KELOMPOK 5
MANAJEMEN 3i
Disusun Oleh :
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas makalah Manajemen Sumber
Daya Manusia ini. Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Sumber Daya Manusia dengan judul “Kompensasi : Base Pay”.
Dalam penyusunan makalah ini, penyusun mendapat masukan dan bimbingan dari
berbagai pihak sehingga makalah ini bisa selesai. Untuk itu pada kesempatan ini penyusun
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini.
Penyusun menyadari bahwa banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini,
karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penyusun. Untuk itu penyusun
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi lebih baik laginya
makalah ini.
Demikianlah, penyusun berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................. i
KATA PENGANTAR................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 2
C. Tujuan penulisan.............................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................... 3
A. Pengertian dan Pengelompokan Kompensasi................................................ 3
B. Tujuan Kompensasi.......................................................................................... 6
C. Faktor-Faktor yang Memengaruhi Besarnya Kompensasi.......................... 8
D. Sistem Kompensasi...........................................................................................
.............................................................................................................................11
BAB III PENUTUP....................................................................................................... 14
A. Kesimpulan........................................................................................................ 14
B. Saran.................................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................
16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kompensasi merupakan salah satu fungsi yang penting dalam manajemen
sumber daya manusia (MSDM). Karena kompensasi merupakan salah satu aspek yang
paling sensitif di dalam hubungan kerja. Kasus yang terjadi dalam hubungan kerja
mengandung masalah kompensasi dan berbagai segi yang terkait, seperti tunjangan
kenaikan kompensasi, struktur kompensasi, dan skala kompensasi. Dalam praktiknya
masih banyak perusahaan yang belum memahami secara benar sistem kompensasi.
Sistem kompensasi membantu dalam dalam memberi penguatan terhadap nilai-nilai
kunci organisasi serta memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Sementara ada
yang beranggapan bahwa dengan melaksanakan kompensasi minimum sudah merasa
memenuhi ketentuan kompensasi yang berlaku, sehingga mereka berhak tidak akan
terjadi masalah yang berkaitan dengan kompensasi pekerja. Pemahaman semacam ini
perlu diluruskan dengan mendalami makna dan pengertian kompensasi dan sistem
kompensasi secara keeluruhan.
Kompensasi ini dimaksudkan sebagai balas jasa (reward) perusahaan terhadap
pengorbanan waktu, tenaga, dan pikiran yang telah diberikan mereka kepada
perusahaan. Kompensasi dapat didefinisikan sebagai setiap bentuk penghargaan yang
diberikan kepada karyawan sebagai balas jasa atau kontribusi yang mereka berikan
kepada organisasi.
Dengan ada nya kompensasi ini juga menjadi faktor yang sangat penting dan menjadi
perhatian pada banyak organisasi dalam mempertahankan dan menarik sumber daya
manusia. Berbagai organisasi berkompetisi untuk memperoleh sumber daya manusia
berkualitas, karena kualitas hasil pekerjaan di tentukan oleh kompetisi yang dimiliki
sumber daya manusianya. Alasan ini membuat banyak organisasi mengeluarkan
sejumlah dana yang relatif besar untuk mengembangkan sumber daya manusiamnya
agar memiliki kompensasi sesuai kebutuhannya.
Kompensasi juga merupakan sesuatu yang urgen, karena kompensasi harus
diberikan sesuai kemampuan pada pekerja. Jika seorang pekerja memiliki kemampuan
yang lebih baik dari pekerja yang lain maka pekerja tersebut harus diberikan
1
kompensasi yang lebih banyak, begitu pula dengan sebaliknya.
Didalam kompensasi juga kita akan mempelajari tentang keadilan, yakni dengan
memberikan kompensasi atau gaji seorang pekerja sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan hidupnya. Based Pay atau pembayaran berbasis tim menghubungkan
pembayaran dengan perilaku kelompok kerja. Atau juga dapat didefinisikan sebagai
kompensasi yangmemberikan penghargaan individual atas kerja sama kelompok dan
atau memberi penghargaan tim atas hasil kolektif.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Salah satu cara manajer meningkatkan produktivitas kerja, kepuasan kerja, dan
motivasi adalah melalui kompensasi. Pertama Kompensasi adalah sesuatu yang
diterima karyawan atas jasa mereka sumbangkan pada pekerjaannya. Mereka
menyumbangkan apa yang mereka menurut mereka berharga, baik tenaga maupun
pengetahuan yang dimiliki. Seorang pekerja sebagai tukang pikul barang merasa
bahwa kekuatan fisik yang dimiliki adalah sesuatu yang berharga mereka sumbangkan
atas pekerjaannya. Untuk memindahkan barang dari suatu tepat ke tempat lain mereka
akan memperoleh balasan yang setimpal atas pekerjaannya. Sesuatu yang berharga
bagi karyawan adalah pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki dijadikan sebagai
dasar dalam menurut haknya sebagai pekerja.
Kedua kompensasi adalah semua bentuk pembayaran yang diberikan kepada pegawai
dalam bentuk pembayaran langsung (dalam bentuk uang) atau tidak langsung (dalam
bentuk tunjangan dan insentif). Sebagai salah satu bagian pentin dari manajemen
sumber daya manusia, manajemen kompensasi sangat mempengaruhi kompetensi
perusahaan (Riani, 2011).
Ketiga Kompensasi adalah:
Keseluruhan imbalan yang diberikan kepada para karyawan sebagai balas atas jasa
atau kontribusi mereka terhadap organisasi.
Sesuatu yang diterima oleh seorang karyawan sebagai balasan atas karya yang
diberikannya kepada organisasi.
Pembayaran kepada seorang karyawan sebagai balasan atas kontribusinya
kepada organisasi.
Pembayaran yang diberikan oleh organisasi/ perusahaan kepada seorang
karyawan sebagai balasan atas jasa yang diberikannya kepada organisasi/ perusahaan.
Penghargaan atau imbalan langsung maupun tidak langsung, finansial maupun
non-finansial yang adil dan layang kepada karyawan, sebagai balasan atau kontribusi/
jasanya terhadap pencapaian tujuan organisasi.
3
Kompensasi dapat diterima dalam bentuk finansial dengan sistem pembayaran secara
langsung (direct payment) yang berupa gaji pokok (base payment) : upah, gaji, dan
kompensasi variabel: insentif dan bonus. Menurut Schuler dan Jackson (1999),
kompensasi langsung adalah berupa perlindungan umum (jaminan sosial,
pengangguran, dan cacat), perlindungan pribadi (berupa pensiun, tabungan, pesangon
tambahan, dan asuransi), bayaran tidak masuk kantor (berupa: pelatihan, cuti kerja,
sakit, liburan, acara pribadi, masa istirahat, hari libur nasional), dan tunjangan siklus
hidup (berupa: bantuan hukum, perawatan orang tua, perawatan anak, program
kesehatan, konseling, penghasilan, dan biaya pindah). Kompensasi langsung dapat
berupa gaji pokok (termasuk pembayaran aplusan, dan premi), dan pembayaran
berdasarkan kinerja (berupa bagian saham, bonus, pembayaran tunjangan, dan
pembayaran insentif).
1. Gaji Pokok
Gaji pokok merupakan salah satu komponen pendapatan yang diterima
karyawan, biasanya dalam bentuk upah atau gaji. Gaji pokok adalah gaji dasar (base
pay) yang dibayarkan kepada karyawan berdasarkan jenjang jabatan tertentu yang
telah ditetapkan. Gaji pokok dapat berubah sesuai perubahan tingkatan pekerjaan
4
yang dibebankan kepada pekerja. Termasuk dalam gaji pokok adalah gaji dan upah
yang
4
diterima pekerja sesuai jasa yang mereka sumbangkan atas pekerjaannya pada periode
tertentu. Periode pembayaran oleh perusahaan biasanya seminggu, dua minggu, atau
sebulan, biasanya dibayarkan dalam waktu sebuln. Gaji (salary) adalah karyawan
memperoleh imbalan kerja dengan jumlah tetap tanpa menghiraukan jam kerja dan
banyaknya unir yang dihasilkan. Berbeda dengan upah (wage) adalah imbalan yang
diterima karyawan atas pekerjaannya berdasarkan jam kerja dan jumlah unit pekerjaan
yang dihasilkan. Banyak orang mengkonotasi bahwa karyawan upahan memliki status
yang lebih rendah dengan karyawan yang digaji. Karyawan upahan biasa
dikonotasikan sebagai karyawan tidak tetap yang sewaktu-waktu dapat diberhentikan
sesuai kegiatan perusahaan.
2. Kompensasi Variabel
Pembayaran dilakukan ketika karyawan tidak mampu lagi bekerja secara fisik karena
faktor usia.
c. Kompensasi Non-Finansial
Imbalan yang diberikan kepada karyawan bukan dalam bentuk uang, tetapi lebih
mengarah pada pekerjaan yang menantang, imbalan karir, jaminan sosial, atau
bentuk-bentuk lain yang dapat menimbulkan kepuasan kerja.
5
3. Kompensasi total
a. Kompensasi Finansial
· Jaminan sosial
· Pengobatan
· Asuransi
· Liburan
· Pensiun
· Berbagai tunjangan
· Kebijakan Organisasi
· Pembagian pekerjaan
B. Tujuan Kompensasi
6
tersebut diusahakan mengarah mendekati hal yang ingin dicapai. Demikian pula hal
pemberian kompensasi kepada para karyawan menurut Singodimedjo (2000).
Menurut Noto admojo (1992), ada beberapa tujuan dari kompensasi yang perlu di
perhatikan, yaitu:
2. Menjamin Keadilan
Dengan adanya sistem kompensasi yang baik akan menjamin terjadinya keadilan di
antara karyawan dalam organisasi. Masing-masing karyawan akan memperoleh
kompensasi yang sesuai dengan tugas, fungsi, jabatan, dan prestasi kerja.
3. Mempertahankan Karyawan
Dengan sistem kompensasi yang baik, para karyawan akan lebih survival bekerja pada
organisasi itu. Hal ini berarti mencegah keluarnya karyawan dari organisasi itu
mencari pekerjaan yang lebih menguntungkan.
Dengan sistem kompensasi yang baik akan menarik lebih banyak calon karyawan
akan lebih banyak pula peluang untuk memilih karyawan yang terbaik.
5. Pengendalian Biaya
6. Memenuhi Peraturan-Peraturan.
Sistem kompensasi yang baik merupakan tuntutan dari pemerintah. Suatu perusahaan
7
yang baik dituntut adanya sistem adiministrasi kompensasi yang baik pula
Tujuan orang bekerja adalah agar ia dapat hidup dari hasil kerjanya. Mereka mau
bekerja dikarenakan mereka merasa bahwa dengan bekerja ia akan mendapatkan
kompensasi sebagai sumber rezeki untuk menghidupi dirinya beserta anak dan
istrinya. Pemberian kompensasi yang layak bukan saja dapat memengaruhi kondisi
materi para karyawan, tetapi juga menentramkan batin karyawan untuk bekerja lebihb
tekun dan mempunyai inisiatif . sebaliknya pemberian kompensasi yang tidak layak
akan meresahkan gairah pekerja, sehingga prestasi kerja akan merosot. Oleh karena
itu, untuk meningkatkan prestasi kerja perusahaan harus memberikan kompensasi
yang layak kepada karyawan sesuai dengan kemampuan perusahaan sendiri.
Kompensasi yang diterima seorang karyawan baru mempunyai arti bila dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan fisik minimum (KMF). Perbedaan tingkat
KMF akan selalu mengikuti flutuasi tingkat biaya hidup sehari-hari yang terdapat di
lokasi yang berbeda. Bila perusahaan tidak tanggap terhadap fluktuasi biaya hidup
dalam menetapkan kompensasi akibatnya tertentu dapat dibayangkan, akan terjadi
pergolakan dalam perusahaan, berkembangnya rasa tidak puas, atau pemogokan
pekerja untuk menuntut kenaikan upah. Situasi demikian dapatmembahayakan
keberadaan perusahaan oleh sebab itu, perusahaan harus mempertimbangkan dan
selalu menyusuaikan tingkat kompensasi yang diberikannya dengan biaya hidup yang
berlaku di daerahnya.
8
2. Tingkat Kompensasi yang Berlaku di Perusahaan lain.
Bila tingkat kompensasi yang diberkan kepada karyawan lebih rendah dari yang dapat
diberikan oleh perusahaaan lain untuk pekerjaan yang sama , maka akan dapat
menimpulkan rasa tidak puas di kalangan karyawan, yang adapat berakhir dengan
banyaknya tenaga potensial meninggalkan perusahaan. Sebaliknya, jika tingkat
kompensasi yang diberikan terlampau tinggi, juga akan membawa dampak buruk ,
karena seolah-olah perusahaan menutup mata terhadap tingkat kompensasi rata-rata
yang berlaku. Untuk meniadakan hal negatif seperti ini, kama perusahaan perlu selalu
melakukan studi banding dalam menentukan tingkat kompensasi yang sedang berlaku
di perusahaan-perusahaan lain, agara karyawan dan perusahaan tidak ada yang
dirugikan.
Perusahaan yang miliki kemampuan tinggi akan dapat membayar tingkat kompensasi
yang tingi pula bagi para karyawannya. Sebaliknya, perusahaan yang tidak mampu
tentu tidak mungkin dapat membayar tingkat kompensasi yang diharapkan para
karyawan. Oleh sebab itu, perusahaan yang bijaksana harus selalu menginformasikan
kepada seluruh karyawannya tentang tingkat kinerja perusahaan dari waktu ke waktu.
Bila karyawan bekerja dengan baik maka kinerja perusahaan juga akan tinggi,
sehingga perusahaan dapat membayar kompensasi lebih besar kepada karyawan.
Jenis pekerjaan biasanya akan menentukan besar kecilnya tanggung jawab para
karyawan. Karyawan yang mempunyai kadar pekerjaan yanglebih sukar dan dengan
tanggung jawab yang lebih besar, tentu akan akan diimbangi dengan tingkat
kompensasi yang lebih besar pula. Adapun pekerjaan yang sifatnya tidak begitu sulit
dan kurang memrlukan tenaga dan pikiran, akan mendapat ibalan kompensasi yang
lebih rendah.
Suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijaksanaan dan peraturan yang
dikeluarkan oleh pemerintah, termasuk pula tingkat kompensasi yang diberikan
kepada para karyawan. Pemerintah menetapkan bahwa kompensasi yang akan
diberikan oleh
9
suatu perusahaan haruslah dapat memenuhi kebutuhan fisik minimum (KFM) para
karyawan. Bila ini tidak dilaksanakan, maka perusahaan ini akan termasuk perusahaan
yang tidak memenuhi peraturan pemerintah. Tetapi realitanya masih banyak
perusahaan yang tidak mengikuti peraturan- peraturan yang berlaku dalam hal
pemberian komponensasi pada para karyawan.
Tohardi (2002) mengemukakan ada beberapa faktor yang memengaruhi pemberian
kompensasi, yaitu:
1. Produktivitas
10
4. Penawaran dan Permintaan Tenaga Kerja
D. Sistem Kompensasi
2. Apakah sasaran yang akan dicapai oleh sisitem kompensasi berdasarkan kinerja?
11
manajemen mempunyai komitmen terhadap sistem itu?
10. Serta tahap-tahap apa yang akan ditempuh untuk memantau dan mengendalikan
sistem tersebut?
Dengan merancang sistem kompensasi yang baik akan memiliki dampak ganda bagi
organisasi, karena di satu sisi kompensasi akan berdampak pada biaya operasi, di sisi
lain kompensasi akan memengaruhi perilaku serta sikap kerja karyawan sesuai dengan
keinginan organisasi agar karyawan dapat meningkatkan kinerjanya. Hal ini dapat
dipahami karena salah satu tujuan seseorang berkerja mengharapkan kompensasi dari
organisasi dimana ia bekerja, sedangkan pihak perusahaan mengharapkan karyawan
memberikan kinerja yang terbaik.
12
Kenaikan kompensasi secara umum berskala akan memberikan keuntungan, yaitu:
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompensasi merupakan salah satu fungsi dan penting dalam manajemen sumber daya
manusia (MSDM). Karena kompensasi merupakan salah satu aspek yang paling
sensitif di dalam hubungan kerja. Kasus yang terjadi dalam hubungan kerja
mengandung masalah kompensasi dan berbagai segi yang terkait, seperti tunjangan,
kenaikan kompensasi, struktur kompensasi, dan skala kompensasi. Dalam praktiknya
masih banyak perusahaan yang belum memahami secara benar sistem kompensasi.
Sistem kompensasi membantu dalam memberi penguatan terhadap nila-nilai kunci
organisasi serta memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi. Ada sementara yang
beranggapan bahwa dengan melaksasnakan kompensasi minimum sudah merasa
memenuhi ketentuan kompensasi yang berlaku, sehingga mereka berharap tidak akan
terjadi masalah yang berkaitan dengan kompensasi pekerja. Pada prinsipnya
pemberian kompensasi itu merupakan hasil penjualan tenaga para SDM terhadap
perusahaan.
Karena para karyawan telah mengorbankan dirinya atau jerih payah nya terhadap
perusahaan, maka perusahaan harus membalas jasa mereka sesuai dengan kemampuan
pekerjaan para pekerja. Sebenarnya hubungan antara perusahaan dan karyawan tidah
ubahnya seperti hubungan antara pihak penjual dan pembeli di pasar. Perusahaan
sebagai pembeli jasa, menawarkan pekerjaan kepada para karyawan (pencari kerja),
sedangkan karyawan bersedia menjual jasa/ tenaga kepada perusahaan, sebagai
imbalan dari menjual atau memberikan tenaga ini.
Besar kecilnya pemberian kompensasi tidak mungkin dapat ditentukan begitu saja,
tanpa mengantisipasi perkembangan keadaan sekitar yang memengelilingi gerak
perusahaan. Penetapan kompensasi yang hanya berdasarkan keinginan sepihak
(perusahaan) saja tanpa didasarkan pada perhitungan-perhitungan yang rasional dan
dapat dipertanggungjawabkan secara yudiris (hukum) akan sulit diterapkan dalam
jangka panjang. Oleh karena itu, ada anggapan bahwa besar kecilnya kompensasi
akan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antara lain:
14
1. Tingkat biaya hidup.
Dengan merancang sistem kompensasi yang baik akan memiliki dampak ganda bagi
organisasi, karena di satu sisi kompensasi akan berdampak pada biaya operasi, di sisi
lain kompensasi akan memengaruhi perilaku serta sikap kerja karyawan sesuai dengan
keinginan organisasi agar karyawan dapat mrningkatkan kinerjanya.
Gaji pokok adalah gaji dasar (base pay) yang dibayarkan kepada karyawan
berdasarkan jenjang jabatan tertentu yang telah ditetapkan. Gaji pokok dapat berubah
sesuai perubahan tingkatan pekerjaan yang dibebankan kepada pekerja. Termasuk
dalam gaji pokok adalah gaji dan upah yang diterima pekerja sesuai jasa yang mereka
sumbangkan atas pekerjaannya pada periode tertentu. Periode pembayaran oleh
perusahaan biasanya seminggu, dua minggu, atau sebulan, biasanya dibayarkan dalam
waktu sebuln. Gaji (salary) adalah karyawan memperoleh imbalan kerja dengan
jumlah tetap tanpa menghiraukan jam kerja dan banyaknya unir yang dihasilkan.
B. Saran
Kompensasi adalah salah satu yang urgen didalam sebuah organisasi atau perusahaan.
Maka dari itu suatu organisasi atau perusahaan harus memperhatikan sistem
kompensasi tersebut. Didalam sistem kompensasi tersebut harus saling
menguntungkan antara pekerja dan perusahaan, dan didalam pemberian kompensasi
juga harus menerapkan keadilan, karena sistem pemberian kompensasi sesuai dengan
kemampuan para pekerja.
15
DAFTAR PUSTAKA
http://ekonomibersama.blogspot.com/2011/05/kompensasi-tunjangan-kinerja.html
http://mujahidibnulatief01.blogspot.com/2017/02/kompensasi.html
16