Anda di halaman 1dari 7

MANAJEMEN BIAYA DAUR HIDUP

DISUSUN OLEH :

SILFIA ASURA LUBIS (01031381823193)

ANNASTASYA RETNO CAHYANI (01031381823143)

SILVIA LESTARI (01031381823151)

MATA KULIAH : MANAJEMEN BIAYA (A)

DOSEN PEMBIMBING : DR. HJ. RELASARI, SE,M,Si,Ak

FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
UNIVERSITAS SRIWIJAYA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pengambilan keputusan yang mempengaruhi posisi bersaing jangka panjang perusahaan


secara eksplisit harus mempertimbangkan elemen stratejik dari keputusan. Elemen stratejik yang
paling penting bagi perusahaan adalah pertumbuhan dan kelangsungan perusahaan. Manajemen
biaya daur hidup adalah pendekatan yang berhubungan yang membangun kerangka konseptual
yang mempermudah kemampuan manajemen untuk memanfaatkan hubungan internal dan
eksternal.
Berdasarkan latar belakang diatas, kelompok kami akan membahas topik tentang
“Manajemen Biaya Daur Hidup” .

B. RUMUSAN MASALAH
 Apa yang dimaksud manajemen hidup dan bagaimana manajemen biaya daur hidup
tersebut dapat digunakan untuk memaksimalkan laba selama daur hidup produk?
 Perbedaan sudut pandang pemasaran, konsumen, produksi, dan interaktif
 Hubungan antara sudut pandang daur hidup

C. TUJUAN

Menjelaskan apa yang dimaksud manejemen hidup dan bagaimana manejemen biaya
daur hidup tersebut dapat digunakan untuk memaksimalkan laba selama daur hidup produk.
PEMBAHASAN

A. MANAJEMEN BIAYA DAUR HIDUP


Manajemen biaya stratejik menekankan pentingnya suatu focus internal dan kebutuhan untuk
mengenali dan memanfaatkan baik hubungan internal maupun eksternal. Manajemen biaya daur
hidup adalah pendekatan yang berhubungan yang membangun kerangka konseptual yang
mempermudah kemampuan manajemen untuk memanfaatkan hubungan internal dan eksternal.
Untuk memahami apa yang dimaksud dengan manajemen biaya daur hidup, pertama kita perlu
memahami dasar konsep daur hidup produk.

 Sudut Pandang Daur Hidup Produk


Daur hidup produk secara sederhana merupakan waktu di mana produk ada dari
perancangan hingga ditinggalkan. Biasanya daur hidup produk mengacu pada kelompok
produk secara keseluruhan seperti mobil tetapi daur hidup produk dapat pula mengacu pada
bentuk khusus (seperti station wagon) dan merek atau model khusus (seperti neon). Juga
dengan “perancangan” dengan “pembelian”, kita memperoleh definisi berorientasi pelanggan
mengacu pada hidup dari unit spesifik dari produk.
Definisi berorientasi produsen mengacu pada usia kelas, bentuk atau merek, dimana
definisi berorientasi pelanggan mengacu pada usia unit spesifik produk. Orientasi produsen
dan pelanngan dapat diperhalus dengan melihat pada konsep usia menghasilkan pendapatan
dan usia dapat dikonsumsi.
Usia menghasilkan pendapatan adalah waktu produk menghasilkan pendapatan untuk
perusahaan. Suatu produk memulai usia menghasilkan pendapatannya saat penjualan produk
pertama. Usia dapat dikonsumsi, disisi lain, adalah panjang waktu dimana suatu produk
melayani kebutuhan pelanggan. Usia menghasilkan pendapatan jelas merupakan yang paling
menarik bagi produsen, sementara usia dapat dikonsumsi merupakan yang paling menarik
bagi pelanggan. Namun, usia dapat dikonsumsi juga menarik bagi produsen karena dapat
digunakan sebagai alat bersaing.

B. PERBEDAAN SUDUT PANDANG PEMASARAN, KONSUMEN, PRODUKSI, DAN


INTERAKTIF
 Sudut Pandang Pemasaran
Produsen barang atau jasa memiliki dua sudut pandang menyangkut daur hidup : sudut
pandang pemasaran dan sudut pandang produksi. Sudut pandang pemasaran menggambarkan
pola penjualan umum dari suatu produk saat produk tersebut melalui tahapan daur hidup yang
berbeda. Tahapan yang bebeda yang diidentifikasikan oleh peraga adalah pengenalan,
pertumbuhan, mapan dan penurunan. 
1. Tahap Pengenalan
ditandai dengan kegiatan pra produksi dan mulai produksi dimana fokusnya
adalah memperoleh kedudukan dalam pasar. Seperti yang ditunjukkan grafik, tidak
terdapat penjualan untuk periode waktu tersebut (periode pra produksi) dan kemudian
pertumbuhan penjual lambat saat produk tersebut diperkenalkan.
2. Tahap Pertumbuhan
adalah periode waktu dimana penjualan meningkat dengan laju yang meningkat.
Tahap mapan adalah periode waktu dimana penjualan meningkat dengan laju menurun.
3. Tahap Mapan
Yaitu periode waktu di mana penjualan meningkat dengan laju menurun. Pada
akhirnya kemiringan (dari kurva penjualan) pada tahap mapan menjadi netral dan
kemudian menjadi negatif pada Tahap Penurunan.

 Sudut Pandang Produksi


sudut pandang produksi daur hidup produk mendefinisikan tahapan daur hidup
berdasarkan perubahan dalam jenis kegiatan yang dilakukan: kegiatan penelitian dan
pengembangan, kegiatan produksi, dan kegiatan logistik. Sudut pandang produksi
menekankan biaya daur hidup, di mana sudut pandang pasar menekankan pada perilaku
pendapatan penjualan.
Biaya daur hidup adalah semua biaya yang berhubungan dengan produk untuk seluruh
daur hidupnya. Biaya ini mencakup penelitian (pembuatan konsep), pengembangan
(perencanaan, desain, dan pengujian), produksi (kegiatan konversi), dan pendukung logistic
(iklan, distribusi, garansi,pelayanan pelanggan, perbaikan produk, dan lain-lain). Perhatikan
bahwa 90% atau lebih biaya yang berhubungan dengan produk terikat pada tahap
pengembangan dari daur hidup produk. Terikat berarti bahwa sebagian biaya yang akan
timbul telah ditentukan sebelumnya-disusun oleh sifat dari desain produk dan proses yang
dibutuhkan untuk memproduksi desain tersebut.

 Sudut Pandang Pelanggan


seperti sudut pandang produksi, tahapan daur hidup konsumsi berhubungan dengan
kegiatan. Kegiatan ini membentuk empat tahap: pembelian, pengoperasian, pemeliharaan,
dan pembuangan. Sudut pandang daur hidup yang dapat di konsumsi menekankan pada
kinerja produk pada harga tertentu. Harga mengacu pada biaya kepemilikan, yang mencakup
elemen berikut: biaya pembelian, biaya operasi, biaya pemeliharaan dan biaya pembuangan.
Maka total kepuasan pelanggan dipengaruhi baik oleh harga pembelian dan biaya paska
pembelian. Karena kepuasan pelanggan dipengaruhi oleh biaya paska pembelian, produsen
juga memiliki minat  yang penting dalam mengelola tingkat biaya ini. Bagaimana produsen
dapat memanfaatkan hubungan kegiatan paska pembelian dengan kegiatan produsen
merupakan elemen kunci dari manajemen biaya daur hidup produk.

 Sudut Pandang Interaktif


Ketiga sudut pandang daur hidup menawarkan pemahaman yang mendalam yang dapat
berguna bagi produsen barang dan jasa. Sebenarnya, produsen tidak mampu mengabaikan
salah satu dari taga sudut pandang ini. Program manajemen biaya daur hidup yang
komprehensif harus memperhatikan beragam sudut pandang yang ada. Pengamatan ini
menghasilkan definisi komprehensif, terpadu dari manajemen daur hidup.
Manajemen biaya daur hidup terdiri dari tindakan yang diambil yang menyebabkab
produk di disain, dikembangkan, diproduksi, dipasarkan, didistribusikan, dioperasikan,
dipertahankan, diperbaiki, dan dibuang sehingga laba daur hidup dimaksimalkan.
Memaksimalkan laba daur hidup berarti produsen harus memahami dan mengkapitalisasi
hubungan yang terdapat antara tiga sudut pandang daur hidup. Setelah hubungan ini
dipahami, maka tindakan yang mengambil peluang peningkatan pendapatan dan pengurangan
biaya dapat dilakukan.
C. HUBUNGAN ANTARA SUDUT PANDANG DAUR HIDUP
Sudut pandang pemasaran menyangkut sifat dari pola penjualan selama daur hidup
produk tersebut: yaitu sudut pandang berorientasi pendapatan. Namun sudut pandang produksi
menekankan kegiatan internal yang diperlukan untuk mengembangkan, memproduksi,
memasarkan, dan melayani produk. Tahap produksi ada untuk mendukung tujuan penjualan dari
tahap pemasaran. Pendukung penjualan ini membutuhkan pengeluaran sumber daya: maka, daur
hidup produksi dapat digambarkan sebagai sudut pandang berorientasi beban. Daur hidup
konsumsi menyangkut kinerja produk dan harga (termasuk biaya paska pembelian).
Kemempuan untuk memperoleh pendapatan dan tingkat pengeluaran sumber daya keduanya
berhubungan dengan kinerja produk dan harga. Produsen harus memperhatikan apa yang
diterima pelanggan dan apa yang pelanggan berikan. Maka daur hidup konsumsi dapat
digambarkan sebagai sudut pandang berorientasi nilai-pelanggan.
KESIMPULAN

Manajemen biaya daur hidup berhubungan dengn analisis biaya strategis, dan bahkan,
dapat disebut jenis analisis analisis biaya stratejik. Manajemen biaya daur hidup membutuhkan
pemahaman tiga jenis sudut daur pandang daur hidup : sudut pandang pemasaran, sudut pandang
produksi, dan sudut masa konsumsi. Dengan mempertimbangkan keterkaitan diantara ketiga
sudut pandang ini, dikembangkan pandangan yang membantu manajer memaksimalkan labar
daur hidup.

Anda mungkin juga menyukai