Catatan Tambahan:
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
KEBIJAKAN, KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DAN
UNDUNGAN UNGKUNGAN
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
JOB NO. :
REV. 0
DAFTARHADIR DOC. NO. :
RAPAT SOSIALISASI DATE: BY CHKD APVD
K3LL
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
NOTULEN RAPAT RAPAT SOSIALISASI KEBIJAKAN
Tanggal :
Waktu :
Tempat :
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
PROGRAM SOSIAUSASI K3LL
3. Hal-hal yang harus dilakukan untuk menciptakan kondisi kerja yang aman
• Penggunaan alat standar keamanan
• Bekerja sesuai SOP
• Bekerja sesuai dengan bidang keahlian
• Bekerja sesuai jam kerja
• Tidak melakukan hal-hal yang dapat mengurangi produktivitas kerja
Klasifikasi jenis kebakaran berdasarkan penjelasan pasal 23 & 24 Perda DKI Serang
No. 3 Tahun 1992, tentang penanggulangan bahaya kebakaran dalam wilayah DKI
Serang.
1. Kebakaran Was A
Kebakaran dan bahan biasa yang mudah terbakar seperti kayu, kertas,
pakaian dan sejenisnya.
Jenis alat pemadam : yang menggunakan air harus digunakan sebagai alat
pemadam pokok.
2. Kebakaran Mas B
Kebakaran bahan cairan yang mudah terbakar seperti minyak bumi, gas,
lemak dan sejenisnya.
Jenis alat pemadam : yang digunakan adalah jenis busa sebagai alat pemadam
pokok
3. Kebakaran Idas C
Kebakaran listrik (seperti kebocoran listrik, korsteting) termasuk kebakaran
pada alat-alat listrik.
Jenis alat pemadam : yang digunakan adalah jenis kimia dan gas sebagai ala
tpemadam pokok.
4. Kebakaran Klas D
Kebakaran kejam seperti Zeng, Magnesium, serbuk Aluminium, Sodium,
Titanium dan Iain-Iain. Jens alat pemadam : yang haws digunakan adalah
jenis khusus yang berupa bubuk kimia kering.
TEORI ANALISA KECELAKAAN DAN PENYAKIT AKIBAT KERJA
2. Teori Faktor Manusia {Human Factor Theory), Teori ini menganggap bahwa
semua kejadian kecelakaan disebabkan oleh manusia (Human error).
Kesalahan yang dilakukan berupa:
• Work over loaded. Yang di maksud Work over loaded di sini adalah
penjumlahan tugas yang harus dilaksanakan, lingkungan kerja, faktor
internal (stress, emosi, perilaku) & faktor eksternal (instruksi tidak jelas,
kompensasi).
• Reaksi yang tidak tepat (inappropriate respons),
- Sikap mengabaikan standar keselamatan
- Tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
- Mengabaikan petunjuk kerja.
• Aktifitas yang tidak tepat (inappropriate activities)
- Salah dalam menilai besarnya resiko
- Tidak ada training untuk pekerja
4. Teori Epidemiologi
Terjadinya kecelakaan karena ketidakserasian antara: peran tenaga kerja (host),
alat kerja (agent), Lingkungan kerja (Environment).
5. Teori Sistem
Teori ini melihat ouput/produk yang dihasilkan oleh berbagai komponen yang
dirangkai dim suatu sistem. Dalam K3 output / produk atau kecelakaan.
Komponen yang menghasilkan kecelakaan adalah: tenaga kerja, alat kerja,
lingkungan kerja, fasilitas kerja dan manajemen.
6. Teori Kombinasi
Teori kombinasi merupakan dua atau tebih dari teori 2 di atas. Teori ini
diperiukan jika suatu teori tidak cukup untuk menjelaskan suatu kejadian
kecelakaan, di harapkan dgn melakukan gabungan beberapa teori mejawab
“mengapa terjadi kecelakaan”.
1. Perikemanusiaan
Pekerja bukan lah mesin yang dapat di periukan sebagai benda mati. Sebagai
sesama manusia, pekerja juga menuntut untuk di perlakuan sebagai manusia
yang utuh. Kecelakaan pada pekerja dapat mengakibatkan kesedihan bahkan
kematian. Dampak dari kecelakaan kerja akan lebih lanjut dirasakan bila pekerja
yg bersangkutan adalah kepala keluarga yang bekerja untuk menafkahi
keiuargannya. Perasaan kehilangan bertambah dengan memberatnya beban
ekonomi keluarga.
3. Kelangsungan Produksi
Kesanggupan perusahaan untuk berproduksi secara terus menerus merupakan
keuntungan tersendiri bag! perusahaan. Bagaimanapun ringannya suatu
kecelakaan, pada hakekatnya mengakibatkan hilangnya waktu produksi yang
besarnya sesuai dengan derajat cacat yang terjadi.
Tujuan khusus:
1. Mencegah atau mengurangi kecelakaan kerja kebakaran, peledakan dan PAK.
2. Mengamankan mesin, instalasi, pesawat, alat, bahan dan hasil produksi.
3. Mendapatkan lingkungan kerja yang aman, nyaman, sehat dan penyesuaian
antara pekerjaan dengan manusia atau antara manusia dengan pekerjaan.
MENGATASI BAHAYA
KEBAKARAN SEDINI
MUNGKIN
Sering ada tebakan : kecil bersahabat, besar menjadi musuh. Apakah itu? Tidak lain
adalah api. Oleh karena itu saat menit atau bahkan detik awal suatu proses
kebakaran akan sangat menentukan. Salah dan tidak bisa mengantisipasi awal dan"
terjadinya api akan membuat api akan membesar dengan cepat dan anda tidak
mampu lagi mengatasinya. Apa yang bisa kita lakukan untuk minimal terjadinya
kebakaran ditempat kita?
1. Pasang alat pendeteksi dini. sangat penting untuk memasang peralatan fire
alarm yang handal dan yang terpenting tepat guna ( alat yang dipilih sesuai
dengan lokasi dan jenis bahayanya)
PIMPINAN PERUSAHAAN
MANAGE SAFTEY
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
TUGAS DAN TANG6UNG JAWAB PIMPINAN
Tugas dan Tanggung Jawab pimpinan kelompok terbagi atas masing-masing posisi
sebagai berikut:
Site Manager
Site Manager harus bertanggung jawab penuh pada semua aspek K3,
termasuk pencegahan kemungkinan terjadinya bahaya kebakaran, ia juga
harus mengorganisir dan memimpin organisasi K3 .
Construction Manager
Construction Manager bertugas membantu Site Manager dalam
mewujudkan pelaksanaan K3 di lokasi kerja . Secara langsung
membawahi Superintendent / Discipline Leader, memerintahkan
tindakan perbaikan apabila ada pelanggaran keselamatan dan kesehatan
kerja.
Construction Supervisor
Construction Supervisor memegang peranan penting dalam pelaksanaan
program K3, karena ia sebagai pengawas dan pelaksana langsung K3 di
lokasi kerja . Tugasnya adalah :
• Melaksanakan semua program K3 dilapangan
• Mengatur, mengontrol dan mengawasi anak buahnya serta
menciptakan
rasa aman dalam lingkungan kerjanya
• Mengadakan inspeksi rutin area kerja dan semua peralatan kerja dan
semua peralatan sebelum atau sedang dipergunakan.
• Mengadakan koordinasi dan konsultasi dengan petugas K3 di
lapangan
• Mengadakan Tool Box meeting untuk pekerjaan yang beresiko tinggi
Safety Supervisor
Tugas dan tangung jawabnya :
• Membantu Safety Superintendent dalam melaksanakan pengawasan
dan program K3, di area yang menjadi tanggung jawabnya.
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
CHECKLIST INSPEKSI
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
JOB NO. :
REV. 0
DAFTARHADIR DOC. NO. :
RAPAT MANAJEMEN DATE: BY CHKD APVD
K3LL
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
NOTULEN RAPAT MANAJEMEN
Waktu :
Tempat :
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
PT. LASDUCO JAYA
BULAN KET
NO AGENDA KEGIATAN
Jan Feb Mar April Mei Juni Juli Agust Sept Okt Nop Des
1 Sosial isasi kebijakan K3LI
2 Pelatihan Pemadaman Kebakaran
3 Pelatihan P3K
4 Inspeksi Manajemen K3LL
5 Bulan Kampanye K3
6 Rapat Bulanan
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
No. Doc. :
PROGRAM PERTOLON6AN PERTAMA REV. 0
PADA KECELAKAAN (P3K) PROGRAM Lampiran. :
TRAINING P3K PT. LASDUCO JAYA Tanggal By CHKD APVD
Latar Belakang
Salah satu regulasi terbaru terkait dengan K3 adalah Peraturan Menteri Tenaga
Kerja & Transmigrasi Rl No. PER 1S/MEAWIII/2008 tentang Pertolongan Pertama
Pada Kecelakaan (P3K) di tempat kerja pada Bab 2. Pasal 3, ayat 1 & 2 sebagaimana
ayat 1 yang berbunyi:
"Petugas P3K di tempat kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 harus
memiliki lisensi dan buku kegiatan P3Kdari kepala Instalasi yang bertanggungjawab
di bidang ketenagakerjaan"
Dan ayat 2 yang berbunyi : 'Untuk mendapatkan lisensi sebagaimana dimaksud pada
ayat 1 harus memenuhi syarat -syarat sebagai berikut:
• Bekerja pada perusahaan yang bersangkutan;
• Sehat jasmani dan rohani;
• Bersedia ditunjuk menjadi petugas P3K; dan
• Memiliki pengetahuan dan keterampilan dasar di bidang P3K di tempat
kerja yang dibuktikan dengan sertifikat pelatihan
Untuk dapat ditunjuk sebagai Petugas P3K di tempat kerja oleh perusahaan, petugas
P3K tersebut perlu mendapatkan pelatihan dengan kurikulum yang sesuai dengan
Permenakertras No. 15/M EN ATI 1/2008 tentang Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K) di Tempat Kerja.
Tujuan Pelatihan
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pengertian dan
pemahaman mengenai pelaksanaan P3K di tempat kerja dan juga meningkatkan
keterampilan dalam melakukan pertolongan pertama terhadap penyakit mendadak
dan kecelakaan kerja.
Materi Pelatihan
1. Peraturan perundangan yang berkaitan dengan Pertolongan Pertama Pada
Kecelakaan (P3K)
2. Dasar-dasar Kesehatan Kerja
3. Dasar-dasar Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
4. Anatomi dan Fatal tubuh manusia
5. Pedoman Penyediaan Fasilitas P3K
6. Bahaya dan Penanganan terhadap sengatan panas, keracunan, paparan bahan
lamia, kejang
7. Gangguan local (lika, perdarahan, luka bakar, patah tulang) dan tindakan
pertolongannya.
8. Gangguan Kesadaran dan tindakan pertolongannya
9. Gangguan Pernafasan dan tindakan pertolongannya
10. Gangguan peredaran darah dan tindakan pertolongannya
11. Resusitasi jantung paru
12. Evakuasi korban (posedur dan para pengangkutan Korban)
13. P3K keadaan tertentu (P3Kpada kecelakaan diruang tertutup/terbatas dan P3K
sengatan listrik)
14. Praktek
ORIENTASI PENGENALAN ASPEK
K3LL BAGI KARYAWAN BARU
Tujuan:
Program:
1. Profil Perusahaan
2. Core Business
3. Kebijakan Perusahaan
4. Struktur Perusahaan beserta tanggung jawabnya
5. Standar Operation Procedure (SOP) perusahaan
6. Panduan K3LL
Peraturan-Peraturan:
1. Para pekerja diwajibkan masuk kantor sesuai jam kerja dan pulang pada
jam kerja yang telah ditentukan perusahaan.
2. Setiap pekerjaan yang akan dilakukan diwajibkan memahami SOP
yang terkait.
3. Penggunaan Alat Kerja Pelindung Diri sesuai prosedur perusahaan.
4. Rambu-rambu di dalam area perusahaan wajib ditaati.
5. Dilarang merokok di lingkungan kantor, kecuali pada tempat-tempat
yang telah ditentukan dan bukan pada jam kerja.
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
PROSEDUR ORGANISASI KEADAAN
DARURAT URAIAN TUGAS DAN
TANGGUNG JAWAB
1. FIRE CHIEF
Fungsionaris: Kepala Direktur Perusahaan
a. Segera ke lokasi/tempat Keadaan Darurat atau MEC (Management
Emergency
Centre) setelah terdengar bunyi alarm tanda terjadinya Keadaan Darurat.
b. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan secara Teknis dan Taktis Operasi
Penanggulangan Keadaan Darurat.
c. Mengkoordinir kegiatan-kegiatan Operasi Penanggulangan Keadaan Darurat
dengan bidang/bagian lainnya.
d. Selalu berkomunikasi / konsultasi dan melaporkan perkembangan Keadaan
Darurat kepada Komandan Penanggulangan Keadaan Darurat (Tim
Manajemen).
e. Menentukan Strategi Operasi Penanggulangan Keadaan Darurat dan
berkonsultasi dengan Komandan Penanggulangan Keadaan Darurat untuk
menentukan langkah-langkah Penanggulangan dan Operasi Penyelamatan
(Rescue) bila perlu.
f. Menetapkan saat berakhirnya Keadaan Darurat dan memerintahkan Fire
Marshal agar tanda aman dibunyikan.
2. FIRE MARSHALL
Fungsionaris: Pengawasan Utama
a. Segera ke lokasi / tempat kejadian atau PUSKODAL
b. Bertanggung jawab atas pelaksanaan Operasi Penanggulangan Kebakaran /
Keadaan Darurat
c. Melaksanakan instruksi-instruksi yang diberikan oleh Koordinator
Penanggulangan
d. Selalu berkomunikasi / konsultasi dan melaporkan perkembangan Keadaan
Darurat dalam Penanggulangan Koordinator Penanggulangan
e. Memimpin langsung Pasukan Pemadam Kebakaran dan Regu Operasi
Keadaan Darurat dalam Penanggulangan Kebakaran / Keadaan Darurat
f. Menentukan jumlah personil dan jenis-jenis peralatan yang diperlukan dalam
Penanggulangan Kebakaran / Keadaan Darurat
g. Selalu berkomunikasi dengan Kantor Pemadam Kebakaran (Posko LK3) untuk
member tahu serta meminta bantuan peralatan / material bila diperlukan.
3. FIRE OFFICER
Fungsionaris: Pengawas Operasi
a. Segera menuju tempat Kebakaran / Keadaan Darurat
b. Membantu Pengawasan Utama Operasi Pemadam kebakaran dalam
melaksanakan Penanggulangan Keadaan Darurat
c. Mengkoordinir / mengatur anggota Regunya dalam Penanggulangan
Keadaan Darurat
a. Segera ke lokasi / Keadaan darurat
b. Langsung melaksanakan Penanggulangan Kebakaran / Keadaan Darurat
yang dipimpin oleh Pengawas Utama Operasi Penanggulangan Kebakaran.
6. SEKURITI
a. Pengamanan pintu keluar-masuk dan pemeriksaan terhadap orang yang
keluar masuk Instalasi
b. Melaksanakan evakuasi terhadap pekerja sesuai tempat yang ditentukan
c. Melaksanakan evakuasi terhadap kendaraan angkutan setempat yang aman.
Administrasi / Perso
a. Menyiapkan Kebutuhan Logistik untuk kebutuhan Team Operasi Keadaan
Darurat
7. TEAM PENUNJANG
Distribusi
a. Mengamankan lokasi keija masing-masing sesuai dengan tugas dan Tanggung
jawabnya
b. Membantu Operasi Penanggulangan Kebakaran di bawah koordinasi Regu
Pemadam Kebakaran LK3.
Teknik
Menyiapkan sarana dan prasarana yang dibutuhkman untuk Operasi
Penanggulangan
PROSEDUR KEADAAN DARURAT
1. RUANGLINGKUP
Prosedur ini meliputi tanggap keadaan darurat kebakaran dan bencana alam,
serta cidera serius pada manusia yang kemungkinan terjadi di kantor, workshop
dan lapangan darat.
2. TUJUAN
Menjelaskan organisasi, tanggung jawab dan prosedur penanggulangan yang
harus dilakukan PT. LASDUCO JAYA bila mana dalam keadaan darurat yang dapat
mengganggu kepada operasi perusahaan.
A. Direktur
Direktur sebagai pimpinan tertinggi perusahaan melalui HSE Manager
bertanggung jawab untuk meyakinkan prosedur rencana tanggap darurat ini
berjalan baik dan sesuai dengan keadaan pabrik dan adanya personil yang
bertanggung jawab saat ini.
Tanggal :
Lokasi : PT. LASDUCO JAYA
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
PROSEDUR EVAKUASI DALAM KEADAAN JOB NO. : REV.
DOC. NO. : 0
DARURAT PT. LASDUCO JAYA
DATE: BY CHKD APVD
1. PENDAHULUAN
Prosedur ini mendefinisikan kejadian dalam keadaan darurat dan evakuasi yang
harus diikuti oleh semua tenaga kerja dan pihak luar yang berada di proyek PT.
Perrolindo Java Perkasa selama situasi keadaan darurat.
2. MAKSUD
• Untuk memastikan bahwa tindakan yang tepat telah dilakukan untuk
menghilangkan atau meminimalkan dampak situasi darurat pada lingkungan
dan manusia.
• Untuk memastikan semua orang di tempat kerja dilindungi.
• Untuk mencegah dan mengendalikan kecelakaan dalam rangka untuk
meningkatkan efektivitas operasi.
3. KEBIJAKAN
Kebijakan Rencana Tanggap Darurat adalah untuk mengurangi kerugian baik
nyawa dan harta benda jika terjadi bencana atau kecelakaan melalui respon
langsungfisik. Strategi tindakan yang diambil harus didasarkan pada prioritas
sebagai berikut:
• Menyelamatkan hidup manusia.
• Kontrol sumber bencana untuk menghindari kemungkinan hal terburuk,
mengurangi atau menghilangkan sumber bencana.
• Melindungi aset.
4. TUJUAN
Sejalan dengan tujuan di atas, tujuan dari rencana respon darurat digambarkan
sebagai berikut:
• Tujuan Evakuasi; menyelamatkan semua personil (karyawan dan
pengunjung) di lokasi kerja. Tujuan Perlindungan Kebakaran: menciptakan
lingkungan kerja yang aman dari terjadinya kebakaran. Dalam kasus
kebakaran, pemadaman api akan menggunakan peralatan yang tersedia dan
bekerja sama dengan pemadam kebakaran lokasi.
• Tujuan bantuan Pertama: untuk memberikan pertolongan pertama kepada
orang terluka dalam kecelakaan untuk menghindari kondisi terburuk dan
dilanjutkan dengan perawatan medis bila diperlukan.
• Tujuan Perlindungan Aset: Mengamankan data / sistem data base untuk
menghindari hilangnya data dalam keadaan darurat.
5. PERATURAN DAN TANGGUNG JAWAB.
Prosedur ini digunakan sebagai pedoman dan harus diikuti.
• Konstruksi Manager / HSE Manager bertanggung jawab secara keseluruhan
dan akuntabilitas untuk memastikan bahwa proyek telah menjalankan
prosedur darurat dan evakuasi untuk mengatasi semua situasi darurat yang
mungkir seperti: kebakaran, cedera serius, ledakan, tumpahan bahan kimia
dll.
PROSEDUR EVAKUASI DALAM KEADAAN JOB NO. : REV.
DOC. NO. : 0
DARURAT PT. LASDUCO JAYA
DATE: BY CHKD APVD
B. Koordinator Humas
Apakah orang yang bertanggung jawab dalam keadaan darurat sudah
berkomunikasi dengan pihak ketiga Seperti POLISI, TENTARA, Pemadam
Kebakaran dan Rumah Sakit di bawah koordinasi Manajer Proyek.
C. Pelaporan
• Situasi Darurat melaporkan bentuk tenaga karyawan atau saksi untuk
Emergency Response Team Koordinator. Kepala Pemadam Kebakaran
atau Wakil segera menghubungi Tim Tanggap Darurat untuk menangani
situasi tersebut dan menentukan level darurat yang terjadi.
• Setiap karyawan, supervisor, dan manajemen PT. BANDUNG BERLIN
ABADI dan subkontraktor harus segera melaporkan setiap insiden /
kecelakaan yang terjadi dan dapat mengakibatkan kerusakan atau
kerugian. Insiden atau laporan kecelakaan bisa dilaporkan langsung atau
melalui komunikasi saluran (radio, HP dll) untuk supervisor area atau
Inspektur.
• Kategori peristiwa / kejadian.
• Lebih lanjut komunikasi sebagai berikut:
• Supervisor / Superintendent melaporkan situasi darurat kepada
manajer HSE
• HSE manajer PT. LASDUCO JAYA melapor ke Kepala Pemadam Kebakaran
Perusahaan Pemberitahuan melalui suara sirene minimal 3 menit.
6. PROSEDUR KEADAAN DARURAT DAN EVAKUASI
Ketika keadaan darurat terjadi untuk prosedur evakuasi, pikirkan tentang:
Semua kemungkinan situasi darurat.
Hal terburuk yang bisa terjadi jika melakukan kesalahan.
Poin-poin berikut ini harus dimasukkan dalam prosedur darurat dan evakuasi:
Pertimbangkan apa yang mungkin terjadi dan bagaimana bunyi alarm. Jangan
lupa untuk mempertimbangkan malam / akhir pekan ketika proyek tutup,
seperti hari libur.
PROSEDUR EVAKUASI DALAM KEADAAN JOB NO. : REV.
DOC. NO. : 0
DARURAT PT. LASDUCO JAYA
DATE: BY CHKD APVD
7. KEBAKARAN
Untuk melindungi orang dan harta benda dari bahaya kebakaran adalah tugas
setiap karyawan, khususnya tugas manajemen. Hal ini dicapai melalui
pencegahan kebakaran, Kesiap-siagaan pemadam kebakaran dan evakuasi.
Rencana tanggap darurat untuk api dirancang untuk merespon semua
kebakaran, termasuk pemadam kebakaran dan evakuasi.
Pertanggung jawaban anggota tim termasuk pemimpin tim, adalah
sebagai berikut:
Pemimpin Tim
Bekerja dengan manajemen proyek untuk membentuk tim darurat
kebakaran.
Mengatur pemadaman kebakaran dan prosedur evakuasi kebakaran.
Buatlah tanggung jawab yang jelas setiap anggota tim utama sebagai
pemadam kebakaran, atau penanggung jawab evakuasi kebakaran untuk
wilayah tertentu, atau orang yang bertugas mematikan mesin dll.
Tuntutan akibat keadaan darurat.
Memilih seorang wakil kalau ia absen.
Melakukan latihan kebakaran biasa.
Pastikan semua pemimpin tim dan anggota tim telah terlatih.
Kepala Shift
Membantu pemimpin tim dalam semua tanggung jawabnya
Mengambil alih tugas keadaan darurat selama jam kerja ketika pemimpin
tim tidak bekerja.
Memilih seorang wakil yang terlatih kalau ia tidak ada.
Anggota Tim
Ikuti penanggulangan kebakaran dan prosedur evakuasi.
Bertindak sesuai dengan tanggung jawab utama mereka.
PROSEDUR EVAKUASI DALAM KEADAAN JOB NO. : REV.
DOC. NO. : 0
DARURAT PT. LASDUCO JAYA
DATE: BY CHKD APVD
Karyawan PT. Rura Binatius yang tidak terlatih dalam pemadaman kebakaran
tidak diijinkan melakukan pemadaman, hanya pada tahap awal atau masih
dapat dikendalikan dapat dipadamkan dengan alat pemadam kebakaran
portabel.
Setelah alat pemadam api portabel selesai digunakan, harus segera diganti
dengan yang terisi penuh. Semua proyek PT. LASDUCO JAYA dan gedung kantor
harus mempunyai prosedur evakuasi kebakaran sebagai bagian dari prosedur
tanggap darurat. Prosedur evakuasi kebakaran harus mencakup setidaknya
bidang-bidang berikut:
Selain itu, prosedur darurat untuk tumpahan bahan kimia harus dipersiapkan.
Prosedur harus mencakup;
• Bagaimana membunyikan alarm supaya orang segera mengungsi.
• Cara mendapatkan bantuan profesional jika perlu
• Bagaimana menangani tumpahan bahan kimia dan membuat tempat
aman lagi
• Cara untuk melaporkan kepada pemerintah daerah seperti yang
disyaratkan oleh undang-undang setempat.
Fasilitas Operasi
1. Pemadam Kebakaran dan Lampu Rescue Fasilitas:
Sistem Hydrant
Lampu Flash
2. Personil Evakuasi
Fasilitas:
Flute (peluit)
3. Pertolongan Pertama & Tim
Evakuasi Fasilitas:
Peralatan Pertolongan Pertama
Lampu Flash
4. Pusat informasi
Fasilitas
Komunikasi
Papan Informasi
Web-site
5. Perlindungan Aset
Fasilitas :
Tape Barricade
6. Fasilitas lainnya
Hand phone darurat, Kepala Tim Evakuasi Pengendalian Darurat dan
Koordinator.
Megafon dan koorinator tim evakuasi
Menghubungi nomor telepon untuk melakukan evakuasi medis.
PROSEDUR EVAKUASI DALAM KEADAAN JOB NO. : REV.
DOC. NO. : 0
DARURAT PT. LASDUCO JAYA
DATE: BY CHKD APVD
10. PELATIHAN
Untuk memastikan bahwa rencana tanggap darurat diketahui dan dipahami
oleh seluruh karyawan PT. LASDUCO JAYA, pelatihan akan dilakukan. Pelatihan
akan dilakukan melalui pelatihan kelas dan latihan secara berkala.
10.1. PELATIHAN
Seluruh karyawan dan pengunjung lokasi kerja PT. LASDUCO JAYA harus
diberikan Pelatihan sehingga setiap karyawan dan pengunjung mengetahui
dan memahami prosedur keselamatan yang diterapkan dalam PT. LASDUCO
JAYA. Pelatihan untuk karyawan dilakukan sebagai bagian dari pemahaman
kerja. Setiap karyawan bara harus berpartisipasi dalam pelatihan sebelum
melakukan pekerjaan. Pelatihan HSE merupakan bagian dari perkenalan
pertama sebelum memulai pekerjaan. Pelatihan untuk pengunjung akan
disediakan:
• Informasi tentang jenis alarm dan tindakan yang diperlukan
setelah mendengar alarm
• Petunjuk di mereka untuk berkumpul dalam keadaan darurat dan
tahu pemimpin evakuasi mereka.
• Selalu mematuhi Instruksi dan tanda-tanda serta peraturan
keselamatan di lokasi kerja PT. LASDUCO JAYA
11. INVEST1GAS
Investigasi kejadian darurat harus dilakukan oleh Manajer Konstruksi PT.
LASDUCO JAYA dan Pengguna Jasa. Penyelidikan insiden adalah untuk
menentukan kejadian yang sebenarnya yang dapat menentukan penyebab dan
faktor insiden dan mencegah terjadinya kembali kejadian yang sama.
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
A. METODE/TEKNIK/ALAT
Kotak P3K
■ Tandu
■ DU
B. PENGERTIAN
■ Kotak P3K adalah sebuah perlengkapan medis sederhana yang terdiri dari
obat-obatan untuk memberikan penanganan pengobatan sementara.
■ Tandu adalah alat untuk membawa korban ketempat yang lebih aman.
C. DOKUMEN TERKAIT
■ SOP keadaan darurat
■ SOP Pelaporan dan penyelidikan Kecelakaan
D. INSTRUKSI KERJA
Tahapan-tahapan penting dalam P3K Pada keadaan gawat darurat, berikan
pertolongan pertama dengan urutan sebagai berikut:
■ Bila pernapasan penderita berhenti dalam 2-3 menit akan terjadi kerusakan
otak dan dalam 4-6 menit akan terjadi kematian
1. Bila mungkin, minta orang lain untuk memanggil dokter / ambulan,
sementara anda melakukan pertolongan pertama.
2. Periksa pernapasan. Bila berhenti, segera mulai dengan pernapasan
(resusitas) mulut ke mulut. Prioritas utama adalah mengusahakan
penderita bernapas kembali kecuali pada penderita kasus tersedak.
1. Periksa adanya pendarahan hebat Bila ada, hentikan pendarahan.
3. Bila menduga adanya cedera tulang belakang, jangan merubah posisii
penderita. (Cedera tulang belakang bisa terjadi bila penderita jatuh
dari tempat tinggi, kecelakaan lalu lintas yang serius, atau mengalami
rasa kebal / hilang rasa / tidak bisa menggerakkan anggota tubuh
atas ataupun bawah).
4. Bila penderita pingsan tetapi pernapasan normal tanpa cedera tulang
belakang, baringkan dalam posisi istirahat.
5. Jangan meninggalkan penderita sebelum petugas medis datang. Bila anda
sendirian dan tidak mungkin memanggil petugas medis, tetapi tidak ada
cedera tulang belakang dan keadaan penderita cukup stabil, bawa
penderita ke unit gawat darurat di rumah sakit / Puskesmas terdekat.
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
PROSEDUR INSIDEN K3LL
No. Dokumen: …………………….
Dibuat Tanggal :
Direvisi Tgl :
No. Revisi :
II. Ungkup
Prosedur ini berlaku untuk semua laporan insiden K3LL yang terjadi di
lingkungan.
III. Definisi
1. Kejadian berbahaya adalah sesuatu kejadian yang potensial yang dapat
menyebabkan insiden & nyaris celaka kecuali kebakaran, peledakan dan
bahaya kerusakan alat/mesin.
2. Insiden K3LL adalah suatu kejadian yang tidak di kehendaki akibat
kelalaian manusia dan tidak di duga semula yang dapat menimbulkan
kerugian harta benda dan atau nyaris celaka.
IV. Prosedur
1. Pelaporan Insiden
a. Setiap terjadi insiden terhadap alat/mesin/bahan/benda harus
dilakukan pelaporan termasuk kerusakan peralatan/mesin dan
mengakibatkan luka.
b. Supervisor bertanggung jawab untuk melaporkan semua insiden dan
melakukan penyelidikan atas kejadian insiden di area
pertanggungjawabnya
c. Format pelaporan insiden dan sampai nyaris celaka agar dilakukan
oleh Supervisor (lampiran I)
d. Laporan setelah selesai diisi oleh supervisor segera dikirimkan ke
Manajer yang bersangkutan untuk ditindaklanjuti untuk segera
dilakukan tindakan perbaikan yang di perlukan sebagai pencegahan
yang sama tidak terulang lagi.
e. Laporan yang telah selesai diproses tersebut harus segera di
berikan kepada Ka. K3LL serta Manajer Personalia.
f. Laporan yang telah di terima oleh Ka. K3LL dan segera di tindak
lanjuti dengan system analisa/ investigasi kecelakaan yang ada.
g. Untuk setiap kasus kejadian yang menimpa proses operasi dan
menyebabkan kerusakan alat/ mesin yang cukup serius sehingga
harus dikeluarkan biaya yang cukup signifikan maka perusahaan
dapat melakukan claim ke pihak asuransi (sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
VI. Dokumentasl
Laporan Insiden K3LL
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
INVESTIGASI KECELAKAAN KERJA
Pendahuluan
Kecelakaan kerja merupakan Suatu kejadian yang tidak diinginkan yang dapat
berakibat cedera, gangguan kesehatan hingga kematian pada manusia, kerusakan
properti, gangguan terhadap pekerjaan (kelancaran proses produksi) atau
pencemaran.
Investigasi kecelakaan kerja harus dilaksanakan oleh personel atau team investigasi
yang kompeten untuk meiaksanakan tugas tersebut Oleh karena itu, investigator
kecelakaan kerja harus mendapatkan pelatthan tentang prosedur investigasi
kecelakaan kerja, teknik tnvestigasi kecelakaan dan analisa akar penyebab
kecelakaan kerja. Sedangkan Team Investigasi Kecelakaan Kerja (TIK) dapat disusun
oleh Investigator, yang dapat terdiri dari; orang yang menguasai bidang tertentu
(ahli) dan pendamping team (Satpam, Humas, dan sebagainya).
Investigasi kecelakaan kerja merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan dan
mencegah kerugian (termasuk proses produksi) yang timbti akibat kecelakaan kerja.
Maksud
Untuk mendapatkan kronologi kecelakaan yang benar dan menetapkan kritikal
faktor.
Untuk menentukan akar penyebab kejadian kecelakaan kerja (bukan
menetapkan siapa yang salah)
Menetapkan rekomendasi tindakan perbaikan
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
PROSEDUR STANDAR JOB NO. : REV.
DOC. NO. : 0
OPERASI S.O.P.
DATE: BY CHKD APVD
FUEL TANK TUCK
(4) PARKIR
1. Parkir ditempat aman, dan yang sudah ditentukan
2. Parkir kendaraan pada posisi gerak maju atau dengan parkir mundur
3. Turunkan kaca pintu sopir agar komunikasi dengan signal-man dapat terajadi
4. Pasang rem tangan, ganjal ban. Letakkan tuas persnelling di posisi netral.
5. Serahkan document; kunci kontak kepada Mandor/Pengawas kerja
6. Jaga jarak parkir yang aman dengan kendaraan lain, jangan terlalu dekat.
7. Bersihkan alat equipment sebelum meninggalkan lapangan pekerjaan.
(6) LAPORAN:
1. Isi laporan tiket harian dan kirim ke DCS setiap hari
2. Isi laporan P.T.I dan kirim/lapor ke E.O. setiap hari
3. Laporkan setiap kecelakaan, luka-luka dan hampir celaka ke Department
Keselamatan segera tanpa memandang besar kecilnya kecelakaan
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN TUMPAHAN
DALAM PENGANGKUTAN
1. TUJUAN
Prosedur ini mencakup persyaratan yang dikaitkan dengan pencegahan dan
pengendalian tumpahan dalam pengangkutan mencakup alat pengendalian
tumpahan untuk tumpahan kecil dan besar, pelatihan personil, regu tanggap
serta mobilisasi pada saat kejadian tumpahan besar.
2. DEFINISI
Tumpahan Pengangkutan
Buangan bahan dari kendaraan jalan raya yang tidak diinginkan, tidak
dikendalikan atau tidak diberi kewenangan yang dapat membahayakan terhadap
kesehatan dan keselamatan orang atau terhadap lingkungan.
3. TANG6UNG JAWAB
Personil berikut ini bertanggung jawab sesuai kewenangan masing-masing untuk
semua kegiatan yang termasuk dalam prosedur ini:
• Site Manager
• Superintendent
• Personil Keselamatan kerja yang ditunjuk Safety Officer
• Seluruh Pekerja yang berkepentingan
• Pengemudi / Operator
4. URAIAN KEGIATAN
Kontraktor/ subkontraktor yang memerlukan dan / atau melakukan jasa
pengangkutan bahan dan barang bertanggung jawab untuk melaksanakan
prosedur ini.
Tanggap Khusus
Rencana keadaan darurat harus mencakup tanggap khusus untuk keadaan darurat
yang dikaitkan dengan bahan berbahaya individual yang dipakai oleh kontraktor
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Penyelidikan Tumpahan
Semua tumpanan baik yang besar dan kecil harus dianggap sebagai kecelakaan dan
diselidiki sesuai dengan PR 014 Penyelidikan Insiden dan kecelakaan.
Tindakan perbaikan harus dilakukan untuk memenuhi hasil penyelidikan tersebut.
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
PROSEDUR PEMINDAHAN BARANG ATAU BAHAN
A. Maksud
Memahami cara pemindahan bahan dengan benar.
B. Tujuan
Agar pemindahan bahan berlangsung secara benar dan tidak menimbulkan
kecelakaan.
C. Lingkup Kerja
Keseluruhan area perusahaan dan proyek yang berhubungan dengan
pemindahan bahan.
D. Definisi
1. Alat angkut dan angkut adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk
memindahkan, mengangkut muatan baik bahan atau barang atau orang
secara vertical dan atau horizontal dalam jarak yang ditentukan.
2. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang dipasang permanen
pada pesawat tenaga dan produksi guna menjamin pemakaian pesawat
tersebut dapat bekerja dengan aman.
3. Petugas HSE adalah personel perusahaan yang melakukan tanggung
jawabnya sesuai dengan tugas yang berlaku.
E. Personil
- Petugas HSE
- Operator
F. Petugas HSE
Memeriksa kondisi alat angkut yang digunakan untuk pemindahan bahan
dengan mengisi Form pemeriksaan alat angkut.
G. Petugas HSE
Menyediakan dan memeriksa kebutuhan pengaman yang diperlukan.
H. Operator
Melakukan pemindahan barang/bahan.
I. Lampiran
Form Karakteristik Material
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
JOB NO. : REV.
INSTRUKSI STANDAR UNTUK
0
PENANGANAN BAHAN KIMIA DAN DOC. NO. :
DATE: BY CHKD APVD
MATERIAL BERBAHAYA
1.1. PENDAHULUAN
1.2. Instruksi standar ini disiapkan untuk penanganan bahan kimia dan
material berbahaya yang digunakan PT. LASDUCO JAYA.
2.1. TUJUAN
2.2. Untuk menyakinkan bahwa pembelian, penerimaan, penanganan,
penandaan, penyimpanan dan pembuangan bahan kimia dan material
berbahaya PT. LASDUCO JAYA dilaksanakan secara baik dan benar
sesuai aturan standar.
Hasil pendataan tersebut akan diperiksa ulang oleh komite K3LL jika:
Sudah ada perubahan pada pekerjaan sesuai dengan pendataan
Sudah lebih lima tahun dan berlalu sejak pendataan terakhir
Diinstruksikan oleh Direktur atau Manajer.
I. Maksud
Agar setiap pekerja PT. LASDUCO JAYA memiliki pengetahuan dan
kompetensi dalam hal hidup sehat.
II. Tujuan
Berharap para karyawan menjadi duta bagi menyebarnya pola hidup sehat
IV. Personil
Seluruh Karyawan PT. LASDUCO JAYA
V. Referensi.
Peraturan Menteri Kesehatan Rl No. 23/Birhub/1972
VI. Program
Program Kesehatan karyawan di kantor
1. Seluruh Area Kantor bebas rokok (merokok di Smooking Area)
2. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
3. Pemeriksaan Kebersihan di Lingkungan kantor
4. Tidak dibenarkan seluruh karyawan mengkonsumsi Minuman keras dan
Narkoba.
JOB NO. : REV.
INSTRUKSI STANDAR UNTUK DOC. NO. : 0
TRANSPORTASI DAN LALU DATE: BY CHKD APVD
LINTAS
1.1. PENDAHULUAN
1.2. Instruksi standar ini meliputi manajemen keselamatan dalam bidang
lalu lintas dan angkutan untuk keperluan proyek dengan menggunakan
jaian umum.
2.1. TUJUAN
2.2. Untuk meyakinkan manajemen keselamatan dalam lalu lintas dan
angkutan konstruksi di jalan umum.
4.2.2. Beban
1. Semua beban pada kendaraan harus terikat dengan baik dan
aman dengan menggunakan tali kawat, rantai atau alat
pengikat khusus kargo, dan terpal penutup/jarring harus
dipasang.
2. Kendaraan dilarang kelebihan beban.
3. Pekerja dilarang menaiki kendaraan yang sarat muatan.
4. Tanda untuk jarak aman pada ketinggian harus
dipasang untuk mencegah kerusakan pada fasilitas
yang terdapat di bagian atas (kabel listrik dan
lainnya), dan setiap pengemudi harus memastikan
jarak aman tersebut.
JOB NO. : REV.
INSTRUKSI STANDAR UNTUK DOC. NO. : 0
TRANSPORTASI DAN LALU DATE: BY CHKD APVD
LINTAS
A. Maksud
Memahami cara pemindahan bahan dengan benar.
B. Tujuan
Agar pemindahan bahan berlangsung secara benar dan tidak menimbulkan
kecelakaan.
C. Lingkup Kerja
Keseluruhan area perusahaan dan proyek yang berhubungan dengan
pemindahan bahan.
D. Definisi
4. Alat angkut dan angkut adalah suatu pesawat atau alat yang digunakan untuk
memindahkan, mengangkut muatan baik bahan atau barang atau orang
secara vertical dan atau horizontal dalam jarak yang ditentukan.
5. Alat pengaman adalah suatu alat perlengkapan yang dipasang permanen
pada pesawat tenaga dan produksi guna menjamin pemakaian pesawat
tersebut dapat bekerja dengan aman.
6. Petugas HSE adalah personel perusahaan yang melakukan tanggung
jawabnya sesuai dengan tugas yang berlaku.
E. Personil
- Petugas HSE
- Operator
F. Petugas HSE
Memeriksa kondisi alat angkut yang digunakan untuk pemindahan bahan
dengan mengisi Form pemeriksaan alat angkut.
G. PetogasHSE
Menyediakan dan memeriksa kebutuhan pengaman yang diperlukan.
H. Operator
Melakukan pemindahan barang/bahan.
I. Lampiran
Form Karakteristik Material
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
DRUG & ALKOHOL POLICY
Salah satu bagian atau bentuk pengendalian diri terhadap Obat-Obat Terlarang dan
Minuman Keras adalah aktivias fisik olahraga.
□ Olahraga tepat dan benar: terukur, teratur, terkendaii dan berkesinambungan
□ Olahraga terukur: olahraga yang dapat diukur dengan mengacu pada kaidah
olahraga baku, dengan parameter/indikator sehingga dapat disesuaikan
berdasarkan kebutuhan
□ Olahraga teratur, olahraga dilakukan secara teratur pada waktu tertentu
□ Olahraga terkendaii: olahraga mengikuti prinsip tertentu sehingga dapat
dikendalikan sesuat kemampuan tubuh. Bila berlebihan beresiko
□ Olahraga berkesinambungan: olahraga yang dilakukan terus menerus sepanjang
hidup hingga usia lanjut
DAFTAR ALAT PELINDUNG DIRI
PT. LASDUCO JAYA
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama
BERITA ACARA SERAH
TERIMA BARANG
No :
Tanggal :
Berdasarkan kebijakan K3LL yang dibuat oleh perusahaan, maka untuk mencegah
terjadinya kecelakaan kerja dan terbentuknya lingkungan kerja yang sehat, maka
dengan ini kami serahkan barang berupa Alat pelindung diri (APD) untuk pekerja
cleaning service dan babat rumput (2 orang) berupa :
…………………………………….. ……………………………………..
ALAT PELINDUNG DIRI
1. Bagi karyawan kami yang tidak mengenakan Alat Pelindung Diri yang diberikan
perusahaan maka kami akan memberikan Peringatan teguran
2. Bagi karyawan yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri yang diberikan
perusahaan kepada karyawan maka pihak perusahaan berhak memberikan
sanksi
peringatan tertulis.
3. Bagi karyawan kami yang tidak menggunakan Alat Pelindung Diri yang diberikan
perusahaan kepada karyawan maka pihak Perusahaan berhak memberhentikan
karyawan yang bersangkutan dan tidak lagi bekerja pada perusahaan kami.
FIRA ANDRIYONO
Direktur Utama