Anda di halaman 1dari 3

SADDAN HUSAIN

2030131005

1. Antologi hakikat dari bahasa


Epistimologi bahasa sebagai makna dalam komunikasi
Aksiologi pemaknaan atas kesadaran nilai dan perilaku manusia
Dalam komunikasi kelompok atau organisasi bahasa menjadi bagian terpenting dalam
berkomunikasi sebagai mana kita tahu bahwa bahasa adalah makna kesadaran, dalam
kelompok atau organisasi seorang komunikator harus mampu menjadi sosok yang bisa
memahami situasi dalam sebuah organisasi.
Contoh misalnya :
Seorang kepala desa misalnya ketika dia tidak mampu menemukan hakikat dari
bahasanya maka masyarakat tidak akan menemukan makna dari apa yang di sampaikan
oleh kepala desa maka ini tak akan menyadarkan masyarakat tengtang apa yang di
sampaikan oleh pemerintah seperti himbauan tentang jaga jarak, pakai makser dan cuci
tangan, mnah dari phenomena ini kita sudah menemukan bahwa masyarakat tikan
menemukan makna dari kahikat himbauan pemerintah terkait protocol kesehatan
sehingga kesadaran masyarakat atas himbauan itu mereka mengacuhkan.
Organisasi menjadi tempat untuk berkomunikasi baik itu personal maupun
interpersonal, dari sini kita butuk
2. Etika menjadi bagian dasar atau variable pendukung dalam komunikasi, sehingga
seorang komunikator harus mampu meneladani etika sang komunikator dalam
berbahasa. Sedang kita tahu secara seksama bahwa bahasa adalah alat untuk
berkomunikasi kepada audient maupun masyarakat luas pada umumnya.

Kenapa etika sangat di butuhkan dalam berkomunikasi karna pada dasar nya ketika kita
mampu memahami apa dan bagaimana komunikasi itu maka kita tidak akan pernah
lepas dari nilai etika dan estetika, sebab makna dasar dari komunikasi adalah bagaiman
seorang komunikator mampu menghadirkan makna dari apa yang sedang iya katakan
dan makna itu atau pesan itu harus tersampaikan dan di terima baik oleh masyarakat
luas.

etika sangat erat kaitannya dengan perilaku berkomunikasi, antara bahasa dan body
language harus sejalan dalam etika komunikasi, contoh misalnya di mandar ketika
SADDAN HUSAIN
2030131005

pengkaji soal komunikasi dalam bahasa mandar sudah ada tiga fase perubahan
berbahasa dan ini terpetakan berdasarkan generasi :

1. Gen X ( 1965-1980 )
 Pau mandar
kata pau dalam bahasa Indonesia secara umum dapat di artikan sebagai makna
perkataan,sikap,perilaku dan etika. Pengertian mendasar dari pau mandar ini
adalah sebuah fenomena bahasa yang mengikut sertakan perkataan dan perilaku
seorang kepada yang dia temani berkomunikasi, dan perkataan ini senantiasa di
ikut dengan body language sehingga selalu menghadirkan makna etika dan
estetika perilaku seorang dari cara nya berbahasa,adanya proses saling harga
menghargai.
2. Millennial ( 1981-1996 )
 bahasa mandar adalah bahasa umum yang di gunakan generasi sekarang dalam
melakukan komunikasi baik itu personal maupun public
3. Gen Z ( 1997-2012 )
 sedangkan logat mandar dia lebih cendereung mengkolaborasikan antara bahasa
Indonesia dan bahasa mandar dengan nada yang tidak lepas dari logat mandar itu
sendiri.
3. Mengapa kemudian belajar etika dalam ilmu komunikasi sangat di butuhkan dan sangat
banyak mamfaatnya karna sejatinya seorang komunikator harus mampu memberikan
pemahaman kepada masyarakat dan mampu menjadi bagian dari masyarakat itu
sendiri, seoarang komunikator yang tidak mampu menguasai ilmu komunikasi
terkhusus etika berkomunikasi maka dia akan susah untuk menjadi bagian dari
masyarakat itu. Bukan hanya mampu berkomunikasi dengan masyarakat tapi juga
mampu memahami masyarakat dari sisi pisikologi nya.
Dalam ilmu komunikasi seorang komunikatoir tidak cukup hanya menguasai ilmu
komunikasi saja tapi juga harus mampu membaca fenomena-fenomana yang ada di
sekitaran masyarakat.
Contoh misalnya :
SADDAN HUSAIN
2030131005

Di polman itu sendiri tidak hanya satu suku tapi banyak suku diantara nya mandar.
Pattae, pannai, dakka, pattinjo dll. Di mandar saja ketika bicara soal bahasa hampir
setiap tempat atau wilayah ( kecamatan ) cara mereka berkomunikasi dalam hal
berbahasa itu sudah sangat beda mulai dari sisi logat maupun karakter berbahasa.
Misalnya ada salah satu desa yang ada di kabupaten polman kecamatan balanipa desa
pambusuang yang hampir semua masyarakatnya lumrah menyebutkan kata ( ASU ) di
daerah lain kata ( ASU ) ini sangat sensitive bahkan ketika ada orang luar dari
menyebutkan kata ini akan memancing keributan, beda dengan dengan di desa
pambusuang kata ini menjadi kata sapaan dan kata candaan mereka belum lagi desa
pambusuang ini karakter berbahasanya sangat kasar dan bernada tinggi. Nah ini yang
saya maksud bahwa seorang komunikator harus mampu memahami karakter di setiap
wilayah dalam hal berkomunikasi.
Wallahull muaffiq ila aqwamithaaryq
Assalamualikum warahmatullahi wabarakatu.

Anda mungkin juga menyukai