Anda di halaman 1dari 8

Nama : Reza Estomihi Saragih

Nim : 20011900
Tingkat Jurusan : 1B/Teologi
Mata Kuliah : Ilmu Agama Hindu-Budha agam suku
Dosen Pengampu : Marhasil Hutasoit,M.Th

ETIKA DAN KULTUS AGAMA HINDU

BAB 1
PENDAHULUAN
1.A. Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan bermasyarakat seseorang tidak terlepas dari perbuatan buruk.


Maka untuk menuntun agar seseorang berperilaku baik terhadap sesame
diperlukan adanya pedoman atau petunjuk ,dalam hal ini yaitu Etika Agama. Etiks
merupakan suatu hal yang sangat penting sebagai acuan dalam berperilaku.Kami
para penyaji akan memapakan tentang etika dan kultus menurut ajaran Agama
Hindu semoga dengan pemaparan kami bisa menambah wawasan dan
pengetahuan kita masing-masing tentang Agama Hindu.

Etika berasal dari istilah etik, istilah ini berasaldari bahasa GREEK yang
mengandung arti kebiasaan atau cara hidup. Dengan dasar yang disebutkan
demikian , etika merupakan sebuah perangkat yang dimiliki oleh manusia untuk
mengatur kehidupan nyata di dunia baik dengan manusia itu sendiri maupun
makhluk lainnya atau bahkan dengan sang pencipta alam semesta ini.

Berbicara tentang manusia pasti tidak terlepas dari etika, kepribadian, dan
kedudukan manusia itu sendiri, di pandang dari etikanya manusia memiliki
kedudukan khusus di alam dunia ini ,etika sering di identikkan dengan moral
(moralitas).Namun, meskipun sama-sama terkait dengan baik burknya tindakan
manusia tindakan manusia ,etika dan moral memiliki pengertian yang berbeda.
Moralitas lebih condong pada pengertian nilai baik dan buruk dari seriap perbuatan
manusia itu sendiri, sedangkan etika itu berarti ilmu yang mempe;ajari tentang baik
dan buruk, dalam filsafat terkadang etika dinamakan dengan filsafat moral. 1

1
 K.M.Suhardana  Pengantar Etika dan Moralitas Hindu, (Surabaya: Paramita, 2006), 28
1.B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dapat di paparkan dalam makalah ini sebagai
berikut:

1. Apakah pengertian etika secara umum?


2. Apakah pengertian etika dan kultus dalam agama Hindu?
3. Bagaimanakah etika dan kultus dalam agama Hindu?
4. Bagaimanakah etika dalam agama Kristen?

1.C. Tujuan Rumusan Masalah

Adapun tujuan rumusan masalah yang ingin penulis capai dalam penulisan
makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian etika secara umum


2. Untuk mengetahui pengertian etika dan kultus dalam agama Hindu
3. Untuk mengetahui Etika dan kultus dalam ajaran agama Hindu
4. Untuk mengetahui Etika dalam agama Kristen

1.D. Manfaat Penulisan

Adapun mamfaat yang bisa di ambil dari penulisan makalah ini adalah untuk
menambah wawasan kita terhadap agama lain dan bagai mana etika di agama kita,
sebagai mahasiswa teologi ,kita harus dapat mengetahui agama apa saja yang ada
dalam dunia ini ,dan apa daja aturan atau tradisi dalam agama tersebut/ 2

2
 http://id. Wikipedia org/wiki/Kultus/Agama Hindu, diakses 23 februari 2017
BAB II

PEMBAHASAN

2.A. Pengertian Etika Secara Umum

Menurut KBBI Etika adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang baik dan
yang buruk, serta tentang hak dan kewajiban moral, atau nilai yang benar dan yang
salah yang di anut suatu golongan atau masyarakat.Istilah ETIKA pun berasal dari
bahasa Yunani kuno yaitu ETHOS, dalam bentuk tunggal mempunyai arti atau sikap
perasaan dan cara beroikir. Dalam bentuk jamak artinya adalah adat istiadat, dan
dapat disimpulkan etika berarti ; ilmu yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan.

2.B Pengertian Etika dan Kultus Menurt Agama Hindu

Etika dalam Agama Hindu pada dasarnya mengerjakan aturan tingkah laku yang
baik dan mulia. Dengan adanya pedoman tersebut diharapkan seluruh umat hidup
dapat menjalani serta memahami secara baik dan benar. Kerangka dasar etika
dalam Agama Hindu antara lain:

 Tri Kaya Parisuda


Tri Kaya Parisuda berasal dari kata TRI artinya tiga, KAYA berarti tingkah
laku, PARISUDA artinya mulia bersih. Tri Kaya Parisuda berarti tingkah laku
yang mulia. Adapun tiga tingkah laku yang dimaksud adalah:
1. Manacika (berpikir yang baik dan suci)
2. Wacika (berkata yang baik dan benar)
3. Kayika (berbuat yang baik dan jujur)
 Kasta
Kasta adalah nilai inti cara pandang Hindu, kasta tersebut terdiri dari 4
bagian kasta yaitu:
1. Brahmana, yaitu kasta yang tertinggi terdiri daei Pendeta dan
Ulama(warna putih)
2. Ksatria, terdiri dari perwira, tentara dan pegawai negeri (warna
merah)
3. Waisya, terdiri dari kaum buruh, tani dan saudagar (warna kuning)
4. Paria, yaitu golongan gelandangan/orang hina (warna kuning)3

 Catur Paramitha

Catur paramitha yaitu pada hakekatnya hanya dari adanya pikiran yang
benar akan menimbulkan perbuatan yang benar juga.

3
David w. Sahenk, Ilah-ilah Global (Jakarta: BPK Gunung Mulia), 97-98
Catur paramitha adalah empat bentuk budi luhur yaitu:

 Maitri ,yang artinya lemah lembut


 Karuna, adalah belas kasihan atau kasih saying
 Mudita, artinya adalah sifat dan sikap menyenangkan orang lain
 Upeksa, artinya sifat dan sikap suka menghargai orang lain

Sedangkan kultus adalah totalitas praktik dan ketaatan keagamaan yang


bersifat eksternal. Kultus merupakan pola adat ritual yang berkaitan dengan benda
tertentu, yang berada dalam suatu cakupan khusus.

Adapun kultus dalam Agama Hindu adalah:

 Pembakaran Mayat
Pembakaran mayat bagi golongan Brahmana dan Ksatria dilakukan dengan
secepat mungkin akan tetapi rakyat biasanya menunggu hingga ada orang
dari golongan atas yang mengadakan pembakaran, untuk menghemat
biaya.Pembakaran mayat terdiri dari dua bagian yaitu:
 Persiapan
Persiapan terdiri dari pembuatan alat pembakaran , sesajen yang
diperlukan, memasak, dan sebagainya. Alat alat yang digunakan
untuk pembakaran mayat terdiri dari:
1. Bade untuk golongan Triuwangsa (kasta yang bukan
sudra)dan wadah untuk para sudra
2. Tanga kehormatan, dibuat dari bamboo untuk menaikkan
jenazah ke kerancangan serta untuk menurunkan lagi
ketempat pembakaran
3. Petulungan yaitu peti jenzah, tempat tulang tulang jenajah
yang dibakar.
 Pembakaran Mayat dilakukan
Sebelum pembakaran dilakukan diadakan perayan pembakaran mayat
dengan pawai mengililingi desa, bersama sama seluruh keluarga dan orang
banyak. Setelah pembakaran selesai dilakukan abu jenazah dikumpulkan
dan ditaburkan di sungai atau di laut. Demikianlah bentuk upacara
pembakaran mayat umat Hindu. 4

2.C. Etika dan Kultus Agama Hindu

Etika dan Kultus Agama Hindu merumuskan tujuan-tujuan terakahir dari pada usaha
manusia didalam pengertian-pengertian berikut ini:

1.      Artha: guna;

4
 Honig.A.G. J.r. Ilmu Agama, ( jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 124
2.      Kama: Kenikmatan

3.      Dharma: Jasa keagamaan, yang pada suatu waktu akan dialami orang sebagai
kebahagiaan di Surga.

4.      Moksha: Kelepasan dari setiap bentuk kejadian, pada bentuk segala yang ada di
sepanjang masa berlaku sebagai sumber kesengsaraan.

      Pada perumusan semacam itu dari pada tujuan usaha segala manusia, tidak dapat
diharapkan adanya moral yang keras. Tetapi moral tetap bertindak memerintah didalam
hidup.yang disebut baik ialah segala yang diakui oleh tradisi dan adat kebiasaan. Ada pun
yang disebut amat baik ialah jalan yang sempit, yakni kewajiban yang ditetapkan oleh
susunan kasta bagi orang Hindu supaya dilakukan. Seperti juga dibagian-bagian lain didunia,
dimana orang memikirkan tentang pertanyaan: Apakah yang baik dan yang buruk?, begitu
pula lah dalam ajaran Hindu terdapat larangan-larangan umum, yakni larangan membunuh,
mencuri dan bercerai dalam perkawinan. Tetapi yang sangat aneh ialah caranya orang Hindu
membagi-bagi pelanggaran tersebut menjadi pelanggaran besar dan pelanggaran kurang
besar. Sehingga pembunuhan atau pencurian, dimana seorang Brahmana menjadi korban,
dianggap sebagai pelanggaran yang lebih besar dari pada jika seseorang warga dari kasta
yang lebih rendah terbunuh atau kecurian.

Suatu kesukaran untuk dapat memahami kultus, kuil kuil dan lambang lambang agama
hindu ialah mitiologi yang sangat kaya dengan dongeng dongeng ,tanpa dongeng tersebut
orang tak dapat memahami kebaktian di agama hindu. 5

2.D. Etika Dalam Agama Kristen

  Etika dalam Agama Kristen adalah tatanan kehidupan yang bersumber kepada
Firman Tuhan (Alkitab), etika kristen yang mengatur praktek hidup manusia yang

5
Toni Tedjo, Mengenal Agama Hindu,Budha,Kong Hu Cu, (Bandung: Pionir Jaya, 2011), 38
berkaitan dengan kasihnya kepada Allah, yang sebenarnya merupakan dasar
bersusila terhadap sesama manusia. Etika kristen bukan saja dibutuhkan oleh umat
manusia untuk memperbaiki budi pekertinya atau karakter dan tingkah lakunya
ditengah-tengah sesamanya, tetapi etika kristen sangat dikehendaki dan ditetapkan
oleh Allah sendiri demi keselamatan umat manusia. Oleh karena itu kita umat
manusia harus sungguh-sungguh ber etika kepada sesama terutama kepada Allah,
supaya pedoman hidup kita berjalan dengan baik. Seperti yang tertulis di Galatia
6:7b “karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya”.

Didalam Agama kristen Kultus dipandang sebagai sekumpulan agama yang


menyangkal satu atau lebih kebenaran Alkitabiah yang asas, hal ini dapat
mengakibatkan seseorang belum diselamatkan.6

KESIMPULAN

6
 http://id. Wikipedia org/wiki/Kultus/Agama Hindu, diakses 23 februari 2017
Etika adalah sebuah norma agama yang dijadikan titik tolak berpikir dan
bertindak. dan menurut ajaran Hindu etika itu merupakan ajaran atau perbuatan
yang baik dan yang buruk, yang dimana menurut agama Hindu itu sendiri adalah
segala yang diakui oleh tradisi dan adat adat kebiasaan. Etika ini dilakukan agama
Hindu supaya mereka mencapai keselamatan atau moksha. Keselamatan itu dapat
seperti ritual Vedis dan Agamis dan juga kultus-kultus lainnya yang wajib yang
dilakukan oleh umat Hindu. Etika yang bersamaan dengan Agama Hindu adalah
semakin ingin mendapatkan keselamatan maka dituntut untuk menolong orang lain.
Dan apabila semasa hidup melakukan perbuatan yang melanggar etika dalam ajaran
Hindu maka pada reinkarnasi selanjutnya mungkin akan menjadi berubah sesuai
dengan karma yang didapatkan, yaitu ketika melakukan perbuatan yang buruk
semasa hidup, maka akan direinkarnasi kembali sesuai pebuatan yang dilakukan. 7

DAFTAR PUSTAKA

 Honig.A.G. J.r. Ilmu Agama, ( jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 124

7
Honig.A.G. J.r. Ilmu Agama,  ( jakarta: BPK Gunung Mulia, 2008), 124
Honig.A.G. J.r. Ilmu Agama,  145-146
Honig.A.G. J.r. Ilmu Agama, 145-146

 K.M.Suhardana Pengantar Etika dan Moralitas Hindu, (Surabaya: Paramita, 2006),


28

 David w. Sahenk, Ilah-ilah Global (Jakarta: BPK Gunung Mulia), 97-98

 Toni Tedjo, Mengenal Agama Hindu,Budha,Kong Hu Cu, (Bandung: Pionir Jaya,


2011), 38

 http://id. Wikepedia org/ Etika dan Moralitas Agama Hindu, diakses 20 februari


2017

 http://id. Wikipedia org/wiki/Kultus/Agama Hindu, diakses 23 februari 2017

 Mariasusai Dhavamony, Fenomenalogi Agama, (Yokyakarta: Kanasius, 1995),  172

 A.G.Honig Jr. Ilmu Agama, 147

Anda mungkin juga menyukai