PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai suatu kenyataan dan fenomena biologis.
Kehidupan itu akan diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan kematian (Hutapea, 2015).
Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan lahan kemampuan jaringan
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat
bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides 1994).
Kondisi kesehatan fisik dan mental pada orang lansia biasanya mulai menurun. Beberapa
perubahan fisik yang diasosiasikan dengan penuaan dapat terlihat jelas oleh seseorang pengamat biasa
meskipun mereka berdampak pada beberapa lansia lebih dari yang lain.
Saat ini, jumlah masyarakat Indonesia hampir sekitar 250 juta dan komposisi masyarakatnya juga
sangat beragam. Dan Indonesia dikenal sebagai negara yang memiliki komposisi masyarakat yang
disebut “Triple Burden”, dimana jumlah kelahiran bayi yang masih tinggi, masih dominannya penduduk
muda, dan jumlah lansia yang terus meningkat. Seiring meningkatnya jumlah lansia, berbagai macam
gangguan kesehatan juga dapat dialami para lansia. Oleh karena itu dibutuhkan pelayanan kesehatan
yang mampu mengatasi permasalahn lansia, diantaranya dengan tindakan keperawatan.
Keperawatan gerontik adalah ilmu yang membahas fenomena biologis, psiko dan sosial serta
dampaknya terhadap pemenuhan kebutuhan dasar manusia dengan penekanan pada upaya prevensi
dan promosi kesehatan sehingga tercapai status kesehatan yang optimal bagi lanjut usia. Aplikasi
secara praktis Keperawatan gerontik adalah dengan menggunakan proses keperawatan (pengkajian,
B. Tujuan Laporan
Adapun tujuan dalam penulisan laporan ini adalah :
1
C. Manfaat Laporan
Manfaat penulisan laporan ini diharapkan Mahasiswa di Jurusan Keperawatan mendapat informasi
tentang landasan asuhan keperawatan pada lansia.
2
BAB II
HASIL PENGKAJIAN
2. Alamat : Lamongan
3. Telfon :-
4. Kompisisi Keluarga :-
5. Suku : Jawa
6. Agama : Islam
˂Rp.250.000/bulan
Rp. 250.000 – Rp. 500.000/bulan
˃Rp. 2.000.000/bulan
b. Apakah keluarga menabung?
B. Karakteristik Individu
1. Identitas Diri Klien
3
- Jenis Kelamin : Perempuan
- Umur : Middle (45-59); Eldery (60-74); Old (79-90); Very Old (˃90)
- Status perkawinan : Menikah; Tidak Menikah; Janda; Duda
3. Aktivitas Reaksi
Hobi : Senam
berpergian/ wisata :
keanggotaan organisasi :
a. Nutrisi
Frekuensi makan : Kadang-kadang
b. Cairan
4
Pantangan minuman : Tidak ada
c. Eliminasi
a. BAK
d. Personal Hiegene
a. Mandi
- Frekuensi dan waktu mandi : Pagi dan sore
c. Cuci rambut
- Frekuensi : 2 hari sekali
5
5. Kebiasaan mengisi waktu luang
Menyapu 15 menit
Pengajian 60 menit
D. Status Kesehatan
6. Upaya mengatasi
- Pergi ke RS/ Klinik pengobatan/ dokter praktik : Takut ke klinik
6
2. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
2. BB/TB : 55 Kg
3. Rambut : Tipis dan beruban
8. Dada : Baik
9. Abdomen : Baik
7
3. Jenis bangunan : Permanen; Semi Permanen; Non
Permanen
4. Atap bangunan : Genting; Seng; Ijuk; Kayu; Asbes
Lainnya (sebutkan)
7. Kebersihan dan kerapihan ruangan : Rapi tetapi kadang sedikit bau
8. Penerangan : Baik
9. Sirkulasi udara : Baik
Pengkaji
..........................................
8
G. Analisa Data
No Data Penunjang Kemungkinan Penyebab Masalah
Data Objektif
- Mata berair
- Di tepi kornea mata
terdapat gumpalan
putih
H. Diagnosa Keperawatan
1. Gangguan persepsi sensori-perseptual penglihatan b.d gangguan penerimaan sensori/status organ
I. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1. Gangguan persepsi sensori- Setelah dilakukan tindakan 1. Monitoring neurologi
perseptual penglihatan keperawatan selama.....x24 a. Monitor tingkat
jam, diharapkan gangguan neulogis
Berhubungan dengan: persepsi sensori teratasi. b. Monitor fungsi
Gangguan penerimaan 1. Fungsi sensori: neurologis klien
sensori/status organ indera penglihatan c. Monitor respon
a. Menunjukkan tanda neurologis
Ditandai dengan: dan gejala persepsi d. Monitor reflek-
Menurunnya ketajaman dan sersori baik: reflek meningeal
penglihatan baik (4) e. Monitor fungsi
b. Mampu sensori dan
mengungkapkan persepsi :
fungsi persepsi dan penglihatan,
9
sensori dengan tepat penciuman,
(4) pendengaran,
Keterangan indikator: pengecapan, rasa
(1) Berat f. Monitor tanda dan
(2) Cukup Berat gejala penurunan
(3) Sedang neurologis klien
(4) Ringan 2. Perawatan mata
(5) Tidak Ada a. Kaji fungsi
penglihatan klien
b. Jaga kebersihan
mata
c. Monitor
penglihatan mata
d. Monitor tanda dan
gejala kelainan
penglihatan
e. Monitor fungsi
lapang pandang,
penglihatan, visus
klien
3. Monitor TTV
a. Monitor TD, Suhu,
Nadi dan
pernafasan klien
b. Catat adanya
fluktuasi TD
c. Monitor vital sign
saat pasien
berbaring, duduk
atau berdiri
d. Auskultasi TD pada
kedua lengan dan
bandingkan
e. Monitor TD, Nadi,
RR sebelum dan
setelah aktivitas
f. Monitor kualitas
Nadi
10
g. Monitor frekuensi
dan irama
pernafasan
h. Monitor suara paru
i. Monitor pola
pernafasan
abnormal
j. Monitor suhu,
warna, dan
kelembaban kulit
k. Monitor sianosis
perifer
l. Monitor adanya
cushing triad
(tekanan nadi yang
melebar, brakikardi,
peningkatan
sistolik)
11
benar biasa muncul pada
c. Pasien dan penyakit, dengan
keluarga mampu cara yang tepat
menjelaskan d. Identifikasi
kembali apa yang kemungkinan
dijelaskan penyebab, dengan
perawat/tim cara yang tepat
kesehatan lainnya e. Sediakan informasi
pada pasien
Keterangan indikator: tentang kondisi,
(1) Berat dengan cara yang
(2) Cukup Berat tepat
(3) Sedang f. Hindari jaminan
(4) Ringan yang kosong
(5) Tidak Ada g. Sediakan bagi
keluarga atau SO
informasi tentang
kemajuan pasien
dengan cara yang
tepat
h. Diskusikan
perubahan gaya
hidup yang
mungkin diperlukan
untuk mencegah
komplikasi dimasa
yang akan datang
dan ata proses
pengontrolan
penyakit
i. Diskusikan pilihan
terapi atau
penanganan
j. Dukung pasien
untuk
mengeksplorasi
atau mendapatkan
second opinion
12
dengan cara yang
tepat atau
diindikasikan
k. Rujuk pasien pada
grup atau agensi di
komunitas local,
dengan cara yang
tepat
l. Intruksikan pasien
mengenal tanda
dan gejala untuk
melaporkan pada
pemberi perawatan
kesehatan, dengan
cara yang tepat
3. Resiko tinggi terhadap cidera Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen
b.d Keterbatasan keperawatan selama.....x24 lingkungan
penglihatan jam, diharapkan resiko tinggi a. Sediakan
terhadap cidera dapat Iingkungan yang
teratasi aman untuk pasien
1. Kontrol resiko b. Identifikasi
a. Klien terbebas dari kebutuhan
cedera keamanan pasien,
b. Klien mampu sesuai dengan
menjelaskan kondisi fisik dan
cara/metode untuk fungsi kognitif
mencegah pasien dan riwayat
injury/cedera penyakit terdahulu
c. Klien mampu pasien
menjelaskan faktor c. Menghindarkan
resiko dari lingkungan yang
lingkungan/perilaku berbahaya
personal (misalnya
d. Mampu memodifikasi memindahkan
gaya hidup untuk perabotan)
mencegah injury d. Memasang side rail
e. Menggunakan tempat tidur
fasilitas kesehatan e. Menyediakan
13
yang ada tempat tidur yang
f. Mampu mengenali nyaman dan bersih
perubahan status f. Menempatkan
kesehatan saklar lampu
ditempat yang
Keterangan indikator: mudah dijangkau
(1) Berat pasien
(2) Cukup Berat g. Membatasi
(3) Sedang pengunjung
(4) Ringan h. Menganjurkan
(5) Tidak Ada keluarga untuk
menemani pasien
i. Mengontrol
lingkungan dari
kebisingan
j. Memindahkan
barang-barang
yang dapat
membahayakan
k. Berikan penjelasan
pada pasien dan
keluarga atau
pengunjung
adanya perubahan
status kesehatan
dan penyebab
penyakit
14
1. Masalah Kesehatan Kronis
Keluhan kesehatan atau gejala yang dirasakan
Selalu Sering Jarang T. Pernah
No klien dalam waktu 3 bulan terakhir berkaitan
(3) (2) (1) (0)
dengan fungsi-fungsi
A Fungsi Penglihatan
1. Penglihatan Kabur
2. Mata Berair
3. Nyeri pada mata
B Fungsi Pendengaran
4. Pendengaran berkurang
5. Telinga berdenging
C Fungsi Paru (Pernapasan)
1. Batuk lama disertai keringat malam
2. Sesak napas
3. Berdahak/ sputum
D Fungsi jantung
4. Jantung berdebar-debar
5. Cepat lelah
6. Nyeri dada
E Fungsi Pencernaan
7. Mual/ muntah
F 8. Nyeri ulu hati
9. Makan dan minum banyak (berlebihan)
10. Perubahan kebiasaan BAB (mencret atau
sembelit)
G Fungsi Pergerakan
11. Nyeri kaki saat berjalan
12. Neri pinggang atau tulang belakang
13. Nyeri persendian/ bengkak
H Fungsi persarafan
14. Lumpuh/ kelemahan pada kaki atau tangan
15. Kehilangan rasa
16. Gemetar/ tremor
17. Nyeri/ pegal pada daerah tengkuk
I Fungsi Saluran perkemihan
18. BAK banyak
19. Sering BAK pada malam hari
20. Tidak mampu mengontrol pengeluaran air
kemih
Jumlah
Analisis Hasil :
Skor : ≤ 25 : Tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan √ (jumlah hasih 13 point)
Skor : 26-50 : Masalah kesehatan kronis sedang
Skor : ≥ 51 : Masalah kesehatan kronis berat
15
2. Fungsi Kognitif
Pengkajian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien berdasarkan daya orientasi
terhadap waktu, orang, tempat, serta daya ingat.
Analisis Hasil:
Skor Benar : 8-10 : Tidak ada gangguan √ ( jumlah hasil 8 poin)
Skor Benar : 0-7 : Ada gangguan
16
3. Status Fungsional
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam menjalankan aktivitas kehidupan
sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang lain. Pengkajian ini
didasarkan pada kondisi aktual klien dan bukan pada kemampuan, artinya jika klien menolak untik
melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.
Mandiri Tergantung
No Aktivitas
(nilai 1) (0)
1 Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan, dan √
mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian, membuka, dan mengenakannya √
3 Memakan makanan yang telah disiapkan √
4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir rambut, √
mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis)
5 BAB di WC (membersihkan dan mengeringkan daerah bokong) √
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja) √
7 BAK di kamar mandi (membersihkan dan mengeringkan daerah √
kemaluan)
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih √
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau ke luar ruangan tanpa alat √
bantu, seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut √
11 Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapikan tempat tidur, √
mencuci pakaian, memasak, dan membersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga √
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang sendiri) √
14 Menggunakan sarana transportasi umum untuk bepergian √
15 Menyiapkan obat atau minum obat sesuai dengan aturan (takaran √
obat dan waktu minum obat tepat)
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan √
keluarga dalam hal penggunaan uang, aktivitas sosial yang dilakukan
dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17 Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan keagamaan, sosial, √
rekreasi, olah raga, dan menyalurkan hobi)
Jumlah poin mandiri 16
Analisis Hasil :
17
4. Status Psikologis (Skala Depresi Geriatik Yesavage, 1983)
Analisis Hasil:
Terganggu nilai 1 Nilai : 0-5 : Normal
Nilai : 6-15 : Depresi ringan sampai sedang
Normal nilai 0 Nilai : 16-30 : Depresi Berat
18
5. Pengkajian Status Sosial
Dukungan Keluarga pada lansia dapat diukur dengan menggunakan APGAR keluarga. Penilaian : jika
pertanyaan yang dijawab selalu ( poin 2), kadang-kadang (poin 1), hampir tidak pernah (poin 0)
APGAR Keluarga
Analisis Hasil :
Nilai < 3 disfungsi keluarga yang sangat tinggi
Nilai 4 – 6 disfungsi keluarga sedang
Nilai 7 – 10 tidak ada disfungsi keluarga √ (jumlah hasil 7 point)
19
PENGKAJIAN GERONTIK (RT. 07 Loa Bahu)
3. Telfon : 0813-4950-8083
4. Kompisisi Keluarga :
1973
2. Sri Maryati Perempuan Ibu/istri Samarinda SMK
1 Mei 1970
3. Saunon Aziz Laki-laki Anak 21 SMK
Yuslan Desember
2001
4. Safta Laki-laki Anak 26 Juli 2008 MI/SD
Fauznan
5. Shofi Perempuan Anak 5 Juni 2011 SD
Fauziyyah
5. Suku : Jawa/Kutai
6. Agama : Islam
7. Sosial Ekonomi keluarga :
B. Karakteristik Individu
20
- Jenis Kelamin : Laki-laki
- Umur : Middle (45-59); Eldery (60-74); Old (79-90); Very Old (˃90)
- Status perkawinan : Menikah; Tidak Menikah; Janda; Duda
3. Aktivitas Reaksi
Hobi :
e. Nutrisi
Frekuensi makan : Bagus (teratur)
f. Cairan
Frekuensi minum : Bagus
21
g. Eliminasi
c. BAK
- Frekuensi dan waktu : Baik
d. BAB
- Frekuensi dan waku : Setiap pagi
- Konsistensi : Baik
- Keluhan yang berhubungan dengan BAB : Perut sakit
h. Personal Hiegene
e. Mandi
f. Oral Hiegene
- Frekuensi dan waktu gosok gigi : Pagi, siang dan malam
g. Berkebun/memasak : Ya
22
h. Lain-lain :-
D. Status Kesehatan
6. Upaya mengatasi
- Pergi ke RS/ Klinik pengobatan/ dokter praktik : Ya (kontrol)
23
3. Pengkajian/ Pemeriksaan fisik (Observasi, pengukuran, auskultasi, perkusi dan palpasi)
9. Abdomen : Baik
10. Kulit : Kering
Permanen
4. Atap bangunan : Genting; Seng; Ijuk; Kayu; Asbes
Lainnya (sebutkan)
7. Kebersihan dan kerapihan ruangan : Rapi dan bersih
24
11. Pembungan air kotor : Baik
Pengkaji
..........................................
25
G. Analisa Data
No Data Penunjang Kemungkinan Penyebab Masalah
H. Diagnosa Keperawatan
I. Rencana Keperawatan
No Diagnosa Keperawatan NOC NIC
1. Penurunan Curah Jantung Setelah dilakukan tindakan Pemantauan tanda vital
Penyebab : keperawatan selama.....x24 Tindakan :
a) Perubahan preload jam, diharapkan gangguan Observasi
b) Perubahan afterload persepsi sensori teratasi. 1. Monitor tekanan
Gejala & tanda mayor : Status sirkulasi darah
Subjektif Kriteria hasil : 2. Monitor nadi
1. Perubahan preload a) Pucat (4) (frekuensi, kekuatan,
a) Lelah b) Fatigue (4) irama)
2. Perubahan afterload c) Tekanan darah sistolik 3. Monitor pernapsan
a) Dispnea (4) (frekuensi,
Objektif d) Tekanan darah kedalaman)
1. Perubahan preload diastolik (4) 4. Monitor suhu tubuh
a) Central venous e) Tekanan nadi (4) 5. Monitor oksimetri
pressure (CVP) f) Berat badan (4) nadi
meningkat/menuru 6. Monitor tekanan nadi
n. Keterangan indikator: (selisih TDS dan TDD)
2. Perubahan afterload (1) Berat 7. Identifikasi penyebab
26
a) Tekanan darah (2) Cukup Berat perubahan tanda
menurun/meningk (3) Sedang vital
at (4) Ringan Terapeutik
b) Nadi perifer teraba (5) Tidak Ada 1. Atur interval
lemah pemantauan sesuai
c) Capillary reffil time kondisi pasien.
>3 detik 2. Dokumentasi hasil
d) Oliguria pemantauan
e) Warna kulit pucat Edukasi
dan/atau sianosis. 1. Jelaskan tujuan dan
prosedur
pemantauan
Informasikan hasil
pemantauan, jiak
diperlukan.
2. Ketidakpatuhan Setelah dilakukan tindakan Pemantauan tanda vital
Penyebab : keperawatan selama.....x24 Tindakan :
a) Disabilitas jam, diharapkan kurang Observasi
(mis,penurunan daya pengetahuan dapat 1. Monitor tekanan
ingat, defisit teratasi darah
sensorik/motorik. Kontrol Gejala 2. Monitor nadi
b) Lingkungan tidak Kriteria Hasil : (frekuensi, kekuatan,
teraupeutik. a) Kemampuan irama)
c) Hambatan memonitor munculnya 3. Monitor pernapsan
mengakses gejala secara mandiri (frekuensi, kedalaman)
pelayanan kesehatan (4) 4. Monitor suhu tubuh
(mis, gangguan b) Kemampuan 5. Monitor oksimetri nadi
mobilisasi, memonitor lama 6. Monitor tekanan nadi
mengakses bertahannya gejala (4) (selisih TDS dan TDD)
transportasi, c) Kemampuan 7. Identifikasi penyebab
ketiadaan orang memonitor keparahan perubahan tanda vital
merawat anak di gejala (4) Terapeutik
rumah, cuaca tidak d) Kemampuan 1. Atur interval
menentu. memonitor frekuensi pemantauan sesuai
d) Ketidakadekuatan gejala (4) kondisi pasien.
pemahaman e) Kemampuan 2. Dokumentasi hasil
(sekunder akibat memonitor variasi pemantauan
defisit kognitif, gejala (4) Edukasi
27
kecemasan, f) Kemampuan 1. Jelaskan tujuan dan
gangguan melakukan tindakan prosedur
penglihatan/penden pencegahan (4) pemantauan
garan, kelelahan, g) Kemampuan 2. Informasikan hasil
kurang motivasi) melakukan tindakan pemantauan, jiak
Gejala & tanda mayor untuk mengurangi diperlukan.
Subjektif : gejala (4)
a) Menolak mengikuti h) Mendapatkan
anjuran. perawatan kesehatan
Objektif : saat gejala bahaya
a) Perilaku tidak muncul (4)
mengikuti program i) Kemampuan
perawatan/pengoba menggunakansumber-
tan. sumber daya yang
b) Perilaku tidak tersedia (4)
menjalankan j) Mencatat hasil
anjuran. pemantauan gejala (4)
Gejala & tanda minor k) Kemampuan
Objektif ; melaporkan gejala (4)
a) Tampak Keterangan indikator:
tanda/gejala (1) Berat
penyakit/masalah (2) Cukup Berat
kesehatan masih ada (3) Sedang
atau meningka. (4) Ringan
(5) Tidak Ada
Tingkat Pengetahuan
Kriteria Hasil :
1. Perilaku sesuai
anjuran (4)
2. Verbalisasi minat
dalam belajar (4)
3. Kemampuan
menjelaskan
pengetahuan tentang
suatu topik (4)
4. Kemampuan
menggambarkan
28
pengalaman
sebelumnya yang
sesuai dengan topik
(4)
5. Perilaku sesuai
dengan pengetahuan
(4)
6. Pertanyaan tentang
masalah yang
dihadapi (4)
7. Persepsi yang keliru
terhadap masalah (4)
d. Menjalankan
pemeriksa yang tidak
tepat (4)
Keterangan indikator:
(1) Berat
(2) Cukup Berat
(3) Sedang
(4) Ringan
(5) Tidak Ada
29
1. Masalah Kesehatan Kronis
Keluhan kesehatan atau gejala yang dirasakan
Selalu Sering Jarang T. Pernah
No klien dalam waktu 3 bulan terakhir berkaitan
(3) (2) (1) (0)
dengan fungsi-fungsi
C Fungsi Penglihatan
1. Penglihatan Kabur
2. Mata Berair
3. Nyeri pada mata
D Fungsi Pendengaran
6. Pendengaran berkurang
7. Telinga berdenging
F Fungsi Paru (Pernapasan)
1. Batuk lama disertai keringat malam
2. Sesak napas
3. Berdahak/ sputum
G Fungsi jantung
4. Jantung berdebar-debar
5. Cepat lelah
6. Nyeri dada
H Fungsi Pencernaan
8. Mual/ muntah
H 8. Nyeri ulu hati
9. Makan dan minum banyak (berlebihan)
10. Perubahan kebiasaan BAB (mencret atau
sembelit)
I Fungsi Pergerakan
14. Nyeri kaki saat berjalan
15. Neri pinggang atau tulang belakang
16. Nyeri persendian/ bengkak
J Fungsi persarafan
14. Lumpuh/ kelemahan pada kaki atau tangan
15. Kehilangan rasa
16. Gemetar/ tremor
17. Nyeri/ pegal pada daerah tengkuk
K Fungsi Saluran perkemihan
21. BAK banyak
22. Sering BAK pada malam hari
23. Tidak mampu mengontrol pengeluaran air
kemih
Jumlah
Analisis Hasil :
Skor : ≤ 25 : Tidak ada masalah kesehatan kronis s.d masalah kesehatan kronis ringan √ (jumlah hasih 10 point)
Skor : 26-50 : Masalah kesehatan kronis sedang
Skor : ≥ 51 : Masalah kesehatan kronis berat
30
2. Fungsi Kognitif
Pengkajian fungsi kognitif dilakukan dalam rangka mengkaji kemampuan klien berdasarkan daya orientasi
terhadap waktu, orang, tempat, serta daya ingat.
Analisis Hasil:
Skor Benar : 8-10 : Tidak ada gangguan √ ( jumlah hasil 10 poin)
Skor Benar : 0-7 : Ada gangguan
31
3. Status Fungsional
Pengkajian status fungsional didasarkan pada kemandirian klien dalam menjalankan aktivitas kehidupan
sehari-hari. Kemandirian berarti tanpa pengawasan, pengarahan, atau bantuan orang lain. Pengkajian ini
didasarkan pada kondisi aktual klien dan bukan pada kemampuan, artinya jika klien menolak untik
melakukan suatu fungsi, dianggap sebagai tidak melakukan fungsi meskipun ia sebenarnya mampu.
Mandiri Tergantung
No Aktivitas
(nilai 1) (0)
1 Mandi di kamar mandi (menggosok, membersihkan, dan √
mengeringkan badan)
2 Menyiapkan pakaian, membuka, dan mengenakannya √
3 Memakan makanan yang telah disiapkan √
4 Memelihara kebersihan diri untuk penampilan diri (menyisir rambut, √
mencuci rambut, menggosok gigi, mencukur kumis)
5 BAB di WC (membersihkan dan mengeringkan daerah bokong) √
6 Dapat mengontrol pengeluaran feses (tinja) √
7 BAK di kamar mandi (membersihkan dan mengeringkan daerah √
kemaluan)
8 Dapat mengontrol pengeluaran air kemih √
9 Berjalan di lingkungan tempat tinggal atau ke luar ruangan tanpa alat √
bantu, seperti tongkat
10 Menjalankan ibadah sesuai agama dan kepercayaan yang dianut √
11 Melakukan pekerjaan rumah, seperti: merapikan tempat tidur, √
mencuci pakaian, memasak, dan membersihkan ruangan
12 Berbelanja untuk kebutuhan sendiri atau kebutuhan keluarga √
13 Mengelola keuangan (menyimpan dan menggunakan uang sendiri) √
14 Menggunakan sarana transportasi umum untuk bepergian √
15 Menyiapkan obat atau minum obat sesuai dengan aturan (takaran √
obat dan waktu minum obat tepat)
16 Merencanakan dan mengambil keputusan untuk kepentingan √
keluarga dalam hal penggunaan uang, aktivitas sosial yang dilakukan
dan kebutuhan akan pelayanan kesehatan
17 Melakukan aktivitas di waktu luang (kegiatan keagamaan, sosial, √
rekreasi, olah raga, dan menyalurkan hobi)
Jumlah poin mandiri 16
Analisis Hasil :
32
5. Status Psikologis (Skala Depresi Geriatik Yesavage, 1983)
Analisis Hasil:
Terganggu nilai 1 Nilai : 0-5 : Normal
Nilai : 6-15 : Depresi ringan sampai sedang
Normal nilai 0 Nilai : 16-30 : Depresi Berat
33
5. Pengkajian Status Sosial
Dukungan Keluarga pada lansia dapat diukur dengan menggunakan APGAR keluarga. Penilaian : jika
pertanyaan yang dijawab selalu ( poin 2), kadang-kadang (poin 1), hampir tidak pernah (poin 0)
APGAR Keluarga
Analisis Hasil :
Nilai < 3 disfungsi keluarga yang sangat tinggi
Nilai 4 – 6 disfungsi keluarga sedang
Nilai 7 – 10 tidak ada disfungsi keluarga √ (jumlah hasil 8 point)
34
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan asuhan keperawatan dasar bagi lansia dimaksudkan untuk memberikan bantuan,
bimbingan pengawasan, perlindungan dan pertolongan kepada lanjut usia secara individu maupun
kelompok, seperti di rumah / lingkungan keluarga, Panti Werda maupun Puskesmas, yang diberikan
oleh perawat.
Dalam keperawatan lanjut usia diperlukan pendekatan baik fisik, psikis, social maupun spiritual.
Keperawatan lanjut usia berfokus pada peningkatan kesehatan (helth promotion), pencegahan penyakit
(preventif), mengoptimalkan fungsi mental, dan mengatasi gangguan kesehatan yang umum.
B. Saran
Adapun saran yang dapat saya sampaikan bagi pembaca khususnya mahasiswa/i keperawatan,
hendaknya dapat menguasai konsep asuhan keperawatan lansia dan memberikan asuhan keperawatan
lansia dengan benar dan tepat sehingga dapat sesuai dengan evaluasi yang diharapkan.
35
36