Anda di halaman 1dari 11

Teori keperawatan

kATHARINE KOLCABA

Nama Kelompok:

Winda Payung

Yovianti Gabriella

Yohana Damaryanan

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARIS

MAKASSAR

2020/2021
Kata Pengantar

syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat-nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam makalah ini baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya,dikarenakan dan keterbatasan
penulis untuk menyusunya.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
bernilai untuk menambah pengetahuan pembaca tentang “Teori keperawatan
Katharine Kolcaba”

Makassar,
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Profesionalisme seorang perawat tidak bisa dilepaskan dari pemahamannya


tentang substansi dasar yang terkandung dalam profesi tersebut, antara lain
falsafah keperawatan, paradigma keperawatan, model konseptual serta teori-
teori keperawatan. Falasafah keperawatan memberikan keyakinan, pemikiran,
atau landasan mendasar untuk mengkaji tentang penyebab yang mendasari
suatu fenomena keperawatan yang terjadi dan paradigma  keperawatan
menjadi dasar penyelesaian suatu  fenomena keperawatan yang ditinjau dari
pendekatan konsep manusia, kesehatan, keperawatan, dan lingkungan. Dalam
hal ini terdapat suatu hubungan yang tidak dapat dipisahkan antara falsafah,
paradigm dengan model konseptual atau teori keperawatan (Tomey &
Alligood,2010).

Salah satu tokoh keperawatan yang mengembangkan konsep teori pada


tingkat middle range teori adalah Katherine Kolcaba dengan teori
kenyamanan.Kolcaba menganggap penerapan teori kenyamanan bersifat
universal da bisa diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan klien secara
holistik (biologis, psikologis, social, spiritual).Berdasarkan ini perawat perlu
memahami hubungan antara falsafah, paradigma dengan theory keperawatan
yang dikembangkan oleh Kolcaba dengan tujuan mampu menerapkan teori
tersebut di lingkup praktik dan penelitian untuk meningkatkan kualitas hidup
klien berdasarkan salah satu kebutuhan dasarnya, yaitu kenyamanan.

 Tujuan

1.Mengetahui biografi dari Katharine Kolcaba


2.Mengetahui bagaimana konsep utama Katharine Kolca
3.Mengetahui Paradigma Keperawatan Katharine Kolcababa
4.Mengetahui bagaimana asumsi teori comfort Katharine Kolcaba
5.Mengetahui bagaimana penerapan teori Katharine Kolcaba dalam proses
keperawatan
BAB II

TINJAUAN TEORI

 Biografi Katharine Kolcaba

Comfort theory merupakan teori yang pertama kali di kembangkan tahun 1990
oleh Katharine Kolcaba. Katharine Kolcaba lahir dan dididik di Cleveland,
Ohio, pada tahun 1965, ia menerima diploma di bidang keperawatan dan
praktik paruh waktu selama bertahun-tahun dalam keperawatan medical
bedah, perawatan jangka panjang, dan home care sebelum kembali
melanjutkan pendidikan. Pada tahun 1987, ia lulus RN pada kelas MSN di Case
Western Reserve University (CWRU) Frances Payne Bolton Scholl of nursing,
dengan spesialisasi di gerontology. Sementara sekolah Kolcaba bekerja juga
sebagai kepala ruangan di unit Dimensia.dalam konteks praktik inilah dia
mulai memikirkan teori tentang kenyamanan pasien

Kolcaba bergabung dengan University of Akron College of Nursing setelah


lulus dengan gelar master dalam keperawatan. Dia memperoleh dan
mempertahankan gerontolonginya di American Nurses Assosiation (ANA)
Certification.Dia kembali ke CWRU untuk mengejar gelar doctor di bidang
keperawatan secara paruh waktu sambil terus mengajar. Selama 10 tahum ke
depan, dia menggunakan program kerja dalam program doctor untuk
mengembangkan dan mengutarakan teorinya. Kolcaba mempublikasikasikan
konsep analisis kenyamanan dengan suaminya yang ahli filsafat
(Kolcaba,1991 dalam Alligood 2014), dalam diagram aspek pada kenyamanan,
kenyamanan dioperasionalkan sebagai hasil dari perawatan (Kolcaba,1992
dalam Alligood 2014). Setelah itu kontekstual kenyamanan dipublikasikan
dalam Middle-range Theory  oleh Kolcaba pada tahun 1994, dan menguji teori
dalam studi intervensi bersama Fox pada tahun 1999.

Saat ini, Dr Kolcaba adalah professor emeritus asosiasi keperawatan di


University of Akron College of Nursing, dimana dia mengajar teori kepada
siswa DNP di perguruan tinggi Ursuline di ketinggian Mayfielg, Ohio.Tujuan
dia termasuk intervensi dalam perubahan dan dokumentasi kenyamanan untuk
praktik keperawatan berdasarkan evidence base
 Konsep Utama Teori Katharine Kolcaba

Kolcaba memulai teoritis praktik keperawatannya diawal studi doctor al.Ketika


Kolcaba menyajikan kerangkanya untuk perawatan demensia muncul
pertanyaan, apakah Kolcaba sebelumnya telah melakukan analisis konsep
kenyamanan. Kolcaba menjawab bahwa dia tidak melakukannya tapi itu akan
menjadi langkah berikutnya. Pertanyaan ini memulai investigasi panjangnya ke
dalam konsep kenyamanan.

Langkah pertama, analisis konsep yang dijanjikan, dimulai dengan tinjauan


ekstensif dari literatur tentanf kenyamanan dari disiplin ilmu keperawatan,
kedokteran, psikologi, psikiatri, ergonomic dan inggris (khusus penggunaan
Shakespeare tentang kenyamanan dan kamus Oxford English [OED]). Dari
OED, Kolcaba belajar bahwa defenisi asli dari kenyamanan adalah “untuk
mempererat”. Defenisi ini memberikan alasan yang bagus bagi perawat untuk
memberikan kenyamanan kepada pasien sehingga pasien akan lebih baik dan
perawat akan merasa lebih puas. Catatan sejarah tentang kenyamanan dala
keperawatan sangatlah banyak. Kolcaba mengembangkan teori kenyamanan
diinspirasi dari pernyataan  Nightingale yang  menyatakan apa yang kita lihat
itu harus kita lihat atau diamati akan hilang, tetapi apa yang dilihat itu harus
dapat menyelamatkan kehidupan dan meningkatkan kesehatan serta
kenyamanan hidup (Alligood,2014).

Dari tahun 1900-1929, kenyamanan adalah tujuan utama keperawatan dan


medis karena melalui kenyamanan, pemulihan dapat dicapai (Mcllveen &
Morse, 1995 dalam Alligood 2014).Perawat berkewajiban untuk memberikan
kenyamanan pasien.Ankens (1908) mengusulkan bahwa cukup kecil atau tidak
ada untuk mangabaikan tentang kenyamanan pasien.Kenyamanan pasien
adalah pertimbangan pertama dan terakhir perawat..

Seorang perawat yang dapat membuat pasien nyaman, dan menyediakan


kenyamanan adalah faktor penentu utama kemampuan dan karakter perawat
(Aiken,1908). Harmer (1926) menyatakan bahwa asuhan keperawatan
memberikan suasana kenyamanan dan perawatan pribadi pasien termasuk
kebahagiaan, kenyamanan dan kemudahan, fisik dan mental, disamping
istirahat dan tidur, gizi, kebersihan dan eliminasi. Goodnow (1935)
mengabadikan sebuah bab dalam bukunya teknik keperawatan, kenyamanan
pasien. Goodnow menulis “seorang perawat adalah seorang hakim  yang
selalu dengan kemampuannya dapat membuat pasiennya merasa nyaman.

Kenyamanan itu baik fisik dan mental dan tanggung jawab seorang perawat
tidaklah berakhir pada perawatan fisik”.Dalam buku teks tahun 1904, 1914, dan
1919, kenyamanan emosional disebut juga kenyamanan mental dan
kebanyakkan dicapai dengan menyediakan kenyamanan fisik dan modifikasi
lingkungan pasien (Mcllveen & Morse, 1995). Dalam contoh ini, kenyamanan
adalah positif dan dicapai dengan bantuan dari  perawat dan dalam beberapa
kasus, menunjukkan peningkatan dari keadaan atau kondisi sebelumnya,
intuisi, kenyamanan dikaitkan dengan memelihara aktivitas.

Dari asal kata, Kolcaba mengutarakan fitur penguatannya, dari ergonomic,


hubungan langsung terhadap prestasi kerja.Namun sering maknanya implicit,
tersembunyi dalam konteks dan ambigu. Konsep bervariasi yaitu sebagai kata
kerja, kata benda, kata sifat, kata keterangan, proses dan  hasil. Kolcaba
menggunakan tiga teori keperawatan untuk mensintesis atau mendapatkan
jenis kenyamanan dalam analisis konsep (Kolcaba 1991 dalam Alligood 2014)
yaitu:

Relief (bantuan/dorongan) adalah sintesis dari karyanya Orlando (1961) , yang


mengemukakan bahwa perawat lega akan kebutuhan yang di ungkapkan oleh
pas

Ease (kemudahan) adalah  sintesis dari karya Henderson (1966), yang


menggambarkan 14 fungsi dasar manusia yang harus di jaga selama
perawatan.ien

Transcendence (kelebihan) dalah berasal dari Peterson (1966), yang


mengusulkan bahwa bertambahnya kesulitan pasien butuh bantuan perawat.

Empat konteks kenyamanan, dialami oleh mereka yang menerima perawatan,


berasal dari literatur keperawatan (Kolcaba, 2003).Konteksnya adalah fisik,
psychospiritual, social budaya dan lingkungan.Keempat konteks yang
dibandingkan dengan tiga jenis kenyamanan, menciptakan struktur taksonomi
(matrix) yang mempertimbangkan kompleksitas kenyamanan sebagai hasil.

Di dalam teori Kolcaba, mereka menerima tindakan kenyamanan dapat disebut


sebagai penerima (recipients), pasien, mahasiswa, tahanan, pekerja, orang
dewasa yang lebih tua, komunitas dan instiusi.

 Beberapa konsep utama dalam teori Katharine Kolcaba

1.Pentingnya perawatan kesehatan


Kebutuhan perawatan kesehatan merupakan kebutuhan kenyamanan yang
timbul dari situasi stress pada kesehatan yang tidak bisa dipenuhi oleh sistem
pendukung tradisional penerima. Kebutuhanini  mungkin fisik, psikospiritual,
social budaya atau lingkungan. Mereka menjadi jelas melalui pemantauan,
laporan verbal atau nonverbal, parameter patofiologi, pendidikan dan
dukungan dan konseling keuangan dan intervensi (Kolcaba, 2003).

2. Intervensi kenyamanan
Intervensi kenyamanan adalah tindakan keperawatan dan dirancang untuk
memenuhi kebutuhan kenyamanan yang spesifik pada penerima, termasuk
fisiologis, social, budaya, keuangan, psikologis, agama, limgkungan dan
intervensi fisik (Kolcaba, 2001)
3. Pelatihan atau coaching
untuk meredakan kecemasan, memberikan jaminan dan informasi,
menanamkan harapan, mendengarkan, dan membantu merencanakan
pemulihan Comfort for the soul (tindakan untuk menenangkan bagi jiwa), hal-
hal yang menyenangkan yang dilakukan perawat untuk membuat anak atau
keluarga merasa diperhatikan..

4.Intervensi variabel
Intervensi variabel adalah interaksi yang mana dapat mempengaruhi persepsi
penerima untuk kenyamanan. Merkaa terdiri dari pengalaman masa lalu, usia,
sikap, kadaan emosional, sistem pendukung, prognosis, keuangan,
pendidikan, latar belakang budaya dan totalitas unsure dalam pengalaman
penerima (Kolcaba, 1994). Variabel intervensi berdampak pada perencenaan
dan keberhasilan intervensi perawatan pasien..

5. Kenyamanan
Kenyamanan adalah keadaan  yang dialami oleh penerima intervensi
kenyamanan. Hal itu adalah langsung, pengalaman holistic diperkuat ketika
kebutuhan seseorang ditujukan untuk tiga  jenis kenyamanan (lega,
kemudahan, dan transendensi) dalam empat konteks (fisik, psikospiritual,
social budaya, lingkungan) ( Kolcaba, 1994).

6. Perilaku mencari-kesehatan
Prilaku mencari-kesehatan menyusun kategori yang luas dari hasil yang terkait
untuk mencapai kesehatan seperti yang didefenisikan oleh penerima yang
berkonsultasi dengan perawat. Kategori ini disintesis oleh Schlotfeldt (1975)
dan di usulkan  menjadi internal, eksternal atau kematian yang damai

7.. Integritas kelembagaan


Perusahaan, masyarakat, sekolah, rumah sakit, regional, negara dan kota yang
memiliki kualitas yang lengkap, utuh, suara, jujur, menarik, etika dan tulus
memiliki integritas kelembagaan .ketika institusi menampilkan jenis integritas,
menghasilkan bukti praktik terbaik dan kebijakan terbaik (Kolcaba, 2001)

8. Praktik terbaik
Penggunaan intervensi kesehatan berdasarkan bukti-bukti untuk
menghasilkan kemungkinan hasil yang terbaik pada pasien dan keluarga
(kelembagaan) dikenal sebagai praktik terbaik

9.. Kebijakan terbaik


Institusi tau kebijakan daerah mulai dari protocol untuk prosedur  dan kondisi
medis untuk mengakses dan pemberian perawatan kesehatan yang dikenal
sebagai kebijakan terbaik.Berdasarkan konsep utama, dapat dikembangkan
kerangka konseptual dari teori kenyamanan sebagai berikut:

.
 Paradigma Keperawatan Katharine Kolcaba
Keperawatan
Keperawatan adalah kegiatan yag dimaksudkan untuk mengkaji
kebutuhan rasa nyaman, merencanakan intervensi untuk memenuhi
rasa nyaman, dan mengkaji ulang tingkat kenyamanan setelah dengan
sebelumnya.

Pasien
Pasien adalah penerima perawatan bisa individu, keluarga, institusi,
komunitas yang membutuhkan pelayanan keperawatan.Perawat
mungkin juga bisa sebagai resipien yang membutuhkan rasa nyaman,
yaitu terkait peningkatan kenyamanan kerja ketika ada inisiatif untuk
memperbaiki kondisi kerja

Lingkungan
Lingkungan adalah berbagai aspek dari pasien, keluarga atau aturan
institusi yang bisa dimanipulasi oleh perawat, institusi untuk
meningkatkan kenyamanan
.
Kesehatan
Kesehatan adalah fungsi optimal dari pasien, keluarga, penyedia
layanan kesehatan atau komunitas yang diartikan oleh pasien atau
kelompok.

 Asumsi Teori Comfort Katharine Kolcaba

Clarity (kejelasan)
Teori ini memandang pasien sebagai makhluk holistic yang memiliki
respon kompleks terhadap stimulus untuk meningkatkan kenyamanan
dalam konteks pengalaman fisik, psikospititual, social cultural dan
lingkungan.Kolcaba menjelaskan semua konsep teorinya secara teoritis,
operasional dan jelas sehingga mudah untuk dipahami.

Simplicity (kesederhanaan)
Teori ini sederhana karena rasa nyaman merupakan kebutuhan dasar
manusia dan variabel-variabel rasa nyaman ini dapat dijadikan tolak
ukur keberhasilan pemberian intervensi keperawatan.Dimana dasar
utama dalam teori ini adalah pemberian asuhan keperawatan difokuskan
pada kebutuhan holistic pasien. Teori ini menggunakan teknologi yang
rendah, namun pada perkembangannya dapat juga diaplikasikan
menggunakan teknologi tinggi.
Generality (keumuman)
Teori ini mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan rasa nyaman
pasien menurut tingkat relief, ease, dan transcendence yang terintegrasi
ke dalam empat konteks pengalaman holistic yang terdiri dari fisik,
psikospiritual, sosiokultural dan lingkungan. Teori comfort mudah
dipahami dan dapat diaplikasikan pada semua kelompok usia dan
diterapkan diberbagai jenis praktik keperawatan. Teori comfort dapat
juga digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan kenyamanan
perawat di dalam lingkungan praktik. Pada institusi perawatan yag
fasilitasnya tidak lengkap dan rasio jumlah perawat yang rendah dari
jumlah pasien menyebabkan penerapan teori kenyamanan tidak dapat
dilaksanakan secara optimal.

Accessbility  (Aksesbilitas)
Kolcaba telah melakukan banyak penelitian diberbagai kalangan umur
dan berbagai jenis praktik keperawatan dan telah  mengembangkan
berbagai tools tentang comfort seperti general comfort  questionnare,
Visual Analog Scale, radiation therapy comfort questionare, hospice
comfort questionare dan comfort behaviors checklist yang dapat
dikembangkan  melalui penelitian lanjutan.Kuesioner yang dimunculkan
Kolcaba telah tersedia dalam berbagai bahasa seperti bahasa Spanyol,
Portugis, Italia, Turki dan Persia sehingga mudah diakses.Kuesioner
dapat dengan mudah digunakan perawat untuk melakukan pengkajian
serta intervensi terkait kenyamanan.Teori kenyamanan juga dapat
diterapkan pada kasus onkologi, pasien yang mendapat terapi radiasi,
pasien dengan penyakit terminal

Derivable Consequence
Teori comfort dapat digunakan sebagai kerangka untuk penilaian
pasien, baik menggunakan Verbal Rating Scales (dalam klinis) dan
comfort questionnaires (dalam penelitian)
BAB III

PENUTUP
 Kesimpulan
Salah satu tokoh keperawatan yang mengembangkan konsep teori pada
tingkat middle range teori adalah Katherine Kolcaba dengan teori
kenyamanan. Kolcaba menganggap penerapan teori kenyamanan
bersifat universal dan bisa diaplikasikan untuk memenuhi kebutuhan
klien secara holistik (biologis, psikologis, social, spiritual).
Kolcaba menggunakan tiga teori keperawatan untuk mensintesis atau
mendapatkan jenis kenyamanan dalam analisis konsep (Kolcaba 1991
dalam Alligood 2014) yaitu:
Jenis kenyamanan:
Relief (bantuan): keadaan pasien yang memiliki kebutuhan khusus
Ease (kemudahan): keadaan tenang atau kepuasaan
Transcendence (kelebihan) : keadaan  dimana permasalahan seseorang
bertambah sakit Konteks dimana kenyamanan terjadi
Fisik : berkaitan dengan sensasi tubuh
Psikospiritual: berkaitan dengan kesadara internal diri, termasuk harga
diri, konsep seksualitas dan makna dalam kehidupan seseorang;
hubungan seseorang dengan tatanan yang lebih tinggi
Lingkungan: berkaitan dengan lingkungan eksternal, kondisi dan
pengaruh Sosial: berkaitan dengan interpersonal, keluarga dan
hubungan social

 Saran
Diperlukannya pengembangan penelitian keperawatan sesuai model
konseptual atau teori guna meningkatkan mutu pelayanan asuhan
keperawatan.Dalam menganalisis kasus keperawatan perlunya
penggunaan pendekatan teori keperawatan yang sesaui dengan
mempertimbangkan kondisi klien.
DAFTAR PUSTAKA

Kasron, dkk. (2016). Teori Keperawatan dan Tokohnya. Jakarta: Cv.


Trans info media
Tomey and Alligood (2010). Nursing Theorist and Their Work. St, Louis:
Mosby Elsevier.
Kolcaba, K. (2005 ). Comfort theory and Its Application  to Pediatric
Nursing http://ejournal
ac.id/pdf/artikel/Majalah_Ilmiah%20UPN/bw-vol23-no4-jun2012/191-
197.pdf
Kolcaba, K. (2010). Comfort Theory and Practice. New York, NY:
Springer Publishers. http://thecomfortline.com/files/pdf/2014.

Anda mungkin juga menyukai