Anda di halaman 1dari 14

MODIFIKASI CABANG

OLAHRAGA DI LINGKUNGAN
Di susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Cabang Olahraga

DI SUSUN OLEH : M. RAFLIN

PROGRAM STUDI CABANG OLAHRAGA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani penulis menganggap penting untuk diketahui oleh
para guru pendidikan jasmani. Diharapkan dengan mereka dapat menjelaskan pengertian dan konsep
modifikasi, menyebutkan apa yang dimodifikasi dan bagaimana cara memodifikasinya, menyebutkan
dan menerangkan beberapa aspek analisis modifikasi.

Dalam penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik


program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “Developentally Appropriate Practice” (DAP). Artinya
bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memerhatikan perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan
dapat membantu mendorong kearah perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus
sesuai dengan tingkat perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya. Perkembangan
atau kematangan yang dimaksud mencakup fisik, psikis maupun keterampilannya.

Tugas ajar itu juga harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik
individu dan mendorongnya kearah perubahan yang lebih baik.

a. Pernahkah anda membayangkan apakah kita mampu mengakomodasi setiap perubahan dan
perbedaan karakteristik siswa melalui tugas ajar yang kita berikan ?
b. Apakah keadaan media pembelajaran yang dimiliki sekolah anda bisamemfasilitasi aktivitas
pembelajaran pendidikan jasmani secara optimal ?
c. Perlukah kita mengadakan perubahan, penataan atau mengembangkan kemampuan daya
dukung pendidikan jasmani di sekolah kita ?
d. Upaya apa yang bisa kita lakukan agar proses pembelajaran pendidikan jasmani tersebut bisa
memberikan hasil yang lebih baik ?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin sering muncul dibenak kitamanakala kita merenungi


tentang bagaimana tugas kita nantinya ketika kita telah menjadi sebagai seorang guru pendidikan
jasmani disekolah apakah kita mampu menjalangkanya dengan baik dan tentunya jawaban ini akan
terjawab baik atau tidaknya tergantung proses yang kita jalani sekarang apakah kita betul betul belajar
akan hal itu, tentunya ini merupakan tugas yang tidak mudah bahkan sangat berat.

B. Rumusan Masalah

a. Pengertian Media Pembelajaran Dan Modifikasi Penjas?


b. Memodifikasi Olahraga Cabang Bola Basket?
c. Memodifikasi Olahraga Cabang Lompat jauh?
d. Memodifikasi Olahraga Cabang Sepak Takraw?
e. Memodifikasi Olahraga Cabang Bola Volli?
f. Memodifikasi Olahraga Cabang Bulutangkis?
C. Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui tentang media yang digunakan dalam pembelajaran penjas dan bagaimana
memodifikasinya.
b. Agar mengetahui bagaimana cara memodifikasi cabang cabang olahraga bola basket.
c. Seorang guru diharapkan mampu memodifikasi cabang
d. olahraga lompat jauh dalam pembelajaran penjas disekolah.
e. Mampu memahami tentang bagaimana cara memodifikasi cabang olahraga bola volli.
f. Agar mampu mengetahui tentang bagaimana cara memodifikasi cabang olahraga bulutangkis.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran Dan Modifikasi Penjas.

Modifikasi secara umum diartikan sebagai usaha untuk mengubah atau menyesuaikan. Namun
secara khusus modifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk menciptakan dan menampilkan
sesuatu hal yang baru, unik, dan menarik.Modifikasi disisni mengacu kepada sebuah penciptaan,
penyesuaian dan menampilkan suatu alat/sarana dan prasarana yang baru, unik, dan menarik terhadap
suatu proses belajar mengajar pendidikan jasmani.

Pelaksanaan modifikasi sangat diperlukan bagi setiap guru pendidikan jasmani sebagai salah
satu alternatif atau solusi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar
pendidikan jasmani, modifikasi merupakan implementasi yang sangat berintegrasi dengan aspek
pendidikan lainnya.

a) Tujuan Memodifikasi

Setiap rencana yang akan dilaksanakan tentunya terdapat suatu maksud dan tujuan. Dalam hal
ini Lutan (1988) menyatakan mengenai tujuan memodifikasi dalam pelajaran pendidikan jasmani yang
dikutip oleh Husdarta (2011:179) yaitu agar :

1. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.


2. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
3. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.

Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam kurikulum dapat
tersampaikan dan disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif, afektif, dan psikomotor
anak, sehingga pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar dapat dilakukan secara intensif.
b) Modifikasi Dalam Pembelajaran Penjas

Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik sebagai media
utama untuk mencapai tujuan. Bentuk-betuk aktivitas fisik yang lazim digunakan oleh anak Sekolah
Dasar, sesuai dengan muatan yang tercantum dalam kurikulum adalah bentuk gerakan-gerakan
olahraga, sehingga pendidikan jasmani Sekolah Dasar memuat cabang-cabang olahraga.

Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan karakteristik program


pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu : “Development Appropriate Practice” (DAP). Artinya adalah tugas
ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu
mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat
perkembangan anak didik yang sedang dipelajarinya. Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu
mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya
kearah perubahan yang lebih baik.

Untuk mencapai tujuan tersebut, guru pendidikan jasmani harus dapat merancang dan
melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai dengan tahap-tahap perkembangan dan
karakteristik anak didik, terutama di Sekolah Dasar. Memodifikasi sarana dan prasarana merupakan
salah satu upaya yang dapat dilakukan guru pendidikan jasmani Sekolah Dasar agar pembelajaran dapat
mencerminkan DAP.

Karena minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-sekolah, menuntut
seorang guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam memberdayakan dan mengoptimalkan
penggunaan sarana dan prasarana yang ada. Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu
menciptakan sesuatu yang baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang
semenarik mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti pelajaran penjas yang diberikan.
Banyak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan oleh guru pendidikan jasmani untuk kelancaran jalannya
pendidikan jasmani.

Guru pendidikan jasmani di lapangan tahu dan sadar akan kemampuannya. Namun apakah mereka
memiliki keberanian untuk melakukan perubahan atau pengembangan – pengembangan kearah itu
dengan melakukan modifikasi ?

Seperti halnya halaman sekolah, taman, ruangan kosong, parit, selokan dan sebagainya yang ada
dilingkungan sekolah, sebenarnya dapat direkayasa dan dimanfaatkan untuk kegiatan pembelajaran
pendidikan jasmani. Dengan melakukan modifikasi sarana maupun prasarana, tidak akan mengurangi
aktivitas siswa dalam melaksanakan pelajaran pendidikan jasmani. Bahkan sebaliknya, karena siswa bisa
difasilitasi untuk lebih banyak bergerak, melalui pendekatan bermain dalam suasana riang gembira.
Jangan lupa bahwa kata kunci pendidikan jasmani adalah “Bermain – bergerak – ceria”.

B. Modifikasi Olahraga Bola Basket

Modifikasi adalah suatu perubahan dari suatu yang ada menjadi hal baru. Modifikasi merupakan
salah satu alternatif dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani. Modifikasi ini bisa dilakukan pada
materi-materi permainan bola besar. Bola Basket merupakan salah satu materi yang termasuk dalam
permainan bola besar. Berdasarkan observasi awal, pengamatan dan analisis kebutuhan yang dilakukan
pada guru dan siswa dapat diketahui dan disimpulkan bahwa belum pernah dilakukan suatu modifikasi
pada proses pembelajaran pendidikan jasmani khususnya modifikasi permainan bola besar, terutama
bola basket.

Siswa tidak pernah diberikan informasi mengenai peraturan resmi yang ada dalam permainan
bolabasket sehingga banyak siswa yang merasa kesulitan memahami dan mengerti dalam bermain
bolabasket menggunakan peraturan yang resmi. ingin membuat suatu modifikasi permainan bolabasket
dengan menyederhanakan ukuran lapangan, sasaran, waktu bermain dan aturan yang lebih mudah
dimainkan, agar siswa selalu aktif bergerak dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani di sekolah.

Cara memodifikasi olahraga bola basket

a. Bola yang asli bisa diganti dengan bola bola plastik untuk langkah awal bagaimana caranya
memasukkan bola kekeranjang.

Nah sekarang pertanyaanya mengapa bola harus di modifikasi atau di ubah dari bola yang asli ke
bola plastik. Kita telah ketahui bersama bahwa dalam lingkup sekolah utamanya SD, dalam usia yang
masih anak anak tidak mungkin mampu menggunakan bola asli yang begitu berat sehingga bola harus di
modifikasi agar anak anak dapat melakukan gerakan gerakan yang lebih efektif karena menggunakan
bola yang ringan atau bola plastik.

b. Tinggi tiang dikurangi disesuaikan dengan jangkauan anak SD atau ditanam kayu dan bisa para
siswa sendiri yang memegang ring itu misalnya tempat sampah lalu dia berdiri memegangya
baik itu ember ataupun baskom.
c. Keranjang bisa berupa ember, baskom dan tempat sampah.
d. Ukuran lapangan diminimalisir

Masalah ukuran lapangan tentunya tidak sesuai dengan yang aslinya.

Nah berdasarkan ukuran standar nasional lapangan bola basket adalah panjang 28.65 dan lebar
15.24. Dibadingkan dengan kemampuan anak anak dalam melakukan aktifitas berolahraga maka dari
segi ukuran harus di modifikasi atau diubah agar anak anak dapat melakukan gerakan yang lebih efektif.

Cara bermain, siswa di ajarkan suting atau memasukkan bola kedalam ember atau baskom yang
telah dipasang ditiang penyanggah, setelah bolanya masuk maka disuruh ambil lagi dan mengulangi
dengan gerakan yang sama.

Peraturan permainan bolabasket terlalu sulit bagi siswa, sehingga siswa kurang aktif mengikuti
pembelajaran materi permainan bolabasket. Oleh sebab itu, diperlukan modifikasi permainan bola
besar, khususnya bolabasket sebagai bahan ajar dalam upaya meningkatkan keaktifan siswa pada
pembelajaran pendidikan jasmani. Produk akhir berupa modifikasi permainan bola besar pada
pembelajaran pendidikan jasmani.
Seringkali seorang guru Pendidikan Jasmani atau penjas mengeluhkan keadaan sarana dan prasarana
sekolah tempat ia mengajar. Terkadang, seorang guru penjas harus “bertengkar” dengan kepala sekolah
atau kepsek untuk menyediakan fasilitas olahraga di sekolah. Nah dari prasarana yang kita lihat di
sekolah sekolah memang sangat mengkhawatirkan nah disinilah peran seorang guru penjas untuk
memodifikasi setiap cabang olahraga baik itu disekolah yang memilki prasarana yang cukup ataupun
disekolah yang tidak memilki perasarana yang memadai.

Nah, petanyaan sekarang adalah apakah seorang guru penjas disekolah atau bahkan yang ingin
menjadi seorang calon guru sudah memikirkan tidak tentang hal itu dan mampu untuk memodifikasi
setiap cabang olahraga yang diajarkan nanti, tentunya tidak lepas dari proses yang kita jalani sekarang
sebagai mahasiswa ilmu keolahragaan yang nantinya akan menjadi pendidik atau seorang guru penjas
disekolah, terkadang kita menyadari bahwa kapan pendidikan di Indonesia ini baik dan berkembang
karena melihat dari realita yang terjadi sekarang bahwa banyak diantara para guru yang keluar dari
tanggung jawabnya sebagai pendidik yang profesial, memang sangat mengkhawatirkan karena
banyaknya guru yang betul-betul tidak mementingkan kepetingan siswa hanya memetingkan dirinya dan
menerima gaji yang buta. Olehnya itu seorang guru dijelaskan didalam UU No 14 Tahun 2005 tentang
guru dan dosen adalah sebagai pendidik yang professional yang memiiki tugas utama mengajar,
medidik, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik baik ditingkat
sekolah dasar, menengah atau sekolah atas.

Maka diharapkan sebagai calon guru betul’’ mejadi guru yang professional yang memerhatikan
segala aspek kebutuhan yang dibutuhkan oleh peserta didik nah berkaitan dengan media pembelajaran
penjas dan modifikasi penjas disekolah maka kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru betul betul
bias diterapkan dalam proses belajar mengajar tersebut, tidak lepas dengan pendidikan yang masih
dasar yang hanya mengutamakan permainan atau bermain olehnya itu sangat diharapka seorang guru
mampu memamfaatkan permainan-permainan tersebut dalam proses mengajar penjas disekolah,
olehnya itu sangat dituntung kreatifitas seorang guru dalam mengelolah proses pembelajaran.

C. Modifikasi Olahraga Cabang Lompat jauh.


1. Tehnik Dasar lompat Jauh

Lompat jauh adalah salah satu olahraga yang diajarkan oleh guru Pendidikan Jasmani di sekolah baik
dari tingkat sekolah dasar maupun dari tingkat sekolah menengah. Tentunya seorang guru mampu
mengetahui tehnik lompat jauh sehingga guru mampu mengajarkan secara baik pula. Dan di dalam
lompat jauh terdapat tiga macam yaitu : 1. Gaya jongkok ( tuck ) 2. Gaya mengatung ( hung style ) 3.
Gaya berjalan di udara ( walking in the air ). Yang membedakan dari gaya-gaya tersebut adalah gerakan
waktu melayang di udara. Dan tehnik dasar lompat jauh adalah:
a. Awalan atau ancang-ancang

Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan
massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan
berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang
diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu.

b. Tumpuan atau tolakan

Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna. Badan
sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan
harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang.

c. Melayang di udara

Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap
terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara.

d. Mendarat

Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah
kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak
cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri.

Memodifikasi Olahraga Lompat Jauh

Seorang guru tidak hanya mengetahui tehnik atau materi dasar tentang lompat jauh tapi
seorang guru juga harus mengetahui tentang modifikasi-modifikasi olaharga. Karna tidak menutup
kemungkinan seorang guru mengajar di suatu sekolah yang tidak mempunyai fasilitas-fasilitas olahraga
yang dibutuhkan siswa. Sehingga proses belajar mengajar kurang efektif di bidang olahara.

Maka itu seorang guru mampu memodifikasi cabang olahraga yang diajarkannya. Sehingga siswa
yang diajar itu tidak bosan atau jenuh apalagi siswa yang diajar itu adalah siswa SEKOLAH DASAR yang
notabenenya kebanyakan butuh bermain. Maka dari itu kami akan memodifikasi salah satu cabang
olahraga. Sehingga guru mendapatkan bahan untuk diajarkan di sekolah terkhusus di sekolah tingkat
dasar yaitu olahraga lompat jauh.

Apabila sarana dan prasarana atau lapangan lompat jauh tersedia di setiap sekolah maka
tentunya dapat memudahkan pekerjaan guru dalam mengerjakan tugasnya untuk mengajarkan lompat
jauh, namun dari fasilitas yang ada dengan ukuran yang berstandar nasional tentunya sedikit
menyulitkan bagi siswa SD dengan ukuran yang sangat besar, maka seorang guru penjas perlu
memodifikasi bak lompat jauh dengan cara memperkecil ukurannya sesuai dengan kebutuhan siswa SD.

Dalam ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan 45m, balok
tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m, lebar 2.75m, kedalaman
bak lompat ± 1 meter dari ukuran yang sebenanrnya tentunya tidak sesuai dengan kemampuan anak
anak sehingga perlu dimodifikasi. Tentunya modifikasi olahraga lompat jauh karena memiliki tujuan.

a) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.


b) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
c) Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
d) Agar siswa tidak bosan dalam melakukan setiap gerakan.

Apabila lapangan lompat jauh tidak ada pada suatau sekolah, maka seorang guru itu membuat
garis dengan menulis di tanah sesuai dengan bentuk lapang lompat jauh dan ukurannya itu bisa kurang
dari ukuran yang sebenarnya. Seorang guru membuat garis dengan bentuk lapang lompat jauh lebih dari
tiga sehingga guru bisa membuat kompotisi atau perlombaan kepada siswanya. Siswa yang paling jauh
lompatannya maka itulah pemenangnya.

Seorang guru juga bisa mengambil kardus-kardus bekas yang tidak dipakai. Kemudian kardus itu
bisa menjadi alat pengganti dari lapangan lompat jauh yang tidak ada di sekolah yang kita ajar. Pertama-
petama kardus itu di simpan kemudian siswa melompati kardus itu secara bergantian. Sehingga siswa
mampu melakukan gerak dasar dari lompat jauh itu sendiri. Seorang guru juga bisa membuat kompotisi
atau perlombaan dari modifikasi kardus bekas ini. Dengan cara membuat lima baris kardus, dan setiap
baris kardus itu sebanyak lima sampai enam kardus kemudian siswa melompati satu persatu gardus itu.
Dan pemenangnya adalah siswa yang pertama melompati semua kardus yang telah disiapkan. Dengan
ini siswa tidak sadar telah melaksanakan gerakan lompat jauh.

Dan salah satu modifikasi olaharaga lompat jauh adalah dengan cara mengikat suatu benda di
ranting pohon. Kemudian setiap siswa berlari melompati benda yang telah digantung di atas tanting
pohon. Dan ukuran tinggi benda itu sesuai dari siswa yang kita ajar. Dan dengan ini siswa mampu
melaksanakan gerak dasar dari lompat jauh iti sendiri

Sebelum guru memberikan modifikasi ini kepada siswanya. Sebaiknya guru memberitahukan
terlebih dahulu bahwa tehnik dasar yang sebenarnya itu begini. Sehingga siswa mengetahui materi dari
lompat jauh itu sendiri. Setelah menjelaskan bahwa gerakan yang benarnya seperti ini maka murid pun
disuruh untuk melakukan gerakan tersebut meskipun tidak menggunakan fasilitas yang sebenarnya yang
jelas tujuanya adalah siswa dapat memahami dan mampu melakukan teknik teknik dasar yang
digunakan dalam lompat jauh.

D. Modifikasi Olahraga Cabang Sepak Takraw.

Dalam memodifikasi cabang olahraga khusunya sepak takraw yang diharapkan yang pertama adalah
siswa ingin melakukan permainan tersebut olehnya dalam memodifikasi sepak takraw akan lebih baik
agar anak anak diberikan waktu untuk bergerak bebas melakukan apa yang ingin dilakukan tam dibatasi
setelah anak mulai menyukai bermain sepak takraw maka disitulah peran guru untuk melatih siswa
melakukan gerakan gerakan yang benar dengan baik.
Dalam sarana dan prasarana yang digunakan dalam olahraga sepak takraw ada bebrapa yang
dapat dimodifikasi sebagai berikut:

1) lapangan
 Bentuk lapangan

Seperti yang kita tahu sepak takraw bisa dimainkan diluar ruangan maupun dalam ruangan.
Maka disini kami akan memodifikasi bentuk lapangannya menjadi lebih kecil sesuai dengan ukuran anak
kecil tingkat sekolah dasar supaya mereka bisa memainkannya. Berdasarkan ukuran aslinya tentunya
siswa tidak mampu melakukan dengan baik karena terlalu luas dll, maka dari itu dari segi ukurannya
kami modifikasi sebagai berikut:

 · Panjang lapangan : 6 meter


 · Lebar lapangan : 3 meter
 · Daerah bebas rintangan : 3,5 meter
 Garis batas

Untuk membuat garis batas kita bias menggunakan alat atau bahan yang mudah di dapat seperti
arang bekas kayu bakar dan tali. Lebar garis batas tidak lebih dari 1,9 cm. garis batas tepi lapangan
sekurang-sekurangnya 1 meter bebas dari semua rintangan disekitar lapangan.

 Perempat lingkaran

Perempat lingkaran yang merupakan tempat melambungkan bola kepaa pemain yang
melakukan sepak pertama atau servis jari-jarinya kita ubah menjadi 35 cm.

 lingkaran sepak pertama (servis)

sepak pertama dilakukan pada lingkaran yang berjari-jari 0,18 meter, lingkaran itu dibuat
dengan menemtukan titik tengah berjarak 1,22 meter dari garis belakang dan 1,75 dari garis samping.

2) Jaring atau net

Dalam membuat jaring kita bisa menggunakan tali rapia yang kita anyam, nylon, atau bahan lain.

3) Bola

Setelah kami memikirkan, menimbang dan memutuskan kami memilih mengganti bola dalam
permainan sepak takraw yang asalnya terbuat dari rotan menjadi :

 Bola yang terbuat dari daun ketupat dan ditengahnya kita masukkan golongan-golongan
kertas yang tidak terpakai lagi agar bola lebih kuat.
 Kita bisa juga menggunakan tali miliar
4) Cara membuat bola yang dimodifikasi oleh kami
 Bola yang terbuat dari daun ketupat atau daun rumbia
Bahan : daun ketupat/daun rumbia, kertas-kertas sisa atau yang sudah tidak terpakai lagi

Alat : pisau untuk memotong daun

Cara membuat : daun ketupat atau daun rumbia yang sudah dipisahkan dari lidinya kita anyam
membentuk seperti bola, tapi sebelum bentuknya sempurna seperti bola kita masukkan kertas-kertas
sisa yang tidak terpakai, kita gulung-gulung menjadi seperti bola sesuai dengan ukuran bola ketupat
yang kita buat tadi tapi sedikit lebih kecil supaya kita bisa memasukkan gulungan kertas tadi ke dalam
bola ketupat tadi. Kemudian sempurnakan anyaman bolanya sampai menjadi bentuk bola yang
sempurna seperti bola sepak takraw yang terbuat dari rotan.

 Bola yang terbuat dari tali milyar

Cara pembuatanya sama yaitu di anyam membentuk seperti bola

5) Jumlah pemain, cara memainkan dan lama permainan sama seperti permainan sepak takraw
yang sebenarnya. Karena jumlah pemain yang hanya berjumlah 3 orang dalam masing-masing
regu jadi kami tidak memodifikasinya karena lapangan yang kami modifikasi cukup untuk tiga
orang anak sekolah dasar. Lama permainan bisa disesuaikan dengan waktu pembelajaran.

E. Modifikasi Olahraga Cabang Bola Volli

Ukuran lapangan Bola Voli yang sebenarnya berukuran panjang 18 meter dan lebar 9 meter, yang
ditandai dengan garis pinggir dan garis belakang.Garis pinggir dan garis belakang merupakan pembatas
bidang permainan. dan berikut ini adalah Ukuran lapangan Bola Voli yang bisa anda semua jadikan
panduan.

Garis-garis penting lainnya adalah : Garis tengah yang membagi lapangan menjadi 2 bagian yang
sama, terkadang disebut sebagai daerah tim.

Tentunya dengan ukuran yang sangat lebar maka sangat dipungkiri bahwa siswa tidak mampu
melakukan permainan dengan baik karena selain fisik yang dimiliki siswa factor kebosanan juga sangat
besar karena tidak sesuai dengan ukuranya sehingga harus dimodifikasi.

1. Bola

Bola tersebut memiliki keliling lingkaran 65 hingga 67 cm, dengan berat 260 hingga 280 gram. Tekanan
dalam dari bola tersebut hendaknya sekitar 0.30 hingga 0.325 kg/cm2 (4.26-4.61 psi, 294.3-318.82 mbar
atau hPa).

Bola yang merupakan salah satu faktor terpenting dalam bola volli dengan ukuran yang standar
tentunya sangat susah untuk dipakai oleh siswa yang duduk disekolah dasar karena berat dan kekuatan
siswa tidak seimbang olehnya itu pada gambar diatas terdapat gambar bola yang asli dan yang di
modifikasi, nah agar anak dapat melakukan permainan bola volli dengan baik maka akan menggunakan
bola yang telah dimodifikasi yang terbuat dari karet dan plastic sehinggan cocok sebagai bahan untuk
modifikasi.

2. Net

Ukuran tinggi net putra 2,44 meter dan untuk net putri 2,24 meter.

Dalam ukuran lapangan yang tertera diatas tentunya sangat menyulitkan untuk siswa SD dalam
melakukan permainan bola volli yang efektif dikarenakan tidak sesuai baik itu tinggi tiangnya atau berat
bolanya. Nah, Salah satu cabang olahraga yang digemari siswa di sekolah dasar yaitu permainan bola
volli mini,Permainan ini disebut permainan bola voli mini karena merupakan modifikasi dari permainan
bola voli standar. Ukuran lapangan, ukuran bola, dan juga peraturannya disesuaikan dengan anak.
Permainan bola voli mini harus disesuaikan agar anak dapat memainkan dengan asyik dan gembira. Bola
voli mini mengembangkan peraturan-peraturan bola voli standar. Agar menarik dan lebih mudah
dilakukan anak-anak usia 9 sampai 13 tahun. Teknik permainan bola voli mini sama dengan permainan
bola voli standar, yaitu ada servis, passing, smash, dan membendung.

Tujuan permainan bola voli mini bagi anak yaitu: Agar anak-anak mengenal dan menyenangi,
Agar anak-anak dapat bermain bolavoli dengan teknik yang baikdan benar, Agar anak menjadi atlet bagi
yang potensi (pembibitan), Memberikan dasar fisik, teknik, dan taktik yang kuat untuk berprestasi.
Teknik permainan bola voli mini sama dengan permainan bola voli standar, yaitu ada servis, passing,
smash, dan membendung (blocking).

Lapangan bola voli mini berukuran lebih kecil darpada lapangan bola voli standar. Ukuran
lapangan bola voli mini memiliki panjang 12 m dan lebar lebar 6 m, bandingkan dengan lapangan bola
voli standar yang memiliki ukuran 18m x 9m.Salah satu hal yang membedakan pada lapangan bola voli
mini dengan lapangan bola voli standar adalah tidak adanya garis serang pada lapangan bola voli mini.
Net pada permainan bola voli mini juga mengalami perubahan ukuran. Tinggi net putra: 210 cm, tinggi
net putri: 200 cm, panjang: 7 m, lebar: 90 cm. Bola yang digunakan dalam permainan bola voli mini
adalah bola mini nomor 4 dengan garis tengah 22 - 24 cm dan berat 230-250 gram. Jumlah pemain pada
permainan bola voli mini 2-4 orang, dengan pemain cadangan sebanyak 2 orang.

Aturan Khusus Permainan Bola Voli Mini

 Permainan itu diperuntukan bagi anak-anak usia 9 – 13 tahun.


 Dimainkan oleh laki-laki dan wanita di dalam suatu tim yang terdiri dari dua sampai empat
pemain
 Lapangan berukuran lebar 4,5 sampai 6 meter, panjang 9 sampai 12 meter.
 Ketinggian net antara 1,9 sampai 2 meter.
 Bola voli mini (3 vs 3)
 tidak menggunakn sistem spesialisasi pemain (semua pemain bermain di seluruh posisi)
 ketiga pemain dalam setiap tim harus ikut bermain.
 Bermain bola voli di bawah supervisi guru atau pelatih
 Fasilitas dan peralatan
 bola voli mini (ukuran 3 atau 4) atau bola voli normal (ukuran 5). Menggunakan bola yang
sintetis atau kulit jangan yang karet
 menggunakan lapangan badminton atau setengah lapangan bola voli normal
 dapat menggunakan tali untuk net atau net badminton apabila net voli tidak ada .

F. Modifikasi Permainan Bulutangkis

permainan bulutangkis adalah suatu permainan degan tujuan menyeberangkan shuttlecock ke


daerah lawan dengan melewati net dengan cara memukul menggunakan raket, bila kita melakukan
modifikasi permainan dengan menghilangkan unsur tersebut diatas maka permainan yang kita
modifikasi tersebut bukan lagi permainan bulutangkis

Bila aturan secondary yang dirubah maka hal ini yang seharusnya pendidik lakukan dalam memodifikasi
suatu permianan (sidentop,Hastie dan Van Der Mars)

Contoh:

1. Merubah ukuran lapangan

Ukuran merupakan salah satu media yang harus dimodifikasi utmanya dalam permainan
bulutangkis karena kemampuan anak anak atau siswa tidak dengan kemampuan orang dewasa.

2. Ukuran, berat jenis alat shuttlecock atao raket

Raket yang digunakan tentunya harus berbeda antara anak anak, remaja dan orang dewasa dalam
pengamplikasian modifikasi tentunya yang diharapkan adalah bagaimana membuatnya menjadi riang
gembira dan menyenangkan bagi peserta didik.

3. Scoring
4. Pemain
5. Tinggi net

Modifikasi permainan tidak ditujukan untuk mengubah hakekat permainan cabang olahraga,
modifikasi dilakukan untuk menyesuaikan situasi dan kondisi agar permainan dapat dimainkan dan
dinikmati oleh kelompok tertentu terutama siswa sekolah dasar (peserta didik)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Media pembelajaran dan modifikasi penjas merupakan salah faktor pendukung dalam suksesnya
proses belajar mengajar disekolah akan tetapi kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana dalam
setiap sekolah terkhususnta mata pelaran penjas maka seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dan
memamfaatkan apa yang ada disekitarnya yang diproses atau dimodifikasi sebagai alat pembelajaran,
selain itu bagi sekolah yang memiliki sarana prasarana yang memadai bukan berarti bahwa seorang guru
tidak memodifikasi sarana prasarana tersebut apalagi yang ingin menggunakanya adalah sekolah dasar,
sebagai contoh misalnya bola volli tentunya dengan ukuran bola volli yang standar tentunya sangat sulit
digunakan oleh peserta didik yang masih disekolah dasar karena bebanya terlalu besar karena tidak
sesuai dengan kemampuan peserta didik.

B. Saran

Penulis hanya berharap setelah kita memahami tentang media yang digunakan dalam proses
belajar mengajar disekolah maka kita lebih dituntut untuk lebih kreatif dalam memodifikasi media
tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak yang dimiliki, nah pertanyaanya adalah apakah
proses yang kita jalani sekarang, kita betul betul memamfaatkan waktu kita dengan baik untuk belajar?

Anda mungkin juga menyukai