Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MODIFIKASI DALAM OLAHRAGA LOMPAT JAUH

DOSEN PENGAMPUH: KURINIA RUSLI, S. Pd., M. Pd.

KELOMPOK 8
DISUSUN OLEH:
ACHMAD HURAIRAH B (C1B119057)
MUHAMMAD RAHMADAN (C1B1190

KELAS B

PRODI S1 PENDIDIKAN JASMANI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MEGAREZKY MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang masih memberikan kita
rahmat hidayah serta nikmatnya sehingga kita masih setia dijalanya. Serta salam dan
shalawat tercurah kepada baginda Rasulullah SAW yang senantiasa membimbing kita
kejalan kebenaran. Dan tak lupa kami hanturkan rasa syukur karena masih diberikan
kesempatan untuk menyusun sebuah tugas kuliah yang berbentuk makalah yaitu Media
Pembelajaran Dan Modifikasi Dalam Olahraga Lompat Jauh. Adapun tujuan kami
menyusun makalah ini adalah untuk mengetahui tentang media yang digunakan dalam
pembelajaran penjas dan bagaimana memodifikasi media penjas tersebut kami menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan kesalahan yang kami
perbuat, olehnya itu kami sangat mengharapkan kritikan dan masukan untuk
menyempurnakan tugas atau makalah kami.

Demikian tugas ini kami buat semoga bermamfaat bagi kita semua khusunya kami
pribadi dalam menyelesaikan tugas dan mata kuliah doping. Terimah Kasih
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Masalah

BAB II PEMBAHASAN.

A. Pengertian Media Pembelajaran Dan Modifikasi Penjas

C. Modifikasi Olahraga Cabang Lompat jauh

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Modifikasi pembelajaran pendidikan jasmani penulis menganggap penting untuk
diketahui oleh para guru pendidikan jasmani. Diharapkan dengan mereka dapat
menjelaskan pengertian dan konsep modifikasi, menyebutkan apa yang dimodifikasi dan
bagaimana cara memodifikasinya, menyebutkan dan menerangkan beberapa aspek analisis
modifikasi.
Dalam penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan
karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu “Developentally Appropriate
Practice” (DAP). Artinya bahwa tugas ajar yang disampaikan harus memerhatikan
perubahan kemampuan atau kondisi anak, dan dapat membantu mendorong kearah
perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat
perkembangan dan tingkat kematangan anak didik yang diajarnya. Perkembangan atau
kematangan yang dimaksud mencakup fisik, psikis maupun keterampilannya.
Tugas ajar itu juga harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan
karakteristik individu dan mendorongnya kearah perubahan yang lebih baik.
a. Pernahkah anda membayangkan apakah kita mampu mengakomodasi setiap
perubahan dan perbedaan karakteristik siswa melalui tugas ajar yang kita berikan ?
b. Apakah keadaan media pembelajaran yang dimiliki sekolah anda
bisamemfasilitasi aktivitas pembelajaran pendidikan jasmani secara optimal ?
c. Perlukah kita mengadakan perubahan, penataan atau mengembangkan kemampuan
daya dukung pendidikan jasmani di sekolah kita ?
d. Upaya apa yang bisa kita lakukan agar proses pembelajaran pendidikan jasmani tersebut
bisa memberikan hasil yang lebih baik ?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut mungkin sering muncul dibenak kitamanakala kita
merenungi tentang bagaimana tugas kita nantinya ketika kita telah menjadi sebagai seorang
guru pendidikan jasmani disekolah apakah kita mampu menjalangkanya dengan baik dan
tentunya jawaban ini akan terjawab baik atau tidaknya tergantung proses yang kita jalani
sekarang apakah kita betul betul belajar akan hal itu, tentunya ini merupakan tugas yang
tidak mudah bahkan sangat berat.
B. Rumusan Masalah
a. Pengertian Media Pembelajaran Dan Modifikasi Penjas?
b. Memodifikasi Olahraga Cabang Lompat jauh?

C. Tujuan Masalah

a. Untuk mengetahui tentang media yang digunakan dalam pembelajaran penjas dan
bagaimana memodifikasinya.
b. Seorang guru diharapkan mampu memodifikasi cabang olahraga lompat jauh
dalam pembelajaran penjas disekolah.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Media Pembelajaran Dan Modifikasi Penjas.


Modifikasi secara umum diartikan sebagai usaha untuk mengubah atau
menyesuaikan. Namun secara khusus modifikasi adalah suatu upaya yang dilakukan untuk
menciptakan dan menampilkan sesuatu hal yang baru, unik, dan menarik. Modifikasi disini
mengacu kepada sebuah penciptaan, penyesuaian dan menampilkan suatu alat/sarana dan
prasarana yang baru, unik, dan menarik terhadap suatu proses belajar mengajar pendidikan
jasmani.
Pelaksanaan modifikasi sangat diperlukan bagi setiap guru pendidikan jasmani
sebagai salah satu alternatif atau solusi dalam mengatasi permasalahan yang terjadi dalam
proses belajar mengajar pendidikan jasmani, modifikasi merupakan implementasi yang
sangat berintegrasi dengan aspek pendidikan lainnya.
Tujuan Memodifikasi
Setiap rencana yang akan dilaksanakan tentunya terdapat suatu maksud dan tujuan.
Dalam hal ini Lutan (1988) menyatakan mengenai tujuan memodifikasi dalam pelajaran
pendidikan jasmani yang dikutip oleh Husdarta (2011:179) yaitu agar :
1. Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.
2. Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
3. Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
Pendekatan modifikasi ini dimaksudkan agar materi yang ada di dalam kurikulum
dapat tersampaikan dan disajikan sesuai dengan tahap-tahap perkembangan kognitif,
afektif, dan psikomotor anak, sehingga pembelajaran pendidikan jasmani di Sekolah Dasar
dapat dilakukan secara intensif.
Modifikasi Dalam Pembelajaran Penjas
Pendidikan jasmani merupakan pendidikan yang dilakukan melalui aktivitas fisik
sebagai media utama untuk mencapai tujuan. Bentuk-betuk aktivitas fisik yang lazim
digunakan oleh anak Sekolah Dasar, sesuai dengan muatan yang tercantum dalam
kurikulum adalah bentuk gerakan-gerakan olahraga, sehingga pendidikan jasmani Sekolah
Dasar memuat cabang-cabang olahraga.
Penyelenggaraan program pendidikan jasmani hendaknya mencerminkan
karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu : “Development Appropriate
Practice” (DAP). Artinya adalah tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan
kemampuan anak dan dapat membantu mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian
tugas ajar tersebut harus sesuai dengan tingkat perkembangan anak didik yang sedang
dipelajarinya. Tugas ajar yang sesuai ini harus mampu mengakomodasi setiap perubahan
dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya kearah perubahan yang
lebih baik.
Untuk mencapai tujuan tersebut, guru pendidikan jasmani harus dapat merancang
dan melaksanakan pembelajaran pendidikan jasmani sesuai dengan tahap-tahap
perkembangan dan karakteristik anak didik, terutama di Sekolah Dasar. Memodifikasi
sarana dan prasarana merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan guru pendidikan
jasmani Sekolah Dasar agar pembelajaran dapat mencerminkan DAP.
Karena minimnya sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang dimiliki sekolah-
sekolah, menuntut seorang guru pendidikan jasmani untuk lebih kreatif dalam
memberdayakan dan mengoptimalkan penggunaan sarana dan prasarana yang ada.
Seorang guru pendidikan jasmani yang kreatif akan mampu menciptakan sesuatu yang
baru, atau memodifikasi yang sudah ada tetapi disajikan dengan cara yang semenarik
mungkin, sehingga anak didik akan merasa senang mengikuti pelajaran penjas yang
diberikan. Banyak hal-hal sederhana yang dapat dilakukan oleh guru pendidikan jasmani
untuk kelancaran jalannya pendidikan jasmani.
Guru pendidikan jasmani di lapangan tahu dan sadar akan kemampuannya. Namun
apakah mereka memiliki keberanian untuk melakukan perubahan atau pengembangan –
pengembangan kearah itu dengan melakukan modifikasi ?
Seperti halnya halaman sekolah, taman, ruangan kosong, parit, selokan dan
sebagainya yang ada dilingkungan sekolah, sebenarnya dapat direkayasa dan dimanfaatkan
untuk kegiatan pembelajaran pendidikan jasmani. Dengan melakukan modifikasi sarana
maupun prasarana, tidak akan mengurangi aktivitas siswa dalam melaksanakan pelajaran
pendidikan jasmani. Bahkan sebaliknya, karena siswa bisa difasilitasi untuk lebih banyak
bergerak, melalui pendekatan bermain dalam suasana riang gembira. Jangan lupa bahwa
kata kunci pendidikan jasmani adalah “Bermain – bergerak – ceria”.

B. Modifikasi Olahraga Cabang Lompat jauh.


A. Tehnik Dasar lompat Jauh
Lompat jauh adalah salah satu olahraga yang diajarkan oleh guru Pendidikan Jasmani di
sekolah baik dari tingkat sekolah dasar maupun dari tingkat sekolah menengah. Tentunya
seorang guru mampu mengetahui tehnik lompat jauh sehingga guru mampu mengajarkan
secara baik pula. Dan di dalam lompat jauh terdapat tiga macam yaitu : 1. Gaya jongkok
( tuck ) 2. Gaya mengatung ( hung style ) 3. Gaya berjalan di udara ( walking in the air ).
Yang membedakan dari gaya-gaya tersebut adalah gerakan waktu melayang di udara. Dan
tehnik dasar lompat jauh adalah:
a. Awalan atau ancang-ancang
Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar
dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan
kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan
kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan
menumpu.
b. Tumpuan atau tolakan
Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna.
Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-
ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/
goyang.
c. Melayang di udara
Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan
keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di
udara.
d. Mendarat
Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat
adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan
sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat
itu sendiri.
Memodifikasi Olahraga Lompat Jauh
Seorang guru tidak hanya mengetahui tehnik atau materi dasar tentang lompat jauh
tapi seorang guru juga harus mengetahui tentang modifikasi-modifikasi olaharga. Karna
tidak menutup kemungkinan seorang guru mengajar di suatu sekolah yang tidak mempunyai
fasilitas-fasilitas olahraga yang dibutuhkan siswa. Sehingga proses belajar mengajar kurang
efektif di bidang olahara.
Maka itu seorang guru mampu memodifikasi cabang olahraga yang diajarkannya.
Sehingga siswa yang diajar itu tidak bosan atau jenuh apalagi siswa yang diajar itu adalah
siswa SEKOLAH DASAR yang notabenenya kebanyakan butuh bermain. Maka dari itu kami
akan memodifikasi salah satu cabang olahraga. Sehingga guru mendapatkan bahan untuk
diajarkan di sekolah terkhusus di sekolah tingkat dasar yaitu olahraga lompat jauh.
Apabila sarana dan prasarana atau lapangan lompat jauh tersedia di setiap sekolah
maka tentunya dapat memudahkan pekerjaan guru dalam mengerjakan tugasnya untuk
mengajarkan lompat jauh, namun dari fasilitas yang ada dengan ukuran yang berstandar
nasional tentunya sedikit menyulitkan bagi siswa SD dengan ukuran yang sangat besar,
maka seorang guru penjas perlu memodifikasi bak lompat jauh dengan cara memperkecil
ukurannya sesuai dengan kebutuhan siswa SD.
Dalam ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak awalan lari sampai balok tumpuan
45m, balok tumpuan tebal 10cm, panjang 1,72m, lebar 30cm, bak lompatan panjang 9m,
lebar 2.75m, kedalaman bak lompat ± 1 meter dari ukuran yang sebenanrnya tentunya tidak
sesuai dengan kemampuan anak anak sehingga perlu dimodifikasi. Tentunya modifikasi
olahraga lompat jauh karena memiliki tujuan.
a) Siswa memperoleh kepuasan dalam mengikuti pelajaran.
b) Meningkatkan kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi.
c) Siswa dapat melakukan pola gerak secara benar.
d) Agar siswa tidak bosan dalam melakukan setiap gerakan.
Apabila lapangan lompat jauh tidak ada pada suatau sekolah, maka seorang guru itu
membuat garis dengan menulis di tanah sesuai dengan bentuk lapang lompat jauh dan
ukurannya itu bisa kurang dari ukuran yang sebenarnya. Seorang guru membuat garis
dengan bentuk lapang lompat jauh lebih dari tiga sehingga guru bisa membuat kompetisi
atau perlombaan kepada siswanya. Siswa yang paling jauh lompatannya maka itulah
pemenangnya.
Seorang guru juga bisa mengambil kardus-kardus bekas yang tidak dipakai.
Kemudian kardus itu bisa menjadi alat pengganti dari lapangan lompat jauh yang tidak ada
di sekolah yang kita ajar. Pertama-tama kardus itu di simpan kemudian siswa melompati
kardus itu secara bergantian. Sehingga siswa mampu melakukan gerak dasar dari lompat
jauh itu sendiri. Seorang guru juga bisa membuat kompotisi atau perlombaan dari modifikasi
kardus bekas ini. Dengan cara membuat lima baris kardus, dan setiap baris kardus itu
sebanyak lima sampai enam kardus kemudian siswa melompati satu persatu gardus itu.
Dan pemenangnya adalah siswa yang pertama melompati semua kardus yang telah
disiapkan. Dengan ini siswa tidak sadar telah melaksanakan gerakan lompat jauh.
Dan salah satu modifikasi olaharaga lompat jauh adalah dengan cara mengikat suatu
benda di ranting pohon. Kemudian setiap siswa berlari melompati benda yang telah
digantung di atas tanting pohon. Dan ukuran tinggi benda itu sesuai dari siswa yang kita
ajar. Dan dengan ini siswa mampu melaksanakan gerak dasar dari lompat jauh iti sendiri
Sebelum guru memberikan modifikasi ini kepada siswanya. Sebaiknya guru
memberitahukan terlebih dahulu bahwa tehnik dasar yang sebenarnya itu begini. Sehingga
siswa mengetahui materi dari lompat jauh itu sendiri. Setelah menjelaskan bahwa gerakan
yang benarnya seperti ini maka murid pun disuruh untuk melakukan gerakan tersebut
meskipun tidak menggunakan fasilitas yang sebenarnya yang jelas tujuanya adalah siswa
dapat memahami dan mampu melakukan teknik teknik dasar yang digunakan dalam lompat
jauh.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media pembelajaran dan modifikasi penjas merupakan salah faktor pendukung
dalam suksesnya proses belajar mengajar disekolah akan tetapi Kurangnya ketersediaan
sarana dan prasarana dalam setiap sekolah terkhususnya mata pelajaran penjas maka
seorang guru dituntut untuk lebih kreatif dan memanfaatkan apa yang ada disekitarnya yang
diproses atau dimodifikasi sebagai alat pembelajaran, selain itu bagi sekolah yang memiliki
sarana prasarana yang memadai bukan berarti bahwa seorang guru tidak memodifikasi
sarana prasarana tersebut apalagi yang ingin menggunakanya adalah sekolah dasar.
B. Saran
Penulis hanya berharap setelah kita memahami tentang media yang digunakan
dalam proses belajar mengajar disekolah maka kita lebih dituntut untuk lebih kreatif dalam
memodifikasi media tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak yang dimiliki,
nah pertanyaannya adalah apakah proses yang kita jalani sekarang, kita betul betul
memanfaatkan waktu kita dengan baik untuk belajar?

DAFTAR PUSTAKA
http://athirmahatir.blogspot.com/2015/06/makalah-modifikasi-penjas.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai