Anda di halaman 1dari 5

TUGAS MANDIRI

Judul : LTM MPKT 1


Nama : Razzan Satria Wibowo
NPM : 2006567661
Kelas : MPKT 5
FG : FG 3

LTM MPKT 1
Perbedaan Term dan Kata
Term selalu merupakan ungkapan lahirian dari suatu konsep. Karena hal ini term
dapat terdiri dari satu kata atau lebih. Oleh karena itu apa yang dimaksud dengan
term adalah satu kata atau lebih yang merupakan ungkapan lahiriah dari konsep.
Contoh kata-kata term berikut mahasiswa; mahasiswa UI; dan mahasiswa UI yang
rajin, adalah ungkapan dari kesatuan konsep-konsep. Oleh karena itu, term tidaklah
sebagung dengan kata dikarenakan term merupakan ungkapan lahiriah dari kosep.
Jika dilihat dari jumlah kata dalam term, term dapat dibedakan menjadi term tunggal
dan term majemuk. Term tunggal adalh term yang terdiri atas satu kata saja dan
sudah mempunyai arti tertentu. Term majemuk adalah term yang terdiri atas dua
kata atau lebih dan sudah mempunyai arti tertentu.
Perbedaan term dan kata yang pertama, setiap term selalu mengungkapkan konsep
tertentu, sedang kata tidak selalu merujuk pada suatu konsep. Kata yang
mengungkapkan suatu konsep dapat disebut sebagai term, kata ini disebut kata
kategorimatis, misalnya mahasiswa, kursi, meja, dan lain-lain. Akan tetapi, ada juga
kata yang tidak memiliki konsep tertentu yang disebut kata sinkategorimatis, seperti
nan, yang, amboi, dan lain-lain. Oleh sebab itu dapat disimpulkan setiap term adalah
kata, tetapi tidak setiap kata adalah term. Perbedaan kedua, setiap term yang
diandaikan mengungkapkan kosep dapat berfungsi sebagai subjek atau predikat
dalam proposisi. Misalnya, proporsi ‘Gajah adalah hewan mamalia’ dalam contoh
tersebut term ‘gajah’ berfungsi sebagai subjek dan term “hewan mamalia’ sebagai
predikat. Dari contoh tersebut dapat disimpulkan juga bahwa term subjek atau
predikat bisa terdiri dari satu atau lebih kata, namun keseluruhan kata itu tetap
dianggap satu konsep semata.
Dalam proposisi yang tidak memiliki istilah objek, keterangan ataupun hal lainnya
sebagaimana lazim ditemukan dalam kajian kebahasaan. Hal ini dikarenakan
hubungan antara term subjek dan predikat merupakan syarat mutlak untuk
terbentuknya proposisi yang merupakan unsur pembangunan penalaran. Oleh karena

1
itu pemahaman term sebagai unsur terkecil dalam bidang logika sangat penting dan
tidak mungkin dilewatkan jika hendak mengertinya secara utuh.

Luas dan Sifat Term


Ditinjau dari aspek luasnya term diklasifikasikan dalam tiga jenis, yaitu universal,
particular, dan singular. Term universal adalah term yang merujuk pada keseluruhan
luasnya tanpa ada yang dikecualikan. Misalnya, semua pekerja; seluruh hewan, tak
satupun dosen dan lain-lain. Term particular adalah term yang merujuk hanya pada
Sebagian dari seluruh luasnya, sekurang-kurangnya satu atau tidak tentu. Misanya
beberapa orang; ada mahasiswa, Sebagian peserta, seorang tantara, sebuah apel,
dan lain-lain. Term singular yang merujuk dengan tegas pada satu objek, satu
individu, atauppun satu realitas tertentu. Term singular dapat dikenali dengan dua
ciri. Pertama, nama unik yang memberikan identitas berikut keterangan atau
penjelasan utuh dengan suatu objek, individu ataupun realitas tertentu. Misalnya
Presiden RI yang pertama; Dekan Fakultas Kedokteran UI yang sedang menjabat;
Orang paling tinggi di dunia, dan lain-lain. Dalam konteks ini term singular juga
dikenakan kepada kelompok kata yang diberi penunjuk ‘ini’ atau ‘itu’. Misalnya, meja
ini; kursi itu; dan lain-lain. Kedua, nama diri yang diberikan kepada orang atau objek
untuk tujuan identifikasi, seperti Razzan; Yandrevz; Hanif; kota Jakarta; pegunungan
Himalaya; dan lain-lain. Akan tetapi tidak semua term memiliki dalam suatu proposisi
ada keterangan kuantitasnya. Dalam konteks kebahasaan kata ‘itu’ dapat befungsi
sebagai kopula yang semakna dengan kata ‘adalah’. Misalnya, ‘Gajah itu hewan
mamalia’. Dalam proposisi tersebut kata ‘itu’ berfungsi sebagai kopula dikarenakan
maknanya sama dengan ‘Semua gajah adalah mamlia’. Oleh karena itu luas termnya
universal dikarenakan tidak merujuk pada gajah tertentu, tetapi semua gajah tanpa
kecuali. Pemahaman kontekstual dari sautu term sangat penting untuk menentkan
luas term tersebut.
Term dapat diklasifikasikan jug amenurut sifat. Yang pertama term distributive,
apabila konsep yang terkandung dalam term tersebut dapat dikenakan pada anggota
atau individu yang tercakup di dalamnya, satu demi satu terkecuali. Misalnya term
hewan bersifat distributive sejauh term itu diterapkan tem-term seperti gajah,
jerapah, kucing, dan lain-lain yang bernaung dalam lingkup koseptual hewan. Yang
kedua term kolektif, apabila konsep yang terkandung dalam term tersebut tidak bisa
dikenakan kepada anggota atau individu yang tercakup di dalamnya satu demi satu,
melainkan berkelompok sebagai keseluruhan. Misalnya , term keluarga bersifat
kolektif dikarenakan konsep keluarga tidaklah menunjuk pada anggota atau individu
yang berada dalam lingkup konsep tersebut, melainkan pada keluarga itu sendiri
sebagai satu kesatuan.

2
Lampiran
Notulensi Diskusi FG 3
Anggota:
1. (MODERATOR) Yandrevz Reminiscere Habasaron Silaban, 2006527954
2. (NOTULIS) Sofia Salsabilla Syifa, 2006533010
3. (ANGGOTA) Razzan Satria Wibowo, 2006567661
4. (ANGGOTA) Safira Nurahma, 2006567756
5. (ANGGOTA) Khaura Tsabitha, 2006533396
6. (ANGGOTA) Alya Mustika Rahmayunia, 2006567743

Sub Pokok Pembahasan:


BAB 3 LOGIKA
3.1 Apa itu Logika?
3.2 Logika Deduktif dan Induktif
3.3 Logika Formal dan Material
3.4 Term
3.4.1 Perbedaan Kata dengan Term
3.4.2 Luas dan Sifat Term
3.4.3 Klasifikasi
3.4.4 Definisi
3.5 Proposisi
3.5.1 Perbedaan Kalimat dengan Proposisi
3.5.2 Klasifikasi Proposisi

3
Metodologi Diskusi
1. Diskusi pekan 1 dilakukan di forum EMAS pada tanggal 1 Maret 2021
2. Diskusi pekan 1 meliputi pembagian tugas subpokok pembahasan
kepada setiap anggota FG menggunakan aplikasi LINE Ladder Shuffle
3. Pasca pembagian tugas, dilakukan pemilihan moderator serta notulis
yang akan memfasilitasi jalannya diskusi

Hasil Diskusi
1. Moderator: Yandrevz Reminiscere Habasaron Silaban
2. Notulis: Sofia Salsabilla Syifa
3. Pembagian tugas
3.1: Alya Mustika Rahmayunia
3.2: Yandrevz Reminiscere Habasaron Silaban
3.3: Safira Nurahma
3.4.1—3.4.2: Razzan Satria Wibowo
3.4.3—3.4.4: Khaura Tsabitha
3.5: Sofia Salsabilla Syifa

4
REFERENSI
1. Meliono I, Hadinata F, Laksmono BS, Solihat A, Setyanto P, Handayani E, et
al. Buku ajar MPKT A. Jakarta : Universitas Indonesia; 2017. p. 40-4

Anda mungkin juga menyukai