Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI

PADA KELOMPOK KHUSUS

OLEH

MIFTAH IRFINA

193310785

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TK II

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN 2020/2021
STRATEGI PELAKSANAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PADA PASIEN DENGAN
GANGGUAN PENDENGARAN

A. Proses keperawatan
1. Kondisi klien
Seorang klien berusia 45 tahun dirawat di RS Medika dengan gangguan pendengaran
yang dialaminya. Klien juga tampak sedikit melamun diam dengan penyakit yang
dideritanya.
2. Diagnosa keperawatan
Defisit pengetahuan tentang gangguan pendengaran yang dialaminya.
3. Tujuan khusus
Agar klien mengetahui apa yang menyebabkan dirinya mengalami gangguan
pendengaran.
4. Tindakan keperawatan
Memberikan edukasi mengenai penyebab gangguan pendengaran klien.

B. Strategi komunikasi dalam pelaksaan tindakan keperawatan


1. Orientasi
a. Salam teraupetik
“Assalamualaikum selamat siang bapak, perkenalkan saya perawat agung, bpk
namanya siapa (tersenyum)?”
“Apakah bpk dapat mendengar saya dengan jelas?”
“Halo bapak agus, bpk biasa memanggil saya perawat agung, saya yang akan
membantu merawat dan menjaga bpk di ruangan ini.”
b. Evaluasi / validiasi
“Bagaimana keadaan bapak hari ini? Apakah bpk baik baik saja pak?”
c. Kontrak
“(mendekati pasien berbisik), baiklah bapak hari ini saya kesini ingin berbincang –
bincang dan memberikan pengetahuan tentang keluhan apa saja selama ini yang
mengganggu bpk mengenai penyakit yang bapk alami.”
d. Waktu
“Tidak lama kok pak, hanya 20 menit saja. Apakah bapak bersedia?”
e. Tempat
“Baiklah bapak, bapak maunya dimana kita berbincang- bincang?(sambil
menunjukkan tempat)”
“Kalau begitu mari saya bantu ikuti saya ke ruangan lain”

2. Fase kerja
(duduk disebelah pasien dan berbicara sedikit kuat) “Nah, bapak agus belum
mengetahui tentang penyebab pendengaran bpk terganggu (tuli) yang bpk alamikan?,
baiklah saya akan menjelaskan tentang penyebab penyakit yang bpk agus alami
sekarang.”
“Karena faktor umur (presbikusis) dan mungkin dulu bapak suka mendengarkan suara
suara keras sehingga menyebabkan gangguan pendengaran dapat terjadi karena
kerusakan organ misalnya gendang telinga pecah atau berlubang, atau adanya infeksi
virus di telinga bagian dalam atau saraf pendengaran. Semua ini mengakibat kan
penurunan kepekaan terhadap pendengaran bpk sehingga dapat mengakibat kan
ketulian”
“Apakah bpk agus paham dengan apa yang saya katakan?”
“Bagus sekali pak kalo bapak mengerti, disini bapak bisa mendapatkan alat bantu
pengdengaran bapak selanjutnya bpak bisa memeriksakan lebih lanjut telinga bpk
yang mengalami gangguan kepada dokter”
“Disini dokter spesialis THT sudah menjadwal kan pemeriksaan bpk, jadi bpk tidak
usahk hawatir. Karena bapak akan dibantu oleh alat pendengaran yang akan dokter
sarankan”
“Nah bagaimana bapak agus, masih cemas mengenai gangguan pendengaran yang
bpk alami?”
“Bagus pak, bapak tidak usah terlalu mecemaskan sehingga membuat bpk stres
tenang saja, semua akan berjalan dengan lancar”

3. Terminasi
a. Evaluasi
“Bagaimana perasaan perasaan bpk setelah berbincang-bincang tentang penyakit
yang pak agus alami?”
“Apakah paham?”
“Karena bpk sudah tau apa yang menyebab kanpenyakit yang pak agus alami,
maka pak agus tidak usah khawatir lah iya”

b. Tindak lanjut klien


“Nah sekarang bpk boleh istirahat dulu sambil menunggu waktu pemeriksaan
bpk”
c. Kontak yang akan datang
“Nah pak agus nanti kita akan bertemu kembali di ruangan pak agus. Sebelumnya
ada yang ingin bapak tanyakan lagi?”
d. Waktu
“Nanti sekitar 30 menit lagi saya akan kembali keruangan bapak untuk memeriksa
kondisi bapak setelah pemeriksaan oleh dokter, bagaimana baapak agus? Bisa
ya?”
e. Tempat
“Baiklah pak, kalau begitu saya permisi keruangan perawat dulu. Nanti kalau
bapak perlu bantuan, pak agus bisa panggil saya di ruang perawat. Terima kasih
pak atas kerja sama nya yang sangat baik. Selamat siang” (tersenyum)

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN PADA PASIEN


KEBUTUHAN KHUSUS : GANGGUAN KESADARAN

A. Proses keperawatan
1. Kondisi Klien
Seorang pasien dengan kondisi mengeluh badan terasa lemah, tiba tiba tak
sadrkan diri setelah sadar, klien merasakan tubuh bagian kiri (kanan dan kaki)
tidak bisa di gerakan. Saat pemeriksaan di dapati :
RR : 28 x/menit,
S : 36,50 C,
N : 84 x/menit,
TD : 150/90 mmHg.
2. Diagnosa keperawatan Gangguan mobilitas fisik b.d kerusakan neouromuskuler,
kelemahan, hemiparese
3. Tujuan khusus Mengetahui tingkat kesadaran pasien
4. Tindakan keperawatan Mengukur GCS

C. Strategi komunikasi dalam pelaksaan tindakan perawatan


1. Orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat sore ibu. Perkenalkan saya perawat agung, biasa dipanngil suster bela,
saya yang akan merawat ibu hari ini, hingga pukul 19.00 WIB. Nama ibu siapa ?
senang dipanggil siapa?
b. Validasi/ evaluasi
Bagaimana perasaan ibu saat ini?
c. Kontrak
Topik : Saya akan melakukan pemeriksaan tentang kondisi kesadaran ibu, apakah
ibu setuju?
Waktu : waktu yang saya butuhkan sekitar 30-30 menit bu
Tempat : baik bu, kita melakukannya di ruangan ini ya bu
2. Fase kerja
 Sebelum saya memulainya apakah ada yang ingin ibu tanyakan?
 Sebelum saya melakukan pemeriksaan, silakan ibu tidur terlentang
 Ibu relaks aja ya jangan tegang
 Baiklah bu, pemeriksaan saya mulai, mohon ibu mengikuti perintah saya
 Sekarang ibu buka matanya
 Selanjutnya coba ibu tunjukkan jari telunjuk kanan ibu
 Sekarang ini ibu ada dimana? Dan sekarang apakah pagi atau sore?
3. Terminasi
1) Evaluasi Respon Klien Terhadap Tindakan Keperawatan
a. Evaluasi subjektif : Setelah saya melakukan pemeriksaan tadi bagaimana
persaan ibu saat ini?
b. Evaluasi objektif : coba tunjukkan tangan kanan ibu ...
2) Tindak Lanjut Bagus ibu sudah mencoba menunjukkan tangan kanan ibu
3) Kontrak yang akan datang Ibu ..., karena tindakannya sudah selesai sekarang saya
mau permisi dulu bu, saya ada dikamar sebelah dan ibu boleh memanggil saya
kalau ada yang dibutuhkan.

SUMBER : https://id.scribd.com/document/459919680/STRATEGI-
PELAKSANAAN-SP-KEBUTUHAN-KHUSUS

Anda mungkin juga menyukai