Manajemen
Strategik
UNSUR UNSUR PERENCANAAN
02
Abstract Kompetensi
Pengertian manajemen strategic, Mahasiswa mampu memahami
proses penyusunan hasil akhir (visi, tujuan penerapan manajemen
misi, tujuan, sasaran); proses strategic oleh perusahaan (sektor
penyusunan strategi (strategi, privat) dan sector publik
kebijakan, program, kegiatan,
anggaran.
UNSUR-UNSUR PERENCANAN
Koontz dan Weihrich (1988) menggambarkan keterkaitan antara berbagai jenis rencana yang
dibuat perusahaan dalam bentuk hierarki rencana (hierarchy of plans). Dalam hal ini Koontz dan
Weihrich mengasumsikan bahwa tipe rencana yang lebih rendah mengacu pada rencana yang
tingkatnya lebih tinggi. Sebagai contoh tujuan perusahaan akan mengacu pada misi perusahaan.
Demikian halnya strategi perusahaan (dalam arti yang sempit sebagaimana akan diuraikan pada saat
membahas strategi) akan mengacu ke tujuan perusahaan.
Misi
Menurut Peter Drucker (1968: 66) misi ( mission) dari sebuah perusahaan dirumuskan untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar seperti: “what is our business?”, “who is our customer?”,
“What does the customer buy?”, “What is value to the customer?” dan “what will our business be?”.
Misi bagi suatu perusahaan akan menggambarkan bisnis apa yang sedang dan akan dijalankan oleh
perusahaan serta tujuan kualitatif apa yang ingin dicapai perusahaan melalui keberadaannya di bidang
bisnis tertentu. Pearce dan Robinson (2005: 26) menyebutkan pula beberapa pertanyaan mendasar
yang biasanya dijawab dalam sebuah pernyataan misi perusahaan. Pertanyaanpertanyaan tersebut
mencakup:
Why is this firm in business?
What are our economic goals?
What is our operating philosophy in terms of quality, company image and self-concept?
What are our core competencies and competitive advantages?
What customers do and can we serve?
How do we view our responsibilities to stockholders, employees, communities, environment, social
issues and competitors?
Pernyataan misi dari perusahaan Microsoft (David, 2007) berikut ini menjawab beberapa
pertanyaan mendasar yang diajukan sebelumnya: Microsoft’s mission is to create software for the
personal computer that empowers and enriches people in the workplace, at school and at home… As
the world’s leading software provider, Microsfot strive to produce innovative
products that meet our customers’ evolving needs…
Pearce dan Robinson (2005) menyebutkan bahwa pernyataan misi yang dibuat perusahaan
setidak-tidaknya mengandung tiga komponen yaitu: sensitivitas terhadap keinginan pelanggan
(sensitivity to customer wants), perhatian terhadap masalah mutu/kualitas (concern for quality) dan
pernyataan visi perusahaan (statements of company vision). David (2007: 64) memperluas komponen
misi dengan menyebutkan bahwa terdapat sembilan karakteristik yang harus terangkum dalam suatu
Visi
Bila pernyataan misi terutama ditujukan untuk menjawab pertanyaan “what is our business?”
yang akan menentukan ruang lingkup bisnis (business scope) yang akan dijalankan oleh perusahaan
dilihat dari produk apa yang dihasilkan oleh perusahaan, siapa yang menjadi konsumen produk
perusahaan, nilai/value apa yang ditawarkan oleh perusahaan kepada konsumen, pernyataan visi
(vision) dibuat oleh perusahaan terutama untuk menjawab pertanyaan “what will our business be?”
atau pertanyaan “what do we want to become?”.
Pernyataan visi menunjukkan arah strategis perusahaan untuk mencapai berbagai hasil di
masa mendatang sehingga akan menuntun pengerahan sumber daya perusahaan bagi pencapaian
berbagai tujuan tersebut. Visi yang dibuat oleh perusahaan memiliki kaitan yang sangat erat dengan
misi perusahaan, dalam arti arah strategis yang dinyatakan di dalam visi masih berada dalam lingkup
usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Sebagai contoh visi perusahaan Microsoft dirumuskan
sebagai berikut:
Spesifik (Specific). Tujuan secara spesifik harus menjelaskan apa yang ingin dicapai oleh perusahaan.
Apakah perusahaan ingin memperoleh peningkatan penjualan, peningkatan pangsa pasar atau tujuan
lainnya.
Sesuai (Appropriate). Tujuan yang ingin dicapai perusahaan harus sesuai dengan visi dan misi yang
dimiliki oleh perusahaan, artinya tujuan yang ingin dicapai masih berada dalam lingkup misi
perusahaan.
Realistis (Realistic). Tujuan yang dibuat oleh perusahaan harus dapat dicapai (achievable) dengan
menggunakan sumber daya organisasi yang dimiliki perusahaan. Pendek kata tujuan yang dibuat
perusahaan harus menantang (challenging) namun tetap bisa dilaksanakan (doable).
Tepat Waktu (Timely). Perusahaan harus menetapkan secara spesifik berapa lama jangka waktu yang
dibutuhkan perusahaan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bila jangka waktu untuk
pencapaian tujuan tidak ditetapkan secara spesifik, maka perusahaan tidak akan memiliki kerangka
waktu yang jelas bagi pencapaian tujuan tersebut, sehingga pencapaiannya menjadi kabur.
Bila tujuan yang dibuat perusahaan dapat memenuhi kriteria-kriteria tersebut, maka
perusahaan akan memperoleh sejumlah manfaat. Pertama, tujuan yang jelas akan mengarahkan
seluruh sumber daya manusia yang terlibat di dalam perusahaan untuk mencapai tujuan bersama.
Kedua, tujuan yang menantang bisa memotivasi karyawan dari seluruh organisasi untuk mencapai
hasil kerja dan menghasilkan komitmen yang lebih tinggi. Ketiga, tujuan yang jelas bisa mengurangi
kemungkinan terjadinya perbedaan persepsi dalam mengejar tujuan yang dilakukan oleh masing-
masing bagian organisasi perusahaan. Tujuan yang jelas dapat mengurangi terjadinya konflik
STRATEGI
Pada awalnya konsep strategi (strategy) didefinisikan sebagai berbagai cara untuk mencapai
tujuan (ways to achieve ends). Konsep generik ini terutama sesuai dengan perkembangan awal
penggunaan konsep strategi yang digunakan di dalam dunia militer. Strategi dalam dunia militer
adalah berbagai cara yang digunakan oleh panglima perang untuk mengalahkan musuh dalam suatu
peperangan (war). Sedangkan cara yang digunakan oleh pasukan untuk memenangkan pertempuran
(battle) disebut dengan istilah taktik. Sejalan dengan perkembangan konsep manajemen strategik
(strategic management), strategi tidak didefinisikan hanya semata-mata sebagai cara untuk mencapai
tujuan karena strategi dalam konsep manajemen strategik mencakup juga penetapan berbagai tujuan
itu sendiri (melalui berbagai keputusan strategis [strategic decisions] yang dibuat oleh manajemen
perusahaan)—yang diharapkan akan menjamin terpeliharanya keunggulan kompetitif perusahaan.
Berikut ini diberikan beberapa definisi dari konsep strategi yang dikemukakan oleh Chandler
dan Andrews (Besanko, dkk., 2007), di mana strategi dalam pengertian ini mencakup juga penetapan
berbagai tujuan serta arah usaha perusahaan dalam jangka panjang: Menurut Alfred Chandler strategi
adalah, “the determination of longterm goals of an enterprise and the adoption of courses of action
and the allocation of resources necessary for carrying out these goals”. Sedangkan Kenneth Andrews
merumuskan strategi sebagai: “the pattern of objectives, purposes or goals, and the major policies and
plans for achieving these goals stated in such a way as to define what business the company is in or
should be in and the kind of company it is or should be”.
Adapun yang dimaksud dengan keputusan strategis (strategic decision) merupakan keputusan-
keputusan yang akan memengaruhi keberlangsungan perusahaan (sebagai sebuah korporasi) dan unit
bisnis (dari suatu korporasi) dalam jangka panjang. Sebagai contoh keputusan Wings untuk masuk ke
dalam industri makanan dengan memproduksi Mie Sedaap merupakan keputusan strategis yang akan
berpengaruh terhadap korporasi. Bila Wings Food sebagai unit bisnis dari kelompok usaha Wings
Strategy as a Plan
Dalam hal ini terdapat dua karakteristik strategi yang sangat penting yakni pertama, strategi
direncanakan terlebih dahulu secara sadar dan sengaja mendahului berbagai tindakan yang akan
dilakukan berdasarkan strategi yang dibuat tersebut. Kedua, strategi kemudian dikembangkan dan
diimplementasikan agar mencapai suatu tujuan.
Strategi sebagai sebuah “plan” sesuai dengan rumusan strategi yang disampaikan oleh Glueck, di
mana menurutnya, “Strategy is a unified, comprehensive, and integrated plan designed to ensure that
the basic objectives of enterprise are achieved” (strategi merupakan suatu rencana yang terpadu,
komprehensif dan terintegrasi yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan pokok
perusahaan dapat dicapai).
Strategy as a Ploy
Dalam hal ini strategi merupakan suatu manuver yang spesifi k untuk memberi isyarat
mengancam kepada pesaing perusahaan. Misalnya keputusan yang dibuat oleh pemimpin pasar untuk
memperbesar kapasitas pabrik tidak hanya merupakan strategi dalam arti sebuah “plan”, melainkan
strategi ini juga akan menjadi “ploy” sehingga dapat menyurutkan minat pendatang baru potensial
( potential new entrants) untuk memasuki industri bersangkutan karena pendatang baru tersebut
misalnya tidak memiliki skala ekonomi (economies of scale) yang sebanding dengan pemimpin pasar.
Strategy as a Pattern
Strategi sebagai sebuah pola menunjukkan adanya serangkaian Tindakan yang dilakukan oleh
manajemen dalam mengejar sebuah tujuan. Dalam hal ini Mintzberg (1991) membagi strategi sebagai
sebuah pola ke dalam 5 kategori strategi, yaitu: intended strategy, deliberate strategy, unrealized
strategy, emerging strategy, dan realized strategy. Berdasarkan pengamatan yang dilakukannya,
Mintzberg menemukan fenomena bahwa strategi yang direncanakan perusahaan melalui proses
perencanaan (intended strategy) yang diterjemahkan ke dalam suatu tindakan strategi yang disengaja
Strategy as a Position
Dalam hal ini strategi menunjukkan berbagai keputusan yang dipilih perusahaan untuk
memosisikan organisasi perusahaan di dalam lingkungan perusahaan. Sebagai contoh perusahaan
dapat meletakkan posisinya dalam product-market matrix menurut kategorisasi Ansoff (Doyle, 2000)
Melalui penggunaan product-market matrix sebagaimana dikemukakan oleh Ansoff, maka perusahaan
dapat mengembangkan 4 strategi yang menunjukkan posisi perusahaan, yaitu: intensifikasi Pasar
(market intensification) Strategi ini dipilih oleh perusahaan bila perusahaan memutuskan untuk
meningkatkan volume penjualan melalui intensifi kasi pasar dengan menjual produk yang saat ini
dimiliki perusahaan ke pasar yang saat ini dilayani oleh perusahaan. Untuk meningkatkan volume
penjualan dalam strategi ini, perusahaan biasanya menggunakan program promosi.
Berbagai merek produk rokok seperti Gudang Garam Merah, Djarum Coklat dan Dji Sam Soe
menggunakan strategi intensifi kasi pasar melalui aktivitas promosi yang masif. Pengembangan Pasar
(market develoPment) Strategi ini dipilih oleh perusahaan bila perusahaan memutuskan untuk
meningkatkan volume penjualan melalui penjualan produk yang dimiliki perusahaan saat ini ke pasar
sasaran yang baru. PT. Unilever Indonesia memilih strategi ini pada saat memperluas pasar teh celup
Sariwangi secara nasional.
Pengembangan produk (product development) Strategi ini dipilih oleh perusahaan bila
perusahaan memutuskan untuk meningkatkan volume penjualan melalui penjualan produk baru
perusahaan ke pasar yang saat ini dilayani oleh perusahaan. PT. Indofood Sukses Makmur melakukan
strategi ini dengan senantiasa menambah rasa baru untuk produk mi instannya.
Diversifikasi (diversification)
Melalui strategi ini perusahaan memutuskan untuk melakukan peningkatan volume penjualan
melalui penjualan produk baru ke pasar yang baru. Selain menggunakan product-market matrix dari
Ansoff, strategi sebagai sebuah posisi dapat pula digambarkan melalui penggunaan growth-share
matrix yang dikembangkan oleh Boston Consulting Group (Hax dan Majluf, 1984: 132), di mana
Strategy as a Perspective
Dalam hal ini strategi menunjukkan perspektif dari para strategist (pembuat keputusan
strategis) di dalam memandang dunianya. Strategi merupakan pemikiran yang hidup di dalam benak
para pembuat keputusan strategis dan seperti halnya ideologi atau budaya kemudian berusaha untuk
dijadikan nilai bersama (shared value) di dalam organisasi. Sebagai contoh, perusahaan yang memiliki
“ideologi pemasaran” yang sangat kental seperti IBM membuat strategi dengan muatan utama strategi
bernuansa pemasaran. Lain halnya dengan Hewlett-Packard (dengan strategi “HP way”-nya) di mana
perusahaan ini memiliki budaya enjiniring yang sangat kuat sehingga strateginya lebih memiliki
mantra enjiniring.
Bila strategi yang dibuat perusahaan dikaitkan dengan struktur organisasi perusahaan (dalam
hal ini yang dimaksud perusahaan adalah perusahaan berbentuk korporasi—perusahaan yang
memiliki beberapa bidang usaha dalam satu wadah organisasi perusahaan), maka strategi yang dibuat
perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga kelompok strategi (Wheelen dan Hunger, 2004),
yaitu: corporate strategy, business strategy dan functional strategy.
Corporate strategy Menunjukkan arah keseluruhan strategi perusahaan dalam arti apakah
perusahaan akan memilih strategi pertumbuhan (growth), strategi stabilitas (stability) atau strategi
pengurangan usaha (retrenchment) serta bagaimana pilihan strategi tersebut disesuaikan dengan
pengelolaan berbagai bidang usaha dan produk yang terdapat di dalam perusahaan.
Business strategy Merupakan strategi yang dibuat pada level business unit, divisi atau product-level,
dan strateginya lebih ditekankan untuk meningkatkan posisi bersaing produk atau jasa perusahaan di
dalam suatu industri tertentu atau segmen pasar tertentu.
Functional strategy Merupakan strategi yang dibuat oleh masing-masing fungsi organisasi
perusahaan (misalnya strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi produksi) dengan tujuan
KEBIJAKAN
Kebijakan (policy) secara sederhana dapat didefinisikan sebagai guide to action. Kebijakan
merupakan suatu panduan umum yang akan mengarahkan pembuatan keputusan yang akan diambil
oleh para pembuat keputusan di dalam perusahaan. Kebijakan menjadi pedoman yang akan
menghubungkan formulasi strategi dengan implementasi strategi yang akan dilakukan perusahaan.
Wheelen dan Hunger (2004: 14) memberikan beberapa contoh kebijakan (policy) di beberapa
perusahaan besar Amerika Serikat sebagai berikut:
Policy di Maytag Corporation. Maytag tidak akan menyetujui setiap proposal pengurangan biaya, bila
pengurangan biaya (cost reduction) tersebut berakibat pada penurunan kualitas produk Maytag
(kebijakan ini dibuat untuk mendukung strategi Maytag untuk bersaing dari sisi kualitas dan bukan
bersaing dari sisi harga).
Policy di Intel. Kanibalisasi produk yang dimiliki Intel dengan produk Intel lainnya yang
lebih baik, sebelum pesaing mampu menyisihkan produk Intel (kebijakan ini mendukung strategi Intel
untuk menjadi pemimpin pasar dalam prosesor komputer). dua di manapun produk GE bersaing
(kebijakan ini mendukung strategi GE untuk menjadi nomor satu dalam kapitalisasi pasar). Kebijakan
juga dibuat oleh perusahaan untuk menjadi panduan dalam melakukan pengambilan keputusan untuk
hal-hal yang berulang-ulang terjadi.
Tujuan dibuatnya kebijakan tersebut adalah untuk mengurangi adanya discretion
(pertimbangan pribadi) di mana diskresi berpotensi menjadikan keputusan yang dibuat menjadi tidak
konsisten (berbeda-beda). Misalnya untuk mencegah terjadinya pengambilan keputusan yang
berbedabeda menyangkut masalah ketenagakerjaan, maka perusahaan membuat Personnel Policy
yang di dalamnya berisi berbagai kebijakan perusahaan yang mengatur hak dan kewajiban karyawan
seperti pengaturan jam kerja, penetapan gaji, tunjangan, cuti, biaya perawatan, dll. Personnel policy
ini juga harus mendukung pencapaian strategi yang dibuat oleh perusahaan. Misalnya bila perusahaan
ingin mempertahankan distinctive competencies yang bersumber dari keunggulan sumber daya
manusia, maka perusahaan harus membuat Personnel Policy yang akan dapat menciptakan suasana
kerja kondusif bagi sumber daya manusia perusahaan, sehingga mereka memiliki loyalitas yang tinggi
terhadap perusahaan.
ATURAN
Aturan (rules) merupakan keputusan tetap untuk diterapkan pada masalahmasalah yang selalu
berulang dan penting bagi suatu komponen perusahaan (Allen, 1990: 153). Misalnya peraturan
perusahaan mengenai keselamatan kerja diberlakukan di area pabrik yang sedang dibangun oleh
perusahaan, tetapi peraturan ini tidak berlaku di kantor pusat (headquarter/head office) dari
perusahaan yang sama bilamana di kantor pusat tersebut tidak terdapat fasilitas produksi maupun
pabrik yang sedang dibangun.
Selain itu aturan merupakan keputusan tetap yang diterapkan tanpa memerhatikan urutan
waktu. Sebagai contoh larangan untuk merokok yang diterapkan di lokasi stasiun pompa bensin
umum—SPBU tidak memiliki urutan waktu, larangan merokok itu diberlakukan baik pada saat
pegawai SPBU mengisi bensin maupun setelah pegawai SPBU itu mengisi bensin. Selama mereka
berada di lokasi SPBU mereka dilarang merokok.
PROGRAM
Program merupakan serangkaian kegiatan yang memiliki durasi waktu tertentu serta dibuat
untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan. Sebagai sebuah aktivitas yang memiliki durasi
waktu tertentu, program memiliki waktu mulai dan waktu selesai. Sebagai contoh program periklanan
(advertising program) yang dilakukan oleh perusahaan diawali dengan perumusan pesan iklan yang
ingin disampaikan perusahaan kepada konsumen dan diakhiri dengan evaluasi setelah penempatan
iklan di media (penayangan iklan di TV, penyiaran iklan di radio, dll.).
Perumusan pesan iklan merupakan aktivitas awal program periklanan perusahaan di mana
untuk merumuskan pesan iklan, perusahaan dapat dibantu oleh agen periklanan (advertising agency).
ANGGARAN
Anggaran (budget) merupakan penerjemahan program ke dalam satuan numerik. Anggaran
tidak akan dapat disusun dengan baik bila perusahaan tidak memiliki program yang jelas. Hal tersebut
disebabkan karena setiap rupiah yang akan dikeluarkan dalam anggaran mengacu ke program yang
akan dikerjakan oleh perusahaan. Secara garis besar, anggaran (budget) yang disusun oleh perusahaan
dapat dikelompokkan ke dalam dua kategori, yaitu master budget dan capital budget (Smith dkk.,
1993: 1116 – 1120).
Master Budget
Master budget menunjukkan keseluruhan perencanaan perusahaan dalam satuan numerik
untuk suatu periode tertentu dan biasanya bersifat jangka pendek. Master budget selanjutnya dibagi
lagi menjadi dua kelompok, yaitu:
Operating budget Berisi berbagai hasil yang diharapkan dari operasi perusahaan selama periode
anggaran dalam bentuk estimasi pendapatan (revenues), beban (expenses) dan laba (income).
Operating budget terdiri dari:
• Sales forecast
• Schedule of cash collections
• Schedule of purchases and payments
• Schedule of selling and administrative expenses
• Budgeted income statement
• Budgeted retained earnings statement
Financial budget Berisi proyeksi jumlah, sumber dan penggunaan kas serta berbagai sumber
daya lain yang digunakan dalam operasi perusahaan termasuk saldo akhir dari kas dan berbagai
sumber daya lainnya. Financial budget terdiri dari:
• Budgeted statement of cash receipts and disbursements
• Budgeted balance sheet
Barney, J., B. & Hesterly, W., S., 2008. Strategic Management and Competitive Advantage :
Concepts and Cases, Second Edition, Pearson Prentice Hall, Upper Saddle River, New Jersey
Baron , D., P., 2006. Business and It’s Environment, fifth edition, Pearson Education Inc., Upper
Saddle River, New Jersey.
Besanko, D, Shanley & Schaefer , 2007. Economics of Strategy, Fourth Edition, John Wiley & Sons.
Collis, David J., & Montgomery, Cynthia A., 2003. Corporate Strategy : A Resource-Based
Approach, McGraw-Hill International Series.
David, F., R., 2007. Strategic Management : Concepts and Cases, Eleventh Edition, Pearson
Education Inc., Upper Saddle River, New Jersey.
Dess, G., G., Lumpkin G.T., & Taylor, L. , 2005. Strategic Management : Creating Competitive
Advantage, Second Edition, McGraw-Hill.
Elkington, J. 1997 , Cannibals with Forks : The Triple Bottom Line of 21st Century Business,
Capstone, Oxford.
Fitzroy, P., & Hulbert, J., 2005. Strategic Management : Creating Value in Turbulent Times, John
Wiley.
Hill, C.,W.,L., & Jones, G.,R., 2004. Strategic Management : An Integrated Approach, Sixth Edition,
Houghton Mifflin.
Hitt, Ireland & Hoskisson. , 2005. Strategic Management : Competitiveness and Globalization, sixth
edition, South Western College Publishing, Cincinnati, Ohio.
Hunger, D.,J., & Wheelen, T., L. , 2000. Strategic Management, Seventh Edition, Prentice Hall.
Jones, G. R., & George, J. M., 2007. Essentials of Contemporary Management, Second Edition,
McGraw Hill.
Kaplan, R.,S., & Norton, D.,P. , 1996. The Balanced Scorecard : Translating Strategic into Action,
Harvard Business School Press, Boston , Massachussets.
_______________________, 2001. The Strategy-Focused Organization : How Balanced Scorecard
Companies Thrive In The New Business Environment, Harvard Business Schooll Press, Boston,
Massachussets.
_______________________ , 2004. Strategy Maps : Converting Intangible Assets into Tangible
Outcomes, Harvard Business School Press, Boston , Massachussets.
Kim, W., C. & Mauborgne R., 2005. Blue Ocean Strategy : How to Create Uncontested Market Space
and Make the Competition Irrelevant, Harvard Business School Press, Boston.
Koontz, H., & Weihrich, H., 1988. Management, Ninth Edition, McGraw-Hill.
Kotler, P., & Lee, N., 2005 , Corporate Social Responsibility : Doing The Most Good for Your
Company and Your Cause, John Wiley & Sons.
Kourteli, L., 2005. Scanning The Business External for Information : Evidence From Greece,
Information Research, Vol 11, No. 1
Li, Y., Guohui, S., & Eppler, M., J., 2008. Making Strategy Work: A Literature Review on the Factors
Influencing Strategy Implementation, ICA Working Paper.
Mintzberg, H. , 1989. On Management : Inside Our Strange World of Organizations, Free Press.
_______________ (1991). The Rise and Fall of Strategic Planning , Prentice Hall.
_______________ and Quinn, Brian, 1991. The Strategy Process : Concepts, Contexts, Cases, Second
Edition, Prentice Hall.
Pearce II, J., A., & Robinson Jr., R., B., 2003. Strategic Management : Formulation, Implementation
and Control, Ninth Edition, McGraw Hill
Porter, M., E. , 1979. “The Structure within Industries and Companies’ Performance”, Review of
Economics and Statistics, Volume 61, May.
_______________ , 1980. Competitive Strategy : Techniques for Analyzing Industries and
Competitors, The Free Press.
_______________ , 1998. Competitive Advantage : Creating and Sustaining Superior Performance,
The Free Press.