Anda di halaman 1dari 3

Resume Pembelajaran Konsumen

Nama Mahasiswa : Filipus Enrico Lauvandy


NRP : 1423019055
Program Studi : Ilmu Komunikasi
Nama Mata Kuliah : Perilaku Khalayak
Kelas : B
Nama Dosen : Christopher Chandra, S.Des., M.Des.

1. Behavioral Learning Theories


- Behavioral Learning Theory sering juga disebut sebagai teori pembelajaran perilaku
berupa stimulus-tanggapan. Hal tersebut dikarenakan jika seseorang memberikan respon
yang telaha dikondisikan terhadap suatu stimulus, maka itu dapat dikatakan sebagai proses
“belajar”.
- Dibagi menjadi dua faktor, yaitu :
 Classical Conditioning :
- Terjadi ketika stimulus yang memunculkan rangsangan yang berpasangan dengan
rangsangan lain yang tidak mendapatkan respons sendiri, dimana seiring waktu
stimulus menyebabkan respons yang sama karena dikaitkan dengan stimulus
pertama. Contohnya ketika kita sedang melihat gambar makanan nasi goreng
diwaktu kita belum makan, tentu saja kita akan merasa lapar dan ingin segera
menyantap makanan tersebut
- Pemberian stimulus yang menjadi bahan “perangsang” secara berlebih akan
menyebabkan extinction (hilangnya proses stimulus secara perlahan). Contohnya
berbanding terbalik dengan poin sebelumnya yakni ketika kita sudah merasakan
kenyang maka kita tidak akan tergiur dengan gambar makanan nasi goreng tersebut.
- Stimulus generalization mengacu pada kecenderungan stimuli yang mirip terjadi
pada classical conditioning untuk membangkitkan rangsangan yang serupa.
Contohnya yang terjadi pada restoran makanan cepat saji, mereka memiliki cirikhas
tersendiri dalam logo mereka yakni dari warna dan pemilihan font. KFC contohnya
dengan melihat logo berwarna merah disandingkan dengan wajah Colonel Sanders
dengan mudah kita mengenali brand tersebut meskipun kita berada di belahan
negara manapun.
- Stimulus Discrimination biasa terjadi stimulus yang mirip dengan classical
conditioning tidak diikuti oleh stimulus yang tepat, yang dimana reaksi konsumen
terhadap suatu brand / produk akan menghilang. Contohnya yakni tas LV dan
Gucci. Brand tersebut mendominasi pasar tas sehingga khalayak berusaha memiliki
tas dari brand tersebut.
 Instrumental / Operant Conditioning :
- Instrumental Discrimination terjadi saat individu belajar untuk melakukan hal
yang berdampak positif dan menghindari dampak yang negatif. Contohnya sering
kita jumpai youtuber atau influencer mereview sebuah brand makanan lalu ia
memberi saran ataupun kritik terhadap makanan tersebut. Otomatis dari pihak
brand tersebut akan membenahi produk yang dijajakan tersebut dan tidak
mengulangi kesalahan yang sama.

2. Empat Tipe Reinforcement


- Fixed Interval Reinforcement terjadi setelah selesainya periode spesifik yang
memberi “reward” dimana konsumen akan merespon secara otomatis. Contoh : e-
commerce seperti Tokopedia dan Shoppe memberikan diskon besar-besaran pada
tanggal yang bertempatan dengan bulan tersebut, seperti 11.11 atau 12.12.
- Variable Interval Reinforcement terjadi ketika pada periode yang lebih random
karena kejadian lebih bervariasi. Contoh : restoran yang harus bersiap jika kedatangan
food blogger ataupun selebgram untuk mereview kualitas makanan yang disajikan.
- Fixed Ratio Reinforcement terjadi pada jumlah respons yang sudah ditentukan,
sehingga mendorong konsumen untuk melakukan behavior yang sama secara terus
menerus. Contoh : mendapat gratis potong rambut di barber shop setelah potong untuk
ke 10 kalinya
- Variable Ratio Reinforcement terjadi ketika konsumen diminta untuk melakukan
kegiatan yang sama terus menerus (tanpa diketahui kapan akan mendapat reward)
Contoh : doorprize yang diadakan oleh bank BCA agar nasabah menabung terus di
bank.

3. Cognitive Learning Theory


- Observational Learning terjadi ketika seseorang memperhatikan perilaku orang lain
dan mulai mengaplikasikannya kepada perilaku mereka. Contoh : saya mengidolakan
seorang youtuber Indonesia yang bernama Chandra Liow, saya menyukai video-video
yang Ia garap di kanal youtube Tim 2 One miliknya, gaya sinematografi dan teknik
pengambilan gambar yang dilakukannya menginspirasi saya untuk memiliki keunikan
yang dimilikinya tersebut dan berusaha agar sama dengan hasil yang ia ciptakan
tersebut.

4. Marketing Applications
- Banyak contoh strategi marketing yang menggunakan teori classical conditioning pada
brand/produk mereka untuk menciptakan sebuah brand equity
- Brand Equity = Tingkat kesetiaan konsumen terhadap suatu brand tertentu
- Contohnya : Banyak keluaran gadgets yang lebih canggih dan lebih booming dari pada
Samsung. Namun karena telah memiliki brand equity, Samsung menjadi salah satu
merek yang banyak diambil para konsumen. Meskipun banyak merek lain yang lebih
berkualitas namun untuk mendapatkan sebuah brand equity perlu proses yang panjang.

5. Repetitions
- Cara periklanan dimana konsumen perlu mendapatkan paparan produk iklan tertentu
minimal tiga kali. ( Product Awareness, Relevansi dengan Konsumen, Reminder
Benefit Produk )

6. Conditioning Product Associations


- Iklan seringkali mengaitkan produk yang mereka iklankan dengan stimulus tertentu
untuk menarik perhatian konsumen.
- Contoh : pada iklan sabun kecantikan biasanya aktris yang dipakai dalam iklan
tersebut adalah perempuan dengan kulit yang putih dan halus, mengistilahkan bahwa
ketika memakai produk ini kita akan tampak seperti sang aktris. Pengunaan aktris juga
lebih menarik perhatian dibandingkan aktor.

7. Applications of Stimulus Generalization


- Proses stimulus seringkali menjadi sentral untuk pemilihan sebuah brand atau
packaging untuk mendapatkan kepercayaan konsumen.
 Family branding : Menggunakan nama baik brand untuk menjual produk mereka.
Contoh : Samsung, Sampoerna, Teh Botol Sosro
 Product Line Extensions : Penambahan produk untuk sebuah brand itu sendiri.
Contoh : variasi sepatu Adidas
 Licensing : Brand yang “disewa” oleh pihak lain. Contoh : Uniqlo berkolaborasi
dengan Disney sehingga memiliki hak untuk menjual pakaian dengan karakter-
karakter Disney.
 Product Tie-Ins, Lookalike Packaging

8. Role Of Learning In Memory


- Memory adalah proses mendapatkan sebuah informasi dan menyimpan informasi
tersebut untuk dapat digunakan kembali.

9. Memory Systems
- Sensory Memory : Penyimpanan informasi yang didapatkan dari panca indera kita
yang biasanya bersifat hanya sementara
- Short Term Memory : Penyimpanan informasi secara periode waktu yang terbatas.
- Long Term Memory : Penyimpanan informasi secara periode waktu yang sangat lama

Anda mungkin juga menyukai