Ketika itu, kondisi perekonomian Indonesia sedang sangat parah. Nilai tukar rupiah
terpuruk di kisaran Rp 16.000 per 1 USD dan inflasi hingga 65%. Melalui
Pemantapan Ketahanan Ekonomi dan Keuangan yang dibentuk B.J. Habibie, dibuat
keputusan bahwa merger bank Mandiri dari empat bank perlu dilaksanakan.
Bank Mandiri adalah badan usaha milik negara (BUMN) yang berdiri pada 2 Oktober
1998. Merger bank Mandiri dilakukan lewat pengambilalihan saham atas empat bank
pemerintah, yakni Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Exim), Bank Dagang Negara
(BDN), Bank Bumi Daya (BBD), dan Bank Pembangunan Indonesia (Bapindo).
Setelah itu, merger Bank Mandiri ini mulai memberi layanan dan programnya kepada
masyarakat baik itu tabungan, giro, deposito, prabayar, kartu kredit (visa), dan KPR.
Untuk merger bank Mandiri ini, penyesuaian dilakukan, sebanyak 8.980 orang di-
PHK dan 194 unit kantor cabang ditutup dan dibentuknya tim internalisasi budaya
untuk pembentukan budaya korporasi baru. Penyesuaian dilakukan sekitar 5 hingga 7
tahun secara perlahan.