindakan perbaikan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan akar-akar penyebab masalah.
Prinsip 4. Performance Appraisal yang tidak mengikat
Evaluasi kinerja berdasarkan team tidak semata-mata dari hasil kinerja individu
Prinsip 5. Quality First
Mengutamakan kualitas, kepuasan pelanggan dan pasar menjadi sasarn utama, diharapkan mampu menciptakan
profitabilitas secara terus menerus, focus system secara menyeluruh tdk pada fungsi-fungsi tertentu.
Prinsip 6. Catch Ball
Konsep komunikasi intensif secara vertical dan horisontal
Prinsip 7. Fokus pada proses
Pendekatan proses, bukan pendekatan fungsional. Pendekatan proses nya secara menyeluruh, bukan pendekatan
fungsional secara terpisah.
19
20
1. Menetapkan kebijakan, rencana promosi, dan moto perusahaan
2. Merancang strategi Manajemen jangka menengah dan jangka Panjang
3. Mengumpulkan dan menganalisis informasi
4. Merencanakan target dan alat-alat pengukuran
5. Menetapkan item dan daftar item yang perlu dikendalikan
6. Menyebarluaskan kebijakan
7. Menyebarluaskan item dan daftar item yang perlu dikendalikan
8. Menerapkan rencana-rencana tindakan
9. Memeriksa hasil-hasil implementasi
10. Menyiapkan laporan status untuk implementasi hoshin kanri
21
• Membuat keadaan saat ini mudah dilihat oleh semua orang
F FOCUS • Mendefinisikan visi organisasi di masa yang akan dating
• Mengidentifkasi
• Mengembangkan rencana jangka menengah dan Panjang, target
tahunan, beserta ukuran keberhasilan seperti KPIs (Key
Percormance Indicators)
A ALIGN • Mengembangkan program-program untuk mencapai target
• Mengkomunikasikan target-target secara vertical maupun horizontal
• Memfinalisasikan rencana jangka menengah dan Panjang.