C.Tujuan Penulisan………………..…………………………………………………….1
A. Pengertian Aktivitas...........………………………...………………….…..………....2
C. Kemampuan Mobilitas.....................................................................…………...3
A. Kesimpulan………………………………………………………………………….8
B. Saran ………………………………………………………………………………..8
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyusun makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Keperawata
Dasar dari dosen Ibu Lisdiyanti Usman, S.KM, M.Kes. Dalam penyusunan makalah ini,
penyusun banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat penyusun harapkan demi kesempurnaan makalah
ini dimasa mendatang.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya dan
masyarakat pada umumnya. Dan semoga makalah ini dapat dijadikan sebagai bahan untuk
menambah pengetahuan para mahasiswa dan pembaca.
Kelompok I
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan seseorang melakukan aktivitas,
seperti berdiri, berjalan, dan bekerja. Kemampuan aktivitas seseorang tidak terlepas dari
keadekuatan sistem saraf dan muskuloskeletal.
Ktivitas sebagai salah satu tanda bahwa seseorang itu dalam keadaan sehat. Seseorang
dalam rentang sehat dilihat dari bagaimana kemampuannya dalam melakukan berbagai
aktivitas. Kemampuan aktivitas seseorang itu tidak terlepas dari keadekuatan sistem
persarafan dan muskuloskeletal.
Aktivitas sendiri sebagai suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia
memerlukan hal tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui apa itu kebutuhan manusia dan untuk memenuhi tugas mata kuliah
Keperawatan Dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Aktivitas
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak dimana manusia memerlukan untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan
seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri, berjalan dan bekerja. Kemampuan aktivitas
seseorang tidak terlepas dari keadekuatan system persarafan dan muskuloskeletel.
Kebutuhan aktivitas (pergerakan) merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan
dengan kebutuhan dasar dan tidur, dan saling mempengaruhi manusia yang lain seperti
istirahat.
1. Tulang
a. Mekanis :
- Membentuk rangka
- Tempat melekatnya berbagai otot.
b. Tempat penyimpanan mineral (Kalsium dan Fosfor).
c. Tempat sumsum tulang sebagai pembentuk sel darah.
d. Pelindung organ-organ dalam.
Jenis tulang :
4. Sistem Syaraf
a. Terdiri dari sistem syaraf pusat (otak dan medula spinalis) dan syaraf tepi
(perifer).
b. Setiap syaraf memiliki bagian somatis dan otonom.
c. Bagian Somatis memiliki fungsi sensorik dan motorik
5. Sendi
Merupakan tempat bertemunya dua ujung tulang atau lebih.Sendi membuat
segmentasi darikerangka tubuh dan memungkinkan gerakan antar segmen dan
bebagai pertumbuhan tulang.
C. Kemampuan Mobilitas
Mobilitas merupakan kemampuan individu untuk bergerak secara bebas, mudah, teratur
dengan tujuan memenuhi kebutuhan aktifitas guna mempertahankan kesehatannya.
Pengkajian kemampuan mobilitas dilakukan dengan tujuan untuk menilai kemampuan
gerak ke posisi miring, duduk, berdiri, bangun, dan berpindah tanpa bantuan.
Jenis mobilitas :
1. Mobilitas penuh
Kemampuan seseorang untuk bergerak secara penuh dan bebas sehingga dapat
melakukan ineraksi sosial dan menjalankan peran sehari-hari.
2. Mobilitas sebagian
Kemampuan seseorang untuk bergerak dengan batasan jelas dan tidak mampu
bergerak secara bebas karena dipengaruhi oleh ganguan syaraf motorik dan sensorik.
a. Mobilitas sebagian temporer
Mobilitas Sebagian Temporer merupakan kemampuan seseorang untuk
bergerak dengan batasan yang sifatnya sementara. Kemungkinan disebabkan
oleh trauma pada muskuloskeletal, Contoh: adanya dislokasi sendi dan tulang.
b. Mobilitas sebagian permanen
Mobilitas Sebagian Permanen merupakan kemampuan seseorang untuk
bergerak dengan batasan yang sifatnya menetap. Hal tersebut disebabkan
rusaknya sistem syaraf yang reversibel, contoh: hemiplegia akibat stroke,
paraplegi karena cedera tulang belakang.
Rotasi bahu
Gerakkan lengan bawah kebawah sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan
menghadap kebawah
Kembalikan keposisi semula
Gerakkan lengan bawah kebelakang sampai menyentuh tempat tidur, telapak tangan
menghadap keatas
Kembalikan keposisi semula
Skala 0.
Artinya otot tak mampu bergerak, misalnya jika tapak tangan dan jari mempunyai
skala 0 berarti tapak tangan dan jari tetap aja ditempat walau sudah diperintahkan untuk
bergerak.
Skala 1.
Jika otot ditekan masih terasa ada kontraksi atau kekenyalan ini berarti otot masih
belum atrofi atau belum layu.
Skala 2.
Dapat mengerakkan otot atau bagian yang lemah sesuai perintah misalnya tapak
tangan disuruh telungkup atau lurus bengkok tapi jika ditahan sedikit saja sudah tak
mampu bergerak
Skala 3.
Dapat menggerakkan otot dengan tahanan minimal misalnya dapat menggerakkan
tapak tangan dan jari
Skala4.
Dapat bergerak dan dapat melawan hambatan yang ringan.
Skala 5.
Bebas bergerak dan dapat melawan tahanan yang setimpal
Skala diatas pada umumnya dipakai untuk memeriksa penderita yang mengalami
kelumpuhan selain mendiagnosa status kelumpuhan juga dipakai untuk melihat apakah ada
kemajuan yang diperoleh selama menjalani perawatan atau sebaliknya apakah terjadi
perburukan pada seseorang penderita.
BAB II
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. Jakarta : EGC
A. Aziz Alimul Hidayat. 2004. Buku Saku Praktikum Kebutuhan Dasar Manusia.Jakarta :
EGC