Anda di halaman 1dari 4

Tugas Resensi Novel Bahasa Indonesia

Dosen Pengampuh :
Etsa Purbanari ,M.Pd.
Disusun oleh :
RULLY RIZKY RAMADHAN
1605620044

PROGRAM STUDI OLAHRAGA REKREASI


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
2020/2021
Nama : Rully Rizky Ramadhan
NIM : 1605620044
Prody : OREK A
Tugas 5

Judul: Kami (Bukan) Sarjana Kertas

Penulis: J.S Khairen

Penerbit: Bukune

Tahun terbit: Mei 2019

Tebal: 372 Halaman

Buku ini menceritakan tentang perjuangan beberapa mahasiswa yaitu Ogi, Randi,
Juwisa, Sania, Gala, dan Arko. Mereka berasal dari latar belakang yang berbeda. Buku
ini memaparkan bagaimana mereka melewati masa perkuliahan dengan masalah
hidup yang tidak mudah.

Ogi, adalah mahasiswa jurusan Komunikasi tetapi passionnya adalah IT yang


merupakan anak dari seorang tambal ban dan penjual bensin eceran. Ayah dan ibunya
berjuang dengan maksimal untuk menguliahkan Ogi sampai berhutang dengan orang
lain. Namun sayang, Ogi tidak memanfaatkan dengan baik. Ogi sering absen kuliah,
pesta narkoba bertepatan di malam ayahnya meninggal dunia, bahkan Drop Out dari
kampus karena sikapnya dan IPK yang tidak mencapai rata-rata. Semua cobaan yang
dihadapinya, sampai membuat Ogi melakukan percobaan bunuh diri.
“Saya kira awalnya kuliah bakalan santai aja, bu. Saya kira jurusan komunikasi tuh
ngomong-ngomong doang. Saya kira temannya enak-enak…” .

Namun, apa yang dialaminya justru membuatnya bangkit dari keterpurukan. Bermula
setelah Ogi bertemu dengan miral dan mengikuti salah satu seleksi magang di sebuah
program internasional untuk pecinta IT di Ubud. Penyelenggaran adalah orang-orang
dari Sillicon Valley di Amerika. Sehingga berhasil membawa Ogi bekerja di
persusahaan Alphabeth Inc bentukan Google. Ajaib! Anak tukang tambal ban dan
mahasiswa DO malah nisa kerja di perusahaan kece kaya gitu

“Biarkan mereka bising dalam ketidaktahuan hingga melahirkan sebuah kira-kira. Indah
sekali saat mendengar rintihan hati kecil mereka, wajah mereka yang terpana sambil
berujar “kok dia bisa?”. malah bisa kerja di perusahaan kece kaya

Randi, seorang mahasiswa teladan yang selalu mendapatkan nilai bagus dalam mata
kuliahnya. Namun, malah sulit dalam menyelesaikan skripsi dan mendapat nilai
seadanya padahal sudah berjuang mati-matian mengolah SPSS. Bahkan setelah lulus,
tidak ada perusahaan yang memanggil dirinya interview. Tapi, KKN (Kuliah Kerja
Nyata) dan wawancaranya dengan Nenek Anjali mengantarkannya menjadi seorang
reporter yang dikenal masyarakat dalam layar kaca. Meskipun harapan menjadi
pegawai di perusahaan multinasional harus terkubur. Randi bersyukur karena Nenek
Anjali adalah pembuka rezekinya.

Juwisa, seorang mahasiswa Ekonomi yang sangat pintar. Bahkan berhasil membawa
nama kampusnya juara dalam lomba Konsep Bisnis bersama rekannya Gala dan Arko.
Sayangnya, ayah Juwisa yang hanya supir ojek online tidak sanggup lagi untuk
membiayai kuliah Juwisa yang menurutnya mahal. Hingga akhirnya Juwisa ingin
dinikahkan oleh pria pilihan orangtuanya di kampung. Juwisa seolah memberikan
gambaran konkrit keadaan sekarang bahwa “biaya kuliah” tidak menyasar ke seluruh
kaum. Untungnya Juwisa adalah mahasiswa yang berkompeten, sehingga
mendapatkan beasiswa hingga lulus.

Sania, mahasiswa yang bercita-cita menjadi Diva. Merupakan anak tukang sayur,
sehari-hari harus mencari uang tambahan untuk kuliahnya dengan menjadi seorang
penyanyi kafe. Sayangnya, Sania sering melampiaskan pelarian ke hal-hal negatif jika
sedang pusing menghadapi hidup. Sania mengonsumsi narkoba dan mabuk hingga
terciduk oleh polisi. Sempat menginap di hotel prodeo dan melakukan rehabilitasi tidak
membuat Sania mangkir untuk menyelesaikan kuliahnya. Dia pun lulus, meskipun telat
dan bekerja di sebuah perusahaan perbankan.

Gala, adalah mahasiswa arsitektur. Saya sangat kagum dengan Gala. Diceritakan
sebagai anak dari kalangan berada, ayahnya adalah pemilik perusahaan ternama dan
selalu dikawal bodyguard setiap harinya tapi hanya bercita-cita sebagai guru.
Perdebatan visi dan misi antara ayah dan anak memberitahu kita bahwa kondisi
“cukup” pun belum tentu merealisasikan sebuah definisi bahagia. Meskipun akhirnya
Gala berhasil menjadi relawan sebuah gerakan mengajar di pedalaman.

Arko, adalah mahasiswa rantauan yang memiliki passion di bidang fotografi. Hanya
dengan kamera seadanya hasil menabung dari kecil sebagai kenek bus. Arko kini
sudah memiliki pelanggan tetap untuk memakai jasa fotografinya dan karya lainnya
sering disajikan dalam pameran.

Buku ini seolah menjadi evaluasi bagi semua pihak. Bahwa pendidikan adalah
pertolongan bersama. Tidak bisa hanya dibebankan kepada satu pihak. Namun, saya
tahu betul. Kampus yang baik, memang akan selalu mengantarkan kalian ke tempat
yang baik. Minimalnya, lebih dihargai perusahaan. Bersyukurlah kalian yang sudah
mendapatkannya. Bagi yang belum, seperti saya. Bersyukur dan buktikanlah juga,
sebab ada kemampuan yang bisa kita “jual” kepada perusahaan

Nama : Fakhri Saktinegara

NIM : 1605620013

Kelas : OREK A

Angkatan : 2020

Saya menyunting beberapa penulisan yang salah, penulisan yang salah saya
berikan tanda merah, dari semua teks yang saya baca kebanyakan kesalahan di kata
asing dan penulisan kata yang tidak baku seperti contoh passion dan IT, seharusnya
dua penulisan tersebut yang benar adalah passion itu di kasih cetak miring atau diubah
menjadi bakat karena penulisan bakat ada di KBBI begitupun IT di kamus bahasa
inggris IT ada tetapi di KBBI IT itu tidak ada IT termasuk kata singkatan, penulisan
yang tepat adalah informasi teknologi, ada kata tidak baku dimasukan di dalam teks itu
yaitu konkrit kata yang seharusnya di teks itu yaitu konkret, ada kesalahan di akhir
dalam teks tersebut yaitu tidak ada titik di akhir kalimat.

Anda mungkin juga menyukai