Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

DENGAN KANKER OVARIUM


STADIUM II

DI RUANG CENDRAWASIH

RSUD WANGAYA

TANGGAL 20 SEPTEMBER -21


SEPTEMBER 2020

PENGKAJIAN

A. IDENTITAS PASIEN PENANGGUNG/ SUAMI


Nama : Ny. N Nama :Tn. M
Umur : 40 tahun Umur : 42 tahun
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : pedagang Pekerjaan : pedagang
Status perkawinan : kawin Alamat : Jl. Noja
Denpasar
Agama : .hindu
Suku : bali.
Alamat : jl. Noja Denpasar
No. CM : 612155
Tangal MRS : 19 september 2020
Tanggal Pengkajian : 20 september 2020
Sumber informasi : pasien, suami dan rekam medis

B. ALASAN DIRAWAT
1. Alasan MRS
Pasien di rawat di Rumah Sakit untuk untuk melanjutkan pengobatan
dari penyakit yang dideritanya .

2. Keluhan saat dikaji


Saat dikaji pasien mengatakan mengeluh nyeri di perut bagian bawah,
pasien tampak meringis dan gelisah, hasil TTV pasien : Td: 110/70
mmHg, Nadi:80x/mnt, Rr:20x/mnt, Suhu 36,50C

C. RIWAYAT OBSTERTRI DAN GINOKOLOGI


a. Riwayat Menstruasi :
 Menarche : Umur 14 tahun Siklus : teratur (v
) tidak ( )
 Banyaknya : 2- 3 kali ganti pembalut/hari Lamanya
: 4 hari
 Keluhan : tidak ada
 HPHT : 2 september 2020

b. Riwayat Pernikahan :
 Menikah : 1 kali Lama 15 tahun.

c. Riwayat kelahiran, persalinan, nifas yang lalu :


Anak Kehamilan Persalinan Komplikasi nifas Anak
Ke
No Th Umur Peny je Penolo Peny Laser infeks Perda Jeni BB Pj
keham uli t n ng uli t asi i rah an s
ilan is Kel
ami
n
1 201 39 mg - Nor Dokter - - - - P 2900 51
6 mal gram cm
2 201 39 mg - Nor Dokter - - - - L 2800 52
8 mal gram cm

d. Riwayat Keluarga Berencana :


 Akseptor KB : istri, jenis: KB Lama : 2 tahun
Suntik
 Masalah : .tidak ada
 Rencana KB : .ibu menggunakan
KB suntik

ii. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN

1. Pola Persepsi dan Manajemen Kesehatan

Pasien mengatakan jika sakit masuk angin, minum jamu tolak angin,

kadang periksa di Jamsostek.

2. Pola Nutrisi
Sebelum sakit : Pasien makan 3 kali sehari, nasi, sayur, dan lauk, 1

porsi habis.

Selama sakit : Pasien mengatakan mual dan tidak nafsu makan.

Pasien jarang makan, porsi dari RS hanya habis 2-3 sendok, pasien
biasanya ngemil. Berat badan

sebelum sakit : 55 kg, BB saat dikaji : 49,5 kg.

3. Pola Eliminasi

Sebelum sakit : Pasien BAB 1x/ hari, konsistensi lembek, warna

tidak diperhatikan, BAK lancar, 4-5x/ hari.

Selama sakit : Pasien BAB 1-2x/ hari, berak sedikit-sedikit, warna

hitam, BAK agak sakit karena dipasang kateter saat

kemoterapi terakhir tanggal 8 februari 2008. Tidak

ada perdarahan.

4. Pola Aktifitas & Latihan

Sebelum sakit : Pasien melakukan aktifitas sehari-hari secara

mandiri.

Selama sakit : Saat pengkajian pasien dapat beraktifitas secara

mandiri, pasien sudah hampir 2 bulan dirawat.

5. Pola Istirahat dan Tidur

Sebelum sakit : Pasien mengatakan sulit tidur.

Selama sakit : Saat mengatakan kalau siang dapat tidur, kalau

malam sulit tidur.

6. Pola Persepsi Kognitif

Sebelum sakit dan selama sakit pasien dapat berkomunikasi dengan

baik, pendengaran normal, penglihatan normal, persepsi sensori baik.


7. Pola Persepsi dan Konsep Diri

Sebelum sakit : Tidak ada gangguan konsep diri.

Selama sakit : Saat dikaji pasien mengatakan tidak nyeri, tidak ada

gangguan konsep diri.

8. Pola Peran dan Hubungan

Sebelum sakit : Pasien berperan sebagai ibu rumah tangga dengan

merawat ketiga anaknya, pernah bekerja di pabrik

setelah bulan Oktober 2007 pasien tidak bekerja

karena dirawat di RS.

Selama sakit : Pasien dirawat di RS, pasien tidak dapat berperan

sebagai ibu dan istri Tn.M. Dalam memenuhi

ekonomi keluarga Tn.M bekerja di pabrik mebel.

9. Pola Reproduksi dan Seksual

Pasien menikah I umur 19 tahun mempunyai 1 orang anak perempuan

dengan suami I, tetapi suami meninggal. Menikah II umur 25 tahun

mempunyai 2 orang anak perempuan dengan suami II. Pasien

menggunakan suntik KB 3 bulanan.

Sebelum sakit : Pasien melakukan hubungan suami istri 2x/ minggu.

Selama sakit : Pasien tidak pernah melakukan hubungan suami istri.

10. Pola Koping dan Toleransi Stress

Sebelum sakit : Jika ada masalah, pasien membicarakan dengan

suami pasien untuk mengambil keputusan bersama.

Selama sakit : Pasien mengatakan sakitnya diobati dengan obat dan

di sinar. Pasien takut jika penyakitnya tumbuh lagi.


11. Pola Nilai dan Kepercayaan

Sebelum sakit : Pasien melakukan ibadah sholat.

Selama sakit : Pasien tidak melakukan sholat, dengan alasan sakit.

I. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
- GCS : E:4, V:5, M:6
- Tingkat kesadaran : compos mentis
- Tanda-tanda fital : TD 110/70 mmHg, N:80x/mnt RR:20x/mnt
T:36,50C
- BB : 50 Kg TB : 160 Cm LILA :24 Cm

Head to toe
Kepala Wajah
o Inspeksi : kepala mesochepalus, tidak ada edema, rambut pasien
rontok
o Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan di area kepala

Leher
o Inspeksi : tidak terdapat lesi
o Palpasi : teraba nadi karotis, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid

Dada
o Inspeksi ;pengembangan dada simetris
o Palpasi : tidak ada nyeri tekan
o Perkusi :terdengar nyeri pekak di kedua lapang paru
o Auskultasi : bunyi jantung S1 S2 reguler, suara nafas vesikuler

Abdomen
o Inspeksi :.perut tampak tidak acites, tidak ada lesi
o Auskultasi : .bising usus 10x/mnt
o Perkusi :timpani
o Palpasi : ada nyeri tekan di perut bagian bawah

Genetalia
o Kebersihan : tampak bersih
o keputihan : .tidak ada

Perineum dan anus


o Perineum : tidak ada kelainan
o Hemoroid : .tidak ada

Ekstremitas :
Atas :-
Oedema : .-
Varises :-
CRT : < 2 detik

Bawah
Oedema :-
Varises :-
CRT :< 2 detik
Pemeriksaan Reflek : refleks patella +

II. DATA PENUNJANG

 Pemeriksaan Laboratorium: terlampir


 Pemeriksaan radiologik : -

III. DIAGNOSA MEDIS


Ca. Ovarium Stadium II

IV. PENGOBATAN
- kemoterapi
-IVFD Nacl 0,9% 20 Tpm
- dexamethasone 1 ampul 4mg IV setiap 12 jam
- dipenhidramin 1 ampul 50mg IV setiap 12 jam
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS: Nyeri Akut
- pasien mengatakan Agen pencedera fisik
mengeluh nyeri pada perut ( kanker ovarium)
bagian bawah
- pasien mengatakan nyeri
yang dirasakan seperti
ditusuk tusuk
- Pasien mengatakan nyeri Nyeri akut
dirasakan hilang timbul
- Pasien mengatakan sulit
tidur karena rasa nyerinya
Pasien
Pasien
DO: tampak
mengeluh
- pasien tampak meringis meringis
nyeri
- pasien tampak gelisah
- skala nyeri pasien 4
- TTV pasien : Td: 110/70
mmHg, Nadi:80x/mnt,
Rr:20x/mnt, Suhu 36,50C

Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas :


- Nyeri akut berhubungan dengan agen pencedera fisik (kanker ovarium)
dibuktikan dengan pasien mengatakan mengeluh nyeri pada perut bagian
bawah, pasien mengatakan nyeri yang dirasakan seperti ditusuk tusuk,
Pasien mengatakan nyeri dirasakan hilang timbul, Pasien mengatakan sulit
tidur karena rasa nyerinya, pasien tampak meringis, pasien tampak gelisah,
skala nyeri pasien 4, TTV pasien : Td: 110/70 mmHg, Nadi:80x/mnt,
Rr:20x/mnt, Suhu 36,50C
No Tgl / jam Diagnosa Rencana Keperawatan
Tujuan Intervensi Rasional
1 20 Nyeri akut Intervensi Utama Intervensi Utama
september berhubungan Setelah dilakukan
(manajemen nyeri) (manajemen nyeri)
2020 dengan agen tindakan asuhan
09.00 pencedera fisik a. Observasi a. Observasi
(kanker keperawatan selama
1. Identifikasi 1. Untuk mengetahui
ovarium) 2x24 jam diharapkan
dibuktikan lokasi, lokasi, durasi,
dengan pasien tingkat nyeri
karakteristik, frekuensi, kualitas,
mengatakan menurun dengan
mengeluh durasi, frekuensi, intensitas nyeri
nyeri pada Kriteria Hasil :
kualitas,
perut bagian
bawah, pasien 1. Keluhan intensitas nyeri 2. Mengetahui
mengatakan
nyeri 2. Indentifikasi rentang skala nyeri
nyeri yang
dirasakan menurun skala nyeri pasien
seperti ditusuk
tusuk, Pasien 2. Meringis
mengatakan menurun b. Terapeutik b. Terapeutik
nyeri
3. Gelisah 1. Berikan teknik 1. Memberikan
dirasakan
hilang timbul, menurun non farmakologis tindakan
Pasien
4. Kesulitan untuk pendukung dalam
mengatakan
sulit tidur tidur mengurangi rasa meredakan nyeri
karena rasa
menurun nyeri ( mis.
nyerinya,
pasien tampak kompres hangat)
meringis,
2. Berikan fasilitasi 2. Memberikan
pasien tampak
gelisah skala istirahat tidur kenyamanan
nyeri pasien 4,
terhadap pasien
TTV pasien :
Td: 110/70
mmHg,
c. Edukasi c. Edukasi
Nadi:80x/mnt,
Rr:20x/mnt, 1. Jelaskan strategi 1. Memberikan
Suhu 36,50C
meredakan nyeri edukasi cara atau
tindakan
meredakan nyeri

d. Kolaborasi
d. Kolaborasi 1. untuk membantu
1. Kolaborasi meredakan nyeri klien
pemberian
analgetik,
IV.IMPLEMENTASI
Tgl/Jam No.D Implementasi Evaluasi Proses Paraf/Nama
x

20 september 1 12. Mengdentifikasi lokasi,


2020 DS:pasien mengatakan
karakteristik, durasi,
lokasi nyeri di perut bagian
09.30 wita frekuensi, kualitas, bawah, nyeri hilang timbul,
dan nyeri seperti ditusuk
intensitas nyeri
tusuk
DO: pasien tampak
meringis

13. mengidentifikasi skala


09.45 wita DS: -
nyeri DO: skala nyeri pasien 4

14. memberikan teknik non


09.55 wita DS: pasien mengatakan
farmakologis untuk mau diberikan kompres
hangat pada bagian yang
mengurangi rasa nyeri
nyeri
( mis. kompres hangat) DO: pasien tampak
menganggukkan kepala

10.10 wita
15. Memberikan fasilitas
istirahat tidur DS: -
DO:memberikan selimut,
bantal kepada pasien

16. Menjelaskan strategi


10.20 wita meredakan nyeri DS: pasien mengatakan
belum mengerti mengenai
strategi meredakan nyeri
DO:pasien tampak
menggelengkan kepalanya

17. Mengkolaborasikan DS:-


10. 35 wita pemberian analgetik, DO: berkolaborasi dengan
tim Kesehatan lainnya

21 september 1. Mengdentifikasi lokasi,


2020 DS:pasien mengatakan
karakteristik, durasi,
09.30 wita nyerinya sudah berkurang
frekuensi, kualitas, DO: pasien masih tampak
meringis
intensitas nyeri

2. mengidentifikasi skala
09.45 wita DS: -
nyeri DO: skala nyeri pasien 3

DS: pasien mengatakan


3. memberikan teknik non
mau diberikan kompres
09.55 wita farmakologis untuk hangat pada bagian yang
nyeri
mengurangi rasa nyeri
DO: pasien tampak
( mis. kompres hangat) menganggukkan kepala

4. Memberikan fasilitas
10.10 wita DS: -
istirahat tidur DO:memberikan selimut,
bantal kepada pasien

5. Menjelaskan strategi DS: pasien mengatakan


10.20 wita sudah mengerti mengenai
meredakan nyeri
strategi meredakan nyeri
DO:pasien tampak
menganggukkan kepalanya
6. Mengkolaborasikan
pemberian analgetik,
DS:-
10. 35 wita DO: berkolaborasi dengan
tim Kesehatan lainnya
EVALUASI
Tgl/Jam No Evaluasi Hasil
Dx
21 september 1
2020 S: pasien mengatakan nyerinya sudah berkurang
11.00 O: pasien masih tampak meringis, skala nyeri pasien 3
A: masalah nyeri belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
- memberikan teknik non farmakologis untuk mengurangi
rasa nyeri ( mis. kompres hangat)

Anda mungkin juga menyukai