Tim (team) adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi dan saling mempengaruhi ke arah tujuan bersama Tim dapat berbentuk organisasi formal maupun informal Tim formal dibentuk secara sengaja oleh manajer dan diberi tanggung jawab melakukan tugas tertentu untuk membantu organisasi mencapai sasarannya. Tipe tim formal : 1. Tim komando (command team) sebuah tim yg terdiri dari seorang manajer dan karyawan yg melapor kepada manajer tersebut. Bagian dari struktur organisasi lini. Contoh: Divisi Panen, Bagian Perbengkelan, dll 2. Komite (committee) sebuah organisasi formal yang dibuat untuk menangani masalah terjadi berulang. Anggota komite bisa berganti-ganti, namum komite tetap ada sepanjang waktu. Contoh : Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemberantasan Korupsi, Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru, Panitia MPKMB, dll 3. Gugus tugas (task force) tim sementara yang dibentuk untuk menangani masalah spesifik. Contoh : Gugus Tugas Percepatan Penaggulangan Pandemi Covid-19, Panitia Khusus (Pansus) di DPR, dll. Tim/kelompok informal muncul karena orang berkumpul dan berinteraksi secara teratur Kelompok ini bisa berkembang di dalam struktur organisasi formal. Fungsi kelompok informal : 1. Mempertahankan dan memperkuat norma (tingkah laku yg diharapkan) dan nilai2 yg dimiliki oleh anggotanya. 2. Memberi kepuasan, status dan keamanan sosial kepada anggotanya. 3. Membantu para anggotanya berkomunikasi 4. Membantu menyelesaikan masalah Pemimpin formal sebuah tim ditunjuk atau dipilih. Pemimpin informal muncul perlahan ketika kelompok berinteraksi, misalkan ada orang yang lebih banyak yang berbicara, lebih banyak mengajukan usul, dan lebih banyak mengarahkan aktivitas. Orang yg penuh keyakinan dan asertif bisa berkembang menjadi pesaing pemimpin yg dipilih secara formal. 1. Pembentukan kelompok membentuk dan belajar tingkah laku yg dapat diterima oleh kelompok 2. Konflik setelah nyaman dalam pergaulan, mereka mungkin menentang apa yg sudah disepakati dan mulai membuka kepribadian individual 3. Pemantapan norma konflik sdh dapat ditangani dan diselesaikan, kesatuan kelompok memantapkan sasaran umum, norma dan peraturan dasar. 4. Berprestasi struktur kelompok mendukung dan mempermudah dinamika kelompok dan prestasi 5. Pembubaran fokus kelompok bergeser dari menangani tugas yang sulit menjadi penutupan Semakin kompak kelompok – semakin kuat individu merasakan menjadi bagian kelompok – semakin besar pengaruh kelompok terhadap anggotanya. Cara meningkatkan kekompokan kelompok Memperkenalkan persaingan konflik dengan individu luar atau kelompok lain dapt meningkatkan kekompakan kelompok Meningkatkan ketertarikan antar pribadi orang cenderung bergabung dgn tim yang anggotanya mereka kenal atau mereka kagumi Meningkatkan interaksi meningkatkan interaksi dapat memperbaiki persahabatan dan komunikasi Menciptakan tujuan bersama dan rasa senasib terdapat 3 variabel efekivitas suatu kelompok 1. Interdependensi tugas sejauh mana pekerjaan kelompok menuntut para anggotanya untuk saling berinteraksi 2. Potensi kelompok merupakan hasil interdependensi tugas, yaitu keyakinan bersama dari kelompok, bahwa kelompok dapat menjadi efektif 3. Interdependensi hasil suatu tingkat dimana konsekuensi kerja kelompok dirasakan oleh semua anggota kelompok Sasaran tim harus ditentukan secara jelas, sebaiknya dalam bentuk tertulis. Wewewang tim harus terinci Jumlah anggota optimum tim harus ditentukan Ketua harus dipilih berdasarkan pd kemampuannya memimpin rapat dgn efisien Agenda dan semua bahan rapat harus dibagikan sebelum rapat dimulai Rapat dimulai dan selesai tepat waktu. Waktu penutupan rapat diumumkan pada permulaan rapat.